Penyebab Pneumonia. Bakteri merupakan penyebab umum, diantaranya: Streptococcus pneumoniae : Pneumonia Pneumokokus

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. akhir tahun 2011 sebanyak lima kasus diantara balita. 1

STREPTOCOCCUS PNEUMONIAE

PNEUMONIA BAKTERIAL. Kelompok 7

Materi Penyuluhan Konsep Tuberkulosis Paru

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR DINAS KESEHATAN PUSKESMAS LENEK Jln. Raya Mataram Lb. Lombok KM. 50 Desa Lenek Kec. Aikmel

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

DEFINISI BRONKITIS. suatu proses inflamasi pada pipa. bronkus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dika Fernanda Satya Wira W Ayu Wulandari Aisyah Rahmawati Hanny Dwi Andini Isti Hidayah Tri Amalia Nungki Kusumawati

APA ITU TB(TUBERCULOSIS)

BAB I PENDAHULUAN. maka masa balita disebut juga sebagai "masa keemasan" (golden period),

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gangguan pada sistem pernafasan merupakan penyebab utama

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. terisi dengan cairan radang, dengan atau tanpa disertai infiltrasi dari sel

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

MACAM-MACAM PENYAKIT. Nama : Ardian Nugraheni ( C) Nifariani ( C)

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

BAB I PENDAHULUAN. pneumonia dijuluki oleh William Osler pada abad ke-19 sebagai The

Christopher A.P, S. Ked

BAB I PENDAHULUAN. kelompok penyakit yang berhubungan dengan infeksi. Penyakit ini banyak ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi saluran napas bawah masih tetap menjadi masalah utama dalam

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. infeksi, saluran pernafasan, dan akut. Infeksi adalah masuknya mikroorganisme ke

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 2 PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

Riwayat Penyakit Dahulu: Riwayat sakit serupa sebelumnya, batuk lama, dan asma disangkal Riwayat Penyakit Keluarga: Riwayat TB paru dan Asma

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB XXV. Tuberkulosis (TB) Apakah TB itu? Bagaimana TB bisa menyebar? Bagaimana mengetahui sesorang terkena TB? Bagaimana mengobati TB?

PENGANTAR KESEHATAN. DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY. Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bronchitis adalah suatu peradangan yang terjadi pada bronkus. Bronchitis

Penyebab, gejala dan cara mencegah polio Friday, 04 March :26. Pengertian Polio

Jika tidak terjadi komplikasi, penyembuhan memakan waktu 2 5 hari dimana pasien sembuh dalam 1 minggu.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

JOURNAL READING Imaging of pneumonia: trends and algorithms. Levi Aulia Rachman

BAB I KONSEP DASAR. Selulitis adalah infeksi streptokokus, stapilokokus akut dari kulit dan

BAB I PENDAHULUAN. penyakit saluran napas dan paru seperti infeksi saluran napas akut,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang penting di dunia. Angka kesakitan dan kematian akibat pneumonia, khususnya

Mengapa disebut sebagai flu babi?

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut WHO upaya untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat

INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA)

BAB IV METODE PENELITIAN

KISI KISI SOAL PRETEST DAN POST TEST. Ranah Kognitif Deskripsi Soal Jawaban

ASUHAN KEPERAWATAN PNEUMONIA

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih dini pada usia bayi, atau bahkan saat masa neonatus, sedangkan


ASKEP PNEUMONIA. A. DEFINISI Pneumonia adalah suatu peradangan atau inflamasi pada parenkim paru yang umumnya disebabkan oleh agent infeksi.

F. Originalitas Penelitian. Tabel 1.1 Originalitas Penelitian. Hasil. No Nama dan tahun 1. Cohen et al Variabel penelitian.

Etiology dan Faktor Resiko

Penemuan PasienTB. EPPIT 11 Departemen Mikrobiologi FK USU

IV. Mekanisme pembersihan di respiratory

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan berbagai spektrum penyakit dari tanpa gejala atau infeksi ringan

BAB II TINJUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pneumonia adalah peradangan saluran pernafasan akut yang mengenai

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Salmonella sp. yang terdiri dari S. typhi, S. paratyphi A, B dan C

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang saat ini terjadi di negara Indonesia. Derajat kesehatan anak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Klebsiella pneumoniae. Gamma Proteobacteria Enterobacteriaceae. Klebsiella K. pneumoniae. Binomial name Klebsiella pneumoniae

BAB I PENDAHULUAN. (40 60%), bakteri (5 40%), alergi, trauma, iritan, dan lain-lain. Setiap. (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2013).

GASTER, Vol. 4, No. 1 Februari 2008 ( ) INVASIVE PNEUMOCOCCAL DISEASE (IPD) Sri Kustiyati Dosen Kebidanan STIKES Aiyiyah Surakarta

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ukuran dari bakteri ini cukup kecil yaitu 0,5-4 mikron x 0,3-0,6 mikron

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh Salmonella typhi (S.typhi), bersifat endemis, dan masih

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah infeksi akut yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tema Lomba Infografis Community TB HIV Care Aisyiyah 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. negara berkembang disebabkan oleh bakteri terutama Streptococcus pneumoniae,

BAB II TINJAUAN TEORI. disebabkan oleh virus, dan merupakan suatu peradangan yang menyebabkan. lumen pada bronkiolus (Suriadi & Rita, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembangunan menuju Indonesia sehat 2015 yang diadopsi dari

Kanker Paru-Paru. (Terima kasih kepada Dr SH LO, Konsultan, Departemen Onkologi Klinis, Rumah Sakit Tuen Mun, Cluster Barat New Territories) 26/9

BAB I PENDAHULUAN. merupakan akibat buruk merokok, baik secara langsung maupun tidak langsung.

BAB I PENDAHULUAN. maju seperti Amerika Serikat, Kanada, dan Negara-negara Eropa. Di Amerika

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang merupakan salah satu masalah kesehatan. anak yang penting di dunia karena tingginya angka

Lampiran 1. Denah Rumah Tahanan Negara Kelas I Tanjung Gusta Medan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia. adalah infeksi. Sekitar lima puluh tiga juta kematian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mycobacterium tuberculosis dan menular secara langsung. Mycobacterium

BAB I PENDAHULUAN. balita di dunia, lebih banyak dibandingkan dengan penyakit lain seperti

BAB 1 PENDAHULUAN. saluran pernapasan sehingga menimbulkan tanda-tanda infeksi dalam. diklasifikasikan menjadi dua yaitu pneumonia dan non pneumonia.

Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. Bab 8 Anak menderita HIV/Aids. Catatan untuk fasilitator. Ringkasan Kasus:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

5. Pengkajian. a. Riwayat Kesehatan

Mengenal Penyakit Kelainan Darah

BAB I PENDAHULUAN. ini terdapat diseluruh dunia, bahkan menjadi problema utama di negara-negara

Mengapa Kita Batuk? Mengapa Kita Batuk ~ 1

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pernafasan akut yang meliputi saluran pernafasan bagian atas seperti rhinitis,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Berdasarkan penelitian

BAB I PENDAHULUAN. salah satu aspek yang penting dan banyak digunakan bagi perawatan pasien yang

PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

Transkripsi:

PNEUMONIA Pnemonia adalah infeksi akut pada paru-paru, ketika paru-paru terisi oleh cairan sehingga terjadi ganguan pernapasan, akibat kemampuan paruparu menyerap oksigen berkurang.

ETIOLOGI

Penyebab Pneumonia Bakteri merupakan penyebab umum, diantaranya: Streptococcus pneumoniae : Pneumonia Pneumokokus Streptococcus pyogenes Legionella pneumophila : Pneumonia Legionela

Penyebab Pneumonia Haemophilus influenza : Pneumonia Haemophilus influenzae

Penyebab Pneumonia Staphylococcus aureus : Pneumonia Stafilokokus Streptococcus pyogenes (Streptococcus group A) : Pneumonia Streptokokus grup A Streptococcus pyogenes

Uraian Penyakit Pneumonia Bakteria

Uraian Penyakit Terjadinya pnemonia pada anak seringkali bersamaan dengan proses infeksi akut pada bronkus (biasa disebut bronchopneumonia).

CON D Pneumonia dikelompokkan berdasarkan sejumlah sistem yang berlainan. Salah satu diantaranya adalah berdasarkan cara diperolehnya, dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu diperoleh diluar institusi kesehatan dan diperoleh di rumah sakit atau sarana kesehatan lainnya.

CON D Pneumonia yang didapat diluar institusi kesehatan paling sering disebabkan oleh Streptococcus pneumoniae. Pneumonia yang didapat di rumah sakit cenderung bersifat lebih serius karena saat penderita menjalani perawatan di rumah sakit, sistem pertahanan tubuh penderita untuk melawan infeksi seringkali terganggu. Selain itu, kemungkinan terjadinya infeksi oleh bakteri yang resisten terhadap antibiotik lebih besar.

Pneumonia Pneumokokus Bentuk infeksi pada paru yang paling sering memerlukan perawatan di rumah sakit. Streptococcus pneumoniae sudah ada di kerongkongan manusia sehat. Begitu pertahanan tubuh menurun oleh sakit, usia tua, atau malnutrisi, bakteri segera memperbanyak diri dan menyebabkan kerusakan.

CON D Masuknya Streptococcus pneumoniae (pneumokokus) ke dalam saluran pernafasan bawah, diperkuat oleh penyakit virus pernafasan atas yang mengganggu mekanisme saluran pernafasan atas normal. Pada orang yang meminum alkohol menambah resiko terjadinya Pneumonia Pneumokokus.

Pneumonia Legionela Merupakan penyakit infeksi pernafasan yang dapat menyebabkan pneumonia yang akut.

Pneumonia Haemophilus influenzae Haemophilus influenza adalah penyebab lazim infeksi saluran pernapasan bawah pada anakanak, seperti meningitis, cellulitis, epiglottitis, septic arthritis, pneumonia Pada orang dewasa infeksi serius jarang terjadi Bakteri yang menempati saluran pernapasan atas dapat mencapai saluran pernapasan bawah bila mekanisme pertahanan normal diubah, biasanya oleh infeksi virus atau minum alkohol.

CON D Organisme berpenetrasi ke epitelium nasofaring dan mencapai saluran pernapasan bawah melalui darah kapiler. Jika bakteri berkapsul, fagosistosis oleh makrofag alveolar dan neutrofil dihambat.

Pneumonia Stafilokokus Pneumonia jenis ini cenderung terjadi pada orang yang sangat muda, sangat tua, dan orang yang sudah lemah karena mengalami penyakit lain. Juga cenderung terjadi pada peminum alkohol. Angka kematian akibat pneumonia stafilokokus sebesar 15-40%, karena penderita pneumonia stafilokokus biasanya sudah memiliki penyakit yang serius. Infeksi paru yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus merupakan bentuk pneumonia yang jarang kecuali pada penderita dengan kerusakan imun dan kadang-kadang pada bayi serta anak-anak.

Stafilokokus bisa menyebabkan abses (pengumpulan nanah) di paru-paru dan kista paru yang mengandung udara (pneumatokel), terutama pada anak-anak. Bakteri bisa terbawa oleh aliran darah dan membentuk abses di tempat lain. Yang sering terjadi adalah pengumpulan nanah di ruang pleura (empiema).

Pneumonia Streptokokus grup A Streptococcus pyogenes merupakan salah satu patogen penyakit pada manusia yang paling sering terjadi. Sebagai flora normal, S. pyogenes dapat menginfeksi ketika daya tahan tubuh menurun atau ketika bakteri tersebut mampu untuk menembus pertahanan dalam tubuh.

CON D Sebenarnya, pneumonia menjadi bentuk infeksi yang tidak lazim apabila disebabkan oleh mikroorganisme ini. Paling sering, pneumonia yang disebabkan oleh Streptococcus grup A terjadi secara epidemik pada populasi yang padat pasca suatu jangkitan ISPA. Namun, kasus sporadik juga ditemukan.

Epidemiologi Di Amerika penyebab kematian keempat pada usia lanjut (angka kematian 169,7 per 100.000 penduduk). Usia lanjut risiko tinggi pneumonia. Pada orang-orang yang tinggal di rumah sendiri insidens pneumonia berkisar antara 25-44 per 1000 orang dan yang tinggal di tempat perawatan 68-114 per 1000 orang. 38 orang pneumonia usia lanjut, 43% disebabkan Streptococcus pneumoniae, Hemophilus influenzae

Data WHO/UNICEF tahun 2006, Indonesia menduduki peringkat ke-6 dunia untuk kasus pneumonia pada balita dengan jumlah penderita mencapai 6 juta jiwa. Pneumonia, penyakit akibat bakteri pneumokokus menyebabkan lebih dari 2 juta anak balita meninggal. Menjadi penyebab 1 dari 5 kematian pada anak balita. Streptococcus pneumoniae merupakan bakteri yang sering menyerang bayi dan anak-anak di bawah usia 2 tahun. Pneumonia merupakan penyebab utama kematian pada anak usia di bawah lima tahun (balita).

Penularan - Inhalasi (penghirupan) mikroorganisme dari udara yang tercemar seperti kontak langsung dengan penderita melalui percikan ludah sewaktu bicara, bersin dan batuk dapat memindahkan bakteri ke orang lain - Aliran darah, dari infeksi di organ tubuh yang lain - Migrasi (perpindahan) organisme langsung dari infeksi di dekat paru-paru

yang beresiko tinggi terkena pneumonia bakterial Orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah, seperti penderita HIV/AIDS dan para penderita penyakit kronik seperti sakit jantung, diabetes mellitus. Perokok dan peminum alkohol. Pasien yang berada di ruang perawatan intensive (ICU/ICCU). Menghirup udara tercemar polusi zat kemikal. Pasien yang lama berbaring setelah pasca operasi.

Manifestasi klinik 1. Secara umum: Demam menggigil Suhu tubuh meningkat Batuk berdahak mukoid atau purulen Sesak napas Kadang nyeri dada

2. Manifestasi Klinik Pneumonia Pneumokokus yang disebabkan oleh Streptococcus pneumoniae : Pasien biasanya mengalami demam tinggi, batuk, gelisah, rewel, sukar bernafas atau pernafasan yang cepat. Pada bayi gejalanya tidak khas, seringkali tanpa demam dan batuk. Pada anakanak kadang mengeluh nyeri kepala, nyeri abdomen disertai muntah. Manifestasi klinis yang terjadi akan berbeda-beda berdasarkan kelompok umur tertentu

Pada neonatus: takipneu(napas cepat), retraksi dinding dada, grunting, dan sianosis. Pada bayi yang lebih tua jarang ditemukan grunting, tetapi takipneu, retraksi, sianosis, batuk, panas dan iritasi. Pada anak pra sekolah: demam, batuk (non produktif/produktif), takipneu, dan dispneu yang ditandai dengan retraksi dinding dada. Pada kelompok anak sekolah dan remaja: panas, batuk (non produktif/produkti), nyeri dada akibat iritasi pleura, nyeri kepala, dehidrasi, suara nafas menurun dan letargi.

3. Manifestasi Klinik Pneumonia akut legionellosis akibat L. pneumophila: Legionellosis merupakan penyakit infeksi pernafasan yang dapat dimanifestasikan menjadi dua macam: 1. Penyakit Legionnaire s Gejala klinis dari penyakit Legionnaire s adalah demam, panas dingin dan batuk dengan produksi sputum yang sedikit. Gejala ekstrapulmonari seperti sakit kepala, bingung, kaku otot dan gangguan pencernaan dapat terjadi. Masa inkubasi dari penyakit ini adalah 2-10 hari, umumnya 5-6 hari. 2. Demam Pontiac Demam Pontiac lebih jarang terjadi dan bersifat lebih ringan dengan gejala mirip influenza termasuk demam, sakit kepala dan sakit otot, tanpa gejala dari pneumonia. Penyakit ini sering disebut sebagai nonpneumonic legionellosis. Masa inkubasi dari demam Pontiac adalah 5-66 jam, umumnya 24-48 jam.

Gejala lainnya yang mungkin ditemukan: 1. batuk berdahak (dahaknya bisa menyerupai lendir, berwarna kehijauan atau menyerupai nanah) 2.lelah 3.nyeri dada (sifatnya tajam dan semakin memburuk jika penderita menarik nafas dalam atau batuk)

4. Manifestasi Klinik Pneumonia Haemophilus influenzae :dispnea berat, demam, batuk, dan nyeri dada. 5. Manifestasi Klinik Pneumonia Stafilokokus Pneumonia Stafilokokus adalah peradangan paru-paru yang disebabkan oleh bakteri stafilokokus. Gejala yang khas demam dan menggigil lebih lama daripada pneumonia pneumokok.

Pneumonia Stafilokokus adalah peradangan paru-paru yang disebabkan oleh bakteri stafilokokus. Gejala yang khas demam dan menggigil lebih lama daripada pneumonia pneumokok. Gejala lain: 1.batuk berdahak (dahaknya bisa menyerupai lendir, berwarna kehijauan atau menyerupai nanah) 2.lelah 3.nyeri dada (sifatnya tajam dan semakin memburuk jika penderita menarik nafas dalam atau batuk) 4.abses (pengumpulan nanah) di paru-paru dan kista paru yang mengandung udara (pneumatokel pada anak-anak. 5.pengumpulan nanah di ruang pleura (empiema).

DIAGNOSIS

PNEUMONIA Sinar X dada akan menunjukkan infiltrat Pemeriksaan Fisik Tergantung luas lesi paru Palpasi: fremitus dapat mengeras Auskultasi: suara dasar bronkovesikuler sampai bronkial, suara tambahan bronki basah halus sampai bronki basah kasar pada stadium resolusi.

PNEUMONIA Pemeriksaan Penunjang Gambaran radiologis: foto toraks lateral, gambaran infiltrat sampai gambaran konsolidasi (berawan), dapat disertai air bronchogram. Pemeriksaan laboratorium: terdapat peningkatan jumlah leukosit lebih dari 10.000/ul kadang dapat mencapai 30.000/ul. Untuk menentukan diagnosis etiologi dilakukan pemeriksaan biakan dahak, biakan darah, dan serologi. Analisis gas darah menunjukkan hipoksemia; pada stadium lanjut asidosis respiratorik.

Pneumonia Pneumokokus 1. Pemeriksaan Laboratorium Cairan pleura menunjukkan eksudat dengan sel polimorfonuklir berkisar 300-100.000/mm 3, protein diatas 2,5 g/dl. Pada infeksi streptokokus didapatkan titer antistreptolisin serum meningkat dan dapat menyokong diagnosis.

Pneumonia Pneumokokus... pemeriksaan imunologik dalam mendeteksi baik antigen maupun antibodi spesifik terhadap kuman penyebab. Spesimen yang dipakai ialah darah atau urin. Teknik pemeriksaan yang dikembangkan antara lain counter immunoelectrophoresis, ELISA, latex agglutination atau coaglutination

Pneumonia Pneumokokus... 2. Pemeriksaan radiologik Gambaran radiologik pneumonia pneumokokus bervariasi dari infiltrat ringan sampai bercak-bercak konsolidasi merata (bronkopneumonia) kedua lapang paru atau konsolidasi pada satu lobus (pneumonia lobaris)

Pneumonia Legionela Pemeriksaan darah Hitung sel darah Leukositosis (tdk spesifik); Leukopenia Kultur darah Hiponatremia dan mikrohematuria. Laju sedimentasi eritrosit Pemeriksaan sputum Dengan menggunakan antibodi fluoresen spesifik; hasil negatif palsu

Pneumonia Legionela... Pemeriksaan urin Uji urin untuk memeriksa adanya bakteri L. Pneumophilia Teknik PCR (Polymerase Chain Reaction); sensitivitas lebih tinggi Tes Hidrosense Aplikasi alat ini mirip dengan alat tes uji kehamilan dan memiliki tingkat sensitivitas yang tinggi Pemeriksaan lainnya X-Ray paru banyak lobus dengan / tanpa efusi pleura Radiografi pada bagian dada ditemukan bakteri pd bag. Bawah paru

Pneumonia Haemophilus influenzae Kultur bakteri yang diambil dari sampel seperti sputum, sapuan tenggorokan, nasopharyngeal sekret, aspirasi trakea, aspirasi paru, cairan pleural, blood, CSF, dan urin. Sinar-x dada sering menunjukan bronkopneumonia difus yang melibatkan banyak lobus.

Pneumonia Stafilokokus Dengan menggunakan stetoskop akan terdengar bunyi pernafasan yang abnormal. Pemeriksaan lainnya yang biasa dilkukan: Rontgen dada Biakan dahak Pemeriksaan darah.

Pneumonia Streptokokus grup A... 1. Test Sputum: (S. pyogenes) - Adanya darah mengindikasikan infeksi -Konsistensi dan warna Identifikasi bakteri

Pneumonia Streptokokus grup A... (S. pyogenes) 2. Test Darah *Sel darah putih. Sel darah putih yang meningkat mengindikasikan adanya infeksi. *Kultur darah. Kultur didapat untuk mendeteksi S. pyogenes, namun ia tidak dapat dibedakan dengan organisme berbahaya lainnya *Deteksi antibodi S. pyogenes, sama seperti S. pneumonia *Polymerase Chain Reaction (PCR).

Pengobatan Tergantung tingkat keparahan gejala dan jenis organisme yang menyebabkan infeksi Streptococcus pneumonia : penicillin, ampicillinclavulanate (Augmentin) dan erythromycin Hemophilus influenza : antibiotik, seperti cefuroxime (Ceftin), ampicillin-clavulanate (Augmentin), ofloxacin (Floxin), dan trimethoprim-sulfanethoxazole (Bactrim and Septra) Legionella pneumophilia dan Staphylococcus aureus : antibiotik, seperti erythromycin

Lanjutan.. Sebagai tambahan, dokter juga akan menyarankan istirahat, banyak minum, latihan bernapas, diet yang benar, penekan batuk, penghilang sakit, dan penurun demam, seperti aspirin (untuk dewasa) atau asetaminofen. Pada kasus yang parah, dibutuhkan terapi oksigen dan ventilasi buatan Bagian dari pneumonia bervariasi. Masa pemulihan bergantung pada organisme yang terlibat, kesehatan umum orang tersebut dan seberapa cepat dan tepat perhatian medis diperoleh. Mayoritas penderita sembuh secara lengkap selama beberapa minggu, dengan batuk yang bertahan antara enam sampai delapan minggu setelah infeksi hilang

Pencegahan Mempratekkan hidup sehat Mendapatkan vaksin pneumonokokus. Vaksin ini 90% melawan bakteri dan melindungi dari infeksi selama lima sampai sepuluh tahun Makan dengan asupan yang tepat Olahraga secara teratur Cukup tidur Tidak merokok