BAB I PENDAHULUAN. potensi perselisihan hidup beragama, perulah adanya upaya-upaya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. beragam populasi yang tersebar di seluruh penjuru tanah air. Hal tersebut

BAB IV ANALISIS PEMAHAMAN DAN IMPLEMENTASI TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA. maka dalam bab ini peneliti kemukakan secara garis besar mengenai

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu ;

ISLAM DAN TOLERANSI. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. MUHAMMAD ALVI FIRDAUSI, S.Si, MA. Modul ke: Fakultas TEHNIK

BAB I PENDAHULUAN. yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh manusia tersebut maka

BAB IV ANALISIS DATA

Dunia telah menjadi DESA BESAR, Dunia tanpa Batas (pelaksanaan Haji, Pertandingan Sepak Bola dll, bisa dilihat secara langsung ASRORI, MA.

BAB I PENDAHULUAN. dasar. Di tingkat ini, dasar-dasar ilmu pengetahuan, watak, kepribadian, moral,

BAB I PENDAHULUAN. beragama itu dimungkinkan karena setiap agama-agama memiliki dasar. damai dan rukun dalam kehidupan sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. Matematika juga berkembang di bidang ilmu yang lain, seperti Kimia, Fisika, saat ini dengan penerapan konsep matematika tersebut.

PENGAJIAN RAMADAN 1435 H PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

TOLERANSI BERAGAMA MENURUT PANDANGAN HAMKA DAN NURCHOLISH MADJID

BAB I PENDAHULUAN. Jenderal Bimbingan masyarakat Islam sekaligus sebagai ujung tombak dalam

BAB IV ANALISIS TOLERANSI ATAR UMAT BERAGAMA DI KALANGAN SISWA DI SMA NEGERI 3 PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan, kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan menggunakan fitrah tersebut manusia belajar dari keluarga, lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. keberagaman yang sangat kompleks. Masyarakat dengan berbagai

ISLAM dan DEMOKRASI (1)

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Negara Indonesia sebagai negara yang berkembang, telah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang dilihat dari letak geografis

BAB I PENDAHULUAN. tertentu saja, melainkan seluruh individu yang mengaku dirinya muslim. 1

BAB IV ANALISIS TENTANG TOLERANSI MASYARAKAT ISLAM TERHADAP KEBERADAAN GEREJA PANTEKOSTA DI DESA TELAGABIRU

ISLAM DAN TOLERANSI. ABDUL RACHMAN, S.S., M.Pd.I. Modul ke: Fakultas TEKNIK. Program Studi Teknik Industri.

BAB I PENDAHULUAN. dan Satu Pemerintahan (Depag RI, 1980 :5). agama. Dalam skripsi ini akan membahas tentang kerukunan antar umat

PERSATUAN DAN KERUKUNAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan kemampuan. Rukun Islam dimaksud mencakup syahadat, shalat, puasa, zakat

BAB I PENDAHULUAN. sekali. Selain membawa kemudahan dan kenyamanan hidup umat manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia pada hakikatnya ketika dilahirkan telah melekat

PENGARUH PERGAULAN BEBAS TERHADAP PERKEMBANGAN AKHLAK ANAK DI DESA SUNGAI LIPUT KAB. ACEH TAMIANG SKRIPSI. Di Ajukan Oleh: DESI EMELIA

BAB I PENDAHULUAN. akan pentingnya pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. Di antara berbagai program kegiatan pembangunan nasional, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. sektor pendidikan sebagai andalan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. perkawinan sesuai dengan ketentuan agama dan peraturan perundang-undangan yang

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan salah satu sunnatullah yang berlaku untuk semua

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan dalam masyarakat. Aspek perubahan meliputi: sosial, politik, ekonomi,

PERAN MUHAMMADIYAH DALAM TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA DI DESA BANDARDAWUNG KECAMATAN TAWANGMANGU KABUPATEN KARANGANYAR PERIODE

BAB V PEMBAHASAN. untuk bekerja demi tercapainya tujuan organisasi. (biographical), kemampuan (ability) kepribadian (personality) dan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. terbelakang. Pendidikan harus benar-benar diarahkan untuk menghasilkan

KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA. Irma Septina P. Finka Fitri Astika Alfyanti Cahyaningsih KELOMPOK 6 PENGERTIAN TOLERANSI

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Pendidikan adalah usaha sadar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. istri, dan juga anak serta terjadinya proses reproduksi. sebuah keruntuhan yang besar ketika hubungan antara saudara kandung tidak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha manusia untuk menumbuhkan dan. mengembangkan potensi dan kemampuan anak didik sesuai dengan nilai-nilai

BAB I PENDAHULUAN. dan mendidik hingga pada akhirnya terjadi keseimbangan antara fisik dan mental.

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang dipeluk mayoritas masyarakat Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, berketerampilan, dan berakhlak mulia. hubungan ini tepat sekali ajaran agama Islam yang menjunjung tinggi ilmu

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional merupakan pelaksanaan pendidikan suatu negara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengaruh kehidupan modern, wanita semakin hari semakin

BAB I PENDAHULUAN. fisik ataupun mental, sebenarnya merupakan kehendak Tuhan yang

TUGAS AGAMA KLIPING KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA, ANTAR SUKU, RAS DAN BUDAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SAMPANG. NOMOR: 455/Pdt.G/2013.PA.Spg.

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi berdampak pada perubahan perilaku manusia baik secara

BAB I PENDAHULUAN. ditegaskan dalam Undang-Undang RI No 20 tahun 2003 tentang system

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas akhlak seseorang sangat dipengaruhi oleh kondisi iman dalam

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. Atau dalam istilah lain yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur luar sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan amat penting dalam kehidupan manusia, perseorangan maupun

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan sudah dirasakan oleh

BAB IV ANALISIS TERHADAP TERJADINYA KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA. A. Pemahaman Masyarakat Tentang Kerukunan

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Kesimpulan akhir dari penelitian ini dikemukakan berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. bidang perniagaan, teknologi, industri, pendidikan dan berbagai bidang lainnya, baik

BAB I PENDAHULUAN. terutama generasi muda sebagai pemegang estafet perjuangan untuk mengisi

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK PEMANFAATAN BARANG TITIPAN. A. Analisis Praktik Pemanfaatan Barang Titipan di Kelurahan Kapasari

d. bahwa dalam usaha mengatasi kerawanan sosial serta mewujudkan, memelihara dan mengembangkan kehidupan masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sekolah tampak cukup pesat, terutama di kota-kota besar. (TPA), Taman Kanak-Kanak Al Qur an (TKA), Madrasah Diniyah,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal yang paling dasar. Di tingkat ini, dasar-dasar ilmu pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. lingkungan masyarakat atau dalam istilah lain yaitu jalur pendidikan sekolah dan

BAB I PENDAHULUAN. bergaul satu sama lain. Dalam pergaulan di masyarakat, interaksi sesama manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat besar untuk menciptakan masa

INTERAKSI antar etnis di DESA ARGAKENCANA. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan salah satu faktor utama keberhasilan pembangunan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara. Maju mundur suatu bangsa sebagian besar ditentukan

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Maju tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan.

YANG HARAM UNTUK DINIKAHI

BAB I PENDAHULUAN. Islam memandang manusia sebagai makhluk yang termulia dan sempurna. Ia

BAB I PENDAHULUAN. sehingga disadari bahwa pendidikan merupakan sesuatu yang sangat fundamental

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan. Kesempurnaan, kemuliaan, serta kebahagiaan tidak mungkin

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia. Pemerintah selalu berupaya untuk mewujudkan

Efektifitas Komunikasi Interpersonal Umat Beragama di Perumahan Bekasi Jaya Indah Rt 10/14

BAB I PENDAHULUAN. masa sekarang maupun di masa yang akan datang. Pendidikan memberikan

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sehari-hari, dan dalam hukum Islam jual beli ini sangat dianjurkan

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan tersebar hampir di seluruh nusantara. Amal usaha. perguruan tinggi yang berjumlah 172 buah 1.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mahfud Junaedi. Ilmu Pendidikan Islam Filsafat dan pengembangan. (Semarang : Rasail. 2010).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Firman Allah SWT. Dalam Surat Al-Mujaadilah [58:11]:

BAB I PENDAHULUAN. Ditinjau dari segi bahasa, zakat mempunyai beberapa arti, yaitu al-barakatu

BAB I PENDAHULUAN. potensi anak didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia terlahir dengan mempunyai faktor bawaan naluri dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. diantara ajaran tersebut adalah mewajibkan kepada umatnya untuk melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Sehingga tidak memicu terjadinya konflik sosial didalam masyarakat.

memberikan gairah dan motivasi kepada para siswa. Sesuai dengan Undang dengan visi misi pendidikan nasional dan reformasi pendidikan menyebutkan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pluralitas agama merupakan fenomena realitas sosial yang tidak dapat dielakan dalam kehidupan ini. Sehingga adanya pluralitas atau kemajemukan sebenarnya merupakan suatu rahmat yang patut untuk disyukuri, akan tetapi sekaligus juga merupakan suatu tantangan. 1 Kenyataan memungkinkan pluralitas agama merupakan tantangan untuk terciptanya kerukunan hidup beragama. Dalam rangka mengantisipasi potensi perselisihan hidup beragama, perulah adanya upaya-upaya mencapai saling pengertian. Upaya untuk mencapai saling pengertian akan mencerminkan dinamika kehidupan beragama, seperti yang terjadi dalam dialog antar agama. Berdasarkan hal tersebut, bahwa pluralitas/kemajemukan rentan menjadi sumber konflik dan perselisihan oleh berbagai pihak yang berpendapat. Masalah yang selama ini terjadi antara pemeluk terjadi karena tidak sampainya informasi yang benar dari satu pihak ke pihak lain. Terputusya jalinan informasi antar pemeluk agama dapat menimbulkan prasangka- prasangka yang mengarah pada terbentuknya penilaian negatif. Hal itu tentu saja terjadi karena berbagai penyebab, tetapi dalam masyarakat agama pluralitas penyebab terdekat adalah masalah mayoritas 1 A.A Yewangoe, Agama dan Kerukunan (Jakarta: PT Gunung Mulia, 2002), hal. 22 1

2 dan minoritas agama. Berdasarkan dari berbagai macam agama yang ada, manusia tidak luput dari aktivitas komunikasi dengan berbagai macam latar belakang perbedaan agama. Hubungan individu dari lingkungan agama yang berbeda akan mempengaruhi komunikasi yang terjalin, tentu yang menjadi permasalahan dikalangan antar umat beragama adalah komunikasi karena perbedaan agama memiliki sitem nilai yang berbeda. Hal ini secara jelas disampaikan dalam Q.S. Al Hujurat/49:13. ي أ ي ه ا ٱلن اس إ ن ا خل ق ن كم م ن ذكر وأ نث ى وجعل ن كم شعىب ا وق ب ا ئ ل ل تعارف ى ا إ ن للا أ ت قى كم إ ن للا عل يم خب ير ٣١ أ ك رمكم ع ند Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa -bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Mahateliti. 2 Komunikasi pada umumnya diartikan sebagai hubungan atau kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan masalah hubungan, atau diartaikan pula sebagai saling tukar-menukar pendapat. Komunikasi dapat juga diartikan hubungan kontak antar dan antara manusia baik individu maupun kelompok. 3 2 Departemen Agama RI, Al Quran & Terjemah, (Jakarta: PT Intermasa, 1992), hal. 745. 3 AW. Widjaja, Komunikasi, (Jakarta: Bina Aksara, 1986), hal. 1.

3 Menurut Dr. Phil Astrid S. Susanto dalam bukunya Komunikasi Sosial di Indonesia mengemukakan bahwa komunikasi adalah: Kegiatan pengoperan lambang yang mengandung arti/makna. Arti ini perlu dipahami bersama oleh pihak-pihak yang terlibat dalam suatu kegiatan komunikasi. Komunikasi serasi hanya dapat dicapai apabila pihak-pihak yang terlibat dalam suatu kegiatan komunikasi memberi arti dan makna yang sama kepada lambang-lambang yang dipergunakan. Karena itu dikatakan bahwa pemberian arti kepada lambang merupakan landasan pokok untuk suatu komunikasi yang serasi terutama karena manusia hidup dalam masyarakatnya melalui komunikasi. 4 Bahwa hubungan dalam antar umat beragama tentu memahami perbedaan dan persamaan dari setiap masing-masing penganut agama yang ada. Setiap masyarakat yang berbeda agama tersebut dapat berkomunikasi secara positif dalam bergaul di lingkungan kemajemukan tersebut. Berdasarkan observasi awal, bahwa Desa Kolam Kanan penduduknya sebagian dihuni oleh masyarakat bagi transmigran yang berasal dari Jawa dan Bali, karena Desa Kolam Kanan dihuni sebagian penduduknya beragama Islam pertama, penduduk asal Bali yang beragama Hindu dan beragama Kristen. Kemudian fakta lain tinggal berdampingan secara damai dengan warga suku Banjar, Jawa dan Bali. Bahwa suatu fakta di sana terdapat adanya tempat ibadah yakni Masjid dan Pura. Hal itu tidaklah menjadikan mereka hidup dalam ketegangan hingga menimbulkan suatu konflik yang dilatarbelakangi oleh perbedaan agama, namun semua dapat menjalankan ibadah sesuai agama yang dianut di tempat ibadah masing-masing. Kondisi demikian dapat 1985), hal. 1. 4 Dr. Phil Astrid S Susanto, Komunikasi Sosial di Indonesia, (Bandung: Bina Cipta,

4 terlihat karena masih adanya keharmonisan dalam hubungan komunikasi, keakraban bertetangga, bisa hidup secara berdampingan. Meskipun masyarakat Desa Kolam Kanan Memiliki keragaman agama yakni Islam, Hindu dan Kristen namun mereka dalam kehidupan keseharian dapat menjaga kerukunan satu sama lain. Hal itu dapat terlihat ketika ada tetangga mereka yang beragama lain melaksanakan ibadah mereka tidak mendapat gangguan dari pemeluk agama lain, mereka tetap saling menghormati dalam pelaksanaan hari besar keagamaan agama lain. Umat beragama di Desa Kolam Kanan sangat memegang erat tali persaudaraan dan kerukunan tetanggatetangganya. Dalam kegiatan sosial masing-masing pemeluk agama tetap menjadi satu kelompok, mereka tidak mempermasalahkan mengenai keyakinan ketika dalam bermasyarakat. Seperti pada pelaksanakan upacara perkawinan dan upacara kematian, masing-masing pemeluk agama berbeda agama berbaur satu sama lain dalam hubungan kemasyarakatan, saling membutuhkan satu sama lain, tanpa saling membedakan diantara mereka. Berdasarkan hal tersebut, jelas ada suatu keragaman agama pada kondisi di lingkungan masyarakat tersebut, yang mana pada setiap pemeluk agama bukan hanya mengakui keberadaan hak agama lain, tetapi juga terlibat dalam usaha memahami perbedaan dan persamaan setiap pemeluk agama yang ada. Artinya setiap masyarakat yang berbeda agama tesebut dapat menjalin komunikasi yang baik untuk mencapai pengerttian

5 timbal balik antar pemeluk agama saat mengatasi permasalahan agar mencapai suatu kesepakatan bersama dalam lingkungan kemajemukan umat beragama. Dengan latar belakang itulah yang menjadi salah satu ketertarikan peneliti untuk melakukan penelitian tentang Komunikasi Antar Umat Beragama di Desa Kolam Kanan Kecamatan Barambai Kabupaten Barito Kuala. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana komunikasi antar umat beragama di Desa Kolam Kanan Kecamatan Barambai Kabupaten Barito Kuala? 2. Apa saja fakor pendukung dan penghambat dalam komunikasi antar umat beragama di Desa Kolam Kanan Kecamatan Barambai, Kabupaten Barito Kuala? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui bagaimana komunikasi antar umat beragama di Desa Kolam Kanan, Kecamatan Barambai, Kabupaten Barito Kuala. 2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat komunikasi antar umat beragama di Desa Kolam Kanan, Kecamatan Barambai, Kabupaten Barito Kuala.

6 D. Signifikansi Penelitian 1) Secara Teoritis a. Memperkaya kajian komunikasi khusunya studi tentang komunikasi antar umat beragama dalam kehidupan masyarakat multikultural seperti Indonesia. b. Dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan di bidang komunikasi bagi penulis khususnya dan dapat dimanfaatkan bagi siapa yang memerlukan. 2) Secara Praktis a. Penelitian ini diharapkan bisa dimanfaatkan sebagai masukan terkait bagaimana gambaran tentang komunikasi antar umat beragama. b. Bagi pembaca, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan referensi untuk menambah wawasan dan pengetahuan. ` E. Defenisi Operasional Untuk menghindari adanya salah penafsiran atau pemahaman terhadap judul skripsi ini, maka penulis akan menjelaskan arti dan maknanya agar pemahaman dan pembahasannya dapat terarah sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. 1. Komunikasi

7 Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu atau untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik secara lisan, maupun tak langsung melalui media. 5 Maksud komunikasi dalam penelitian ini komunikasi antar umat beragama yang didasarkan tindakan komunikatif pihak pemeluk agama terkait dalam hal komunikasi dalam upacara ibadah, upacara kematian dan upacara perkawinan. 2. Umat beragama Istilah umat beragama dapat dipahami sebagai manusia yang memiliki agama (keyakinan) tertentu. Kata umat dalam Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer mengandung arti para penganut suatu agama atau kepercayaan. 6 Dalam penelitian ini umat beragama yang dimaksud adalah umat Islam, umat Hindu dan umat Kristen. 3. Desa Kolam Kanan Desa Kolam Kanan terletak di kecamatan Barambai kabupaten Barito Kuala provinsi Kalimantan Selatan. Sebuah desa yang memiliki keragaman agama terdiri dari Islam, Hindu dan Kristen. Umat beragama Desa Kolam Kanan bisa hidup rukun berdampingan satu sama lain meskipun berbeda keyakinan. Kemampuan masyarakat yang meliputi kesadaran untuk melakukan hubungan dalam rasa 5 Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), hal. 5. 6 Peter Salim dan Yenny Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, (Jakarta: Modern English Press, 1991), hal. 1680

8 persaudaraan saling menghargai perbedaan, keakraban dalam bertetangga. Karena itu tidak terelakan lagi adanya suatu keragaman agama yang ada di Desa Kolam Kanan. F. Penelitian Terdahulu Untuk menghindari terjadinya kesamaan terhadap penelitian yang telah ada sebelumnya, maka penulis mengadakan penelusuran terhadap penelitian yang telah ada sebelumnya diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Karya skripsi ditulis oleh Nurhayati dari Fakultas Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang, dengan judul Toleransi Antar Umat Beragama (Studi Kasus Umat Islam dan Hindu di Kampung Lebah Kabupaten Klungkung Bali). Dimana dalam skripsinya mengetahui bentuk-bentuk toleransi antar umat Islam dan Hindu, faktor-faktor penghambat adanya sikap toleransi dan solusi untuk menghadapi adanya hambatan toleransi. 7 2. Karya skripsi ditulis oleh Rizal Mahri dari Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, dengan judul Perilaku Komunikasi Antar Umat Beragama di Plumbon Banguntapan Bantul Yogyakarta. 8 Dalam penelitiannya bahasa verbal dan nonverbal yang 7 Nurhayati, Toleransi Antar Umat Beragama (Studi Kasus Umat Islam dan Hindu di Kampung Lebah Kabupaten Klungkung Bali), Skripsi (Fakultas Tarbiyah, Universitas Muhammadiyah Malang). Tidak diterbitkan. 8 Rizal Mahri, Perilaku Komunikasi Antar Umat Beragama di Plumbon Banguntapan Bantul Yogyakarta, Skripsi (Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta). Tidak diterbitkan

9 ditunjukan umat beragama dalam berkomunikasi dengan umat beragama lainnya Dari beberapa karya penelitian diatas, penelitian ini lebih memfokuskan komunikasi antar umat beragama dalam upacara ibadah, kematian dan perkawinan. Kemudian Faktor pendukung dan penghambat komunikasi antar umat beragama. Meskipun demikian, berbagai penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti akan dijadikan pijakan acuan penelitian ini. G. Sistematika Penulisan Untuk mewujudkan pembahasan secara sistematis, penelitian ini terbagi menjadi tiga bab dengan sistematika dan format pembahasan sebagai berikut: BAB I : pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, signifikansi penelitian, defenisi operasional, penelitian terdahulu, dan sistematika penulisan. BAB II : kajian teori terdiri dari pengertian komunikasi, proses komunikasi, etika komunikasi, tujuan komunikasi, komunikasi verbal, komunikasi nonverbal, faktor-faktor penunjang komunikasi efektif, faktor-faktor penghambat komunikasi, tatanan komunikasi, hubungan antarumat beragama, definisi kerukunan umat beragama, aspek kerukunan umat beragama, indikator kerukunan umat beragama, fungsi agama bagi masyarakat.

10 BAB III : metodologi penelitian terdiri dari jenis dan pendekatan penelitian, subjek dan objek penelitian, lokasi penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data dan analisis data. BAB IV : laporan hasil penelitian terdiri dari gambaran umum lokasi penelitian, penyajian data, analisis data. BAB V : penutup terdiri dari yang berisi simpulan dan saran-saran