PERMANGANOMETRI A. HARI, TANGGAL PRAKTIKUM Hari, tanggal : Maret 2011 Tempat : Laboratorium Kimia Analitik B. TUJUAN Menentukan normalitas KMnO 4 sesungguhnya. C. DASAR TEORI Permanganometri merupakan titrasi yang dilakukan berdasarkan reaksi oleh Kalium Permanganat (KMnO 4 ). KMnO 4 adalah oksidator kuat dan mempunyai beberapa tingkat reduksi sesuai dengan Mn yang mempunyai banyak valensi. KMnO 4 mengalami reduksi tergantung dari suasana dalam karutan tersebut. Reaksi yang paling umum ditemukan dalam laboratorium adalah reaksi yang terjadi dalam larutan bersuasana asam. MnO 4 - + 8H+ 5e Mn 2+ +4H 2 O E=+1,51 V Permanganat bereaksi cepat dengan banyak agen pereduksi berdasarkan reaksi ini. Namun, beberapa substansi membutuhkan pemanasan atau penggunaan katalis untuk mempercepat reaksi. Reaksi antara permanganate dengan agen pereduksi, misalnya asam oksalat dalam suhu ruangan berjalan lambat, sehingga larutan biasanya dipanaskan sampai sekitar 70 C. Asam oksalat adalah senyawa kimia yang memiliki rumus H 2 C 2 O 4 dengan nama sistematis asam etanadioat. Asam dikarboksilat paling sederhana ini biasa digambarkan dengan rumus HOOC-COOH. Merupakan asam organik yang relatif kuat, 10.000 kali lebih kuat daripada asam asetat. Anionnya, dikenal sebagai oksalat, juga agen pereduktor. Banyak ion logam yang membentuk endapan tak larut dengan asam oksalat, contoh terbaik adalah kalsium oksalat (CaOOC- COOCa), penyusun utama jenis batu ginjal yang sering ditemukan. Kecepatan meningkat ketika ion Mangan (II) terbentuk. Mangan (II) bertindak sebagai katalis dan reaksinya disebut autokatalitik, karena katalisnya diproduksi di dalam reaksi itu sendiri. Ion tersebut dapat memberikan efek katalitiknya dengan cara bereaksi cepat dengan permanganat untuk membentuk mangan berkondisi oksidasi menengah (+3 atau +4),dimana pada gilirannya secara cepat mengoksidasi ion oksalat. Persamaan untuk reaksi antara oksalat dan permanganate : 5C 2 O 4 2- + 2MnO 4 - + 16H + 2Mn 2+ +10CO 2 +8H 2 O Reaksi yang digunakan : NO 2 - + KMnO 4 + H 2 SO 4 K 2 SO 4 + NO 3
D. ALAT DAN BAHAN Alat : 1. Neraca analitik 2. Neraca teknis 3. Cawan arloji 4. Labu ukur 100 ml 5. Labu Erlenmeyer 6. Pipet volume 25 ml 7. Gelas ukur 8. Corong 9. Kompor listrik 10. Kapas 11. Glass wool 12. Pipet pasteur 13. Capit/pinset 14. Lap/serbet 15. Sendok Penyu 16. Buret kran Teflon BAHAN 1. KMnO 4 2. Asam oksalat (H 2 C 2 O 4.2H 2 O) 3. H 2 SO 4 97% 4. Aquadest E. CARA KERJA Pembuatan KMnO 4 0,1 N sebanyak 100 ml 1. Menghitung KMnO 4 0,1 N yang akan ditimbang secara langsung, dengan alas cawan arloji dan menggunakan neraca teknis. - MnO 4 + 8H+ 5e Mn 2+ +4H 2 O E=+1,51 Menangkap 5 elektron Mr KMnO 4 = 39 + 55 + 4 (16) = 158 Gram KMnO 4 = N. V. BE = 0,1. 0,1. 31,6 = 0,316 g 2. Menyiapkan aquadest sebanyak 50 ml dengan gelas ukur. 3. Menata corong dan pengganjal pada Labu Erlenmeyer.
4. Melarutkan KMnO 4 dalam labu Erlenmeyer dengan aquadest. 5. Digojok hingga homogen. 6. Mendidihkan KMnO 4 dengan menggunakan kompor listrik. 7. Setelah mendidih, mengangkat labu Erlenmeyer menggunakan serbet. 8. Mendiamkan sejenak, kemudian ditutup dengan kapas. 9. Memberi label, dan disimpan selama minimal 24 jam. 10. Menyaring KMnO 4 Menata labu ukur 100 ml, corong, pengganjal, dan glass wool. Menuangkan KMnO 4 yang ada di labu erlenmeyer ke dalam labu ukur menggunakan pengaduk. 11. Membilas labu erlenmeyer menggunakan aquades sampai tidak ada warna ungu, dimasukkan dalam labu ukur. 12. Menambahkan aquades ke dalam labu ukur hingga ½ volume labu ukur dicampur. 13. Menambahkan aquades ke dalam labu ukur hingga ¾ volume labu ukur dicampur. 14. Menambahkan aquades ke dalam labu ukur hingga 1 cm dibawah garis tera. 15. Dinding bagian dalam diaatas garis tera di lap, ditambah aquadest menggunakan pipet hingga garis tera. 16. Menggojog larutan tersebut hingga homogen. Pembuatan Asam Oksalat 0,1 N sebanyak 100 ml 1. Menghitung Asam oksalat 0,1 N yang akan ditimbang secara langsung, dengan alas cawan arloji dan menggunakan neraca analitik. BM H 2 C 2 O 4 = 126 Valensi = 2 Gram H 2 C 2 O 4 = N. V. BE = 0,1. 0,1. 63,035 = 0,63035 g 2. Menata corong dan pengganjal pada labu ukur. 3. Dilarutkan dengan aquadest hingga ½ volume labu ukur dicampur. 4. Menambahkan aquades ke dalam labu ukur hingga ¾ volume labu ukur dicampur. 5. Menambahkan aquades ke dalam labu ukur hingga 1 cm dibawah garis tera.
6. Dinding bagian dalam diaatas garis tera di lap, ditambah aquadest menggunakan pipet hingga garis tera. 7. Menggojog larutan tersebut hingga homogen. Pembuatan H 2 SO 4 4N 1. Menghitung jumlah H 2 SO 4 yang akan diambil. 1,7848 1000=1784,8 gram = 36,4 N V 1. N 1 = V 2. N 2 500. 4 = V 2. 36,4 V 2 = 55 ml 2. Mengambil aquades sebanyak 445 ml. 3. Mengambil H 2 SO 4 yang berada di ruang asam menggunakan gelas ukur sebanyak 55 ml. 4. Menuangkan aquades tadi ke dalam labu erlenmeyer berukuran 1000 ml. 5. Meletakkan labu erlenmeyer tersebut ke dalam ember yang berisi air kran untuk meredam panas yang keluar saat dimasukkan H 2 SO 4. 6. Menuangkan H 2 SO 4 sedikit demi sedikit (melalui dinding) ke dalam labu Erlenmeyer sambil digojog. 7. Mengambil labu erlenmeyer tersebut dan menaruhnya di meja kerja. 8. Menambahkan KMnO 4 ke dalam larutan sampai warna KMnO 4 (ungu) tidak hilang (mengusahakan warna ungu setipis mungkin). 9. Menuangkan larutan tersebut ke dalam gelas kimia supaya mudah dalam pengambilan. Pembakuan KMnO 4 0,1 N 1. Membilas buret dengan aquadest sebanyak 3x. 2. Membilas buret dengan KMnO 4 1x. 3. Memasukkan larutan KMnO 4 0,1 N (volume tidak harus menunjukkan skala tepat nol). KMnO 4 0,1 N sedikit dialirkan agar tidak terdapat gelembung pada ujung buret. Dinding buret diatas
F. HASIL titran dikeringkan. Melihat skala titik awal titrasi, kemudian dicatat. 4. Mengambil 25,0 ml larutan Asam oksalat 0,1 N menggunakan pipet volume, kemudian memasukkan ke dalam labu Erlenmeyer. 5. Mengambil 15 ml H 2 SO 4 dengan gelas ukur dan dicampurkan dengan asam oksalat ke dalam labu erlenmeyer. 6. Memanaskan labu Erlenmeyer berisi asam oksalat dan H 2 SO 4 sampai agak mendidih (kurang lebih 70 0 C) dengan menggunakan kompor listrik. 7. Mentitrasi secepatnya (dalam keadaan panas) dengan KMnO4 sampai warna merah muda tipis pertama muncul di seluruh larutan. 8. Titrasi dihentikan. 9. Mencatat volume akhir titrasi. 10. Melakukan pekerjaan tersebut minimal sebanyak 3 kali. Hasil penimbangan Berat cawan =.g Berat cawan + bahan =.g Berat Asam oksalat =.g..g =..g Hasil titrasi Titrasi ke I II III Titik awal (ml) Titik akhir (ml) Volume (ml) G. PERHITUNGAN Normalitas Asam oksalat g N Asam oksalat = = BE. V... =.N V1 : Volume asam oksalat N1 : Normalitas asam oksalat V2 : Volume KMnO 4 N2 : Normalitas KMnO 4
Titrasi I Normalitas KMnO 4 adalah V1. N1 = V2. N2. =. N2 N2 = N Titrasi II Normalitas KMnO 4 adalah V1. N1 = V2. N2. =. N2 N2 = N Titrasi III Normalitas KMnO 4 adalah V1. N1 = V2. N2. =. N2 N2 = N Rata-rata N = N I + N II + N III 3 =..N + N +.N 3 =. N N selisih titrasi I = N -.N =..N N selisih titrasi II = N -.N =..N N selisih titrasi III= N -.N =..N Rata-rata N selisih =..N + N +.N 3 =. N BTR = rata-rata N selisih x 1000 = rata-rata N H. PEMBAHASAN
I. KESIMPULAN Normalitas KMnO 4 dari hasil pembakuan adalah..n J. DAFTAR PUSTAKA http://www.scribd.com/doc/44383205/titrasi-permanganatometri http://id.wikipedia.org/wiki/permanganometri http://shafiyyah.blog.uns.ac.id Yogyakarta, Maret 2011 Pembimbing Sujono,SKM,M.Sc
Praktikan Nikan Yunastuti