Landasan Sosial Normatif dan Filosofis Akhlak Manusia

dokumen-dokumen yang mirip
Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi)

BAB IV ANALISIS DATA. A Pelaksanaan Adat Pelangkahan dalam Perkawinan dan Dampaknya Terhadap Keharmonisan Rumah Tangga

BAB I PENDAHULUAN. Kementrian Agama RI, Modul Bahan Ajar Pendidikan Dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG) Guru Kelas RA, Jakarta, 2014, hlm. 112.

studipemikiranislam.wordpress.com RUANG LINGKUP AJARAN ISLAM

SUMBER AJARAN ISLAM. Erni Kurnianingsih ( ) Nanang Budi Nugroho ( ) Nia Kurniawati ( ) Tarmizi ( )

Berpegang kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah, dan tidak bertaqlid kepada seseorang

BAB I PENDAHULUAN. sendi kehidupan manusia termasuk masalah ekonomi. Kegiatan perekonomian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMALB TUNAGRAHITA

HUKUM ISLAM DAN KONTRIBUSI UMAT ISLAM INDONESIA

Sumber Ajaran Agama Islam

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. manusia, karena berkaitan dengan hubungan kita kepada Allah dan hubungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. mencerminkan sosok manusia berkarakter. Beliau membawa misi risalahnya

Al-Qur an Al hadist Ijtihad

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

UNIVERSITI KEBANGSAAN MALAYSIA FAKULTI PENGAJIAN ISLAM

SUMBER AJARAN ISLAM. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK H. U. ADIL, SS., SHI., MH. Modul ke: Fakultas ILMU KOMPUTER

Kerangka Dasar Agama dan Ajaran Islam

Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah

BAB I PENDAHULUAN. bergaul satu sama lain. Dalam pergaulan di masyarakat, interaksi sesama manusia

SUMBER SUMBER HUKUM ISLAM

-1- QANUN ACEH NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PEMBINAAN DAN PERLINDUNGAN AQIDAH

BAB IV ANALISIS EFEKTIVITAS PENGAWASAN KUA KECAMATAAN SEDATI TERHADAP PENGELOLA BENDA WAKAF

Islam adalah satu-satunya agama yang haq dan diridhoi Alloh SWT yang. disampaikan melalui nabi Muhammad SAW kepada seluruh umat manusia agar

MAKALAH SUMBER HUKUM DAN AJARAN ISLAM

BAB III ANALISIS PASAL 209 KHI TENTANG WASIAT WAJIBAH DALAM KAJIAN NORMATIF YURIDIS

Etimologis: berasal dari jahada mengerahkan segenap kemampuan (satu akar kata dgn jihad)

BAB III PROSES IJMA MENURUT ABDUL WAHAB KHALLAF DAN PROSES PENETAPAN HUKUM DALAM KOMISI FATWA MUI

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Pendidikan pada dasarnya. tidak hanya menyampaikan dan memberi hafalan. Pendidikan yang ideal

IPTEK DAN SENI DALAM ISLAM

PERSATUAN DAN KERUKUNAN

BAB IV PERILAK TERPUJI

BAB V PEMBAHASAN. yang ada dalam kenyataan sosial yang ada. Berkaitan dengan judul skripsi ini,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang dilihat dari letak geografis

Pendidikan Agama Islam

BAB I PENDAHULUAN. yang juga memiliki kedudukan yang sangat penting. Akhlak merupakan buah

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH/SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/MA/SMK/MAK)

Pendidikan Agama Islam

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Sumber Ajaran Islam

BAB 2 ISLAM DAN SYARIAH ISLAM OLEH : SUNARYO,SE, C.MM. Islam dan Syariah Islam - Sunaryo, SE, C.MM

2. Macam-Macam Norma. a. Norma Kesusilaan

Islam Satu-Satunya Agama Yang Benar

MAKNA PANCASILA SILA PERTAMA SEBAGAI DASAR DALAM KEHIDUPAN BERAGAMA DAN BERNEGARA

OLAH RAGA DALAM PANDANGAN ULAMA. Abdullah Al-Baatil

BAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM MEMBINA MORAL SISWA SMP NEGERI 1 KANDEMAN BATANG

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERILAKU SADISME DAN MASOKISME DALAM HUBUNGAN SUAMI ISTRI

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi ajaran agama dalam bentuk hubungan sosial kemasyarakatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

MAKALAH MANAJEMEN BISNIS SYARI AH

BAB I PENDAHULUAN Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009, hlm. 1.

Pendidikan Agama Islam

BAB IV ANALISIS. ersepsi Ulama terhadap Akhlak Remaja di Desa Sungai Lulut Kecamatan

Memahami Akidah Islam

KELOMPOK 1 : AHMAD AHMAD FUAD HASAN DEDDY SHOLIHIN

40. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMA/MA/SMK/MAK

KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN PADA ACARA PERINGATAN ISRA MI RAJ NABI MUHAMMAD SAW 1435 H / 2014 H TANGGAL 20 JUNI 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. jalur pendidikan formal, nonformal dan informal, karena dapat dijadikan satu

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Imam Sandi, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. disisi Tuhan-Nya, dan untuk berpacu menjadi hamba-nya yang menang di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia yakni Al-Qur`an dan Hadits yang di dalamnya. Akhlak dalam Islam merupakan salah satu aspek yang sangat penting.

DAFTAR TERJEMAH. No Hal Kutipan Bab Terjemah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V PENUTUP. menyelasaikan seluruh masalah yang ada dalam penelitian: 1. Apakah dalam teks lagu Iwan Fals mengandung nilai dakwah?

BAB II PEMBAHASAN A. SUMBER HUKUM ISLAM. a. Al-quran. i. Arti Definisi Dan Pengertian Al Qur'an

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN MORAL SISWA. DI MTs HASBULLAH KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN PEKALONGAN

RANGKUMAN / KESIMPULAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DAN IDEOLOGI NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), hlm Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak-anak merupakan buah kasih sayang bagi orang tua, sumber

Alhamdulillah.. Segala puji hanya milik Allah Azza Wa Jalla, Dzat yang menciptakan seluruh alam semesta, yang telah memberi sebaik-baik pemberian.

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

KAIDAH FIQHIYAH. Pendahuluan

Mendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan

Generasi Santun. Buku 1B. Timothy Athanasios

31. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMP/MTs

JABAT TANGAN ANTARA PRIA DAN WANITA

Generasi Santun. Buku 1A. Timothy Athanasios

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Persatuan Dalam al-quran dan Sunnah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu usaha yang bisa dilakukan oleh orang dewasa untuk memberi

Marhaban Yaa Ramadhan 1434 H

KISI-KISI PENULISAN SOAL USBN PAI

TEORISASI DAN STRATEGI PENDIDIKAN ISLAM Oleh : Fahrudin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNARUNGU

Modul ke: Mengenal Islam. DR. Rais Hidayat. Fakultas: Ilmu komputer. Program studi: Informasitika.

Dialah yang telah menciptakan semua apa-apa yang ada dibumi untuk kalian.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fitrah manusia adalah adanya perasaan saling suka antara lawan

DAFTAR TERJEMAH No Halaman BAB Terjemah

BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

A. Pengertian Fiqih. A.1. Pengertian Fiqih Menurut Bahasa:

MUQODDIMAH DAN ISI ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUHAMMADIYAH. Pertemuan ke-6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. menurut Muhammad Abduh dan Muhammad Quthb serta implikasinya

BAB I PENDAHULUAN. Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. beragama itu dimungkinkan karena setiap agama-agama memiliki dasar. damai dan rukun dalam kehidupan sehari-hari.

Transkripsi:

Landasan Sosial Normatif dan Filosofis Akhlak Manusia A. Landasan Sosial Normatif Norma berasal dari kata norm, artinya aturan yang mengikat suatu tindakan dan tinglah laku manusia. Landasan normatif akhlak manusia sebagai individu atau sebagai masyarakat adalah sebagai berikut : 1. Landasan normatif yang berasal dari dari ajarar islam, yaitu Al-Quran dan As-Sunnah, dan berlaku pula untuk ajaran-ajaran lainnya yang banyak dianut oleh umat manusia. 2. Landasan normatif dari adat kebiasaan atau norma budaya. 3. Landasan normatif dari pandangan-pandangan filsafat yang kemudian menjadi pandangan hidup dan asas perjuangan suatu masyarakat atau suatu bangsa. 4. Landasan normatif yang memaksa dan mengikat akhlak manusia, yaitu norma hokum yang telah diundangkan oleh Negara yang berbentuk konstitusi, undang-undang, dan peraturan perundang-undangan lainnya, yang secara hierarkis berlaku pada proses penyelenggaraan Negara, seperti yang dianut oleh Negara republic Indonesia bahwa pancasila sebagai sebagai sumber hokum, UUD 1945 sebagai dasar hukum. Kebutuhan pada hukum bertujuan agar manusia melaksanakan hubungan antar individu dalam bermasyarakat kedalam bentuk hubungan yang harmonis. Norma hukum dibuat untuk membentuk akhlak warga Negara yang baik, yaitu memberikan kemaslahatan pada kehidupan individu dan masyarakat. Demikian pula, undang-undang dan sistem penyelenggaraan Negara yang rumusnya senantiasa mengacu pada paradigma tenteng akhlak mulia, baik secara politik maupun ideologis. Pendekatan normatif dalam mempelajari norma-norma yang menjadi ekspresi perilaku manusia, disamping mengikat, mengendalikan pergaulan antar masyarakat dengan lingkungannya. Tingkah laku manusia dibatasi oleh kaidah-

kaidah normatif yang berlaku didalam kehidupan masyarakat dengan tujuan tercapainya kehidupan yang tertib, aman, dan damai. Akan tetapi untuk mencapai tujuan normatif tersebut diperlukan sosialisasi yang membutuhkan waktu relatif lama, sehingga norma yang ada disepakati dan cukup efektif dalam mengendalikan kehidupan masyarakat untuk meraih kemampuan social. B. Al-Quran Sebagi Landasan Normatif Dalam agama islam, landasan normatif akhlak manusia adalah Al-Quran dan As-Sunnah. Diantaranya dalam firman Allah SWT. Dalam surat Al-Qalam ayat 4 : Artinya : Dan Sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang luhur Ayat diatas menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW, memiliki akhlak yang paling mulia. Oleh karena itu, seluruh umat manusia yang beriman kepada Nabi Muhammad SAW wajib menjadikan akhlak beliau sebagai rujukan perilaku dan suri teladan. Bagi umat Islam Allah SWT adalah sumber utama yang dirujuk untuk dijadikan landasan bertingkah laku. Jika Allah SWT adalah sumber rujukan dan landasan normatif dalam berakhlak, pada hakikatnya akhlak manusia adalah cermin dari akhlak penciptanya karena Dzat-Nya memiliki sifat af al (perilaku). Apabila manusia menyadari dan menyakini dengan semua fitrah alamiah ini, tiada landasan normatif yang paling benar kecuali yang berasal dari Allah SWT. Keyakinan umat Islam bahwa landasan normafif akhlak manusia adalah Allah SWT merupakan yang terpenting dari segala yang penting. Hal ini karena

landasan normatif merupakan syariat Islam, yang diciptakan oleh Allah SWT sebagai asy-syari, yaitu yang menciptakan atau menurunkan hukum syara. Umat islam menyakini bahwa yang di ciptakan dan diturunkan-nya merupakan wahyu yang terbebas dari campur tangan makhluk-nya. Wahyu yang dijaga dan diperihara langsung oleh pembuat-nya. C. As-Sunnah Sebagai Landasan Normatif Akhlak umat Islam wajib berlandaskan secara normatif pada As-Sunnah, artinya mencontoh perilaku Nabi Muhammad SAW, terutama dalam masalah ibadah, sedangkan dalam masalah muamalah, umat Islam menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagai acuan dasar yang dapat dikembangkan sepanjang tidak menyimpang dari prinsip-prinsip akhlak Islami. Beberapa ayat Al-Quran memerintahkan agar umat islam yang beriman berpegang teguh pada As-Sunnah sebagai cermin dari ketaatan kepada Rasulullah, yang juga merupakan cermin utama dari ketaatan kapada Allah. Salah satu ayat Allah yang popular mengenai hal ini adalah: Artinya: Hai orang-orang yang beriman! Taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya, dan jangan lah kamu berpaling dari-nya, padahal kamu mendengar (perintahperintah-nya) (Q.S Al-Anfal:20)

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul dan janganlah kamu merusakkan (pahala) amal-amalmu. (Q.S Muhammad:33) Ayat diatas mebetapkan bahwa ketaatan kepada Allah harus dibarengi dengan ketaatan kepada Rasulullah. Siapa pun yang taat kepada Rasulullah dia telah taat kepada Allah SWT. Cera logika ketaatan kepada Allah adalah mengikuti semua perintah-nya dan menjauhi semua larangan-nya dengan merealisasikannya dalam kehidupan. Perintah-perintah-Nya adalah wahyu yang tertuang di dalam Al- Quran. Dengan demikian, ketaatan kepada Rasul berarti mengikuti sunah-sunahnya. Sunah-sunah rasulullah merupakan contoh teladan yang dijelaskan semua perkataan, perbuatan, dan taqrir-nya. Semua yang menjadi Sunnah merupakan personifikasi perilaku Rasulullah yang telah terjaga dan terperihara dari berbagai kesalahan. Oleh karena itu taat kepada Rasulullah merupakan ketaatan umat Islam pada wahyu kedua setelah Al-Quran. Al-Quran sebagai landasan normatif akhlak yang pertama ditetapkan langsung oleh Allah. Demikian pula dengan As-Sunnah sebagai landasan normatif yang kedua. Hadis menempati urtutan kedua setelah Al-Quran. Landasan normatif akhlak umat Islam dalam masalah ibadah menurut Syafi iyah terdiri dari empat macam yaitu : (1) Al-Quran, (2) As-Sunnah, (3) ijma 1, dan (4) qiyas 2. 1 Ijma merupakan kesepakatan para ulama

D. Landasan Filosofis Landasan filosofis merupakan landasan yang berkaitan dengan makna atau hakekat pendidikan, landasan yang berusaha menelaah masalah-masalah pokok dalam pendidikan. Landasan filosofis adalah landasan yang bedasarkan filsafat. Sesuai dengan sifatnya, maka landasan filsafat menelaah sesuatu secara radikal, menyeluruh dan konseptual yang menghasilkan konsepsi-konsepsi mengenai kehidupan dan dunia. Landasan filosofis bersumber dari pandangan-pandangan dalam filsafat pendidikan, meyangkut keyakianan terhadap hakekat manusia, keyakinan tentang sumber nilai, hakekat pengetahuan, dan tentang kehidupan yang lebih baik dijalankan. Pemahaman filosofis tentang hakikat segala sesuatu dapat mengacu pada dua hal mendasar, yaitu pada kenyataan adanya firman-firman Tuhan yang diyakini sebagai petunjuk dan pada ciptaan-nya yang setiap hari dirasakan fungsinya oleh manusia. Perenungan filosofis terhadap segala hal yang ada dan yang mungkin ada sehingga menemukan presepsi dan konsepsi tertentu atas sesuatu yang direnungi hakikatnya adalah cikal bakal adanya pengetahuan. Sumber pengetahuan bukan hanya berakar dari akal pikiran manusia tetapi karena dilengkapi kecerdasan memahami semua yang ada, real, dan menantang manusia untuk menduga-duga dalam memikirkan dan memahami pada setiap kejadian yang mungkin terjadi secara fenomologis. Kejadian sebagaimana yang tampak dan dirasakan manusia merupakan hakikat keberadaan alam yang tidak pernah pasti dan mutlak. Perubahan yang terjadi pada alam memungkinkan pertumbuhan filsafat universal yang diimplikasinya melahirkan ilmu pengetahuan yang keberadaannya relatif, sebagai wujud dan adanya kebenaran mutlak. 2 Qiyas adalah upaya menganalogikan peristiwa hukum yang baru yang belum ada dalilnya dengan peristiwa hukum lama yang telah ada dalilnya dan memiliki kedudukan yang jelas

Kesimpulan Landasan normatif mempelajari norma-norma yang menjadi ekspresi perilaku manusia, disamping mengikat, mengendalikan pergaulan antar masyarakat dengan lingkungannya. Sedangkan dalam agama islam, landasan normatif akhlak manusia adalah Al-Quran dan As-Sunnah. Landasan filosofis adalah landasan yang bedasarkan filsafat, landasan yang berkaitan dengan makna atau hakekat pendidikan, landasan yang berusaha menelaah masalah-masalah pokok dalam pendidikan, yang bersumber dari pandangan-pandangan dalam filsafat pendidikan, meyangkut keyakianan terhadap hakekat manusia, keyakinan tentang sumber nilai, hakekat pengetahuan, dan tentang kehidupan yang lebih baik dijalankan

Daftar Pustaka: Saebani, Beni Ahmad dan Hamid, K.H. Abdul. 2010. Ilmu Akhlak. Bandung: Cv Pustaka Setia www.enisetiawatiyuli.blogspot.com