BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
PHLEBOTOMY. Oleh. Novian Andriyanti ( ) PSIK Reguler 2. Fakultas Kedokteran. Universitas Brawijaya. Malang

LAPORAN PRAKTIKUM HEMATOLOGI I PENGAMBILAN DARAH VENA DAN DARAH KAPILER

PENGAMBILAN SAMPLE DARAH M A R C H

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdiri dari sel darah. (Evelyn C. Pearce, 2006)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Faktor-faktor yang mempengaruhi Phlebotomy. 2. Tempat phlebotomy yang dilakukan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. primitif sampai manusia. Pembuluh darah mempunyai peranan penting bagi. tubuh. Darah terdiri atas dua komponen utama yaitu :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Analitik, mengingat

PENGAMBILAN DARAH KAPILER DAN DARAH VENA

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Analitik. Waktu penelitian dilakukan bulan Maret sampai April 2008.

PERMINTAAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM, PENERIMAAN, PENGAMBILAN DAN PENYIMPANAN SPESIMEN No. Dokumen : C/VIII/SOP/I/16/002 No.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik.

PEMERINTAH KABUPATEN KUBU RAYA DINAS KESEHATAN PUSKESMAS SUNGAI KAKAP

DINAS KESEHATAN KABUPATEN LEBONG PUSKESMAS MUARA AMAN. Jalan Lapangan Hatta No. 1 Kelurahan Pasar Muara aman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Darah adalah cairan jaringan tubuh pada makhluk hidup mulai dari

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik. UNIMUS, Jl. Wonodri Sendang Raya 2A Semarang. Waktu penelitian yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah analitik. Wonodri Sendang Raya 2A Semarang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dinamakan sebagai pembuluh darah dan menjalankan fungsi transpor berbagai

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian Karya Tulis Ilmiah ini adalah penelitian analitik.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik. Laboratorium MITRA SEHAT JEPARA. sampel di ambil secara total populasi

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1406/MENKES/SK/XI/2002 TENTANG

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitis.

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA ACARA III MENGHITUNG JUMLAH SEL DARAH MERAH

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang di lakukan adalah penelitian analitik. Tempat penelitian cara manual dan automatik dilakukan di

BAB III METODE PENELITIAN

Tujuan Praktikum Menentukan waktu beku darah (waktu koagulasi darah) dari seekor hewan/manusia.

Keterampilan Laboratorium PADA BLOK 2.2 HEMATOIMUNOLIMFOPOETIK:

SISTEM PEMBULUH DARAH MANUSIA. OLEH: REZQI HANDAYANI, M.P.H., Apt

PENUNTUN SKILLS LAB BLOK 2.4

Ilmu Pengetahuan Alam

KOMPLIKASI PHLEBOTOMY

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALATIHAN SOAL

BAB III METODE PENELITIAN. studi pustaka, yaitu dengan cara menggambarkan hasil penelitian, dan hasil

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. total dalam serum dan plasma pada balita yang dirawat inap di RS.Telogorejo.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PENYAKIT INFEKSI DAN TROPIS

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif.. Tempat pengambilan sampel dan pemeriksaan sampel di Laboratorium

III. METODE PENELITIAN. desain cross sectional study, yaitu peneliti mempelajari hubungan antara

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, yaitu menggambarkan perbedaan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analitik.

Buku Panduan Pendidikan Keterampilan Klinik 1. Keterampilan Menyuntik Rini Rachmawarni Bachtiar Baedah Madjid

Kebutuhan cairan dan elektrolit

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam pembuatan karya ilmiah adalah. Waktu penelitian dimulai dari bulan Maret 2009

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat pengambilan dan pemeriksaan sampel dilakukan di RS PKU. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-Juni 2007.

SISTEM PEREDARAN DARAH DAN KARDIOVASKULAS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Darah merupakan bagian penting dari sistem transportasi zat-zat. a. Plasma darah merupakan bagian cair.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. penting yang perlu diperhatikan, yaitu tahap pra analitik, analitik dan pasca analitik.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJUAN PUSTAKA. Darah merupakan bagian dari tubuh yang jumlahnya 6 8% dari berat badan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen, dimana uji coba

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA GAS DARAH DAN INJEKSI

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tingginya tingkat pendidikan, kesejahteraan masyarakat, dan

INJEKSI SUB CUTAN (SC)

BAB III METODE PENELITIAN

PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH RHESUS

BAB III METODE PENELITIAN

PEMERIKSAAN MIKROSKOPIK MALARIA

SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

DAFTAR TILIK PEMASANGAN IMPLAN JADENA. Beri nilai setiap langkah klinik dengan mengunakan kriteria sebadai berikut :

PENGURUTAN (MASSAGE)

PROSEDUR TINDAKAN PEMBERIAN SUNTIKAN ( INJEKSI )

Sistem Peredaran Darah Manusia

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Fisiologi Hewan dengan judul Mikrosirkulasi Pada Katak yang disusun oleh: Nama : Lasinrang Aditia Nim : 60

A. Pengukuran tekanan darah secara tidak langsung

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan data pada sebuah penelitian (Mukhtar et al., 2011). Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari tubuh yang jumlahnya 6-8% dari berat badan total. a. Plasma darah, merupakan bagian yang cair

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.5

PEMERIKSAAN ERYTROSIT CARA PIPET

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam konsistensi cair, beredar dalam suatu sistem tertutup yang dinamakan

SOP TINDAKAN ANALISA GAS DARAH (AGD)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR PEMBERIAN NUTRISI PARENTERAL SOP

III. KEGIATAN PRAKTIKUM 1.3 : RESPIRASI PADA MAKHLUK HIDUP Bernapas berarti memasukkan oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Oksigen diangkut oleh

Apa itu Darah? Plasma Vs. serum

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERAWATAN JENAZAH

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Ternak Peralatan Prosedur

BAB 1 PENDAHULUAN. mengetahui keadaan darah dan komponen-komponennya. Fungsi dari

PENUNTUN SKILLS LAB BLOK 2.4

BAB VII DARAH A. SEDIAAN NATIF DARAH.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang berjudul performans darah kambing peranakan ettawa dara

Pendahuluan. Tujuan Penggunaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tujuan pemeriksaan sediaan apus darah tepi antara lain menilai berbagai

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS Jl. Perintis Kemerdekaan Padang Telp.: Fax:

BAB III METODE PENELITIAN. pemeriksaan di Unit Transfusi Darah Cabang Palang Merah Indonesia

PROSEDUR PEMBERIAN MEDIKASI (OBAT)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik-komparatif,

HASIL PENELITIAN UJI EFIKASI OBAT HERBAL UNTUK MENINGKATKAN KADAR HEMOGLOBIN, JUMLAH TROMBOSIT DAN ERITROSIT DALAM HEWAN UJI TIKUS PUTIH JANTAN

- Memberi rasa nyaman pada klien. - Meningkatkan proses penyembuhan luka. Perawatan luka dilakukan jika luka kotor/luka basah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tempat penusukan bisa dipilih dari ujung jari tangan, cuping telinga, dan untuk bayi biasanya dari ujung jari kaki atau sisi lateral tumit. Jangan menusuk pada bagian tangan bayi karena akan tertusuk tembus hingga ke tulang sehingga akan menyebabkan kerusakan jaringan tulang pada bayi. Dalamnya tusukkan maksimal 2,5 mm, karena bila melebihi pada bayi akan terkena tulang kalkaneus. Tempat yang dipilih tidak boleh 4 Flebotomi sederhana terlihat adanya gangguan peredaran darah seperti cyanosis (kebiruan) atau pucat. Pada pengambilan darah vena (venipuncture), contoh darah umumnya diambil dari vena median cubital, pada anterior lengan (sisi dalam lipatan siku). Vena ini terletak dekat dengan permukaan kulit, cukup besar, dan tidak ada pasokan saraf besar. Apabila tidak memungkinkan, vena chepalica atau vena basilica bisa menjadi pilihan berikutnya. Venipuncture pada vena basilica harus dilakukan dengan hati-hati karena letaknya berdekatan dengan arteri brachialis dan syaraf median. Jika vena cephalica dan basilica ternyata tidak bisa digunakan, maka pengambilan darah dapat dilakukan di vena di daerah pergelangan tangan. Lakukan pengambilan dengan dengan sangat hati-hati dan menggunakan jarum yang ukurannya lebih kecil. Pengambilan darah umumnya yang diberikan kepada analis kesehatan hanya untuk memperoleh spesimen darah yang berasal dari vena dan kapiler, Hal ini memberikan sinyal bahwa pengambilan darah hanya untuk membantu analis kesehatan untuk memperoleh darah, bukan menjadi suatu keahlian profesional. Sehingga pada praktikum kali ini kami melakukan praktikum pengambilan darah vena dengan menggunakan winged needle. 1.2 Tujuan Praktikum Untuk mengetahui cara pengambilan darah vena menggunakan winged needle sesuai dengan SOP. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Darah kapiler adalah darah yang berada di pembuluh kapiler yang sangat kecil, dimana tempat arteri berakhir. Makin kecil arteriol semakin menghilang ketiga lapis dindingnya sehingga ketika sampai pada kapiler yang sehalus rambut, dinding itu tinggal satu lapis saja yaitu lapisan yaitu lapisan endotelium. Lapisan yang sangat tipis itu memungkinkan limfe merembes keluar membentuk cairan jaringan membawa air, mineral dan zat makanan untuk sel, dan melalui pertukaran gas antara pembuluh kapiler dan jaringan sel, menyediakan oksigen dan menyingkirkan bahan buangan termasuk karbondioksida. (Evelyn C. Pearce, 2006) Cara ini digunakan bila jumlah darah yang digunakan atau dibutuhkan sedikit yaitu kurang dari 0,5 ml darah. Biasanya digunakan hanya untuk satu atau dua macam pemeriksaan saja. Misalnya hanya untuk hemoglobin, hapusan darah, eritrosit atau hitung leukosit. Secara umum tidak ada perbedaan yang bermakna antara darah kapiler dan darah vena sebagai spesimen pemeriksaan hematologi, asalkan proses pengambilannya mengikuti ketentuan yang baku dan tidak tercampur cairan jaringan atau alkohol 70% antiseptik. Darah vena adalah darah yang berada di pembuluh darah vena, membawa darah miskin akan oksigen menuju ke jantung. Pembuluh darah vena juga berdinding tiga lapis seperti arteri, tetapi lapisan tengah berotot lebih tipis, kurang kuat, lebih mudah kempes, dan kurang elastis dari pada arteri. Pada umumnya semua pembuluh vena cukup besar dan letaknya superficial dapat dipergunakan pengambilan darah. Tetapi pada prakteknya yang sering digunakan adalah vena difosa cubiti. Pada anak kecil atau bayi darah dapat diambil pada vena jugula ris externa, vena femoralis, bahkan dari sinus sagitalis superior. (Evelyn C. Pearce, 2006). Pengambilan darah di laboratorium sering diasumsikan dengan nama flebotomi. Flebotomi (bahasa inggris : phlebotomy) berasal dari kata Yunani phleb dan tomia. Phleb berarti pembuluh darah vena dan tomia berarti mengiris/memotong ( cutting ). Dahulu dikenal istilah venasectie (Belanda), venesection atau venisection (Inggris). Jadi tidaklah tepat karena flebotomi sebenarnya diarahkan pengambilan darah dengan cara vena seksi (vena section)

dan tidak sempit maknanya juga karena mencakup darah vena, kapiler dan darah arteri. Darah vena diperoleh dengan jalan punksi vena. Jarum yang digunakan untuk menembus vena itu hendaknya cukup besar, sedangkan ujungnya harus runcing, tajam dan lurus. Dianjurkan untuk memakai jarum dan semprit yang disposable; semprit semacam itu biasanya dibuat dari semacam plastik. Baik semprit maupun jarum hendaknya dibuang setelah dipakai, janganlah disterilkan lagi guna pemakaian berulang. Semprit yang banyak dipakai untuk pemeriksaan hematologi ialah yang mempunyai volume 2 dan 5 ml. Dianjurkan pula menggunakan jarum jarum steril. Teknik pengambilan menggunakan tabung hampa (vacutainer, venoject) yakni jarum yang diperlengkapi dengan tabung gelas hampa udara; pada waktu melakukan pungsi vena, darah terisap ke dalam tabung itu. Alat ini dapat digunakan 1 kali saja. Memakai jarum tabung ini ada keuntungan tambahan karena darah yang diperoleh dalam keadaan tidak terkontaminasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi Phlebotomy 1. Pelaksanaan phlebotomy. 2. Tempat phlebotomy yang dilakukan. 3. Peralatan phlebotomy dan cara penggunaanya. 4. Keadaan pasien. Hemolisis adalah kerusakan dari membrane sel darah merah, menyebabkan pembebasan hemoglobin dan komponen internal lainya kedalam cairan sekitarnya. Hemolisis dideteksi secara visual dengan menampilkan warna merah dalam serum atau plasma. BAB III METODE PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan a. Alat 1. Lanset steril 2. Spoit 3 cc 3. Torniquet 4. Kapas 5. Alkohol 70% 3.2 Prinsip Kerja a.pengambilan darah kapiler Dilakukan penusukan pada ujung-ujung jari tangan atau cuping dengan kedalaman tertentu sehingga didapatkan sample darah. b. Pengambilan darah vena Dilakukan tusukan pada vena yang cukup besar yaitu vena difosa cubiti. bahkan dari sinus sagitalis superior untuk mendapatkan sample darah. 3.3 Cara Kerja A. Pengambilan darah kapiler 1. Tempat yang akan ditusuk harus diberi dengan antiseptik Alkohol 70%, lalu dibiarkan kering. 2. Kulit setempat ditegangkan dengan memijat antara dua jari. 3. Penusukkan dilakukan dengan gerakkan yang cepat dan tepat sehingga terjadi luka yang dalamnya 3 mm. 4. Pada jari tusuklah dengan arah tegak lurus pada garis garis sidik jari kulit dan jangan sejajar. 5. Tetesan darah pertama harus dihapus dengan kapas atau tissue bersih dan kering karena ini mungkin tercampur dengan alkohol. 6. Tetesan darah yang keluar selanjutnya dapat digunakan untuk pemeriksaan hematologi. B. Pengambilan darah vena 1. Persiapkan alat-alat yang diperlukan : jarum, kapas alkohol 70%, tali pembendung (turniket), plester, tabung vakum. 2. Pasang jarum pada holder, pastikan terpasang erat.

3. Lakukan pendekatan pasien dengan tenang dan ramah; usahakan pasien senyaman mungkin. 4. Minta pasien meluruskan lengannya, pilih lengan yang banyak melakukan aktifitas. 5. Minta pasien mengepalkan tangan. 6. Pasang tali pembendung (turniket) kira-kira 10 cm di atas lipat siku. 7. Pilih bagian vena median cubital atau cephalic. Lakukan perabaan (palpasi) untuk memastikan posisi vena; vena teraba seperti sebuah pipa kecil, elastis dan memiliki dinding tebal. 8. Bersihkan kulit pada bagian yang akan diambil dengan kapas alcohol 70% dan biarkan kering. Kulit yang sudah dibersihkan jangan dipegang lagi. 9. Tusuk bagian vena dengan posisi lubang jarum menghadap ke atas. Setelah darah sudah muncul maka hisaplah darah dengan menggunakan spoit. 10. Lepas turniket dan minta pasien membuka kepalan tangannya. Volume darah yang diambil kira-kira 1-2 kali jumlah serum atau plasma yang diperlukan untuk pemeriksaan. 11. Letakkan kapas di tempat suntikan lalu segera lepaskan/tarik jarum. Tekan kapas beberapa sat lalu plester selama kira-kira 15 menit. Jangan menarik jarum sebelum turniket dibuka. BAB

HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil a. Penegambilan darah kapiler b. Pengambilan darah vena 1.2 Pembahasan Pada praktikum kali ini kita akan melakukan teknik pengambilan darah kapiler dan darah vena menggunakan metode semprit. Pengambilan darah kapiler dan darah vena pada pasien berhasil dilakukan. Darah kapiler adalah darah yang berada di pembuluh kapiler yang sangat kecil, dimana tempat arteri berakhir. Makin kecil arteriol semakin menghilang ketiga lapis dindingnya sehingga ketika sampai pada kapiler yang sehalus rambut, dinding itu tinggal satu lapis saja yaitu lapisan yaitu lapisan endotelium. Lapisan yang sangat tipis itu memungkinkan limfe merembes keluar membentuk cairan jaringan membawa air, mineral dan zat makanan untuk sel, dan melalui pertukaran gas antara pembuluh kapiler dan jaringan. Bila kulit sekitar luka tak kering karena alkohol atau keringat, maka tetesan darah yang keluar tak dapat mengumpul pada tempat itu, melainkan segera menyebar disekitarnya, sehingga darah tidak dapat diperoleh secara sempurna. Pengambilan darah vena (venipuncture), umumnya diambil dari vena median cubital yang terletak pada anterior lengan (sisi dalam lipatan siku). Vena ini terletak dekat dengan permukaan kulit, cukup besar, dan tidak ada pasokan saraf besar. Apabila tidak memungkinkan (seperti terdapat luka pada daerah tersebut) maka, vena chepalica atau vena basilica bisa menjadi pilihan berikutnya. Pengambilan darah pada vena basilica harus dilakukan dengan hati-hati karena letaknya berdekatan dengan arteri brachialis dan syaraf median. Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pengambilan darah vena adalah : a. Pemasangan torniquet (pembendung vena) Pemasangan dalam waktu lama dan terlalu keras dapat menyebabkan hemokonsentrasi (peningkatan nilai hematokrit/pcv dan

elemen sel), peningkatan kadar substrat (protein total, AST, besi, kolesterol, lipid total). Melepas torniquet sesudah jarum dilepas dapat menyebabkan hematoma. b. Penusukan Penusukan yang tidak sekali kena menyebabkan masuknya cairan jaringan sehingga dapat mengaktifkan pembekuan. Di samping itu, penusukan yang berkali-kali juga berpotensi menyebabkan hematoma. Tusukan jarum yang tidak tepat benar masuk ke dalam vena menyebabkan darah bocor dengan akibat hematoma. Kulit yang ditusuk masih basah oleh alkohol menyebabkan hemolisis sampel akibat kontaminasi oleh alkohol, rasa terbakar dan rasa nyeri yang berlebihan pada pasien ketika dilakukan penusukan. c. Jumlah Sample Jumlah sampel yang dibutuhkan tergantung pada banyak faktor. Lab masing-masing berbeda dalam jumlah darah atau cairan tubuh lainnya atau jaringan yang diperlukan untuk melakukan analisis. Secara umum, jika darah dijalankan dengan menggunakan alat analisis otomatis modern, jumlah darah mungkin 10 ml atau kurang untuk setiap tes. Jika tes dijalankan secara individual, atau jika tes rumit, jumlah yang lebih besar darah mungkin diperlukan.

BAB V KESIMPULAN Pada praktikum kali ini disimpulkan Pengambilan darah kapiler adalah pembuluh kapiler yang sangat kecil, dimana tempat arteri berakhir dan juga darah vena (venipuncture), umumnya diambil dari vena median cubital yang terletak pada anterior lengan (sisi dalam lipatan siku). Vena ini terletak dekat dengan permukaan kulit, cukup besar, dan tidak ada pasokan saraf besar.

DAFTAR PUSTAKA Ulti. Iskandar. Assyfa, 2016. Pengambilan Sampel Darah. Semarang: Universitas Muhammadiyah Semarang. Ulya, Faizatul. 2016. Flebotomi Sederhana. Semarang: Universitas Muhammdiyah Semarang Marya Ulfa Karina. 2016 Pengambilan Darah Kapiler Dan Darah Vena. Semarang: Universitas Muhammadiyah Semarang