Jurnal PTK dan Pendidikan. Chairunnisa Madrasah Aliyah Negeri 3 Banjarmasin

dokumen-dokumen yang mirip
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

Amelia dan Syahmani. Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Melalui Pendekatan Scientific 32

JCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 2017,

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI REDOKS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, AND SATISFACTION)

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN

Fefti Asnia, Jejem Mujamil, M. Hadeli, L (Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sriwijaya)

E_journal Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Pendidikan Ganesha (Volume 6, No.3, Tahun 2016)

Oleh. Ni Wayan Purni Lestari,

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBANTUAN MODUL DALAM MATERI LARUTAN PENYANGGA

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI MIA 1 SMA NEGERI 8 PEKANBARU

THE APPLICATION OF ACTIVE LEARNING STRATEGY INSTANT ASSESSMENT

Oleh. I Putu Budhi Sentosa, NIM

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PERTUKARAN KELOMPOK IMPROVING STUDENT S LEARNING OUTCOMES WITH EXCHANGE GROUPS METHODS

Dita Tria Putri, Made Sukaryawan, Bety Lesmini Universitas Sriwijaya

QUANTUM, Jurnal Inovasi Pendidikan Sains, Vol.5, No.2, Oktober 2014, hlm

UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA TERPADU DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI

Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 3, Nomor 3, Juli 2014 ISSN

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP

Anggun Triana *), Ahmad Hamid, Tarmizi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Unsyiah

Pendahuluan. Yunita et al., Penerapan Metode Resitasi untuk Meningkatkan Aktivitas...

Wardani dan Suharto. Meningkatkan Hasil Belajar Hidrokarbon dengan Model CIRC Berbantuan Media... 66

Joyful Learning Journal

IMPLEMENTASI PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

Penerapan Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Entrepreneurship

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SMP

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MELALUI THINK PAIR SHARE (TPS) DI SEKOLAH DASAR

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN DAN HASIL BELAJAR MERAKIT PERSONAL KOMPUTER MENGGUNAKAN STRUCTURED DYADIC METHODS (SDM)

PENERAPAN MODEL GI DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA X2 SMA NEGERI 4 SINGARAJA

ABSTRAK. Kata Kunci : Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Script, Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa, Mata Pelajaran Geografi ABSTRACT

ARTIKEL KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

p-issn : e-issn :

MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR BIOLOGI SISWA MELALUI PENERAPAN METODE QUANTUM TEACHING DI MADRASAH ALIYAH NAHDATUL ULAMA BATANG TORU

Penerapan Mind Mapping pada Pembelajaran Biologi Konsep Sistem Pernapasan Manusia terhadap Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI TERMOKIMIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

Implementasi Model Pembelajaran... (Iqbal Wahyu Perdana) 1

Rusmartini Guru SDN 2 Nambahrejo

Meningkatkan Aktivitas, Respon, dan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Kewirausahaan Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA MATA PELAJARAN FISIKA

Kata Kunci: cooperative learning of jigsaw type, student activities and learning outcomes

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

Noorhafizah dan Rahmiliya Apriyani

HURIYAH Program Studi Magister Pendidikan IPS Program Pascasarjana Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin

Amanda Defi Nuraini Sapir Dwi Wulandari. Abstract. Keywords: Quantum Learning, Mind Mapping, Think Pair Share, Results Learning.

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN

Murniati 1,sainab 2. Kata Kunci : Hasil Belajar Kognitif, IPA Terpadu, Model Pembelajaran Aktif, dan Quiz Team

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

Pendahuluan. Keywords: Scramble, time token, motivation learning, learning outcomes.

Fandi Ahmad* STKIP Pembangunan Indonesia, Makassar. Received 15 th May 2016 / Accepted 11 th July 2016 ABSTRAK

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

Amalia Karella Pilihan, K. Anom W., Rodi Edi (Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sriwijaya)

MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT)

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XV, No. 2, Tahun 2017 Bagas Dwi Pratomo & Sukanti 92-99

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

PENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IVA SDN DEMAKIJO 1

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA MELALUI PERAN TUTOR SEBAYA SISWA KELAS X.A SMA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn

Kata kunci : kemampuan berpikir kreatif, hasil belajar, Creative Problem Solving

Joyful Learning Journal

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika di FKIP Universitas Mataram.

PENINGKATAN MOTIVASI DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE WORD SQUARE PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X

Oktavia Nardiani Sapir Sugeng Hadi Utomo. Keywords: Method Time Token Arends (TPA), Ability inquiry, Learning Outcomes

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TPIE STAD

BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013

Keywords: cooperative learning, Two Stay Two Stray, learning outcomes.

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

Jurnal Pena Sains Vol. 3, No. 2, Oktober 2016 p-issn: e-issn:

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN

Joyful Learning Journal

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL TREFFINGER DI KELAS VA SD NEGERI 08 SURAU GADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IIC SDN 91 PEKANBARU

Rosyidatul Nur Laily Universitas Muhammadiyah Jember, Jl. Karimata No

J. Pijar MIPA, Vol. X No.1, Maret 2015: ISSN (Cetak) ISSN (Online)

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.2, Tahun 2015 Chellyana Kusuma Wardani & Siswanto 89-96

Fatma Kumala 1, Sehatta Saragih 2, Nahor Murani Hutapea 3 No. Hp.

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

PENGGUNAAN MEDIA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN

Departement of Mathematic Education Mathematic and Sains Education Major Faculty of Teacher Training and Education Riau University

Muhammad Mifta Fausan, Penerapan Strategi Numbered 154

ARTIKEL MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SERVIS BOLA VOLI. Oleh I Putu Sudiadnyana NIM.

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN INTERAKTIF JURNAL. Oleh NYOMAN TRI YULIANTI MUNCARNO NELLY ASTUTI

Sofiyatul Hidayah 1, Sri Wahyuni 1, Hety Mustika Ani 1 1

Purhandayani SMP Teuku Umar Semarang

Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Melalui Pembelajaran Menggunakan Lembar Kerja Berstruktur Di SMP Negeri 1 Pallangga Gowa

Jln. Kalimantan 37, Jember

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY) Imam Rosyidi SDN Paciran I, Kecamatan Paciran, Kab.

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING CONTROL SEPAKBOLA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

Skripsi Oleh : Ahmad Hidayat Fauzi K

PENERAPAN MODEL MASTERY LEARNING BERBANTUAN LKPD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DI KELAS VIII.3 SMP NEGERI 4 KOTA BENGKULU

Dewi Mayangsari dkk, Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Aktivitas...

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN BUDAYA INDONESIA MELALUI METODE TALKING STICK

Transkripsi:

p-issn: 2460-1780 e-issn: 2549-2535 Desember 2017 MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KONSEP HIDROKARBON DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT BERBANTUAN MEDIA ADOBE FLASH PADA SISWA KELAS XI MIA-3 MAN 3 BANJARMASIN TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Chairunnisa Madrasah Aliyah Negeri 3 Banjarmasin Email: nisa63ch@gmail.com ABSTRACT Has been done a research on the implementation of Cooperative Script model aided by Adobe Flash media on hydrocarbon material in class XI MIA-3 MAN 3 Banjarmasin in 2016/2017 academic years. This research aims to know the increase in motivation, improved cognitive and affective learning outcomes, student activities, and students' response to learning using Cooperative Script model aided by Adobe Flash media. This research uses classroom action research design, with 2 cycles. Each cycle consists of planning, action, observation and evaluation as well as analysis and reflection. The subject were students of class XI MIA -3 MAN 3 Banjarmasin amounting to 39 students Data collection techniques use test techniques, observations, and questionnaires. The results showed that: (1) an increase in motivation of students in the first cycle 68,68% to 76,89% in the second cycle, (2) An increase completeness cognitive learning outcomes of students from 82.05% to 87.09%, (3) An increase in affective learning outcomes of students from 69.54% to 79.33%, (4) the activity of students in a very active criteria, (5) Cooperative Script model aided by Adobe Flash media received a positive response from students. Keywords: cooperative script, motivation, cognitive learning outcomes ABSTRAK Telah dilakukan penelitian mengenai implementasi model Cooperative Script yang dibantu media Adobe Flash pada bahan hidrokarbon di kelas XI MIA-3 MAN 3 Banjarmasin pada tahun akademik 2016/2017. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan motivasi, peningkatan hasil belajar kognitif dan afektif, aktivitas siswa, dan respon siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan model Cooperative Script yang dibantu oleh media Adobe Flash. Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas, dengan 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi dan evaluasi dan analisis serta refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI MIA -3 MAN 3 Banjarmasin berjumlah 39 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik pengujian, observasi, dan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) peningkatan motivasi siswa pada 68,68% menjadi 76,89% pada, (2) peningkatan kelengkapan hasil belajar kognitif siswa dari 82,05% menjadi 87,09%, (3) Peningkatan hasil pembelajaran afektif siswa dari 69,54% menjadi 79,33%, (4) aktivitas siswa dalam kriteria yang sangat aktif, (5) Model naskah koperasi dibantu media Adobe Flash mendapat respon positif dari siswa. Kata kunci: cooperative script, motivasi, hasil belajar kognitif 1

PENDAHULUAN Ilmu kimia merupakan ilmu yang mempelajari struktur materi, sifat-sifat materi, perubahan suatu materi menjadi materi lain, serta energi yang menyertai perubahan materi. Berdasarkan hasil ulangan bidang studi kimia di MAN 3 Banjarmasin diperoleh informasi bahwa materi kimia khususnya hidrokarbon merupakan salah satu materi yang sulit bagi siswa. Hal ini dapat dilihat dari nilai siswa untuk materi hidrokarbon yang masih dibawah kriteria ketuntasan minimum (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu sebesar 75. Data hasil ulangan siswa kelas XI MAN 3 Banjarmasin tahun pelajaran 2015/2016 pada materi hidrokarbon, hanya 51% siswa yang telah mencapai kriteria ketuntasan minimum yang ditetapkan sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa siswa mengalami kesulitan belajar dan berdampak pada hasil belajar pada materi hidrokarbon yang masih tergolong rendah. Kesulitan yang dialami siswa pada materi hidrokarbon ini yaitu dalam penamaan senyawa hidrokarbon dan keisomeran. Salah satu faktor yang menyebabkan kesulitan siswa dalam memahami materi hidrokarbon adalah minat dan motivasi belajar siswa saat proses pembelajaran yang rendah. Rendahnya minat dan motivasi belajar siswa disebabkan karena selama proses pembelajaran guru lebih sering menggunakan metode konvensional, dimana pembelajaran berpusat pada guru sehingga menyebabkan siswa menjadi pasif, cenderung menunggu penjelasan dan siswa jarang diminta mengungkapkan alasan terhadap hasil jawaban dari pemikirannya sehingga siswa sulit mengkomunikasikan ide dan pemikirannya dengan baik. Permasalahan di atas menunjukkan bahwa pembelajaran kimia pada materi hidrokarbon perlu diperbaiki, untuk memperbaiki proses pembelajaran diperlukan sebuah model yang dapat membuat siswa lebih tertarik dan aktif saat proses pembelajaran. Model pembelajaran kooperatif adalah salah satu model yang melibatkan keaktifan siswa. Pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok kecil secara kolaboratif (Majid, 2013). Cooperative Script salah satu model pembelajaran kooperatif yang dapat membuat siswa menjadi lebih aktif saat proses belajar mengajar berlangsung. Model adalah model pembelajaran yang mengarahkan siswa untuk bekerja berpasangan dan secara lisan mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang dipelajari. Cooperative Script memungkinkan siswa untuk menemukan ide-ide pokok dari gagasan besar yang disampaikan oleh guru (Huda, 2013). Materi hidrokarbon menuntut siswa untuk banyak membaca dan latihan agar dengan sendirinya siswa mampu mengingat dan lebih mudah memahami konsep tentang hidrokarbon, sehingga sangat cocok dengan model pembelajaran Cooperative Script. Model pembelajaran ini dapat membantu siswa melatih pendengaran, ketelitian dan kecermatan; melatih siswa belajar dalam peran; dan melatih siswa mengungkapkan kesalahan orang lain. Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan saat penerapan model Cooperative Script adalah Adobe Flash. Media Adobe Flash merupakan program aplikasi yang memungkinkan untuk pembuatan animasi. Animasi adalah suatu karya yang memiliki banyak elemen antara lain teks, gambar, suara, dan gerak. Adobe Flash sering digunakan untuk membuat media presentasi maupun media pembelajaran. Hal ini karena lebih menarik dan dapat didesain sesuai dengan kebutuhan (Rahmadi, 2013). Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan menerapkan model Adobe Flash untuk meningkatkan motivasi 2

dan hasil belajar siswa konsep hidrokarbon pada kelas XI MIA - 3 MAN 3 Banjarmasin pada tahun pelajaran 2016/2017. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang merupakan penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki/meningkatkan mutu praktik pembelajaran. Penelitian tindakan kelas terdiri dari empat kegiatan utama pada setiap siklus masing-masing terdiri dari tahapan-tahapan: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan evaluasi serta, (4) analisis dan refleksi. Penelitian yang dilaksanakan dalam dua siklus pembelajaran ini diharapkan motivasi dan hasil belajar siswa dalam materi hidrokarbon dapat ditingkatkan. Siklus I dan II dilaksanakan dalam dua kali an dengan 2 kali tes kognitif di setiap akhir siklus (evaluasi). Pada membahas tentang keunikan atom karbon dan senyawa hidrokarbon. Selanjutnya, setelah dilakukan refleksi terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada dilanjutkan pelaksanaan. Pada an pertama dan kedua membahas keisomeran dan sifat-sifat hidrokarbon. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan bulan September 2016 bertempat di MAN 3 Banjarmasin. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI MIA-3 tahun pelajaran 2016/2017 dengan jumlah siswa 39 orang yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 29 siswa perempuan. Tingkat kemampuan dan daya serap siswa pada kelas tersebut bervariasi. Instrumen penelitian antara lain berupa tes dan non tes. Instrumen tes yang digunakan berbentuk soal objektif untuk mengukur hasil belajar kognitif siswa yang berjumlah 20 soal dengan 5 pilihan jawaban yang terdiri dari 1 pilihan benar dan 4 jawaban pengecoh. Teknik penskoran untuk instrumen tes objektif ditentukan dengan cara memberi skor 1 untuk jawaban yang benar dan skor 0 untuk jawaban yang salah. Instrumen non tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi aktivitas guru dan siswa, observasi afektif siswa, angket motivasi siswa serta angket respon siswa. Angket motivasi siswa yang digunakan mengadaptasi dan memodifikasi dari angket model ARCS (Attention, Relevance, Confidence, and Satisfaction) dari Keller. Angket motivasi siswa terdiri atas 27 pernyataan menggunakan skala Likert dengan rentang 1-5 untuk pernyataan yaitu 1 = sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 = ragu-ragu, 4 = setuju, dan 5 = sangat setuju. Analisis motivasi siswa dilakukan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan motivasi belajar setiap siswa pada materi hidrokarbon setelah diterapkan berbantuan media Adobe Flash. Motivasi siswa diskor dengan cara menghitung jumlah total skor dibagi dengan jumlah pernyataan. Skor rata-rata = Σ total skor Σ pernyataan Klasifikasi rata-rata skor angket dapat diterjemahkan sebagai berikut Tabel 1. Kategori skor motivasi siswa Skor rata-rata Kategori 1,00-1,49 Sangat kurang 1,50-2,49 Kurang baik 2,50-3,49 Cukup baik 3,50 4,49 Baik 4,50 5,00 Sangat baik Keberhasilan siswa dalam memahami konsep hidrokarbon dilihat dari banyaknya siswa yang menjawab benar pada butir soal yang diujikan. Rumus penskoran yang digunakan adalah: Skor = Jb N 100 Keterangan: Jb = Banyaknya butir soal yang dijawab benar N = Banyaknya butir soal (Ratumanan & Laurens, 2003) 3

Skor observasi aktivitas guru persentase observasi aktivitas guru Skor observasi aktivitas siswa persentase aktivitas guru (%) Jurnal PTK dan Pendidikan Kemudian, mengukur ketuntasan belajar secara klasikal digunakan rumus: f P = x 100% N Untuk mendeskripsikan banyaknya siswa yang mengalami keberhasilan dalam mempelajari konsep hidrokarbon diklasifikasikan berdasarkan tingkat kemampuan pada Tabel 2. Tabel 2. Tingkatan Hasil Belajar Hasil Belajar (%) Tingkat 100 Istimewa/ maksimal 76 99 Baik sekali/ optimal 60 75 Baik/ minimal < 60 Kurang HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian Hasil pelaksanaan dan pengamatan penelitian pada dan berupa aktivitas guru, aktivitas siswa, afektif siswa, motivasi belajar siswa dan hasil belajar kognitif siswa menggunakan model Adobe Flash. Peningkatan aktivitas guru setiap an dapat dilihat pada Gambar 1. an an an an ; 79,23 Gambar 2 Perbandingan Persentase Aktivitas Guru pada Siklus I dan II Peningkatan aktivitas siswa setiap an dapat dilihat pada Gambar 3 berikut. an pertama; 38,5 an kedua; 44,5 ; 95 an pertama; 50 Pertemuan dalam pembelajaran Gambar 3. Diagram Hasil Observasi Aktivitas Siswa Diagram rata-rata aktivitas siswa pada dan II dapat dilihat pada Gambar 4 di bawah ini. 69.17 88.33 an kedua; 56 Pertemuan dalam pembelajaran Gambar 1. Diagram Hasil Observasi Aktivitas Guru Diagram rata-rata aktivitas guru pada siklus I dan II dapat dilihat pada Gambar 2 di bawah ini. Gambar 4. Perbandingan Persentase Aktivitas Siswa pada Siklus I dan II Peningkatan afektif siswa setiap an dapat dilihat pada Gambar 5 berikut. 4

persentase hasil angket motivasi belajar persentase afektif siswa (%) persentase afektif siswa (%) Jurnal PTK dan Pendidikan an perta an kedua; an perta an kedua; Data respon siswa terhadap pembelajaran pada materi hidrokarbon dengan menggunakan model pembelajaran Adobe Flash dapat dilihat pada Gambar 8. Gambar 5. Diagram Hasil Observasi Afektif Siswa Diagram rata-rata afektif siswa pada siklus I dan II dapat dilihat pada Gambar 6 di bawah ini. ; 69,54 ; 79,33 Gambar 6. Perbandingan Persentase Afektif Siswa pada Siklus I dan II Angket motivasi diberikan pada setiap siswa ketika akhir dan II. Peningkatan motivasi siswa terhadap pembelajaran hidrokarbon menggunakan model berbantuan media Adobe Flash setiap an untuk setiap indikator dapat dilihat pada Gambar 7 berikut. 1 2 3 4 68,06 68,2 64,69 73,76 76,99 76,19 74,87 79,49 Gambar 7 Perbandingan Persentase Indikator Motivasi Siswa Gambar 8 Persentase Respon Siswa terhadap Pembelajaran Menggunakan Model Cooperative Script Berbantuan Media Adobe Flash 2. Pembahasan Aktivitas Guru Proses pembelajaran pada dengan menggunakan model pembelajaran Adobe Flash secara keseluruhan telah dilaksanakan dengan baik namun masih ada beberapa tahapan yang kurang optimal. Hal ini berarti secara umum guru sudah dapat menyesuaikan diri dalam proses pembelajaran menggunakan model berbantuan media Adobe Flash sesuai pada rencana proses pembelajaran (RPP). Setelah berakhir, penilaian aktivitas guru dilanjutkan pada. Dimana dari dijadikan refleksi untuk memperbaiki aktivitas guru yang masih kurang agar sesuai dengan apa yang ingin dicapai. Pada ini guru melakukan perbaikan dalam proses pembelajaran, yaitu dengan berusaha mengefisienkan waktu pembelajaran dan pengelolaan kelas yang baik. Suasana pembelajaran pada lebih terkendali jika dibandingkan suasana pembelajaran pada. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh 5

Andreastomo (2013) yaitu model dapat meningkatkan aktivitas guru. Dengan demikian pada aktivitas guru sudah tergolong sangat baik, guru lebih meningkatkan motivasi siswa untuk lebih aktif dalam diskusi dan berani dalam mengemukakan pendapat saat presentasi. Aktivitas Siswa Aktivitas siswa pada an pertama berdasarkan hasil observasi diketahui bahwa kegiatan pembelajaran berlangsung cukup aktif dengan persentase 64,17% sedangkan pada an kedua kegiatan pembelajaran berlangsung aktif dengan persentase 74,17%. Pada an pertama hingga an kedua aktivitas siswa mengalami peningkatan sebesar 10%. Secara keseluruhan aktivitas siswa pada tergolong dalam kategori aktif, namun siswa masih belum terbiasa menerapkan model dan menggunakan media Adobe Flash dalam pembelajaran. Peningkatan persentase aktivitas siswa yang terlihat dari ke ini dikarenakan siswa sudah termotivasi dan memiliki rasa tanggung jawab dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Script Adobe Flash. Hal ini sejalan dengan penelitian Tiara (2014) yang mengatakan bahwa siswa menjadi lebih aktif saat mengikuti pembelajaran menggunakan model Cooperative Script. Dengan demikian penelitian tindakan kelas ini berhasil dan hipotesis diterima yang menyatakan proses pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model berbantuan media Adobe Flash dapat meningkatkan aktivitas siswa yang menjadikan siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran. Afektif siswa Afektif siswa secara keseluruhan pada dan terjadi peningkatan, dimana afektif siswa pada dengan kategori baik sebesar 69,54%, sedangkan pada dengan kategori baik sebesar 79,33%. Berdasarkan hasil perhitungan penilaian observer pada menyatakan bahwa afektif siswa pada proses belajar mengajar menggunakan model berbantuan media Adobe Flash pada siklus ini mengalami peningkatan yaitu sebesar 9,79%. Hal ini karena adanya perbaikan dalam mengajar guru dan aktivitas siswa sehingga aspek afektif siswa yang berupa sikap akan mengalami perubahan yang lebih baik dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini sejalan dengan penelitian Soelistiyanto (2014) yang menyatakan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar terutama dalam ranah kognitif dan afektif setelah penerapan model pembelajaran Cooperative Script. Motivasi siswa (1) Perhatian (Attention) Pada siswa sudah mempunyai motivasi yang cukup baik dalam hal perhatian. Setelah dilakukan refleksi pada, pada guru melakukan perbaikan. Guru memotivasi siswa untuk lebih memperhatikan pelajaran dengan baik dengan cara menggunakan teknik bertanya agar bagi siswa yang kurang memperhatikan pelajaran dapat kembali fokus pada pelajaran. Hal ini sesuai dengan pembahasan tentang teori motivasi Keller yang diulas oleh Abidin (2006) yang mengemukakan bahwa salah satu cara untuk merangsang perhatian siswa adalah dengan cara menggunakan teknik bertanya agar siswa terlibat langsung dalam pembelajaran. (2) Relevansi (Relevance) Pada siswa sudah mempunyai motivasi yang cukup baik dalam hal relevansi. Setelah dilakukan refleksi pada, pada guru melakukan perbaikan. Guru memotivasi siswa agar dapat mengaitkan pengetahuan yang telah mereka miliki dengan 6

pengetahuan yang akan dipelajari. Salah satu cara yang dilakukan agar motivasi siswa pada indikator ini meningkat adalah dengan menekankan manfaat atau tujuan dari pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pembahasan tentang teori motivasi Keller yang diulas oleh Abidin (2006) yang mengemukakan bahwa cara untuk menunjukkan relevansi pembelajaran diantaranya menyampaikan manfaat pembelajaran dan memberikan latihan soal yang berhubungan dengan kondisi siswa. (3) Percaya Diri (Confidence) Pada proses pembelajaran hanya sebagian siswa yang memiliki percaya diri baik, hal ini terlihat dari tahap diskusi yang dilakukan siswa. Saat berdiskusi, masih banyak siswa yang kurang berani mengemukakan pendapat dan mempresentasikan hasil diskusi. Setelah dilakukan refleksi pada, pada guru melakukan perbaikan. Guru memotivasi siswa agar memiliki percaya diri yang baik dengan cara meyakinkan siswa bahwa mereka telah memahami materi dan bisa mengemukakan pendapat serta mempresentasikan hasil diskusi. Selain itu, guru juga menegaskan bahwa tidak ada sanksi jika hasil diskusi mereka tidak sesuai dengan materi atau salah agar siswa menjadi lebih berani dan percaya diri. Hal ini sesuai dengan pendapat Frejnan dalam Abidin (2006) yang mengemukakan bahwa cara untuk menanamkan rasa percaya diri dalam pembelajaran salah satunya adalah memberikan memberikan umpan balik dengan menyebutkan pemahaman yang dimiliki siswa dan kelemahan siswa yang harus dikembangkan. (4) Kepuasan (Satisfaction) Saat proses pembelajaran siswa telah memiliki kepuasan yang baik karena selama proses pembelajaran guru selalu berusaha membuat siswa merasa puas dengan cara memberikan pujian secara verbal maupun nonverbal atas kinerja siswa. Pada guru tidak hanya memberikan pujian tetapi juga memberikan hadiah pada kelompok yang aktif selama proses pembelajaran. Hal ini sejalan dengan pendapat Dimyati & Mudjiono (2009) yang mengemukakan bahwa hadiah dan hukuman dapat digunakan untuk meningkatkan kegiatan siswa dan berkaitan dengan motivasi ekstrinsik siswa. Hasil Belajar Kognitif Pada, persentase ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 71,79% sedangkan pada persentase ketuntasan hasil belajar siswa meningkat menjadi 82,05% menurut kriteria keberhasilan dari Djamarah dan Zain (2010) termasuk dalam kriteria baik sekali. Pada hasil belajar skor tertinggi yang dicapai siswa adalah 100 dan skor terendah adalah 50 dan terdapat 11 siswa yang belum tuntas atau belum mencapai KKM. Pada pembelajaran, indikator yang belum tuntas pada dibahas kembali disamping juga melanjutkan indikator pembelajaran selanjutnya. Pada hasil tes, terdapat 32 siswa yang mendapat kategori tuntas sedangkan 7 siswa berada dalam kategori tidak tuntas. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Soelistiyanto (2014) yaitu hasil belajar siswa meningkat saat diterapkan model. Meningkatnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran menggunakan model berbantuan media Adobe Flash ini dapat terjadi karena pada proses pembelajaran dilakukan beberapa tindakan, antara lain : (1) Memberikan tugas untuk membaca dan meringkas script yang berisikan ide pokok/tujuan, materi dan contoh soal untuk membangun pemahaman siswa agar siswa mengingat materi lebih lama dan menemukan ide pokok materi sebelum mendapat penjelasan dari guru. (2) Melakukan diskusi kelompok yang membahas ringkasan materi agar 7

siswa mampu mentransfer materi dan mengkomunikasikan hasil bacaannya. (3) Melalui diskusi siswa memperhatikan penjelasan dari teman sekelompoknya dan mengoreksi apabila dalam penjelasan tersebut terdapat kesalahan. (4) Guru memberikan penguatan untuk membenarkan konsep yang telah diketahui siswa secara mandiri dan menekankan hal-hal yang penting dalam materi. (5) Membuat kesimpulan untuk meningkatkan ingatan siswa terhadap materi yang telah dipelajari. Respon siswa Berdasarkan hasil penilaian respon siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Adobe Flash pada materi hidrokarbon, sebagian besar siswa memberikan respon positif. Respon positif yang diberikan siswa ditunjukan dengan banyaknya siswa yang memberikan respon setuju dan sangat setuju dibandingkan dengan respon raguragu, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Dilihat dari skor yang diperoleh siswa untuk respon terhadap pembelajaran menggunakan model Cooperative Script berbantuan media Adobe Flash ada sebanyak 13 orang siswa atau sebesar 33,33% termasuk kriteria sangat baik, 26 orang siswa atau sebesar 66,67% termasuk kriteria baik. Respon positif siswa terlihat bahwa pembelajaran dengan menggunakan menggunakan model Cooperative Script berbantuan media Adobe Flash membuat siswa menjadi lebih tertarik untuk mengikuti pembelajaran dan memudahkan siswa memahami materi hidrokarbon. Temuan yang didapat dari penelitian ini yang pertama yaitu siswa dapat melakukan kegiatan sesuai langkahlangkah berbantuan media Adobe Flash yang membuat siswa lebih mudah dalam memahami konsep-konsep materi pelajaran. Adapun temuan yang kedua adalah adanya peningkatan aktivitas siswa dalam belajar karena pembelajaran yang diterapkan membuat siswa lebih aktif dalam membaca dan meringkas materi serta berdiskusi. Adapun temuan yang ketiga adalah dalam kegiatan pembelajaran peran guru sangat penting terutama dalam memberi motivasi siswa dalam belajar. Peran guru pembelajaran dengan model Cooperative Script berbantuan media Adobe Flash adalah sebagai mediator dan fasilitator, dimana guru memilih dan menggunakan serta mengusahakan media dengan baik. Temuan keempat adalah media Adobe Flash yang digunakan ini membuat siswa menjadi lebih tertarik pada pelajaran dan termotivasi dalam belajar. Dengan motivasi yang tinggi maka siswa akan giat dalam belajar sehingga prestasi yang akan dicapai siswa akan mengalami peningkatan. Media Adobe Flash yang digunakan membuat siswa menemukan pengetahuannya sendiri, dimana media Adobe Flash ini dilengkapi dengan contoh-contoh soal, dan terdapat video yang dapat membuat siswa tertarik dalam belajar. Akibatnya siswa lebih aktif dalam aktivitasnya. PENUTUP 1. Aktivitas siswa dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran Adobe Flash mengalami peningkatan dengan kategori sangat aktif. 2. Penerapan model pembelajaran Adobe Flash dapat meningkatkan motivasi siswa kelas XI MIA 3 MAN 3 Banjarmasin Tahun Pelajaran 2016/2017 dengan kategori baik. 3. Penerapan model pembelajaran Adobe Flash dapat meningkatkan hasil belajar kognitif siswa kelas XI MIA-3 MAN 3 Banjarmasin Tahun Pelajaran 2016/2017 dengan kategori sangat baik. Ketuntasan klasikal hasil belajar siswa 8

meningkat dari 71,79% pada menjadi 82,05% pada. 4. Penerapan model pembelajaran Adobe Flash dapat meningkatkan hasil afektif siswa kelas XI MIA -3 MAN 3 Banjarmasin Tahun Pelajaran 2016/2017 dengan kategori baik. 5. Siswa memberikan respon positif terhadap pembelajaran yang diterapkan oleh guru dengan menggunakan model berbantuan media Adobe Flash pada materi hidrokarbon. DAFTAR PUSTAKA Abidin, Z. 2006. Motivasi Dalam Strategi Pembelajaran dengan Pendekatan ARCS. Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah, Surakarta. Dipublikasikan. Diakses melalui http://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitst ream/handle/123456789/890/4.%20 Zaenal%20Abidin.pdf?sequence=1 pada tanggal 10 Januari 2015. Andreastomo, A. 2013. Meningkatkan Hasil Belajar dan Keterampilan Sosial Siswa Kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 1 Banjarmasin Tahun Pelajaran 2012/2013 Pada Materi Sistem Koloid Melalui Model Pembelajaran Cooperative Script. Skripsi Sarjana. Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin. Tidak dipublikasikan. Dimyati & Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta, Jakarta. Djamarah, S. & Zain, A. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta, Jakarta. Huda, M. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Pustaka Pelajar, Malang. Majid, A. 2013. Strategi Pembelajaran. PT Remaja Rosdakarya, Bandung. Rahmadi. 2013. Modul Pembuatan Media Pembelajaran Menggunakan Macromedia Flash. Diakses melalui http://teknikmultimedia.file.wordpre ss.com/modul-pembuatan-mediapembelajaran. pada tanggal 14 Januari 2015. Soelistiyanto, E. 2014. Penerapan Pembelajaran Model Cooperative Script untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Pokok Bahasan Evolusi Kelas XII IPA 3 SMA Negeri 2 Jember. Laporan Penelitian. Jurnal Universitas Jember. 3: 37-46. Tiara, I., Sanjaya dan Rodi Edi. 2014. Pengaruh Penerapan Model Cooperative Script terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Tanjung Raja. Laporan Penelitian. Jurnal Penelitian Pendidikan Kimia Universitas Sriwijaya, Palembang. 1:156-163. 9

10 Jurnal PTK dan Pendidikan