MK Teknologi Pengendalian Dan Penanggulangan Penyakit Dalam Akuakultur

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. benih dan untuk membina usaha budidaya ikan rakyat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

HAMA DAN PENYAKIT IKAN

I. PENDAHULUAN. pada tahun Ikan nila merupakan ikan konsumsi air tawar yang diminati oleh

II. TINJAUAN PUSTAKA

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

IDENTIFIKASI EKTOPARASIT PADA BENIH IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DI BALAI BENIH IKAN KABUPATEN SAMOSIR

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi ikan mas menurut Saanin (1984) adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Ikan bawal air tawar (Colossoma macopomum) merupakan ikan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berasal dari Afrika dengan lele lokal yang berasal dari Taiwan (Clarias. beradaptasi terhadap lingkungan (Pamunjtak, 2010).

BAB IV PEMBAHASAN. Gambar 4. Borok Pada Ikan Mas yang Terinfeksi Bakteri Aeromonas hydrophila

PENDAHULUAN. Perkembangan usaha budidaya ikan air tawar di Indonesia. merupakan salah satu sektor usaha yang sangat potensial, sehingga

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Protozoa Bersilia, Ichtyophthirius multifiliis Forquet Epidemiologi I. multifiliis Siklus Hidup Parasit

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Ikan Bawal Air Tawar (Colossoma macropomum) Ikan bawal air tawar (Colossoma macropomum) merupakan ikan yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. motil, tidak membentuk spora, tidak membentuk kapsul, aerob, katalase positif,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penyakit ikan merupakan salah satu masalah serius yang dihadapi oleh

Tabel 3 Tingkat prevalensi kecacingan pada ikan maskoki (Carassius auratus) di Bogor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Uji Organoleptik Ikan Mujair

I. PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang 70% alamnya merupakan perairan

EFEKTIFITAS PERASAN LARUTAN DAUN API-API

I. PENDAHULUAN. ekonomis penting yang terdapat di perairan Indonesia. Ikan kerapu bernilai gizi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

KESEHATAN IKAN. Achmad Noerkhaerin P. Jurusan Perikanan-Untirta

I. PENDAHULUAN. Aeromonas salmonicida merupakan jenis bakteri Aeromonas sp, yang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

2. BENTUK UMUM PROTOZOA ---- TDK. TERBATAS : SIMETRI BILATERAL RADIAL SPHERIS MIKROSKOPIS INDIVIDU ANAPLASMA KOLONI 1/6 1/10 ERITROSIT PERIOSTOMUM KOM

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

E. coli memiliki bentuk trofozoit dan kista. Trofozoit ditandai dengan ciri-ciri morfologi berikut: 1. bentuk ameboid, ukuran μm 2.

NO. 26/MPP.Booklet/2013. Penanganan Hama dan Penyakit padaa Ikan Kakap Putih PENYUSUN: FAHRUR RAZI, SST

Rickettsia prowazekii

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BUDIDAYA IKAN GURAME (Osphronemus gouramy)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Komoditas udang Vannamei ( Litopenaeus vannamei) merupakan udang asli

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 1.1 Intensitas Trichodina sp pada Ukuran Ikan Nila yang Berbeda

BAB III METODE PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Daphnia sp. digolongkan ke dalam Filum Arthropoda, Kelas Crustacea, Subkelas

I. PENDAHULUAN. Ikan konsumsi yang dinilai memiliki nilai ekonomis tinggi adalah ikan mas. Data

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sapi Bali Sapi bali adalah sapi potong asli Indonesia yang merupakan hasil

Beberapa Penyakit Organ Kewanitaan Dan Cara Mengatasinya

SNI : Standar Nasional Indonesia. Induk ikan gurame (Osphronemus goramy, Lac) kelas induk pokok (Parent Stock)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Buletin Peternakan Edisi IV 2017 Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Prov. Sulawesi Selatan

BAB I PENDAHULUAN. Pembudidayaan ikan saat ini merupakan kegiatan yang marak dilakukan, baik

bio.unsoed.ac.id KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAI\ PEI\IDIDIKAI\I TINGGI T]NTVERSITAS JEI\DERAL SOEDIRMAN FAIruLTAS BIOLOGI PT]RWOKERTO 2015

Gambar 2.1. Ikan nila (Oreochromis niloticus)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II TUJUAN PUSTAKA. jalan seperti es dawet, es kelapa muda, dan es rumput laut. Pecemaran oleh

2. BENTUK UMUM PROTOZOA ---- TDK. TERBATAS : SIMETRI INDIVIDU ANAPLASMA KOLONI 1/6 1/10 ERITROSIT KOMENSALISMA MUTUALISMA PARASIT MIKROSKOPIS BILATERA

BAB I PENDAHULUAN. di Jawa Tengah (Purwanti et al., 2014). Lele dumbo merupakan jenis persilangan lele

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi induk ikan patin siam (Pangasius hyphthalmus) kelas induk pokok (Parent Stock)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bahan-bahan lain seperti garam, bawang merah, bawang putih. Sambal

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAKTERI PENCEMAR MAKANAN. Modul 3

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Stasiun Karantina Ikan Kelas I Djalaluddin Gorontalo. Pemeriksaan parasit yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 7. Bakteri Bacillus Sumber : Dokumentasi Pribadi

IDENTIFIKASI EKTOPARASIT PADA IKAN NILA (Oreochromis Niloticus) YANG DIBUDIDAYAKAN PADA TAMBAK KABUPATEN MAROS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. Dalam dunia internasional kerapu dikenal dengan nama grouper yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

SNI : Standar Nasional Indonesia. Benih ikan lele dumbo (Clarias gariepinus x C.fuscus) kelas benih sebar

II. TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi lele menurut SNI (2000), adalah sebagai berikut : Kelas : Pisces. Ordo : Ostariophysi. Famili : Clariidae

IDENTIFIKASI DAN PREVALENSI EKTOPARASIT DAN ENDOPARASIT PADA IKAN NILA (Oreochromis niloticus Linn) Di KOLAM BUDIDAYA PALEMBANG,SUMATERA SELATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Agustine(2008) kerang hijau (green mussels) diklasifikasikan

TINJAUAN PUSTAKA. Adapun klasifikasi Colletotrichum gloeosporioides Penz. Sacc. menurut. : Colletotrichum gloeosporioides Penz. Sacc.

MYXOBAKTERIALES. (tumbuhan belah). Klas ini terdiri atas tumbuhan bersel satu. Sel-sel itu kecil

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Lele Masamo (Clarias gariepinus) Subclass: Telostei. Ordo : Ostariophysi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Patogen serangga adalah mikroorganisme infeksius yang membuat luka atau

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Induk Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Sinyonya kelas induk pokok (Parent Stock)

Prevalensi dan Intensitas Trichodina sp. Pada Benih Ikan Nila (Oreochromis niloticus) di Desa Tambakrejo, Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan

PROTOZOA ATAU ENDOPARASIT PADA IKAN AIR TAWAR BAB I PENDAHULUAN Parasit adalah hewan atau tumbuh-tumbuhan yang berada pada tubuh, insang, maupun

Benih udang vaname (Litopenaeus vannamei) kelas benih sebar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. patin termasuk komoditi yang memiliki prospek cerah untuk dibudidayakan. Hal

DI SUSUN OLEH. KELOMPOK : II Anggota : 1. Nurhaliza ( ) 2. Nevri Isnaliza ( ) 3. Siti wardana ( )

I. PENDAHULUAN. terutama untuk beberapa pasar lokal di Indonesia. Ikan mas atau yang juga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ikan nila selama ini dikenal dengan nama ilmiah Tilapia nilotica, namun

MIKROBIOLOGI BAKTERI

PROTOZOA. Otot-rangka. Pencernaan. Saraf. Sirkulasi. Respirasi. Reproduksi. Ekskresi

MENGENAL LEBIH DEKAT PENYAKIT LAYU BEKTERI Ralstonia solanacearum PADA TEMBAKAU

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi induk ikan lele dumbo (Clarias gariepinus x C.fuscus) kelas induk pokok (Parent Stock)

Protozoologi I M A Y U D H A P E R W I R A

PENDAHULUAN. semakin meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan dilakukan pengembangan

OLEH ALUDIN AL AYUBI NIM :

PENYAKIT PARASIT ICH (White spot disease)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

: Vibrio vulnificus. Klasifikasi

I. PENDAHULUAN. Ikan mas (Cyprinus carpio L) merupakan salah satu jenis ikan air tawar

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Induk Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Majalaya kelas induk pokok (Parent Stock)

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI. (Cr 3+ ). Faktor suhu menggunakan 2 level suhu media yaitu T i (suhu 20±2

Transkripsi:

MK Teknologi Pengendalian Dan Penanggulangan Penyakit Dalam Akuakultur Jenis-jenis penyakit akibat mikroba: PROTOZOAN Program Alih Jenjang D4 Bidang Konsentrasi Akuakultur

Penyakit Budidaya Perikanan akibat Protozoa Penyakit yang disebabkan oleh parasit secara umum jarang mengakibatkan penyakit yang sporadis Untuk intesitas penyerangan yang sangat tinggi dan areal yang terbatas dapat berakibat sporadis Akibat dari penyakit yang disebabkan oleh parasit secara ekonomis cukup merugikan: kematian, menurunkan biomassa, bentuk fisik serta ketahanan tubuh ikan (resiko infeksi sekunder oleh patogen lain: jamur, bakteri dan virus) Penyakit yang disebabkan oleh parasit terdiri dari protozoa dan metazoa. Protozoa bersifat parasitik terhadap ikan dan jumlahnya lebih dari 2000 jenis

Penyakit Budidaya Perikanan akibat Protozoa Secara umum gejala ikan yang terserang protozoa: - ikan tampak pucat - nafsu makan kurang - gerakan lambat dan sering menggososk-gosokkan tubuhnya ada dinding kolam - pada infeksi lanjut ikan megap-megap dan meloncat-loncat ke permukaan air untuk mengambil oksigen - adanya bercak-bercak putih pada permukaan tubuh ikan

1. lchthyophthiriasis Ciliata Ichthyophthirius multifiliis Sangat kecil; tak dapat terlihat oleh mata biasa Ciliata Ichthyophthirius multifiliis bersarang pada lapisan lendir kulit dan sirip ikan; lapisan insang merusak sel-sel lendir ikan, pendarahan pada sirip dan insang ikan Dapat terlokalisasi pada selaput lendir ikan berjumlah puluhan / ratusan; terlihat sebagai bintik-bintik putih (white spot) Siklus hidup parasit ini sangat penting untuk diketahui oleh karena segala cara pemberantasannya pada dasarnya ialah memutuskan rantai kehidupannya

Ciliata Ichthyophthirius multifiliis Siklus hidup: a. Fase Parasiter I. multifiliis tumbuh dewasa dalam tubuh ikan hingga akhirnya melepaskan diri untuk berenang di air; 8 hari b. Fase Pre-cyste I. multifiliis sudah melepaskan diri dari inang; masih mencari tempat cocok untuk membentuk kista c. Fase Cyste I. multifiliis melekat pada substrat dan membentuk kista; pembelahan individu dewasa d. Fase post-cyste I. multifiliis muda keluar dari kista; mencari ikan sebagai inang untuk pertumbuhan (48 jam mati!)

Pengenalan dan Pencegahan lchthyophthiriasis Jenis ikan yang dapat terinfeksi: hampir semua jenis ikan air tawar Ukuran ikan yang banyak terinfeksi: benih atau dewasa (ikan Mas) Gejala klinis: bintik-bintik putih pada bagian tubuh yang terinfeksi; ikan yang terinfeksi menggosok-gosokkan tubuhnya pada dasar / dinding wadah budidaya Ikan terlihat sulit bernafas terutama apabila parasit menginfeksi insang tingkat kematian ikan tinggi karena ikan mengalami gangguan penyerapan oksigen akibat infeksi pada insang tersebut Pencegahan penyakit ini yaitu antara lain: - Penggunaan air yang kualitasnya balk - Peralatan yang digunakan hendaknya didesinfeksi terlebih dahulu - Pertahankan suhu air pada level 28 C.

Pengendalian lchthyophthiriasis Fase cyste: I. multifiliis terbungkus lendir Pengobatan paling efektif: fase pre-cyste / post-cyste I. multifiliis tidak terbungkus lapisan lendir Jenis agen pengobatan: 1. Garam dapur (NaCl) Perendaman dengan garam dapur 0,1 0,3 ppm ; 5 10 menit pembilasan bersih dengan air tawar 2. Metilen Biru Perendaman dalam larutan metilen biru 1% (2-4 cc dalam 4 L air bersih) 24 jam sebanyak 3 5 kali perendaman (hingga sembuh)

Pengendalian lchthyophthiriasis 3. Malakit hijau Perendaman dalam larutan malakit hijau 0,15 ppm sebanyak 3 kali, interval 3 hari 4. Formalin - Perendaman dalam larutan formalin 200 250 ppm - Perendaman dalam formalin 167 250 ppm + malakit hijau 1 2 ppm selama 24 jam 5. Perendaman dalam larutan Kina (1 gr dalam 20 L air) 6. Perendaman dalam Chloramine (1 gr dalam 100 L air) selama beberapa hari

2. Myxosporeasis Ikan mas (tawar) Disebabkan oleh Myxobolus sp. Gejala: Bintil kemerahan Kumpulan ribuan spora Tutup insang ikan selalu terbuka a: Myxobolus dispar b: M. ellipsoideus c: M. exiguus d: M. oviformis Spesies lain: - Myxosoma sp. - Thelohanellus sp.

MYXOSPOREA Klasifikasi : Phylum : Protozoa Klass : Sporozoa Ordo : Myxosporidea Familia : Myxobolidae Genus : Myxosporea Spesies : Myxosporea sp. Myxosporea cyprini Myxosporea dispar Morfologi : Mempunyai spora berbentuk lonjong 2 kapsul polar pd anterior, berpasangan bentuk labu Dinding katub tidak jelas Pada saluran pencernaan

Henneguya Sp. Klasifikasi : Phylum : Protozoa Klass : Myxospora/Sporozoa Ordo : Myxosproridae Familia : Myxobolidae Genus : Henneguya Spesies : Henneguya pserospermica

Morfologi : Sporoplas mempunyai vakuola coklat kemerahan (jodium) Pada insang gurami Membentuk cyste (kista) Siklus Hidup : 1. Ikan terserang terdapat bisul-bisul 2. Bisulo-bisul pecah spora menyebar sebagai plankton 3. Spora masuk perut ikan, spora pecah menjadi 2 bag. Isi spora berubah 2 flagel 4. Spora menembus dinding sel usus 5. Masuk pembulh darah ke seluruh organ tubuh 6. Mengadakan pembelahan (Schizogeni) 7. Kemudian dinding spora larut keluar binatang bergerak spt amoeba 7. Masuk sal. darah ke sel tubuh membentuk bintil baru

Landeberg (1985) S.H Myxobolus secara tidak langsung tanpa inang perantara Darnas (1985) Spora pada ikan mati tahan hidup lama tertelan ikan lepaskan filamen polar menempel dinding sel sporoplasma ameboid ke sel tubuh tropozoid membelah (Shizogoni) & Sporogony >> spora

Siklus hidup Myxobolus sp. Bintil pecah spora (10 20 µm) menyebar keluar ukuran kecil ; tertelan oleh ikan spora mencapai dinding usus spora masuk dalam saluran darah pembentukan bintil baru Penyebaran dapat melalui luka pada tubuh ikan Tingkat mortalitas hingga 80%

Pengendalian myxosporeasis Keterbatasan informasi dalam pengobatan yang efektif Dasar kolam ditebari kapur CaO (25 kg/ha) Inkubasi selama 1 minggu Ikan yang terserang sebaiknya dimusnahkan dengan dikubur / dibakar Pencegahan melalui manajemen kualitas air yang baik

3. Trichodiniasis Ciliata Trichodina spp. Penyakit gatal terutama pada kulit, sirip, insang Penempelan Trichodina pada tubuh ikan

Karakteristik Trichodina spp. Bentuk seperti lingkaran transparan dengan silia disekelilingnya Tubuh bagian bawah terdapat lingkaran pelekat (adhesive disk) melekatkan diri pada tubuh ikan / benda lainnya

3. Trichodiniasis Gejala utama: 1. Memiliki bintik-bintik putih terutama di kepala dan punggung 2. Penurunan nafsu makan 3. Penurunan biomasa ikan 4. Penurunan tingkat motilitas (pergerakan melambat) 5. Peningkatan produksi lendir ikan tampak mengkilat 6. Terkadang terjadi pendarahan pada bagian eksternal tubuh Pengendalian: 1. Perendaman dalam larutan garam 30 ppm 2. Perendaman dalam larutan asam asetat 1 : 500 3. Perendaman dalam larutan formalin 15 ppm

4. Costiasis Disebabkan oleh Costia sp. Bentuk oval Pergerakan cepat Memiliki 2 pasang flagel Menyerang insang dan permukaan luar tubuh ikan Tingkat mortalitas tinggi, terutama fase larvikultur

Costiasis Penyebab : Costia necatrix Disebut : Whita Slime Disease Klasifikasi : Phylum Klass Ordo Familia Genus Spesies Costia necatrix : Protozoa : Flagellata / Zoomastigophora : Rhizomastigida : Tetramitidae : Costia : Costia necatrix

Morfologi : Mempunyai flegella anterior pendek dan 2 flagella getar Mempunyai sitostoma (unit melekat) Ukuran : P : 1-25 mikron, L : 5 10 mikrom Induk semang : anak-anak ikan air tawar Siklus Hidup : Belum begitu jelas Berkembang biak dgn pembelahan langsung, sangat cepat dalam waktu singkat 10.000 parasit/ cm 2 kulit Pada kulit, insang, sirip

Costiasis Gejala: 1. Produksi lendir secara berlebihan 2. Lapisan putih keabuan menutupi permukaan luar tubuh ikan 3. Kadang terjadi pendarahan pada bagian luar tubuh 4. Perilaku abnormal (berenang ke permukaan; menggesekkan badan) 5. Kerusakan pada insang

Pengendalian Costiasis Perendaman dalam larutan asam asetat 1:500 Perendaman dalam larutan formalin 1:400 Perendalam dalam larutan metilen biru Perendalam dalam larutan NaCl (1gr/100L, 20 menit) Perendalam dalam larutan KMnO 4 Perendalam dalam larutan CuSO 4

...TERIMA KASIH...