Bab 6 Momentum Sudut dan Rotasi Benda Tegar

dokumen-dokumen yang mirip
FISIKA XI SMA 3

Dinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA

Contoh Soal dan Pembahasan Dinamika Rotasi, Materi Fisika kelas 2 SMA. Pembahasan. a) percepatan gerak turunnya benda m.

KHAIRUL MUKMIN LUBIS IK 13

BAB 1 Keseimban gan dan Dinamika Rotasi

DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

C. Momen Inersia dan Tenaga Kinetik Rotasi

BAB 3 DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN

FIsika DINAMIKA ROTASI

Dinamika Rotasi 1. Dua bola bermassa m 1 = 2 kg dan m 2 = 3 kg dihubungkan dengan batang ringan tak bermassa seperti pada gambar.

BAHAN AJAR FISIKA KELAS XI IPA SEMESTER GENAP MATERI : DINAMIKA ROTASI

SOAL DINAMIKA ROTASI

Bab VI Dinamika Rotasi

BAB 3 DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

bermassa M = 300 kg disisi kanan papan sejauh mungkin tanpa papan terguling.. Jarak beban di letakkan di kanan penumpu adalah a m c m e.

Momen inersia yaitu ukuran kelembapan suatu benda untuk berputar. Rumusannya yaitu sebagai berikut:

Satuan dari momen gaya atau torsi ini adalah N.m yang setara dengan joule.

Fisika Umum (MA101) Kinematika Rotasi. Dinamika Rotasi

A. Pendahuluan. Dalam cabang ilmu fisika kita mengenal MEKANIKA. Mekanika ini dibagi dalam 3 cabang ilmu yaitu :

momen inersia Energi kinetik dalam gerak rotasi momentum sudut (L)

MAKALAH MOMEN INERSIA

a. Hubungan Gerak Melingkar dan Gerak Lurus Kedudukan benda ditentukan berdasarkan sudut θ dan jari jari r lintasannya Gambar 1

3.6.1 Menganalisis momentum sudut pada benda berotasi Merumuskan hukum kekekalan momentum sudut.

Mengukur Kebenaran Konsep Momen Inersia dengan Penggelindingan Silinder pada Bidang Miring

5. Tentukanlah besar dan arah momen gaya yang bekerja pada batang AC dan batang AB berikut ini, jika poros putar terletak di titik A, B, C dan O

MODUL. DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA MATARAM SMA NEGERI 1 MATARAM JL. PENDIDIKAN NO. 21 TELP/Fax. (0370) MATARAM

Antiremed Kelas 11 FISIKA

SP FISDAS I. acuan ) , skalar, arah ( ) searah dengan

Statika. Pusat Massa Dan Titik Berat

BAB DINAMIKA ROTASI DAN KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

DEPARTMEN IKA ITB Jurusan Fisika-Unej BENDA TEGAR. MS Bab 6-1

SOAL SOAL FISIKA DINAMIKA ROTASI

Antiremed Kelas 11 FISIKA

dengan g adalah percepatan gravitasi bumi, yang nilainya pada permukaan bumi sekitar 9, 8 m/s².

KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

4 I :0 1 a :4 9 1 isik F I S A T O R A IK M A IN D

BAB IV HASIL PENELITIAN

Gerak rotasi: besaran-besaran sudut

Dari gamabar diatas dapat dinyatakan hubungan sebagai berikut.

BAB IV DINAMIKA PARTIKEL. A. STANDAR KOMPETENSI : 3. Mendeskripsikan gejala alam dalam cakupan mekanika klasik sistem diskret (partikel).

KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

GERAK BENDA TEGAR. Kinematika Rotasi

UJI COBA SOAL Keseimbangan Benda Tegar & Fluida

MEKANIKA UNIT. Pengukuran, Besaran & Vektor. Kumpulan Soal Latihan UN

BAB II LANDASAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka. 1. Vektor

BAB I. Penyusun SUMARTI SEKOLAH MENENGAH ATAS. Kata Pengantar. Modul Keseimbangan Benda Tegar 2

Keseimbangan, Momen Gaya, Pusat Massa, dan Titik Berat

Gambar 7.1 Sebuah benda bergerak dalam lingkaran yang pusatnya terletak pada garis lurus

K13 Antiremed Kelas 11 Fisika

DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

GURUMUDA.COM. KONSEP, RUMUS DAN KUNCI JAWABAN ---> ALEXANDER SAN LOHAT 1

(translasi) (translasi) Karena katrol tidak slip, maka a = αr. Dari persamaan-persamaan di atas kita peroleh:

Pembahasan UAS I = 2/3 m.r 2 + m.r 2 = 5/3 m.r 2 = 5/3 x 0,1 x (0,05) 2

Momen Inersia. distribusinya. momen inersia. (karena. pengaruh. pengaruh torsi)

GuruMuda.Com. Konsep, Rumus dan Kunci Jawaban ---> Alexander San Lohat 1

ULANGAN UMUM SEMESTER 1

SILABUS ROTASI BENDA TEGAR UNTUK SMU KELAS 2 SEMESTER 2. Disusun Oleh SAEFUL KARIM

MATERI PELATIHAN GURU FISIKA SMA/MA

Smart Solution TAHUN PELAJARAN 2012/201 /2013. Pak Anang. Disusun Per Indikator Kisi-Kisi UN Disusun Oleh :

K 1. h = 0,75 H. y x. O d K 2

GERAK LURUS Standar Kompetensi Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika benda titik.

Pelatihan Ulangan Semester Gasal

Pembahasan UAS I = 2/3 m.r 2 + m.r 2 = 5/3 m.r 2 = 5/3 x 0,1 x (0,05) 2

SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2015 TINGKAT PROVINSI

JAWABAN Fisika OSK 2013

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA

SOAL MID SEMESTER GENAP TP. 2011/2012 : Fisika : Rabu/7 Maret 2012 : 90 menit

Bagian pertama dari pernyataan hukum I Newton itu mudah dipahami, yaitu memang sebuah benda akan tetap diam bila benda itu tidak dikenai gaya lain.

Jenis Gaya gaya gesek. Hukum I Newton. jenis gaya gesek. 1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik.

SOAL DAN PEMBAHASAN FINAL SESI II LIGA FISIKA PIF XIX TINGKAT SMA/MA SEDERAJAT

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODUL 5 MOMEN INERSIA

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

Jika resultan dari gaya-gaya yang bekerja pada sebuah benda sama dengan nol

Hukum Newton dan Penerapannya 1

3. (4 poin) Seutas tali homogen (massa M, panjang 4L) diikat pada ujung sebuah pegas

BAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS

SASARAN PEMBELAJARAN

SILABUS : : : : Menggunakan alat ukur besaran panjang, massa, dan waktu dengan beberapa jenis alat ukur.

MEKANIKA TEKNIK. Sitti Nur Faridah

1. (25 poin) Sebuah bola kecil bermassa m ditembakkan dari atas sebuah tembok dengan ketinggian H (jari-jari bola R jauh lebih kecil dibandingkan

KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

Aplikasi Prinsip Gyroscope untuk Mempertahankan Kesetimbangan Sebuah Sistem Sederhana

Disamping gaya kontak ada juga gaya yang bekerja diantara 2 benda tetapi kedua benda tidak saling bersentuhan secara langsung. Gaya ini bekerja melewa

BENDA TEGAR FISIKA DASAR (TEKNIK SISPIL) Mirza Satriawan. menu. Physics Dept. Gadjah Mada University Bulaksumur, Yogyakarta

PHYSICS SUMMIT 2 nd 2014

v adalah kecepatan bola A: v = ωr. Dengan menggunakan I = 2 5 mr2, dan menyelesaikan persamaanpersamaan di atas, kita akan peroleh: ω =

Mata Kuliah: Statika Struktur Satuan Acara Pengajaran:

Fisika Dasar I (FI-321) Gaya dan Hukum Gaya Massa dan Inersia Hukum Gerak Dinamika Gerak Melingkar

Kumpulan soal-soal level Olimpiade Sains Nasional: solusi:

FIsika KTSP & K-13 KESEIMBANGAN BENDA TEGAR. K e l a s. A. Syarat Keseimbangan Benda Tegar

Keseimbangan Benda Tegar dan Usaha

1. a) Kesetimbangan silinder m: sejajar bidang miring. katrol licin. T f mg sin =0, (1) tegak lurus bidang miring. N mg cos =0, (13) lantai kasar

ROTASI BENDA LANGIT. Chatief Kunjaya. KK Atronomi, ITB. Oleh : TPOA, Kunjaya 2014

Antiremed Kelas 10 FISIKA

DINAMIKA (HKM GRK NEWTON) Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT.

JURNAL PRAKTIKUM GERAK LURUS BERATURAN DAN GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN ANGGI YUNIAR PUTRI KELOMPOK IF2B

Saat mempelajari gerak melingkar, kita telah membahas hubungan antara kecepatan sudut (ω) dan kecepatan linear (v) suatu benda

PENGARUH PERBEDAAN PANJANG POROS SUATU BENDA TERHADAP KECEPATAN SUDUT PUTAR

BAB. 6 DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBAGAN BENDA TEGAR A. MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA

Transkripsi:

Bab 6 Momentum Sudut dan Rotasi Benda Tegar

A. Torsi 1. Pengertian Torsi Torsi atau momen gaya, hasil perkalian antara gaya dengan lengan gaya. r F Keterangan: = torsi (Nm) r = lengan gaya (m) F = gaya (N)

Jika gaya F yang bekerja pada jarak r arahnya tidak tegaklurus terhadap sumbu rotasi putar benda maka besar torsi pada benda Fr sin Keterangan: = torsi (Nm) r = lengan gaya (m) F = gaya (N) = sudut antara gaya dan sumbu rotasi putar

Torsi positif Torsi negatif i ( Fi ri )

soal 1. Otot memberikan gaya keatas sebesar 500 N pada lengan bawah sebagaimana ditujukan pada gambar.tentukan torsi pada sekitar sumbu rotasi melalui sendi siku, dengan menganggap bahwa otot melekat 5,0 cm dari siku.

2. Pada sebuah benda bekerja tiga vektor gaya seperti pada gambar tentukan torsi total pada benda. Jika F1 = 50 N,F2 = 20 N, F3 = 40 N R1 = 4,0 cm, R2 = 8,0 cm, r3 = 2,5 cm

A. Kopel dan Momen Kopel 1. Kopel Kopel, pasangan gaya-gaya sejajar tetapi berlawanan arah yang mengakibatkan benda berotasi. Kopel terdiri atas 2 buah gaya sebesar F dipisahkan oleh jarak tegak lurus garis kerja kedua gaya d

2. Momen Kopel Besarnya kopel dinyatakan dalam momen kopel, didefinisikan sebagai perkalian antara gaya F dengan jarak kedua gaya d. Kopel positif Kopel negatif M Fd M ( F d ) i i i Keterangan: M = momen kopel (Nm) F = gaya (N) d = jarak antara kedua gaya (m)

1. Pada sebuah bidang terdapat sebuah kopel yang memiliki momen kopel positif, M=20 Nm dan sebuah gaya F = 20 N. tentukan resultan kedudukan garis kerja gaya F semula!

B. Momen Inersia 1. Momen Inersia Partikel Momen inersia, sebuah partikel bermassa m yang melakukan gerak rotasi atau gerak orbital pada jari-jari lintasan r adalah Keterangan: I = momen inersia (kgm 2 ) m = massa partikel (kg) r = jari-jari lintasan (m) I mr 2

Hubungan langsung antara percepatan sudut dengan torsi yang diberikan adalah I Keterangan: τ = torsi (Nm) α = percepatan sudut (rad/s 2 )

2. Momen Inersia Benda Tegar Benda tegar, benda yang tidak mengalami perubahan bentuk atau volume akibat bekerjanya gaya pada benda tersebut. Momen Inersia Beberapa Benda

C. Dinamika Gerak Rotasi 1. Pusat Massa Titik pusat massa, titik yang bergerak dalam lintasan yang sama dengan yang dilewati partikel jika mendapat gaya yang sama. Pusat koordinat titik pusat massa suatu benda panjang (1 dimensi) ditentukan sebagai berikut. pm = (X pm ; Y pm ) X pm i i mx i m i i Y pm i i my i m i i

2. Gerak Rotasi Benda Tegar Hukum II Newton untuk gerak rotasi dapat dinyatakan sebagai berikut Besar torsi resultan sama dengan momen inersia dikalikan percepatan sudut. Keterangan: = torsi pada benda (Nm) I = momen inersia benda (kgm 2 ) = percepatan sudut benda (rad/s 2 ) I

3. Katrol Dengan anggapan bahwa antara katrol dengan tali tidak terjadi selip, torsi resultan pada katrol adalah rt 1 rt2 Keterangan: r = jari-jari katrol (m) T = tegangan tali (N) Hubungan percepatan linier dengan percepatan sudut gerak rotasi katrol adalah Keterangan: a r a = percepatan gerak beban (m/s 2 ) = percepatan sudut katrol (rad/s 2 )

Hukum II Newton untuk gerak kedua beban m 1 dan m 2 dapat dinyatakan dengan persamaan m g T m a 1 1 1 T m g m a 2 2 2 Dengan menjumlahkan kedua persamaan di atas diperoleh, a m m 1 2 g m m I 1 2 2 r

E. Gerak Menggelinding Suatu benda yang menggelinding tanpa selip, melibatkan gerak translasi dan rotasi. Hubungan sederhana antara laju linier v dengan kecepatan sudut pada benda yang menggelinding berjari-jari r dinyatakan dengan v r Keterangan: v = laju linier (m/s) = kecepatan sudut (rad/s 2 ) R = jari-jari (m)

1. Gerak Menggelinding pada Bidang Horizontal Gerak translasi silinder: F fs ma Gerak rotasi silinder: I Torsi penyebab gerak rotasi silinder hanya ditimbulkan oleh gaya gesek statis maka: rf s

Gaya gesek statis yang terjadi dapat bervariasi tergantung pada besarnya momen inersia I, percepatan a, dan jari-jari r f s I r a 2 Percepatan gerak translasi silinder dapat ditulis dalam persamaan: a r I 2 F m Percepatan translasi silinder pejal yang menggelinding adalah a 2F 3m

2. Gerak Menggelinding pada Bidang Miring Gerak translasi silinder yang tidak mengalami selip: mg sin fs ma Gerak rotasi silinder: I a r Percepatan gerak translasi silinder: a mgsin I r 2 m

Percepatan translasi silinder pejal yang menggelinding tanpa selip sepanjang bidang miring dengan sudut kemiringan terhadap horizontal Ө adalah a 2g sin 3 Keterangan: a = percepatan gerak translasi (m/s 2 ) m = massa (kg) g = percepatan gravitasi (m/s 2 ) Ө = sudut kemiringan bidang ( ) I = momen inersia (kgm 2 ) r = jari-jari (m)

E. Momentum Sudut 1. Pengertian Momentum Sudut Sebuah benda bermassa m berotasi pada sumbu tetap dengan kecepatan sudut sehingga memiliki momen inersia I, besar momentum sudutnya: L I Keterangan: L = momentum sudut (kg m 2 /s) I = momentum inersia (kg m 2 ) = kecepatan sudut (rad/s)

2. Hukum Kekekalan Momentum Sudut Momentum sudut total pada benda yang berotasi, tetap konstan jika torsi total yang bekerja padanya sama dengan nol. I 11 I 22 I konstan Aplikasi hukum kekekalan momentum sudut

E. Keseimbangan Benda Tegar 1. Keseimbangan Statis dan Dinamis Sebuah benda berada dalam keadaan setimbang jika benda tersebut tidak mengalami percepatan linier ataupun percepatan sudut. Benda yang diam merupakan benda yang berada pada kesetimbangan statis. Benda yang bergerak tanpa percepatan merupakan benda yang berada pada kesetimbangan dinamis.

2. Syarat Kestimbangan Benda Tegar F 0 Pada kondisi ini, kemungkinan keadaan benda adalah: a. diam (kesetimbangan statis), dan b. bergerak dengan kecepatan linier tetap (kesetimbangan dinamis). 0 Pada kondisi ini kemungkinan keadaan benda adalah: a. diam (kesetimbangan statis), dan b. berotasi dengan kecepatan sudut tetap (kesetimbangan dinamis).

3. Macam-Macam Kestimbangan Benda Tegar a. Kesetimbangan Stabil Ketimbangan stabil, kesetimbangan yang dialami benda, dimana jika pada benda diberikan gangguan yang mengakibatkan posisi benda berubah, setelah gangguan tersebut dihilangkan, benda akan kembali ke posisi semula

b. Kesetimbangan Labil Kesetimbangan labil, kesetimbangan yang dialami benda, di mana jika pada benda diberikan ganguan yang mengakibatkan posisi benda berubah, dan setelah gangguan tersebut dihilangkan maka benda tidak kembali ke posisi semula.

c. Kesetimbangan Indiferen Kesetimbangan indiferen, kesetimbangan yang dialami benda di mana jika pada benda diberikan gangguan yang mengakibatkan posisi benda berubah, dan setelah gangguan tersebut dihilangkan, benda tidak kembali ke posisi semula, namun tidak mengubah kedudukan titik beratnya.