ANALISIS LEVERAGE ROSANNA WULANDARI, SE,MM ANALISIS LEVERAGE Pengertian dan pentingnya leverage Perusahaan dalam beroperasi selalu menggunakan modal kerja, juga menggunakan aktiva tetap, seperti tanah, bangunan, pabrik, mesin, kendaraan dan peralatan lainnya yang mempunyai masa manfaat jangka panjang atau lebih dari satu tahun. Atas penggunaan aktiva tersebut perusahaan harus menanggung biaya yang bersifat tetap yaitu biaya tetap atau fixed cost. Disamping itu untuk memenuhi kebutuhan dananya perusahaan bisa menggunakan modal sendiri atau modal yang berasal dari pemilik, dan bisa juga berasal dari pinjaman atau hutang. Bila perusahaan menggunakan dana dari pinjaman, maka perusahaan secara rutin akan membayar bunga yang merupakan beban tetap bagi perusahaan. Masalah leverage timbul karena perusahaan menggunakan asset yang menyebabkan harus membayar biaya tetap dan menggunakan hutang yang menyebabkan perusahaan menanggung beban tetap. Dengan demikian leverage adalah penggunaan aktiva atau sumber dana dimana untuk penggunaan dana tersebut perusahaan harus menanggung biaya tetap atau membayar beban tetap. Leverage di bagi dalam dua macam yaitu : 1. Leverage operasi atau operating leverage 2. Leverage financial atau financial leverage Perusahaan menggunakan leverage operasi dan financial dengan tujuan agar keuntungan yang diperoleh perusahaan lebih besar dari pada biaya asset dan sumber dananya. Dengan demikian akan meningkatkan keuntungan bagi para pemegang saham. Leverage Operasi adalah penggunaan aktiva yang menyebabkan perusahaan harus menanggung biaya tetap berupa penyusutan. Penggunaan leverage operasi oleh perusahaan diharapkan agar penghasilan yang diperoleh atas penggunaan aktiva tetap tersebut cukup untuk menutup biaya tetap dan biaya variable.
Sedangkan Leverage Finansial merupakan penggunaan dana yang menyebabkan perusahaan harus menanggung beban tetap berupa bunga. Penggunaan dana yang menyebabkan beban tetap ini diharapkan penghasilan yang diperoleh lebih besar dibanding dengan beban yang dikeluarkan. Leverage Operasi Seperti diuraikan diatas bahwa leverage operasi ini terjadi karena perusahaan dalam beroperasi menggunakan aktiva tetap sehingga harus menaggung biaya tetap. Leverage operasi mengukur perubahan pendapatan atau penjualan terhadap keuntungan operasi. Dengan mengetahui tingkat leverage operasi, maka manajemen bisa menaksir perubahan laba operasi sebagai akibat perubahan penjualan.
Ukuran leverage operasi adalah degree of operating leverage ( DOL ), artinya bila DOL diketemukan 2, maka bila penjualan naik atau turun 10%, keuntungan bisa diprediksikan akan naik/turun sebesar 2 kali kenaikan atau penurunan penjualan, berarti 2 X 10% = 20%. Semakin tinggi DOL, perusahaan semakin beresiko, karena harus menanggung biaya tetap semakin besar. Contoh : Ada 2 alternatif mesin yang bisa dipilih oleh perusahaan. Kedua mesin tersebut mempunyai karakteristik berbeda. Mesin A mempunyai biaya tetap rendah, tetapi biaya variabelnya tinggi. Mesin B biaya tetap tinggi, tapi biaya variabelnya rendah. Berikut data kedua mesin tersebut :
Mesin A Mesin B Harga per unit Rp. 5.000,- Rp. 5.000,- Biaya Variabel Rp. 4.000,- Rp. 3.000,- Biaya Tetap Rp. 100 jt Rp. 500 jt Volume penjualan diperkirakan sebesar 500.000 unit. Maka besarnya DOL Jadi : Dengan DOL 1,25 berarti apabila penjualan mengalami penurunan sebesar 40%, maka EBIT akan turun 1,25 x 40% = 50%. Dengan demikian EBIT mesin A akan turun sebesar 50% x Rp.400.000,- = Rp. 200.000,- menjadi Rp 200.000.000,- ( Rp 400.000 - Rp. 200.000 ) Mesin B mempunyai DOL = 2, lebih tinggi disbanding mesin A, sehingga bila ada penurunan penjulan 40%, maka EBIT B akan turun 2 X 40% = 80% yakni 80% X Rp 500.000 = 400.000 menjadi 100.000.000,- ( Rp. 500.000 400.000 ) Leverage Finansial Leverage Finansial terjadi akibat perusahaan menggunakan sumber dana dari hutang yang menyebabkan perusahaan harus menanggung beban tetap. Atas penggunaan dana hutang perusahaan setiap tahunnya dibebani biaya bunga. Leverage financial mengukur pengaruh perubahan keuntungan operasi (EBIT) terhadap perubahan pendapatan bagi pemegang saham (EAT). Yang mempengaruhi pendapatan pemilik adalah besarnya EBIT yang diterima dan struktur modal yang dipunyai. Ukuran tingkat leverage financial adalah Degree of financial leverage (DFL), dan untuk mengukur besarnya DFL bisa digunakan rumus sebagai berikut : EBIT Q ( P-V ) BT DFL = = EBIT I Q ( P-V ) BT - I
I : Bunga dalam rupiah Dengan menggunakan contoh soal yang sama Mesin A menanggung beban bunga Rp. 100.000.000,- mesin B menanggung beban bunga Rp. 300.000.000,- sementara pajak yang diperhitungkan 40%, maka DFL bisa di hitung. Leverage Kombinasi Kita juga dapat mengetahui secara langsung efek perubahan penjualan terhadap perubahan laba untuk pemegang saham atau EAT yaitu combine leverage. Combine Leverage adalah pengaruh perubahan penjualan terhadap perubahan laba setelah pajak. Bila ditemukan combine leverage 3 artinya perubahan penjualan 20% akan mempengaruhi laba setelah pajak sebesar 3 x 20% = 60%. S BV Q ( P V ) DCL = EBIT I = Q ( P V ) BT I Perusahaan akan memilih 2 alternatif mesin yang akan di beli untuk mendukung proses produksinya. Mesin X mempunyai karakteristik biaya tetap tinggi tapi biaya variabel rendah sedangkan mesin Y mempunyai biaya tetap rendah tapi biaya variabelnya tinggi berikut data ke dua mesin tersebut Mesin X Mesin Y Harga per unit 10.000 10.000 Biaya variabel Biaya tetap 4.000 800 juta 6.000 200juta
Volume penjualan diperkirakan sebesar 200.000 unit per tahun. Bunga untuk mesin X 200.000 dan Y 100.000. hitung DOL bila penjualan naik 30% dan DFL bila penjualan naik 50% dan DCL bila penjualan naik 30%.