BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
DISAJIKAN DALAM RANGKA DIKLAT PRAJABATAN CPNS GOLONGAN II PEMERINTAH KOTA BANDUNG. Disusun Oleh :

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT PRAJABATAN GOLONGAN III ANGKATAN XIV DAN XV TAHUN 2016 I. LATAR BELAKANG Calon Pegawai Negeri Sipil merupakan salah satu

PENJELASAN AKTUALISASI NILAI DASAR PROFESI PNS

BUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

RANCANGAN AKTUALISASI

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA

MANAJEMEN KARIR JABATAN FUNGSIONAL

PEMBERHENTIAN TIDAK HORMAT PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN MANAJEMEN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA

DISIPLIN ASN DENGAN BERLAKUNYA PP NOMOR 11 TAHUN 2017

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Jangka Panjang Nasional Tahun

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

RPP MANAJEMEN PPPK KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT,

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKIP ) Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

= Eksistensi KORPRI dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sejalan dengan amanat UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN)

BERITA NEGARA. KEMEN-LHK. ASN. Revolusi Mental. Kode Etik. Pencabutan. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aparatur negara untuk menyelenggarakan pemerintah dan

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR \0 TAHUN 2017 TENTANG RENCANA KEBUTUHAN PEGAWAI DAN FORMASI

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN. NOMOR 064 TAHUN 2016-Si.1-BKD/2013

MODUL KEPEGAWAIAN. Jakarta, 18 Juli 2017

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 72 Tahun : 2016

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR : 11 TAHUN 2011

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

2017, No menghadapi ancaman melalui peningkatan kesadaran bela negara di lingkungan kementerian, lembaga dan pemerintah daerah; c. bahwa berda

LAPORAN SINGKAT PANJA RUU APARATUR SIPIL NEGARA KOMISI II DPR RI

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR : 12 TAHUN 2011

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) DINAS PENDIDIKAN KOTA PROBOLINGGO Tahun

BAB I PENDAHULUAN. permasalahannya berupa pola pikir pemerintah dalam struktur pemerintahan,

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN MANAJEMEN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan umum sebagai wujud dari tugas umum pemerintahan untuk. mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Birokrasi merupakan instrumen

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

Diklat Prajabatan CPNS Pola Baru oleh Muhammad Fadhli,S.Sos.,M.Si

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai merupakan sumber daya manusia yang sangat penting dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. mengatur yang disebut pemerintah (government). Konsep, ajaran, dan

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 Dan Pelatihan Prajabatan Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasiona

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

RANCANGAN UNDANG-UNDANG NOMOR... TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA

2013, No BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) masih merupakan dambaan bagi sebagian

HUT KORPRI SEBAGAI MOMENTUM UNTUK TERUS MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK (Di Era Pelaksanaan Undang-Undang ASN)

Peran Diklat untuk Meningkatkan Kompetensi ASN AGUSTINUS SULISTYO PENELITI LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA, JAKARTA MARET 2016

PENYELENGGARAAN ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2013 TENTANG ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. dalam penyempurnaan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok

profesional, bersih dan berwibawa.

REKRUTMEN DAN PENGANGKATAN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA (PPPK) MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014

URGENSI DIKELUARKANNYA PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PPPK.

POKOK-POKOK PIKIRAN RUU APARATUR SIPIL NEGARA TIM PENYUSUN RUU TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA

PENATAAN SISTEM MANAJEMEN SDM APARATUR DALAM RANGKA REFORMASI BIROKRASI BIRO KEPEGAWAIAN

3. Mewujudkan kesejahteraan, penghargaan, pengayoman dan perlindungan hukum untuk meningkatkan harkat dan martabat anggota 4.

PETUNJUK PEI,AISANAAN ( JUtrrAr) DIf,I.llT PNA.IABATAN GOIOilGAil III PBOPIilSI JAIIA TENGAf, TAf,UN 2016

2 c. bahwa dalam rangka melakukan penyesuaian ketentuan pelaksanaan mengenai kepegawaian berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur

PENTINGNYA PELAPORAN LHKASN MENUJU PEMERINTAHAN YANG BAIK DALAM MENANGKAL TUMBUHNYA PRAKTEK KORUPSI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MODUL PENGEMBANGAN KARIR PNS (PENELITI) Pusbindiklat Peneliti. Diklat Jabatan Fungsional Peneliti Tingkat Pertama

MEMBENTUK PNS BERKARAKTER DENGAN DIKLAT PRAJABATAN POLA BARU

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Overview KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN DIKLAT

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGADAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN NASIONAL PENCARIAN DAN PERTOLONGAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RINGKASAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Kebijakan Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara Dr. Adi Suryanto, MSi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu badan atau organisasi, sumber daya manusia merupakan salah satu

SAMBUTAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PEMBUKAAN PEMBEKALAN CPNS ANRI TAHUN 2015 JAKARTA, 9 APRIL 2015

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangka

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

M A N A J E M E N A S N

Diklat Prajabatan CPNS Pola Baru oleh Muhammad Fadhli,S.Sos.,M.Si

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan pegawai negeri sipil, oleh karena itu kedudukan dan peranan

Bahan Tayang KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA APARATUR

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG MANAJEMEN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BIMA PERATURAN WALIKOTA BIMA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA BIMA

PENEGAKAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)

2017, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Manajemen Pegawai Negeri Sipil adalah pengelolaan

2 Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusya

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 22 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. dan biaya pelayanan tidak jelas bagi para pengguna pelayanan. Hal ini terjadi

KERANGKA ACUAN KERJA SUB BIDANG PENGANGKATAN DAN KEPANGKATAN TAHUN 2017

LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI APARATUR SIPIL NEGARA

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah negara hukum, seperti yang tercantum dalam Pasal I

BAB II PROFIL INSTANSI / LEMBAGA A. PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan sejarah Indonesia, khusususnya pada Era Orde Baru terdapat berbagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan. Problematika seputar Pegawai Negeri Sipil di negeri ini merupakan bahasan yang selalu menarik untuk diperbincangkan. Stigma negatif yang melekat pada profesi ini seakan-akan tak kunjung pudar di tengah masyarakat. Mulai dari pelayanan publik yang tidak optimal, kurang ramah, acuh tak acuh, muka masam, plesiran keluar disaat jam kerja, bolos ke kantor di hari pertama paska liburan, dan kelakuan-kelakuan tidak pantas lainnya, tak ayal akhirnya banyak yang memplesetkan akronim PNS menjadi Pegawai Negeri Santai. (Rassanjani, Sadda, 2014) Meskipun begitu, Pegawai Negeri Sipil (PNS) masih dibilang sebagai sebuah pekerjaan yang menjadi harapan jutaan ummat yang ada di seluruh penjuru Indonesia. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Litbag Koran Sindo, dari 10 profesi populer di Indonesia, PNS berada diurutan pertama sebagai pekerjaan yang paling sangat diinginkan oleh masyarakat Indonesia. Dibenci tapi dicintai. Begitulah stigma masyarakat terhadap Pegawai Negeri Sipil (PNS). Hal itu terbukti pada saat pemerintah membuka lowongan untuk 100 ribu formasi Aparatur Sipil Negara (ASN), yang terdiri atas 65 ribu CPNS, dan 35 ribu Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun 2014 lalu. Menurut Kepala Biro Hukum, Komunikasi dan Informasi Publik (HKIP) KemenPAN-RB Herman Suryatman jumlah pelamar CPNS hingga bulan Oktober 2014 menembus 2.603.780 orang. Sebanyak 25 ribu formasi CPNS disiapkan untuk instansi pemerintah pusat. Sedangkan 40 ribu formasi CPNS untuk pemerintah daerah. Sementara untuk 1

PPPK terdiri dari 10 ribu lowongan untuk pemerintah pusat dan 25 ribu untuk pemerintah daerah. (Wahyuni, Nurseffi Dwi. 2014) Berangkat dari stigma buruk PNS, Pemerintah melakukan reformasi penerimaan PNS mengunakan CAT BKN, untuk wujudkan penerimaan CPNS yang bersih, profesional,dan tanpa korupsi (BERPRESTASI). (Kiswanto, Aman. 2014) sesuai dengan manajemen ASN yang terkandung dalam pasal 1 Bab 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan. Dalam rangka mencapai tujuan nasional sebagaimana tercantum dalam alinea ke-4 Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial diperlukan ASN yang profesional, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Kompetensi ASN sebagai pelayan masyarakat yang profesional, diindikasikan dengan kemampuan mengaktualisasikan lima nilai dasar yaitu: 1. kemampuan mewujudkan akuntabilitas dalam melaksanakan tugasjabatannya; 2. kemampuan mengedepankan kepentingan nasional dalam pelaksanaan tugas jabatannya; 2

3. kemampuan menjunjung tinggi standar etika publik dalam pelaksanaan tugas jabatannya; 4. kemampuan berinovasi untuk peningkatan mutu pelaksanaan tugas jabatannya; dan 5. kemampuan untuk tidak korupsi dan mendorong percepatan pemberantasan korupsi di lingkungan instansinya. Sesuai dengan Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 39 Tahun 2014 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan I dan II. Untuk mencapai kompetensi PNS yang profesional sebagaimana yang disampaikan pada Bab I, struktur kurikulum Diklat Prajabatan CPNS Golongan I dan II terdiri atas dua tahap pembelajaran yaitu: Tahap Internalisasi Nilai Nilai Dasar Profesi PNS; dan Tahap Aktualisasi Nilai Nilai Dasar Profesi PNS. Pada Tahap Internalisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS, Calon Pegawai Negeri Sipil dibekali dengan nilai-nilai dasar yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas jabatan Profesi PNS secara profesional sebagai pelayan masyarakat yang meliputi: Akuntabilitas PNS, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi. Kelima nilai-nilai dasar ini untuk selanjutnya diakronimkan menjadi ANEKA. Tahapan ini telah penulis laksanakan pada tanggal 12 November 2015 hingga hari selasa, tanggal 24 November 2015 di Kampus II Badan Diklat Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat. Sedangkan pada Tahap Aktualisasi Nilai Nilai Dasar Profesi PNS, Calon Pegawai Negeri Sipil melakukan aktualisasi nilai-nilai dasar Profesi PNS di tempat tugas, sesuai dengan formasi jabatan. Oleh karena itulah, penulis membuat laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara sebagai Pemegang Buku di Sub Bagian Keuangan dan Program Kecamatan Cicendo, sesuai dengan formasi jabatan penulis. 3

1.2. Tujuan Aktualisasi Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara Sebagai Pemegang Buku di Sub Bagian Keuangan dan Program Kecamatan bertujuan untuk: 1. Untuk membentuk Pemegang Buku yang memiliki kemampuan mewujudkan akuntabilitas dalam melaksanakan tugas dan jabatannya; 2. Untuk membentuk Pemegang Buku yang memiliki kemampuan mengedepankan kepentingan nasional dalam pelaksanaan tugas dan jabatannya; 3. Untuk membentuk Pemegang Buku yang menjunjung tinggi standar etika publik dalam pelaksanaan tugas dan jabatannya; 4. Untuk membentuk Pemegang Buku yang mampu berinovasi untuk peningkatan mutu pelaksanaan tugas jabatannya; dan 5. Untuk membentuk Pemegang Buku yang tidak korupsi dan mendorong percepatan pemberantasan korupsi di lingkungan instansinya. 1.3. Ruang Lingkup Aktualisasi Ruang lingkup rancangan kegiatan aktualisasi meliputi tugas pokok dan fungsi sebagai Pemegang Buku di Kasubag Keuangan dan Program Kecamatan Cicendo Kota Bandung dengan menerapkan Nilai-Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi. 1.4. Sistematika Laporan Hasil Aktualisasi Sistematika penulisan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Pada bab ini, penulis membahas mengenai latar belakang yang mendasari dibuatnya laporan aktualisasi, tujuan kegiatan aktualisasi, sistematika penulisan, serta lokasi dan waktu aktualisasi. Bab II Landasan Teori & Profil Organisasi Pada bab ini, penulis membahas mengenai profil organisasi penulis yaitu Gambaran Umum Kecamatan Cicendo Kota Bandung, Visi Misi Kecamatan 4

Cicendo Kota Bandung, Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Kecamatan Cicendo, serta Nilai-Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) Bab III Kegiatan Aktualisasi Pada bab ini, penulis membahas mengenai kegiatan aktualisasi meliputi beberapa tugas pokok dan fungsi sebagai Pemegang Buku di Kasubag Keuangan dan Program Kecamatan Cicendo Kota Bandung dengan menerapkan Nilai-Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi. Bab IV Kesimpulan dan Saran Pada bab ini, penulis membahas mengenai simpulan dan saran dari kegiatan yang telah penulis aktualisasikan. 1.5. Lokasi dan Waktu Aktualisasi Penulis melaksanakan Diklat Prajabatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama 28 (dua puluh delapan) hari yang terbagi menjadi 2 tahap yaitu, tahap 1 (on campus) yaitu kegiatan pembelajaran di Kampus II Badan Diklat Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat, Jalan Kolonel Masturi km 3,5 Cipageran, Kota Cimahi. Sedangkan tahap 2 (off campus) kegiatan aktualisasi di laksanakan di tempat kerja penulis yaitu Kecamatan Cicendo Pemerintah Kota Bandung, Jl Purabaya no 1, Kota Bandung. Tahap 1 (on campus) dimulai pada hari kamis, tanggal 12 November 2015 hingga hari selasa, tanggal 24 November 2015. Sedangkan, tahap 2 (off campus) dimulai pada hari rabu, tanggal 25 November 2015 hingga hari senin, 14 Desember 2015. Pada tahap 2 (off campus) penulis melaksanakan kegiatan aktualisasi dengan jadwal sebagai berikut: 5

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Aktualisasi NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 KEGIATAN Komputerisasi Surat Masuk di Bagian Keuangan dan Program Menyusun Berkas Ganti Uang (GU) Menyusun Berkas TambahUang (TU) Merekap SPM (Surat Perintah Membayar) Ganti Uang Merekap Realisasi Anggaran Dana PIPPK (Program Inovasi Pembangunan dan Pemberdayaan Kewilayahan) Kelurahan Merekap Realisasi Anggaran Belanja Langsung Kecamatan Cicendo Merekap Realisasi Anggaran Belanja Langsung Kelurahan se-kecamatan Cicendo Mengoperasikan Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SiRUP) Mengoperasikan akun social media (Twitter) Kecamatan Cicendo NOVEMBER DESEMBER 25 26 27 30 1 2 3 4 5 7 8 9 10 11 14 6