Profesi _Keperawatan Medikal Bedah_cempaka

dokumen-dokumen yang mirip
PENDAHULUAN ETIOLOGI EPIDEMIOLOGI

PNEUMOTHORAX A. D e f i n i s i B. T i p e P n e u m o t o r a k s

BAB I PENDAHULUAN. Efusi pleura adalah keadaan dimana terjadi akumulasi cairan yang abnormal. dalam rongga pleura. (Tierney, 2002)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pneumothorax didefinisikan sebagai suat penyakit yang berbahaya seperti

PNEUMOTHORAX. Click Oleh to edit Master subtitle style IDRIES TIRTAHUSADA Pembimbing: Dr Haryadi Sp.Rad 4/16/12

LAPORAN PENDAHULUAN. PADA PASIEN DENGAN KASUS CKR (Cedera Kepala Ringan) DI RUANG ICU 3 RSUD Dr. ISKAK TULUNGAGUNG

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ASIDOSIS RESPIRATORI

C. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gangguan pada sistem pernafasan merupakan penyebab utama

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN. Setiawan, S.Kp., MNS

PENGKAJIAN PRIMER DAN SEKUNDER

LAPORAN PENDAHULUAN HEMOTORAKS Oleh; Dessy Anggraeni Saputri;

MODUL KEPANITERAAN KLINIK BEDAH. : Trauma thorax. : Hemopneumothoraks. Tujuan pembelajaran

BAB I KONSEP DASAR. dalam kavum Pleura (Arif Mansjoer, 1999 : 484). Efusi Pleura adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dari sekian banyak kasus penyakit jantung, Congestive Heart Failure

STASE ILMU PENYAKIT PARU TINJAUAN PUSTAKA PNEUMOTORAKS LISTIANA MASYITA DEWI,

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Emboli Cairan

DIABETES MELLITUS I. DEFINISI DIABETES MELLITUS Diabetes mellitus merupakan gangguan metabolisme yang secara genetis dan klinis termasuk heterogen

PROSEDUR PENGUKURAN TEKANAN VENA SENTRAL

BAB I PENDAHULUAN. Asma adalah penyakit jalan nafas obstruktif intermiten yang ditandai dengan

ASUHAN KEPERAWATAN PNEUMONIA

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas sel tubuh melalui impuls-impuls elektrik. Perjalanan impuls-impuls

EMBOLI AIR KETUBAN. Emboli air ketuban dapat menyebabkan kematian yang tiba-tiba sewaktu atau beberapa waktu sesudah persalinan.

LAPORAN PENDAHULUAN HEPATOMEGALI

BAB I PENDAHULUAN. pemantauan intensif menggunakan metode seperti pulmonary arterial

Primary Survey a) General Impressions b) Pengkajian Airway

BANTUAN NAFAS DENGAN AMBUBAG

Rencana Program Kegiatan Pembelajaran Semester Keperawatan Gawat Darurat Fakultas Kedokteran

GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. ini terdapat diseluruh dunia, bahkan menjadi problema utama di negara-negara

PEMBEKAPAN. Disusun oleh : Shinta Febriana Yustisiari G Pembimbing : dr. Hari Wujoso, Sp. F, MM

BAB I PENDAHULUAN. pasien tersebut. Pasien dengan kondisi semacam ini sering kita jumpai di Intensive

BAB I PENDAHULUAN. dunia, diantaranya adalah COPD (Chonic Obstructive Pulmonary Disease)

Kontusio paru A. PENGERTIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Perawatan Ventilator

TRAUMA DADA/THORAKS. Ns.Sunardi.,M.Kep.,Sp.KMB. 10/22/08 Ns.Sunardi

BAB I PENDAHULUAN. yang menderita penyakit ini adalah Amerika Serikat dengan penderita

BAB I PENDAHULUAN. Proses penuaan merupakan tantangan yang harus ditanggulangi karena diartikan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. sela iga. Fraktur iga sering terjadi pada iga IV-X. Dan sering menyebabkan

PW212 KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH 1 (Praktikum)

2. PERFUSI PARU - PARU

BAB I PENDAHULUAN. karena adanya penurunan absorbsi cairan. Efusi dapat ditimbulkan oleh berbagai

Asfiksia. Keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur

LAPORAN PENDAHULUAN ANEMIA

BAB I PENDAHULUAN. berupa mengi, sesak napas, dada terasa berat, batuk-batuk terutama pada malam

Patofisiologi Batuk PENDAHULUAN REFLEKS BATUK. Dr. Tjandra Yoga Aditama

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PENANGANAN PENYAKIT TUBERCULOSA PARU (TBC) TUGAS

ASIDOSIS RESPIRATORIK

BAB I PENDAHULUAN. Trauma toraks merupakan trauma yang mengenai dinding toraks atau

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Dalam Garis Besar Haluan Negara, dinyatakan bahwa pola dasar

LAPORAN PENDAHULUAN TRAUMA THORAX. DI RUANG 13 ( Akut ) RSU DR. SAIFUL ANWAR MALANG

mekanisme penyebab hipoksemia dan hiperkapnia akan dibicarakan lebih lanjut.

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB I KONSEP DASAR. berhubungan dengan asetabulum menbentuk kepala sendi yang disebut kaput

Data Demografi. Ø Perubahan posisi dan diafragma ke atas dan ukuran jantung sebanding dengan

BAB I PENDAHULUAN. Penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) akan mengalami peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Otak merupakan organ yang sangat vital bagi seluruh aktivitas dan fungsi

BAB 1 PENDAHULUAN. M a k a l a h P n e u m o t h o r a k s Latar Belakang

SILABUS MATA KULIAH A. IDENTITAS MATA KULIAH

APPENDISITIS. Appendisitis tersumbat atau terlipat oleh: a. Fekalis/ massa keras dari feses b. Tumor, hiperplasia folikel limfoid c.

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA EFUSI PLEURA

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Ny. S DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN TBC PADA Sdr. H DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAJAHAN KOTA SURAKARTA

ANALISIS JURNAL PENGARUH LATIHAN NAFAS DIAFRAGMA TERHADAP FUNGSI PERNAFASAN PADA PASIEN

LAPORAN PENDAHULUAN ASKEP PADA KLIEN DENGAN PERDARAHAN SALURAN CERNA

BAB I PENDAHULUAN. terjadi selama inspirasi, lapisan terluar mengembang; daya ini disalurkan

CEDERA KEPALA, LEHER, TULANG BELAKANG DAN DADA

BAB 1 PENDAHULUAN. Ambulasi adalah aktifitas berjalan (Kozier, 1995 dalam Asmadi, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hemoroid adalah bagian vena yang berdilatasi dalam kanal anal.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SINDROM GANGGUAN PERNAFASAN

BAB I PENDAHULUAN. Perawatan intensif merupakan pelayanan keperawatan yang saat ini sangat perlu

Etiologi dan Patofisiologi Sirosis Hepatis. Oleh Rosiana Putri, , Kelas A. Mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. M DENGAN GANGGUAN SISTEM GASTROINTESTINAL TRAUMA ABDOMEN DI BANGSAL IMC RSU ISLAM KUSTATI

Seorang laki-laki umur 30 tahun dibawa ke UGD RSAL. Kesadaran menurun, tekanan darah 70/50, denyut nadi 132 kali/menit kurang kuat, repirasi rate 32

TERAPI OKSIGEN DALAM ASUHAN KEPERAWATAN IKHSANUDDIN AHMAD HARAHAP. Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

OKSIGENASI DALAM SUATU ASUHAN KEPERAWATAN

PERBEDAAN KAPASITAS VITAL PARU SEBELUM DAN SESUDAH BERENANG PADA WISATAWAN DI KOLAM RENANG TAMAN REKREASI KARTINI REMBANG

SILABUS MATA KULIAH 1. Standar kompetensi 2. Kompetensi dasar 3. Deskripsi mata ajar 4. Kegiatan Pembelajaran

ASUHAN KEPERAWATAN PADA USILA DENGAN GANGGUAN SISTEM CARDIOVASKULER (ANGINA PECTORIS)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan. penelitian, manfaat penelitian sebagai berikut.

STUDI DESKRIPTIF PEMBERIAN OKSIGEN DENGAN HEAD BOX TERHADAP PENINGKATAN SATURASI OKSIGEN PADA NEONATUS DI RUANG PERINATALOGI RSI KENDAL ABSTRAK

LAPORAN PENDAHULUAN. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PRE, INTRA, POST OPERASI HAEMOROIDEKTOMI DI RUANG DIVISI BEDAH SENTRAL RS. Dr.

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN VENTILASI MEKANIK. DUDUT TANJUNG, S.Kp. Fakultas Kedokteran Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Sumatera Utara

BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) DAN RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP)

BAB I PENDAHULUAN. Paru-paru merupakan organ utama yang sangat penting bagi kelangsungan

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS PNEUMOTHORAKS DEXTRA DI RSU PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Water Seal Drainage (WSD)

Sesi dengan fasilitasi Pembimbing : 3 X 50 menit (coaching session) Sesi praktik dan pencapaian kompetensi: 4 minggu (facilitation and assessment)

EMBOLI CAIRAN KETUBAN

BAB I PENDAHULUAN. A.Mekanisma ini terbahagi kepada tarikan nafas dan hembusan nafas. B.Ia melibatkan perubahan kepada :

SURAT PENOLAKAN TINDAKAN KEDOKTERAN

BAB VII SISTEM PERNAPASAN

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA PASIEN NY. S DENGAN CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) DI IGD RS HAJI JAKARTA

RINGKASAN EFEKTIFITAS FISIOTERAPI DADA (CLAPPING) UNTUK MENGATASI MASALAH BERSIHAN JALAN NAPAS PADA ANAK DENGAN BRONKOPNEUMONI DI RUANG ANAK RSUD.

Asuhan Keperawatan Hemotoraks

BAB I PENDAHULUHAN. kelahiran hidup, 334/ kelahiran hidup, dan 307/ kelahiran

EMBOLI AIR KETUBAN EPIDEMIOLOGI

Transkripsi:

PNEUMOTHORAX A. Definisi Pneumotoraks adalah suatu kondisi adanya udara dalam rongga pleura akibat robeknya pleura (Price & Willson, 2003). Pneumotoraks terjadi ketika pleura parietal ataupun visceral tertembus (robek) dan rongga pleura terpapar dengan tekanan udara positif (Smeltzer et al, 2008). B. Tipe Pneumotoraks a. Simple Pneumotoraks Simple pneumotoraks merupakan pneumotoraks sederhana atau spontan yang terjadi ketika udara memasuki rongga paru melalui penembusan pleura parietal ataupun visceral. Kondisi ini paling sering terjadi seiring dengan masuknya udara ke pleura melalui rupturnya fistula bronkopleural. Pneumotoraks spontan dapat terjadi pada orang sehat tanpa adanya trauma, namun terjadi akibat rupturnya blister pada permukaan paru, memungkinkan udara dari jalan nafas memasuki rongga pleura. Kondisi ini dapat dihubungkan dengan penyakit paru interstisial yang menyebar, dan emfisema berat. b. Traumatic Pneumotoraks Traumatic pneumotoraks terjadi ketika udara terlepas dari laserasi pada paru dan memasuki rongga pleura, atau memasuki rongga pleura melalui luka pada dinding

dada. Pneumotoraks jenis ini dapat terjadi akibat trauma tumpul, luka tembus dada atau abdomen, serta robekan diafragmatik. Pneumotoraks traumatic dapat terjadi selama prosedur invasive pada toraks, seperti torasentesis, biopsi paru transbronkhial, serta pemasukan akses sub klavia di mana dilakukan penusukan pada pleura, atau karena barotrauma dari ventilator mekanik. Pneumotoraks traumatic a cedera mayor seringkali disertai dengan hemotoraks. Selain itu, gabungan dari udara dan darah juga kadang ditemukan setelah trauma mayor. Pneumotoraks terbuka, salah satu jenis dari pneumotoraks traumatic terjadi ketika perlukaan pada dinding dada cukup besar untuk masuk dan keluarnya udara secara bebas setiap kali usaha nafas dilakukan. Desakan udara terhadap luka pada dinding dada menimbulkan suara seperti hisapan. c. Tension Pneumotoraks Tension pneumotoraks terjadi ketika udara ditarik ke rongga pleura dari paru yang mengalami laserasi atau melalui luka terbuka pada dinding dada. Pneumotoraks jenis ini bisa menjadi komplikasi dari tipe pneumotoraks lain. Udara yang masuk ke rongga dada akan terjebak setiap inspirasi, udara tersebut tidak dapat keluar saat ekspirasi melalui jalan nafas atau bukaan pada dinding dada. Akibatnya, terjadi mekanisme ball valve di mana udara masuk ke dalam rongga pleura, namun tidak dapat keluar. Setiap tarikan nafas, tekanan (positif) meningkat dalam rongga pleura yang terkena. Hal ini menyebabkan pary-paru kolaps dan jantung, pembuluh darah besar, dan trachea bergeser ke arah paru yang tidak terkena (mediastinal shift). Ketika mediastinal shift terjadi, maka fungsi pernafasan dan sirkulasi akan terganggu karena peningkatan tekanan intratoraks sehingga menurunkan aliran balik vena ke jantung, menyebabkan penurunan cardiac output, dan gangguan pada sirkulasi perifer. C. Etiologi Trauma dada Luka tusuk Fraktur iga D. Patofisiologi

Trauma dada (tumpul atau tajam) Rongg pleura bocor, udara dari luar dapat masuk. Udara dari luar terhisap masuk ke dalam rongga pleura Tekanan pleura terus meningkat Paru-paru terdesak Pertukaran gas berkurang Sesak nafas progresif E. Manifestasi Klinis Tanda dan gejala yang berhubungan dengan pneumotoraks, bergantung pada ukuran dan penyebabnya. Tanda dan gejala yang dapat dilihat antara lain: Simple pneumotoraks: Nyeri tiba-tiba Takipnea Ekspansi dada menurun Perkusi dada normal hiper resonan Pneumotoraks luas dan paru-paru kolaps total: Gangguan pola nafas Cemas Dyspnea Air hunger Peningkatan penggunaan otot bantu pernapasan Sianosis akibat hipoksemia sentral

Tension pneumotoraks: Trachea bergeser ke arah sisi yang terkena Ekspansi dada menurun Suara nafas menurun atau tidak ada sama sekali Perkusi dada hiper resonan Agitasi Peningkatan hipoksemia Sianosis sentral Hipotensi Takikardia Diaforesis berlebihan F. Pemeriksaan Diagnostik X ray dada Menyatakan akumulasi udara pada area pleural, dapat menunjukkan penyimpangan struktur mediastinal. Analisa gas darah Variabel tergantung dari derajat fungsi paru yang dipengaruhi, gangguan mekanik pernapasan dan kemampuan mengkompensasi. Pa CO 2 kadang-kadang meningkat. Pa O 2 mungkin normal atau menurun, saturasi oksigen biasanya menurun. G. Masalah Keperawatan Ketidakefektifan pola pernapasan berhubungan dengan ekpansi paru yang tidak maksimal karena akumulasi udara. Nyeri akut berhubungan dengan trauma jaringan dan reflek spasme otot sekunder. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan ketidakcukupan kekuatan dan ketahanan untuk ambulasi dengan alat eksternal. Risiko infeksi berhubungan dengan tempat masuknya organisme sekunder terhadap trauma. Daftar Pustaka Brunner & Suddarth. (2002). Buku ajar keperawatan medikal bedah. (edisi Ke delapan), volume 2. Jakarta : EGC Corwin, Elizabeth. ( 2001). Buku saku patofisiologi. Jakarta: EGC Guyton & Hall. (1997). Buku ajar fisiologi kedokteran, edisi: 9. Jakarta: EGC. Joyce, M. Black. (1997). Medical surgical nursing : Clinical management For Continuity of Care. WB. Saunders Company.

Marilyn, E. Doenges. (2000). Rencana asuhan keperawatan : pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan pasien. (edisi ketiga). Jakarta : EGC. Price, Sylvia A & Wilson, Lorraine M. (2003). Pathophysiology. 6 th ed. Philadelphia: Elsevier Science. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PNEUMOTHORAX

Disusun Oleh: Moh. Nizar PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANTEN SERPONG 2011