Seisme/ Gempa Bumi. Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang disebabkan kekuatan dari dalam bumi

dokumen-dokumen yang mirip
TANAH / PEDOSFER. OLEH : SOFIA ZAHRO, S.Pd

PEDOSFER BAHAN AJAR GEOGRAFI KELAS X SEMESTER GENAP

Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala

II. PEMBENTUKAN TANAH

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 4. Dinamika LithosferLATIHAN SOAL BAB 4. Gamping. Beku. Sedimen. Andesit. Metamorf

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 4. Dinamika Lithosferlatihan soal 4.6

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 4. Dinamika Lithosferlatihan soal 4.4

GEMPA BUMI DAN AKTIVITASNYA DI INDONESIA

geografi Kelas X PEDOSFER II KTSP & K-13 Super "Solusi Quipper" F. JENIS TANAH DI INDONESIA

geografi Kelas X LITOSFER III KTSP & K-13 I. SEISME a. Pengertian Seisme b. Istilah-Istilah dalam Gempa

KARAKTERISTIK TANAH. Angga Yuhistira Teknologi dan Manajemen Lingkungan - IPB

Batuan beku Batuan sediment Batuan metamorf

GEMPA BUMI. Yuli Ifana Sari, M.Pd.

geografi Kelas X PEDOSFER I KTSP & K-13 A. PROSES PEMBENTUKAN TANAH

IDENTIFIKASI JENIS-JENIS TANAH DI INDONESIA A. BAGAIMANA PROSES TERBENTUKNYA TANAH

LEMBAR KERJA SISWA. No Jenis Tanah Jenis tanaman Pemanfaatannya

Tes Kemampuan Kognitif Materi Pokok Gempa Bumi

KERAGAMAN BENTUK MUKA BUMI: Proses Pembentukan, dan Dampaknya Terhadap Kehidupan

STANDAR KOMPETENSI. kehidupan manusia. 1.Mendeskripsikan keragaman bentuk muka bumi, proses pembentukan dan dampaknya terhadap kehidupan.

PEMBENTUKAN TANAH PARANITA ASNUR

BAB I BENTUK MUKA BUMI

Tanah adalah kumpulan tubuh alami pada permukaan bumi yang dapat berubah atau dibuat oleh manusia dari penyusunnya yang meliputi bahan organik yang

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 7. MENGANALISIS MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMLATIHAN SOAL 7.2

TINJAUAN PUSTAKA. Faktor Lingkungan Tumbuh Kelapa Sawit

BENTUK-BENTUK MUKA BUMI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kopi merupakan tanaman yang dapat mudah tumbuh di Indonesia. Kopi

1. Tenaga Endogen : Tektonisme, Vulkanisme, dan seisme 2. Tenaga Eksogen : Sinar matahari, udara, air, erosi, dan organisme

PEMBENTUKAN TANAH PARANITA ASNUR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Please download full document at Thanks

BAB II FAKTOR PENENTU KEPEKAAN TANAH TERHADAP LONGSOR DAN EROSI

BATUAN BATUAN BEKU, BATUAN SEDIMEN, DAN BATUAN MALIHAN/METAMORF

BATUAN PEMBENTUK PERMUKAAN TANAH

TANAH LONGSOR; merupakan salah satu bentuk gerakan tanah, suatu produk dari proses gangguan keseimbangan lereng yang menyebabkan bergeraknya massa

Air dalam atmosfer hanya merupakan sebagian kecil air yang ada di bumi (0.001%) dari seluruh air.

KADAR AIR TANAH ( Laporan Praktikum Ilmu Tanah Hutan ) Oleh. Ferdy Ardiansyah

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 4. Dinamika Lithosferlatihan soal 4.1

BAB I PENDAHULUAN. bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. utama dunia yaitu lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia dan lempeng. Indonesia juga merupakan negara yang kaya akan hasil alam.

PEMBENTUKAN TANAH DAN PERSEBARAN JENIS TANAH. A.Pembentukan Tanah

Dasar Ilmu Tanah semester ganjil 2011/2012 (EHN & SIN) Materi 05: Sifat Fisika (1)-Tekstur Tanah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau menurunnya kekuatan geser suatu massa tanah. Dengan kata lain, kekuatan

TANAH. Apa yang dimaksud dengan tanah? Banyak definisi yang dapat dipakai untuk tanah. Hubungan tanah dan organisme :

II. TINJAUAN PUSTAKA. sampai beriklim panas (Rochani, 2007). Pada masa pertumbuhan, jagung sangat

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tanah dan air merupakan sumberdaya yang paling fundamental yang

KESUBURAN TANAH DAN NUTRISI TANAMAN

IV. KONDISI UMUM 4.1 Kondisi Fisik Wilayah Administrasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. air. Melalui periode ulang, dapat ditentukan nilai debit rencana. Debit banjir

TINJAUAN PUSTAKA. Ubi kayu merupakan bahan pangan yang mudah rusak (perishable) dan

DASAR-DASAR ILMU TANAH

DASAR ILMU TANAH. Materi 04: Pembentukan Tanah

DASAR-DASAR ILMU TANAH WIJAYA

Pemantauan Kerusakan Lahan untuk Produksi Biomassa

TINJAUAN PUSTAKA. Lahan merupakan sumberdaya alam strategis bagi pembangunan di sektor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan hubungan dengan kelingkungan (Versatappen, 1983 dalam Suwarno 2009).

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II PEMBAHASAN B. PROFIL TANAH

KERAGAMAN BENTUK MUKA BUMI, PROSES PEMBENTUKANNYA DAN PENGARUHNYA BAGI KEHIDUPAN

SUHU, TEKANAN, & KELEMBABAN UDARA

Jenis Bahaya Geologi

HASIL DAN PEMBAHASAN

KLASIFIKASI TANAH INDONESIA

Longsoran translasi adalah ber-geraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai.

11 Jenis Jenis Tanah Berikut Penjelasannya Tanah Organosol atau Tanah Gambut, Tanah Aluvial,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IRIGASI dan DRAINASI URAIAN TUGAS TERSTRUKSTUR. Minggu ke-2 : Hubungan Tanah-Air-Tanaman (1) Semester Genap 2011/2012

Dasar Ilmu Tanah semester ganjil 2011/2012 (EHN & SIN) Materi 03: Batuan & Tanah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

TINJAUAN PUSTAKA. yang mungkin dikembangkan (FAO, 1976). Vink, 1975 dalam Karim (1993)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teoritis Gambaran Umum Lahan Pertanian di Area Wisata Posong Desa Tlahap terletak di Kecamatan Kledung,

HIDROSFER I. Tujuan Pembelajaran

PENGANTAR ILMU PERTANIAN PERTEMUAN KE-8 SUMBERDAYA LAHAN

MITIGASI BENCANA ALAM II. Tujuan Pembelajaran

HIDROSFER IV. Tujuan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. lempeng tektonik besar yaitu lempeng Indo-Australia, Eurasia dan Pasifik. Daerah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam daur hidrologi, energi panas matahari dan faktor faktor iklim

REKLAMASI LAHAN BEKAS PENAMBANGAN

Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah 2013 BAB I PENDAHULUAN

BAB 2: GEOGRAFI LITHOSFER

Dasar Ilmu Tanah semester ganjil 2011/2012 (EHN & SIN) Materi 02: MORFOLOGI TANAH

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengamatan dalam 5 kali periode hujan pada lahan pertanian jagung dengan

SILABUS PEMBELAJARAN Nama Sekolah : Mata Pelajaran : Geografi : X (sepuluh)

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

1. Berdasarkan warnanya, tingkat kesuburan tanah dapat diketahui ketika warnanya. a. lebih hitam b. lebih terang c. abu-abu d.

BAB V PEMBENTUKAN NIKEL LATERIT

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Fisiografi

TINJAUAN PUSTAKA Pemadatan Tanah

Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan peranan sumberdaya dalam pertanian dan permasalahannya

V. HASIL DAN PEMBAHASAN Morfologi Lahan Reklamasi Bekas Tambang Batubara Karakterisasi Morfologi Tanah di Lapang

Contents BAB I... 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pokok Permasalahan Lingkup Pembahasan Maksud Dan Tujuan...

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA. A. Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.)

Company LOGO ILMU TANAH. Dr. Ir. Mohammad Mahmudi, MS Arief Darmawan, S.Si., M.Sc

Faktor penyebab banjir oleh Sutopo (1999) dalam Ramdan (2004) dibedakan menjadi persoalan banjir yang ditimbulkan oleh kondisi dan peristiwa alam

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pulau Panjang (310 ha), Pulau Rakata (1.400 ha) dan Pulau Anak Krakatau (320

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P )

Transkripsi:

Seisme/ Gempa Bumi Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang disebabkan kekuatan dari dalam bumi Berdasarkan peta diatas maka gempa bumi tektonik di Indonesia diakibatkan oleh pergeseran tiga lempeng besar yang melewati Indonesia, yaitu lempeng Eroasia, lempeng Pasifik dan lempeng Indo Australia. Indonesia juga dilewati oleh dua deretan pegunungan muda yaitu pegunungan Mediterania dan Sirkum Pasifik, sehingga di Indonesia rawan juga terjadi gempa vulkanik. Berdasarkan peristiwa yang menyebabkannya, gempa bumi digolongkan menjadi tiga jenis: 1. Gempa Tektonik Gempa yang disebabkan gerakan tektonik berupa retakan atau patahan. Jenis ini merupakan yang terkuat dan meliputi wilayah yang luas 2. Gempa Vulkanik Gempa yang terjadi karena letusan gunung api. Jenis gempa ini kurang kuat jika dibandingkan dengan jenis gempa tektonik dan hanya terasa di daerah sekitar gunung tersebut 3. Gempa Runtuhan/ Terban Gempa yang terjadi akibat runtuhnya atap gua yang terdapat di dalam litosfer, seperti gua kapur dan terowongan tambang Berdasarkan bentuk episentrumnya, ada dua macam gempa: 1. Gempa Linier Episentrum gempa berbentuk garis/ linier. Gempa-gempa tektonik umumnya termasuk jenis gempa linier, karena patahan berbentuk garis 2. Gempa Sentral Episentrumnya berbentuk titik. Gempa Vulkanik dan gempa runtuhan termasuk kelompok ini karena episentrumnya berbentuk titik Berdasarkan letak/ kedalaman hiposentrumnya, terdapat tiga macam gempa: 1. Gempa dalam Jika letak hiposentrumnya 300-700 km 2. Gempa intermidiet/ menengah Jika hiposentrumnya terletak antara100-300 km 3. Gempa dangkal Jika kedalaman hiposentrumnya kurang dari 100 km Berdasarkan jarak episentrumnya, gempa dibedakan menjadi dua: 1. Gempa dekat/ lokal Jarak Cepisentrumnya kurang dari 10.000 m 2. Gempa jauh Jarak episcentrumnya lebih dari 10.000 m Istilah-istilah yang berkaitan dengan gempa: 1. Seismologi Ilmu tentang gempa 2. Hiposentrum Pusat gempa di dalam bumi 3. Episentrum Geografi Semester 2 1

Tempat di permukaan bumi atau permukaan laut yang tepat di atas hiposentrum/ pusat gempa di permukaan bumi 4. Gelombang gempa a. Gelombang longitudinal/ primer Gelombang gempa yang dirambatkan dari hiposentrum melalui lipatan litosfer secara menyebar dengan kecepatan antara 7-14 km/ detik. Gelombang inilah yang pertama kali tercatat pada suatu seismograf, disebut Gelombang Primer. b. Gelombang transversal/ sekunder Gelombang gempa yang dirambatkan dari hiposentrum ke segala arah dengan kecepatan 4-7 km/ detik c. Gelombang panjang Gelombang gempa yang dirambatkan dengan kecepatan kurang dari 3,5 km/ detik dan merupakan gelombang perusak 5. Seismograf Alat pencatat gempa 6. Seismogram Hasil pencatatan gempa oleh seismograf 7. Pleistoseista Garis pada peta yang membatasi daerah yang mengalami kerusakan terhebat di sekitar episentrum 8. Isoseista Garis yang menghubungkan titik-titik pada permukaan bumi dimana intensitas gempanya sama 9. Homoseista Garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mengalami/ mencatat gelombang primer pada waktu yang sama 10. Makroseista Daerah di permukaan bumi yang mengalami kerusakan terberat akibat gempa. Makroseista ini dibatasi oleh pleistoseista Pengaruh positif gempa bagi kehidupan: 1. Gempa tektonik dapat digunakan untuk mengetahui jenis mineral yang ada di bumi 2. Gempa tektonik dapat digunakan untuk mengetahui struktur lapisan kulit bumi 3. Gempa dapat digunakan untuk menentukan jenis konstruksi bangunan Pengaruh negative gempa bagi kehidupan: 1. Bangunan yang roboh/ ambruk 2. Terjadi kebakaran, karena terjadi sambungan pendek aliran listrik 3. Terjadi banjir karena bendungan dan tanggul-tanggul yang bobol 4. Saluran pipa air dan gas yang putus 5. Terjadi tsunami apabila pusat gempa berada di dasar laut 6. Sarana dan prasarana transportasi rusak 7. Distribusi barang dan jasa terhambat Tanah/Pedosfer Proses Pembentukan Tanah: 1. Definisi Tanah adalah kumpulan dari benda alam di permukaan bumi yang tersusun dalam horizonhorizon, terdiri dari campuran bahan mineral organic, air, udara dan merupakan media tumbuhnya tanaman 2. Faktor Pembentuk Tanah a) Iklim Geografi Semester 2 2

Faktor iklim yang berupa curah hujan dan temperature merupakan factor yang sangat penting dalam proses pembentukan tanah. Tingkat curah hujan dan suhu yang tinggi di daerah tropis menyebabkan reaksi kimia berjalan dengan cepat sehingga proses pelapukan dan pencucian berjalan cepat. b) Organisme Peranan organisme dalam proses pembentukan tanah sangat besar, akumulasi bahan organisme, siklus unsure hara, dan pembentukan struktur tanah yang stabil sangat dipengaruhi oleh kegiatan organisme dalam tanah. c) Bahan Induk Jenis batuan di Indonesia, bahan induk pembentuk tanah meliputi; batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf d) Topografi Faktor topografi yang mempengaruhi proses pembentukan tanah di Indonesia yaitu bentuk lahan dan kemiringan lereng. Faktor topografi berpengaruh terhadap proses pembentukan tanah dengan cara berikut: a. Mempengaruhi jumlah air hujan yang meresap b. Mempengaruhi dalamnya air tanah c. Mempengaruhi tinggi rendahnya erosi d. Mengarahkan gerakan air berikut bahan-bahan yang terlarut di dalamnya e) Waktu Tanah merupakan benda alam yang terus menerus berubah sehingga akibat pelapukan dan pencucian tanah yang terus menerus maka tanah semakin tua 3. Komponen-komponen Pembentukan Tanah a. Bahan Mineral Bahan mineral dalam tanah berasal dari pelapukan batu-batuan. Oleh karena itu, susunan mineral di dalam tanah berbeda-beda sesuai dengan mineral dan batu-batuan yang telah lapuk. Batuan dapat dibedakan menjadi batuan beku atau batuan vulkanik (dari gunung berapi), batuan endapan (sedimen) dan batuan metamorf. Mineral tanah dibedakan menjadi mineral primer, yaitu mineral yang berasal dari batuan yang lapuk, dan mineral sekunder yaitu mineral bentukan baru yang terbentuk selama proses pembentukan tanah berlangsung. b. Bahan Organik Bahan organikk umumnya ditemukan di permukaan tanah. Jumlahnya tidak besar, hanya sekitar 3-5%, tetapi pengaruhnya terhadap sifat-sifat tanah besar sekali, yaitu: Sebagai granulator, yaitu memperbaiki struktur tanah Sumber unsure hara N, P, S dan unsure mikro Menambah kemampuan tanah untuk menahan air Menambah kemampuan tanah untuk menahan unsure-unsur hara Sumber energy bagi mikroorganisme c. Air Air terdapat di dalam tanah karena ditahan (diserap) oleh massa tanah, tertahan oleh lapisan kedap air, atau karena keadaan drainase yang kurang baik, baik kelebihan air ataupun kekurangan air dapat mengganggu pertumbuhan tanaman. Manfaat air untuk pertumbuhan tanaman yaitu: Ö Sebagai unsur hara tanaman Tanaman memerlukan air dari tanah dan C0 2 dari udara untuk membentuk gula dan karbohidrat dalam proses fotosintesis Ö Sebagai pelarut unsur hara Unsur-unsur hara yang terlarut dalam air diserap oleh akar-akar tanaman Ö Sebagai bagian dari sel-sel tanaman Air merupakan bagian dari protoplasma. Persediaan air di dalam tanah tergantung dari banyaknya curah hujan atau air irigasi Ö Kemampuan tanah menahan air Ö Besarnya evapotranspirasi (penguapan langsung melalui tanah dan vegetasi) Ö Tingginya muka air tanah d. Udara Udara dan air mengisi pori-pori tanah. Banyak pori-pori di dalam tanah berbeda dengan susunan udara di atmosfer. Adapun susunan udara dalam tanah yaitu; Geografi Semester 2 3

* Kandungan uap air lebih tinggi * Kandungan CO 2 lebih besar daripada atmosfer * Kandungan O 2 lebih kecil daripada atmosfer 4. Warna Tanah Warna tanah merupakan penunjuk untuk menentukan sifat tanah karena warna tanah dipengaruhi oleh beberapa factor yang terdapat dalam tanah. Perbedaan warna tanah pada umumnya dipengaruhi oleh kandungan bahan organic. Makin tinggi kandungan bahan organic maka warna tanah makin gelap. Pada lapisan tanah bagian bawah, kandungan bahan organic pada umumnya rendah, sehingga warna tanah dipengaruhi oleh banyaknya senyawa Fe (besi) 5. Profil Tanah Profil tanah adalah penempang vertical dari tanah yang menunjukkan susunan horizon. Horizonhorizon yang menyusun profil tanah berturut-turut dari atas ke bawah adalah horizon O, A, B, C, sedangkan horizon yang menyusun solum tanah adalah hanya horizon A dan B 1) Horizon O Ditemukan terutama pada tanah-tanah hutan yang belum terganggu, merupakan horizon organic yang terbentuk diatas lapisan tanah mineral 2) Horizon A Ditemukan dipermukaan tanah yang terdiri dari campuran bahan mineral. Merupakan horizon aluviasi, yaitu horizon yang mengalami pencucian 3) Horizon B Horizon iluviasi (penimbunan) dari bahan-bahan yang tercuci diatasnya 4) Horizon C Bahan induk sedikit terlapuk 5) Horizon D Batuan keras yang belum lapuk 6. ph Tanah Yang dimaksud ph tanah adalah derajat keasaman tanah 7. Tekstur Tanah Tanah terdiri dari butir-butir tanah dengan berbagai ukuran. Bagian tanah yang berukuran lebih dari 2 mm disebut bahan kasar (kerikil sampai batu) Tekstur tanah menunjukkan kasar halusnya tanah, berdasarkan atas perbandingan banyak butirbutir pasir, debu dan liat. Di lapangan, tekstur tanah dapat ditentukan dengan memijit tanah basah diantara jari-jari., sambil dirasakan halus kasarnya, yaitu dirasakan adanya butir-butir pasir, debu, liat dan sebagainya. 8. Klasifikasi Tanah Usaha untuk membeda-bedakan tanah berdasarkan sifat-sifat yang dimiliki. Sifat tanah berbedabeda, misalnya ada yang berwarna merah, hitam dan kelabu. Ada yang bertekstur pasir, debu dan liat. Membedakan sifat-sifat tersebut berarti melakukan klasifikasi tanah meskipun dengan cara yang sederhana. Jenis dan ciri tanah di Indonesia: a. Tanah organik f. Tanah andosol b. Tanah aluvial g. Tanah grumusol Geografi Semester 2 4

c. Tanah litosol h. Tanah garam d. Tanah regosol i. Tanah podzol e. Tanah merah j. Tanah hidrosol Kelembapan Udara Kelembaban udara adalah kandungan uap air dalam massa udara. Kelembaban udara dibedakan atas: 1. Kelembapan Spesifik Adalah banyaknya uap air yang terkandung dalam 1 kilo gram udara. Dalam 1 kilogram massa udara terkandung uap air sebanyak 12 gram. Maka dikatakan bahwa kelembaban spesifik udara tersebut adalah 12 gram/kg 2. Kelembapan Absolut/ Densitas uap air dalam udara Yaitu banyaknya uap air dalam setiap unit volume udara. Dalam 1 meter kubik udara terdapat uap air sebanyak 12 gram. Maka dikatakan bahwa kelembaban absolute udara tersebut ialah 12 gram/m3. 3. Kelembapan Relatif/ Kelembapan Nisbi Kelembaban nisbi (RH) mempunyai dua pengertian, yaitu: a. Perbandingan jumlah uap air yang ada secara nyata (actual) dengan jumlah uap air maksimum yang mampu dikandung oleh setiap unit volume udara dalam suhu yang sama. Dalam suhu 20 0 C, kemampuan maksimum udara menampung uap air adalah 25 gr/m 3. Berdasarkan hasil pengukuran secara langsung, diketahui kandungan uap air dalam udara adalah 20 gr/m 3. Untuk mencari kelembaban nisbinya digunakan rumus: RH = 20/25 x 100% RH = 80 % b. Banyaknya tekanan uap yang ada secara nyata (actual) dengan tekanan uap maksimum pada suhu yang sama. Tekanan uap maksimum pada suhu 15 0 adalah 1.000 mb (E), sedangkan tekanan uap hasil pengukuran (e) adalah 800 mb, maka kelembaban nisbi di daerah itu adalah RH = 800/1000 x 100% RH = 80% Kelembapan relatif diukur dengan alat yang disebut Higrometer atau Psychrometer Asmann. Berdasarkan ketiga macam kelembapan udara tersebut, yang erat kaitannya dengan keadaan cuaca disuatu tempat adalah kelembapan relatif. Jika kelembapan relatif udara kurang dari 100%, maka massa udara dikatakan belum jenuh, sedangkan apabila kelembapan relatif ini telah mencapai 100% maka massa udara dikatakan jenuh, artinya sudah tidak mampu lagi menampung uap air. Rumus kelembapan relatif: Keterangan: RH = kelembapan nisbi dalam persen e = kandungan uap air hasil pengukuran secara langsung E = kemampuan maksimal udara dapat menampung uap air Geografi Semester 2 5