Jurnal Mikrobiologi Vol.1 No.1 Maret 2016

dokumen-dokumen yang mirip
IV. KULTIVASI MIKROBA

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR STERILISASI

Nova Nurfauziawati

JURNAL PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PERTANIAN. PENGENALAN ALAT Dan STERILISASI ALAT : MHD FADLI NST NIM : : AGROEKOTEKNOLOGI

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda

BAB III METODE PENELITIAN

MODUL 1 PENGENALAN ALAT LABORATORIUM MIKROBIOLOGI

MENGENAL ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN DALAM PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INTRODUCING TOOLS IN THE MICROBIOLOGY PRACTICAL

PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI. Disusun oleh : Dr. Henny Saraswati, M.Biomed PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

Sterilisasi Alat dan Bahan untuk Pengujian Kesehatan Benih

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini di lakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan Jurusan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR ISOLASI MIKROORGANISME. Disusun Oleh: Rifki Muhammad Iqbal ( ) Biologi 3 B Kelompok 6

STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE (SOP) MIKROSKOP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat,

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai Desember 2013 dengan tahapan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitaian ini di lakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai September

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang populasi bakteri dan keberadaan bakteri gram pada

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. agar, arang, NaOH, HCl dan akuades. spirtus, timbangan analitik, beker gelas, LAF vertikal.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Jenis penelitian ini adalah penelitian non-eksperimental dengan pendekatan

III. MATERI DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. dan dilanjutkan dengan identifikasi jenis bakteri Escherichia coli, Salmonella sp,

MATERI DAN METODE. Kasim Riau yang beralamat di Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Plant Physiology and Culture

PENGAMBILAN SAMPEL MAKANAN UNTUK PARAMETER MIKROBIOLOGI, PENGIRIMAN, PEMERIKSAAN DAN INTERPRETASI HASIL PEMERIKSAAN SAKRIANI

BAB III METODE PENELITIAN. dan tingkat kerusakan dinding sel pada jamur Candida albicans merupakan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan 2

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Mikrobiologi dengan judul Pengenalan Alat yang disusun oleh: Nama : Lasinrang Aditia Nim : Kel

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan rancang bangun penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian tentang pemanfaatan kunyit putih (Curcuma mangga Val.) pada

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari hingga Maret 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan berdasarkan metode Experimental dengan meneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah RAL

BAB III METODE PENELITIAN

PENGUJIAN DAYA MORTALITAS FUNGISIDA PADA ARSIP KERTAS

KETERAMPILAN LABORATORIUM DAFTAR ALAT LABORATORIUM

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang dilakukan dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya.

Tinjauan Praktikum. vii

BAB III METODE PENELITIAN. Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana

BAB III METODE PENELITIAN. sampai Desember Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pembinaan

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur In Vitro Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN. dari Lactobacillus plantarum yang diisolasi dari usus halus itik Mojosari (Anas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada penjual minuman olahan yang berada di pasar

BAB III METODE PENELITIAN. terdiri atas 5 perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari:

BAB III METODE PENGUJIAN. Pemeriksaan bakteri Coliform pada air limbah dilakukan Balai Riset dan

2. Prosedur Isolasi ke Media Padat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan

BAB III METODE PENELITIAN. eksplorasi dengan cara menggunakan isolasi jamur endofit dari akar kentang

BAB III METODE PENELITIAN. Chlorella sp. tiap perlakuan. Data di analisa menggunakan statistik One Way

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di

bio.unsoed.ac.id MATERI DAN METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian 1.1. Bahan Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional laboratorik untuk mengetahui

METODELOGI PENELITIAN. Umum DR. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung dan Laboratorium. Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung dalam waktu 4

Kegiatan Pembelajaran 5: Prinsip dan prosedur kerja Peralatan Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Kos Smart Center Kota Gorontalo dan

Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Pada metode difusi, digunakan 5 perlakuan dengan masing-masing 3

Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan.

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juni 2012

UJI KUALITAS MIKROBIOLOGI MAKANAN BERDASARKAN ANGKA LEMPENG TOTAL KOLONI BAKTERI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2011

Lampiran 1. Lokasi pengambilan sampel tanah diperakaran Cabai merah (Capsicum annum) di Desa Kebanggan, Sumbang, Banyumas

II. METODELOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

LAPORAN PENGUJIAN EFEKTIFITAS FUNGISIDA PADA JAMUR YANG MERUSAK ARSIP KERTAS

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Botani, Jurusan Biologi, Fakultas

III. MATERI DAN METODE. Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru pada bulan Mei 2013 sampai dengan Juni 2013.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Maret 2014 di Laboratorium

Petunjuk Praktikum Mikrobiologi. Disusun Oleh : Drs. Ali Kusrijadi, M.Si.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian bulan Desember 2011 hingga Februari 2012.

III. MATERI DAN METODE

METODE PENELITIAN. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancanngan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial. Pada penelitian ini digunakan 2

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-Desember 2015 di Laboratorium

BAB III BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan dari 2 Juni dan 20 Juni 2014, di Balai Laboraturium

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Bioteknologi Pertanian dan

METODE PENELITIAN. hingga Agustus 2016 di Laboratorium Teknobio-Pangan, Universitas Atma Jaya

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Botani, Fakultas Matematika dan Ilmu

Uji Sanitasi Pekerja Pengolahan Pangan (Uji Rambut)

BAB III METODE PENELITIAN. lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada kantin yang ada di lingkungan Asrama

BAB III METODE PENELITIAN. laboratorium, mengenai uji potensi antibakteri ekstrak etilasetat dan n-heksan

Transkripsi:

Pengenalan Alat-Alat Laboratorium Mikrobiologi Untuk Mengatasi Keselamatan Kerja dan Keberhasilan Praktikum. Ririn Andriani Universitas Halu Oleo, Fakultas Farmasi ABSTRAK Pengenalan alat-alat laboratorium penting dilakukan untuk keselamatan kerja saat melakukan penelitian. Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan berbahaya jika penggunaannya tidak sesuai dengan prosedur. Pentingnya dilakukan pengenalan alat-alat laboratorium adalah agar dapat diketahui cara penggunaan alat tersebut dengan baik dan benar, sehingga kesalahan prosedur pemakaian alat dapat diminimalisasi sedikit mungkin. Hal ini penting supaya saat melakukan penelitian, data yang diperoleh akan benar pula. Abstract The introduction of laboratory equipment important to safety when conducting research. Laboratory instruments can usually be damaged or even dangerous if its use is not in accordance with the procedure. Importance carried out the introduction of laboratory equipment is in order to know how to use these tools properly, so that errors can be minimized procedure tool use as little as possible. This is important so that when doing research, the data obtained will be correct. PENDAHULUAN Pada saat sekarang ini alat merupakan salah satu pendukung dari pada keberhasilan suatu pekerjaan di laboratorium. Sehingga untuk memudahkan dan melancarkan berlangsaungnya praktikum pengetahuan mengenai penggunaan alat sangat diperlukan. Pengenalan alat-alat laboratorium penting dilakukan untuk keselamatan kerja saat melakukan penelitian. Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan berbahaya jika penggunaannya tidak sesuai dengan prosedur. Pentingnya dilakukan pengenalan alat-alat laboratorium adalah agar dapat diketahui cara penggunaan alat tersebut dengan baik dan benar, sehingga kesalahan prosedur pemakaian alat dapat diminimalisasi sedikit mungkin. Bekerja di laboratorium mikrobiologi tidak akan lepas dari berbagai kemungkinan terjadinya bahaya dari berbagai jenis bahan kimia baik yang bersifat sangat berbahaya maupun yang

bersifat berbahaya. Selain itu, peralatan yang ada di dalam laboratorium juga dapat mengakibatkan bahaya yang tak jarang berisiko tinggi bagi praktikan yang sedang melakukan praktikum jika tidak mengetahui cara dan prosedur penggunaan alat yang akan digunakan. Setiap percobaan kita selalu menggunakan peralatan yang berbeda atau meskipun sama tapi ukurannya berbeda. TINJAUAN PUSTAKA Antony Van Leeuwenhoek (1632-1732) ialah orang yang pertama kali mengetahui adanya dunia mikroorganisme itu. Dengan mikroskop ciptaannya ia dapat melihat bentuk makhluk-makhluk kecil yang sebelumnya itu tidak diduga sama sekali keadaannya (Dwidjoseputro, 2005). Alat-alat laboratorium mikrobiologi seperti lemari pengeram (inkubator), autoklav, rak dan tabung reaksi, beker glass, pipet hisap, pipet ukur, pinset, cawan petri, lidi kapas steril, lampu spritus, ose (Selian, dkk., 2013) Pengujian total mikroba dilakukan dengan menggunakan metode cawan. Metode hitungan cawan palig banyak digunakan untuk menghitung jumlah mikroba pada bahan pangan. Medium yang digunakan antara lain, medium plate count agar (PCA), tabung reaksi, cawan petri, pipet, inkubator (Safitri dan Swarastuti, 2011). Pembakar Bunsen, untuk mensterilkan peralatan seperti ose, jarum, dan spatula dengan cara membakar ujung peralatan tersebut di atas api bunsen sampai berpijar. Oven, untuk mensterilkan cawan petri dan pipet volume. Penggunaan alat ini dengan memasukkan alat-alat tersebut kedalam oven dan dipanaskan dengan suhu 160-170 o C selama 1-2 jam. Autoklave, untuk mensterilkan tabung reaksi bertutup dan erlenmeyer. Penggunaan alat ini dengan memasukkan alat-alat tersebut kedalam autoklave yang ditutup dengan rapat dan nyalakan autoklave dengan temperature 121 dan tekanan antara 15-17,5 psi (pound per square inci) atau 1 atm selama 1 jam (Kharisma dan Abdul, 2012) Autoklaf atau dikenal dengan metode sterilisasi panas basah biasanya sterilisasi yang menggunakan bantuan alat autoklaf dengan tekanan bersaturasi. Berikut ini merupakan siklus (cycle) yang akan menjamin proses sterilisasi di dalam autoklaf menjadi efektif: 3 menit pada suhu 134 o C ; 10 menit pada suhu 126 o C ; 15 menit pada suhu 121 o C ; 25 menit pada suhu 115 o C ( Zahid, 2010). Hal yang perlu diperhatikan saat pengisian bahan/alat yang ingin disterilkan adalah material tersebut dikemas cukup longgar di dalam sebuah wadah (chamber) untuk mempermudah penetrasi uap panas dan menghilangkan udara setelah proses sterilisasi selesai. beberapa aturan yang perlu diperhatikan untuk menghindari kecelakaan atau bahaya saat menjalankan autoklaf: 1. Harus ditunjuk personil yang terlatih dan berpengalaman untuk bertanggung jawab dan melakukan perawatan rutin. 2. Program pemeliharaan harus mencakup inspeksi secara rutin terhadap chamber, door seals, dan semua gauges, yang dilakukan oleh personil yang cakap Uap panas harus jenuh (saturated steam) dan bebas dari bahan kimia korosif yang dapat mengkontaminasi bahan yang sedang disterilkan. 3. Semua bahan yang diautokaf harus berada di dalam wadah yang memungkinkan uap panas mudah berpenetrasi secara merata dan membuang udara keluar setelah proses. 4. Untuk autoklaf yang tanpa alat interlocking safety yang dapat mencegah pintu terbuka saat

chamber diberi tekanan, saluran uap panas utama (the main steam valve) harus ditutup dan suhu harus turun hingga dibawah 80oC sebelum pintu dibuka (Zahid, 2010). PEMBAHASAN Beberapa alat yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi dalam laboratorium dan dijelaskan juga fungsi, cara penggunaan alat serta prinsip kerjanya masing-masing. Alat-alat yang digunakan dalam melaksanakan praktikum terbagi atas 3 macam alat yaitu alat elektri, gelas dan non gelas. Alat-alat elektrik yang digunakan yaitu inkubator adalah alat yang berfungsi untuk menginkubasi mikroba pada suhu yang terkontrol. Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur waktu. Kisaran suhu untuk inkubator produksi Heraeus B5042 misalnya adalah 10-70 o C. Inkubator memiliki prinsip kerja yaitu dengan memasukan atau menyimpan biakanmurni mikroorganisme, kemudian mengatur suhunya, biasanya hanya dapat diatur diatas suhu tertentu. Mikroskop adalah alat yang paling khas dalam laboratorium mikrobiologi yang memberikan perbesaran yang membuat kita dapat melihat struktur mikroorganisme yang tidak dapat dilihat oleh mata telanjang. Mikroskop yang tersedia memungkinkan jangkauan perbesaran yang luas dari beberapa kali hingga ribuan kali. Mikroskop memiliki prinsip kerja yakni dengan memantulkan cahaya melalui cermin, lalu diteruskan hingga lensa objektif. Di lensa objektif bayangan yang dihasilkan adalah maya, terbalik, dan diperbesar. Kemudian bayangan akan diteruskan dan menghasilkan bayangan yang tegak, nyata dan di perbesar oleh mata pengamat. inkubator mikroskop Oven berfungsi untuk mensterilkan alat-alat gelas yang tahan terhadap panas. Digunakan pada sterilisasi udara kering dengan membebaskan alat-alat dari segala macam kehidupan (mikroba) tanpa kelembaban. Cara menggunakannya yaitu dengan memasukkan alat-alat yang telah dibungkus dengan kertas yang akan disterilkan ke dalam oven dan menyusunnya pada rak, kemudian memanaskannya diatas api.

Autoklaf adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan. Tekanan yang digunakan pada umumnya 15 Psi atau sekitar 2 atm dan dengan suhu 121 o C (250 o F). prinsip kerja alat ini yaitu dengan menggunakan uap air panas bertekanan untuk membunuh dan menghilangkan kotoran dan mikroba yang terdapat pada alat atau bahan yang akan digunakan dalam praktikum atau percobaan. Oven Autoklaf Laminar Air Flow berfungsi untuk pengerjaan sacara aseptis karena mempunyai pola pengaturan dan penyaringan aliran udara sehingga aseptis dan aplikasi sinar UV beberapa jam sebelum digunakan. Cara kerjanya atur alat dan bahan yang telah dimasukan ke laminar air flow sedemikian rupa sehingga efektif dalam bekerja dan tercipta areal yang benar-benar steril. Kerja secara aseptis dan jangan sampai pola aliran udara terganggu oleh aktivitas kerja. Setelah selesai bekerja, biarkan 2-3 menit supaya kontaminan tidak keluar dari laminar air flow. Coloni counter berfungsi untuk menghitung koloni mikrobia dalam kulit. Cara menggunakannya yaitu setelah ON menyimpan cawan petri didalamnya yang berisi bakteri atau jamur ke dalam kamar hitung, mengatur alat penghitung pada posisi 000 dan mulai menghitung dengan menggunakan jarum penunjuk sambil melihat jumlah pada layar hitung. Fungsi dari alat ini adalah untuk menghitung jumlah koloni dari bakteri. Kulkas/ lemari pendingin yaitu suatu alat elektronik yang digunakan untuk menyimpan bahan atau alat yang telah disterilisasi dengan proses pendinginan. Prinsip kerjanya yaitu, mengawetkan mikroba/medium sesuai pada suhu yang diinginkan. Coloni Counter Laminar Air Flow Hot plate berfungsi untuk memanaskan larutan dan mencairkan media yang padat. ph indikator universal

prinsip kerjanya yaitu dengan menempelkan kertas ph indikator ini kebenda yang akan di uji ph-nya, ada tingkatan warna tertentu yang menyatakan nilai atau tingkatan ph-nya. Kulkas Hot Plate Alat-alat gelas seperti tabung reaksi yang berfungsi sebagai media pertumbuhan dan penampungan cairan lainnya seperti pelarut selain itu juga dapat dapat diisi dengan media padat, prinsip kerjanya yaitu pada waktu memanaskan media yang ada didalam tabung reaksi, tabung reaksi harus berada dalam keadaan miring diatas nyala api dan mulut tabung jangan sekali-kali menghadap pada diri kita atau orang lain. Tabung reaksi yang disterilkan didalam autoklaf harus ditutup dengan kapas atau alumunium foil. Tabung reaksi membutuhkan rak tabung reaksi yang pada umumnya terbuat dari kayu yang berfungsi sebagai tempat menyimpan tabung reaksi. Selain itu, dibutuhkan alat penjepit yaitu gegep, prinsip kerjanya yaitu menjepit tabung reaksi ketika di panaskan dan cara menggunakannya adalah dengan menekan pemegang penjepit kemudian menjepit tabung dengan lubang yang ada dtengah penjepit. Tabung durham prinsip kerjanya yaitu tabung durham dicuci, kemudian diisi dengan medium yang terdapat pada tabung reaksi dengan mikropipet, atau dapat jugadi tancapkan (secara terbalik) ke medium yang mengandung mikroba. Fungsinya adalah untuk menampung atau menjebak gas yang terbentuk akibat dari metabolisme pada bakteri yang diujikan. Cawan petri yaitu wadah yang menyerupai mangkuk dengan dasar rata. Cawan ini digunakan sebagai wadah penyimpanan dan pembuatan kultur media. Prinsip kerjanya yaitu medium dapat dituangkan ke cawan bagian bawah dan cawan bagian atas sebagai penutup. Pembakar bunsen / pembakar Spirtus, prinsip kerjanya yaitu dengan menyalakannya dengan membakar bagian sumbu (pada pembakar spirtus) dengan korek api atau dengan memberiapi pada bagian atas (dari pembakar bunsen yang berbahan bakar gas). Bunsen ini ada yang berbahan bakar gas atau methanol. Fungsi untuk menciptakan kondisi yang steril. Api yang menyala dapat membuat aliran udara karena oksigen dikonsumsi dari bawah dan diharapkan kontaminan ikut terbakar dalam pola aliran udara tersebut. Juga alat

ini dapat digunakan untuk mensterilkan jarum ose atau yang lainnya. Alat-alat non gelas yang digunakan yaitu pinset prinsip kerjanya adalah menjepit benda yang akan diambil atau dipindahkan. Fungsi untuk mengambil benda dengan menjepit, misalnya saat memindahkan cakram antibiotik. Batang L, prinsip kerjanya yaitu dengan menggunakan bagian yang berbentuk L untuk menyebarkan permukaan cairan. Jarum Ose adalah batang kaca yang ujungnya terdapat kawat panjang, ada yang berbentuk lurus dan ada pula yang bulat. Berfungsi untuk memindahkan atau mengambil koloni suatu mikrobia ke media yang akan digunakan kembali. Prinsip kerjanya yaitu ose disentuhkan pada bagian mikrobia kemudian menggosokkan pada kaca preparat untuk diamati. Spatula berupa sendok panjang dengan ujung atasnya datar, terbuat dari stainless steel atau alumunium. alat untuk mengambil obyek. Spatula yang sering digunakan di laboratorium biologi atau kimia berbentuk sendok kecil, pipih dan bertangkai. Fungsi spatula yaitu Untuk mengambil bahan kimia yang berbentuk padatan dan dipakai untuk mengaduk larutan. Pengerjaan praktikum mikrobiologi, diperlukan juga ruangan dan tempat kerja yang steril. Ruang yang steril merupakan suatu keadaan ruang yang bebas dari semua bentuk kehidupan mikroba yang patogen maupun yang nonpatogen. Agar ruangan praktikum tetap steril, lakukanlah sterilisasi rutin terhadap alat-alat dan tempat kerja. Contohnya meja, semprotkan alkohol 70% ke meja. Dan bukan hanya ke meja, alkohol 70% juga dapat di semprotkan ke tempat kerja lainnya. Bila ada cairan tumpah di ruangan kerja kita, maka harus langsung di bersihkan agar ruangan kerja tetap steril. KESIMPULAN Berdasarkan dari penjelasan di atas maka bisa disimpulkan bahwa alat-alat yang digunakan pada praktikum mikrobiologi terbagi tiga bagian diantaranya Alat-alat elektrik yaitu autoklaf, biological safety cabinets, colony counter, incubator, laminar air flow, mikroskop, neraca analitik dan oven. Selanjutnya alat-alat gelas seperti cawan petri, gelas objek, pembakar Bunsen, tabung durham, dan tabung reaksi. Alat non-gelas yaitu batang L, jarum ose, pinset, rak tabung, sendok tanduk, dan spatula.

Referensi Dwidjoseputro, D. 1998. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta. Safitri,M.F dan Swarastuti, A., 2011, Kualitas Kefir Berdasarkan Konsentrasi Kefir Grain, Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, Vol 2(2). Selian, L.S., Warganegara, E dan Apriliana, E., 2013, Uji Most Probable Number (MPN) dan Deteksi Bakteri Koliform Dalam Minuman Jajanan yang dijual Di Sekolah Dasar Kecamatan Sukabumi Kota Bandar Lampung ; ISSN 2337-3776 Zahid, M., 2010, Pemilihan Bahan Kimia yang Tepat Untuk Dekontaminasi Di Dalam Laboratorium, Ulasan Ilmiah.