LAPORAN PENDAHULUAN. memperlihatkan iregularitas mukosa. gastritis dibagi menjadi 2 macam : Penyebab terjadinya Gastritis tergantung dari typenya :

dokumen-dokumen yang mirip
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN GASTRITIS PADA LANSIA

Satuan Acara penyuluhan (SAP)

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak enak perut bagian atas yang menetap atau episodik disertai dengan keluhan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

HIPONATREMIA. Banyak kemungkinan kondisi dan faktor gaya hidup dapat menyebabkan hiponatremia, termasuk:

LAPORAN PENDAHULUAN ANEMIA

BAB I PENDAHULUAN. dan pola konsumsi makanan, sehingga banyak timbul masalah kesehatan, salah

PENGETAHUAN PASIEN TENTANG PENYAKIT GASTRITIS DI RSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI

LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DI RS ROEMANI RUANG AYUB 3 : ANDHIKA ARIYANTO :G3A014095

LAPORAN PENDAHULUAN. PADA PASIEN DENGAN KASUS CKR (Cedera Kepala Ringan) DI RUANG ICU 3 RSUD Dr. ISKAK TULUNGAGUNG

BAB I PENDAHULUAN. makanan dicerna untuk diserap sebagai zat gizi, oleh sebab itu kesehatan. penyakit dalam dan kehidupan sehari-hari (Hirlan, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kasus-kasus penyakit tidak menular yang banyak disebabkan oleh gaya

ASUHAN KEPERAWATAN GASTRITIS

BAB 1 : PENDAHULUAN. disatu pihak masih banyaknya penyakit menular yang harus ditangani, dilain pihak

LAPORAN PENDAHULUAN ASKEP PADA KLIEN DENGAN PERDARAHAN SALURAN CERNA

BAB III ANALISA KASUS

LAPORAN KASUS / RESUME DIARE

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Sakit perut berulang menurut kriteria Apley adalah sindroma sakit perut

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan beberapa faktor atau pun kondisi setempat antara lain faktor

Kekurangan volume cairan b.d kehilangan gaster berlebihan, diare dan penurunan masukan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyakit yang sangat mengganggu aktivitas sehari hari, yang bisa

LAPORAN PENDAHULUAN HEPATOMEGALI

BAB 1 PENDAHULUAN. sering terjadi akibat ketidakteraturan makan, misalnya makan terlalu banyak,

A. lisa Data B. Analisa Data. Analisa data yang dilakukan pada tanggal 18 April 2011 adalah sebagai. berikut:

ASUHAN KEPERAWATAN DEMAM TIFOID

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada usus kecil yang disebabkan oleh kuman Salmonella Typhi.

Keluhan dan Gejala. Bagaimana Solusinya?

BAB 1 PENDAHULUAN. paling sering terjadi. Peningkatan penyakit gastritis atau yang secara umum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I KONSEP DASAR. Berdarah Dengue (DBD). (Aziz Alimul, 2006: 123). oleh nyamuk spesies Aedes (IKA- FKUI, 2005: 607 )

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CA OVARIUM DI RUANG B3 GYNEKOLOGI RS Dr. KARIADI SEMARANG

BAB I KONSEP DASAR. Selulitis adalah infeksi streptokokus, stapilokokus akut dari kulit dan

LAPORAN PENDAHULUAN. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PRE, INTRA, POST OPERASI HAEMOROIDEKTOMI DI RUANG DIVISI BEDAH SENTRAL RS. Dr.

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN TRAUMA PADA KORNEA DI RUANG MATA RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA. Trauma Mata Pada Kornea

ASUHAN KEPERAWATAN HPP

BAB I PENDAHULUAN. peradangan sel hati yang luas dan menyebabkan banyak kematian sel. Kondisi

APPENDISITIS. Appendisitis tersumbat atau terlipat oleh: a. Fekalis/ massa keras dari feses b. Tumor, hiperplasia folikel limfoid c.

BAB I KONSEP DASAR. sepanjang saluran usus (Price, 1997 : 502). Obstruksi usus atau illeus adalah obstruksi saluran cerna tinggi artinya

ASUHAN KEPERAW RSUD. Disusun Oleh : J ATAN FAKULTAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Jurnal Keperawatan, Volume VIII, No. 1, April 2012 ISSN

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam : Jl. Menoreh I Sampangan Semarang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai kesatuan antara jasmani dan rohani, manusia mempunyai

ASUHAN KEPERAWATAN CA.LAMBUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Salah satu masalah kesehatan yang kita hadapi sekarang ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pekerjaan serta problem keuangan dapat mengakibatkan kecemasan pada diri

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kanker Usus Besar. Bowel Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN A DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN: DIARE DI RUANG MINA RS PKU HUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. perilaku hidup sehatnya, khususnya pada pola makannya sehari-hari.

cairan berlebih (Doenges, 2001). Tujuan: kekurangan volume cairan tidak terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA

KONSEP TEORI. 1. Pengertian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. gangguan mual-mual, perut keras bahkan sampai muntah (Simadibrata dkk,

MONITORING DAN ASUHAN KEPERAWATANA PASIEN POST OPERASI

I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah,

1. Pengertian Plasenta previa merupakan plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

DAFTAR TABEL JUDUL. Distribusi frekuensi klien DM berdasarkan usia. Distribusi frekuensi klien DM berdasarkan jenis kelamin

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN GASTRITIS

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang kesehatan dan perekonomian dunia. Selama empat dekade terakhir

BAB I PENDAHULUAN. melalui suatu defek pada fasia dan muskuloaponeuretik dinding perut, secara

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini banyak ibu yang memilih melakukan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang banyak dialami oleh manusia. Meskipun bukan merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Apendiks merupakan organ berbentuk tabung, panjangnya kira-kira 10 cm

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEMAM CHIKUNGUNYA Oleh DEDEH SUHARTINI

BAB I PENDAHULUAN. GASTRITIS Page 1

BAB I PENDAHULUAN. sebagai organ pengeksresi ginjal bertugas menyaring zat-zat yang sudah tidak

BAB I KONSEP DASAR. saluran usus (Price, 1997 : 502). Obserfasi usus aiau illeus adalah obstruksi

Fungsi Makanan Dalam Perawatan Orang Sakit

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI SAAT PERAWATAN LUKA DI RSUD MAJALENGKA TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lesi mukosa akut lambung akibat Aspirin atau dengan istilah Aspirin gastropati merupakan kelainan mukosa akibat efek topikal yang akan diikuti oleh

2. Pengkajian Kesehatan. a. Aktivitas. Kelemahan. Kelelahan. Malaise. b. Sirkulasi. Bradikardi (hiperbilirubin berat)

BAB III RESUME KEPERAWATAN

BAB I PENDAHULUAN. dan keserasian antara perkembangan fisik dan perkembangan mental. Tingkat. lampau, bahkan jauh sebelum masa itu (Budiyanto, 2002).

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN DIAGNOSIS KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENCERNAAN

ETIOLOGI : 1. Ada 5 kategori virus yang menjadi agen penyebab: Virus Hepatitis A (HAV) Virus Hepatitis B (VHB) Virus Hepatitis C (CV) / Non A Non B

BAB I KONSEP DASAR A.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sistem perkemihan merupakan salah satu system yang tidak kalah

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN ULKUS PEPTIKUM

BAB I PENDAHULUAN. 35%, dan Perancis 29,5%. Di dunia, insiden gastritis sekitar sekitar 1,8-2,1 juta

BAB I PENDAHULUAN. kecil) atau appendiktomi. Appendiktomi adalah pembedahan untuk mengangkat

IDENTIFIKASI PASIEN TERMINAL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Rumah Sakit RSUD dr. Moewardi. 1. Rumah Sakit Umum Daerah dr. Moewardi

BAB 1 PENDAHULUAN. kemajuan kesehatan suatu negara. Menurunkan angka kematian bayi dari 34

Proses Keperawatan pada Bayi dan Anak. mira asmirajanti

BAB I PENDAHULUAN. suplai darah kebagian otak (Baughman, C Diane.dkk, 2000). Menurut europen

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI GUIDED IMAGERY TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI FRAKTUR DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. luas dan kompleks, tidak hanya menyangkut penderita tetapi juga keluarga,

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu seorang pakar/ahli dalam mendiagnosa berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. oleh infeksi saluran napas disusul oleh infeksi saluran cerna. 1. Menurut World Health Organization (WHO) 2014, demam tifoid

MENGATASI KERACUNAN PARASETAMOL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hemoroid adalah bagian vena yang berdilatasi dalam kanal anal.

Transkripsi:

LAPORAN PENDAHULUAN A. KONSEP MEDIK 1. DEFINISI Gastritis adalah proses inflamasi pada lapisan mukosa dan sub mukosa lambung. Gastritis adalah inflamasi dari mukosa lambung. Gambaran klinis yg ditemukan berupa dispepsia/indegesti. Berdasarkan pemeriksaan endoskopi ditemukan eritema mukosa sedangkan hasil foto memperlihatkan iregularitas mukosa. gastritis dibagi menjadi 2 macam : 1. Gastritis akut Merupkan lesi mukosa akut berupa erosi dan perdarahan akibat faktorfaktor agresik atau akibat gangguan sirkulasi akut mukosa lambung. 2. Gastritis kronik Penyebabnya tidak jelas, sering bersifat multi faktor dengan perjalanan klinik yang bervariasi 2. ETIOLOGI Penyebab terjadinya Gastritis tergantung dari typenya : 1. Gastritis Akut, penyebabnya yaitu : Alkohol Obat-obatan : aspirin, digitalis, yodium, obat anti inflamasi non steroid (AINS) Gangguan mikrosirkulasi mukosa lambung seperti : trauma, luka

bakar, sepsis Jenis bahan makanan : (zat yang terkandung dalam kopi) bahan rempah- rempah seperti : merica, cuka, asam) Stress 2. Gastritis Kronik Penyebabnya belum pasti mungkin berhubungan dengan faktor ras, heriditas psikis dan makanan 3. PATOFISIOLOGI Stress korteks hipotalamus medula Gangguan mobilitas sekresi asam lambung hipotensi/vasokontriksi Gastroentestinal meningkat penyempitan lumen Pemb.darah Refluk gaster duodenum lambung : flow menurun, mikrosirkulasi menurun, radikal bebas permebilitas meningkat

mukus/bikarbonat epitel menurun, postaglandin menurun impermiabilitas menurun, permeabilitas meningkat. aliran darah Ph intramukosal Kecemasan jaringan kritis Ulerasi/luka mukosa lambung cemass Mual muntah, anoreksia Defisit pengetahuan Resiko terjadi kekambuhan Ketidak mampuan keluarga merawat anggota yg sakit 4. MANIFESTASI KLINIS a. Gatritis akut - Nyeri epigastrum - Nausea, muntah-muntah, anorexia - Cepat sembuh bila penyebab cepat dihilangkan ( Mansjoer Arief M, dkk, 2001 )

5. KOMPLIKASI Gastritis Akut Terdapat perdarahan saluran cerna bagian atas (SCBA) berupa hematemesis dan melena, dapat berakhir sebagai syok hemoragik, khusus untuk perdarahan SCBA perlu dibedakan dengan tukan peptik. Gambaran klinis yang diperlihatkan hampir sama, namun pada tukak peptik penyebab utamanya adalah infeksi. Helicobakteri pulori sebesar 100% pada tukak lambung. Diagnosis pasti dapat ditegakkan dengan endoskopi ( Mansjoer Arief M, dkk, 2001 ) 6. PENATALAKSANAAN 1. Faktor utama adalah dg menghilangkan etiologinya. 2. Diet lambung dg porsi kecil tapi sering 3. Berikan antasida 4. Bila rasa nyeri tidak hilang dg antasida berikan oksitosis tablet, 15 menit sebelym makan 5. Berikan obat anti koinergik bila sekresi asam berlebihan

B. ASUHAN KEPERAWATAN TEORI PENGKAJIAN 1. Biodata /identitas klien meliputi : nama, umur, jenis kelamin, agama, bahasa, pekerjaan, kebangsaan, alamat, pendidikan, tanggal MRS, dan diagnosa medis 2. Keluhan Utama i. Adanya rasa perih, nyeri epigastrum ii. Adanya perdarahan / muntah darah iii. Nyeri setelah / sebelum makan 3. Riwayat Kesehatan a. Riwayat Penyakit Sekarang Hal ini meliputi keluhan umum mulai dari sebelum ada keluhan sampai terjadi nyeri perut, pusing, mual, muntah, nafsu makan menurun, kembung. b. Riwayat Penyakit Dahulu Apakah klien pernah MASUK RUMAH SAKIT atau menderita penyakit yang sama sebelumnya. c. Riwayat Penyakit Keluarga Apakah pada anggota keluarga yang lain ada yang menderita penyakit yang sama dengan klien. 4. Pola-pola fungsi Kesehatan - Pola Persepsi dan Tatalaksana Kesehatan Bagaimana hubungan persepsi dan tatalaksana biasanya pada klien pada pasien dengan gastritis tatalaksana kesehatan biasanya sebagian

dibantu baik oleh keluarga dan perawat. -Pola Nutrisi dan Metabolisme Apakah klien mengalami gangguan nutrisi dan metabolisme baik sebelum maupun setelah MRS. Pada pesien dengan gastrilis terjadi gejala pemenuhan kebutuhan nutrisi karena adanya mual dan muntah. -Pola Eliminasi Apakah ada gejala pada eliminasi alfin maupun urin pada klien sebelum dan setelah MRS. Pada pasien dengan gastritis biasanya terjadi obstipasi. -Pola Istirahat dan Tidur Terjadi gangguan / tidak pada pola istirahat dan tidur pasa klien sebelum dan setelah MRS. Pada klien dengan gastrilis biasanya terjadi 8 kali pada pola istirahat dan tidur karena adanya rasa nyeri pada epigastrium. -Pola Aktivitas Apakah terjadi gejala pada pola aktivitas dan latihan. Klien akibat penyakit yang dideritanya. Pada pasien dengan gastritis pada umumnya mengalami keterbatasan dalam aktivitas. -Pola persepsi dan Konsep Diri Apakah terjadi gejala pada konsep diri klien sebelum dan setelah Masuk Rumah Sakit dan bagaimana dengan persepsi klien tentang penyakit saat ini. -Pola Sensori dan Kognitif Apakah terhadap gejala pada panca indra klien dan kognitif klien sebelum dan setelah Masuk Rumah Sakit. -Pola reproduksi sexsual

Apakah ada kelainan pada organ reproduksi sexsual klien baik bentuk maupun fungsinya baik sebelum Masuk Rumah Sakit dan setelah Masuk Rumah Sakit. -Pola Hubungan dan Peran Apakah terjadi penurunan interaksi /hubungan dengan orang lain akibat dari gejala sensorik, motorik maupun kognitifnya -Pola Penanggulan Stres Adakah rasa cemas akibat penyakit klien saat ini dan babaimana cara penanggulangannya klien terhadap rasa cemasnya. -Pola Tata Nilai dan Kepercayaan Bagaimana tentang kepercayaan yang dianut klien, tentang ibadahnya apakah terjadi gejala pada saat Masuk Rumah Sakit. 5. Pemerisaan Fisik 1. Keadaan umum dan TTV 2. Kepala dan leher. 3. Sistem integumen 4. Sistem respirasi 5. Sistem kardi vaskuler 6. Sistem gastrointestinal 7. Sistem genito urinaria 8. Sistem muskuloskeletal 9. Sistem endokrin 10. Sistem persyarafan.

6. Pemerisaan Penunjang Diagnosis dapat ditegakkan dengan DL, BJ Plasma, kultur Analisa lambung sekresi : hambatan HCL / peningkatan HCL Endoskopi : terdapat luka pada mukosa gaster Sinar-sinar barium : terdapat luka pada gaster / intestinal. DIAGNOSA KEPERAWATAN (Lynda Juall, 2001) 1. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan peradangan mukosa lambung akibat peningkatan atau penurunan HCL. 2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang adekuat. 3. Gangguan istirahat dan tidur berhubungan dengan nyeri pada daerah epigastrium. RENCANA TINDAKAN Diagnosa 1 Tujuan : Nyeri dapat hilang K.H : Nyeri dapat hilang/berkurang Pasien tampak tenang Nyeri perut hilang Expresi wajah rilex dan ceria Intervensi 1. Lakukan pendekatan therapeutik pada klien R/ Agar lebih mudah melakukan tindakan keperawatan 2. Berikan penjelasan sebab-sebab dan akibat terjadinya nyeri R/ Agar lebih mudah melakukan tindakan keperawatan

3. Beri motivasi klien untuk makan teratur R/ Diet teratur bisa menghindari kerusakan mukosa lambung 4. Berikan teknik relaxasi pada klien R/ Agar klien merasa lebih nyaman 5. Observasi TTV pada klien R/ Untuk mengetahui perkembangan pasien 6. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi R/ terapi memberikan rasa nyaman pada pasien dan mengurangi rasa nyeri Diagnosa 2 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang adekuat. Tujuan : kebutuhan nutrisi terpenuhi dalam waktu 3 hari K.H : Mual menurun, tidak muntah Turgor baik Kulit lembab, wajah ceria Porsi makan sesuai porsi Intervensi : 1. Beri penjelasan terhadap pentingnya nutrisi bagi tubuh dan proses penyembuhan R/ Pengetahuan yang meningkat dapat meningkatkan perilaku hidup sehat 2. Berikan makanan yang menarik dan merangsang selera makan. R/ Makanan dalam porsi besar lebih sulit dikonsumsi pasien saat anorexia 3. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian nutrisi parenteral. R/ Dibutuhkan bila intake PO tidak mencukupi dan efek farmakologis

Diagnosa 3 Gangguan istirahat dan tidur berhubungan dengan nyeri pada daerah epigastrium. Tujuan : Setelah dilakukan tindakan perawatan diharapkan tidur terpenuhi sesuai kebutuhan K- H: Klien mengatakan sudah dapat tidur. Intervensi : 1. Berikan penjelasan terhadap klien pentingnya istirahat tidur. R/ Lingkungan yang nyaman menstimulasi pengurangan nyeri. 2. Ciptakan lingkungan yang nyaman. R/ Dengan penjelasan diharapkan klien termotivasi untuk memenuhi kebutuhan istirahat sesuai dengan kebutuhan. 3. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian analgesic R/ Analgesik bekerja mengurangi reseptor nyeri sehingga klien dapat istirahat. IMPLEMENTASI Pelaksanaan merupakan pengelolaan dan perwujudan dari rencana tindakan meliputi beberapa bagian yaitu validasi, rencana keperawatan, memberikan asuhan keperawatan dan pengumpulan data (Nasrul Effendi, 1995). EVALUASI Evaluasi adalah perbandingan yang sistematis dari rencana tindakan dari masalah kesehatan klien dengan tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan dengan cara berkesinambungan dengan melibatkan klien dan tenaga kesehatan lainnya. (Nasrul Effendi, 1995).

REFERENSI 1. Carpenito Lynda Juall.2001.Buku Saku Diagnosa Keperawatan, EGC:Jakarta, 2. Doengos.2000.Rencana Asuhan Keperawatan, EGC:Jakarta. 3. Diana (Bovahnam dan Johann C Hoevolly ).2009. Keperawatan medikal bedah. EGC: Jakarta, 4. Koezier. 2010.Buku Ajar Fundamental keperawatan konsep,proses,praktik.egc: Jakarta, 5. www.blogspot.com,laporan pendahuluan penyakit gastritis, diakses tanggal 13-1-15 pukul 17:07.