AARA I SIFAT DAN REAKSI MONOSAKARIDA DAN DISAKARIDA A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM 1. Tujuan praktikum : Mengidentifikasi jenis sakarida sesuai dengan jenis reaksinya 2. ari, tanggal praktikum : Sabtu, 29 Juni 2013 3. Tempat praktikum : Laboratorium Kimia, FKIP, Universitas Mataram B. LANDASAN TEORI Monosakarida merupakan sakarida sederhana yang tidak dapat dihidrolisis menjadi unit lebih kecil walaupun dalam suasana yang lunak sekalipun. Monosakarida yang paling sederhana adalah gliseraldehida, suatu aldosa atau isomernya ialah dihidroksiaseton, suatu ketosa. Kedua senyawa tersebut merupakan suatu triosa karena mengandung tiga atom. Jadi suatu monosakarida tidak hanya dapat dibedakan berdasarkan gugus fungsionalnya, tetapi juga dengan jumlah atom karbonnya (Purwo, 1993 : 32-42). Suatu disakarida adalah suatu karbohidrat yang tersusun dari dua satuan monosakarida yang dipersatukan oleh suatu hubungan glikosida dari karbon 1 dari satu satuan ke suatu O satuan lain. Suatu cara ikatan yang lazim ialah suatu hubungan glikosida α atau β dari satuan pertama ke gugus 4-hidroksil dari satuan kedua. Dalam larutan air, ikatan glikosida ini tetap tak berubah. Ikatan ini tiada berada dalam kesetimbangan dengan anomernya. Tetapi satuan kanan dalam tiap struktur mengandung suatu gugus hemiasetal. Dalam larutan air, gugus khusus ini berada dalam kesetimbangan dengan bentuk aldehida rantai terbuka dan dengan anomer yang lain. ontohnya, sukrosa adalah suatu disakarida yang dapat dihidrolisis menjadi satu satuan glukosa dan satu satuan fruktosa yang disatukan oleh suatu ikatan glikosida (Fessenden, 1986: 318 dan 348). Fruktosa mempunyai rasa lebih manis daripada glukosa, juga lebih manis daripada gula tebu atau sukrosa. Fruktosa dapat dibedakan dari glukosa dengan pereaksi Selliwanoff, 1
yaitu larutan resornisol (1,3-dihidroksibenzene) dalam asam l. Dengan peraksi ini mulamula fruktosa diubah menjadi hidroksimetilfurfural yang selanjutnya bereaksi dengan resornisol membentuk senyawa yang berwarna merah. Pereaksi Selliwanoff ini khas untuk menunjukkan adanya ketosa (Poedjiadi, 2009: 27-28).. ALAT DAN BAAN 1. Alat a. Gelas kimia b. Tabung reaksi c. Rak tabung reaksi d. Pipet tetes e. ot plate f. Penjepit kayu g. Stopwatch 2. Bahan a. Larutan Galaktosa b. Larutan Fruktosa c. Larutan Maltosa d. Larutan Laktosa e. Reagen Molisch f. Larutan 2 SO 4 g. Reagen Selliwanoff h. Reagen Benedict 2
i. Air keran D. ARA KERJA 1. Monosakarida a. Reaksi Molisch - Dimasukkan 2 ml larutan galaktosa ke dalam tabung reaksi kemudian ditambahkan reagen Molisch sebanyak 5 tetes - Dikocok hingga rata dan diamati perubahan yang terjadi - Ditambahkan lagi kedalamnya 1 ml 2 SO 4 pekat secara perlahan-lahan lewat dinding tabung reaksi - Diamati dan dicatat apa yang terjadi b. Reaksi Selliwanoff - Disiapkan 2 tabung reaksi kemudian pada tabung satu ditambahkan dengan 0,5 ml galaktosa sedangkan tabung yang lainnya ditambahkan dengan 0,5 ml fruktosa - Ditambahkan 8 tetes Selliwanoff pada masing-masing tabung reaksi, dicatat perubahannya - Ditambahkan kembali reagen Selliwanoff sampai 2 ml pada masing-masing tabung. Dicatat perubahan yang terjadi - Dipanaskan larutan tersebut dalam penangas air selama 2 menit. Diamati dan dicatat perubahan yang terjadi 2. Disakarida a. Tes Benedict - Disiapkan 2 tabung reaksi dan dimasukkan 8 tetes maltosa kedalam satu tabung, sedangkan tabung yang lain ditambahkan dengan 8 tetes laktosa 3
- Ditambahkan 2 ml reagen Benedict kedalam masing-masing tabung - Dipanaskan larutan tersebut selama 5 menit dalam penangas air. Diamati dan dicatat perubahan yang terjadi E. ASIL PENGAMATAN - Terlampir F. ANALISIS DATA 1. Monosakarida a. Reaksi Molisch 4
O O O O + α naftol 2 SO 4 pekat 3 O O O O 2 O galaktosa O dihidroksimetilfurfural lapisan ungu b. Reaksi Selliwanoff - Galaktosa O O O + reagen Selliwanoff O O 2 O galaktosa 5
- Fruktosa 2 O O O + reagen Selliwanoff senyawa berwarna merah O O 2 O fruktosa 2. Disakarida - Maltosa Maltosa + reagen Benedict u 2 O (endapan merah bata) - Laktosa Laktosa + reagen Benedict u 2 O (endapan merah bata) G. PEMBAASAN Percobaan kali ini memiliki tujuan untuk mengidentifikasi jenis sakarida sesuai dengan jenis reaksinya. Reaksi yang diujikan antara lain reaksi Molisch dan reaksi Selliwanoff untuk monosakarida, sedangkan untuk disakarida diuji dengan reaksi Benedict. Sakarida yang digunakan antara lain galaktosa, fruktosa, laktosa dan maltosa. Untuk percobaan pertama, yaitu uji monosakarida dengan menggunakan reagen Molisch. Monosakarida yang diuji adalah galaktosa. Reagen Molisch terdiri atas larutan α naftol dalam alkohol yang apabila ditambahkan pada sakarida seperti galaktosa kemudian secara hati-hati ditambahkan dengan 2 SO 4 pekat akan membentuk 2 lapisan cair yang 6
terpisahkan oleh lapisan berwarna ungu. al ini terbukti pada percobaan yang dilakukan, yang merupakan reaksi positif dari analisis kualitatif sakarida (karbohidrat). Lapisan berwarna ungu yang dihasilkan dalam percobaan ini merupakan reaksi kondensasi antara furfural dengan α naftol. Kemudian untuk uji monosakarida yang lain adalah dengan menggunakan reagen Selliwanoff dan sakarida yang diuji untuk percobaan ini adalah galaktosa dan fruktosa. Reagen Selliwanoff merupakan larutan resornisol (1,3-dihidroksibenzene) dalam asam l yang merupakan reagen khas untuk identifikasi adanya gugus ketosa dalam sakarida yang ditandai dengan terbentuknya senyawa berwarna merah. Pada percobaan yang dilakukan, kedua sakarida setelah ditambahkan dengan reagen Selliwanoff menghasilkan warna pink kecoklatan, hanya saja pada galaktosa, terdapat bercak-bercak merah bata pada dinding tabung. Dan setelah dipanaskan, terdapat endapan putih dan coklat pada dasar tabung untuk kedua jenis sakarida yang diuji, dimana pada galaktosa, endapan coklat yang dihasilkan lebih banyak dibandingkan dengan fruktosa. al ini dikarenakan galaktosa tidak memiliki gugus ketosa yang dapat bereaksi dengan reagen Selliwanoff, sehingga Selliwanoff mengendap di dasar tabung, sedangkan fruktosa yang memiliki gugus ketosa akan bereaksi sempurna dengan reagen membentuk senyawa berwarna merah seperti jus jambu. Untuk disakarida dilakukan test Benedict dengan cara mencampurkan maltosa dan laktosa dengan reagen Benedict kemudian dipanaskan. Pada kedua disakaria, setelah ditambahkan dengan benedict, larutan menjadi berwarna biru muda, dan setelah dipanaskan larutan berubah menjadi orange dan terdapat endapan merah bata pada dasar tabung, dimana endapan pada maltosa lebih banyak dibandingkan dengan laktosa. Endapan merah bata yang dihasilkan merupakan u 2 O hasil reduksi u ++ dari kuprisulfat (reagen Benedict) menjadi u +. Endapan merah tesebut merupakan reaksi positif dari gula-gula pereduksi yang masih memiliki atom anomer, yaitu atom yang masih mengikat gugus fungsi (aldehid atau keton). Pada maltosa dan laktosa, anomer berada pada atom nomor 1 glukosa. Sedangkan banyak endapan yang terbentuk dipengaruhi oleh konsentrasi disakarida yang diuji.. KESIMPULAN 7
Berdasarkan hasil pengamatan, analisis data dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa; 1. Galaktosa bereaksi positif dengan reagen Molisch yang merupakan pereaksi analisis kualitatif karbohidrat yang ditandai dengan terbentuknya lapisan ungu. 2. Fruktosa bereaksi positif dengan Selliwanoff karena memiliki gugus ketosa, sedangkan galaktosa yang memiliki gugus aldosa memberikan hasil negatif. 3. Maltosa dan laktosa memberikan hasil positif terhadap reagen Benedict karena keduanya masih memiliki atom anomer. 8