BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan pesatnya pertumbuhan penduduk, ekonomi, industri, dan perumahan.

dokumen-dokumen yang mirip
Politeknik Negeri Sriwijaya

BAB I PENDAHULUAN. lapisan masyarakat untuk mendukung kegiatannya sehari-hari. Di kota-kota besar

1. BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. listrik demi menjaga kelangsungan hidup mereka. Pada proses sistem tenaga. transmisikan dan didistribusikan kepada para konsumen.

1 BAB I PENDAHULUAN. elektronik, komunikasi, maupun mesin. Setiap peralatan tersebut membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam penyaluran daya listrik akan terjadi rugi-rugi daya penyaluran dan

1 BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan daya listrik dari pembangkit ke konsumen yang letaknya dapat

A. SALURAN TRANSMISI. Kategori saluran transmisi berdasarkan pemasangan

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bidang telekomunikasi yang begitu pesat, semakin banyak pilihan yang

BAB I PENDAHULUAN. ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui industrialisasi.

BAB I LATAR BELAKANG. berlangsung secara aman dan efisien sepanjang waktu. Salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk menyalurkan listrik secara

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERENCANAAN SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK

BAB II TEORI DASAR SALURAN TRANSMISI

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik merupakan salah satu bentuk energi yang mudah dalam

DASAR TEORI. Kata kunci: Kabel Single core, Kabel Three core, Rugi Daya, Transmisi. I. PENDAHULUAN

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK. karena terdiri atas komponen peralatan atau mesin listrik seperti generator,

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik merupakan energi yang dihasilkan dari sumber energi lain

BAB 2 KLASIFIKASI JARINGAN DISTRIBUSI

BAB I PENDAHULUAN. dari tiga fasor yang sama besarnya, berbeda fasa satu dengan yang lain 120 0, hasil

EVALUASI EKSPANSI JARINGAN TEGANGAN MENENGAH 20 kv GI SOLO BARU

Penentuan Kapasitas CB Dengan Analisa Hubung Singkat Pada Jaringan 70 kv Sistem Minahasa

KAJIAN KUAT MEDAN LISTRIK PADA KONFIGURASI HORISONTAL SALURAN TRANSMISI 150 KV

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB II LANDASAN TEORI

PERHITUNGAN ARUS INDUKSI ELEKTROSTATIS DI BAWAH SALURAN UDARA TEGANGAN EKSTRA TINGGI 500 KV DI JALUR PEDAN-UNGARAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAMPAK GEJALA MEDAN TINGGI PADA TRANSFORMATOR AKIBAT EFEK KORONA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB III KEADAAN UMUM MENARA SUTET

Induksi Elektromagnetik

KOKO SURYONO D

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pengelompokan Sistem Tenaga Listrik

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengamankan manusia dan peralatan siatem tenaga listrik. Sistem pentanahan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terletak di daerah khatulistiwa. Oleh karena itu Indonesia

SISTEM TENAGA LISTRIK

STUDI INTENSITAS MEDAN LISTRIK DI SUTT 150 kv KONFIGURASI VERTIKAL UNTUK LINGKUNGAN PEMUKIMAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini, dimana kebutuhan manusia akan tenaga listrik menjadi kebutuhan

DASAR TEKNIK TEGANGAN TINGGI. HASBULLAH, MT Teknik Elektro FPTK UPI 2009

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dapat terpenuhi secara terus menerus. mengakibatkan kegagalan operasi pada transformator.

BAB II SISTEM SALURAN TRANSMISI ( yang membawa arus yang mencapai ratusan kilo amper. Energi listrik yang

2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SALURAN TRANSMISI 1.1 Umum 1.2 Jenis Media Saluran Transmisi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik merupakan kebutuhan utama dan komponen penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

ABSTRAKSI ANALISIS DISTORSI HARMONIK PADA SISTEM DISTRIBUSI DAN REDUKSINYA MENGGUNAKAN TAPIS HARMONIK DENGAN BANTUAN ETAP POWER STATION 4.

I. PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi dan industri serta pertambahan penduduk. Listrik

LEMBAR DISKUSI SISWA MATER : INDUKSI ELEKTROMAGNETIK IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 2

Sistem Tenaga Listrik. 4 sks

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 KONSEP DASAR JARINGAN DISTRIBUSI

BAB I PENDAHULUAN. Pada gardu induk harus memiliki sistem pembumian yang handal yang

B A B 1 PENDAHULUAN. sebaliknya dari energi mekanik ke energi listrik. Alat yang dapat mengubah

BEBERAPAKECENDERUNGAN TEKNOLOGIENERGI LAINNYA

PEMAJANAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI (SUTT) 150 KV DI PROPONSI RIAU

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK. Pusat tenaga listrik umumnya terletak jauh dari pusat bebannya. Energi listrik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DASAR DASAR KELISTRIKAN DAIHATSU TRAINING CENTER

BAB I PENDAHULUAN. sistem tenaga listrik terdiri dari beberapa sub sistem, yaitu pembangkitan,

ANALISIS RUGI- RUGI DAYA PADA PENGHANTAR SALURAN TRANSMISI TEGANGAN TINGGI 150 KV DARI GARDU INDUK KOTO PANJANG KE GARDU INDUK GARUDA SAKTI PEKANBARU

Induksi Elektromagnetik

2 b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, serta untuk melaksanakan ketentuan Pasal 36 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomo

ANALISA PERHITUNGAN SUSUT TEKNIS DENGAN PENDEKATAN KURVA BEBAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI PT. PLN (PERSERO) RAYON MEDAN KOTA

I. PENDAHULUAN. Untuk pengukuran kuat medan listrik dan kuat medan magnet di bawah konduktor

Sistem Transmisi Tenaga Listrik

Kajian Tentang Efektivitas Penggunaan Alat Penghemat Listrik

Bab 3 SALURAN TRANSMISI

Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik.

ANALISIS SISTEM PROTEKSI GENERATOR PADA PUSAT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR WONOGIRI

Bab 3 SALURAN TRANSMISI

Bab 4 SALURAN TRANSMISI

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2006, tentang penugasan kepada PT. PLN (Persero) untuk melakukan

PERATURAN MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI. Nomor : 01.P/47/MPE/1992. Tanggal.: 07 Februari 1992

PERANCANGAN ALAT PENGUKUR BESAR MEDAN LISTRIK PADA SALURAN TRANSMISI

5 Politeknik Negeri Sriwijaya BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II SALURAN TRANSMISI

PERENCANAAN SALURAN UDARA TRANSMISI TEGANGAN TINGGI APLIKASI TANJUNG JABUNG - SABAK JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. pengoperasiannya seperti bidang industri, perkantoran dan rumah tangga. Peralatan

I. PENDAHULUAN. aktivitas berteknologi tinggi mengakibatkan manusia sering kali berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. konsumen yang letaknya saling berjauhan. Karena dengan menaikkan tegangan maka

BAB I PENDAHULUAN. jarang diperhatikan yaitu permasalahan harmonik. harmonik berasal dari peralatan yang mempunyai karakteristik nonlinier

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sejarah dan Aplikasi Transfer Daya Nirkabel

BAB II SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi salah satu penentu kehandalan sebuah sistem. Relay merupakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan teknologi saat ini sangat pesat khususnya pada bidang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III SISTEM TENAGA LISTRIK INTERKONEKSI JAWA-BALI

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai angka terjadinya petir cukup tinggi. Untuk menghindari/meminimalisir

STUDI TEGANGAN LEBIH IMPULS AKIBAT PENGGUNAAN KONFIGURASI MIXED LINES (HIGH VOLTAGE OVERHEAD-CABLE LINES) 150 KV

KERJA DAERAH PROGRAM MEDAN. Menyelesaikan. oleh

Communication Basics for Networking System

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan tenaga listrik diberbagai wilayah di Indonesia semakin meningkat seiring dengan pesatnya pertumbuhan penduduk, ekonomi, industri, dan perumahan. Untuk memenuhi permintaan beban yang semakin bertambah, pembangunan pembangkit dan penambahan saluran-saluran transmisi bertegangan tinggi merupakan hal mutlak yang harus dilakukan. Saluran udara tegangan ekstra tinggi atau yang dikenal engan SUTET 500 kv merupakan salah satu infra struktur kelistrikan yang mempunyai peranan penting dalam penyaluran energi listrik sistem Jawa, Madura, dan Bali. Selain bertujuan untuk mentransmisikan daya listrik secara lebih efisien dibandingkan dengan tegangan di bawahnya, SUTET 500 kv juga digunakan sebagai saluran interkoneksi jaringan listrik se Jawa-Madura-Bali, yang merupakan tulang punggung penyuplai listrik Jawa-Madura-Bali. Dengan adanya jaringan interkoneksi ini, jaminan ketersediaan lisrik dapat semakin tinggi. Dalam pembangunan saluran transmisi harus memenuhi kelayakan teknik, kelayakan ekonomi dan kelayakan lingkungan. Skripsi kali ini lebih menitikberatkan pada studi kelayakan lingkungan yang menganalisis sampai tempat tingkat gangguan yang muncul, sehingga saluran transmisi harus dibuat agar tidak menganggu lingkungan atau lingkungan tidak menggangu saluran transmisi itu sendiri atau dengan kata lain masyarakat tidak menolak saluran transmisi yang ada di lingkungannya. Saluran saluran transmisi bertegangan tinggi yang melewati 1

2 pemukiman penduduk tidak jarang juga menimbulkan pro dan kontra diantara masyarakat karena masyarakat beranggapan bahwa SUTET500 kv yang melewati area perumahan dapat mengakibatkan gangguan kesehatan akibat paparan medan listrik dan medan magnet yang diakibatkan penghantar kawat saluran tegangan ekstra tinggi. Memang sudah banyak penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui apakah medan listrik dan medan magnetsutet dapat menganggu kesehatan manusia. Hasil-hasil penelitian yang menyatakan medan listrik dan medan magnet yang ditimbulkan oleh SUTET 500kV dapat menganggu kesehatan manusia masih menunjukkan hasil yang tidak konsisten. WHO sebagai organisasi dunia sudah menetapkan standar batasan medan listrik dan medan magnet yang bisa diterima oleh manusia. Batasan maksimum medan listrik dan medan magnet harus dipenuhi agar tidak menganggu dan berdampak bagi kesehatan. Standar batas maksimum yang ditetapkan oleh WHO tersebut telah menjadi acuan di berbagai negara termasuk Indonesia. Oleh karena itu diperlukan pengukuran untuk membuktikan apakah besar medan listrik dan medan magnet di bawah SUTET 500 kv dibawah nilai batas maksimum yang diteapkan oleh WHO, sehingga aman dan tidak menganggu kesehatan. 1.2 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian tugas akhir ini adalah :

3 1. Mengukur medan listrik dan medan mgnet di bawah SUTET 500 kv Bantul. 2. Mendapatkan pola distribusi medan listrik dan medan magnet di bawah SUTET 500 kv Bantul. 3. Mengetahui apakah nilai medan listrik dan medan magnet yang yang terukur berada di bawah batasan maksimum paparan medan magnet dan medan listrik. 4. Membandingkan hasil perhitungan dengan hasil pengukuran. 1.3 Manfaat Penelitian Manfaat penelitiantugas akhir ini adalah : 1. Memberikan kontribusiacuan apakah radiasi medan elektromagnetik di SUTET 500 kv Bantul masih dalam batas aman yang ditetapkan oleh WHO. 2. Memberikan informasi tentang pengaruh medan listrik dan medan magnet bagi kesehatan masyarakat 1.4 Batasan Masalah Pembahasan tugas akhir ini dibatasi dengan hal-hal sebagai berikut: 1. Saluran transmisi yang dimaksud adalah saluran bertegangan tinggi 500 kv arus AC dengan saluran ganda. 2. Tegangan dan arus di setiap titik pada sepanjang saluran penghantar diasumsikan mempunyai nilai yang sama.

4 3. Sistem berada pada kondisi normal (steade state) sehingga tidak berlaku kondisi saat ada gangguan. 4. Pengaruh-pengaruh seperti perbedaan suhu, korosi logam dan kondisi lingkungan sekitar diabaikan. 5. Pengukuran medan elektromagnetik dilakukan pada waktu sesaat (instantenuos time) di setiap titik pengukuran. 1.5 Metodologi Penulisan Dalam pembuatan tugas akhir ini, diperlukan berbagai data yang berguna untuk mendukung analisis pada tugas akhir ini. Data - data tersebut dapat diperoleh dengan berbagai macam metode. Adapun sumber data yang diperlukan dapat diperoleh dengan beberapa metode yang dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Studi literatur Studi literatur dilakukan dengan membaca buku dan melakukan pencarian literatur melalui internet mengenai konsep medan listrik dan medan magnet 2. Metode Konsultasi Penulis melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing dan beberapa narasumber lain untuk membantu menyelesaikan masalah dalam pelaksanaan tugas akhir ini. 3. Studi Langsung

5 Studi Langsung dilakukan dengan melakukanpengukuran medan listrik dan medan magnet di bawah saluran transmisi SUTET 500 kv, yang kemudian didapatkan berbagai data yang mendukung analisis. 1.6 Sistematika Penulisan Tugas akhir mengenain Distribusi Medan Elektromaknetik di Bawah SUTET 500 KV Bantul ini tersusun atas lima babdengan susunan sebagai berikut BAB I : Pendahuluan Bab satu ini memuat penjelasan mengenai latar belakang masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, batasan masalah, metode penulisan, dan sistematika penulisan BAB II : Landasan Teori Bab dua berisikan tentang landasan teori dan konsep dasar medan listrik dan medan magnet serta beberapa teori yang mendukung penelitian yang dilakukan oleh penulis. BAB III : Metode Penelitian Bab tiga menjelaskan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian dan langkah-langkah percobaan yang berkaitan dengan pengukuran medan listrik dan medan magnet. BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan

6 Bab empat berisikan penjelasan mengenai data hasil pengukuran, serta analisis dari data yang diperoleh dengan menampilkannya dalam bentuk tabel dan grafik. BAB V : Kesimpulan dan Saran Bab lima merupakan bagian akhir dari tugas akhir ini, yang akan menyampaikan tentang kesimpulan dari seluruh proses penelitian yang dilaksanakan, hasil yang diperoleh, serta saran yang sekiranya dapat menambah bahan pertimbangan untuk penelitian lebih lanjut.

BAB II DASAR TEORI 2.1 Saluran Udara Tegangan Tinggi Pembangkit tenaga listrik atau sering disebut dengan pusat listrik (electric power station ) biasanya terletak jauh dari pusat beban. Oleh karena itu, diperlukan saluran transmisi untuk menyalurkan tenaga listrik yang dibangkitkan, baik secara langsung maupun melalui gardu-gardu penghubung (substations). Saluran transmisi dapat dibedakan dalam dua kategori sesuai dengan letaknya yaitu saluran transmisi udara (overhead line) dan saluran transmisi bawah tanah (underground line). Saluran transmisi udara menyalurkan tenaga listrik melalui kawat-kawat penghantar yang digantung pada menara atau tiang penggantung, sedangkan saluran transmisi bawah tanah menyalurkan listrik melalui kabel-kabel bawah tanah. Saluran transmisi bawah tanah mempunyai kelebihan tidak terpengaruh kondisi cuaca dan lebih aman untuk kehidupan disekitarnya serta mempunyai nilai estetika yang lebih baik, sehingga lebih cocok untuk kota-kota besar. Biaya investasi yang mahal dari saluran bawah tanah dan pemeliharaan yang sulit merupakan alasan Iebih sering digunakannya saluran transmisi udara untuk penyaluran Iistrik. Menurut bentuk gelombang tegangan dan arus yang disalurkan, sistem transmisi dibedakan menjadi transmisi arus bolak balik ( alternating current transmission) dan transmisi arus searah (direct current transmission). Menurut level 7