MODEL PELAKSANAAN REMEDIAL & PENGAYAAN

dokumen-dokumen yang mirip
Pembelajaran Remedial

DAFTAR ISI. Halaman i ii KATA PENGANTAR DAFTAR ISI. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan C. Ruang Lingkup

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 36 B. TUJUAN 36 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 36 D. UNSUR YANG TERLIBAT 36 E. REFERENSI 37 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 37

KATA PENGANTAR. Jakarta, 00Juni 2015 Direktur Pembinaan SMA, Harris Iskandar, Ph.D NIP Model Pelaksanaan Remedial dan Pengayaan

DAFTAR ISI. II. PEMBELAJARAN PENGAYAAN A. Pembelajaran Menurut SNP... B. Hakikat Pembelajaran Pengayaan... C. Jenis Pembelajaran Pengayaan...

Bahan Bacaan 2 Analisis dan Tindak Lanjut Penilaian

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 36 B. TUJUAN 36 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 36 D. UNSUR YANG TERLIBAT 36 E. REFERENSI 37 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 37

Diagnosis Kesulitan Belajar

KOMPETENSI PEDAGOGIK PEMANFAATAN DAN PELAPORAN HASIL PENILAIAN

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 1 PARE

STRATEGI PEMBELAJARAN REMEDIAL DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN

DIAGNOSTIK DAN REMEDIAL TEACHING

PEMBELAJARAN TUNTAS. (Mastery Learning)

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Latar Belakang

KURIKULUM 2013 PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : SMA Negeri 1 Sleman Mata pelajaran : Seni Budaya Kelas/Semester : XII/ 1 Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

SOSIALISASI DAN PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 / 34

IKLAN. File bisa dikirim Via ataupun Paket CD yang dikirim langsung ke alamat anda.

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

MENGAJAR PESERTA DIDIK LAMBAT BELAJAR DI SEKOLAH DASAR

PELAKSANAAN PROGRAM REMEDI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SMA NEGERI DI KABUPATEN KULON PROGO

Makalah disampaikan pada Seminar tentang SKBM di SMAN 1 Prambanan Klaten, 6 Juli Disusun Oleh Paidi, FMIPA UNY

BIDANG KURIKULUM ( Sugiyanta (SMAN 48 Jakarta) /

KS-SMA/ME-KUR-2013 INSTRUMEN MONITORING DAN EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH MENENGAH ATAS (S M A) RESPONDEN KEPALA SEKOLAH

Prinsip dan Langkah-Langkah Pengembangan Silabus

BAB I PENDAHULUAN. melalui proses pembelajaran. Guru sangat berperan penting dalam peningkatan mutu

SUMBER BELAJAR CALON PESERTA PROGRAM PLPG

Draft 2010 PANDUAN PELAKSANAAN SKS SMA NEGERI 78 JAKARTA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelurahan Buliide Kecamatan Kota Barat Kota Gorontalo pada tahun ajaran 2013-

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATERI PEDAGOGIK

Kompetensi Dasar. perencanaan program. rangka implementasi

b. KKM tidak dicantumkan dalam buku hasil belajar, melainkan pada buku penilaian guru.

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 29 B. TUJUAN 29 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 29 D. UNSUR YANG TERLIBAT 30 E. REFERENSI 30 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 30


PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MATERI PELATIHAN: PRAKTIK PENGOLAHAN DAN PELAPORAN HASIL BELAJAR

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

I. PENDAHULUAN. bertujuan menghasilkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang terdidik

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Tujuan pembelajaran secara ideal adalah agar bahan yang dipelajari dapat dikuasai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

PERBEDAAN INDIVIDUAL Haryani, S.Pd

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Satuan Pendidikan : SMAN 1 Banguntapan Mata Pelajaran : SeniBudaya Kelas / Semester : X / Satu

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PROSES PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN SMA NEGERI 10 SAMARINDA TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

(Contoh) DESAIN PEMBELAJARAN PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET C UPT SKB KABUPATEN BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENILAIAN HASIL BELAJAR DAN PENGELOLAAN NILAI

Pengembangan Silabus dan R P P. oleh : Susiwi S

PENGANTAR PENGEMBANGAN SILABUS

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... A. Latar Belakang... B. Tujuan... C. Ruang Lingkup...

KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN. M. Nasir Tamalene (Dosen Universitas Khairun Ternate)

DAFTAR ISI. Contents A. LATAR BELAKANG B. TUJUAN C. RUANG LINGKUP KEGIATAN D. UNSUR YANG TERLIBAT E. REFERENSI...

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Pembelajaran di Sekolah Menengah Atas (SMA)

Prinsip-prinsip Pengembangan Silabus. Ilmiah Relevan Sistematis Konsisten Memadai Aktual dan kontekstual Fleksibel Menyeluruh

Pengembangan Model PembelajaranTatap Muka, Penugasan Terstruktur dan Tugas Mandiri Tidak Terstruktur BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 3 BATAM TAHUN PELAJARAN 2018/2019

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS DIT. PEMBINAAN SMA HALAMAN 1

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. tertentu, yaitu saling pengaruh antara pendidik dan peserta didik. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Nida Sholiha, 2015

Instructional Design

TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PS-SMA/ME-KUR-2013 INSTRUMEN MONITORING DAN EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH MENENGAH ATAS (S M A) RESPONDEN PENGAWAS

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. : 1 Minggu x 2 Jam pelajaran (2 Jam 45 Menit

PENGANTAR PENGEMBANGAN SILABUS

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATERI PEDAGOGIK

JENIS - JENIS PENILAIAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki sumber daya alam yang

PELAKSANAAN PROGRAM REMEDIALDI SD NEGERI COT BAROH KECEMATAN GLUMPANG TIGA KABUPATEN PIDIE

Panduan e-rapor SMK DAFTAR ISI

Pengembangan Silabus

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 ((2)

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diterapkannya kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang kemudian

BAB V PEMBAHASAN. A. Perencanaan Metode Drill dalam Pembelajaran Al-Qur an Hadits pada. Kelas IV di MI Al-Karim Gondang Nganjuk dan MI Miftahul Jannah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan termasuk memperoleh pelayanan pendidikan. Hak untuk. termasuk anak yang memiliki kebutuhan-kebutuhan khusus.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab I yaitu seberapa baik penggunaan pendekatan saintifik dalam rencana

EDISI : 5. KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU. Modul : Kompetensi Pedagogik Guru Soal-soal tentang Kompetensi Guru

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pendidikan berfungsi membantu peserta didik dalam mengembangkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENGEMBANGAN SILABUS DAN RPP

LEMBAR PENGESAHAN JURNAL

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 12 B. TUJUAN 12 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 12 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 13 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 13

PENERAPAN LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM KURIKULUM 2013

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS

Model dan Kurikulum. Materi disajikan pada Penataran Guru Penjas Usia Dini, November 2004

OBSERVASI TERHADAP RPP DALAM MENGEMBANGKAN BERPIKIR KRITIS

REVIEW DAN REVISI SILABUS-RPP MAPAEL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) Oleh: Ajat Sudrajat

Tabel 1 Pedoman Observasi Perencanaan Pembelajaran menggunakan Pendekatan Saintifik dalam Kurikulum 2013 di Kelas II SDN I Yukum Jaya

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 103 TAHUN 2014 TENTANG PEMBELAJARAN PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2013 PUSAT LAYANAN PPL & PKL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP KD Bagian D 4.12 Memerankan isi fabel/ legenda daerah setempat yang dibaca dan didengar Indikator

PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) HANDOUT PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMK TAHUN 2015

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS

EDISI : 3. PENILAIAN. Modul : PROSES PENILAIAN Soal-soal tentang Penilaian

KURIKULUM 2013 PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

PROGRAM DAN CARA BELAJAR

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PROSES PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

BAB III METODE PENELITIAN. di dalam kelas, maka penelitian ini disebut Penelitian Tindakan atau Action

GR-SMA/ME-KUR-2013 INSTRUMEN MONITORING DAN EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH MENENGAH ATAS (S M A) RESPONDEN G U R U

Document Title KATA PENGANTAR

Transkripsi:

MODEL PELAKSANAAN REMEDIAL & PENGAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SMA TAHUN 2015

Ketuntasan Belajar adalah tingkat minimal pencapaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan meliputi ketuntasan penguasaan substansi dan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar. @ DIT. PSMA MODEL PELAKSANAAN REMEDIAL & PENGAYAAN 2

Pembelajaran tuntas adalah pola pembelajaran yang menggunakan prinsip ketuntasan secara individual. Pembelajaran tuntas (mastery learning) dalam proses pembelajaran berbasis kompetensi dimaksudkan adalah pendekatan dalam pembelajaran yang mempersyaratkan peserta didik menguasai secara tuntas seluruh kompetensi inti maupun kompetensi dasar mata pelajaran tertentu. @ DIT. PSMA MODEL PELAKSANAAN REMEDIAL & PENGAYAAN 3

Pembelajaran pengayaan merupakan pembelajaran tambahan dengan tujuan untuk memberikan kesempatan pembelajaran baru bagi peserta didik yang memiliki kelebihan sedemikian rupa sehingga mereka dapat mengoptimalkan perkembangan minat, bakat, dan kecakapannya. Pembelajaran pengayaan berupaya mengembangkan keterampilan berpikir, kreativitas, keterampilan seni, keterampilan gerak, dsb. Pembelajaran pengayaan memberikan pelayanan kepada peserta didik yang memiliki kecerdasan lebih dengan tantangan belajar yang lebih tinggi untuk membantu mereka mencapai kapasitas optimal dalam belajarnya. @ DIT. PSMA MODEL PELAKSANAAN REMEDIAL & PENGAYAAN 4

Penetapan program pembelajaran remedial atau pengayaan berdasarkan tingkat penguasaan kompetensi bagi mereka yang diidentifikasi sebagai peserta didik yang lambat atau cepat dalam belajar dan pencapaian hasil belajar. Pemberian pembelajaran remedial bagi peserta didik yang belum mencapai tingkat ketuntasan belajar memerlukan waktu lebih lama daripada mereka yang telah mencapai tingkat penguasaan dan mereka juga perlu menempuh penilaian kembali setelah mendapatkan program pembelajaran remedial. @ DIT. PSMA MODEL PELAKSANAAN REMEDIAL & PENGAYAAN 5

Adaptif, berarti program pembelajaran remedial hendaknya memungkinkan peserta didik untuk belajar sesuai dengan kecepatan, kesempatan, dan gaya belajar masing-masing. Dengan kata lain, pembelajaran remedial harus mengakomodasi perbedaan individual peserta didik. Interaktif, berarti pembelajaran remedial hendaknya memungkinkan peserta didik untuk secara intensif berinteraksi dengan pendidik dan sumber belajar yang tersedia. @ DIT. PSMA MODEL PELAKSANAAN REMEDIAL & PENGAYAAN 6

Fleksibilitas dalam Metode Pembelajaran dan Penilaian, artinya dalam pembelajaran remedial perlu digunakan berbagai metode mengajar dan metode penilaian yang sesuai dengan karakteristik peserta didik. Pemberian Umpan Balik Sesegera Mungkin, artinya informasi yang diberikan kepada peserta didik mengenai kemajuan belajarnya perlu diberikan sesegera mungkin. Umpan balik dapat bersifat korektif maupun konfirmatif. Dengan sesegera mungkin memberikan umpan balik dapat dihindari kekeliruan belajar yang berlarut-larut yang dialami peserta didik. Kesinambungan dan Ketersediaan dalam Pemberian Pelayanan, artinya program pembelajaran reguler dengan pembelajaran remedial merupakan satu kesatuan sehingga harus berkesinambungan dan programnya selalu tersedia agar setiap saat peserta didik dapat mengaksesnya sesuai dengan kesempatan masing-masing. @ DIT. PSMA MODEL PELAKSANAAN REMEDIAL & PENGAYAAN 7

No Nama Peserta didik indikator dalam satu RPP Kesimpulan tentang pencapaian kemampuan** 1* 2* 3* 4* 5* 6* 7* dst yang sudah dikuasai yang belum dikuasai 1. Ahmad 2. Bunga 3. Candra 4. Dara 5. Eko Dst... @ DIT. PSMA MODEL PELAKSANAAN REMEDIAL & PENGAYAAN 8

Kesulitan belajar ringan biasanya dijumpai pada peserta didik yang kurang perhatian di saat mengikuti pembelajaran. Kesulitan belajar sedang dijumpai pada peserta didik yang mengalami gangguan belajar yang berasal dari luar diri peserta didik, misalnya faktor keluarga, lingkungan tempat tinggal, pergaulan, dsb. Kesulitan belajar berat dijumpai pada peserta didik yang mengalami ketunaan pada diri mereka, misalnya tuna rungu, tuna netra, tuna daksa, dsb. @ DIT. PSMA MODEL PELAKSANAAN REMEDIAL & PENGAYAAN 9

Tes prasyarat adalah tes yang digunakan untuk mengetahui apakah prasyarat yang diperlukan untuk mencapai penguasaan kompetensi tertentu terpenuhi atau belum. Tes diagnostik digunakan untuk mengetahui kesulitan peserta didik dalam menguasai kompetensi tertentu. Wawancara dilakukan dengan mengadakan interaksi lisan dengan peserta didik untuk menggali lebih dalam mengenai kesulitan belajar yang dijumpai peserta didik. Pengamatan (observasi) dilakukan dengan jalan melihat secara cermat perilaku belajar peserta didik. @ DIT. PSMA MODEL PELAKSANAAN REMEDIAL & PENGAYAAN 10

Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda. Pembelajaran ulang dapat disampaikan dengan cara penyederhanaan materi, variasi cara penyajian, penyederhanaan tes/pertanyaan. Pembelajaran ulang dilakukan bilamana sebagian besar atau semua peserta didik belum mencapai ketuntasan belajar atau mengalami kesulitan belajar. Pendidik perlu memberikan penjelasan kembali dengan menggunakan metode dan/atau media yang lebih tepat. @ DIT. PSMA MODEL PELAKSANAAN REMEDIAL & PENGAYAAN 11

Pemberian bimbingan secara khusus, misalnya bimbingan perorangan. Dalam hal pembelajaran klasikal peserta didik mengalami kesulitan, perlu dipilih alternatif tindak lanjut berupa pemberian bimbingan secara individual. Pemberian bimbingan perorangan merupakan implikasi peran pendidik sebagai tutor. Sistem tutorial dilaksanakan bilamana terdapat satu atau beberapa peserta didik yang belum berhasil mencapai ketuntasan. @ DIT. PSMA MODEL PELAKSANAAN REMEDIAL & PENGAYAAN 12

Pemberian tugas-tugas latihan secara khusus. Dalam rangka menerapkan prinsip pengulangan, tugas-tugas latihan perlu diperbanyak agar peserta didik tidak mengalami kesulitan dalam mengerjakan tes akhir. Peserta didik perlu diberi pelatihan intensif (drill) untuk membantu menguasai kompetensi yang ditetapkan. @ DIT. PSMA MODEL PELAKSANAAN REMEDIAL & PENGAYAAN 13

Pemanfaatan tutor sebaya. Tutor sebaya adalah teman sekelas yang memiliki kecepatan belajar lebih. Mereka perlu dimanfaatkan untuk memberikan tutorial kepada rekannya yang mengalami kesulitan belajar. Dengan teman sebaya diharapkan peserta didik yang mengalami kesulitan belajar akan lebih terbuka dan akrab. @ DIT. PSMA MODEL PELAKSANAAN REMEDIAL & PENGAYAAN 14

Kegiatan pengayaan adalah kegiatan yang diberikan kepada siswa kelompok cepat dalam memanfaatkan kelebihan waktu yang dimilikinya sehingga mereka memiliki pengetahuan yang lebih kaya dan keterampilan yang lebih baik. Secara umum kegiatan pengayaan dapat diartikan sebagai pengalaman atau kegiatan peserta didik yang telah melampaui persyaratan minimal yang ditentukan oleh kurikulum dan tidak semua peserta didik dapat melakukannya @ DIT. PSMA MODEL PELAKSANAAN REMEDIAL & PENGAYAAN 15

Secara umum pengayaan dapat diartikan sebagai pengalaman atau kegiatan peserta didik yang melampaui persyaratan minimal yang ditentukan oleh kurikulum dan tidak semua peserta didik dapat melakukannya. Teknik yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi kemampuan berlebih peserta didik dapat dilakukan antara lain melalui: tes IQ, tes inventori, wawancara, pengamatan, dsb. @ DIT. PSMA MODEL PELAKSANAAN REMEDIAL & PENGAYAAN 16

Identifikasi Tingkat Kelebihan Kemampuan Belajar Belajar lebih cepat Menyimpan informasi lebih mudah Keingintahuan yang tinggi Berpikir mandiri Superior dalam berpikir abstrak Memiliki banyak minat @ DIT. PSMA MODEL PELAKSANAAN REMEDIAL & 17

Belajar Kelompok Bentuk Pelaksanaan Pembelajaran Pengayaan Belajar Mandiri Pembelajaran berbasis tema Pemadatan Kurikulum @ DIT. PSMA MODEL PELAKSANAAN REMEDIAL & 18

PEMECAHAN MASALAH Program yang diberikan kepada peserta didik yang memiliki kemampuan belajar lebih tinggi berupa pemecahan masalah nyata dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah atau pendekatan investigatif @ DIT. PSMA MODEL PELAKSANAAN REMEDIAL & 19

Belajar Kelompok Sekelompok peserta didik yang memiliki minat tertentu diberikan pelajaran bersama pada jam-jam pelajaran sekolah biasa, sambil menunggu teman-temannya yang mengikuti pembelajaran remedial @ DIT. PSMA MODEL PELAKSANAAN REMEDIAL & 20

Belajar Mandiri Secara mandiri peserta didik belajar tentang sesuatu yang diminati @ DIT. PSMA MODEL PELAKSANAAN REMEDIAL & 21

Pembelajaran Berbasis Tema Memadukan kurikulum di bawah tema besar sehingga peserta didik dapat mempelajari hubungan berbagai disiplin ilmu @ DIT. PSMA MODEL PELAKSANAAN REMEDIAL & 22

Pemadatan Kurikulum Pemberian pembelajaran hanya untuk kompetensi materi yang belum diketahui peserta didik @ DIT. PSMA MODEL PELAKSANAAN REMEDIAL & 23

Pemberian pembelajaran hanya untuk kompetensi/materi yang belum diketahui peserta didik. Dengan demikian tersedia waktu bagi peserta didik untuk memperoleh kompetensi/materi baru, atau bekerja dalam proyek secara mandiri sesuai dengan kapasitas maupun kapabilitas masing-masing. @ DIT. PSMA MODEL PELAKSANAAN REMEDIAL & 24

Nilai remedial yang diperoleh diakumulasikan menjadi nilai akhir untuk ranah sikap diambil dari nilai modus (nilai yang terbanyak muncul). Nilai akhir setelah remedial untuk ranah pengetahuan dihitung dengan mengganti nilai indikator yang belum tuntas dengan nilai indikator hasil remedial, yang selanjutnya diolah berdasarkan rerata nilai seluruh indikator. @ DIT. PSMA MODEL PELAKSANAAN REMEDIAL & 25

Nilai akhir setelah remedial untuk ranah keterampilan diambil dari nilai optimal pada KD Penilaian hasil belajar kegiatan pengayaan tidak sama dengan kegiatan pembelajaran biasa, tetapi cukup dalam bentuk portofolio, dan harus dihargai sebagai nilai tambah (lebih) dari peserta didik yang normal. Satuan pendidikan dapat menetapkan ketentuan batas nilai akhir setelah remedial di dalam peraturan akademik. @ DIT. PSMA MODEL PELAKSANAAN REMEDIAL & 26

@ DIT. PSMA MODEL PELAKSANAAN REMEDIAL & PENGAYAAN 27