MAKALAH TEORI PORTOFOLIO DAN ANALISIS INVESTASI ECONOMY/MARKET ANALYSIS. Dosen Pembimbing : Silvy Astari,. SE, M.Sc

dokumen-dokumen yang mirip
PENILAIAN SAHAM. Nilai nominal Nilai nominal adalah nilai per lembar saham yang berkaitan dengan hukum. Nilai yang tercantum dalam lembar saham.

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan bisnis. Pertumbuhan ekonomi menjadi indikator kondisi

OVERVIEW 1/20

Dasar-Dasar. Proses Valuasi. Top-down Analysis: 3 Pokok Analisis. 1. Perekonomian. Fiscal Policy. (Kebijakan Fiskal)

Saham. Bukti kepemilikan Tidak ada waktu jatuh tempo Ada dua macam: Saham biasa Saham preferen

ANALISIS FUNDAMENTAL

BAB I PENDAHULUAN. BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter

ANALISA UNTUK INVESTOR

BAB I PENDAHULUAN. BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. bagi keuntungan masa depan, dengan demikian maka pengertian investasi dapat

Penilaian Nilai Intrinsik Saham (Valuation)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Memasuki era globalisasi, perkembangan teknologi informasi dalam

earnings per share (EPS), dan volume perdagangan] terhadap risiko sistematis

BAB II LANDASAN TEORI. tertentu untuk mencapai suatu tingkat pengembalian (rate of return) yang. dan dampaknya terhadap harga surat berharga tersebut.

BAB II. Tinjauan Pustaka. memberikan tingkat return yang sesuai dengan tingkat return yang

PENILAIAN SAHAM ENDANG DWI WAHYUNI

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

BAB I PENDAHULUAN. (subprime mortgage crisis) telah menimbulkan dampak yang signifikan secara

Total Ekuitas Nilai buku per lbr saham = Jumlah Saham Beredar

PEMBAHASAN. 1. Nilai Intrinsik dan Nilai Pasar

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjalankan dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pembiayaan atau dana dengan cara penjualan saham. Pasar modal

ANALISIS FUNDAMENTAL. 1

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru

BAB 1 PENDAHULUAN. diperlukan dana yang cukup besar, dimana pemenuhannya tidak hanya

BAB II URAIAN TEORITIS. Parwati (2005) melakukan penelitian yang berjudul: Faktor-Faktor yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham juga berarti sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seorang

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. dana yang produktif dari pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) kepada pihak

BAB I PENDAHULUAN. Dipandang dari sisi perusahaan, dividen merupakan cost atas sumber

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. usia yang semakin lanjut. Hal ini juga dapat dikarenakan kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. modal dan industri-industri sekuritas yang ada pada suatu negara tersebut. Peranan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam portofolio sering disebut dengan return. Return merupakan hasil yang

BAB I PENDAHULUAN. go public yang terdaftar di bursa efek setiap tahun berkewajiban untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dividen merupakan salah satu bentuk peningkatan wealth para

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB I yang baik dan dapat memberikan return yang akan dipilih oleh investor. Oleh karena

dibidang keuangan serta surat-surat berharga jangka panjang dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. investasi, investasi digolongkan menjadi dua, yaitu : menganggur, sedangkan investasi jangka panjang bertujuan untuk :

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan pasar modal merupakan salah satu leading indicator dalam

BAB I PENDAHULUAN. ekspansi bisnis dengan berbagai cara agar investor mendapatkan keuntungan yang

Kebijakan Dividen 1 BAB 11 KEBIJAKAN DIVIDEN

BAB 1 PENDAHULAN. Menurut Bursa Efek Indonesia (BEI), pasar modal (capital market)

BAB I PENDAHULUAN. Di perkembangan perekonomian yang semakin maju ini di mana persaingan usaha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan

I. PENDAHULUAN. panjang seperti saham, obligasi, reksadana, instrumen derivatif dan instrumen

BAB I PENDAHULUAN. sekuritas pada negara tersebut. Pasar modal Indonesia memiliki peran besar

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan di masa mendatang. Para investor dapat membeli saham, obligasi

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang membutuhkan dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Model estimasi..., Andriyatno, FE UI, 2010.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Terhadap Pasar Modal Indonesia. Pada zaman penjajahan Belanda telah ada badan yang bernama Vereneging

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh perusahaan yang dilaporkan kepada pihak internal maupun

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari suatu perusahaan secara proporsional sesuai dengan jumlah lembar

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Bursa Efek Indonesia sebagai salah satu pasar modal

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH NILAI SAHAM BIASA DENGAN PENDEKATAN PRICE EARNING RATIO

Analisis Kredit. Analisa Laporan Keuangan Kelas CA. Nadia Damayanti Ranita Ramadhani

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh rasa aman melalui tindakan berjaga-jaga dengan mencadangkan. yang mungkin akan timbul karena adanya ketidakpastian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham dikenal memiliki karakteristik high risk-high retum. Artinya

BAB I PENDAHULUAN. (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar Modal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Darmadji dan Fakhrudin (2006) Saham dapat didefenisikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan selalu membutuhkan dana untuk menunjang kelancaran

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENILAIAN SAHAM DAN STRATEGI PORTFOLIO SAHAM. Andri Helmi M, SE., MM Manajemen Investasi dan Portofolio

NILAI INTRINSIK DAN NILAI PASAR

BAB I PENDAHULUAN. proporsi dana dan sumber daya yang mereka miliki untuk konsumsi saat ini dan

BAB III METODE PENELITIAN. keuangan yang diperlukan, data ini diperlukan untuk penganalisisan secara

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara serta menunjang ekonomi suatu negara ( Parmono, 2001 ).

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Sharpe et al (dalam, Setiyono 2016) pengumuman informasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (shahib al-mal) juga memiliki tujuan investasi yang berbeda, yaitu untuk

BAB I PENDAHULUAN. Bahkan untuk keluar dari krisis ekonomi ini, sektor riil harus selalu digerakan

BAB I PENDUHULUAN. mengembangkan usahanya perusahaan harus mengembangkan perusahaannya

ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANALISIS PERUSAHAAN

RETURN DAN RESIKO AKTIVA TUNGGAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. utama investor dalam melakukan investasi adalah untuk memperoleh return

BAB I PENDAHULUAN. yaitu kegiatan menggunakan dana (fungsi investasi) dan kegiatan mencari sumber

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana berinvestasi bagi masyarakat dalam instrument keuangan seperti

AKTIVA TUNGGAL. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Tunas Pembangunan Surakarta.

PENILAIAN SAHAM DAN STRATEGI PORTFOLIO SAHAM

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar modal merupakan tempat

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. yang diharapkann, model ini digunakan dalam penilaian harga sekuritas Model CAPM

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini berkembang pesat, terlebih dalam

modal sebagai salah satu tonggak perekonomian suatu negara. Baik buruknya investasi saham yang dilakukan oleh orang-orang yang memiliki modal melalui

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi aktivitas perekonomian ditransmisikan melalui pasar keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang produktif guna mengembangkan pertumbuhan jangka panjang.

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi di pasar modal, struktur modal telah menjadi salah satu faktor

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dan

BAB I PENDAHULUAN. sektor property juga dapat dilihat dari menjamurnya real estate di kota-kota besar.

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Bab ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu landasan teori dan pengembangan hipotesis.

BAB II URAIAN TEORITIS

Transkripsi:

MAKALAH TEORI PORTOFOLIO DAN ANALISIS INVESTASI ECONOMY/MARKET ANALYSIS diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Teori Portofolio dan Analisis Investasi Dosen Pembimbing : Silvy Astari,. SE, M.Sc Kelompok 1 1. RESVY DERIZA 1410532030 2. FANNY WULANDARI 1410532070 Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Andalas 2016

ANALISIS EKONOMI/ PASAR Tujuan Pembelajaran : memahami hubungan antara pasar saham dan ekonomi menganalisis secara konseptual faktor penentu pasar saham membuat beberapa perkiraan dasar kemungkinan perubahan di tingkat pasar I. ANALISIS TOP-DOWN Dalam melakukuan penilaian saham, investor bisa melakukan analisis fundamental secara top-down untuk menilai prospek perusahaan. Pertama kali perlu dilakukan analisis terhadap faktor-faktor makro ekonomi yang mempengaruhi kinerja seluruh perusahaan, kemudian dilanjutkan dengan analisis industry, dan pada akhirnya dilakukan analisis terhadap perusahaan yang mengeluarkan sekuritas yang dikeluarkannya menguntungkan atau merugikan investor. Pada tahap analisis ekonomi dan pasar modal, investor melakukan analisis terhadap berbagai alternative keputusan tentang dimana alokasi investasi akan dilakukan (dalam negri atau luar negri), serta dalam bentuk apa investasi tersebut dilakukan (saham, obligasi, kas, property, dan lainnya). Tahap berikutnya yaitu analisis industry meliputi analisis yang berdasarkan hasil analisis ekonomi dan pasar untuk mennetukan jenis-jenis industry mana saja yang akan dipilih (prospek baik dan menguntungkan). Tahap ketiga yang didasari tahp sebelumnya bertujuan untuk menentukan perusahaan atau saham mana saja yang menguntungkan sehingga layak dijadikan investasi.

ANALISIS EKONOMI DAN PASAR MODAL Tujuan : membuat keputusan alokasi penginvestasian dana di beberapa negara atau dalam negri dalam bentuk saham, obligasi, ataupun kas. ANALISI INDUSTRI Tujuan : berdasarkan analisis ekonomi dan pasar, tentukan jenis-jenis industri mana saja yang menguntungkan dan mana saja yang berporspek baik. ANALISIS PERUSAHAAN Tujuan : Berdasarkan hasil analisis industri, tentukan perusahan-perusahaan mana dalam industri terpilih yang berprospek. II. KONDISI EKONOMI DAN PASAR MODAL Analisis ekonomi perlu dilakukan karena kecendrungan adanya hubungan yang kuat antara apa yang terjadi pada lingkungan ekonomi makro dan kinerja suatu pasar modal. Pasar modal mencerminkan apa yang terjadi pada perekonomian makro karena nilai investasi ditentukan oleh aliran kas yang diharapkan serta tingkat return yang disyratakan atas investasi tersebut, dan kedua faktor tersebut sangat dipengaruhi oleh perubahan lingkungan ekonomi makro. Fluktuasi yang terjadi di pasar modal akan terkait dengan perubahan yang terjadi pada berbagai variable ekonomi makro. Sedangkan disisi lainnya, harga saham merupakan cerminan dari ekspektasi investor terhadap faktor-faktor earning, aliran kas dan tingkat return yang disyaratkan investor, yang mana ketiga faktor tersebut juga sangat dipengaruhi oleh kinerja ekonomi makro. (Siegel, 1991) menyimpulkan adanya hubungan yang kuat antara harga saham dan kinerja ekonomi makro dan menemukan bahwa perubahan pada harga saham selalu

terjadi sebelum terjadinya perubahan ekonomi. Ada dua alasan yang mendasari terjadinya hal tersebu, pertama harga saham yang terbentuk merupakan cerminan ekspektasi investor terhadap earning, dividen, maupun tingkat bunga yang akan terjadi. Hasil estimasi investor terhadap ketiga variable tersbeut akan menentukan berapa hargasaham yang sesuai. Kedua, kinerja pasar modal akan bereaksi terhadap perubaham-perubahan ekonomi makro seperti perubahan tingkat buga, inflasi, ataupun jumlah uang beredar. Ketika investor menentukan harga saham yang tepat, sebagai refleksi perubahan variable ekonomi makro yang akan terjadi, maka masuk akal jika dikatakan harga saham terjadi sebelum perubahan ekonomi mako benarbenar terjadi. III. SIKLUS EKONOMI Perubahan harga saham akan merefleksikan perubahan siklue ekonomi yang akan terjadi. Meskipun demikain, tetap akan sulit bagi investor untuk menentukan kapan dia harus bereaksi terhadap kemungkinan perubahan pasar yang akan terjadi. Salah satu pendekatan yang mungkin dilakukan adalah menyadari sepenuhnya bahwa meramalkan perubahan pasar dengan tepat adalah pekerjaan yang mustahil dan investor harus mencoba belajar dari pola perubahan-perubahan yang pernah terjadi sebagai salah satu dasar penentuan keputusan membeli atau menjaul saham sesuai dengan harapan tentang perubahan siklus ekonomi yang terjadi. IV. SIKLUS BISNIS Siklus bisnis mencerminkan pergerakan di seluruh aktivitas ekonomi, yang terdiri dari banyak bagian yang beragam. keragaman bagian-bagian memastikan bahwa siklus bisnis hampir unik dengan tidak ada dua bagian identik. Namun, siklus memiliki kerangka umum, dengan awal (melalui), puncak, dan berakhir (melalui). Dengan demikian, kegiatan ekonomi mulai dalam kondisi tertekan, menumpuk di fase ekspansi, dan berakhir di penurunan,hanya untuk memulai lagi.

Untuk membuat penggunaan baik data siklus bisnis, investor perlu memantau indikator ekonomi. sumber yang baik dari bantuan dalam hal ini adalah biro nasional reasearch ekonomi (NBER), sebuah organisasi nirlaba swasta, wasit resmi titik balik ekonomi. NBER yang tanggal siklus bisnis bila memungkinkan. durasi kontraksi dan ekspansi masured selain data terkait lainnya. dalam proses pemeriksaan mereka, NBER mencoba untuk mengidentifikasi komponen-komponen kegiatan ekonomi yang bergerak pada waktu yang berbeda satu sama lain. variabel tersebut dapat berfungsi sebagai indikator ekonomi secara umum. Praktek saat ini adalah untuk mengidentifikasi terkemuka, bertepatan, dan tertinggal indeks komposit aktivitas ekonomi secara umum. NBER saat ini berfokus pada 10 indikator terkemuka sebagai mewakili kombinasi terbaik dari karakteristik yang diinginkan. peningkatan indeks komposit dari 10 indikator ekonomi terkemuka umumnya berhubungan positif untuk ekspansi selama tiga sampai 12 bulan berikutnya, sedangkan penurunan komposit ini menunjukkan kemungkinan kemerosotan langsung. sinyal indeks yang tepat tidak dikonfirmasi pertama dengan

indeks yang tepat dan kemudian dengan indeks lagging, investor harus mempertimbangkan kembali sinyal. V. PASAR SAHAM DAN SIKLUS BISNIS. hubungan antara ekonomi dan pasar saham menarik - harga saham umumnya mengarah ekonomi. historis, itu adalah indikator yang paling sensitif dari siklus bisnis. Oleh karena itu, kita harus berurusan dengan hubungan yang kompleks. pasar dan ekonomi yang erat terkait, namun harga saham cenderung hampir selalu berubah sebelum ekonomi. Bagaimana diandalkan adalah hubungan antara pasar saham dan siklus bisnis? Hal itu secara luas diketahui bahwa pasar telah memberikan sinyal palsu tentang aktivitas ekonomi masa depan, terutama yang berkaitan dengan resesi dan penting untuk dicatat bahwa pasar telah terdaftar peningkatan jumlah alarm palsu. Namun kemampuan pasar untuk memprediksi pemulihan jauh lebih baik daripada kemampuannya dengan resesi. VI. MEMAHAMI PASAR SAHAM Menggunakan langkah-langkah pasar langkah-langkah pasar memberitahu investor bagaimana semua saham pada umumnya melakukan setiap saat atau memberikan mereka merasakan pasar. banyak investor didorong untuk berinvestasi jika saham bergerak ke atas. sedangkan ke bawah tren tikar mendorong beberapa untuk melikuidasi kepemilikan mereka dan berinvestasi di asstes pasar uang atau dana. Langkah-langkah pasar berguna bagi investor dengan cepat menilai kinerja portofolio mereka secara keseluruhan. karena saham cenderung bergerak naik atau turun bersama-sama, naik atau turun dari pasar umumnya akan menunjukkan kepada investor bagaimana ia mungkin lakukan.

Analisis teknis perlu mengetahui catatan sejarah dari pasar ketika mereka mencari pola dari masa lalu yang mungkin repat di masa depan. deteksi pola tersebut adalah dasar untuk meramalkan arah masa depan pasar menggunakan analisis teknis, yang membahas dalam bab 16. Indeks pasar juga digunakan untuk menghitung beta, suatu ukuran penting atau risiko yang dibahas dalam bab sebelumnya. kembali suatu keamanan individu yang mundur pada pengembalian pasar untuk memperkirakan beta keamanan ini, atau ukuran relatif dari risiko sistematis. VII. Penentuan Harga Saham Bagaimana harga saham ditentukan? penentu harga saham dengan menggunakan model diskonto dividen - dibagi dan tingkat yang diperlukan pengembalian - dan menggunakan P / E ratio Model - laba dan P / E ratio. meskipun ini adalah penentu utama harga saham, model yang lebih lengkap variabel ekonomi yang diinginkan ketika kita mencoba untuk memahami pasar saham. Angka menunjukkan empat eksogen (independen) variabel yang akhirnya mempengaruhi harga saham: output ptential ekonomi (Y*) yang merupakan kebijakan non variabel, dan tiga kebijakan variabel, perubahan pengeluaran pemerintah atau kebijakan fiskal, dan perubahan uang nominal. semua variabel di sebelah kanan area abu-abu ditentukan dalam perekonomian dan disebut variabel endogen. Dua variabel kebijakan eksogen utama. G, dan M mempengaruhi harga saham melalui dua saluran: 1. Mereka mempengaruhi total pengeluaran (Y), yang bersama-sama dengan tarif pajak (tx), mempengaruhi pendapatan perusahaan. perubahan yang diharapkan dalam (real) earning perusahaan (E*) berhubungan positif dengan perubahan harga saham (SP).

2. Mereka mempengaruhi total belanja yang bersama-sama dengan output perekonomian potensial (Y) dan perubahan terakhir harga, menentukan perubahan arus di harga (P). Y dan P menentukan perubahan arus di output riil (X). perubahan X dan P menghasilkan harapan tentang inflasi dan pertumbuhan riil, yang pada gilirannya mempengaruhi tingkat suku bunga saat ini (R). Model Keran tetap deskripsi klasik penentuan harga saham karena menunjukkan faktor utama yang harga saham. Dengan demikian, kebijakan variabel aktif seperti: 1. Kebijakan fiscal (belanja pemerintah) 2. Kebijakan moneter (uang beredar) 3. Tariff pajak perusahaan dan output potensial ekonomi mempengaruhi tiga perubahan dalam perekonomian: 1. Total belanja 2. Tingkat harga 3. Uang riil tiga perubahan ini pada akhirnya mempengaruhi: 1. Pendapatan perusahaan 2. suku bunga. yang berbanding terbalik dengan P / E ratio dan pada gilirannya pendapatan perusahaan dan / E rasio P menentukan harga saham. Corporate Earnings,Interest rate, and Stock Prices P₀ = D₁ k g VIII. VALUING THE MARKET Untuk menilai pasar menggunakan pendekatan analisis fundamental, kita harus menggunakan variabel utama yang digunakan dalam analisis fundamental, speciaficially, arus yang diharapkan tunai (dividen) dan tingkat pengembalian yang

dibutuhkan oleh investor atau alternatif pengganda atau P/E rasio. perkiraan berikut diperlukan: 1. dividen atau penghasilan 2. tingkat pengembalian yang diinginkan atau multiplier laba P₀ = D₁ k g P₀/E₁ = D₁/E₁ k g P₀ = P₀/E₁ E₁ Dimana : D₁= expected dividend E₁ = expected earnings k = discount rate or required rate of return g = expected growth rate in dividends or earning Persamaan ini berlaku untuk pasar agregat atau saham individu. di sini kita prihatin dengan indeks pasar agregat seperti S & P 500 indeks komposit. Konseptual, nilai indeks ini adalah nilai diskonto dari semua arus kas masa depan yang harus dibayar. alternatif, itu adalah taksiran penghasilan pada indeks S & P 500 dikalikan dengan perkiraan P / E ratio, atau multiplier. Value of S&P 500 today = Dividends to be paid on the next period Required return Expected growth rate in dividend Atau Value of S&P 500 = Estimated earnings on the index estimated P/E ratio

THE MULTIPLIER Multiplier yang akan diterapkan pada estimasi laba adalah sama pentingnya dengan estimasi earning dan kadang-kadang, lebih. investor kadangkadang keliru mengabaikan multiplier dan berkonsentrasi hanya pada estimasi earning. namun pertumbuhan eranings tidak selalu menjadi faktor utama dalam perubahan harga yang signifikan di pasar. sebaliknya, suku bunga rendah dapat menyebabkan rasio P / E tinggi, yang pada gilirannya dapat menjelaskan sebagian dari perubahan harga. PUTTING THE TWO TOGETHER Menilai pasar agregat tidak mudah, dan tidak akan pernah menjadi, karena menyangkut perkiraan masa depan yang tidak pasti. Jika menilai pasar agregat yang relatif mudah,banyak investor akan menjadi kaya dengan mengetahui kapan harus membeli dan menjual saham. Seperti dicatat, sulit untuk menganalisis semua rincian yang rumit yang diperlukan untuk melakukan analisis pasar fundamental. Melalui analisis melibatkan mempelajari tingkat pemanfaatan, tarif pajak, depresiasi, GNP, dan faktor-faktor lainnya, serta menerapkan beberapa teknik statistik yang canggih. Itu adalah instruktif, namun untuk menganalisis beberapa hasil umum dari teknik penilaian dasar kita. Terlepas dari kesulitan dalam melakukan analisis pasar dan sejauh mana investor analis pergi, metodologi yang diuraikan di atas adalah dasar untuk melanjutkan. Kesimpulan dari analisis ini adalah bahwa nilai pasar, investor harus menganalisis kedua faktor yang menentukan nilai; pendapatan dan pengganda. lebih penting, investor harus membuat beberapa jenis perkiraan variabel tersebut dalam rangka untuk meramalkan pasar.

IX. FORECASTING CHANGES IN THE MARKET Kebanyakan investor ingin meramalkan perubahan di pasar keuangan. Tidak hanya mereka ingin tahu apa yang pasar ini lakukan saat ini dan mengapa, tetapi juga di mana mereka akan pergi di masa depan. Sebagai bagian dari proses ini, seperti yang dibahas sebelumnya, mereka harus jelas menganalisis perekonomian secara keseluruhan. Akurat perkiraan pasar saham, perkiraan jangka khususnya pendek tidak mungkin bagi siapa saja untuk melakukan secara konsisten. ada bukti kuat bahwa pasar efisien; menyiratkan bahwa perubahan di pasar tidak dapat diprediksi atas dasar informasi tentang perubahan sebelumnya. Implikasi lain adalah bahwa manajer uang bahkan proffesional tidak dapat secara konsisten meramalkan pasar menggunakan informasi yang tersedia, dan bukti yang ada pada keberhasilan kinerja investor profesional mendukung proposisi ini. Sebenarnya, sebagian besar investor individu tidak dapat waktu pasar secara konsisten. pendekatan yang terbaik bagi kebanyakan investor adalah untuk mengenali kesia-siaan konsisten waktu pasar berhasil, tetapi juga mengakui bahwa secara berkala situasi akan berkembang yang menunjukkan tindakan yang kuat. analisis menarik tentang mengapa investor mungkin hanya memilih untuk berdiri pat, dan bahkan membeli, ketika pasar tampaknya siap untuk menurun. menurut bukti yang diajukan, investor kehilangan lainnya hilang Bull Market daripada menghindari Bear Market. yang paling penting, bagaimanapun, adalah sama seperti sebelumnya - dampak dari pasar secara keseluruhan pada portofolio investor sangat besar. X. USING THE BUSINESS CYCLE TO MAKE MARKET FORECAST Indeks komposit tertentu dapat membantu dalam peramalan atau memastikan posisi siklus bisnis. Namun, harga saham adalah salah satu indikator utama, cenderung untuk memimpin titik balik ekonomi.

Apa investor yang mencoba untuk meramalkan pasar untuk melakukan? hubungan terkemuka ini antara harga saham dan ekonomi harus diperhitungkan dalam meramalkan perubahan kemungkinan harga saham. harga saham umumnya menurun dalam resesi, dan curam resesi, curam penurunan. Namun, investor harus berpikir tentang titik balik bulan siklus bisnis sebelum mereka terjadi untuk memiliki pegangan pada titik balik di pasar saham. jika downtrun siklus bisnis muncul kemungkinan di masa depan, pasar juga akan cenderung menolak beberapa bulan menjelang krisis ekonomi. Kita bisa agak lebih tepat tentang terkemuka tentang terkemuka harga saham. karena kecenderungan ini untuk memimpin ekonomi, total return pada saham bisa menjadi negatif (positif) di tahun di mana puncak siklus bisnis (bawah). harga saham hampir selalu meningkat sebagai siklus bisnis mendekati palung. Peningkatan ini telah besar, sehingga investor fo baik selama periode ini. Selanjutnya, harga saham sering tetap stabil atau bahkan menurun tiba-tiba sebagai siklus bisnis memasuki tahap awal pemulihan. setelah kenaikan tajam sebelumnya sebagai bagian bawah didekati, periode harga stabil atau bahkan penurunan biasanya terjadi. perekonomian tentu masih bergerak maju. berdasarkan analisis di atas: 1. Jika investor dapat mengenali menggembirakan ekonomi sebelum terjadi, kenaikan pasar dapat prodicted, setidaknya berdasarkan pengalaman masa lalu sebelum bagian bawah terkena. 2. Karena ekonomi pulih, harga saham mungkin tingkat off pr bahkan menurun. Oleh karena itu, gerakan yang signifikan kedua di pasar mungkin diprediksi, lagi berdasarkan pengalaman masa lalu 3. Didasarkan pada 10 merosot ekonomi terakhir, pasar P / E biasanya naik sebelum akhir kemerosotan. kemudian tetap sekitar tidak berubah selama tahun depan. sejumlah indikator pasar utama dan variabel makro telah disebut-sebut oleh kedua individu andorganizations prediktor sebagai potensi masa depan

gerakan dalam ekonomi dan / atau pasar. mungkin indikator pasar yang paling dikenal adalah rasio harga / laba. selama setidaknya 30 tahun pus rasio / E P untuk indeks S & P 500 telah biasanya berkisar dari sekitar 7 sampai 22. banyak pengamat pasar sangat gugup ketika P / E mencapai tingkat di 20-an tinggi, seperti yang terjadi pada akhir 1990-an. Contoh yang baik dari indikator yang dipantau secara luas dari pergerakan pasar kemungkinan adalah dividend yield. banyak participiants pasar percaya bahwa ketika dividend yield pada indeks S & P 500 menurun di bawah 3 persen, pasar berada dalam untuk koreksi ke bawah. logika adalah bahwa dengan harga saham yang cukup tinggi untuk membuat yield dividen jadi di bawah, investor akan meninggalkan ekuitas akan menurunkan harga saham dan menaikkan dividend yield, memulihkan keseimbangan. dividend yield seharusnya memiliki korelasi tinggi dengan masa perubahan S & P 500 daripada indikator lainnya dalam jangka panjang. Masalah dengan indikator pasar utama adalah memutuskan ketika mereka menandakan perubahan dan bagaimana diandalkan sinyal. kita dapat menganggap bahwa "normal" nilai dari beberapa perubahan indikator dari waktu ke waktu sehingga apa yang dianggap sebagai sinyal rendah atau tinggi pada satu titik dalam waktu tidak memiliki arti yang sama di beberapa pint lainnya dalam waktu. masih masalah lain adalah seberapa cepat perubahan ditandai dengan indikator pasar utama dan variabel makro mungkin terjadi. dalam analisis akhir, ini adalah proses eksak, tunduk pada interpretasi yang cukup serta kesalahan. USING VALUATION MODELS TO MAKE MARKET FORECASTS Berdasarkan penilaian model yang dikembangkan sebelumnya, perlu menggunakan salah satu dari dua pendekatan : 1. Menggunakan D₁, k dan g

P₀ = D₁ k g 2. Menggunakan E₁ dan P/E P₀ = (E₁) P₀ / E₁

REFERENSI Jones, Charles P. Investment Analysis and Portfolio Management Seventh Edition. 1999. United State of America Tandeilin, Eduardus. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Yogyakarta