PERMANGANOMETRI. A. HARI, TANGGAL PRAKTIKUM Hari, tanggal : Maret 2011 Tempat : Laboratorium Kimia Analitik

dokumen-dokumen yang mirip
JURNAL PRAKTIKUM. KIMIA ANALITIK II Titrasi Permanganometri. Selasa, 10 Mei Disusun Oleh : YASA ESA YASINTA

BAB IV. HASIL PENGAMATAN dan PERHITUNGAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK I PERCOBAAN VI TITRASI REDOKS

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2. Titrasi Permanganometri. Selasa, 6 Mei Disusun Oleh: Yeni Setiartini. Kelompok 3: Fahmi Herdiansyah

BAB 3 BAHAN DAN METODE. - Buret 25 ml pyrex. - Pipet ukur 10 ml pyrex. - Gelas ukur 100 ml pyrex. - Labu Erlenmeyer 250 ml pyex

Metodologi Penelitian

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA LING KUNGAN MODUL IV ANGKA PERMANGANAT (TITRIMETRI) KELOMPOK IV

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

BAB V METODELOGI. 5.1 Pengujian Kinerja Alat. Produk yang dihasilkan dari alat pres hidrolik, dilakukan analisa kualitas hasil meliputi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kimia Analisis.

A. JUDUL PERCOBAAN Pembuatan Larutan Standar KmnO4 dan Penetapan Campuran Fe 2+ dan Fe 3+. B. TUJUAN PERCOBAAN Pada akhir percobaan mahasiswa dapat

BAB III METODE PENELITIAN

Air dan air limbah - Bagian 22: Cara uji nilai permanganat secara titrimetri

Basic laboratory skills terampil menggunakan alat dasar

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat yang digunakan pada penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tujuan Percobaan Untuk mengetahui kadar Fe (II) yang terkandung dalam sampel dengan menggunakan titrasi oksidimetri.

PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT DALAM ASAM CUKA DENGAN ALKALIMETRI

Macam-macam Titrasi Redoks dan Aplikasinya

TITRASI REDUKSI OKSIDASI OXIDATION- REDUCTION TITRATION

BAB III METODOLOGI. Pengambilan sampel dilakukan pada pukul WIB. Analisis dilakukan pada tanggal 05 Januari s / d 10 Januari 2011

MODUL I Pembuatan Larutan

GRAVIMETRI PENENTUAN KADAR FOSFAT DALAM DETERJEN RINSO)


BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan

Bab III Metodologi. III. 2 Rancangan Eksperimen

PEMERIKSAAN SISA KLOR METODE IODOMETRI

Tugas Kelompok Kimia Analitik I PERMANGANOMETRI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR. Percobaan 3 INDIKATOR DAN LARUTAN

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis pelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan.

PENENTUAN KADAR CuSO 4. Dengan Titrasi Iodometri

PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II KI1201

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Pupuk Organik dari Limbah Cair Etanol BAB III METODOLOGI

SOAL UJIAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014

ASIDI-ALKALIMETRI PENETAPAN KADAR ASAM SALISILAT

Penelitian ini akan dilakukan dengan dua tahap, yaitu : Tahap I: Tahap perlakuan awal (pretreatment step)

PENGARUH TEMPERATUR PADA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU. Oleh : Dra. ZULTINIAR,MSi Nip : DIBIAYAI OLEH

KIMIA DASAR PRINSIP TITRASI TITRASI (VOLUMETRI)

Laporan Praktikum TITRASI KOMPLEKSOMETRI Standarisasi EDTA dengan CaCO3

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II PERCOBAAN II REAKSI ASAM BASA : OSU OHEOPUTRA. H STAMBUK : A1C : PENDIDIKAN MIPA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:


BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

BAB V METODOLOGI. Pada tahap ini, dilakukan pengupasan kulit biji dibersihkan, penghancuran biji karet kemudian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain studi eksperimental.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Jurusan Pendidikan Kimia dan

Catatan : Jika ph H 2 O 2 yang digunakan < 4,5, maka ph tersebut harus dinaikkan menjadi 4,5 dengan penambahan NaOH 0,5 N.

Blanching. Pembuangan sisa kulit ari

BAB V METODOLOGI. Tabel 3. Alat yang digunakan dalam praktikum No Nama Alat Jumlah

BAB V METODOLOGI. Gambar 6. Pembuatan Minyak wijen

LAPORAN PRAKTIKUM STANDARISASI LARUTAN NaOH

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain studi eksperimental

KELOMPOK 5 BILANGAN OKSIDASI NITROGEN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Zat Warna Alami dari Buah Mangrove Spesies Rhizophora stylosa sebagai Pewarna Batik dalam Skala Pilot Plan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Karena

KIMIA KUANTITATIF. Makalah Titrasi Redoks. Dosen Pembimbing : Dewi Kurniasih. Disusun Oleh : ANNA ROSA LUCKYTA DWI RETNONINGSIH

tetapi untuk efektivitas ekstraksi analit dengan rasio distribusi yang kecil (<1), ekstraksi hanya dapat dicapai dengan mengenakan pelarut baru pada

BABffl METODOLOGIPENELITIAN

TITRASI IODOMETRI. Siti Masitoh. M. Ikhwan Fillah, Indah Desi Permana, Ira Nurpialawati PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hijau atau tauge. Nata yang dihasilkan kemudian diuji ketebalan, diukur persen

TITRASI IODOMETRI DENGAN NATRIUM TIOSULFAT SEBAGAI TITRAN Titrasi redoks merupakan jenis titrasi yang paling banyak jenisnya. Terbaginya titrasi ini

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

Penentuan Kesadahan Dalam Air

BAB 3 ALAT DAN BAHAN. 1. Gelas ukur 25mL Pyrex. 2. Gelas ukur 100mL Pyrex. 3. Pipet volume 10mL Pyrex. 4. Pipet volume 5mL Pyrex. 5.

Percobaan 1 PENGGUNAAN ALAT DASAR LABORATORIUM

PRAKTIKUM II TITRASI ASAM BASA OLEH RONIADI SAGULANI 85AK14020

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2 PENENRUAN KADAR VITAMIN C MENGGUNAKAN TITRASI IODOMETRI. Senin, 28 April Disusun Oleh: MA WAH SHOFWAH

BAB 3 METODE PERCOBAAN Penentuan Kadar Kebutuhan Oksigen Kimiawi (KOK) a. Gelas ukur pyrex. b. Pipet volume pyrex. c.

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KIMIA ANALITIK II TITRASI IODOMETRI. KAMIS, 24 April 2014

Modul 1 Analisis Kualitatif 1

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan Alat yang Digunakan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

PENENTUAN KADAR KLORIDA

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kali ini adalah penetapan kadar air dan protein dengan bahan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Metode titrimetri dikenal juga sebagai metode volumetri

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

BAB V METODOLOGI. Tahap pelaksanaan percobaan dilakukan dalam tiga tahap, yaitu : memanaskannya pada oven berdasarkan suhu dan waktu sesuai variabel.

BAB III METODE PENELITIAN. pemeriksaan laboratorium secara kualitatif dan kuantitatif. Metode deskriptif

BABII TINJAUAN PUSTAKA. dioksida, oksidol dan peroksida, dengan rumus kimia H 2 O 2, ph 4.5, cairan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober

MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah termasuk penelitian deskriptif.

Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 2. Hasil Uji Kualitatif Formalin dalam sampel Mie basah. Hasil Uji (+/-)

Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan.

Transkripsi:

PERMANGANOMETRI A. HARI, TANGGAL PRAKTIKUM Hari, tanggal : Maret 2011 Tempat : Laboratorium Kimia Analitik B. TUJUAN Menentukan normalitas KMnO 4 sesungguhnya. C. DASAR TEORI Permanganometri merupakan titrasi yang dilakukan berdasarkan reaksi oleh Kalium Permanganat (KMnO 4 ). KMnO 4 adalah oksidator kuat dan mempunyai beberapa tingkat reduksi sesuai dengan Mn yang mempunyai banyak valensi. KMnO 4 mengalami reduksi tergantung dari suasana dalam karutan tersebut. Reaksi yang paling umum ditemukan dalam laboratorium adalah reaksi yang terjadi dalam larutan bersuasana asam. MnO 4 - + 8H+ 5e Mn 2+ +4H 2 O E=+1,51 V Permanganat bereaksi cepat dengan banyak agen pereduksi berdasarkan reaksi ini. Namun, beberapa substansi membutuhkan pemanasan atau penggunaan katalis untuk mempercepat reaksi. Reaksi antara permanganate dengan agen pereduksi, misalnya asam oksalat dalam suhu ruangan berjalan lambat, sehingga larutan biasanya dipanaskan sampai sekitar 70 C. Asam oksalat adalah senyawa kimia yang memiliki rumus H 2 C 2 O 4 dengan nama sistematis asam etanadioat. Asam dikarboksilat paling sederhana ini biasa digambarkan dengan rumus HOOC-COOH. Merupakan asam organik yang relatif kuat, 10.000 kali lebih kuat daripada asam asetat. Anionnya, dikenal sebagai oksalat, juga agen pereduktor. Banyak ion logam yang membentuk endapan tak larut dengan asam oksalat, contoh terbaik adalah kalsium oksalat (CaOOC- COOCa), penyusun utama jenis batu ginjal yang sering ditemukan. Kecepatan meningkat ketika ion Mangan (II) terbentuk. Mangan (II) bertindak sebagai katalis dan reaksinya disebut autokatalitik, karena katalisnya diproduksi di dalam reaksi itu sendiri. Ion tersebut dapat memberikan efek katalitiknya dengan cara bereaksi cepat dengan permanganat untuk membentuk mangan berkondisi oksidasi menengah (+3 atau +4),dimana pada gilirannya secara cepat mengoksidasi ion oksalat. Persamaan untuk reaksi antara oksalat dan permanganate : 5C 2 O 4 2- + 2MnO 4 - + 16H + 2Mn 2+ +10CO 2 +8H 2 O Reaksi yang digunakan : NO 2 - + KMnO 4 + H 2 SO 4 K 2 SO 4 + NO 3

D. ALAT DAN BAHAN Alat : 1. Neraca analitik 2. Neraca teknis 3. Cawan arloji 4. Labu ukur 100 ml 5. Labu Erlenmeyer 6. Pipet volume 25 ml 7. Gelas ukur 8. Corong 9. Kompor listrik 10. Kapas 11. Glass wool 12. Pipet pasteur 13. Capit/pinset 14. Lap/serbet 15. Sendok Penyu 16. Buret kran Teflon BAHAN 1. KMnO 4 2. Asam oksalat (H 2 C 2 O 4.2H 2 O) 3. H 2 SO 4 97% 4. Aquadest E. CARA KERJA Pembuatan KMnO 4 0,1 N sebanyak 100 ml 1. Menghitung KMnO 4 0,1 N yang akan ditimbang secara langsung, dengan alas cawan arloji dan menggunakan neraca teknis. - MnO 4 + 8H+ 5e Mn 2+ +4H 2 O E=+1,51 Menangkap 5 elektron Mr KMnO 4 = 39 + 55 + 4 (16) = 158 Gram KMnO 4 = N. V. BE = 0,1. 0,1. 31,6 = 0,316 g 2. Menyiapkan aquadest sebanyak 50 ml dengan gelas ukur. 3. Menata corong dan pengganjal pada Labu Erlenmeyer.

4. Melarutkan KMnO 4 dalam labu Erlenmeyer dengan aquadest. 5. Digojok hingga homogen. 6. Mendidihkan KMnO 4 dengan menggunakan kompor listrik. 7. Setelah mendidih, mengangkat labu Erlenmeyer menggunakan serbet. 8. Mendiamkan sejenak, kemudian ditutup dengan kapas. 9. Memberi label, dan disimpan selama minimal 24 jam. 10. Menyaring KMnO 4 Menata labu ukur 100 ml, corong, pengganjal, dan glass wool. Menuangkan KMnO 4 yang ada di labu erlenmeyer ke dalam labu ukur menggunakan pengaduk. 11. Membilas labu erlenmeyer menggunakan aquades sampai tidak ada warna ungu, dimasukkan dalam labu ukur. 12. Menambahkan aquades ke dalam labu ukur hingga ½ volume labu ukur dicampur. 13. Menambahkan aquades ke dalam labu ukur hingga ¾ volume labu ukur dicampur. 14. Menambahkan aquades ke dalam labu ukur hingga 1 cm dibawah garis tera. 15. Dinding bagian dalam diaatas garis tera di lap, ditambah aquadest menggunakan pipet hingga garis tera. 16. Menggojog larutan tersebut hingga homogen. Pembuatan Asam Oksalat 0,1 N sebanyak 100 ml 1. Menghitung Asam oksalat 0,1 N yang akan ditimbang secara langsung, dengan alas cawan arloji dan menggunakan neraca analitik. BM H 2 C 2 O 4 = 126 Valensi = 2 Gram H 2 C 2 O 4 = N. V. BE = 0,1. 0,1. 63,035 = 0,63035 g 2. Menata corong dan pengganjal pada labu ukur. 3. Dilarutkan dengan aquadest hingga ½ volume labu ukur dicampur. 4. Menambahkan aquades ke dalam labu ukur hingga ¾ volume labu ukur dicampur. 5. Menambahkan aquades ke dalam labu ukur hingga 1 cm dibawah garis tera.

6. Dinding bagian dalam diaatas garis tera di lap, ditambah aquadest menggunakan pipet hingga garis tera. 7. Menggojog larutan tersebut hingga homogen. Pembuatan H 2 SO 4 4N 1. Menghitung jumlah H 2 SO 4 yang akan diambil. 1,7848 1000=1784,8 gram = 36,4 N V 1. N 1 = V 2. N 2 500. 4 = V 2. 36,4 V 2 = 55 ml 2. Mengambil aquades sebanyak 445 ml. 3. Mengambil H 2 SO 4 yang berada di ruang asam menggunakan gelas ukur sebanyak 55 ml. 4. Menuangkan aquades tadi ke dalam labu erlenmeyer berukuran 1000 ml. 5. Meletakkan labu erlenmeyer tersebut ke dalam ember yang berisi air kran untuk meredam panas yang keluar saat dimasukkan H 2 SO 4. 6. Menuangkan H 2 SO 4 sedikit demi sedikit (melalui dinding) ke dalam labu Erlenmeyer sambil digojog. 7. Mengambil labu erlenmeyer tersebut dan menaruhnya di meja kerja. 8. Menambahkan KMnO 4 ke dalam larutan sampai warna KMnO 4 (ungu) tidak hilang (mengusahakan warna ungu setipis mungkin). 9. Menuangkan larutan tersebut ke dalam gelas kimia supaya mudah dalam pengambilan. Pembakuan KMnO 4 0,1 N 1. Membilas buret dengan aquadest sebanyak 3x. 2. Membilas buret dengan KMnO 4 1x. 3. Memasukkan larutan KMnO 4 0,1 N (volume tidak harus menunjukkan skala tepat nol). KMnO 4 0,1 N sedikit dialirkan agar tidak terdapat gelembung pada ujung buret. Dinding buret diatas

F. HASIL titran dikeringkan. Melihat skala titik awal titrasi, kemudian dicatat. 4. Mengambil 25,0 ml larutan Asam oksalat 0,1 N menggunakan pipet volume, kemudian memasukkan ke dalam labu Erlenmeyer. 5. Mengambil 15 ml H 2 SO 4 dengan gelas ukur dan dicampurkan dengan asam oksalat ke dalam labu erlenmeyer. 6. Memanaskan labu Erlenmeyer berisi asam oksalat dan H 2 SO 4 sampai agak mendidih (kurang lebih 70 0 C) dengan menggunakan kompor listrik. 7. Mentitrasi secepatnya (dalam keadaan panas) dengan KMnO4 sampai warna merah muda tipis pertama muncul di seluruh larutan. 8. Titrasi dihentikan. 9. Mencatat volume akhir titrasi. 10. Melakukan pekerjaan tersebut minimal sebanyak 3 kali. Hasil penimbangan Berat cawan =.g Berat cawan + bahan =.g Berat Asam oksalat =.g..g =..g Hasil titrasi Titrasi ke I II III Titik awal (ml) Titik akhir (ml) Volume (ml) G. PERHITUNGAN Normalitas Asam oksalat g N Asam oksalat = = BE. V... =.N V1 : Volume asam oksalat N1 : Normalitas asam oksalat V2 : Volume KMnO 4 N2 : Normalitas KMnO 4

Titrasi I Normalitas KMnO 4 adalah V1. N1 = V2. N2. =. N2 N2 = N Titrasi II Normalitas KMnO 4 adalah V1. N1 = V2. N2. =. N2 N2 = N Titrasi III Normalitas KMnO 4 adalah V1. N1 = V2. N2. =. N2 N2 = N Rata-rata N = N I + N II + N III 3 =..N + N +.N 3 =. N N selisih titrasi I = N -.N =..N N selisih titrasi II = N -.N =..N N selisih titrasi III= N -.N =..N Rata-rata N selisih =..N + N +.N 3 =. N BTR = rata-rata N selisih x 1000 = rata-rata N H. PEMBAHASAN

I. KESIMPULAN Normalitas KMnO 4 dari hasil pembakuan adalah..n J. DAFTAR PUSTAKA http://www.scribd.com/doc/44383205/titrasi-permanganatometri http://id.wikipedia.org/wiki/permanganometri http://shafiyyah.blog.uns.ac.id Yogyakarta, Maret 2011 Pembimbing Sujono,SKM,M.Sc

Praktikan Nikan Yunastuti