Sifat dasar diskrimanasi harga

dokumen-dokumen yang mirip
KISI UAS 20 Desember 2014

TEORI PASAR. Materi Presentasi. Pasar Persaingan Sempurna Pasar Monopoli Pasar Monopolistis Pasar Oligopoli. Sayifullah, SE., M.

STRUKTUR PASAR PERSAINGAN MONOPOLI

EKONOMI INDUSTRI (Pertemuan Pertama)

STRATEGI PENENTUAN HARGA

November 1, 2012 DIE-FEUI. Kuliah ke-8: Monopoli dan Monopsoni. Rus an Nasrudin. Outline. Kekuatan Pasar. Sumber Konsekuensi dari Monopoli Monopoli

ekonomi Kelas X STRUKTUR PASAR K TSP & K-13 A. PENGERTIAN DAN FUNGSI PASAR B. STRUKTUR PASAR Tujuan Pembelajaran

Definisi Pasar Monopoli

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA

BAB II TINJAUAN LITERATUR

Ekonomi Mikro. Monopoli

Materi 10 Ekonomi Mikro

PENERAPAN KONSEP ELASTISITAS DALAM PERMINTAAN DAN PENAWARAN.

Strategi Penetapan Harga

Perusahaan, Produksi, dan Biaya

P A S A R. 1. Pasar Persaingan Sempurna 2. Pasar Monopoli 3. Pasar Persaingan Monopolistis 4. Pasar Oligopoli

Bentuk-Bentuk Pasar. Categories : Bentuk-Bentuk Pasar. ekonomi.

STRUKTUR PASAR. 1. Menurut segi fisiknya, pasar dapat dibedakan menjadi beberapa macam, di

Bab 10 Struktur Pasar: Pasar Persaingan Sempurna, Monopoli & Monopolistik. Ekonomi Manajerial Manajemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TEORI PERMINTAAN KONSUMEN PENDEKATAN UTILITY

JENIS & STRUKTUR PASAR. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

Referensi utama: Modern Industrial Organization Carlton and Pertloff 4 th ed Chapter 4, # 88 -

Penetapan Harga ( Ceiling Price dan Floor Price )

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi telah mencakup pada prinsip pengembangan usaha kepada

Please purchase PDFcamp Printer on to remove this watermark. Konsep Elastis & Aplikasinya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DEFINISI PASAR OLIGOPOLI Pasar oligopoli adalah pasar yang hanya terdiri dari beberapa produsen saja. Jika hanya dua perusahaan disebut dengan

Modul 6 : membahas tentang bentuk pasar dan penentuan harga. Modul 7 : membahas tentang konsep dasar perdagangan inter-nasional dan peran perdagangan

Ekonomi Mikro OLIGOPOLI

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) MATA KULIAH EKONOMI UMUM (EKO 160) Pengajar : TIM DOSEN

monopolistik - Pasar oligopoli

STRUKTUR PASAR DAN STRATEGI PENETAPAN HARGA. Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman Suhardi, S.Pt.,MP

BAB 12 PRAKTEK PENETAPAN HARGA. Ekonomi Manajerial Manajemen

a. Koefisien regresi dari persamaan Y = a + b1 X1 + b2 X2 adalah sebagai berikut :

Proses dimana tingkat harga dan output ditentukan sangat dipengaruhi oleh struktur pasarnya Pasar: terdiri atas pembeli dan penjual aktual maupun

Ahmad Ansyori. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi UIN Maliki Malang. Abstrak

FUNGSI PEMASARAN DALAM PERUSAHAAN.

KONSEP DEMAND DALAM SEKTOR KESEHATAN. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

III. KERANGKA TEORI. sisi produksi maupun pasar, disajikan pada Gambar 1. Dari sisi produksi,

MEKANISME PASAR A. Pengertian dan Bentuk Pasar PRODUKSI 1. Fungsi-fungsi Produksi

AKUNTANSI PILIHAN Kelas X MIA PERAN PELAKU EKONOMI

MODEL OLIGOPOLI DASAR

PRICING (STRATEGI HARGA) (Strategi Penetapan Harga Produk Perusahaan di Pasar Yang Dikuasai) Pricing strategies for Firms with Market Power

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. individu dan kelompok dalam mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan

Bab 11 Struktur Pasar : Pasar Oligopoli

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh

PASAR MONOPOLI, OLIGOPOLI, PERSAINGAN SEMPURNA

Struktur pasar dan karakteristik pasar persaingan sempurna

Lampiran 7: Tes Pengetahuan Awal. 7. Penjualan termasuk kegiatan.. a. produksi b. distribusi c. intensifikasi d. konsumsi

Strategi Distribusi A. Pengertian Dan Arti Penting Saluran Distribusi

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA

BAB 1 PENDAHULUAN. nama RODEX Tours & Travel merupakan perusahaan jasa yag memberikan

BAB I PENDAHULUAN. lebih murah dibandingkan pesaing (Baykasoglu & Kaplanoglu: 2008),

PASAR MONOPOLI PENDAHULUAN BAB I

BAB I PENDAHULUAN. berpotongan. Titik perpotongan tersebut disebut titik keseimbangan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dosen Tetap Sekolah Tinggi Hukum Bandung Irwan Sugiarto

Kuliah ke-8: Monopoli, Monopsoni dan Penentuan Harga dengan Kekuatan Pa

LEMBAR KERJA PENERAPAN STRATEGI MEMAKSIMUMKAN KEUNTUNGAN PERUSAHAAN MATA KULIAH EKONOMI MANAJERIAL OLEH : YANA ROHMANA

STRUKTUR PASAR PERSAINGAN SEMPURNA / MURNI

BAB I PENDAHULUAN. adalah pasar yang sangat besar dan potensial untuk kegiatan ekonomi dan bisnis.

Perjanjian yang Dilarang

BAB I PENDAHULUAN. Para pelaku usaha diharapkan mampu mengikuti perkembangan tersebut serta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sumber Daya Alam dan Energi dalam Pembangunan. meliputi semua yang terdapat dibumi baik yang hidup maupun benda mati,

III. METODE PENELITIAN

Bab 10 PASAR MONOPOLI

Pengantar Ekonomi Mikro. Modul ke: 7FEB. Review Bab 1-6. Fakultas. Febrina Mahliza, SE, M.Si. Program Studi Manajemen

KLASIFIKASI STRUKTUR PASAR

Lampiran 1 Pengelompokan Biaya Rawat Inap dan Cost Driver Kamar Rawat Inap

LBM Bina Mahunika Tahun 2013 MATEMATIKA EKONOMI ESPA4122

LAMPIRAN I KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 48 TAHUN 2000 TANGGAL : 31 MARET 2000 GOLONGAN TARIF DASAR LISTRIK

III. KERANGKA PEMIKIRAN

Pasar Oligopoli & Arsitektur Perusahaan. Dr. Muh. Yunanto, MM Pertemuan ke-8

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan sebagai tujuan utama (Kotler, 2005). Pengaruh globalisasi dalam

TEORI PERMINTAAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.

Teori Permintaan Konsumen: Pendekatan Utiliti (Nilai guna / Kepuasan)

BAB I PENDAHULUAN. melalui suatu perencanaan untuk memperbaiki kehidupan masyarakat dalam segala

B A B VII. Jika TC = TC(Q), maka. Dan jika TR = TR(Q), maka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Elastisitas Permintaan dan Penawaran. Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan yang sama, yaitu persaingan dalam industrinya sehingga perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dexter Harto Kusuma makalah elastisitas ekonomi mikro I. PENDAHULUAN

BAB VI Struktur Pasar

Bab 4 Analisis Sensitivitas / Elastisitas Kurva Permintaan. Ekonomi Manajerial Manajemen

BERKAS SOAL BIDANG STUDI : EKONOMI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber:

III. KERANGKA PEMIKIRAN

I. PENDAHULUAN. keanekaragaman hayati yang sangat besar (mega biodiversity) berupa sumber

Matematika Ekonomi. Oleh: Osa Omar Sharif Institut Manajemen Telkom

BAB I PENDAHULUAN. dunia telah menyeret negara-negara lain termasuk Indonesia jatuh ke dalam jurang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pasar Oligopoli dan Monopoli

BAB III KARTEL DAN PERMASALAHANNYA

TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN

NO. GOLONGAN TARIF BATAS DAYA KETERANGAN

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya. Sedangkan untuk sektor industri, listrik berguna unutk menjalankan

1. Harga dari komiditasi tersebut 2. Pendapatan Konsumen 3. Harga dari barang yang berhubungan (substitusi & Komplementer 4. Selera konsumen 5.

Transkripsi:

Diskriminasi Harga Diskriminasi harga adalah tindakan penjualan dalam menjual barang yang sama di bawah pengawasan produksi yang sama dengan harga berbeda kepada pembeli yang berbeda. Sifat dasar diskrimanasi harga A. Kondisi yang mengawali diskriminasi Diskriminasi harga dapat terjadi bila diawali tiga sebagai brikut: 1. Pembelian-pembelian mepunyai elastisitas permintaan yang berbeda-beda secara tajam 2. Para penjual mengetahui perbedaan-perbedaan ini dan dapat menggolongkan pembeli dalam kelompok-kelompok berdasarkan elastisitas yang berbeda-beda 3. Para penjual dapat mencegah pembeli untuk menjual kembali barang-barang yang dibeli. B. Kasus diskriman harga Semua kondisi ini dapat berkombinasi mebentuk perbedaan elasitas yang tajam. Perbedaan perbedaan tersebut dapat stabil dan berlangsung lama, atau berubah dengan cepat ( contoh : variasivariasi yang stabil ditemukan dalam permintaan terhadap listrik dalam waktu harian, mingguan ata musiman. Variasi-variasi elastisitas yang tak stabil terdapat dalam permintaan pakaian / mainan). C. Tipe-tipe diskriminasi harga Diskriminasi tidak terbatas pada kasus-kasus sederhana dimana suatu produk di jual pada dua kelompok pembeli. Jumlah produk dan kelompok pembeli dapat mencapai jumlah yang amat banyak produkproduk tersebut mungkin meruoakan bagian dari full line ; produk-produk tersebut mungkin merupakan kompenen-kompenen dari satu produk. Pengaruh diskriminasi harga Melalui penetapan harga secara selektif. Setiap perusahaan dapat melakukan dua hal yang utama: a. Memaksimumkan keuntungan pada posisi pasar apapun b. Meningkatkan atau mempertahankan posisi pasar tersebut terhadap perusahaan-perusahaan lain. 1. Senjata persaingan. Setiap prusahaan besar atau kecil akan berusaha mengambil konsumen dari pesaing-pesaingnya. Penetapan harga secara relative adalah salah satu cara yang lebih ampuh dari pada pemotongan harga. Pemotongan harga yang selektif atau deskriminasi harga meminimumkan pengorbanan tersebut. 2. Meningkatkan atau mengurangi persaingan. Diskriminasi harga terbukti meningkatkan atau mengurangi persaingan, tergantung pada situasi. Ada dua isu dalam hal ini : Posisi pasar di mana perusahaan melakukan diskriminasi Bagaimana sistematika dan melengkapi diskriminasi. Semakin tinggi pasang pasar, persaingan tentu akan berkurang. Tindakan mematikan perusahaan lain a. Pengujian terhadap persaingan yang tak adil b. Kreteria alternative 1. Harga dan biaya 2. Pengaruh tindakan antikompetisi

Kebijakan Diskriminasi harga Kebijakan Diskriminasi harga Diskriminasi harga adalah kebijaksanaan untuk memberlakukan harga jual yang berbeda-beda untuk satu jenis barang yang sama di segmen pasar yang berbeda. Diskriminasi harga terjadi jika produk yang sama dijual kepada konsumen yang berbeda dengan harga yang berbeda, atas dasar alasan yang tidak berkaitan dengan biaya. Dengan melaksanakan sistem diskriminasi harga, perusahaan monopoli memperoleh sebagian dari surplus konsumen yang sesungguhnya akan di peroleh oleh pembeli pada keadaan-keadaan tersebut. Diskriminasi harga terjadi bila produk yang sama dijual pada harga yang berbeda untuk pembeli yang berbeda. Biaya produksi adalah sama, ataupun kalau terjadi perbedaan tetapi tidak sebanyak perbedaan harga. Kita akan membahas kasus produk yang sama, dihasilkan dengan biaya produksi yang sama, dan dijual pada harga yang berbeda. Diskriminasi harga dapat ditunjukkan dengan contoh-contoh berikut. PT Pertamina menetapkan harga minyak tanah lebih tinggi untuk sektor industri dari pada sektor rumah tangga. Tarif dasar listrik per KwH ditetapkan PLN lebih rendah untuk sektor rumah tangga yang mengkonsumsi listrik lebih sedikit dari pada sektor rumah tangga yang mengkonsumsi listrik lebih banyak. Tarif percakapan interlokal ditetapkan PT Telkom lebih rendah pada malam hari dari pada siang hari. Dokter ahli bedah menetapkan harga lebih tinggi untuk operasi pembedahan usus buntu untuk pasien berpendapatan tinggi yang dirawat di kamar kelas VIP, dari pada pasien berpendapatan rendah yang dirawat di kamar kelas III. Banyak contoh-contoh lain yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari, silahkan Anda mencarinya sendiri. Tujuan Diskriminasi harga Tujuan utama pelaku usaha melakukan diskriminasi harga yaitu untuk mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi dan keuntungan yang lebih tinggi tersebut diperoleh dengan cara merebut surplus konsumen. Surplus konsumen adalah selisih harga tertinggi yang bersedia dibayar konsumen dengan harga yang benar-benar dibayar oleh konsumen. Diskriminasi harga / price discrimination didasari adanya kenyataan bahwa konsumen sebenarnya bersedia untuk membayar lebih tinggi,

maka perusahaan akan berusaha merebut surplus konsumen tersebut dengan cara melakukan diskriminasi harga Contohnya : PLN mengenakan tarif dasar listrik yang lebih tinggi untuk para pemakai industri dan komersial dari pada untuk para konsumen biasa/rumah tangga. Dalam segmen konsumen rumah tangga pun tarif dasar listrik dibedakan kembali per daerah ataupun per besarnya daya. Berikut merupakan stratifikasi dalam diskriminasi harga, yaitu: - Setiap konsumen, tanpa stratifikasi apapun, harus membayar harga yang ditetapkan oleh produsen. Contoh: jual beli berlian, atau souvenir di depot-depot turis wisata. - Melihat jumlah (kuantitas) pembelian, atau semakin besar pembelian semakin murah harganya. Contoh: barang-barang elektronik, atau pembelian partai besar di pasar. - Membedakan stratifikasi (kelas/kelompok) konsumen dalam penetapan harga yang berbeda-beda. Contoh: harga khusus untuk pelajar dan orang-orang tua. syarat menggunakan diskriminasi harga Adapun syarat syarat menggunakan diskriminasi harga adalah sebagai berikut: a. Barang tidak dapat dipisahkan dari pasar satu ke pasar yang lain. b. Sifat barang dan jasa memungkinkan untuk melakukan diskriminasi harga. c. Sifat permintaan dan elastisitas permintaan di masing masing pasar haruslah sangat berbeda. d. Kebijakan diskriminasi harga tidak memerlukan biaya yang melebihi tambahan keuntungan yang diperoleh tersebut e. Produsen dapat mengeksploiter beberapa sikap tidak rasional konsumen. Diskriminasi harga berdasarkan tingkatannya, sbb: 1. Diskriminasi Harga Tingkat Pertama: penjual mengenakan harga terpisah kepada setiap pelanggan, tergantung intensitas permintaan Contoh: jasa profesional seperti pengacara terkadang menetapkan tarif berbeda 2. Diskriminasi Harga Tingkat Kedua: penjual mengenakan harga yang tidak terlalu mahal kepada pembeli yang membeli dalam volume yang lebih besar Contoh: pembelian dalam paket dengan jumlah besar mendapat pengurangan harga 3. Diskriminasi Harga Tingkat Ketiga: penjual mengenakan harga berbeda pada setiap kelas pembeli

Contoh: harga untuk kelas eksekutif dan bisnis dalam penerbangan atau kereta api berbeda Contoh lain dari diskriminasi harga : 1. PT Pertamina menetapkan harga minyak tanah lebih tinggi untuk sektor industri dari pada sektor rumah tangga. 2. Tarif dasar listrik per KwH ditetapkan PLN lebih rendah untuk sektor rumah tangga yang mengkonsumsi listrik lebih sedikit dari pada sektor rumah tangga yang mengkonsumsi listrik lebih banyak. 3. Tarif percakapan interlokal ditetapkan PT Telkom lebih rendah pada malam hari dari pada siang hari. 4. Dokter ahli bedah menetapkan harga lebih tinggi untuk operasi pembedahan usus buntu untuk pasien berpendapatan tinggi yang dirawat di kamar kelas VIP, dari pada pasien berpendapatan rendah yang dirawat di kamar kelas III. Agar kebijakan diskriminasi harga yang ditetapkan perusahaan monopolis dapat dilakukan, diperlukan beberapa persyaratan, diantaranya adalah: 1. Perusahaan monopolis merupakan satu-satunya penjual atau produsen pada industri tersebut. Tidak ada barang subsitusi yang sempurna, sehingga pembeli tidak dapat beralih ke produsen lain. 2. Penjual harus dapat memisahkan pasar agar perbedaan elastisitas dapat dipertahankan. 3. Barang tersebut tidak dapat dijual lagi pada pasar yang harganya rendah ke pasar yang harganya lebih tinggi, atau tidak terjadi reselling. Biaya transport yang tinggi dapat mencegah pengiriman barang dari pasar yang harganya rendah ke pasar yang harganya lebih tinggi. Gambar 6 menjelaskan secara grafis terjadinya diskriminasi harga oleh perusahan monopolis. Diasumsikan bahwa perusahaan monopolis memiliki kurva MC yang sama, perusahaan monopolis dapat memisahkan permintaannya menjadi dua pasar, yaitu pasar 1 dan pasar 2. Dengan dua asumsi ini maka monopolis dapat menetapkan harga yang berbeda untuk kedua pasar

Gambar 6. Diskriminasi Harga Perusahaan Monopolis Dari gambar di atas, D merupakan penjumlahan secara horizontal kurva permintaan pasar 1 dan pasar 2 (D=D 1 +D 2 ). Demikian juga dengan MR merupakan penjumlahan secara horizontal penerimaan marjinal pasar 1 dan pasar 2 (MR = MR 1 +MR 2 ), dan MC merupakan biaya marjinal perusahaan monopolis. Apabila perusahaan monopolis tidak membagi pasar maka harga yang terjadi adalah P m dan jumlah barang yang diproduksi/dijual adalah Q m dengan tingkat penerimaan adalah OQ m CP m. Apabila perusahaan monopolis melakukan diskriminasi harga, maka pada pasar 1 akan dijual pada harga P 1 dan tingkat output Q 1, di mana MC = MR 1. Sedangkan pada pasar 2 akan dijual pada tingkat harga P 2 dan tingkat output Q 2, di mana MC = MR 2. Tujuan monopolis melakukan diskriminasi harga adalah memungkinkan untuk memperoleh keuntungan ekonomis yang lebih besar. Dan ini dipandang sebagai keburukan pasar monopoli. Tetapi pada sisi lain kebijakan ini dapat juga memberikan manfaat, yaitu pemerataan pendapatan dan difrensiasi pelayanan. Contoh-contoh yang diberikan dapat memberikan gambaran tentang hal tersebut. Jenis jenis diskriminasi harga adalah sebagai berikut : 1. Diskriminasi harga derajat 1 Diskriminasi harga derajat 1 dilakukan dengan cara menerapkan harga yang berbeda-beda untuk setiap konsumen berdasarkan reservation price (Willingness To Pay) masing-masing konsumen dibedakan pada kemampuan daya beli masingmasing konsumen. Contoh: seorang dokter memberlakukan tarif konsultasi yang berbeda-beda pada setiap pasiennya. Diskriminasi harga derajat 1 juga dijelaskan kedalam grafik yang tersaji pada gambar 1.

Gambar 1. Grafik Diskriminasi Harga Derajat 1 Pada gambar 1 menjelaskan tentang grafik diskriminasi harga derajat 1. Pada grafik tersebut terdapat hubungan antara P (harga) dan Q (output) yang dimisalkan harga terdapat P1, P2 dan P3 dan output terdapat Q1, Q2 dan Q3. Pada grafik terlihat apabila P tinggi maka Q rendah. Hal ini apabila dikaitkan pada kemampuan daya beli konsumen berarti apabila produsen menawarkan harga yang tinggi maka terdapat sedikit konsumen yang akan membeli produk tersebut. Dan begitu sebaliknya, apabila produsen menawarkan harga yang rendah maka terdapat banyak konsumen yang dapat membeli barang tersebut. Jadi, dalam hal ini perusahaan harus mengetahui kemampuan daya beli pada masing-masing konsumen. Diskriminasi harga derajat 1 dapat merugikan konsumen karena terdapat surplus konsumen yang diterima oleh produsen, biaya yang harusnya diterima oleh konsumen namun menjadi milik konsumen. Diskriminasi harga derajat 1 juga disebut perfect price discrimination karena memperoleh surplus konsumen paling besar. 2. Diskriminasi harga derajat 2 Diskriminasi harga derajat 2 dilakukan dengan cara menerapkan harga yang berbeda-beda pada jumlah batch atau lot produk yang dijual. Diskriminasi harga ini dilakukan karena perusahaan tidak memiliki informasi mengenai reservation pricekonsumen. Contoh: perbedaan harga per unit pada pembelian grosir dan pembelian eceran, pembeli yang membeli mie instan 1 bungkus dan 1 kardus akan berbeda harganya. Diskriminasi harga derajat 2 juga dijelaskan dalam grafik yang tersaji pada gambar 2.

Gambar 2. Grafik Diskriminasi Harga derajat 2 Pada gambar 2 diatas menjelaskan tentang diskriminasi harga derajat 2. Pada grafik tersebut pelaku usaha menetapkan harga (P1, P2 dan P3) berdasarkan jumlah konsumsi. Kebijakan ini dapat meningkatkan kesejahteraan konsumen karena jumlah output bertambah dan harga jual semakin murah. Hal ini dikarenakan pelaku usaha menggunakan sistem perbedaan harga per unit pada pembelian grosir dan pembelian eceran. Harga eceran lebih tinggi dari pada harga per pak, sehingga konsumen lebih baik membeli barang langsung per pak daripada membeli barang eceran. 3. Diskriminasi harga derajat 3 Diskriminasi harga derajat 3 dilakukan dengan cara menerapkan harga yang berbeda untuk setiap kelompok konsumen berdasarkan reservation price masingmasing kelompok konsumen. Diskriminasi harga derajat 3 dilakukan karena perusahaan tidak mengetahui reservation price masing-masing konsumen, tapi mengetahui reservation price kelompok konsumen. Kelompok konsumen dapat dibedakan atas lokasi, geografis, maupun karakteristik konsumen seperti umur, jenis kelamin, pekerjaan, dan lain-lain. Contoh : barang yang dijuala di pedesaan dan di perkotaan akan berbda harganya. Diskriminasi harga derajat 3 juga dijelaskan kedalam grafik yang tersaji pada gambar 3. Gambar 3. Grafik Diskriminasi Harga Derajat 3 Pada gambar 3 diatas menjelaskan tentang grafik diskriminasi harga derajat 3. Diskriminasi harga ditetapkan berdasarkan perbedaan elastisitas harga. Permintaan yang lebih inelastis dikenakan harga yang lebih tinggi. Efek Monopoli terhadap Kesejahteraan Masyarakat

Seperti yang telah disinggung di bagian sebelumnya, efek perusahaan monopoli dapat mengakibat beberapa keburukan berikut, pertama, dari segi distribusi penghasilan, perusahaan monopoli dapat menciptakan ketidakadilan, karena monopolis mendapatkan keuntungan lebih besar dibandingkan dengan perusahaan lainnya. Kedua, volume produksi yang ditetapkan monopolis lebih kecil dari volume output optimum, yaitu volume produksi yang dihasilkan perusahaan monopolis lebih kecil dari volume produksi yang dihasilkan dalam persaingan sempurna. Ini berarti dalam pasar monopoli ada ketidakefisienan dalam produksi. Ketiga, harga yang ditetapkan perusahaan monopolis adalah lebih tinggi dibandingkan dengan yang terjadi kalau seandainya pasarnya adalah pasar persaingan murni. Ada beberapa keijakan yang dapat dilakukan oleh pemerintah untuk mengurangi dampak negatif dari monopoli, diantaranya adalah: 1. Membuat undang-undang anti monopoli, seperti undang-undang Anti Trust yang berlaku di Amerika serikat. 2. Pemerintah mendirikan perusahaan tandingan di dalam pasar tersebut dengan tujuan memberikan persaingan kepada si monopolis untuk membatasi kekuasaan monopolinya. 3. Membuka kran impor, sehingga barang-barang buatan luar negeri yang sejenis dengan barang yang dihasilkan monopoli dapat memberikan persaingan. 4. Membuat ketentuan-ketentuan khusus terhadap operasi perusahaan monopolis.