MAGNESIUM (Mg) bisa mengandung sejumlah besar Mg sebagai MgSO4. dibagi menjadi tiga, yaitu: nonexchangeable, exchangeable, dan bentuk terlarut

dokumen-dokumen yang mirip
MODUL 2-1 NUTRISI MINERAL TUMBUHAN

I. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) adalah tanaman pangan utama sebagian besar penduduk

Fungsi Hara bagi Tanaman AGH 322

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

VII. KEHARAAN DAN PEMUPUKAN

4. Jenis pupuk. Out line. 1. Definisi pupuk 2. Nutrien pada tanaman dan implikasinya 3. Proses penyerapan unsur hara pada tanaman

Unsur Hara Penyusun Tanaman

TINJAUAN PUSTAKA Pemupukan

Table. Usual content of micronutrients in soils, and in harvested crops

TIGA PILAR UTAMA TUMBUHAN LINGKUNGAN TANAH

TINJAUAN PUSTAKA. Sekilas Tentang Tanah Andisol. lapisan organik dengan sifat-sifat tanah andik, mana saja yang lebih

Distribusi Hara dalam Tanaman: Transport Jarak Jauh dalam Xylem dan Phloem AGH 322

I. PENDAHULUAN. Selada (Lactuca sativa L.) merupakan salah satu tanaman sayur yang dikonsumsi

TINJAUAN PUSTAKA. Sifat dan Ciri Tanah Ultisol. Ultisol di Indonesia merupakan bagian terluas dari lahan kering yang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PEMBAHASAN UMUM Penetapan Status Kecukupan Hara N, P dan K pada Bibit Duku

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. basa berlangsung intensif, sedangkan kandungan bahan organik rendah karena

METABOLISME 2. Respirasi Sel Fotosintesis

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. dilakukan sejak tahun 1995, meliputi pengolahan dan tingkat penggunaan dalam

1 Asimilasi nitrogen dan sulfur

TINJAUAN PUSTAKA Pupuk dan Pemupukan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

TOKSIKOLOGI PAKAN TERNAK

II. TINJAUAN PUSTAKA. Viabilitas benih diartikan sebagai kemampuan benih untuk tumbuh menjadi

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis tanah lokasi penelitian disajikan pada Lampiran 1. Berbagai sifat kimia tanah yang dijumpai di lokasi

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Jagung manis atau lebih dikenal dengan nama sweet corn (Zea mays

FOTOSINTESIS & LINGKUNGAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tebu ( Saccharum officinarum L.)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IV. SIFAT - SIFAT KIMIA TANAH

Desti Diana Putri/ I.PENDAHULUAN

Mutiara Dewi P. Pertemuan 5

BAB 3 KIMIA TANAH. Kompetensi Dasar: Menjelaskan komponen penyusun, sifat fisika dan sifat kimia di tanah

TINJAUAN PUSTAKA Agronomis Kelapa Sawit

PUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

II. TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. untuk dikembangkan di Indonesia, baik sebagai bunga potong maupun tanaman

I. PENDAHULUAN. Tingkat konsumsi sayuran rakyat Indonesia saat ini masih rendah, hanya 35

SIFAT KIMIA TANAH LANJUTAN SIFAT KIMIA TANAH

PETUNJUK LAPANGAN (PETLAP) PEMUPUKAN KEDELAI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Unsur Hara Mikro yang dibutuhkan oleh Tanaman

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum) merupakan tanaman semusim yang tergolong

NO 3 NH 4. pada mineral liat dan humus, NO 3- di larutan HPO 4, HPO 4

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

TANAH. Tanah terdiri atas empat komponen : butir-butir mineral materi organik air udara

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4. Kandungan Unsur Hara Makro pada Serasah Daun Bambu. Unsur Hara Makro C N-total P 2 O 5 K 2 O Organik

Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh

II. TINJAUAN PUSTAKA. Padi merupakan tanaman dari famili Gramineae. Padi memiliki akar serabut

NUTRISI DAN ENERGI TUMBUHAN. Oleh: Drs. Taufik Rahman, MPd.

TANAH. Apa yang dimaksud dengan tanah? Banyak definisi yang dapat dipakai untuk tanah. Hubungan tanah dan organisme :

Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan Pertemuan : Minggu ke 1 Estimasi waktu : 150 menit Pokok Bahasan : Rumah tangga air pada tumbuhan Sub pokok

HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Budidaya kedelai pada tingkat petani di Indonesia, belum diusahakan pada

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sawi termasuk ke dalam famili Crucifera (Brassicaceae) dengan nama

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

TINJAUAN PUSTAKA. saat ini adalah pembibitan dua tahap. Yang dimaksud pembibitan dua tahap

TERJEMAHAN DAN RINGKASAN BUKU DIAGNOSIS DEFISIENSI DAN KERACUNAN HARA MINERAL

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. biologi tanah sehingga menjadi lebih baik bagi pertumbuhan tanaman. Dalam

TINJAUAN PUSTAKA. antara cm, membentuk rumpun dan termasuk tanaman semusim.

KEMASAMAN TANAH. Sri Rahayu Utami

II. TINJAUAN PUSTAKA Tanah Sawah

TINJAUAN PUSTAKA. baik terus-menerus sepanjang tahun maupun bergiliran dengan tanaman palawija.

TINJAUAN PUSTAKA. Perubahan kondisi fisik dan kimia tanah akibat kebakaran akan berakibat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio:

(Shanti, 2009). Tanaman pangan penghasil karbohidrat yang tinggi dibandingkan. Kacang tanah (Arachis hypogaea) merupakan salah satu tanaman pangan

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia, fungsinya bagi kehidupan tidak pernah bisa digantikan oleh senyawa

SMA XII (DUA BELAS) BIOLOGI METABOLISME

2. Penaburan, pembenaman dan pencampuran kapur ketanah harus dalam dan rata.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Dosis Kapur Terhadap Pertumbuhan Bibit Jarak Pagar

Pupuk hidroponik A-B mix vegetatif merupakan ramuan pupuk untuk. kelompok tanaman vegetatif. Pupuk tersebut mengandung total N 200 ppm

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biologi Spirulina sp.

TEORI PEMBENTUKAN ATP, KAITANNYA DENGAN PERALIHAN ASAM-BASA. Laurencius Sihotang BAB I PENDAHULUAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. menunjang pertumbuhan suatu jenis tanaman pada lingkungan dengan faktor

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN AIR DAN TANAMAN STAF LAB. ILMU TANAMAN

KULIAH V TRANSPOR LARUTAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA

BIOLOGI. Nissa Anggastya Fentami, M.Farm, Apt

TINJAUAN PUSTAKA. Jagung (Zea mays L.) adalah tanaman semusim dan termasuk jenis

BAB 7 INDUSTRI PUPUK. Pengantar

FUNGSI PHOSPOR DALAM METABOLISME ATP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jagung merupakan tanaman berumah satu, bunga jantan terbentuk pada

HASIL DAN PEMBAHASAN

organel yang tersebar dalam sitosol organisme

I. PENDAHULUAN. Tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu komoditas

PENYERAPAN UNSUR HARA OLEH AKAR DAN DAUN

BAB VIII PROSES FOTOSINTESIS, RESPIRASI DAN FIKSASI NITROGEN OLEH TANAMAN

KULIAH KE- 4(11) KESUBURAN TANAH DAN PEMUPUKAN

Transkripsi:

MAGNESIUM (Mg) Kandungan Mg dalam kebanyakan tanah umumnya antara 0,05% pada tanah pasir, dan 0,5% pada tanah liat. Kandungan Mg dalam tanah liat tinggi karena Mg yang ada dalam mineral ferromagnesian relatif mudah terlapukkan. Selain itu Mg terdapat dalam mineral sekunder. Beberapa tanah mengandung Mg sebagai MgCO3 atau dolomit (CaCO3. MgCO3). Dalam tanah kering dan semi kering tanah bisa mengandung sejumlah besar Mg sebagai MgSO4. Distribusi Mg dalam tanah bisa dianggap sama dengan cara distribusi K, dibagi menjadi tiga, yaitu: nonexchangeable, exchangeable, dan bentuk terlarut air. Ketiganya membentuk kesetimbangan. Fraksi terbesar adalah nonexchangeable yang meliputi semua mineral primer dan kebanyakan mineral sekunder. Sedangkan bentuk exchangeable hanya sejumlah 5% total Mg. Bentuk Exchangeable dan bentuk terlarut air penting dalam mensuplai tanaman. Bentuk Exchangeable Mg hanya menyusun 4-20% kapasitas pertukaran kation, lebih rendah dari Ca yang mencapai > 80% namun lebih tinggi dari K (sekitar 4%). Magnesium dalam larutan tanah seperti Ca +2 sering konsentrasinya 2-5 mm, walaupun levelnya agak tinggi variasinya antara 0,2 150 mm. Beberapa Mg dalam tanah terjadi berasosiasi dengan bahan organik, tetapi fraksi ini umumnya kecil kurang dari 1% total Mg. Seperti Ca +2, Mg relatif mudah terlindikan dari tanah 1

dengan jumlah 2 30 kg/ha/th. Kecepatan gerakan tergantung jumlah mineral yang mengandung Mg dalam tanah, kecepatan pelapukan dan intensitas pelindian, dan juga serapan Mg oleh tanaman. Dalam banyak tanah pelepasan Mg oleh pelapukan seimbang dengan pelindian. Pada tanah pasir sering pelepasan dengan pelindian predominan, sehingga kandungan Mg dalam subsoil pasir sering menjadi lebih tinggi dibandingkaan dengan kandungan Mg di lapisan atasnya. Level Mg dalam tanah sangat tergantung tipe tanah. Tanah yang terlapuk dan sangat terlidikan seperti padzols dan lateritic umumnya rendah Mg. Sebaliknya tanah yang terbentuk oleh tekanan, cenderung mengandung Mg tinggi. Uptake dan Translokasi Mg Umumnya konsentrasi Mg dalam larutan tanah > K + tetapi kecepatan serapan Mg +2 oleh sel akar jauh lebih dari pada kecepatan serapn K +. Kemampuan yang rendah dari akar dalam menyerap Mg +2 dibandingkan dengan K + mungkin tidak hanya terbatas di jaringan akar saja, tetapi juga bagian tanaman lainnya. Satu spekulasi adalah : Potensial serapan yang rendah mencerminkan kekurangan mekanisme serapan yang spesial yang menggerakkan Mg +2 menyeberang membran plasma. Jadi Transport Mg adalah pasif yang dimediasi oleh ionoshpores yang mana Mg +2 menuruni gradien elektrokimia. Dalam transport in, kompetisi kation bisa memainkan peranan utama dan serapan Mg +2 dapat sangat dipengaruhi oleh 2

kelebihan spesies kation lain, kususnya K + dan NH4 +. Kompetisi ini dapat menyebabkan defisiensi Mg +2. Tidak hanya serapan, namun juga translokasi Mg +2 dari akar ke bagian atas dapat dibatasi oleh K + dan Ca +2. Jadi kandungan Mg +2 yang tinggi dalam tanaman terjadi jika level nutrisi K + rendah. Walaupun level K + yang tinggi menekan serapan Mg =2, suplai K + yang tinggi mengakibatkan kandungan Mg berbada dalam organ yang berbeda. Level K + yang tinggi mengakibatkan kandungan Mg dalam daun dan akar tomat rendah, tetapi kandungan Mg dalam buah tinggi. Level K + yang tinggi juga megasilkan kandungan Mg dalam biji rami dan umbi kentang tinggi. Hal ini menggambarkan bahwa dengan level nutrisi K yang tinggi akan meningkatkan translokasi ion Mg +2 ke arah bua dan jaringan penyimpan. Berbeda dengan Ca +2, Mg +2 sangat mudah bergerak dalam floem dan dapat ditranslokasikan dari daun tua ke daun muda, persis sama dengan K +. Karena buah dan jaringan penyimpan sangat tergantung pada floem untuk suplai mineralnya, maka K dan Mg lebih tinggi dari pada Ca. 3

Fungsi Biokimia Dalam jaringan tanaman bagian besar total Mg lebih 70%, terdifusi dan terasosiasi dengan anion anorganik dan anion asam organik seperti malat dan sitrat. Magnesium juga terasosiasi dengan anion tak terdifusi termasuk oksalat dan pektat. Biji sereal mengandung Mg sebagai garam asam heksafosfo inositol (asam fitat). Peranan Mg yang paling banyak diketahui adalah sebagai pusat molekul klorofil (Gambar di bawah). Namun sebenarnya Fraksi Mg total dalam tanaman yang terasosiasi dengan klorofil hanya relatif sedikit, yaitu antara 15 20%. 4

Disamping fungsiya dalam molekul klorofil ion Mg +2 juga diperlukan dalam proses fisiologis yang lain. Satu peranan utama Mg +2 adalah sebagai kofaktor dalam hampir semua enzim pengaktivasi proses fosforilasi. Magnesium (Mg +2 ) membentuk jembatan antaara struktur pyrophosphate ATP atau ADP dan molekul enzim. Aktivasi ATPase oleh Mg +2 adalah terjadi di sekitar jembatan ini. Selain itu beberapa dehidrogenase juga enolase juga diaktifkan oleh Mg +2. Tetapi dalam enzim-enzim ini, reaksi Mg tidak spesifik dan Mn +2 sering lebih efisien. Reaksi kunci Mg +2 adalah aktivasi ribulose bisphosphoste carboxylase. Sinar meguntungkan asimilasi CO2 dan proses trerkait seperti produksi gula dan pati adalah konsekuensi dari aktivasi ribulose bisphosphoste carboxylase. Menurut Barber (1982) Mg +2 merupakan kation paling penting dalam menetralkan anion yang terdifusi dalam membran tilakoid. Umumnya jika tanaman kekurangan Mg proporsi N protein turun dan N non-protein naik. Dari fakta ini dapat disimpulkan bahwa kekurangan Mg menghambat sintesis protein. Ini bukan hasil dari kekurangan sintesis asam amino, sebagai contoh dalam hal kekurangan S. Efek ini bisa disebabkan oleh disosiasi ribosom menjadi sub-unit akibat tidak adanya Mg +2. Magnesium nampaknya menstabilkan partikel ribosom dalam konfigurasi yang dibutuhkan untuk sintesis protein dan dipercaya mempunyai efek penstabil yang sama dalam matriks inti. Menurut Wunderlich (1978) ini dicapai dengan efek pembentukan jembatan Mg +2 5

pada anion terdifusi tetangganya. Transfer asil amino dari amino asil trna ke rantai polipeptida juga bisa diaktifkan oleh Mg +2. Gejala Kekurangan Mg Gejala kekurangan magnesium berbeda antar spesies tanaman walaupun nampak ada karakteristik umum. Seperti telah disebutkan di muka bahwa Mg +2 bersifat mudah bergerak dalam tanaman dan defisiensi selalu dimulai dari daun yang lebih tua dan bergerak ke daun yang lebih muda. Penguningan interveinal atau klorosis terjadi dan dalam kejadian yang ekstrim adalah adanya daerah nekrosis. Daun yang kekurangan Mg sering gugur prematur. Dalam cereal dan monokotil umumnya terjadi kenampakan defisien Mg yang berbeda. Pada dikotil, metabolisme air dan karbohidrat tanaman dipengaruhi dan defisiensi mulai dari daun yang lebih tua. Dalam cereal, dasar daun mula-mula menunjukkan bercak kecil berwarna hijau gelap akumulasi klorofil dengan dengan background berwarna kuning pucat. Dalam tahap lanjut daun menjadi lebih klorosis dan belang. Nekrosis terjadi pada ujung daun. Gejala ini sama pada gandum dan jagung. Dalam jaringan daun nilai yang nampak terjadi defisiensi adalah sekitar 2 mg Mg per gram baan kering. Walaupun hal ini tergantung sejumlah faktor termasuk spesies tanaman. Ward dan Miller (1969) mengamati gejala defisiensi dalam daun tomat jika kandungan Mg turun sampai di bawah 3 mg Mg per gram berat kering. 6

Defisiensi Mg dalam poinsettia, terjadi klorosis pada antar urat daun. Pupuk Magnesium Pupuk Mg yang terutama digunakan dan mencukupi kebutuhan Mg adalah: % MgO Magnesian limestone ( Mg carbonate) 5 20 Ground burnt magnesian lime (Mg oxide) 10 33 Kieserite ( MgSO4 H2O ) 27 Epsom Salts ( MgSO4 7 H2O ) 16 Sulphate of potash magnesia (K2SO4 MgSO4) 11 Magnesite ( MgCO3) 45 7

Bermacam-macam bentuk magnesium yaitu sebagai karbonat, oksida, dan sulfat. Umumnya pupuk sulfat lebih cepat efektif dari pada pupuk karbonat namun juga lebih mahal. Aplikasi dolomit limestone ( CaCO3 MgCO₃) sangat berguna pada tanah asam yang secara teratur membutuhkan kapur. Dekomposisi dolomit juga dibantu dengan ph rendah. Pada tanah yang lebih netral, MgSO₄ lebih cocok apalagi jika kebutuhan Mg perlu segera dipenuhi. Bermacam-macam bentuk MgSO₄ berbeda kelarutannya. Garam epsom (MgSO4 7 H2O ) walaupun lebih mahal namun lebih mudah larut dari pada kiserite ( MgSO4 H2O). 8

9