FUNGSI HUKUM PERTEMUAN - 06

dokumen-dokumen yang mirip
SEB E U B A U H H MAT A A T KULIAH

PROVINSI JAWA TENGAH

HUKUM DAN MASYARAKAT

HUKUM SEBAGAI MEKANISME PENGINTEGRASI

MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU HUKUM MATCH DAY 25 ILMU HUKUM SEBAGAI ILMU KENYATAAN (BAGIAN 1)

I. PENDAHULUAN. terhadap tindak pidana pencurian, khususnya pencurian dalam keluarga diatur didalam

PERAN HUKUM DALAM MENGHADAPI PASAR BEBAS ASEAN Budi Astuti UPBJJ-UT jogjakarta Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Terbuka

11 Secara umum, diartikan bahwa kerangka teori merupakan garis besar dari suatu rancangan atas dasar pendapat yang dikemukakan sebagai keterangan meng

KONTROL PENGENDALIAN SOSIAL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BAB II TINJAUAN UMUM PENEGAKKAN HUKUM DAN PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR

ESENSI HUKUMAN DISIPLIN BAGI PENEGAKAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KABUPATEN WONOGIRI T E S I S

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan suatu negara kesatuan yang didalamnya

II. TINJAUAN PUSTAKA. Penegakan hukum adalah kegiatan menyerasikan hubungan-hubungan, nilai-nilai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, setiap individu terkait

Makalah : MASSA RAMPAS DUA KAPAL SITAAN. (Fenomena Kritis Terhadap Fungsi Hukum di. Kepulauan Riau)

BAB I PENDAHULUAN. perseorangan, dan kepentingan masyarakat demi mencapai tujuan dari Negara

hukum terhadap tindak pidana pencurian, khususnya pencurian dalam keluarga diatur

SOSIOLOGI UMUM (KPM 130)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Hukum adalah segala aturan yang menjadi pedoman perilaku setiap orang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Perbuatan menurut Simons, adalah berbuat (handelen) yang mempunyai sifat gerak aktif, tiap

IMAM MUCHTAROM C

HUKUM AGRARIA NASIONAL

SOSIOLOGI DALAM KEPARIWISATAAN

BAB I Tinjauan Umum Etika

PERTEMUAN KE 7 POKOK BAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memiliki makna ius atau jus, bahasa latin yang secara etimologi berarti

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

METODE PENELITIAN HUKUM

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang mengintegrasikan bagian-bagian masyarakat dan hukum

B. Rumusan Masalah 1. Apa tujuan hukum sebagai kaidah sosial? 2. Sebutkan empat kaidah sosial?

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan baik pembangunan ekonomi, politik, maupun pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. bertumbukan, serang-menyerang, dan bertentangan. Pelanggaran artinya

Pendahuluan Manusia adalah Makhluk Individu Memiliki akal pikiran, perasaan, dan kehendak. Makhluk Sosial Memiliki perilaku etis

MENGAWAL KONSTITUSI DALAM MENJAMIN KEHIDUPAN BERAGAMA Oleh: Arfan Faiz Muhlizi *

Municipal law dan hukum internasional: sebuah pengantar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan yang sedang dilaksanakan, baik sejak masa pemerintahan Orde Baru maupun masa reformasi

I. PENDAHULUAN. dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh dan, berkembang, dan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dan metode pengajaran yang tepat. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

PELANGGARAN ASAS KEPASTIAN HUKUM DALAM PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN KEPALA DAERAH DI KABUPATEN TOBA SAMOSIR. Tengku Erwinsyahbana

Terciptanya keadilan. Terciptanya tata tertib. Memberikan suasana aman, damai, dan sejahtera

BAHAN KULIAH SISTEM HUKUM INDONESIA MATCH DAY 14 PENEGAKAN HUKUM (BAGIAN 3)

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip persamaan di hadapan hukum (Equality Before The Law), diatur

BAB I PENDAHULUAN. yang berbeda. Itu sebabnya dalam keseharian kita dapat menangkap berbagai komentar

BAB V PENUTUP. Berdasarkan pada deskripsi dan analisis yang telah dilakukan diperoleh

Inisiasi 3 INDIVIDU DAN MASYARAKAT: KEDUDUKAN DAN PERAN INDIVIDU SEBAGAI PRIBADI DAN SEBAGAI ANGGOTA MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. terakhirnya. Selain mempunyai arti penting bagi manusia, tanah juga mempunyai kedudukan

I. PENDAHULUAN. Pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan hidupnya dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan norma serta

8. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan;

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia segala sesuatu atau seluruh aspek kehidupan diselenggarakan

KODE ETIK DAN DISIPLIN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Peranan Metodologi Dalam Penelitian / Kajian Hukum

NORMA & LEMBAGA SOSIAL. fitri dwi lestari

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN. kemakmuran bagi rakyatnya. Namun apabila pengetahuan tidak diimbangi dengan rasa

ANALISIS REGULASI JKN DAN REGULASI TERKAIT DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA OLEH: RIMAWATI

I. PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah Negara yang berdasarkan atas hukum (rechtsstaat), tidak

8. Menjelaskan fungsi hukum. 9. Menjelaskan sumber hukum 10. Menjelaskan pengertian hukum lingkungan 11. Menjelaskan ruang lingkup hukum lingkungan

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hukum tentu saja dianggap melanggar hukum sehingga mendapat ancaman

ETIKA. Kata etik (atau etika) berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat.

BAB I PENDAHULUAN. Penegakan hukum pidana merupakan sebagian dari penegakan hukum di

BAB I PENDAHULUAN. merupakan Negara yang berlandaskan atas dasar hukum ( Recht Staat ), maka

BAB I PENDAHULUAN. hidup dan kehidupan manusia, begitu pula dengan proses perkembangannya.

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat, maupun bangsa

BAB I PENDAHULUAN. (rechtsstaat), tidak berdasarkan atas kekuasaan belaka (machtsstaat). Indonesia

I. PENDAHULUAN. Pembangunan nasional adalah tujuan pemerintah Indonesia yang dilaksanakan

Kata kunci : pendidikan keluarga, sikap kemandirian

BAB I PENDAHULUAN. pengadilan yang dilakukan oleh aparat penegak hukum. pemeriksaan di sidang pengadilan ada pada hakim. Kewenangan-kewenangan

BAB I PENDAHULUAN. paling dominan adalah semakin terpuruknya nilai-nilai perekonomian yang

KAJIAN TENTANG IMPLEMENTASI PERDA IJIN MENDIRIKAN BANGUNAN DI KOTA GORONTALO. Erman, I. Rahim Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengawasan majelis..., Yanti Jacline Jennifer Tobing, FH UI, Universitas Indonesia

Dinamika Pelanggaran Hukum

Ringkasan Putusan.

Pengertian Etika. Nur Hidayat TIP FTP UB 2/18/2012

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang

BAB I PENDAHULUAN. kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Sejak tanggal 17 Agustus. pembangunan dalam mencapai tujuan nasional.

FUNGSI DAN PERAN ELIT SOSIAL POLITIK DALAM MASYARAKAT

I. PENDAHULUAN. dan mencerminkan kehendak rambu-rambu hukum yang berlaku bagi semua subyek

BAB I PENDAHULUAN. Negara Hukum. Secara substansial, sebutan Negara Hukum lebih tepat

BAB V PENUTUP. 1. Politik hukum sebagai kerangka umum yang akan membentuk hukum (legal

KODE ETIK PSIKOLOGI. Teori Etika, Etika Deskriptif dan Etika Normatif. Mistety Oktaviana, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. Tinjauan yuridis..., Ravina Arabella Sabnani, FH UI, Universitas Indonesia

lingkungan hidup. Atau dengan kata lain merupakan cara perusahaan mengatur proses usaha untuk memproduksi dampak positif pada komunitas.

BAB I PENDAHULUAN. tanah ini dengan sendirinya menimbulkan pergesekan- pergesekan. kepentingan yang dapat menimbulkan permasalahan tanah.

BAB I PENDAHULUAN. semua warga negara bersama kedudukannya di dalam hukum dan. peradilan pidana di Indonesia. Sebelum Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981

PERATURAN DAERAH KEINDAHAN KOTA DALAM PERSPEKTIF PENGAYOMAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. sehingga mereka tidak tahu tentang batasan umur yang disebut dalam pengertian

BAB 6 PENGENDALIAN SOSIAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dengan normal, bahkan ada kata-kata bijak bahwa kekayaan tidak berarti

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, serta orang tua. Menurut Dimyati dan Mujiono (2006: 7),

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang. Sebagai

KEBIJAKAN HUKUM PIDANA DALAM PENANGGULANGAN VCD (VIDEO COMPACT DISK) ILEGAL ABSTRAKSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Perubahan kehidupan manusia pada era globalisasi sekarang ini terjadi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pertama, hal Soerjono Soekanto, 2007, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: Raja Grafindo Persada, Cetakan

Transkripsi:

FUNGSI HUKUM PERTEMUAN - 06

Fungsi Hukum menurut R. Soeroso Seperti diketahui bahwa di dalam setiap masyarakat senantiasa terdapat berbagai kepentingan dari warganya. Di antara kepentingan itu ada yang bisa selaras dengan kepentingan yang lain, tetapi ada juga kepentingan yang memicu konflik dengan kepentingan yang lain. Untuk keperluan tersebut, hukum harus difungsikan menurut fungsi-fungsi tertentu untuk mencapai tujuannya. Dengan kata lain, fungsi hukum adalah menertibkan dan mengatur pergaulan dalam masyarakat serta menyelesaikan konflik yang terjadi.

Dalam perkembangan masyarakat, fungsi hukum dapat terdiri dari : 1. Sebagai alat pengatur tata tertib hubungan masyarakat. 2. Sebagai sarana untuk mewujudkan keadilan sosial lahir dan batin. 3. Sebagai sarana penggerak pembangunan. 4. Sebagai fungsi kritis.

Sebagai alat pengatur tata tertib hubungan masyarakat Hal ini dimungkinkan karena sifat dan watak hukum yang memberi pedoman dan petunjuk tentang bagaimana perilaku di dalam masyarakat. Menunjukkan mana yang baik mana yang tercela melalui norma-normanya yang mengatur perintah-perintah ataupun larangan-larangan sedemikian rupa, sehingga warga masyarakat diberi petunjuk untuk bertingkah laku. Masing-masing anggota masyarakat telah jelas apa yang harus diperbuat atau tidak diperbuat sedemikian rupa, sehingga sesuatunya bisa tertib dan tertur.

Contohnya, orang yang menonton bioskop samasama mengerti mengerti apa yang harus dilakukan, seperti : beli karcis harus antri, mau masuk antri, bila pertunjukan selesai para penonton keluar lewat pintu keluar yang sudah ditentukan. Kesemuanya berjalan tertib dan teratur, karena semua samasama mengerti dan mentaati peraturan-peraturan yang telah ditentukan.

Sebagai sarana untuk mewujudkan keadilan sosial lahir dan batin Hukum mempunyai ciri memerintah dan melarang, sifat memaksa, serta daya yang mengikat fisik dan psikologis. Dengan sifat dan wataknya yang atara lain memiliki daya mengikat tersebut, maka hukum dapat memberi keadilan, yaitu dapat menentukan siapa yang bersalah dan siapa yang benar. Daya mengikat dan bila perlu memaksa ini adalah watak hukum yang bisa menangani kasus-kasus nyata dan memberi keadilan, menghukum yang bersalah, memutuskan agar yang hutang harus membayar dan sebagainya, sedemikian rupa, sehingga relatif dapat mewujudkan keadilan.

Sebagai sarana penggerak pembangunan Salah satu daya mengikat dan memaksa dari hukum, juga dapat di manfaatkan atau didaya-gunakan untuk menggerakkan pembangunan. Hukum sebagai sarana pembangunan merupakan alat bagi otoritas untuk membawa masyarakat ke arah lebih maju. Dalam hal ini sering timbul kritik, bahwa hukum hanya melaksanakan dan mendesak masyarakat, sedangkan aparatur otoritas lepas dari control hukum. Sebagai imbangan dapat dilihat pada fungsi kritis daripada hukum.

Fungsi kritis hukum Dr. Soedjono Dirdjosisworo, SH, dalam bukunya Pengantar Ilmu Hukum hal. 155 mengatakan : Dewasa ini sedang berkembang suatu pandangan bahwa hukum mempunyai fungsi kritis, yaitu daya kerja hukum tidak semata-mata melakukan pengawasan pada aparatur pemerintah (petugas) saja, melainkan aparatur penegak hukum, termasuk di dalamnya.

Syarat-syarat agar fungsi hukum dapat terlaksana dengan baik Agar fungsi hukum dapat terlaksana dengan baik, maka bagi para penegak hukum dituntut kemampuannya untuk melaksanakan dan menerapkan hukum dengan baik, dengan seni yang dimiliki masingmasing petugas, misalnya : Menafsirkan hukum sesuai dengan keadilan dan posisi masing-masing. Bila perlu diadakan penafsiran analogis penghalusan hukum atau memberi ungkapan a contrario.

Fungsi Hukum menurut Franz Magnis Suseno Fungsi hukum menurut Franz Magnis Suseno, adalah untuk mengatasi konflik kepentingan. Dengan adanya hukum, konflik itu tidak lagi dipecahkan menurut siapa yang paling kuat, melainkan berdasarkan aturan yang berorientasi pada kepentingan-kepentingan dan nilai-nilai objektif dengan tidak membedakan antara yang kuat dan yang lemah, dan orientasi itu disebut keadilan.

Fungsi Hukum menurut Achmad Ali Dalam pandangan Achmad Ali, bahwa fungsi hukum itu dapat dibedakan ke dalam : a. fungsi hukum sebagai a tool of social control; b. fungsi hukum sebagai a tool of social engineering; c. fungsi hukum sebagai simbol; d. fungsi hukum sebagai a political instrument; e. fungsi hukum sebagai integrator.

Hukum sebagai a tool of social control Fungsi hukum sebagai a tool of social control bertujuan untuk memberikan batasan suatu tingkah laku masyarakat yang menyimpang dan akibat yang harus diterima dari penyimpangan itu. Misalnya: membuat larangan-larangan, tuntutan, pemberian ganti rugi, dan sebagainya. Penggunaan hukum sebagai sarana kontrol sosial berarti hukum mengontrol tingkah laku masyarakat.

Menurut Rony Hantijo Soemitro, kontrol sosial merupakan aspek normatif dari kehidupan sosial, atau dapat disebut sebagai pemberi definisi dari tingkah laku yang menyimpang serta akibat-akibatnya, seperti laranganlarangan, tuntutan-tuntutan, pemidaan, dan pemberian ganti rugi. Fungsi hukum sebagai alat pengendalian sosial dapat diterangkan sebagai fungsi hukum untuk menetapkan tingkah laku yang mana yang merupakan penyimpangan terhdap aturan hukum, dan apa sanksi atau tindakan yang dilakukan oleh hukum jika terjadi penyimpangan tersebut.

Hukum sebagai a tool of social engineering Fungsi hukum sebagai sarana perekayasa sosial adalah untuk menciptakan perubahanperubahan dalam masyarakat menuju kemajuan yang terencana. Artinya, untuk menata kembali kehidupan masyarakat secara terencana sesuai pembangunan bangsa. Konsep fungsi hukum sebagai a tool of social engineering pertama kali dicetuskan oleh Roscoe Pound pada tahun 1912.

Fungsi hukum sebagai a tool of social engineering menurut Soerjono Soekanto: Hukum sebagai alat untuk mengubah masyarakat, dalam arti bahwa hukum mungkin digunakan sebagai alat oleh agent of change. Dan, agent of change atau pelopor perubahan adalah seseorang atau sekelompok orang yang mendapatkan kepercayaan dari masyarakat sebagai pemimpin satu atau lebih lembaga-lembaga kemasyarakatan.

Perlu juga kita ketahui bahwa social engineering disini diterjemahkan sebagai rekayasa sosial. Hukum dalam fungsinya melakukan rekayasa sosial adalah untuk menimbulkan kondisi tertentu yang mengarah pada pencapaian tujuan hukum yang diprioritaskan. Fungsi hukum sebagai sarana perekayasa sosial juga dimaksudkan keberadaan hukum yang pada umumnya identik dengan pameo hukum het recht hinkt achter defeiten aan atau hukum tetatih-tatih mengikuti perembangan masyarakat.

Fungsi Hukum sebagai Simbol Fungsi ini dimaksudkan untuk menyederhanakan rangkaian tindakan atau peristiwa tertentu, sehingga mudah diperoleh pengertian yang bersifat umum. Penyimbolan yang dilakukan oleh hukum, jelas akan memudahkan baik oleh para pelaksananya maupun masyarakat untuk saling memahami tentang makna suatu peristiwa yang terjadi dalam interaksi warga masyarakat.

Untuk lebih memahami makna fungsi hukum sebagai simbol, harus mengetahui tujuan penyimbolan-penyimbolan hukum yaitu sebagai berikut: 1. Menyederhanakan suatu rangkaian tindakan atau peristiwa tertentu, agar mudah memperoleh pengertian yang bersifat umum dari tindakan atau peristiwa yang kemungkinan besar memiliki esensi sejenis. 2. Memudahkan para pelaksana hukum dalam menerapkan simbol hukum tertentu terhadap suatu tindakan atau peristiwa yang tidak bersesuaian dengan hukum.

Fungsi hukum sebagai a political instrument Fungsi hukum sebagai alat politik adalah untuk memperkokoh kekuasaan politik atau mengefektifkan kekuasaan negara. Keberadaan hukum dan politik dalam kenyataan memang tidak mudah dipisahkan, karena keberadaan hukum sebagai kaidah merupakan pesan-pesan politik, tetapi setelah ditetapkan pemberlakuannya, tidak boleh lagi ditafsirkan secara politik yang bermuatan kepentingan, tapi harus ditafsirkan secara yuridis.

Fungsi hukum sebagai integrator Fungsi hukum sebagai sarana pengintegrasi sosial adalah untuk mengurangi konflik yang terjadi dan memperlancar proses integrasi pergaulan sosial. Artinya, hukum menjadi sarana untuk menciptakan keserasian berbagai kepentingan masyarakat, sehingga proses pergaulan masyarakat dapat berlangsung dengan tertib dan lancar.

Fungsi Hukum menurut Lawrence M. Friedmann Menurut Lawrence M. Friedmann, dalam bukunya Law and Society an Introduction, fungsi hukum adalah : a. pengawasan/pengendalian sosial (social control); b. penyelesaian sengketa (dispute settlement); c. rekayasa sosial (social engineering).

Fungsi Hukum menurut Joseph Raz Joseph Raz melihat fungsi hukum sebagai fungsi sosial, yang dibedakan kedalam : 1. fungsi langsung; dan 2. fungsi tidak langsung.

Fungsi langsung Fungsi langsung yang bersifat primer mencakup : 1. Pencegahan perbuatan tertentu dan mendorong dilakukannya perbuatan tertentu. 2. Penyediaan fasilitas bagi rencana-rencana privat. 3. Penyediaan servis dan pengembalian kembali barang-barang. 4. Penyelesaian perselisihan di luar jalur reguler. Fungsi langsung yang bersifat sekunder, mecakup : 1. Prosedur bagi perubahan hukum 2. Prosedur bagi pelaksanaan hukum.

Fungsi tidak langsung Termasuk di dalam fungsi yang tidak langsung ini adalah memperkuat atau memperlemah kecendrungan untuk menghargai nilai-nilai moral tertentu, sebagai contoh : a. Kesucian hidup b. Memperkuat atau memperlemah penghargaan terhadap otoritas umum c. Mempengaruhi perasaan kesatuan nasional d. Dan lain-lain.