Langkah-langkah metode ARIMAX menggunakan Eviews dan Minitab

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun akademik 2014/2015

Prediksi Harga Saham dengan ARIMA

4 BAB IV HASIL PEMBAHASAN DAN EVALUASI. lebih dikenal dengan metode Box-Jenkins adalah sebagai berikut :

Analisis ARCH dan GARCH menggunakan EViews

Pemodelan ARIMA Non- Musim Musi am

LULIK PRESDITA W APLIKASI MODEL ARCH- GARCH DALAM PERAMALAN TINGKAT INFLASI

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS RUNTUN WAKTU. Laporan VI ARIMA Analisis Runtun Waktu Model Box Jenkins

Seasonal ARIMA adalah model ARIMA yang mengandung faktor musiman.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Unit Analisis dan Ruang Lingkup Penelitian. yang berupa data deret waktu harga saham, yaitu data harian harga saham

TIME SERIES DENGAN K-STAT &EVIEWS

PENGOLAHAN DATA MENGGUNAKAN SOFTWARE EVIEWS 3.1

PENDUGAAN DATA RUNTUT WAKTU MENGGUNAKAN METODE ARIMA

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun akademik 2014/2015

Contoh Analisis Deret Waktu: BJSales

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

Peramalan Penjualan Pipa di PT X

Mengenal E Views. Workfile baru dapat dibuat dengan cara: 1. Memilih menu file > New > Workfile, atau 2. Mengetikkan New pada command window

Bab IV. Pembahasan dan Hasil Penelitian

PERAMALAN KUNJUNGAN WISATA DENGAN PENDEKATAN MODEL SARIMA (STUDI KASUS : KUSUMA AGROWISATA)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Adapun langkah-langkah pada analisis runtun waktu dengan model ARIMA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MODEL ARIMAX DENGAN EFEK VARIASI KALENDER

Analisis Time Series Pada Penjualan Shampoo Zwitsal daerah Jakarta dan Jawa Barat di PT. Sara Lee Indonesia. Oleh : Pomi Kartin Yunus

PROSIDING SEMINAR NASIONAL STATISTIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO 2013 ISBN:

PERAMALAN INDEKS HARGA KONSUMEN DAN INFLASI INDONESIA DENGAN METODE ARIMA BOX-JENKINS

BAB IV PEMBAHASAN. Gambar 4.1 nilai tukar kurs euro terhadap rupiah

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Analisys Time Series Terhadap Penjualan Ban Luar Sepeda Motor di Toko Putra Jaya Motor Bangkalan

PENERAPAN MODEL ARFIMA (AUTOREGRESSIVE FRACTIONALLY INTEGRATED MOVING AVERAGE) DALAM PERAMALAN SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI)

BAB IV METODE PENELITIAN

FORECASTING INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DENGAN MENGGUNAKAN METODE ARIMA

BAB V PEMBAHASAN. menghitung peramalan salah satunya adalah Metode Box Jenkins (ARIMA),

PETUNJUK PRAKTIKUM MATAKULIAH : METODE RUNTUN WAKTU

Metode Box - Jenkins (ARIMA)

PENGGUNAAN MODEL GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY (P,Q) UNTUK PERAMALAN HARGA DAGING AYAM BROILER DI PROVINSI JAWA TIMUR

KAJIAN METODE BOOTSTRAP DALAM MEMBANGUN SELANG KEPERCAYAAN DENGAN MODEL ARMA (p,q)

Contoh Analisis Deret Waktu: BJSales (Revisi)

BAB SIMULASI PERHITUNGAN HARGA BARANG. Bab 4 Simulasi Perhitungan Harga barang berisikan :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

PEMODELAN TIME SERIES DENGAN PROSES ARIMA UNTUK PREDIKSI INDEKS HARGA KONSUMEN (IHK) DI PALU SULAWESI TENGAH

PERBANDINGAN MODEL ARIMA DAN MODEL REGRESI DENGAN RESIDUAL ARIMA DALAM MENERANGKAN PERILAKU PELANGGAN LISTRIK DI KOTA PALOPO

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB III PEMBAHASAN. Pada bab ini, dibahas mengenai model Vector Error Correction (VEC),

PEMODELAN DATA TIME SERIES DENGAN METODE BOX-JENKINS

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...iii. HALAMAN PENGESAHAN...iv. HALAMAN PERSEMBAHAN... vi. KATA PENGANTAR... viii. DAFTAR ISI... x. DAFTAR TABEL...

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) I. PENDAHULUAN II. METODOLOGI

MODEL AUTOREGRESSIVE (AR) ATAU MODEL UNIVARIATE

PERAMALAN NILAI TUKAR DOLAR SINGAPURA (SGD) TERHADAP DOLAR AMERIKA (USD) DENGAN MODEL ARIMA DAN GARCH

HASIL DAN PEMBAHASAN Eksplorasi Data Suhu Udara Rata-rata

II. TINJAUAN PUSTAKA. Analisis ARIMA (Autoregressive Integrated Moving Average) umumnya

PEMODELAN AUTOREGRESSIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE PADA DATA REDAMAN HUJAN DI SURABAYA. Nur Hukim

model Seasonal ARIMA

OUTLINE. Pendahuluan. Tinjauan Pustaka. Metodologi Penelitian. Analisis dan Pembahasan. Kesimpulan dan Saran

Pemodelan Konsumsi Listrik Berdasarkan Jumlah Pelanggan PLN Jawa Timur untuk Kategori Rumah Tangga R-1 Dengan Metode Fungsi Transfer single input

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pola sejumlah data, kemudian menyajikan informasi tersebut dalam bentuk yang

PANEL DATA WITH EVIEWS

Oleh : Dwi Listya Nurina Dosen Pembimbing : Dr. Irhamah, S.Si, M.Si

PEMODELAN DAN PERAMALAN DATA PEMBUKAAN IHSG MENGGUNAKAN MODEL ARIMA

Analisis Peramalan Data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sebagai Tolak Ukur Kinerja Perekonomian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

KAJIAN METODE JACKKNIFE DALAM MEMBANGUN SELANG KEPERCAYAAN DENGAN PARAMETER ARMA(p,q)

Application of ARIMA Models

ESTIMASI PARAMETER MODEL ARMA UNTUK PERAMALAN DEBIT AIR SUNGAI MENGGUNAKAN GOAL PROGRAMMING

PERAMALAN JUMLAH PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE DI KOTA DENPASAR MENGGUNAKAN MODEL FUNGSI TRANSFER MULTIVARIAT

PERAMALAN LAJU INFLASI, SUKU BUNGA INDONESIA DAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN METODE VECTOR AUTOREGRESSIVE (VAR)

Model Penjualan Plywood PT. Linggarjati Mahardika Mulia

PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN MENGGUNAKAN DIAGRAM KONTROL EWMA RESIDUAL (STUDI KASUS: PT. PJB UNIT PEMBANGKITAN GRESIK)

VERIFIKASI MODEL ARIMA MUSIMAN MENGGUNAKAN PETA KENDALI MOVING RANGE

Operasionalisasi Regresi Data Panel (dengan Eviews 8)

ANALISIS FORECASTING DALAM SPSS : APLIKASI KOMPUTER STATISTIK

PERAMALAN JUMLAH PENUMPANG BANDARA I GUSTI NGURAH RAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE AUTOREGRESSIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE (ARIMA)

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Data Deret Berkala

PENGARUH INSIDEN BOM BALI I DAN BOM BALI II TERHADAP BANYAKNYA WISATAWAN MANCANEGARA YANG DATANG KE BALI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Peramalan Harga Minyak Mentah Standar West Texas Intermediate dengan Pendekatan Metode ARIMA

AKURANSI ARIMA DALAM PERAMALAN INFLASI KOTA BANDUNG

III. METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III PERBANDINGAN MODEL ARIMA DAN MODEL VAR PADA PERAMALAN VOLUME PENJUALAN DAN HARGA INTI SAWIT

HASIL DAN PEMBAHASAN. Analisis data dilakukan dengan menggunakan Software Eviews Versi 4.1 dan Microsoft Office Excel Gambar 2 Plot IHSG.

MODUL MINITAB UNTUK PERAMALAN DENGAN METODE ARIMA DAN DOUBLE EXPONENTIAL

1. PENGENALAN EVIEWS Workfile: Dokumen Dasar Eviews

Pemodelan Autoregressive (AR) pada Data Hilang dan Aplikasinya pada Data Kurs Mata Uang Rupiah

Pengolahan Data dengan Regresi Linier Berganda (dengan EViews )

PEMODELAN ARIMA DALAM PERAMALAN PENUMPANG KERETA API PADA DAERAH OPERASI (DAOP) IX JEMBER

Metode Variasi Kalender untuk Meramalkan Banyaknya Penumpang Kereta Api

PERAMALAN PENYEBARAN JUMLAH KASUS VIRUS EBOLA DI GUINEA DENGAN METODE ARIMA

ANALISIS PREDIKSI JUMLAH WISATAWAN MANCANEGARA YANG MASUK MELALUI PINTU KEDATANGAN ENTIKONG MENGGUNAKAN METODE SARIMA DENGAN SOFTWARE EVIEWS

PENDEKATAN MODEL TIME SERIES UNTUK PEMODELAN INFLASI BEBERAPA KOTA DI JAWA TENGAH

PERHITUNGAN VALUE AT RISK HARGA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN VOLATILITAS ARCH-GARCH DALAM KELOMPOK SAHAM LQ 45 ABSTRACT

ANALISIS POLA HUBUNGAN PEMODELAN ARIMA CURAH HUJAN DENGAN CURAH HUJAN MAKSIMUM, LAMA WAKTU HUJAN, DAN CURAH HUJAN RATA-RATA

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 5.1 Total Hasil Penjualan

Peramalan Volume Pemakaian Air di PDAM Kota Surabaya dengan Menggunakan Metode Time Series

Analisis Peramalan Banyaknya Permintaan Darah di Surabaya Menggunakan Metode

BAB IV METODE PENELITIAN

IMPLEMENTASI METODE BOX-JENKINS UNTUK MEMPREDIKSI HARGA MINYAK DUNIA DAN PENGARUHNYA TERHADAP HARGA MINYAK INDONESIA

PERBANDINGAN MODEL PADA DATA DERET WAKTU PEMAKAIAN LISTRIK JANGKA PENDEK YANG MENGANDUNG POLA MUSIMAN GANDA ABSTRAK

APLIKASI EVIEWS DALAM EKONOMETRIKA. Oleh : RAHMANTA

Penerapan Model ARIMA

PENJUALAN SEPATU MEREK NIKE DENGAN METODE AUTOREGRESSIVE INTREGATED MOVING AVERAGE (ARIMA)

Transkripsi:

Langkah-langkah metode ARIMAX menggunakan Eviews dan Minitab 1. Uji Stasioner Ragam Uji stasioner ragam dilakukan dengan menggunakan software minitab dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Copy data yang akan digunakan kedalam lembar kerja minitab. 2. Klik Stat > Control Charts > Box-Cox Transformation pada Menu 3. Pilih nama kolom yang akan di lakukan uji stasioner ragam dan subgroup sizes sesuai dengan jumlah data. Lanjutkan dengan klik Option

4. Pada tampilan BoxCox Transformation: Options, pilih Optimal or Rounded lalu klik OK 5. Maka akan muncul hasil seperti berikut. Apabila didapatkan λ=1,maka data teah stasioner dalam ragam. 2. Transformasi Data Tranformasi data dilakukan menggunakan software Eviews dengan langkahlangkah sebagai berikut: 1. Klik Object > New Object pada menu Workfile.

2. Pada tampilan New Object, pilih Series pada Type of Object dan beri nama data. Kemudian Klik OK 3. Nama object baru akan muncul pada workfile. Kemudian klik dua kali pada object baru tersebut. 4. Pilih Proc > Generate by Equation pada menu Workfile.

5. Ketik formula nama object baru = log (nama object awal) Log digunakan apabila transformasi menggunakan transformasi λ=0 6. Object baru akan berisi data hasil dari transformasi 3. Uji Stasioner Rataan Uji stasioner rataan dilakukan dengan menggunakan software Eviews dengan langkah langkah sebagai berikut: 1. Pada object / series hasil transformasi klik View > Unit Root Test pada menu Workfile

2. Pada tampilan Unit Root test, pilih test type: ADF, Level pada Unit Root in, dan Trend and Intercept untuk Test Equation. 3. Kemudian akan muncul tampilan seperti dibawah. Data dapat dikatakan stasioner dalam rataan apabila probabilitas 0,05 dan t-statistic > t-critical value. Pada gambar di bawah ini data belum stasioner dalam rataan karena probabilitas > 0,05

4. Differencing Proses differencing (pembedaan) dilakukan dengan software Eviews dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Pada object / series hasil transformasi klik View > Unit Root Test pada menu Workfile 2. Pada tampilan Unit Root test, pilih test type: ADF, Level pada Unit Root in, dan Trend and Intercept untuk Test Equation. 3. Kemudian akan muncul tampilan seperti dibawah. Data dapat dikatakan stasioner dalam rataan apabila probabilitas 0,05 dan t-statistic > t-critical value. Pada gambar di bawah ini data telah stasioner dalam rataan, sehingga tidak perlu dilakukan differencing 2.

5. Pemodelan ARIMA Seluruh proses pemodelan ARIMA dilakukan dengan menggunakan software Eviews dengan langkah langkah sebagai berikut: a. Estimasi Parameter Estimasi parameter dilakukan berdasarkan fungsi ACF dan PACF, pada data yang telah dilakukan differencing. 1. Pada series data trasnformasi, klik View > Correlogram 2. Pilih 1st difference pada correlogram of, kemudian klik OK 3. Maka akan muncul tampilan ACF dan PACF seperti pada gambar berikut: Estimasi parameter AR = 0,1,2,3 (ACF), MA = 0,1,2,3 dan I == 1. Model tebakan ARIMA yaitu ARIMA (0,1,1), ARIMA (0,1,2). ARIMA (0,1,3) dan seterusnya hingga ARIMA (3,1,3)

b. Uji Signifikansi Pengujian uji signifikansi dilakukan pada seluruh model tebakan ARIMA, dengan langkah langkah: 1. Klik Quick > Estimation Quation pada tampilan utama 2. Tulis persamaan ARIMA yang akan diuji, contoh ARIMA (3,1,0) maka penulisannya d(ttb) ar(3). Pada method pilih LS Least Squares (NLS and ARIMA). Kemudian klik OK 3. Maka akan muncul tampilan seperti dibawah ini. Data dapat dikatakan lolos dalam uji signifikansi apabila probabilitas seluruh variabel 0,05 dan t-statistic seluh variabel> tcritical value. c. Uji Diagnostik Pada uji diagnostik terdapat dua pengujian ARIMA, yaitu uji keacakan dan homogenitas sisaan. Model dapat dinyatakan lolos uji diagnostik apabila model telah lolos dalam uji keacakan sisaan dan uji homogenitas. Pengujian diagnostik dilakukan untuk model tebakan ARIMA yang telah lolos uji signifikansi.

1. Pada tampilan workfile, klik View > Residual Diagnostics > Correlogram Q Statistics 2. Masukan lag yang di inginkan pada lag to include, kemudian klik OK 3. Rata-rata nilai probabilitas > 0,05 sehingga sisaan bersifat acak, dan dapat dinyatakan telah lolos dalam uji keacakan sisaan 4. Untuk melakukan uji homogenitas, pada tampilan workfile klik View > Residual Diagnostics > Correlogram Squared Residual

5. Masukan lag yang di inginkan pada lag to include, kemudian klik OK 6. Rata rata nilai probabilitas > 0,05 sehingga model telah bersifat homogen dan lolos dalam uji homogenitas. d. Pemilihan Model Terbaik ARIMA Pemilihan model ARIMA terbaik dilakukan apabila model ARIMA yang telah lolos dalam uji Signifikansi dan Uji Diagnostik lebih dari satu. Untuk memilih model dapat dilakukan dengan membandingkan nilai SIC dan AIC. Nilai SIC dan AIC trkecil akan dipilih menjadi model ARIMA terbaik. Untuk mendapatkan nilai SIC dan AIC, langkah yang harus dilakukan sama dengan uji signifikansi.

6. Pemodelan ARIMAX Pemodelan ARIMAX dilakukan pada model ARIMA terbaik, dengan menggunakan software Eviews a. Estimasi Parameter Estimasi parameter dilakukan dengan memasukkan variabel berpengaruh kedalam model ARIMA yang telah dipilih. Sehingga apabila model ARIMA terbaik adalah ARIMA (3,1,0) maka estimasi model ARIMAX yaitu ARIMAX(3,1,0) b. Uji Signifikansi 4. Klik Quick > Estimation Quation pada tampilan utama 5. Tulis persamaan ARIMA yang akan diuji, contoh ARIMA (3,1,0) maka penulisannya d(ttb) ar(3) lembab suhu. Pada method pilih LS Least Squares (NLS and ARIMA). Kemudian klik OK 6. Maka akan muncul tampilan seperti dibawah ini. Data dapat dikatakan lolos dalam uji signifikansi apabila probabilitas 0,05 dan t-statistic > t-critical value.

c. Uji Diagnostik Pada uji diagnostik pada ARIMAX sama dengan tahapan yang dilakukan pada uji diagnostik ARIMA, yaitu uji keacakan dan homogenitas sisaan. Model dapat dinyatakan lolos uji diagnostik apabila model telah lolos dalam uji keacakan sisaan dan uji homogenitas. Pengujian diagnostik dilakukan untuk model tebakan ARIMA yang telah lolos uji signifikansi. 1. Pada tampilan workfile, klik View > Residual Diagnostics > Correlogram Q Statistics 2. Masukan lag yang di inginkan pada lag to include, kemudian klik OK 3. Rata-rata nilai probabilitas > 0,05 sehingga sisaan bersifat acak, dan dapat dinyatakan telah lolos dalam uji keacakan sisaan

4. Untuk melakukan uji homogenitas, pada tampilan workfile klik View > Residual Diagnostics > Correlogram Squared Residual 5. Masukan lag yang di inginkan pada lag to include, kemudian klik OK 6. Rata rata nilai probabilitas > 0,05 sehingga model telah bersifat homogen dan lolos dalam uji homogenitas.

7. Peramalan Peramaln dilakukan apabila model ARIMAX telah dinyatakan lolos dalam uji signifikansi dan diagnostik, dengan langkah-langkah: 1. Pada tampilan workfile, klik pada menu forecast 2. Berikan nama hasil peramalan pada Forecast name, dan pilih Statics forecast pada Method. Pada Forecast sample inputkan range data yang ingin di ramalkan. Lanjutkan dengan klik OK.

3. Berdasarkan hasil peramalan menggunakan model ARIMAX (3,1,0) maka didapatkan MAPE sebesar 1,22%