LOGIKA FUZZY. Kelompok Rhio Bagus P Ishak Yusuf Martinus N Cendra Rossa Rahmat Adhi Chipty Zaimima

dokumen-dokumen yang mirip
Pengantar Kecerdasan Buatan (AK045218) Logika Fuzzy

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. papernya yang monumental Fuzzy Set (Nasution, 2012). Dengan

Erwien Tjipta Wijaya, ST.,M.Kom

FUZZY LOGIC CONTROL 1. LOGIKA FUZZY

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Himpunan Fuzzy. Sistem Pakar Program Studi : S1 sistem Informasi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TEORI PENUNJANG

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam kondisi yang nyata, beberapa aspek dalam dunia nyata selalu atau biasanya

LOGIKA FUZZY FUNGSI KEANGGOTAAN

ARTIFICIAL INTELLIGENCE MENENTUKAN KUALITAS KEHAMILAN PADA WANITA PEKERJA

Aplikasi Prediksi Harga Bekas Sepeda Motor Yamaha. Menggunakan Fuzzy Logic

MATERI KULIAH (PERTEMUAN 12,13) Lecturer : M. Miftakul Amin, M. Eng. Logika Fuzzy. Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang

BAB 2 LANDASAN TEORI

MENENTUKAN HARGA MOBIL BEKAS TOYOTA AVANZA MENGGUNAKAN METODE TSUKAMOTO

Logika fuzzy pertama kali dikembangkan oleh Lotfi A. Zadeh melalui tulisannya pada tahun 1965 tentang teori himpunan fuzzy.

KECERDASAN BUATAN (Artificial Intelligence) Materi 8. Entin Martiana

Fuzzy Logic. Untuk merepresentasikan masalah yang mengandung ketidakpastian ke dalam suatu bahasa formal yang dipahami komputer digunakan fuzzy logic.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

FUZZY MULTI-CRITERIA DECISION MAKING

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

BAB II. KAJIAN PUSTAKA. A. Kinerja Pegawai di Universitas Muhammadiyah Purwokerto

BAB 2 LANDASAN TEORI

SPK PENENTUAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PADA RESTORAN XYZ

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Penerapan FuzzyTsukamotodalam Menentukan Jumlah Produksi

BAB 2 2. LANDASAN TEORI

SISTEM INFERENSI FUZZY (METODE TSUKAMOTO) UNTUK PENENTUAN KEBUTUHAN KALORI HARIAN OLEH

ke dalam suatu ruang output. Orang yang belum pernah mengenal logika fuzzy pasti

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Definisi Sistem

Metode Fuzzy. Analisis Keputusan TIP FTP UB

BAB 2 LANDASAN TEORI

RANCANG BANGUN SISTEM PENGUNDIAN SEPAKBOLA MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY

Penerapan Metode Fuzzy Mamdani Pada Rem Otomatis Mobil Cerdas

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Mengukur Tingkat Kepuasan Mahasiswa Terhadap Kinerja Dosen Menggunakan Metode Fuzzy Mamdani

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini berisi tentang teori mengenai permasalahan yang akan dibahas

Kata kunci: Sistem pendukung keputusan metode Sugeno, tingkat kepribadian siswa

DENIA FADILA RUSMAN

Proses Defuzzifikasi pada Metode Mamdani dalam Memprediksi Jumlah Produksi Menggunakan Metode Mean Of Maximum

BAB 1 PENDAHULUAN. Logika fuzzy memberikan solusi praktis dan ekonomis untuk mengendalikan

Himpunan Tegas (Crisp)

Definisi LOGIKA FUZZY. Himpunan Fuzzy. Himpunan Fuzzy(contd) 3/13/2012. Budi Rudianto

BAB IV METODOLOGI. Gambar 4.1 Model keseimbangan air pada waduk (Sumber : Noor jannah,2004)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BEASISWA BIDIK MISI DI POLITEKNIK NEGERI JEMBER MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY

FUZZY MAMDANI DALAM MENENTUKAN TINGKAT KEBERHASILAN DOSEN MENGAJAR

PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI TELEVISI MERK X MENGGUNAKAN METODE FUZZY MAMDANI

PENERAPAN ALGORITMA FUZZY PADA USAHA KREATIF TAS POLO

LOGIKA FUZZY (Lanjutan)

manusia diantaranya penyakit mata konjungtivitis, keratitis, dan glaukoma.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Logika Himpunan Fuzzy

BAB 2 LANDASAN TEORI

KECERDASAN BUATAN (Artificial Intelligence) Materi 8. Entin Martiana

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KOTAK HITAM. Pemetaan input-output pada masalah produksi Diberikan data persediaan barang, berapa jumlah barang yang harus diproduksi?

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

Logika fuzzy pertama kali dikembangkan oleh Lotfi A. Zadeh melalui tulisannya pada tahun 1965 tentang teori himpunan fuzzy.

Bab III TEORI DAN PENGONTOR BERBASIS LOGIKA FUZZI

PEMODELAN SISTEM FUZZY DENGAN MENGGUNAKAN MATLAB

dan kesatuan nyata yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan. [JOG99]

BAB II TINJAUAN TEORITIS

PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI DENGAN APLIKASI METODE FUZZY MAMDANI

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Penelusuran Minat dan Kemampuan (PMDK) diselenggarakan oleh suatu perguruan tinggi secara mandiri.

BAB II LANDASAN TEORI

Jurnal Informatika SIMANTIK Vol. 2 No. 2 September 2017 ISSN:

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

4-5-FUZZY INFERENCE SYSTEMS

KECERDASAN BUATAN LOGIKA FUZZY

Penentuan Jumlah Produksi Kue Bolu pada Nella Cake Padang dengan Sistem Inferensi Fuzzy Metode Sugeno

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas mengenai teori-teori yang akan digunakan untuk menunjang dalam proses pembuatan tugas akhir ini.

LOGIKA SAMAR (FUZZY LOGIC)

LOGIKA FUZZY PADA PROSES PELET PAKAN IKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab 2 LANDASAN TEORI

STUDY TENTANG APLIKASI FUZZY LOGIC MAMDANI DALAM PENENTUAN PRESTASI BELAJAR SISWA (STUDY KASUS: SMP PEMBANGUNAN NASIONAL PAGAR MERBAU)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mengikuti sertifikasi, baik pendidikan gelar (S-1, S-2, atau S-3) maupun nongelar (D-

: Sistem Pendukung Keputusan, Siswa berprestasi, Tsukamoto

METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN BERDASARKAN TINGKAT PELAYANAN DAN HARGA KAMAR MENGGUNAKAN APLIKASI FUZZY DENGAN MATLAB 3.5.

BAB III METODE FUZZY MAMDANI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN DOSEN PEMBIMBING DENGAN METODE LOGIKA FUZZY

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM INFERENSI FUZZY MAMDANI BERBASIS WEB

SIMULASI MENENTUKAN WAKTU MEMASAK BUAH KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN FUZZY MAMDANI

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

Sistem Berbasis Pengetahuan LOGIKA FUZZY Kelompok Rhio Bagus P 1308010 Ishak Yusuf 1308011 Martinus N 1308012 Cendra Rossa 1308013 Rahmat Adhi 1308014 Chipty Zaimima 1308069 Sekolah Tinggi Manajemen Industri

Pengertian Logika Fuzzy Logika fuzzy adalah suatu cara yang tepat untuk memetakan suatu ruang input kedalam suatu ruang output Fuzzy Set pertama kali diperkenalkan oleh Prof. Lotfi Zadeh pada tahun 1965, orang Iran yang menjadi guru besar di University of California at Berkeley dalam papernya yang monumental Fuzzy Set. Ide dasar fuzzy set yang meliputi inclusion, union, intersection, complement, relation dan convexity

Contoh Pemetaan Logika Fuzzy Manajer pergudangan mengatakan pada manajer produksi seberapa banyak persediaan barang pada akhir minggu ini, kemudian manajer produksi akan menetapkan jumlah barang yang harus diproduksi esok hari Persediaan Barang Akhir Kotak Hitam Persediaan Barang Esok Pemetaan Input-output pada masalah produksi Diberikan data persediaan barang, berapa jumlah barang yang harus diproduksi?

Alasan Memilih Logika Fuzzy dalam penerapan diberbagai bidang 1. Konsep logika fuzzy mudah dimengerti. Konsep matematis yang mendasari penalaran fuzzy sangat sederhana dan mudah dimengerti 2. Logika fuzzy sangat fleksibel dan didasarkan pada bahasa alami 3. Logika fuzzy mampu memodelkan fungsi-fungsi nonlinear yang sangat kompleks 4. Logika fuzzy memiliki toleransi terhadap data-data yang tidak tepat 5. Logika fuzzy dapat membangun dan mengaplikasikan pengalamanpengalaman para pakar secara langsung tanpa harus melalui proses pelatihan 6. Logika fuzzy dapat bekerja sama dengan teknik-teknik kendali secara konvensional

Himpunan Fuzzy Crisp Set Crisp Set adalah Himpunan yang membedakan anggota dan non anggotanya dengan batasan yang jelas Fuzzy Set Fuzzy set merupakan dasar dari fuzzy logic. Suatu fuzzy set di dalam Universe (semesta) U didefinisikan sebagai suatu fungsi keanggotaan yang memetakan setiap objek di U menjadi suatu nilai real dalam interval [0,1].

Contoh Himpunan Fuzzy 1. Crisp Set Nilai keanggotan suatu item x dalam suatu himpunan A yang sering ditulis dengan μa[x]. memiliki2 kemungkinan yaitu : - Satu(1) yang berarti bahwa suatu item menjadi anggota dalam suatu himpunan - Nol(0) yang berarti bahwa suatu item tidak menjadi anggota dalam suatu himpunan Misalnya Jika diketahui: S = [1, 2, 3, 4, 5, 6] adalah semesta pembicaraan A = [1, 2, 3] B = [3, 4, 5] Maka dapat dikatakan: - Nilai keanggotaan 2 pada himpunan A, μa [2] = 1, karena 2 є A - Nilai keanggotaan 4 pada himpunan A, μa [4] = 0, karena 4

Contoh Himpunan Fuzzy 2. Fuzzy Set Contoh dalam Fuzzy Set : - Misalkan, x = {5, 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80} adalah crisp set Usia dalam satuan tahun. - Balita, Dewasa, Muda, dan Tua adalah empat fuzzy set yang merupakan subset dari x.

Contoh Himpunan Fuzzy Pada tabel tersebut terdapat 4 buah fuzzy set dengan anggota dan derajat keanggotaannya sebagai berikut: - Balita = {} - Dewasa = {20, 30, 40, 50, 60, 70, 80} di mana derajat keanggotaannya dinyatakan oleh Dewasa = {0.8, 1, 1, 1, 1, 1, 1} - Muda = {5, 10, 20, 30, 40, 50} di mana derajat keanggotaannya dinyatakan oleh muda = {1, 1, 0.8, 0.5, 0.2, 0.1} -Tua = {20, 30, 40, 50, 60, 70, 80} di mana derajat keanggotaannya dinyatakan oleh Tua = {0.1, 0.2, 0.4, 0.6, 0.8, 1, 1}

Atribut Himpunan Fuzzy Linguistik Numeris Yaitu penamaan suatu grup yang mewakili suatu keadaan atau kondisi tertentu dengan menggunakan bahasa alami, seperti : MUDA, PAROBAYA, TUA,dsb Yaitu suatu nilai (angka) yang menunjukan ukuran dari suatu variabel seperti : 40, 25, 30, dsb

Komponen Sistem Fuzzy Variabel Fuzzy Merupakan variabel yang hendak dibahas dalam suatu sistem fuzzy seperti umur, temperatur, dsb Himpunan Fuzzy Merupakan suatu grup yang mewakili suatu kondisi atau keadaan tertentu dalam suatu variabel fuzzy Semesta Pembicaraan Domain Merupakan keseluruhan nilai yang diperbolehkan untuk dioperasikan dalam suatu variabel fuzzy Merupakan keseluruhan nilai yang diijinkan dalam semesta pembicaraan dan boleh dioperasikan dalam suatu himpunan fuzzy

Definisi Fungsi Keanggotaan Fuzzy Adalah suatu kurva yang menunjukan pemetaan titik-titik input data kedalam nilai keanggotaannya (derajat keanggotaan) yang memiliki interval antara 0 sampai 1. Didalam fuzzy sistems, fungsi keangotaan memainkan peranan yang sangat penting untuk merepresentasikan masalah dan menghasilkan keputusan yang akurat.

Macam-Macam Fungsi Keanggotaan Fuzzy Representasi Linear Linear Naik Fungsi Sigmoid Linear Turun Fungsi Keanggotaan Fungsi Phi Fungsi Segitiga Fungsi Trapesium

Fungsi Representasi Linier 1. Linear Naik Kenaikan himpunan dimulai pada nilai domain yang memiliki derajat keanggotaan nol [0] bergerak ke kanan menuju nilai domain yang memiliki derajat keanggotaan lebih tinggi. FungsiKeanggotaan : 0; x a μ[x] = (x-a)/(b a) ; a x b Representasi Nilai Naik 1; x b

Fungsi Representasi Linier 2. Linear Turun Garis lurus dimulai dari nilai domain dengan derajat keanggotaan tertinggi pada sisi kiri, kemudian bergerak menurun ke nilai domain yang memiliki derajat keanggotaan lebih rendah FungsiKeanggotaan : (x-a)/(b a) ; a x b μ[x] = 0; x b Representasi Linear Turun

Fungsi Sigmoid 2. Fungsi Sigmoid Sesuai dengan namanya, fungsi ini berbentuk kurva sigmoidal seperti huruf S. Setiap nilai x (anggota crisp set) dipetakan ke dalam interval [0,1].

Fungsi Phi 2. Fungsi Phi Pada fungsi keanggotaan ini, hanya terdapat satu nilai x yang memiliki derajat keanggotaan yang sama dengan 1, yaitu ketika x = c. Nilai-nilai di sekitar c memiliki derajat keanggotaan yang masih mendekati 1.

Fungsi Segitiga 2. Fungsi Segitiga Sama seperti fungsi phi, pada fungsi ini juga terdapat hanya satu nilai x yang memiliki derajat keanggotaan sama dengan 1, yaitu ketika x = b. Tetapi, nilai-nilai di sekitar b memiliki derajat keanggotaan yang turun cukup tajam menjauhi 1.

Fungsi Trapesium 2. Fungsi Trapesium Berbeda dengan fungsi segitiga, pada fungsi ini terdapat beberapa nilai x yang memiliki derajat keanggotaan sama dengan 1, yaitu ketika b x c. Tetapi derajat keanggotaan untuk a < x < b dan c < x d memiliki karakteristik yang sama dengan fungsi segitiga.

Operator Dasar Operasi Himpunan 1. Operator AND Operator ini berhubungan dengan operasi interseksi pada himpunan. α-predikat sebagai hasil operasi dengan operator AND diperoleh mengambil nilai keanggotaan terkecil antarelemen pada himpunan-himpunan yang bersangkutan. μa B = min (μa[x], μb[y])

Operator Dasar Operasi Himpunan 2. Operator OR Operator ini berhubungandenganperasiunion padahimpunan. α-predikat sebagai hasil operasi dengan operator AND diperoleh mengambil nilai keanggotaan terkecil antar elemen pada himpunan-himpunan yang bersangkutan. μaub = max(μa[x], μb[y])

Operator Dasar Operasi Himpunan 3. Operator NOT Operator ini berhubungan dengan operasi komplemen himpunan. α-predikat sebagai hasil operasi dengan operator AND diperoleh mengambil nilai keanggotaan terkecil antar elemen pada himpunan-himpunan yang bersangkutan μa = 1-μA[x]

Penalaran Monoton Penalaran Monoton Metode ini digunakan sebagai dasar untuk teknik implikasi fuzzy Jika dua daerah fuzzy direalisasikan dengan implikasi sederhana sebagai berikut : IF x is A THEN y is B Transfer Fungsi Y=f((x,A),B) Maka sistem fuzzy dapat berjalan tanpa harus melalui komposisi dan dekomposisi fuzzy. Nilai output dapat diestimasi secara langsung dari nilai keanggotaan yang berhubungan dengan antesedennya

a. A 1 A 2 B Aplikasi fungsi implikasi Min X 1 X 2 Y If X 1 is A 1 and X 2 is A 2 Then Y is B b. A 1 A 2 B Aplikasi fungsi implikasi Dot X 1 X 2 Y If X 1 is A 1 and X 2 is A 2 Then Y is B Gambar 4. (a) Aplikasi fungsi implikasi menggunakan operator min. (b) Aplikasi fungsi implikasi menggunakan operator dot.

Fungsi Implikasi Fungsi Implikasi Bentuk umum aturan yang digunakan dalam fungsi implikasi adalah : IF x is A THEN y is B Dengan : x dan y adalah skalar A dan B adalah himpunan fuzzy Proposisi yang mengikuti IF disebut anteseden Proposisi yang mengikutithen disebut konsekuen

Komponen Fungsi Implikasi Komponen Fungsi Implikasi Min (minimum) Dot (product) fungsi ini akan memoong output himpunan fuzzy fungsi ini akan menskala output himpunan fuzzy

Metode Inferensi Fuzzy Yaitu melakukan penalaran menggunakan fuzzy input dan fuzzy rules yang telah ditentukan sehingga menghasilkan fuzzy output Secara sintaks suatu fuzzy rule (aturan fuzzy) dituliskan sebagai berikut : IF antecendent THEN consequent

Metode Inferensi Fuzzy MetodeTsukamoto Metode Aturan Inferensi Fuzzy Metode Mamdani Metode Sugeno

Metode Inferensi Fuzzy Setiap konsekuen pada aturan yang berbentuk IF-THEN harus direpresentasikan dengan suatu himpunan fuzzy dengan fungsi keanggotaan yang monoton. Sebagai hasilnya output hasi linferensi dari tiap-tiap aturan diberikan secara tegas berdasarkan α-predikat. Hasil akhirnya diperoleh dengan menggunakan rata-rata terbobot.

Metode Inferensi Fuzzy Sering dikenal dengan nama Metode Max-Min. Metode ini diperkenal kan oleh Ebrahim Mamdani pada tahun 1975 Pembentukan himpunan fuzzy Tahapan Mendapatkan Output Aplikasi Fungsi Implikasi Komposisi Aturan Penegasan (Defuzzy) Metode Centroid Metode Bisektor Metode Mean of Maximum Metode Largest of Maximum Metode Smallest of Maximum

Metode Inferensi Fuzzy Penalaran ini hampir sama dengan penalaran Mamdani, hanya saja output (konsekuen) sistem tidak berupa himpunan fuzzy melainkan berupa konstanta atau persamaan linear. a. Model Fuzzy Sugeno Orde-Nol IF (X 1 is A 1 ) - (X 2 is A 2 ) - (X 3 is A 3 ) -. - (X N is A N ) THEN z = k Dengan : Ai adalah himpunan fuzzy ke-i sebagai anteseden k adalah konstanta (tegas) sebagai konsekuen b. Model Fuzzy Sugeno Orde-Satu IF (X 1 is A 1 ) -. - (X N is A N ) THEN z = p 1 * x 1 + + p N * X N + q Dengan : Ai adalah himpunan fuzzy ke-i sebagai anteseden pi adalah suatu konstanta ke-i q merupakan konstanta dalam konsekuen

Database Fuzzy Sebagian besar basis data standar diklasifikasikan berdasarkan bagaimana data tersebut dipandang oleh user dan menggunakan query untuk mencari data yang diinginkan. Namun terkadang dibutuhkan suatu data yang bersifat ambiguous, maka digunakan basis data fuzzy. Salah satu diantaranya adalah model Tahani. Basisdata fuzzy model Tahani masih tetap menggunakan relasi standar, hanya saja model ini menggunakan teori himpunan fuzzy untuk mendapatkan informasi pada query-nya.

Akhirnya SELESAI juga... ffffuuuuhhhhhhhh