LAPORAN PRAKTIKUM TUMBUHAN PAKU

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

Paku/Pteridophyta 1. Struktur tubuh dan habitat tumbuhan paku Tracheophyta berspora

Pembahasan Soal-soal

SET 19 TUMBUHAN BERSPORA (CRYPTOGAMIE)

SK: Memahami manfaat keanekaragaman hayati KD: Mendeskripsikan ciri-ciri Divisio dalam Dunia Tumbuhan dan peranannya bagi kelangsungan hidup di bumi

DUNIA TUMBUHAN TUMBUHAN. mencakup. Tumbuhan tak berpembuluh (Atracheophyta) Tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta)

10/21/2013. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung Jl. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung

BAB II KAJIAN PUSTAKA. divisio. Kelima divisio tersebut dari yang paling sederhana ke yang paling

10/8/2014. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB VIII DUNIA TUMBUHAN

Modul II : Plantae. hal

PTERIDOPHYTA / TUMBUHAN PAKU

Lumut/Bryophyta. Alat perkembangbiakan lumut hati

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 1. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANLatihan Soal 1.6. Gamet haploid. Gamet diploid. Spora. Hifa

KINGDOM PLANTAE/TUMBUHAN ANIMALIA/HEWAN

Makalah Botani Tumbuhan Rendah

KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN (Klasifikasi) By Luisa Diana Handoyo, M.Si.

PTERIDOPHYTA (Tumbuhan Paku)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Copyright Provide Free Tests and High Quality

Makalah Tumbuhan Plantae Leave a reply

BAB 1. PENDAHULUAN. a. Diaspora Spora yang berfungsi sebagai agen penyebaran seperti pada fungi, lumut dan paku-pakuan.

DUNIA TUMBUHAN. Plant 1. 1/24

PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 3 MALANG

PEMBUATAN HERBARIUM TUMBUHAN PAKU PADA MATA KULIAH TAKSONOMI TUMBUHAN RENDAH. Oleh: Desti Indriyanti.

Bab 7: Kingdom Plantae Dunia Tumbuhan 1

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

TUMBUHAN BAYU ARISSAPUTRA XII IPA 3

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S-1. Program studi Pendidikan Biologi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut : Barat oleh Annisa, Nursyahra dan Abizar. Berdasarkan penelitian tentang

Bab VII TUJUAN PEMBELAJARAN. Dunia Tumbuhan (Kingdom Dunia Tumbuhan Plantae) 157. Dunia Tumbuhan

Tumbuhan tidak berpembuluh (Atracheophyta) Tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta)

2.1. Pengertian Lumut (Bryophyta)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KINDOM PLANTAE. Drs. Refli., MSc. Disampaikan pada pelatihan Guru-Guru SLTP se Kabupaten Sabu-Raijua Juli 2013

BAB V PENUTUP. deskriptif diperoleh hasil penelitian yaitu rata-rata reliabilitasnya 97,5%, 41,6 dan U2 yaitu 85 (terjadi peningkatan sebesar 43,4).

BAB II KAJIAN KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN TUMBUHAN PAKU DI TAMAN HUTAN RAYA

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORITIS

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 1. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANLATIHAN SOAL. Pernyataan yang merupakan ciri dari pertumbuhan ditunjukkan oleh nomor...

CIRI CIRI KACANG TANAH

LEMBAR KEGIATAN SISWA SEMUA TENTANG TUMBUHAN. KD 3.4 Memahami reproduksi pada tumbuhan dan hewan,sifat keturunan, serta kelangsungan makhluk hidup

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KLASIFIKASI TUMBUHAN DI KELAS X SMA NEGERI 1 MUTIARA KABUPATEN PIDIE

TUGAS MAKALAH IPA KLASIFIKASI MAHLUK HIDUP. Disusun oleh: DYAH AYU WORO SCHINDY WIJAYANTI SMP NEGERI 1 SLAWI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Negara berkembang selalu berusaha untuk mengejar ketinggalannya, yaitu

Mengenal Dunia Tumbuhan (Plantae)

RPP MATERI INDIKATOR Pengertian klasifikasi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pada area bekas tambang batu bara Kecamatan Lahei Barat Barito Utara. tempat pengambilan sampel penelitian.

Pertemuan IX: DUNIA TUMBUHAN. Program Tingkat Persiapan Bersama IPB 2011

KLASIFIKASI TUMBUHAN

Kantor Pusat: Jln. Tgh Abdul Qadir Dusun Tanak Malit Utara Desa Masbagik Selatan Kec. Masbagik, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat CP.:

Analisis Artikel Tumbuhan Lumut

1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

Data Faktor Klimatik dan Edafik pada Berbagai Ketinggian ( 1180 m dpl 1400 m dpl ) di Kawasan Hutan Bebeng, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta

by Widyasepta Nurpratitis

TUMBUHAN TINGKAT RENDAH

LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI ANATOMI AKAR BATANG DAN DAUN

Makalah Percobaan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan

DUNIA TUMBUHAN. - Eukariot(dapat membuat makan sendiri), Multiseluler, dan Fotosintetik

BAB I PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Modul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pteridophyta diambil dari kata pteron yang berarti sayap, bulu dan phyta yang

Cahyo Nugroho *, Dewi Larasati, Endah Yuliawati P.S, Nurtiastuti Ramadhan, Sarah Savira, Tosca Inas Sabrina, Agung Sedayu, Rizhal Hendi Ristanto

PENDAHULUAN. multiseluler atau terdiri atas banyak sel yang tergolong ke dalam kingdom Plantae

Kingdom Plantae. Presented by Hari Prasetyo

LINGKUNGAN WANA WISATA GRAPE SEBAGAI SUMBER MEDIA BELAJAR TUMBUHAN PAKU BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH

TINJAUAN PUSTAKA. Tumbuhan paku dalam dunia tumbuh-tumbuhan termasuk golongan atau

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1.1 Hakikat dan Pentingnya Media Pembelajaran Biologi. Media merupakan salah satu bentuk alat bantu yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Tumbuhan paku merupakan suatu divisi yang anggotanya telah jelas

FISIOLOGI TUMBUHAN 5 Reproduksi Tumbuhan. Delayota Science Club April 2011

ORGAN DAN SISTEM ORGAN PADA TUMBUHAN. Pertemuan Ke-5

TUMBUHAN PINUS. Klasifikasi tumbuhan pinus menurut Tjitrosoepomo (1996) sebagai berikut :

A. Struktur Akar dan Fungsinya

PROSES PEMBENTUKAN BIJI PADA ANGIOSPERMAE

INVENTARISASI TUMBUHAN PAKU DI KAMPUS I UNIVERSITAS MEDAN AREA

LEMBAR KEGIATAN SISWA SEMUA TENTANG TUMBUHAN. KD 3.4 Memahami reproduksi pada tumbuhan dan hewan,sifat keturunan, serta kelangsungan makhluk hidup

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar tumbuh di daerah tropika basah yang lembab (LIPI,1980). Menurut

Latar belakang Seperti layaknya makhluk hidup yang lain tumbuhan pun memiliki organ-organ penyusun tubuh seperti akar, batang, daun, dan bunga.

Apl Vegetasi pada Lansekap dan Desain Ruang Luar By: Dian P.E. Laksmiyanti, ST.MT. Klasifikasi Tanaman

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) ALAUDDIN MAKASSAR 2010

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tumbuhan paku merupakan salah satu tumbuhan tertua yang masih sering kita

A : JHONI ILMU PENGETAHUAN ALAM IV IPA SD KELAS IV

17.1 What is a plant?

KINGDOM PLANTAE (DUNIA TUMBUHAN)

IDENTIFIKASI PROFIL KARAKTERISTIK MORFOLOGI SPORA DAN PROTHALIUM TUMBUHAN PAKU FAMILIA POLYPODIACEAE

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Lokasi penelitian pada sisi sebelah timur kawasan hutan Kelurahan. Kanarakan dekat pemukiman masyarakat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Yogyakarta, terletak di Jalan Colombo, Catur Tunggal, Depok, Sleman,

TINJAUAN PUSTAKA Botani Ubijalar

II. TINJAUAN PUSTAKA. Belajar merupakan peristiwa sehari-hari di sekolah. Belajar merupakan hal

I. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus L) tergolong dalam famili Iridaceae yang

KEANEKARAGAMAN HAYATI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SIKLUS I. B. Kompetensi Dasar : 2.3. Mengidentifikasi cara perkembangbiakan tumbuhan dan hewan

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 12. KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUPLATIHAN SOAL BAB 12

STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN

BAB I PENDAHULUAN. banyak ditemukan hidup di daerah tropika. Pteridophyta tidak ditemukan di

Transkripsi:

LAPORAN PRAKTIKUM TUMBUHAN PAKU 1:32 AM NGURAH I. TUJUAN menjelaskan struktur Tubuh paku beserta fungsinya dan mengamati struktur sporofit dan gametofit paku. II.DASAR TEORI Tumbuhan Paku merupakan golongan tumbuhan yang telah berkosmus (mempunyai akar, batang dan daun). 1. Ciri ciri tumbuhan paku Memiliki 4 struktur penting, yaitu lapisan pelindung sel (jaket steril) yang terdapat disekeliling organ reproduksi. Embrio multiseluler yang terdapat dalam arkegonium. Kutikula pada bagian luar dan yang paling penting adalah sistem transport internal yang mengangkut air dan zat makanan dari dalam tanah. Sistem transport ini sama baiknya seperti pengorganisasian transport air dan zat makanan pada tumbuhan tingkat tinggi. Struktur tubuh : Akar Bersifat seperti akar serabut, ujungnya dilindungi kaliptra yang terdiri atas sel sel yang dapat dibedakan dengan sel sel akarnya sendiri. Batang Pada sebagian jenis tumbuhan paku tidak tampak karena terdapat didalam tanah berupa rimbang, mungkin menjalar atau sedikit tegak. Jika muncul diatas permukaan tanah, batangnya sangat pendek sekitar 0,5 m. akan tetapi ada batang bebrapa jenis tumbuhan paku seperti paku pohon/paku tiang yang panjangnya mencapai 5 m dan kadang kadang bercabang misalnya : Alsophilla dan cyathea. Daun Daun selalu melingkar dan menggulung pada usia muda. berdasarkan bentuk ukuran dan susunanya, daun paku dibedakan antara epidermis, daging daun, dan tulang daun. a) Makrofil Daun ini berbentuk kecil kecil seperti rambut atau sisik, tidak bertangkai dan tidak bertulang daun, belum memperlihatkan diferensiasi sel, dan tidak dapat dibedakan antara epidermis, daging daun dan tulang daun. b) Mikrofil Merupakan daun yang bentuknya besar, bertangaki dan bertulang daun,

serta bercabang cabang. Sel sel penyusunnya telah memperlihatkan diferensiasi, yaitu dapat dibedakan antara jaringan tiang, jaringan bunga karang, tulang daun, serta stomata (mulut daun). Ditinjau dari fungsinya, daun tumbuhan paku dibedakan atas: 1) Tropofil : Merupakan daun yang khusus untuk fotosintesis. 2) Sporofil : Daun ini berfungsi untuk menghasilkan spora. Tetapi daun ini juga dapat melakukan fotosintesis, sehingga disebut pula sebagai troposporofil. Ditinjau dari macam spora yang dihasilkan, tumbuhan paku dapat dibedakan menjadi tiga golongan seperti berikut ini : 1) Paku Homospora (isospora) : Menghasilkan satu jenis spora, misalnya Lycopodium (paku kawat). 2) Paku Heterospora : Menghasilkan dua jenis spora yanhg berlainan; yaitu mikrospora berkelamin jantan dan makrospora (mega spora) berkelamin betina, misalnya : Marsilea (semanggi), Selaginella (paku rane). 3) Paku Peralihan : Paku ini merupakan peralihan antara homospora dengan heterospora, yaitu paku yang menghasilkan spora yang bentuk dan ukurannya sama tetapi berbeda jenis kelaminnya, satu berjenis kelamin jantan dan lainnya berjenis kelamin betina, misalnya Equisetum debile (paku ekor kuda). 2. Habitat Tumbuhan Paku Habitatnya didarat, terutama pada lapisan bawah tanah didataran rendah, tepi pantai, lereng gunung, 350 meter diatas permukaan laut terutama didaerah lembab, dan ada juga yang bersifat epifit (menempel) pada tumbuhan lain. Reproduksi Tumbuhan Paku Reproduksi tumbuhan ini dapat secara aseksual (vegetative), yakni dengan stolon yang menghasilkan gemma (tunas). Gemma adalah anakan pada tulang daun atau kaki daun yang mengandung spora. Reproduksi secara seksual (generative) melalui pembentukan sel kelamin jantan dan betina oleh alat alat kelamin (gametogonium). Gametogonium jantan (anteredium) menghasilkan spermatozoid dan gametogonium betina menghasilkan sel telur (ovum). Sepertihalnya tumbuhan lumut, tumbuhan paku mengalami metagenesis (pergiliran keturunan). 3. Peranan tumbuhan paku dalam kehidupan manusia. Dibawah ini adalah beberapa tumbuhan paku yang bermanfaat bagi manusia diantaranya adalah : 1) Dipelihara sebagai tanaman hias, misalnya paku tanduk rusa (Platycerium bifurcatum), paku sarang burung (Asplenium sp), suplir (Adiantum sp) dan paku rane (Selaginella sp) 2) Penghasil obat obatan misalnya : Aspidium sp, Dryopteris filix mas, dan Lycopodium clavatum. 3) Sebagai sayuran, misalnya semanggi (Marsilea crenata) dan Pteridium aqualium. 4) Sebagai bahan pupuk hijau, misalnya Azolla piñata.

5) Sebagai salah satu bahan dalam pembuatan karangan bunga, misalnya Lycopodium cernuum. 6) Tumbuhan paku lebih maju dari pada lumut karena sporofit tumbuhan paku memiliki : a) Sistem transportasi (xylem dan floem) yang berkembang dengan baik. b) Kutikula dan stoma tahan air yang mengontrol kekurangan air. c) Adanya akar, batang dan daun. 4. Kalsifikasi Tumbuhan Paku Dibagi menjadi 4 subdivisi, yaitu psilophyta, Lycophyta, Sphenophyta dan Pterophyta. 1) Psilophyta Merupakan tumbuhan paku sederhana dan hanya memiliki dua genera, contoh yang sudah dikenal adalah Psilotum sp. Yang tersebar luas didaerah tropic dan subtropik. 2) Lycophyta Lycodium sp dapat menghasilkan spora tunggal yang akan berkembang menjadi gametofit biseksual yang memiliki organ jantan maupun betina. Sellaginella sp merupakan tanaman heterospora, karena dapat menghasilkan dua jenis spora. Spora yang berukuran besar disebut megaspore, yaitu merupakan gamet betina yang akan membentuk arkegonia. Spora yang berukuran kecil disebut mikrospora yang akan membentuk gamet jantan atau anteridia. 3) Sphenophyta Sering disebut paku ekor kuda. Peristiwa meiosis pada tumbuhan ini terjadi dalam sporangia dan akan menghasilkan spora haploid. Gametofit yang berkembang dari spora berukuran sangat kecil, tetapi dapat melakukan fotosintesis dan hidup secara bebas. 4) Pterodophyta Banyak terdapat dihutan subtropis maupuan didaerah tropis. paku pterophyta mempunyai daun daun yang lebih besar dibandingkan divisi lainnya. Ada 2 jenis daun yaitu negafil dan mikrofil, megafil mempunyai sistem percabangan pembuluh, sedangkan mikrofil adalah daun yang tumbuh dari batang yang mengandung untaian tunggal jaringan pengangkut. Contohnya Marsilea crenata dan Asplenium nidus. III. III. ALAT DAN BAHAN III.1. ALAT lup/kaca pembesar III.2. BAHAN Beberapa spesies dari tumbuhan paku IV. IV. CARA KERJA

1) Carilah tumbuhan paku di tepi sungai atau matang, cari pula tumbuhan suplir dan pakis (Nephrolepis) ambilah tumbuhan paku yang daunnya bersefora ( dipermukaan daun seblah bawah tampak spora berupa bintikbintik kehitaman. 2) Amati tumbuhan tersebut kemudian tentukan bagian akar batang dan daunnya, carilah sorus, sporangium dan spora, apakah semua spora berukuran sama(homospora) ataukah ada 2 macam ukuran Spora (heterospora)? 3) Catatan, jika ada mikroskop, amati dengan menggunakan microskop,jika tidakdibandingkan dengan gambar yang tersedia 4) Jelaskan Fungsi dari setiap gambar yang kamu amati 5) Buat laporan dan kuplkan sebagai bahan portofolio 6) Buatlah herbarium dari tanaman pak. Setelah itu berilah keterangan buatlah bingkai,tempelkan dikelasmu atau diruangan sekolahsebagai media belajar. V. V. HASIL DAN PEMBAHASAN V.1. Hasil Pengamatan V.2. PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini kami mengamati Tumbuhan paku (Pterydhopyta) secara makrokopis yaitu dari spesies Davallia trichomanoides, Adiantum sp, Javanicum Trichomanes dan Nephrolepis sp. Dengan tujuan Mengklasifikasikan berdasarkan karekteristik preparat, dan Mengamati bentuk tubuh dari masing-masing preparat tersebut. Tumbuhan paku (Pterydhopyta) adalah satu divisio tumbuhan yang telah memiliki sistem pembuluh sejati (kormus) tetapi tidak menghasilkan biji untuk reproduksinya. Alih-alih biji, kelompok tumbuhan ini masih menggunakan spora sebagai alat perbanyakan generatifnya, sama seperti lumut dan fungi. Bentuk tumbuhan paku bermacam-macam, ada yang berupa pohon (paku pohon, biasanya tidak bercabang), epifit, mengapung di air, hidrofit, tetapi biasanya berupa terna dengan rizoma yang menjalar di tanah atau humus dan ental (bahasa Inggris frond) yang menyangga daun dengan ukuran yang bervariasi (sampai 6 m). Daur hidup tumbuhan paku mengenal pergiliran keturunan, yang terdiri dari dua fase utama:gametofit dan sporofit. Tumbuhan paku yang mudah kita lihat merupakan bentuk fase sporofit karena menghasilkan spora. Bentuk generasi fase gametofit dinamakan protalus (prothallus) atau protalium (prothallium), yang berwujud tumbuhan kecil berupa lembaran berwarna hijau, mirip lumut hati, tidak berakar (tetapi memiliki rizoid sebagai penggantinya), tidak berbatang, tidak berdaun. Prothallium tumbuh dari spora yang jatuh di tempat yang lembab. Dari prothallium berkembang anteridium (antheridium, organ penghasil spermatozoid atau sel kelamin jantan) dan arkegonium (archegonium, organ penghasil ovum atau sel telur). Pembuahan mutlak memerlukan bantuan air sebagai media spermatozoid berpindah menuju archegonium. Ovum yang terbuahi berkembang menjadi zigot, yang pada gilirannya tumbuh menjadi tumbuhan paku baru. Tumbuhan paku dapat dikelompokkan sebagai berikut. Divisio dengan satu kelas Divisio : Lycophyta : Lycopsida. : Pteridophyta dengan empat kelas monofiletik: -Psilotopsida, mencakup Ophioglossales. -Equisetopsida -Marattiopsida dan Polypodiopsida (=Pteridopsida, Filicopsida) Pengamatan yang pertama yaitu kami mengamati pada spesies Davallia trichomanoides. Pada Davallia trichomanoides kami mendapatkan bentuk daun runcing dan setiap batang memiliki daun yang sama sejajar tempatnya, Enthal menyirip ganda dua, tebal dan sedikit kaku, warna hijau tua; anak enthal berbagi. Sori terdapat pada ujung anak enthal. Rhizome berambut halus, tersusun rapat dan panjang. Klasifiksi dari Davallia trichomanoides adalah:

Regnum Divisio Classis Ordo Familia Genus Spesies : Plantae : Pteridophyta : Filicinae : Filices : Polypodiaceae : Davallia : Davallia trichomanoides Selanjutnya pengamatan yang kedua yaitu pada Adiantum sp kami mendapatkan bentuk daunnya tidak berbentuk memanjang, tetapi cenderung membulat. Sorus merupakan kluster-kluster di sisi bawah daun pada bagian tepi. Spora terlindungi oleh sporangium yang dilindungi oleh indusium. Tangkai entalnya khas, berwarna hitam mengkilap, daun tumbuh dari rizoma dalam bentuk melingkar ke dalam seperti tangkai biola (disebut circinate vernation). Akarnya serabut/rhizoid. Klasifikasi dari Adiantum sp adalah: Kerajaan : Plantae Divisi : Pteridophyta Kelas : Pteridopsida Ordo : Pteridales Famili : Pteridaceae (Adiantaceae) Genus : Adiantum Spesies : Adiantum sp Kemudian pada pengamatan yang ketiga yaitu pada Javanicum Trichomanes kami mendapatkan bentuk daunnya berbentuk memanjang dan runcing tiap helainya seperti bentuk gergaji/bergrigi. Tumbuh daun pada tangkainya tidak sejajar atau bersilangan. Sporofil terlihat dengan jelas berbentuk bulat kecil pada tiap daun dengan berjumlah sangat banyak dan berwrna coklat. Sporofil terlindungi oleh sporangium yang dilindungi oleh indusium.. Akarnya serabut dan tumbuh dari rizoma atau akar rizhoid. Klasifikasi dari Javanicum Trichomanes adalah: Kerajaan : Plantae Filum : Tracheophyta Kelas : Polypodiopsida Order : Hymenophyllales Keluarga : Hymenophyllaceae Genus : Trichomanes Spesies : Javanicum Trichomanes Pada pengamatan yang terakhir, kami mengamati preparat dari spesies Nephrolepis sp. Kami mendapatkan bentuk Enthal tunggal, tersusun menyirip, warna hijau; ujung runcing; tepi bergerigi. Sori berbentuk bulat,

berupa bintik-bintik kecil di tepi enthal, terdapat di permukaan bawah enthal. Akarnya serabut. Klasifikasi Nephrolepis sp. Adalah: Kingdom : Plantae (tumuhan) Divisio : pteridophyta (tumuhan paku) Kelas : pteridopsida Ordo : polypodiales Familia : dryopteridaceae Genus : Nephrolepis Spesies : Nephrolepis sp. VI. KESIMPULAN Dari pengamatan kali ini dapat di simpulkan bahwa Tumbuhan paku (Pterydhopyta) merupakan tumbuhan berkormus dan berpembuluh yang paling sederhana. Terdapat lapisan pelindung sel (jaket steril) di sekeliling organ reproduksi, sistem transpor internal, hidup di tempat yang lembap. Akar serabut berupa rizoma, ujung akar dilindungi kaliptra. Sel-sel akar membentuk epidermis, korteks, dan silinder pusat (terdapat xilem dan fleom). Tumbuhan ini benar-benar telah berupa kormus, jadi telah jelas adanya akar, batang dan daun. Ada yang hidup sebagai saprofit dan ada pula sebagi epifit. Paku menyukai tempat lembab (higrofit), tumbuhnya mulai dari pantai (paku laut) sampai sekitar kawah-kawah (paku kawah). Tumbuhan paku bereproduksi secara aseksual (vegetatif) Dan Reproduksi secara seksual (generatif). Tumbuhan paku dibedakan menjadi empat kelompok yaitu Psilotophyta, Lycophyta, Sphenophyta, dan Pterophyta. Pterophyta (paku sejati) umumnya tumbuh di darat pada daerah tropis dan subtropis. Daunnya besar, daun muda menggulung. Perkembangbiakan tumbuhan paku tergolong Metagenesis. Berbeda dengan

lumut, yang sehari-hari kita sebut sebagai tanaman paku adalah fase sporofit-nya. Tumbuhan paku yang ada di bumi ini mempunyai masa kejayaan dalam zaman Paileozoikum, terutama dalam zaman karbon, disebut zaman paku. Sisa-sisanya sekarang dapat digali sebagai batubara. DAFTAR PUSTAKA Latifah, Eva. 2004. Biologi 2. Bandung : Remaja Rosdakarya. Estiati B, Hidayat. 1995.Taksonomi tumbuhan (Cryptogamae). Bandung: ITB Bandung Muspiroh, Novyanti, dkk. 2010. Buku Panduan Praktikum Taksonomi Tumbuhan 1 (Cyptogamae). Cirebon: Pusat Laboratorium IAIN Syakh Nurjati. Pearce, evelyn C. 1985. Anatomi dan fisiologi. Jakarta: Gramedia. John w. Kimball dkk. 2006. Biologi jilid 3. Jakarta: Erlangga Prawiro, Hartono. 2007. Sains Biologi. Jakarta: Bumi Aksara. www.google.com//lumut/ tumbuhan paku.id.com. //wikipedia. www.google.com// http:/ www.tumbuhan paki.com. //Wikipedia.http://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan_paku.