Gambar 1. Fixed Cone Roof with Internal Floating Roff

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II POMPA DAN KOMPRESOR

BLOWER DAN KIPAS SENTRIFUGAL

1. POMPA MENURUT PRINSIP DAN CARA KERJANYA

STORAGE TANK DAN PRESSURE VESSEL

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

JENIS-JENIS POMPA DAN KOMPRESOR

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LU N 1.1 PE P N E G N E G R E TI T AN

LOGO POMPA CENTRIF TR UGAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fluida yang dimaksud berupa cair, gas dan uap. yaitu mesin fluida yang berfungsi mengubah energi fluida (energi potensial

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERALATAN INDUSTRI KIMIA (MATERIAL HANDLING)

BAB I PENDAHALUAN 1.1 Latar Belakang.

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. memindahkan fluida dari suatu tempat yang rendah ketempat yang. lebih tinggi atau dari tempat yang bertekanan yang rendah ketempat

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III TURBIN UAP PADA PLTU

Atmospheric Storage Tank

BAB II MESIN PENDINGIN. temperaturnya lebih tinggi. Didalan sistem pendinginan dalam menjaga temperatur

BAB I PESAWAT PESAWAT BANTU DI KAPAL

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES

BAB II LANDASAN TEORI

BOILER FEED PUMP. b. Pompa air pengisi yang menggunakan turbin yaitu : - Tenaga turbin :

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pompa adalah salah satu jenis mesin fluida yang berfungsi untuk

POMPA. yusronsugiarto.lecture.ub.ac.id

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mesin kerja. Pompa berfungsi untuk merubah energi mekanis (kerja putar poros)

BAB IV. P O M P A. P untuk menaikkan kecepatan aliran ( ), dan/atau untuk menaikkan tekanan ( ),

BAB II DASAR TEORI. bagian yaitu pompa kerja positif (positive displacement pump) dan pompa. kerja dinamis (non positive displacement pump).

Penggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut :

BAB 3 PROSES-PROSES MESIN KONVERSI ENERGI

BAB II LANDASAN TEORI

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG) Prepared by: anonymous

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. misalnya untuk mengisi ketel, mengisi bak penampung (reservoir) pertambangan, satu diantaranya untuk mengangkat minyak mentah

Sistem Hidrolik. Trainer Agri Group Tier-2

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Modul Praktikum Penentuan Karakterisasi Rangkaian Pompa BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB II DASAR TEORI. dari suatut empat ketempat lain dengan cara menaikkan tekanan cairan tersebut.

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Prinsip Pembangkit Listrik Tenaga Gas

BAB 5 DASAR POMPA. pompa

Prinsip kerja PLTG dapat dijelaskan melalui gambar dibawah ini : Gambar 1.1. Skema PLTG

Aku berbakti pada Bangsaku,,,,karena Negaraku berjasa padaku. Pengertian Turbocharger

TUGAS AKHIR. Disusun oleh : ENDI SOFAN HADI NIM : D


II. TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM PENGKONDISIAN UDARA (AC)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

Penggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut :

LAPORAN TUGAS AKHIR BAB II DASAR TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V SPESIFIKASI ALAT PROSES

BAB II. Prinsip Kerja Mesin Pendingin

Prarancangan Pabrik Polistirena dengan Proses Polimerisasi Suspensi Kapasitas Ton/Tahun BAB III SPESIFIKASI ALAT

SESSION 3 GAS-TURBINE POWER PLANT

BAB II LANDASAN TEORI. Refrigerasi merupakan suatu media pendingin yang dapat berfungsi untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kata Pengantar. sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan

Dr. Sukamta, S.T., M.T.

Sumber : Brownell & Young Process Equipment design. USA : Jon Wiley &Sons, Inc. Chapter 3, hal : Abdul Wahid Surhim

BAB II LANDASAN TEORI

COOLING SYSTEM ( Sistim Pendinginan )

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB IV SISTEM BAHAN BAKAR MESIN DIESEL LOKOMOTIF

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

MAKALAH PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG)

BAB II LANDASAN TEORI

TURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA

MAKALAH. SMK Negeri 5 Balikpapan SISTEM PENDINGIN PADA SUATU ENGINE. Disusun Oleh : 1. ADITYA YUSTI P. 2.AGUG SETYAWAN 3.AHMAD FAKHRUDDIN N.

Tugas khusus Adi Kunchoro

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI. Laporan Tugas Akhir. Gambar 2.1 Schematic Dispenser Air Minum pada Umumnya

BAB II PRINSIP-PRINSIP DASAR HIDRAULIK

BAB II LANDASAN TEORI

PERENCANAAN MOTOR BAKAR DIESEL PENGGERAK POMPA

BAB II DASAR TEORI. Kenaikan tekanan cairan tersebut digunakan untuk mengatasi hambatan-hambatan

BAB II PEMBAHASAN MATERI. fluida incompressible (fluida yang tidak mampu mampat) dari tempat yang rendah

Session 11 Steam Turbine Protection

Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida dari Bauksit dengan Proses Bayer Kapasitas Ton / Tahun BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES

BAB II LANDASAN TEORI

SISTEM KERJA HIDROLIK PADA EXCAVATOR TIPE KOMATSU PC DI PT. UNITED TRACTORS TBK.

Komponen mesin pendingin

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa industri dapat ditemukan aplikasi sains yakni merubah suatu

BAB III PERANCANGAN PROSES

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Rumusan Masalah

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

BAB II DASAR TEORI LAPORAN TUGAS AKHIR. 2.1 Blast Chiller

MESIN FLUIDA ANALISIS PERFORMANSI POMPA MULTISTAGE PENGISI AIR UMPAN KETEL YANG DIGERAKKAN OLEH TURBIN UAP DIBANDING DENGAN ELEKTROMOTOR SKRIPSI

PELATIHAN PENGELASAN DAN PENGOPERASIAN KOMPRESOR

BAB II DASAR TEORI. BAB II Dasar Teori

Transkripsi:

1 A. STORAGE TANK AND PREASSURE VESSEL 1. Tangki penyimpanan ( Storage tank ) Penyimpanan merupakan bagian dari industri proses produksi dalam industri kimia. Tangki penyimpanan atau storage tank menjadi bagian yang penting dalam suatu proses industri kimia karena tangki penyimpanan tidak hanya menjadi tempat penyimpanan bagi produk dan bahan baku tetapi juga menjaga kelancaran ketersediaan produk danbahan baku serta dapat menjaga produk atau bahan baku dari kontaminan (kontaminan tersebut dapat menurunkan kualitas dari produk atau bahan baku). Penyimpanan bahan diperlukan agar proses produksi tidak tergantung pada pengumpanan dan pengeluaran bahan. Tangki pada dasarnya dipakai sebagai tempat penyimpanan material baik berupa benda padat, cair, maupun gas. Tanki penyimpanan atau storage tank menjadi bagian yang penting dalam suatu proses industri kimia karena tanki penyimpanan tidak hanya menjadi tempat penyimpanan bagi produk dan bahan baku tetapi juga menjaga kelancaran ketersediaan produk dan bahan baku serta dapat menjaga produk atau bahan baku dari kontaminan ( kontaminan tersebut dapat menurunkan kualitas dari produk atau bahan baku ). Pada uumunya produk atau bahan baku yang terdapat pada industri kimia berupa liquid atau gas, namun tidak tertutup kemungkinan juga dalam bentuk padatan (solid). a. Berdasarkan tekananya Tangki atmosferik Fixed cone Roof tank digunakan ujntuk menimbun atau menyimpan berbagai jenis fluida dengan tekanan uap rendah atau amat rendah ( mendekati atmosferik ) atau dengan kata lain fluida yang tidak mudah menguap. Ekonomis bila digunakan hingga volume 2000 m^3, diameter dapat mencapai 300 ft ( 91.4 m ) dan tinggi 64 ft ( 19.5 m ). Gambar 1. Fixed Cone Roof with Internal Floating Roff

2 Tanki umbrella kegunaanya sama dengan fixed cone roof bedanya adalah bentuk tutupnya yang melengkung dengan titik pusat meredian di puncak tanki. Tanki tutup cembung tetap ( fixed dome roof ), bentuk tutupnya cembung,ekonomis bila digunakan dengan volume > 2000 m^3 dan bahkan cukup ekonomis hingga volume 7000 m^3 ( dengan D < 65 m ), kegunaanya sama dengan fix cone roof tank. Gambar 2. Self Supporting Dome Roof Tanki Horizontal, tanki ini dapat menyimpan bahan kimia yang memiliki tingkat penguapan rendah ( low volatility ), air minum dengan tekanan uap tidak melebihi 5 psi, diameter dari tanki dapat mencapai 12 feet ( 3.6 m ) dengan panjang mencapai 60 feet ( 18.3 m ). Gambar 3. TangkiHorizontal Tanki Tipe plain Hemispheroid, digunakan untuk menimbun fluida ( minyak ) Gambar 4. Tangki Tipe Plain Hemispheroid Tanki tipe Noded Hemispheroid, untuk menyimpan fluida ( light naptha pentane ) dengan tekanan uap tidak lebih dari 5 psi.

3 Tanki Plain Spheroid, tanki bertekanan rendah dengan kapasitas 20.000 barrel. b. Pressure tank Tanki peluru ( bullet tank ), tanki ini sebenarnya lebih sebagai pressure vessel berbentuk horizontal dengan volume maksimum 2000 barrel biasanya digunakan untuk menyimpan LPG, LPG, Propane, Butane, H2, ammonia dengan tekanan diatas 15 psig. Gambar 5. Tangki Peluru Tanki bola ( spherical tank ),bvolume tanki dapat mencapai 50000 barrel, untuk penyimpanan LNG dengan suhu -190 ( cryogenic ) tanki dibuat berdinding double dimana diantara kedua dinding tersebut diisi dengan isolasi seperti polyurethane foam, tekanan penyimpanan diatas 15 psig. Gambar 6. Tangki Bola Dome Roof tank, untuk menyimpan bahan bahan yang mudah terbakar, meledak, dan mudah menguap seperti gasoline, bahan disimpan dengan tekanan rendah 0.5 15 psig.

4 Gambar 7. Dome Roof Tank c. Berdasarkan letaknya Aboveground Tank, yaitu tangki penimbun yang terletak di atas permukaan tanah. Tangki penimbun ini bisa berada dalam posisi horizontal dan dalam keadaan tegak (vertical tank). Underground Tank, yaitu tangki penimbun yang terletak di bawahpermukaan tanah. d. Berdasarkan Bentuk Atapnya Fixed Roof Tank, dapat digunakan untuk menyimpan semua jenis produk,seperti crude oil, gasoline, benzene, fuel dan lain lain termasuk produkatau bahan baku yang bersifat korosif, mudah terbakar, ekonomis biladigunakan hingga volume 2000 m3, diameter dapat mencapai 300 ft (91,4m) dan tinggi 64 ft (19,5 m). Floating Roof Tank, yang biasanya digunakan untuk menyimpan minyakmentah dan premium. Keuntungannya yaitu tidak terdapat vapour spacedan mengurangi kehilangan akibat penguapan. e. Berdasarkan Bentuk Tangki Tangki Lingkaran (Circular Tank) Tangki yang umum digunakan sebagai tempat penyimpanan adalahtangki yang berbentuk silinder. Tangki ini memiliki nilai ekonomis dalamperencanaan. Selain itu, dalam perhitungan teknisnya, momen yang terjadi tidakbesar. Tangki Persegi / Persegi Panjang (Rectangular Tank) Bentuk silinder secara structural paling cocok untuk kostruksi tangki, tapitangki persegi panjang sering disukai untuk tujuan tertentu, antara lain kemudahandalam proses konstruksi.

5 2. Bejana tekan ( pressure Vessel ) Bejana tekan merupakan suatu wadah untuk menyimpan fluida bertekanan. Fluida yang disimpan dapat mengalami perubahan keadaan pada saat berada di dalam seperti pada kasus boiler atau dapat digabungkan dengan suatu reagen lainnya seperti pada pabrik kimia. Bejana tekan dirancang dengan pertimbangan yang perlu diperhatikan karena pecahnya bejana tekan berarti terjadinya ledakan yang dapat menyebabkan hilangnya nyawa dan kerusakan benda sekitar. Berdasarkan dimensinya bejana tekan dapat dibagi menjadi 2, yaitu : Bejana tekan dinding tebal yaitu bejana yang memiliki ketebalan dinding shell lebih dari 1/20 diameter shell. Bejana tekan dinding tipis yaitu bejana yang memiliki ketebalan dinding shell kurang dari 1/20 diameter shell. Gambar 8. Distribusi tegangan (a) Bejana tekan dinding tipis, (b) Bejana tekan dinding tebal a. Komponen bejana tekan Bejana tekan terdiri dari berbagai macam komponen utama dan pendukung, yang mempunyai fungsi masing-masing untuk menunjang operasi bejana tekan. Komponen-komponen bejana tekan antara lain shell, opening, nossel, flanges, ladder support, sadel dan lain-lain.

6 Gambar 9. Bejana tekan spherical Keterangan: 1. Shell 2. Sadel 3. Ladder support 4. Opening dan nossel 5. Flanges Shell yaitu kulit atau cangkang yang dibuat dari pelat dengan ketebalan tertentu dan bentuknya yaitu silinder yang di buat melalui proses pengerolan. Untuk bejana tekan yang difungsikan untuk penyimpanan, biasanya menggunakan bentuk geometri bulat atau sphere. Pada bejana tekan bentuk sphere terjadi tegangan latitudinal dan tegangan meridional. Gambar 10.Spherical shell

7 Sadel Pemilihan tipe penyangga pada bejana tekan bergantung kepada beberapa sebab, antara lain ukuran bejana, ketebalan dinding, area plant yang tersedia, elevasi dari bejana dibanding dengan elevasi tanah, dan konstruksi materialnya. Bejana tekan tipe sphere biasanya disangga dengan kaki-kaki penyangga yang berfungsi sebagai sadel. Gambar 11. Tipe sadel spherical vessel [8] Opening untuk meletakkan komponen-komponen yang menghubungkan bejana tekan dengan berbagai komponen lainnya pada sebuah plant, meletakkan nosel untuk sambungan pipa- pipa pemasukkan dan pengeluaran, lubang untuk menguras bejana tekan, lubang untuk inspeksi. Nosel sebagai saluran keluar masuk dan untuk menguras isi bejana tekan, nosel berupa pipa yang dipasang dengan sambungan las, baut dan sebagainya pada bukaan yang pada dinding bejana tekan. Pipa yang digunakan sebagai nosel dirancang juga sesuai dengan tekanan kerja bejana tekan, agar mampu melayani operasi bejana tekan tersebut. Flangers yang berfungsi sebagai pengikat nosel-nosel bejana tekan dengan pipa-pipa yang akan mengalirkan fluida kerja masuk dan keluar bejana tekan. Flanges memiliki bentuk yang bermacam-macam dan memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda tiap jenisnya. Jenis-jenis flanges antara lain slip-on, welding-neck, blind, dan lap-joint.

8 Gambar 12. (a) slip-on flange, (b) weld-neck flange, (c) blind flange, (d) lap joint flange b. Beban pada bejana tekan Beban-beban utama yang harus dipertimbangkan dalam perancangan bejana tekan antara lain: Tekanan desain Beban mati Beban akibat angina Beban gempa bumi Beban temperature Tekanan pada bejana tekanan B. BLOWER AND FAN Hampir kebanyakan pabrik menggunakan fan dan blower untuk ventilasi dan untuk proses industri yang memerlukan aliran udara. Sistim fan penting untuk menjaga pekerjaan proses industri, dan terdiri dari sebuah fan, motor listrik, sistim penggerak, saluran atau pemipaan, peralatan pengendali aliran, dan peralatan penyejuk udara (filter, kumparan pendingin, penukar panas, dll.). Fan, blower dan kompresor dibedakan oleh metode yang digunakan untuk menggerakan udara, dan oleh tekanan sistim operasinya. 1. Jenis-jenis fan Terdapat dua jenis fan. Fan sentrifugal menggunakan impeler berputar untuk menggerakan aliran udara. Fan aksial menggerakan aliran udara sepanjang sumbu fan.

9 Fan sentrifugal meningkatkan kecepatan aliran udara dengan impeler berputar. Kecepatan meningkat sampai mencapai ujung blades dan kemudian diubah ke tekanan. Fan ini mampu menghasilkan tekanan tinggi yang cocok untuk kondisi operasi yang kasar, seperti sistim dengan suhu tinggi, aliran udara kotor atau lembab, dan handling bahan. Fan sentrifugal dikategorikan oleh bentuk bladenya sebagaimana diringkas dalam Tabel 1. Tabel 1. Karakteristik Berbagai Fan Sentrifugal (diambil dari US DOE, 1989)

10 Gambar 13. Fan Sentrifugal Fan Aksial Fan aksial menggerakan aliran udara sepanjang sumbu fan. Cara kerja fan seperti impeler pesawat terbang blades fan menghasilkan pengangkatan aerodinamis yang menekan udara. Fan ini terkenal di industri karena murah, bentuknya yang kompak dan ringan. Jenis utama fan dengan aliran aksial (impeler, pipa aksial dan impeler aksial)

Tabel 2. Karakteristik Berbagai Fan Aksial (diambil dari US DOE, 1989) 11

12 Gambar 14. Fan Aksial 2. Jenis-jenis blower Blower dapat mencapai tekanan yang lebih tinggi daripada fan, sampai 1,20 kg/cm 2. Dapat juga digunakan untuk menghasilkan tekanan negatif untuk sistim vakum di industri. Blower sentrifugal dan blower positive displacement merupakan dua jenis utama blower, Blower sentrifugal terlihat lebih seperti pompa sentrifugal daripada fan. Impelernya digerakan oleh gir dan berputar 15.000 rpm. Pada blower multitahap, udara dipercepat setiap melewati impeler. Pada blower tahap tunggal, udara tidak mengalami banyak belokan, sehingga lebih efisien. Blower sentrifugal beroperasi melawan tekanan 0,35 sampai 0,70 kg/cm2, namun dapat mencapai tekanan yang lebih tinggi. Satu karakteristiknya adalah bahwa aliran udara cenderung turun secara drastis begitu tekanan sistim meningkat, yang dapat merupakan kerugian pada sistim pengangkutan bahan yang tergantung pada volum udara yang mantap. Oleh karena itu, alat ini sering digunakan untuk penerapan sistim yang cenderung tidak terjadi penyumbatan. Gambar 15. Blower Sentrifugal

13 Blower jenis positive displacement memiliki rotor, yang "menjebak" udara dan mendorongnya melalui rumah blower. Blower ini me nyediakan volum udara yang konstan bahkan jika tekanan sistimnya bervariasi. Cocok digunakan untuk sistim yang cenderung terjadi penyumbatan, karena dapat menghasilkan tekanan yang cukup (biasanya sampai mencapai 1,25 kg/cm2) untuk menghembus bahan- bahan yang menyumbat sampai terbebas. Mereka berputar lebih pelan daripada blower sentrifugal (3.600 rpm) dan seringkali digerakkan dengan belt untuk memfasilitas 3. E xhaust Fan Exhaust Fan adalah suatu alat yang digunakan untuk mengontrol ventilasi suatu ruangan. Digunakan untuk menghilangkan bau, asap, kelembaban dan sebagainya. Pemakaiannya mulai meningkat akhir-akhir ini sehingga hampir setiap ruangan banyak dilengkapi dengan exhaust fan. Fungsi lainnnya adalah mengeluarkan udara panas dalam suatu ruangan untuk digantikan dengan udara yang lebih sejuk. Jadi berfungsi lebih bagus daripada kipas angin. Bahkan beberapa tempat industri juga sudah menggunakan exhaust fan khusus untuk mengeluarkan udara yang relatif kotor dalam ruangan produksi dan menggantinya dengan udara yang lebih sehat. Umumnya tersedia dalam 2 macam, yaitu wall exhaust fan (dipasang di dinding) dan ceiling exhaust fan (dipasang di plafon). Seperti halnya kipas angin, exhaust fan juga tersedia dalam berbagai ukuran. Gambar 16. Exhaust Fan C. KOMPRESOR DAN POMPA 1. POMPA Pompa adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu media perpipaan dengan

14 cara menambahkan energi pada cairan yang dipindahkan dan berlangsung secara terus menerus. Pompa beroperasi dengan prinsip membuat perbedaan tekanan antara bagian masuk (suction) dengan bagian keluar (discharge). Dengan kata lain, pompa berfungsi mengubah tenaga mekanis dari suatu sumber tenaga (penggerak) menjadi tenaga kinetis (kecepatan), dimana tenaga ini berguna untuk mengalirkan cairan dan mengatasi hambatan yang ada sepanjang pengaliran. Pompa memiliki dua kegunaan utama: Memindahkan cairan dari satu tempat ke tempat lainnya (misalnya air dari aquifer bawah tanah ke tangki penyimpan air) Mensirkulasikan cairan sekitar sistim (misalnya air pendingin atau pelumas yang melewati mesin-mesin dan peralatan) Komponen utama sistem pemompaan adalah: Pompa Mesin penggerak: motor listrik, mesin diesel atau sistim udara Pemipaan, digunakan untuk membawa fluida Kran, digunakan untuk mengendalikan aliran dalam sistim Sambungan, pengendalian dan instrumentasi lainnya Peralatan pengguna akhir, yang memiliki berbagai persyaratan a. Klasifikasi Pompa Pompa Sentrifugal (Centrifugal Pump) Sifat dari hidrolik ini adalah memindahkan energi pada daun/kipas pompa dengan dasar pembelokan/pengubah aliran (fluid dynamics). Kapasitas yang di hasilkan oleh pompa sentrifugal adalah sebanding dengan putaran, sedangkan total head (tekanan) yang di hasilkan oleh pompa sentrifugal adalah sebanding dengan pangkat dua dari kecepatan putaran.

15 Gambar 17. Sentrifugal Pump Pompa Desak (Positive Displacement Pumps) Sifat dari pompa desak adalah perubahan periodik pada isi dari ruangan yang terpisah dari bagian hisap dan tekan yang dipisahkan oleh bagian dari pompa. Kapasitas yang dihasilkan oleh pompa tekan adalah sebanding dengan kecepatan pergerakan atau kecepatan putaran, sedangkan total head (tekanan) yang dihasilkan oleh pompa ini tidak tergantung dari kecepatan pergerakan atau putaran. Pompa desak di bedakan atas : oscilating pumps (pompa desak gerak bolak balik), dengan rotary displecement pumps (pompa desak berputar). Contoh pompa desak gerak bolak balik : piston/plunger pumps, diaphragm pumps. Contoh pompa rotary displacement pumps : rotary pump, eccentric spiral pumps, gear pumps, vane pumps dan lain-lain.

16 Gambar 18. Pompa Desak Jet pumps Sifat dari jets pump adalah sebagai pendorong untuk mengangkat cairan dari tempat yang sangat dalam. Perubahan tekanan dari nozzle yang disebabkan oleh aliran media yang digunakan untuk membawa cairan tersebut ke atas (prinsip ejector). Media yang digunakan dapat berupa cairan maupun gas. Pompa ini tidak mempunyai bagian yang bergerak dan konstruksinya sangat sederhana. Keefektifan dan efisiensi pompa ini sangat terbatas. Gambar 19. Jet Pump

17 Air lift pumps (mammoth pumps) Cara kerja pompa ini sangat tergantung pada aksi dari campuran antara cairan dan gas (two phase flow) Gambar 20. Air lift Pump Hidraulic pumps Pompa ini menggunakan kinetik energi dari cairan yang dipompakan pada suatu kolom dan energi tersebut diberikan pukulan yang tiba-tiba menjadi energi yang berbentuk lain (energi tekan). Gambar 21. Hidraulic Pumps Elevator Pump Sifat dari pompa ini mengangkat cairan ke tempat yang lebih tinggi dengan menggunakan roda timbah, archimedean screw dan peralatan sejenis.

18 Gambar 22. Elevator Pump Electromagnetic Pumps Cara kerja pompa ini adalah tergantung dari kerja langsung sebuah medan magnet padi edia ferromagnetic yang dialirkan, oleh karena itu penggunaan dari pompa ini sangat terbatas pada cairan metal. Gambar 23. Elektromagnetic Pump 2. Kompresor Kompresor adalah alat untuk memompa bahan pendingin (refrigeran) agar tetap bersirkulasi di dalam sistem. Kompresor berfungsi untuk pembangkitkan/menghasilkan udara bertekanan dengan cara menghisap dan memampatkan udara tersebut kemudian disimpan di dalam tangki udara kempa untuk disuplai kepada pemakai (sistem pneumatik). Kompresor dilengkapi dengan tabung untuk menyimpan udara bertekanan, sehingga udara dapat mencapai jumlah dan tekanan yang diperlukan. Tabung udara bertekanan pada kompresordilengkapi dengan katup pengaman, bila tekanan udaranya melebihi ketentuan, maka katup pengaman akan terbuka secara otomatis. Pemilihan jenis kompresor yang digunakan tergantung dari syarat-syarat pemakaian yang harus

19 dipenuhi misalnya dengan tekanan kerja dan volume udara yang akan diperlukan dalam sistim peralatan (katup dan silinder pneumatik). Klasifikasi Kompresor Secara garis besar kompresor dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu Positive Displacement compressor, dan Dynamic compressor, (Turbo), Positive Displacement compressor, terdiri dari Reciprocating dan Rotary, sedangkan Dynamic compressor, (turbo) terdiri dari Centrifugal, axial dan ejector, secara lengkap dapat dilihat dari klasifikasi di bawah ini: Gambar 24. Macam Kompressor Kompresor Torak Resiprokal (reciprocating compressor) dilengkapi dengan torak yang bekerja bolak-balik atau gerak resiprokal. Pemasukan udara diatur oleh katup masuk dan dihisap oleh torak yang gerakannya menjauhi katup. Gambar 24. Kompresor Torak

20 Kompresor Torak Dua Tingkat Sistem Pendingin Udara Kompresor udara bertingkat digunakan untuk menghasilkan tekanan udara yang lebih tinggi. Udara masuk akan dikompresi oleh torak pertama, kemudian didinginkan, selanjutnya dimasukkan dalam silinder kedua untuk dikompresi oleh torak kedua sampai pada tekanan yang diinginkan. Gambar 25. Kompresor Torak Dua Tingkat Pendinginan Kompresor Diafragma (diaphragma compressor) Jenis Kompresor ini termasuk dalam kelompok kompresor torak. Namun letak torak dipisahkan melalui sebuah membran diafragma. Udara yang masuk dan keluar tidak langsung berhubungan dengan bagian-bagian yang bergerak secara resiprokal. Adanya pemisahan ruangan ini udara akan lebih terjaga dan bebas dari uap air dan pelumas/oli.. Gambar 26. Kompresor diafragma Kompresor Putar (Rotary Compressor) Kompresor Rotari Baling-baling Luncur Secara eksentrik rotor dipasang berputar dalam rumah yang berbentuk silindris, mempunyai lubang-lubang masuk dan keluar. Keuntungan dari kompresor jenis ini adalah mempunyai bentuk yang pendek

21 dan kecil, sehingga menghemat ruangan. Bahkan suaranya tidak berisik dan halus dalam, dapat menghantarkan dan menghasilkan udara secara terus menerus dengan mantap. Gambar 27. Kompresor putar Kompresor Sekrup (Screw) memiliki dua rotor yang saling berpasangan atau bertautan (engage), yang satu mempunyai bentuk cekung, sedangkan lainnya berbentuk cembung, sehingga dapat memindahkan udara secara aksial ke sisi lainnya. Kedua rotor itu identik dengan sepasang roda gigi helix yang saling bertautan. Jika roda-roda gigi tersebut berbentuk lurus, maka kompresor ini dapat digunakan sebagai pompa hidrolik pada pesawat pesawat hidrolik. Roda-roda gigi kompresor sekrup harus diletakkan pada rumah-rumah roda gigi dengan benar sehingga betul-betul dapat menghisap dan menekan fluida. Gambar 28. Kompresor Sekrup Kompresor Root Blower (Sayap Kupu-kupu) Kompresor jenis ini akan mengisap udara luar dari satu sisi ke sisi yang lain tanpa ada perubahan volume. Torak membuat penguncian pada bagian sisi yang bertekanan. Prinsip kompresor ini ternyata dapat disamakan dengan pompa pelumas model kupu-kupu pada sebuah motor bakar. Beberapa kelemahannya adalah: tingkat kebocoran yang tinggi.

22 Gambar 29. Kompresor Root Blower Kompresor Aliran (turbo compressor) Jenis kompresor ini cocok untuk menghasilkan volume udara yang besar. Kompresor aliran udara ada yang dibuat dengan arah masuknya udara secara aksial dan ada yang secara radial. Arah aliran udara dapat dirubah dalam satu roda turbin atau lebih untuk menghasilkan kecepatan aliran udara yang diperlukan. Energi kinetik yang ditimbulkan menjadi energi bentuk tekanan. Kompresor Aliran Radial ercepatan yang ditimbulkan oleh kompresor aliran radial berasal dari ruangan ke ruangan berikutnya secara radial. Pada lubang masuk pertama udara dilemparkan keluar menjauhi sumbu. Bila kompresornya bertingkat, maka dari tingkat pertama udara akan dipantulkan kembali mendekati sumbu. Dari tingkat pertama masuk lagi ke tingkat berikutnya, sampai beberapa tingkat sesuai yang dibutuhkan. Semakin banyak tingkat dari susunan sudusudu tersebut maka akan semakin tinggi tekanan udara yang dihasilkan. Prinsip kerja kompresor radial akan mengisap udara luar melalui sudu-sudu rotor, udara akan terisap masuk ke dalam ruangan isap lalu dikompresi dan akan ditampung pada tangki penyimpanan udara bertekanan hingga tekanannya sesuai dengan kebutuhan. Gambar 30. Kompresor Aliran Radial Kompresor Aliran Aksial Pada kompresor aliran aksial, udara akan mendapatkan percepatan oleh sudu yang terdapat pada rotor dan arah alirannya ke arah aksial yaitu searah (sejajar) dengan sumbu rotor. Jadi pengisapan dan penekanan udara terjadi saat rangkaian sudu-sudu pada

23 rotor itu berputar secara cepat. Putaran cepat ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan aliran udara yang mempunyai tekanan yang diinginkan. Teringat pula alat semacam ini adalah seperti kompresor pada sistem turbin gas atau mesin-mesin pesawat terbang turbo propeller. Bedanya, jika pada turbin gas adalah menghasilkan mekanik putar pada porosnya. Tetapi, pada kompresor ini tenaga mekanik dari mesin akan memutar rotor sehingga akan menghasilkan udara bertekanan. Gambar 31. Kompresor Aliran Radial Fungsi Kompresor Dalam pembahasan siklus refrigeran pada sistem refrigerasi kompresi gas telah diketahui operasi kompresor. Maksud dari operasi kompresor adalah untuk memastikan bahwa suhu gas refrigeran yang disalurkan ke kondenser harus lebih tinggi dari suhu condensing medium. Bila suhu gas refrigeran lebih tinggi dari suhu condensing medium (udara atau air) maka energi panas yang dikandung refrigeran dapat dipindahkan ke condensing medium. akibatnya suhu refrigeran dapat diturunkan walaupun tekanannya tetap. Oleh karena itu kompresor harus dapat mengubah kondisi gas refrigeran yang bersuhu rendah dari evaporator menjadi gas yang bersuhu tinggi pada saat meninggalkan saluran discharge kompresor. Tingkat suhu yang harus dicapai tergantung pada jenis refrigeran dan suhu lingkungannya.

24 D. Mechanical equipment symbol Gambar 32. Mechanical equipment 1 Pump is a mechanical device using suction or pressure to raise or move liquids, compress gases, or force air into inflatable objects such as tires. The symbols for pumps may closely resemble those for compressors. Centrifugal pump is rotodynamic pump that uses a revolving impeller to add to the force and pressure of fluids. Gear pump provides continuous, non pulsing flow making it ideal in chemical installations. Sump pump is widely used to remove accumulated water from a sump pit or other location. Vacuum pump is applied to improve the efficiency of steam heating systems in many ways. The most important consideration is the rapid and efficient removal.

25 Screw pump is the Archimedes screw pump that is still used in irrigation and agricultural applications. Tank is for storing process fluids of various types, under different process conditions. Onion tank refers to an open top collapsible bladder designed for use as a mobile storage solution when recovering contaminants. Compressor is a mechanical device that takes in a medium and compresses it to a smaller volume. A mechanical or electrical drive is typically connected to a pump that is used to compress the medium. Axial compressor is widely used in gas turbines, such as jet engines, high speed ship engines and small scale power stations. Reciprocation compressor is typically used where high compression ratios are required per stage without high flow rates, and the process fluid is relatively dry. Gambar 32. Mechanical equipment 2 Rotary compressor is a type of gas compressor which uses a rotary type positive displacement mechanism.

26 Mixing is a device that combine or put some materials together to form one substance or mass. Mixing vessel is a container that is used to blend several components together. Heat exchanger is a device used to transfer heat energy between two process flows. Heat exchangers transfer heat energy through conductive and convective heat transfer. Cooling towers transfer heat energy to the outside air through the principle of evaporation. Cooler is a device, container or room that cools air through the evaporation of water or keeps air cool. Turbine driver is used to drive pumps and fans at petrochemical plants. Furnace is a device for heating a continuous current of air by means of a fire contained within the apparatus and without mingling the fresh air with the products of combustion. Boiler is a closed vessel in which water or other fluid is heated. Oil burner is engineered from the ground up exclusively to burn waste oils. Automatic stoker is applied to supply hot water to central heating systems. Plate tower is used

27 extensively in many processes and industrial applications. Packed tower is a type of packed bed used to perform separation processes. Elevator is used to control the position of the nose of the aircraft and the angle of attack of the wing. Mixing reactor is widely used in the chemical industry to promote mixing.