PERBEDAAN ETIKA ETIKET MORAL DAN HUKUM Disusun oleh : NURMA YUSNITA,AMK NIM SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAHARATU PRODI S1 KEPERAWATAN 2017 Jalan Kaswari Nomor 10 A-D Sukajadi Pekanbaru Telp/Fax (0761)24586 www.stikesmaharatu.com Email : tmaharatu@yahoo.co.id i
KATA PENGANTAR Puji dan Syukur penulis haturkan kepada ALLAH SWT, karena berkat Rahmat dan Karunia-Nya kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan benar, serta selesai tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai PERBEDAAN ETIKA, ETIKET, HUKUM DAN MORAL Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada makalah ini. Oleh karena itu penulis mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang dapat membangun. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Siak, 23 Januari 2017 Penulis ii
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii BAB IPENDAHULUAN... 4 1.1 Latar Belakang... 4 1.2 Rumusan Masalah... 4 1.3 Tujuan... 4 BAB IIPEMBAHASAN... 5 2.1 Pengertian Etika... 5 2.2 Pengertian Etiket... 5 2.3 Pengertian Moral... 5 2.4 Pengertian Hukum... 6 2.5 Persamaan dan Perbedaan Etika, Etiket, Moral... 6 2.5.1 Persamaan Etika dan Etiket... 6 2.5.2 Persamaan Etika dan Moral... 7 2.5.3 Persamaan Etika dan Hukum... 8 2.5.4 Perbedaan Etiket dengan Moral... 9 2.5.5 Persamaan Moral dengan Hukum... 9 BAB IIIPENUTUP... 12 3.1 Kesimpulan... 12 iii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Individu dilahirkan dalam suatu masyarakat dan mengalami sosialisasi untuk menerima aturan-aturan masyarakat yang sudah ada. Dalam hal ini hukum, etika, dan moral sangat berperan penting dalam menjalankan hubungan yang ada dalam masyarakat. Karena dengan ketiga hal tersebut kita bisa hidup damai sesama manusia berdasarkan hukum yang ada, etika kita, dan moral yang kita miiki. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa pengertian dari etika? 2. Apa pengertian dari etiket? 3. Apa pengertian dari moral? 4. Apa pengertian dari hukum? 5. Apa persamaan dan perbedaan dari etika, etiket, moral dan hukum? 1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian dari etika. 2. Untuk mengetahui pengertian dari etiket. 3. Untuk mengetahui pengertian dari moral. 4. Untuk mengetahui pengertian dari hukum. 5. Untuk mengetahui persamaan dan perbedaan dari etika, etiket, moral dan hukum. 4
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Etika Kata etika dalam bahasa yunani adalah ethos (tunggal), yang berarti kebiasaan-kebiasaan tingkah laku manusia, adab, akhlak, watak, perasaan, sikap dan cara berfikir serta ta etha (jamak), yang berarti adab kebiasaan. Dalam bahasa inggris, ethics, berarti ukuran tingkah laku atau perilaku manusia yang baik, tindakan yang tepat, yang harus dilaksanakan oleh manusia sesuai dengan moral pada umumnya. Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral. 2.2 Pengertian Etiket Tata cara (adab sopan santun dll) dimasyarakat beradab dalam memelihara hubungan baik diantara sesama manusia. Definisi etiket, menurut para pakar ada beberapa pengertian, yaitu merupakan kumpulan tata cara dan sikap baik dalam pergaulan antar manusia yang beradab. Pendapat lain mengatakan bahwa etiket adalah tata aturan sopan santun yang disetujui oleh masyarakat ter tentu dan menjadi norma serta panutan dalam bertingkah laku sebagai anggota masyarakat yang baik dan menyenangkan 2.3 Pengertian Moral Kata moral berasal dari bahasa latin yaitu mos (jamak:mores) yang berarti kebiasaan, adat. Moral mempunyai etimologi yang sama dengan etik, karena keduanya mengandung arti adat kebiasaan, meskipun bahasa asalnya berbeda. 5
Moral adalah ajaran tentang baik atau buruk yang diterima secara umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban dll; akhlak, budi pekerti, asusila. 2.4 Pengertian Hukum Peraturan, undang-undang atau adat yang secara resmi dianggap mengikat, yang dikukuhkan oleh penguasa atau pemerintah. Hukum adalah peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh suatu kekuasaan, dalam mengatur pergaulan hidup dalam masyarakat. 2.5 Persamaan dan Perbedaan Etika, Etiket, Moral 2.5.1 Persamaan Etika dan Etiket Keduanya menyangkut perilaku manusia Etika dan etiket mengatur perilaku manusia secara normatif, artinya memberi norma bagi perilaku manusia dan dengan demikian menyatakan apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan. Perbedaan Etika dan Etiket 1. Etiket menyangkut cara melakukan perbuatan manusia. Etiket menunjukkan cara yang tepat artinya cara yang diharapkan serta ditentukan dalam sebuah kalangan tertentu.etika tidak terbatas pada cara melakukan sebuah perbuatan, etika memberi norma tentang perbuatan itu sendiri. Etika menyangkut masalah apakah sebuah perbuatan boleh dilakukan atau tidak boleh dilakukan. 2. Etiket hanya berlaku untuk pergaulan.etika selalu berlaku walaupun tidak ada orang lain. Barang yang dipinjam harus dikembalikan walaupun pemiliknya sudah lupa. 3. Etiket bersifat relatif. Yang dianggap tidak sopan dalam sebuah kebudayaan, dapat saja dianggap sopan dalam 6
kebudayaan lain.etika jauh lebih absolut. Perintah seperti jangan berbohong, jangan mencuri merupakan prinsip etika yang tidak dapat ditawar-tawar. 4. Etiket hanya memadang manusia dari segi lahiriah saja sedangkan etika memandang manusia dari segi dalam. Penipu misalnya tutur katanya lembut, memegang etiket namun menipu. Orang dapat memegang etiket namun munafik sebaliknya seseorang yang berpegang pada etika tidak mungkin munafik karena seandainya dia munafik maka dia tidak bersikap etis. Orang yang bersikap etis adalah orang yang sungguh-sungguh baik. 2.5.2 Persamaan Etika dan Moral Pada dasarnya secara konseptual etika dan moral mempunyai arti yang serupa, yaitu sama-sama membicarakan mengenai perbuatan dan prilaku manusia ditinjau dari sudut pandang nilai baik dan tidak baik (buruk). Mempunyai fungsi yang sama yaitu : Bagaimana dan kemana kita harus melangkah dalam hidup. Perbedaan Etika dan Moral Meskipun secara etimologi arti kata etika dan moral mempunyai pengertian yang sama, tetapi tidak persis dengan moralitas. Etika semacam penelaah terhadap aktivitas kehidupan manusia sehari-hari, sedangkan moralitas merupakan subjek yang menjadi penilai benar atau tidak. beberapa perbedaan etikadan moral adalah: 1. Moral mengajarkan apa yang benar sedangkan etika melakukan yang kebenaran 2. Moral mengajarkan bagaimana seharusnya hidup sedangkan etika berbuat atau bertindak sesuai dengan apa yang telah diajarkan dalam pendidikan moral. 7
3. Moral menyediakan rel kehidupan sedangkan etika berjalan dalam rel kehidupan. 4. Moral itu rambu-rambu kehidupan sedangkan etika mentaati rambu-rambu kehidupan. 5. Moral itu memberikan arah hidup yang harus ditepumpuh sedangkan etika berjalan sesuai arah yang telah ditetapkan (menuju arah ) 6. Moral itu seperti kompas dalam kehidupan sedangkan etika memperhatikan dan mengikuti arah kompas dalam menjalani kehidupan. 7. Moral ibarat peta kehidupan sedangkan etika mengikuti peta kehidupan 8. Moral itu pedoman kehidupan sedangkan etika mengiuti pedoman 9. Moral tidak bisa dimanipulasisedangkan etika bisa dimanipulasi 10. Moral itu aturan yang wajib ditaati oleh setiap orang sedangkan etika sering berorientasi pada sikon,motif,tujuan,kepentingan,dsb 2.5.3 Persamaan Etika dan Hukum 1. Etika dan hukum memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk mengatur terib dan tentramnya pergaulan hidup dalam masyarakat. 2. Mengandung hak dan Kewajiban anggota-anggota masyarakat, agar tidak saling merugikan. 3. Menggugah kesadaran untuk bersikap manusiawi. 4. Sumbernya adalah hasil pemikiran para pakar dan pengalaman anggota senior 8
Perbedaan Etika dan Hukum 1. Etika berlaku untuk lingkungan profesi. Hukum berlaku untuk umum. 2. Etika disusun berdasarkan kesepakatan anggota profesi. Hukum disusun oleh badan pemerintahan. 3. Etika tidak seluruhnya tertulis. Hukum tercantum secara terinci dalam kitab undang-undang dan lembaran atau berita negara. 4. Sanksi terhadap pelanggaran etika berupa tuntunan. Sanksi terhadap pelanggaran hukum berupa tuntutan. 5. Penyelesaian pelanggaran etika tidak selalu disertai bukti fisik. Penyelesaian pelanggaran hukum bukti fisik. 2.5.4 Perbedaan Etiket dengan Moral Etiket 1. Etiket menyangkut tata cara suatu perbuatan harus dilakukan. 2. Etiket memandang manusia dari segi lahiriah. 3. Etiket hanya berlaku untuk pergaulan Moral 1. Untuk mengarahkan, mengendalikan, dan menentukan kelakuan seseorang, karena nilai dijadikan standar perilaku 2.5.5 Persamaan Moral dengan Hukum Hukum dan moral mempunyai persamaan dalam pengetahuan perbuatan manusia. Hukum mengatur perbuatan manusia sesuai dengan pengaturan yang berlaku dan ditetapkan oleh penguasa atau negara yang bertujuan untuk menjamin kesejahteraan dalam 9
masyarakat, memberi perlindungan dan keamanan, sedangkan moral juga memiliki peraturan-peraturan yang mengatur perbuatan manusia ditinjau dari perilaku yang baik dan buruk. Akhirnya, dapat disimpulkan bahwa wajib hukum adalah wajib yang datang dari luar diri manusia, sedang wajib moral adalah wajib yang datang dari dalam diri manusia. Perberdaan Moral dengan Hukum 1. Hukum lebih dikondifikasikan daripada moralitas, artinya dituliskan dan secara kurang lebih sistematis disusun dalam kitab undang-undang. Karena itu norma yuridis mempunyai kepastian lebih besar dan bersifat lebih objektif. Sebaliknya norma moral bersifat lebih subjef dan akibatnya lebih banyak diganggu oleh diskusi-diskusi yang mencari kejelasan tentang apa yang dianggap etis atau tidak etis. Tentu saja di bidang hukum pun terdapat banyak diskusi dan ketidakpastian tetapi di bidang moral ketidakpastian ini lebih besar karena tidak ada pegangan tertulis. 2. Hukum membatasi diri pada tingkah laku lahiriah saja, sedangkan moral menyangkut juga sikap batin seseorang. 3. Sanksi yang berkaitan dengan hukum berlainan dengan sanksi yang berkaitan dengan moralitas. Hukum untuk sebagian besar dapat dipaksakan; orang yang melanggar hukum akan mendapat sanksi/hukuman. Tetapi norma-norma etis tidak dapat dipaksakan. Menjalankan paksaan dalam bidang etis tidak efektif juga. Sebab paksaan hanya dapat menyentuh bagian luar saja, sedangkan perbuatan-perbuatan etis justru berasal dari dalam. Satu-satunya sanksi dalam bidang moralitas adalah hati nurani yang tidak tenang karena menuduh si pelaku tentang perbuatannya yang kurang baik. 10
4. Hukum didasarkan atas kehendak masyarakat dan akhirnya atas kehendak negara. Juga kalau hukum tidak secara langsung berasal dari negara seperti hukum adat maka hukum itu harus diakui oleh negara supaya berlaku sebagai hukum. Moralitas didasarkan pada norma-norma moral yang melampaui para individu dan masyarakat. Dengan cara demokratis ataupun cara lain masyarakat dapat mengubah hukum tetapi tidak pernah masyarakat mengubah atau membatalkan suatu norma moral. Masalah etika tidak dapat diputuskan dengan suara terbanyak. 11
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Jika kita membicarakan etika, kita tidak bias terlepas dari masalah moral dan hukum, karena ketiganya berhubungan erat dan saling memengaruhi satu sama lain. F.A Moeloek (2002) Menyatakan bahwa etika, moral, dan hokum merupakan the guardians(pengawal) bagi kemanusiaan.ketiganya mempunyai tugas dan kewenangan untuk memanusiakan manusia dan memperadab manusia 12
DAFTAR PUSTAKA Abdulkadir Muhammad.1991.,etika profesi hukum.bandung.citra Aditya Bakti Liliana Tedjosaputro.2003 etika profesi dan profesi hukum,semarang.aneka Ilmu Darji Darmodiharjo dan Sidharta.1995.pokok-pokok filsafat hukum.jakarta.gramedia pustaka utama Magnis Suseno.1995.pokok-poko etika profesi hukum.jakarta.pradnya paramitha Bartens, K. 1993. ETIKA.Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Drs. H. Salam, Burhanuddin. 2002. ETIKA SOSIAL: Asas Moral dalam Kehidupan Manusia.Jakarta : PT. Rineka Cipta Sumaryono, E. 1995. Etika Profesi Hukum. Yogyakarta : Kanisius Drs. H. Salam, Burhanuddin. 2000. ETIKA INDIVIDUAL: Pola Dasar Filsafat Moral. Jakarta : PT. Rineka Cipta. 13