PIROLISIS Oleh : Kelompok 3

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang. Secara umum ketergantungan manusia akan kebutuhan bahan bakar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang ada dibumi ini, hanya ada beberapa energi saja yang dapat digunakan. seperti energi surya dan energi angin.

MAKALAH PENYEDIAAN ENERGI SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2014/2015 GASIFIKASI BATU BARA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PT. SUKSES SEJAHTERA ENERGI

Bab 2 Tinjauan Pustaka

6/23/2011 GASIFIKASI

BAB II. KAJIAN PUSTAKA. Biomassa adalah bahan organik yang dihasilkan melalui proses fotosintetis,

TEKNIK PENGOLAHAN BIO-OIL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Prarancangan Pabrik Gasifikasi Batubara Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pemikiran untuk mencari alternatif sumber energi yang dapat membantu

PENGARUH LAJU ALIRAN AGENT GAS PADA PROSES GASIFIKASI KOTORAN KUDA TERHADAP KARAKTERISTIK SYNGAS YANG DIHASILKAN

Bab 2 Tinjauan Pustaka

RANCANG BANGUN TUNGKU PIROLISA UNTUK MEMBUAT KARBON AKTIF DENGAN BAHAN BAKU CANGKANG KELAPA SAWIT KAPASITAS 10 KG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sumber energi alternatif dapat menjadi solusi ketergantungan

Proses Pembakaran Dalam Pembakar Siklon Dan Prospek Pengembangannya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang

PERBANDINGAN PEMBAKARAN PIROLISIS DAN KARBONISASI PADA BIOMASSA KULIT DURIAN TERHADAP NILAI KALORI

Karakterisasi Biobriket Campuran Kulit Kemiri Dan Cangkang Kemiri

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkat, Peningkatan kebutuhan energi yang tidak diimbangi. pengurangan sumber energy yang tersedia di dunia.

besarnya energi panas yang dapat dimanfaatkan atau dihasilkan oleh sistem tungku tersebut. Disamping itu rancangan tungku juga akan dapat menentukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Tidak dapat dipungkiri bahwa minyak bumi merupakan salah satu. sumber energi utama di muka bumi salah. Konsumsi masyarakat akan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang diperoleh dari proses ekstraksi minyak sawit pada mesin screw press seluruhnya

Aditya Kurniawan ( ) Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Gasifikasi - Pirolisis Pembakaran

GREEN INCINERATOR Pemusnah Sampah Kota, Industri, Medikal dsbnya Cepat, Murah, Mudah, Bersahabat, Bermanfaat

BAB I PENDAHULUAN. penjemuran. Tujuan dari penjemuran adalah untuk mengurangi kadar air.

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH

BAB II TEORI DASAR 2.1 Batubara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu alat yang digunakan untuk meningkatkan efisiensi. dalam proses pembakaran limbah biomassa adalah dengan

OLEH : SHOLEHUL HADI ( ) DOSEN PEMBIMBING : Ir. SUDJUD DARSOPUSPITO, MT.

Gambar 1.1 Produksi plastik di dunia tahun 2012 dalam Million tones (PEMRG, 2013)

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali Indonesia. Selain terbentuk dari jutaan tahun yang lalu dan. penting bagi kelangsungan hidup manusia, seiring dalam

ANALISIS PENGARUH PEMBAKARAN BRIKET CAMPURAN AMPAS TEBU DAN SEKAM PADI DENGAN MEMBANDINGKAN PEMBAKARAN BRIKET MASING-MASING BIOMASS

PENGOLAHAN BATU BARA MENJADI TENAGA LISTIRK

5. STUDI PUSTAKA/KEMAJUAN YANG TELAH DICAPAI DAN STUDI PENDAHULUAN YANG SUDAH DILAKSANAKAN

Prarancangan Pabrik Karbon Aktif Grade Industri Dari Tempurung Kelapa dengan Kapasitas 4000 ton/tahun BAB I PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. terpenting di dalam menunjang kehidupan manusia. Aktivitas sehari-hari

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III TEKNOLOGI PEMANFAATAN SAMPAH KOTA BANDUNG SEBAGAI ENERGI

PEMBUATAN BRIKET BIOARANG DARI ARANG SERBUK GERGAJI KAYU JATI

ALAT PIROLISIS TEMPURUNG KELAPA SAWIT SEBAGAI BAHAN BAKU BRIKET BIOMASSA

BAB I PENDAHULUAN. poly chloro dibenzzodioxins dan lain lainnya (Ermawati, 2011).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH VARIASI KOMPOSISI BIOBRIKET CAMPURAN ARANG KAYU DAN SEKAM PADI TERHADAP LAJU PEMBAKARAN, TEMPERATUR PEMBAKARAN DAN LAJU PENGURANGAN MASA

Uji Kinerja Screw Pyrolyzer untuk Produksi Arang Sekam Padi

PIROLISIS CANGKANG SAWIT MENJADI ASAP CAIR DENGAN KATALIS BENTONIT: VARIABEL WAKTU PIROLISIS DAN RASIO KATALIS/CANGKANG SAWIT

BAB 1 PENDAHULUAN. Energi listrik merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam

BAB III PROSES PEMBAKARAN

GASIFIKASI LIMBAH BIOMASSA. Muhammad Syukri Nur, Kamaruddin A. dan Suhendro Saputro Sekolah Pascasarjana, Energi Terbarukan,Universitas Darma Persada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

ANALISIS THERMOGRAVIMETRY DAN PEMBUATAN BRIKET TANDAN KOSONG DENGAN PROSES PIROLISIS LAMBAT

PEMILIHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH ELI ROHAETI

BAB II LANDASAN TEORI

PROSES UBC. Gambar 1. Bagan Air Proses UBC

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Nilai densitas pada briket arang Ampas Tebu. Nilai Densitas Pada Masing-masing Variasi Tekanan Pembriketan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Studi Kualitas Briket dari Tandan Kosong Kelapa Sawit dengan Perekat Limbah Nasi

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kebutuhan energi merupakan salah satu sumber kehidupan

DAFTAR ISI. Halaman LEMBAR PENGESAHAN...i. LEMBAR PERNYATAAN... ii ABSTRAK... iii ABSTRACT...iv. KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI...vi DAFTAR TABEL...

BAB I PENDAHULUAN. Sejak krisis minyak pada pertengahan 1970-an, harga bahan bakar minyak

BAB II TEKNOLOGI PENINGKATAN KUALITAS BATUBARA

STUDI PENINGKATAN YIELD TAR MELALUI CO-PIROLISA BATUBARA KUALITAS RENDAH DAN TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari. Permasalahannya adalah, dengan tingkat konsumsi. masyarakat yang tinggi, bahan bakar tersebut lambat laun akan

BAB I PENGANTAR. Prarancangan Pabrik Karbon Aktif dari BFA dengan Aktifasi Kimia Menggunakan KOH Kapasitas Ton/Tahun. A.

PEMBUATAN BIOBRIKET DARI LIMBAH FLY ASH PABRIK GULA DENGAN PEREKAT LUMPUR LAPINDO

Peningkatan Kadar Karbon Monoksida dalam Gas Mempan Bakar Hasil Gasifikasi Arang Sekam Padi

Bab II Teknologi CUT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Karakteristik Limbah Padat

BAB I PENDAHULUAN. bahan bakar, hal ini didasari oleh banyaknya industri kecil menengah yang

NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH Pengembangan Desain Alat Produksi Gas Metana Dari Pembakaran Sekam Padi Menggunakan Filter Tunggal

Prarancangan Pabrik Hidrorengkah Aspal Buton dengan Katalisator Ni/Mo dengan Kapasitas 90,000 Ton/Tahun BAB I PENGANTAR

Oleh : Dimas Setiawan ( ) Pembimbing : Dr. Bambang Sudarmanta, ST. MT.

Karakterisasi Gasifikasi Biomassa Sampah pada Reaktor Downdraft Sistem Batch dengan Variasi Air Fuel Ratio

BAB I PENDAHULUAN. energi untuk melakukan berbagai macam kegiatan seperti kegiatan

STUDI PEMBUATAN ARANG AKTIF DARI TIGA JENIS ARANG PRODUK AGROFORESTRY DESA NGLANGGERAN, PATUK, GUNUNG KIDUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. dipancarkan lagi oleh bumi sebagai sinar inframerah yang panas. Sinar inframerah tersebut di

BAB I PENDAHULUAN. paling sering ditemui diantaranya adalah sampah plastik, baik itu jenis

BAB I PENDAHULUAN. dan kotoran ternak. Selain digunakan untuk tujuan primer bahan pangan, pakan

I. PENDAHULUAN. suatu alat yang berfungsi untuk merubah energi panas menjadi energi. Namun, tanpa disadari penggunaan mesin yang semakin meningkat

BAB I PENDAHULUAN. Konsumsi plastik dalam kehidupan sehari-hari semakin meningkat selama

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI

1. MOISTURE BATUBARA

Transkripsi:

PIROLISIS Oleh : Kelompok 3 Anjar Purnama Sari Bira Nur Alam Diani Din Pertiwi Fazari Aswar Gan-Gan Ahmad Fauzi Hikmah Farida N Isma Latifah Widya Yuliarti Yasoka Dewi

Over View 1 Pendahuluan 2 Definisi Pirolisis 3 Tahap-Tahap Pirolisis 4 Proses Pirolisis 5 Reaktor Pirolisis dan Prinsip Kerjanya 6 Penggunaan Pirolisis Dalam Bidang Kimia 7 Produk Pirolisis

Pendahuluan Paradigma lama yang harus dirubah sebelum ke pembuangan akhir seharusnya ada pengolahan terlebih dahulu

Paradigma Baru

Definisi Pirolisis Pirolisis adalah dekompisisi bahan kimia organik melalui proses pemanasan tanpa atau sedikit oksigen atau reagen lainnya, di mana material mentah akan mengalami pemecahan struktur kimia menjadi fase gas Terdapat tiga produk dalam proses pirolisis yakni: gas, pyrolisis oil, dan arang. Besarnya produk yang akan dihasilkan dipengaruhi kondisi proses, terutama temperatur dan laju pemanasan. Perbedaan utama pirolisis, gasifikasi dan insinerasi: jumlah oksigen yang disuplai ke reaktor thermal.

Definisi Pirolisis

Faktor-faktor yang berpengaruh pada proses pirolisis : Bahan Baku Kompisisi Kimia Kadar Air Reaktor Vertical Shaft (Batch Reactor) Rotating Tubular/Fluidized-Bed Reactor Kondisi Operasi Suhu Waktu Pirolisis (Waktu Tinggal)

Tahap-Tahap pada Pirolisis Pirolisis Primer Pirolisis Sekunder

Pirolisis Primer Pirolisis primer adalah proses pirolisis yang terjadi pada bahan baku (umpan). Pirolisis primer terjadi pada suhu di bawah 600 O C dan produk penguraian yang utama adalah karbon (arang). Proses pembentukan arang ini terjadi karena adanya energi panas yang mendorong terjadinya oksidasi sehingga molekul karbon yang komplek terurai sebagian besar menjadi karbon atau arang.

Pirolisis Sekunder Pirolisis sekunder adalah pirolisis yang terjadi pada partikel dan gas atau uap hasil pirolisis primer. Pirolisis sekunder terjadi pada suhu lebih dari 600 O C, berlangsung cepat, dan produk penguraian yang dihasilkan adalah gas karbon monoksida (CO), hidrogen (H 2 ), senyawasenyawa hidrokarbon berbentuk gas, serta tar. Pirolisis sekunder ini merupakan dasar proses yang digunakan pada sistem gasifikasi (gas producer) dimana biomassa diuraikan untuk memperoleh gas bahan bakar karbon monoksida (CO).

Proses Pirolisis Temparatur relatif rendah, yaitu dalam rentang 400-800 O C. Kondisi proses yang bervariasi mengakibatkan perbedaan produk arang, gas atau minyak yang dihasilkan. Panas disuplai melalui pemanasan tidak langsung, seperti pembakaran dari gas atau minyak, atau pemanasan langsung menggunakan transfer gas panas. Pirolisis memiliki kelebihkan dalam menghasilkan gas atau produk minyak dari limbah yang dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk proses pirolisis itu sendiri.

Proses Pirolisis

Proses Pirolisis Dekomposisi bahan organik pada proses pirolisis dijabarkan sebagai berikut: 100 200 C dehidrasi. Pengeringan dengan pemanasan, 250 C Hilangnya cairan dan karbon dioksida. Evolusi hidrogen. 340 C Putusnya rantai karbon makromolekul. 380 C Tahap pirolisis, pengayaan karbon. 400 C Pecahnya rantai C-O dan C-H. 400 600 C Konversi komponen organik cair dalam hal ini untuk menghasilkan produk pirolisis cair (tar). 600 C Pemecahan komponen organik cair untuk menghasilkan komponen yang stabil (gas, hidrokarbon rantai pendek) senyawa aromatik (senyawa benzen).

Pirolisis Ekstrim - Karbonisasi Jenis pirolisis yang hanya meninggalkan karbon sebagai residunya Prosesnya tidak melibatkan reaksi dengan oksigen atau reagen lainnya, tetapi masih dapat terjadi bila dalam keadaan sebaliknya Briket batubara terkarbonisasi adalah briket yang sebelumnya mengalami suatu proses karbonisasi.

Definisi Karbonisasi Karbonisasi adalah proses pemanasan batubara sampai suhu dan waktu tertentu (berkisar 200ºC di atas 1000ºC) pada kondisi sedikit oksigen untuk menghilangkan kandungan zat terbang batubara sehingga dihasilkan padatan yang berupa arang batubara atau kokas atau semi kokas dengan hasil samping tar dan gas Fungsi utama karbonisasi adalah meningkatkan nilai kalor, karena pelepasan kandungan air, juga pembentukan tar yang bisa berfungsi sebagai coating film yang mencegah penyerapan kembali kandungan air.

Pengujian Karbonisasi Beberapa pengujian untuk karbonisasi adalah sebagai berikut: 1. Free Swelling Index Tes ini dilakukan untuk menentukan angka pelebuaran dengan cara memanaskan sejumlah sampel pada temperatur peleburan normal (kira-kira 800o C). 2. Tes karbonisasi Gray-king dan tipe coke Tes Gray king menentukan jumlah padatan, larutan dan gas yang diproduksikan akibat karbonisasi. 3. Tes Karbonisasi Fischer Prinsipnya sama dengan metode Gray-king, perbedaan terletak pada peralatan dan kecepatan pemanasan. 4. Plastometer gieseler Plastometer gieseler adalah

Reaktor Pirolisis

Untuk pirolisis flash, biomassa harus menjadi partikel halus dan insulasi layer char yang terbentuk di permukaan dari partikel yang bereaksi harus dibuang secara berkala.

REAKTOR FIXED BED Fixed Beds : digunakan untuk produksi tradisional dari arang Kerugian fixed bed : perpindahan panas yang rendah menghasilkan cairan yang sangat rendah.

REAKTOR FLUIDIZED BEDS Fluidized beds : Perpindahan panas tinggi dari pasir terfluidisasi dihasilkan dalam pemanasan partikel biomassa secara cepat Pemanasan biasanya menggunakan alat perpindahan panas berbentuk tube melalui aliran pembakaran gas Kekurangan proses ini : Terdapat beberapa pencairan dari produk, dimana membuat proses ini lebih sulit untuk terkondensasi dan menghilangkan uap bio-oil dari gas keluaran kondensor

REAKTOR AUGERS Augers : teknologi adaptasi dari proses lurgi untuk gasifikasi batu bara Mekanisme augers : pasir panas dan partikel biomassa diumpankan pada salah satu ujung sekrup. Sekrup mencampur pasir dan biomassa lalu membawanya bersama. Proses ini tidak mencairkan produk pirolisis dengan carrier atau gas fluidisasi. Tidak ada implementasi komersial skala besar.

PROSES ABLATIVE Proses Ablative dengan mekanisme : Partikel-partikel biomassa dipindahkan pada kecepatan tinggi terhadap permukaan metal panas yang terjadi dengan menggunakan permukaan metal yang berputar pada kecepatan tinggi dalam bed dari partikel biomassa Kerugiannya adalah skala pembuatannya dibuat sulit, karena rasio permukaan dinding terhadap volume reaktor turun dikarenakan ukuran reaktor membesar. Tidak terdapat komersial skala besar.

ROTATING CONE Prosesnya disebabkan oleh rotasi dari cone Mekanisme proses : campuran pasir dan biomassa di pindahkan melalui permukaan cone oleh gaya sentrifugal Seperti reaktor perpindahan-bed rendah lainnya, partikel halus dibutuhkan untuk menghasilkan cairan sekitar 70% wt Implementasi komersial skala besar (sampai masukan 5t/h) berlangsung.

REAKTOR CIRCULATING FLUIDIZED BEDS Mekanisme proses di circulating fluidized beds : Gas,pasir dan partikel biomassa bergerak bersamaan dengan perpindahan gas yang biasanya menjadi produk gas yang disirkulasi, meskipun proses ini memiliki gas pembakaran Perpindahan panas yang tinggi dari pasir memastikan pemanasan cepat dari partikel biomassa dan ablation lebih kuat dari fluidized beds biasa Kekurangannya, meskipun proses ini bisa dengan mudah dinaikkan, proses ini cukup kompleks dan produknya banyak yang tercairkan, yang sangat mempersulit recovery produk cair.

PROSES CHAIN GRATE Mekanisme proses chain grate : Biomassa kering diumpankan ke logam berat (500ºC) cor panas atau apron yang membentuk putaran yang berkesinambungan Jumlah kecil dari udara dalam perpindahan panas dan dalam reaksi utama untuk pengeringan dan karbonasi Produk volatile dibakar untuk proses dan pembakaran boiler

Penggunaan Pirolisis Dalam Bidang Kimia Arang Arang diperoleh dengan pemanasan pada kayu hingga terjadi proses pirolisis secara sempurna (karbonisasi), hingga menjadi karbon dan abu anorganik. Panas yang dihasilkan dari proses pembakaran kayu dan bahan volatile tersebut memiliki hasil samping proses pirolisa pada tumpukan tersebut Biochar biochar merupakan residu padat dari hasil pirolisa berbagai macam material terutama limbah organik. Biochar meningkatkan tekstur tanah dan ekologi, menaikkan kemampuan untuk menyuburkan tanah.

Coke (ampas batu bara) Pirolisis digunakan dalam skala besar untuk mengubah arang menjadi kokas dalam metalurgi khususnya dalam pembuatan baja. Pembuatan kokas ini dilakukan dengan pemanasan material pada tangki tertutup dengan temperature sangat tinggi (2000 o C atau 3600 o F) sehingga molekul-molekul tersebut akan pecah menjadi substansi volatile yang lebih ringan dan meninggalkan tangki dan pori sehingga hanya meninggalkan karbon dan abu anorganik. Serat Karbon Penggunaan Pirolisis Dalam Bidang Kimia Serat karbon sering diproduksi dengan cara menenun dan memintal sesuai dengan serat polimer yang diinginkan,

Pirolitik Karbon Pirolisis adalah reaksi yang digunakan untuk melapisi substrat performed dengan menggunakan lapisan pirolitik karbon. Proses ini biasanya dilakukan dalam reactor fluidized bed dengan pemanasan 1000-2000 o C. Pirolitik karbon digunakan dalam berbagai aplikasi salah satunya sebagai pelapis katup jantung buatan Biofuel Pirolisis adalah metode dasar yang sedang dikembangkan untuk memproduksi bahan bakar alternative biomassa, yang dapat bersumber dari tanaman atau limbah biologis industri. Efisiensi yang tinggi akan dihasilkan pada pirolisis yang disebut flash pirolisis yaitu proses yang dilakukan dengan pemanasan antara 350-500 o C selama kurang dari 2 detik Pembuangan Limbah Plastik Pirolisis anhidrat juga dapat digunakan untuk memproduksi bahan bakar cair mirip dengan diesel yang

Produk Pirolisis o Pirolisis dari limbah domestik (sampah kota) menghasilkan: 35% produk arang kadar abu hingga 37% o Pirolisis dengan laju pemanasan yang lambat terhadap limbah ban akan menghasilkan: Arang hingga 50% kadar abu sekitar 10%. o Pemanfaatan arang: Digunakan langsung sebagai bahan bakar Dipadatkan menjadi briket bahan bakar Digunakan sebagai bahan adsorpsi spt karbon aktif Dihancurkan dan dicampur dengan produk minyak priolisis menghasilkan lumpur (slurry) untuk pembakaran.

Produk Pirolisis Nilai kalori arang relatif tinggi: Arang dari sampah kota sekitar 19 MJ/kg, Arang dari ban sekitar 29 KJ/kg Arang limbah kayu sekitar 33 MJ/kg Nilai kalori batu bara 30 MJ/kg. Arang dari limbah dapat digunakan sebagai bahan bakar kelas menengah. Produk minyak dari pirolisis limbah dapat digunakan dalam sistem pembangkitan listrik secara konvensional, seperti mesin diesel dan turbin gas. Nilai kalor minyak dari pirolisis: 25 MJ/kg untuk minyak dari limbah domestik (sampah) 42 MJ/kg untuk minyak dari limbah ban.

Produk Pirolisis Gas yang dihasilkan dari proses pirolisis terhadap sampah atau biomassa didominasi oleh karbon dioksida, karbon mono oksida, hidrogen, methan, dan sebagian kecil gas hidrokarbon lainnya. Tingginya konsentrasi gas karbon dioksida dan karbon mono oksida berasal dari struktur oksigen yang ada dalam bahan aslinya, antara lain sellulosa, hemisellulosa, dan lignin. Pirolisis dari limbah ban dan campuran plastik akan menghasilkan konsentrasi yang lebih tinggi untuk gas hidrogen, methan, dan gas hidrokarbon lainnya karena materi limbah mempunyai senyawa karbon dan hidrogen yg tinggi dan senyawa oksigen yg lebih kecil.

Nilai kalor gas hasil pirolisis : Gas pirolisis sampah 18 MJ/m 3 Gas pirolisis limbah kayu 16 MJ/m 3 Produk Pirolisis

Ada pertanyaan..?