BAB V KESEIMBANGAN PASAR BARANG DAN PASAR UANG ( ANALISIS IS LM )

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESEIMBANGAN PASAR BARANG dan PASAR UANG ( Analisis IS LM )

Keseimbangan Umum Pasar Barang dan Pasar Uang. Minggu 12

Keseimbangan Umum IS-LM

Teori Klasik tentang Permintaan Uang

PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERPAJAKAN KESEIMBANGAN UMUM PASAR BARANG DAN PASAR UANG

KESEIMBANGAN di PASAR UANG. Minggu 11

MODEL SEDERHANA PERMINTAAN AGREGAT PENAWARAN AGREGAT

Pasar Uang Dan Kurva LM

Teori Ekonomi Keynes: Pasar Uang dan Pasar Tenaga Kerja

Keseimbangan di Pasar Uang

Permintaan Agregat dalam Perekonomian Tertutup: Perilaku Pasar Barang dan Pasar Uang

KESEIMBANGAN PASAR BARANG DAN UANG Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Ekonomi : Dany Juhandi, S.P, M.Sc

KEBIJAKAN MONETER DALAM PEMBANGUNAN

Kerangka IS-LM. Sebuah Pengantar untuk Keseimbangan Permintaan Agregat (AD)

BAB I PEMBAHASAN KESEIMBANGAN PASAR DALAM EKONOMI MAKRO A. KESEIMBANGAN PASAR EKONOMI MIKRO INDIVIDU

PEMBAHASAN SOAL UJI COBA PRA UN KABUPATEN

EKONOMI MAKRO: MODEL ANALISIS IS-LM. Oleh : Nur Baladina, SP. MP.

Model IS-LM. Lanjutan... Pasar Barang & Kurva IS 5/1/2017. PASAR UANG & PASAR BARANG (Keseimbangan Kurva IS-LM)

BAB III MODEL KESEIMBANGAN PENDAPATAN DALAM PEREKONOMIAN

BAB 10 Permintaan dan Penawaran Uang serta Kebijakan Moneter

= Inflasi Pt = Indeks Harga Konsumen tahun-t Pt-1 = Indeks Harga Konsumen tahun sebelumnya (t-1)

KURVA IS-LM. a lecturing note Mayang Adelia Puspita, SP. MP

Uang EKO 2 A. PENDAHULUAN C. NILAI DAN JENIS-JENIS UANG B. FUNGSI UANG. value).

BAB 10 Permintaan Agregat 1: Membangun Model IS-LM

KURVA IS-LM. a lecturing note Mayang Adelia Puspita, SP. MP. Bahan Ajar Kurva IS-LM - Mayang Adelia Puspita, SP. MP

PASAR UANG & PASAR BARANG (Keseimbangan Kurva IS-LM)

Xpedia Ekonomi. Makroekonomi

PERMINTAAN DAN PENAWARAN AGREGAT

PASAR BARANG dan Kurva IS (Keseimbangan Sektor Riil) Julian Adam Ridjal PS Agribisnis Universitas Jember

MODEL IS DARI PASAR BARANG DAN MODEL LM DARI PASAR UANG. Chapter Ten 1

ekonomi K-13 PERMINTAAN DAN PENAWARAN UANG K e l a s A. KONSEP DASAR a. Sejarah Uang Tujuan Pembelajaran

ekonomi K-13 KEBIJAKAN MONETER DAN KEBIJAKAN FISKAL K e l a s A. PENGERTIAN KEBIJAKAN MONETER Tujuan Pembelajaran

PENGUKURAN INFLASI. Dalam menghitung Inflasi secara umum digunakan rumus: P P

PEREKONOMIAN 4 SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA) : RUMAH TANGGA + PERUSAHAAN + PEMERINTAH + PERDAGANGAN LUAR NEGERI

BAB II TINJAUAN TEORI. landasan teori yang digunakan dalam penelitian yaitu mengenai variabel-variabel

TUJUAN KEBIJAKAN MONETER

SILABUS. Mata Kuliah Ekonomi Makro I Dosen Nano Prawoto, SE. M.Si. Hunting Ext. 184

DERIVASI FUNGSI DAN KURVA IS

Pertanyaan: Isi semua kolom tersebut (sertakan perhitungannya di bawah tabel)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Kebijakan Moneter & Bank Sentral

Pengeluaran Agregat yang direncanakan (AE) dan Ekuilibrium Output

KESEIMBANGAN AGREGAT DEMAND AGREGAT SUPPLY

Kerangka Belajar Ekonomi Makro Pandangan Klasik, Keyness dan Sesudahnya

ekonomi Kelas X KEBIJAKAN MONETER KTSP A. Kebijakan Moneter Tujuan Pembelajaran

Ilmu Ekonomi Bank Sentral dan Kebijakan moneter

BAB 3 KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR (TERTUTUP)

Hubungan antara Inflasi dan Jumlah Uang Beredar

IV. MODEL ANALISIS IS-LM

ANALISIS EFEKTIVITAS ANTARA KEBIJAKAN FISKAL DAN KEBIJAKAN MONETER DENGAN PENDEKATAN MODEL IS - LM (STUDI KASUS INDONESIA TAHUN )

Suriname. Yunani. Libya. Cekoslovakia

KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN TERBUKA

Perekonomian Terbuka

BAB I PENDAHULUAN. fenomena yang relatif baru bagi perekonomian Indonesia. perekonomian suatu Negara. Pertumbuhan ekonomi juga diartikan sebagai

Permintaan dan Penawaran Uang

TEORI EKONOMI 2 JUMLAH SKS TAHUN AJARAN KETENTUAN

Prof. Dr. Almasdi Syahza, SE., MP Peneliti dan Pengamat Ekonomi Pedesaan Blog:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kebijakan Fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi dalam rangka mengarahkan

Perekonomian Indonesia

SISTEM EKONOMI DAN KEBIJAKAN

Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk mengukur kinerja ekonomi suatu negara dapat dilakukan dengan menghitung

KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL PEREKONOMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA)

BAB 2. Keseimbangan Perekonomian Dua Sektor (Tertutup Sederhana)

Bab 4 TEORI MONETER MV = PT. i 1

KESEIMBANGAN EKONOMI Melihat lebih mendalam keseimbangan Pendapatan Nasional yang ditentukan oleh Pengeluaran Agregat ( Pendekatan Keynesian )

KESEIMBANGAN DALAM PEREKONOMIAN TERTUTUP

Suku Bunga dan Nilai Waktu Uang

GDP = konsumsi + investasi + pengeluaran pemerintah + ekspor - impor

IV. FUNGSI PENDAPATAN (Penerapan Fungsi Linear dalam Teori Ekonomi Makro)

PEREKONOMIAN TERBUKA

Kebijakan Moneter dan Fiskal

Pengertian Suku Bunga. Suku bunga merupakan harga yang

SISTEM MONETER DI INDONESIA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH TEORI EKONOMI 2 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN

ekonomi K-13 INFLASI K e l a s A. INFLASI DAN GEJALA INFLASI Tujuan Pembelajaran

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. faktor-faktor penyebab dan mempunyai dampak negatif yang sangat parah

Pembahasan Soal UTS PTE Makro 2016/2017

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Model Keseimbangan Pengeluaran Dua Sektor

Mekanisme transmisi. Angelina Ika Rahutami 2011

KEBIJAKAN FISKAL DAN KEBIJAKAN MONETER. Oleh : Muhlisin

CROWDING OUT DI INDONESIA

II. KERANGKA PEMIKIRAN. Uang didefinisikan sebagai sesuatu yang diterima secara umum dalam

A. Indeks Harga dan Inflasi

MASALAH DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN EKONOMI

BAB II TINJAUAN LITERATUR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kebijakan moneter merupakan salah satu bentuk kebijakan stabilisasi yang

Memasukkan beberapa aset sebagai alternatif dari uang

Kebijakan Pemerintah KEBIJAKAN PEMERINTAH. Kebijakan Pemerintah. Kebijakan Pemerintah 4/29/2017. Tujuan

SATUAN ACARA PENGAJARAN ( SAP )

PENGANTAR EKONOMI MAKRO

Tidak lupa juga penulis ucapkan terima kasih kepada bapak Endra. Yuafanedi Arifianto ST. selaku dosen Pengantar Ekonomi dan juga berbagai

EKONOMI. unlimited human s wants and needs. scarcity resources

Pertemuan ke: 04 KEBIJAKAN MONETER: EKSPRESI FUNGSI STABILISASI DAN SUSTAINIBILITAS DALAM POLITIK KEUANGAN NEGARA

Dasar Bisnis & Manajemen. Bentuk Sistem Perekonomian dan Pengaruh Faktor Ekonomi terhadap Bisnis Domestik dan Global. Tatap Muka.

I. PENDAHULUAN. terlepas dari kegiatan ekonomi internasional. Kegiatan ekonomi internasional

Pertemuan ke-4 KONSUMSI DAN INVESTASI

IV. KINERJA MONETER DAN SEKTOR RIIL DI INDONESIA Kinerja Moneter dan Perekonomian Indonesia

Transkripsi:

BAB V KESEIMBANGAN PASAR BARANG DAN PASAR UANG ( ANALISIS IS LM )

BAB V KESEIMBANGAN PASAR BARANG dan PASAR UANG ( Analisis IS LM ) Setelah mempelajari mengenai pendapatan nasional dan memahami sekilas perbedaan pandangan antara ekonom Klasik dan Keynesian, yang masing masing berpegang pada efektifitas kebijakan fiskal dan moneter, maka dalam bab ini akan dibahas bagaimana menggabungkan antara kedua kebijakan tersebut dan bagaimana masing masing kebijakan akan bekerja dalam berbagai kondisi perekonomian. Analisis IS LM akan melihat bagaimana keseimbangan pendapatan nasional dicapai dalam keadaan tingkat bunga mengalami perubahan. Dalam analisis IS LM perekonomian dilihat dalam dua sudut pandang yaitu sektor produksi atau riil dan sektor keuangan. Analisis IS ( Investasi dan saving ) akan membahas hubungan antara tingkat bunga dengan pendapatan nasional. Analisis LM ( Liquidity Money ) akan membahas hubungan antara tingkat bunga yang diwujudkan oleh keseimbangan antara permintaan dan penawaran uang dengan pendapatan nasional di mana keseimbangan bisa dicapai. A. ANALISIS IS Pembentukan kurva IS dapat dilakukan dengan melalui dua cara yaitu pertama melihat perubahan perubahan yang berlaku ke atas keseimbangn pendapatan nasional sebagai akibat perubahan tingkat bunga. Kedua dengan menggunakan grafik empat kuadran yang menerangkan hubungan antara tingkat bunga dan keseimbangan pendapatan nasional. Cara mencari fungsi IS pada perekonomian 4 sektor. Diketahui C = Co + cd Maka C = ( Co cto + cfo ) + ( c ct + cf ) S = - ( Co cto + cfo ) + ( 1 c + ct + cf ) I = Io hi T G = Go = To + t X = Xo F = Fo + f M = Mo + m

49 Cara I Persamaan fungsi IS adalah = Ao - hi Dimana = pendapatan nasional dan i = Tingkat bunga = Ao = Co + cto + cfo + Io + Go + Xo Mo h = Koefisien fungsi investasi 1. ( 1 c + ct + cf + m ) Cara II ( Melalui Identitas Pendapatan Nasional ) =C+I+G +X M = ( Co cto + cfo ) + ( c ct cf ) + Io hi + Go + Xo Mo m ( 1 c + ct + cf + m ) = ( Co cto + cfo + Io + Go + Xo Mo hi ) = 1. ( Co cto + cfo + Io + Go + Xo Mo ) 1. (hi) ( 1 c + ct + cf + m ) ( 1 c + ct + cf + m ) Jika 1. ( 1 c + ct + cf + m ) = Ao = Co - cto + cfo + Io + Go + Xo Mo Maka persamaan fungsinya adalah = Ao - hi Cara III ( Melalui Keseimbangan Injeksi = Kebocoran ) I+G+X = S+T+M I+G+X = Io - hi + Go + Xo = ( Io + Go + Xo ) hi S+T+M = - ( Co cto + cfo ) + ( 1 c + ct + cf ) + ( Mo + m ) S+T+M = - ( Co cto + cfo Mo ) + ( 1 c + ct + cf + m )

I+G+X = S+T+M ( Io + Go + Xo ) hi = - ( Co cto + cfo Mo ) + ( 1 c + ct + cf + m ) ( 1 c + ct + cf + m ) = ( Io + Go + Xo ) hi + ( Co cto + cfo Mo ) = 1. ( Co cto + cfo + Io + Go + Xo Mo ) 1. (hi) ( 1 c + ct + cf + m ) ( 1 c + ct + cf + m ) Jika 1. ( 1 c + ct + cf + m ) = 5 Ao = Co - cto + cfo + Io + Go + Xo Mo Maka persamaan fungsinya adalah = Ao - hi Cara IV GRAFIS Untuk menggunakan cara grafis diperlukan 4 kuadran yaitu : 1. Kwadran Kurva Injection I+G+X = ( Io + Go + Xo ) hi 2. Kwadran Leakage S+T+M = - ( Co cto + cfo Mo ) + ( 1 c + ct + cf + m ) 3. Kwadran Keseimbangan Injeksi = Kebocoran 4. Kwadran Kurva I S S+T+M S+T+M 45 I+G+X i 1 2

i I1 I1 I2 I2 IS I+G+X 1 2 Gambar 6.1 Penurunan IS secara grafis 51 Kurva IS dapat bergeser karena adanya perubahan elemen kebijakan fiskal. Kebijakan fiskal terdiri atas : Kebocoran : Pajak dan subsidi, impor dan tabungan Injeksi : Investasi, Pengeluaran pemerintah dan ekspor Terdapat 2 macam kebijakan fiskal yang lazim diterapkan oleh pemrintah yaitu : 1. Kebijakan Longgar, Investasi, Pengeluaran pemerintah dan Eksport dinaikkan sehingga kurva injeksi akan bergeser ke kanan atas sementara Saving, Tax dan Import dikurangi sehingga kurva kebocoran bergeser ke kanan bawah. Dampak yang diharapkan akan timbul adalah pendapatan nasional akan naik dan kurva IS akan bergeser ke kanan atas. 2. Kebijakan Ketat, dimana Investasi, Pengeluaran pemerintah dan eksport diturunkan sehingga kurva injeksi akan bergeser ke kiri bawah, Saving, Tax dan Import dinaikkan, kurva kebocoran akan bergeser ke kiri bawah. Dampak yang diharapkan timbul adalam pendapatan nasional akan turun, kurva IS bergeser ke kiri bawah. B. ANALISIS LM Kurva LM adalah fungsi yang menunjukkan hubungan antara tingkat bunga dan pendapatan nasional dalam keadaan pasar uang yang seimbang, yaitu besarnya penawaran uang sama dengan permintaan uangnya. Keseimbangan pasar uang bisa ditulis sebagai berikut : Penawaran uang = Permintaan Uang Ms = Md Ms = M1 + M2

Ms = ( Mpre + Mt ) + Mspe Ms = ( M1 + k ) + M2 gi Dari keseimbangan pasar uang tersebut maka dapat diperoleh fungsi LM sebagai berikut : Ms = ( M1 + k ) + M2 gi 52 k = ( Ms M1 M2 ) + ( g i ) = 1/k ( Ms M1 M2 ) + 1/k ( g i ) = M + gi Catatan : Fungsi M2 berslope negatif karena yang digunakan adalah fungsi M2 pada daerah Keynesian. Terdapat 2 macam kebijakan Moneter yaitu : 1. Kebijakan Moneter longgar, sering juga disebut sebagai easy monetary policy atau espansionary monetary policy. aitu kebijakan yang dilakukan dengan cara merubah ( menaikkan atau menurunkan ) variabel kebijakan moneter yang bertujuan untuk menaikkan pendapatan nasional. 2. Kebijakan Moneter ketat, sering juga disebut sebagai tight monetary policy atau contractionary monetary policy adalah kebijakan yang dilakukan dengan cara merubah variabel kebijakan moneter yang dampaknya menurunkan pendapatan nasional. Kebijakan moneter melalui perubahan Ms dapat dilakukan melalui : 1. Pencetakan uang, keleluasan mencetak uang tergantung pada sistem penentuan nilai mata uang apakah dengan menggunakan full bodied money atau dengan fiat money. Namun pencetakan uang harus dilakukan dengan sangat hati hati agar tidak terjadi inflasi. 2. Perubahan RR atau cadangan simpanan masyarakat yang harus berada di Bank Umum. Bila kebijakan moneter ketat, maka RR akan dinaikkan sehingga jumlah uang yang beredar di masyarakat akan berkurang, demikian juga sebaliknya jika yang diterapkan adalah kebijakan moneter longggar. 3. Open Market operation atau operasi pasar terbuka yaitu dengan menerbitkan dan menjual atau membeli surat berharga kepada masyarakat. Bagi negara negara yang mempunyai BUMN mekanisme penjualan surat berharga lebih mudah dibandingkan dengan negara yang tidak mempunyai BUMN. Cara mencari fungsi dan kurva LM Contoh : Permintaan uang untuk bertransaksi : Mt = 1/1

: Mpre = 1. Permintaan uang untuk spekulasi : Mspe = 25. - 5. i Penawaran uang : Ms = 5. 53 Fungsi LMnya adalah = M + gi Diketahui = 1/ k = 1. = 1 ( 1/1 ) = 1 ( 25. 1. ) + 1 ( 5. ) i = 15. + 5. i Apabila digambar dalam grafik maka akan kelihatan sebagai berikut : LM i 4% 4% 3% 3% 5 1 45 25 M2 15 3 35 45

4 4 1 5 1 Ms 3 35 C. BENTUK - BENTUK KURVA LM Berbeda dengan kurva IS yang hanya punya 1 bentuk, kurva LM mempunyai beberapa bentuk, hal ini dikarenakan adanya perbedaan pandangan antara Klasik dan Keynesian. 3 bentuk tersebut meliputi Classical Range,Keynesian Range dan Liquidity Trap. 54 Grafik ketiga bentuk tersebut digambarkan sebagai berikut : LM i Classical Range i1 Liquidity trap IS2 i2 Keynesian Range IS1 1 2 Pada Liquidity

trap, kebijakan moneter tidak berperan, karena bentuknya horisontal. Bagaimanapun kebijakan moneter yang dilakukan oleh pemerintah tidak akan merubah pendapatan nasional Pada Keynesian Range baik kebijakan Fiskal maupun moneter berperan Pada Classical Range kebijakan fiskal justru yang tidak berperan, karena bentuknya yang vertikal. Bagaimanapun kebijakan fiskal yang dilakukan tidak akan berpengaruh pada peningkatan pendapatan. Kebijakan Fiskal dan moneter 1. Analisis IS yang telah dipelajari di atas, di mana fungsi IS nya adalah = Ao - h i, jika kebijakan fiskal diterapkan maka akan menghasilkan pergeseran horisontal sebesar yang besarnya K x multiplier kebijakan fiskal = K x Ao 2. Fungsi LM adalah = M + gi, jika kebijakan moneter diterapkan akan menghasilkan pergeseran horisontal sebesar yang besarnya = K x M 3. Proses multiplier bekerja dengan penuh pada setiap sektor apabila tidak dicampuri oleh sektor yang lain. Pada IS kebijakan fiskal bisa bekerja dengan penuh, sebaliknya dalam kurva LM kebijakan moneter bisa bekerja dengan penuh, di mana kebijakan fiskal tidak berfungsi atau disebut dengan Dikotomi Klasik. 55 4. Klasikal dikotomi terjadi pada daerah daerah kebijakan fiskal tidak berfungsi Classical Range di mana sedangkan pada Liquidity Trap kebijakan moneter tidak berfungsi. 5. Pada daerah Keynesian keduanya berfungsi ( baik fiskal maupun moneter ), sehingga keseimbangan antara IS dan LM terjadi di daerah tersebut. Persamaan keseimbangannya adalah sebagai berikut : = g. h + g Ao + h h + g M 56