PERBEDAAN ETIKA ETIKET MORAL DAN HUKUM

dokumen-dokumen yang mirip
ETIKA ADMINISTRASI HENDRA WIJAYANTO

BY. IRMA NURIANTI,SKM. MKes PRINSIP ETIKA DAN MORALITAS

01ILMU ETIKA PROFESI. Etika dan Etiket dalam Humas. Frenia KOMUNIKASI.

BAB 1 TINJUAN UMUM ETIKA. Henry Anggoro Djohan

PENGERTIAN DAN PERANAN ETIKA PROFESI

BAB I Tinjauan Umum Etika

Pendahuluan Manusia adalah Makhluk Individu Memiliki akal pikiran, perasaan, dan kehendak. Makhluk Sosial Memiliki perilaku etis

E T I K A E T I K A E T I K A E T I K A E T I K A 8/19/2010. Oleh : PRINSIP ETIKA MORAL DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KEBIDANAN

Pembahasan 1. Norma 2. Etika 3. Moral 4. Pengertian Etika Profesi 5. Fungsi Kode Etik Profesi

Pengertian Etika. Nur Hidayat TIP FTP UB 2/18/2012

Etika Dan Filsafat Komunikasi

ETIKA. Kata etik (atau etika) berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat.

Oleh. Salamun Rohman Nudin, S.Kom., M.Kom Etika Profesi/ Teknik Informatika Untag Surabaya

ETIKA BISNIS DAN PROFESI PPAK

PENGERTIAN ETIKA PROFESI

E t i k a P r o f e s i. Pendahuluan

Pertemuan 1 TINJAUAN UMUM

KODE ETIK PSIKOLOGI. Etika dan Moral, Kode Etik Psikologi, Psikolog dan ilmuwan psikologi, Layanan Psikologi, Etika dalam Eksperimen Psikologi

BAB 1 TUJUAN UMUM ETIKA

ETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI

ETIKA PROFESI Mia Fitriawati, M.Kom.

PERKEMBANGAN ETIKA PROFESI

PANCASILA SEBAGAI LANDASAN ETIKA (I)

PENGERTIAN ETIKA PROFESI

Komunikasi dan Etika Profesi

ETIK UMB ETIKA PERGAULAN. Drs. SUMARDI, M. Pd. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi AKUNTANSI.

Modul ke: ETIK UMB. AFIYATI SSi., MT. Fakultas FAKULTAS ILMU KOMPUTER. Program Studi TEKNIK INFORMATIKA

Etika profesi it 7 komunikasi 11/1/2011

Pertemuan ke-1 dan ke-2

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

ETIK UMB PENGEMBANGAN WAWASAN KEPRIBADIAN. Syahlan A. Sume, SE. MM. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi MANAJEMEN

PENTINGNYA ETIKA PROFESI

ETIKA DAN FILSAFAT KOMUNIKASI

KOMUNIKASI DAN ETIKA PROFESI

Pertanyaan-pertanyaan yang muncul!!!

HERU SASONGKO, S.FARM.,APT.

Etika, Moral, Norma, Nilai,

Upaya Peningkatan Etika Pergaulan Melalui Bimbingan Kelompok Pada Siswa

Etika Profesi Public Relations

KONTRAK KULIAH ETIKA PROFESI D O S E N : M A I M U N A H, S S I, M K O M

Etika Profesi INSINYUR. Dr. Dian Kemala Putri

Pendahuluan BAB I. A. Pengertian

Pertemuan 1. Pembahasan. 1. Norma 2. Budaya 3. Etika 4. Moral 5. Struktur Etika

Pengertian etika = moralitas

01FEB. Template Standar Business Ethics and Good Governance

FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN TEKNOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana seseorang bertindak dan berprilaku. moral. Etika pergaulan perlu di terapkan misalnya (1) Berpakaian rapi di

Pancasila. Pancasila sebagai sistem Etika (etika, aliran etika dan etika Pancasila) Yuvinus Elyus, Amd. IP., SH., MH. Modul ke:

Pengertian Etika. Memahami, mengerti, dan menjelaskan profesi, tata laku, dan etika berprofesi di bidang teknologi informasi

PENGERTIAN ETIKA. - Drs. O.P. SIMORANGKIR : etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.

Etika Dan Filsafat Komunikasi

I. PENDAHULUAN. nasional yaitu membangun kualitas manusia yang beriman dan bertaqwa

ETIK UMB ETIKET PERGAULAN. NANDANG SOLIHIN, M.Pd. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi.

ETIKA DAN MORAL dalam Pembelajaran

Tinjauan Umum Etika. Arif 2013

PENGERTIAN DAN NILAI ETIKA

Analisis Proses Bisnis ETIKA BISNIS LOGO. STMIK PPKIA PRADNYA PARAMITA MALANG

ETIKA KOMUNIKASI INTERPERSONAL

PROFESIONAL 1. AHLI DALAM BIDANGNYA 2. MAMPU MEMBANGUN DAN MENGEMBANGKAN KERJA SAMA DENGAN LINGKUNGAN PENDUKUNG DAN PENUNJANG 3.

PERSIAPAN KKN PPM Materi Pembekalan KKN PPM/Bud/2011

Modul ke: Teori Etika. Teori etika Etika deskriptif Etika normatif. Fakultas Psikologi. Amy Mardhatillah. Program Studi Psikologi

Pancasila Sebagai Sistem Etika. fitri dwi lestari

EKSPEKTASI DARI ETIKA DOSEN. Oleh Eva Imania Eliasa,M.Pd*

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Masyarakat Agraris 2.2 Pekerjaan Tenaga Kerja Tani Padi

Catatan Kuliah Etika Profesi. 14 Mei 2012

PENDIDIKAN PANCASILA

Pertemuan 1 ETIKA BISNIS

PANCASILA. Sebagai Sistem Etika. Disampaikan pada perkuliahan Pancasila kelas PKK. H. U. Adil Samadani, SS., SHI.,, MH. Modul ke: Fakultas Teknik

Etika P rofesi s Tinjauam Umu m m Etika

Tinjauan Umum Etika Profesi

BAB I PENDAHULUAN. ini. Akan tetapi, perkembangan teknologi dan industri yang menghasilkan budaya teknokrasi

ETIKA PERGAULAN REMAJA. Oleh: Achmad Dardiri (FIP UNY) internasional yaitu pergaulan antar bangsa selalu diperlukan etika atau lebih tepat etiket

OVERVIEW DOSEN. : :

DOKUMEN JURUSAN ETIKA DOSEN PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO

PR Kedua Kelas X.8 Tgl 04 Agustus 2010 Mengenai Etika dan Moral Posted by malikzeith - 04 Aug :23

PENGERTIAN ETIKA ETIKA,

ETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Remaja merupakan masa peralihan untuk menuju kedewasaan, dimana

Modul ke: ETIKA PROFESI. Kesalahan Etiket Profesional. 06Fakultas KOMUNIKASI. Triasiholan A.D.S.Nababan. Program Studi Hubungan Masyarakat

MATERI KULIAH: ETIKA BISNIS POKOK BAHASAN: PERKEMBANGAN ETIKA BISNIS

PENDIDIKAN PANCASILA

Kode etik dan organisasi profesi 1. Sulistyo-Basuki 2

ETIKA PERGAULAN DI MASYARAKAT

PENDIDIKAN ETIKA MENJADI TARGET KURIKULUM

MODUL. Teori Etika Bisnis

ETIKA BERKOMUNIKASI BAGI PENGEMUDI BECAK SEBAGAI PELAKU PARIWISATA DI YOGYAKARTA

PENGANTAR ETIKA PROFESI

ETIKA BISNIS FAKULTAS HUKUM UPN JATIM. 10 Maret 2011 By. Fauzul

LANGKAH AWAL KKN DI DESA ETIKA DAN MORAL PERGAULAN DI MASYARAKAT. LANGKAH AWAL KKN DI DESA (lanjt) 12/11/2015

Pert ke 12. Oleh: Mohklas, SE., M.Si STIE PENA SEMARANG Semarang, Maret 2014

Modul ke: PENDIDIKAN ETIK. Etiket Pergaulan. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Ikhwan Aulia Fatahillah, SH., MH.. Program Studi Manajemen

KODE ETIK PSIKOLOGI. Teori Etika, Etika Deskriptif dan Etika Normatif. Mistety Oktaviana, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. (Lisa, 2009, hlm. 47). Manusia membutuhkan manusia lain untuk bertahan hidup.

PANCASILA sebagai SISTEM ETIKA. Modul ke: 09TEKNIK. Fakultas. Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi Arsitektur

MODUL MATERI UJIAN PERPINDAHAN JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS FARMASI DAN MAKANAN TERAMPIL KE AHLI PEGAWAI NEGERI SIPIL REPUBLIK INDONESIA

BAB II LANDASAN TEORI

ETIKA PERILAKU. Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo Guru Besar Emeritus FKM, UI Rektor Universitas Respati Indonesia

KODE ETIK DAN PROFESIONALISME PUSTAKAWAN. Oleh, MAIZUAR EFFENDI, S.Pd Pustakawan Madya

Hak Cipta dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undang. Cetakan pertama, Oktober : Yanuar amin, S.ST., S.H.

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

PERBEDAAN ETIKA ETIKET MORAL DAN HUKUM Disusun oleh : NURMA YUSNITA,AMK NIM SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAHARATU PRODI S1 KEPERAWATAN 2017 Jalan Kaswari Nomor 10 A-D Sukajadi Pekanbaru Telp/Fax (0761)24586 www.stikesmaharatu.com Email : tmaharatu@yahoo.co.id i

KATA PENGANTAR Puji dan Syukur penulis haturkan kepada ALLAH SWT, karena berkat Rahmat dan Karunia-Nya kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan benar, serta selesai tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai PERBEDAAN ETIKA, ETIKET, HUKUM DAN MORAL Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada makalah ini. Oleh karena itu penulis mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang dapat membangun. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Siak, 23 Januari 2017 Penulis ii

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii BAB IPENDAHULUAN... 4 1.1 Latar Belakang... 4 1.2 Rumusan Masalah... 4 1.3 Tujuan... 4 BAB IIPEMBAHASAN... 5 2.1 Pengertian Etika... 5 2.2 Pengertian Etiket... 5 2.3 Pengertian Moral... 5 2.4 Pengertian Hukum... 6 2.5 Persamaan dan Perbedaan Etika, Etiket, Moral... 6 2.5.1 Persamaan Etika dan Etiket... 6 2.5.2 Persamaan Etika dan Moral... 7 2.5.3 Persamaan Etika dan Hukum... 8 2.5.4 Perbedaan Etiket dengan Moral... 9 2.5.5 Persamaan Moral dengan Hukum... 9 BAB IIIPENUTUP... 12 3.1 Kesimpulan... 12 iii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Individu dilahirkan dalam suatu masyarakat dan mengalami sosialisasi untuk menerima aturan-aturan masyarakat yang sudah ada. Dalam hal ini hukum, etika, dan moral sangat berperan penting dalam menjalankan hubungan yang ada dalam masyarakat. Karena dengan ketiga hal tersebut kita bisa hidup damai sesama manusia berdasarkan hukum yang ada, etika kita, dan moral yang kita miiki. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa pengertian dari etika? 2. Apa pengertian dari etiket? 3. Apa pengertian dari moral? 4. Apa pengertian dari hukum? 5. Apa persamaan dan perbedaan dari etika, etiket, moral dan hukum? 1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian dari etika. 2. Untuk mengetahui pengertian dari etiket. 3. Untuk mengetahui pengertian dari moral. 4. Untuk mengetahui pengertian dari hukum. 5. Untuk mengetahui persamaan dan perbedaan dari etika, etiket, moral dan hukum. 4

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Etika Kata etika dalam bahasa yunani adalah ethos (tunggal), yang berarti kebiasaan-kebiasaan tingkah laku manusia, adab, akhlak, watak, perasaan, sikap dan cara berfikir serta ta etha (jamak), yang berarti adab kebiasaan. Dalam bahasa inggris, ethics, berarti ukuran tingkah laku atau perilaku manusia yang baik, tindakan yang tepat, yang harus dilaksanakan oleh manusia sesuai dengan moral pada umumnya. Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral. 2.2 Pengertian Etiket Tata cara (adab sopan santun dll) dimasyarakat beradab dalam memelihara hubungan baik diantara sesama manusia. Definisi etiket, menurut para pakar ada beberapa pengertian, yaitu merupakan kumpulan tata cara dan sikap baik dalam pergaulan antar manusia yang beradab. Pendapat lain mengatakan bahwa etiket adalah tata aturan sopan santun yang disetujui oleh masyarakat ter tentu dan menjadi norma serta panutan dalam bertingkah laku sebagai anggota masyarakat yang baik dan menyenangkan 2.3 Pengertian Moral Kata moral berasal dari bahasa latin yaitu mos (jamak:mores) yang berarti kebiasaan, adat. Moral mempunyai etimologi yang sama dengan etik, karena keduanya mengandung arti adat kebiasaan, meskipun bahasa asalnya berbeda. 5

Moral adalah ajaran tentang baik atau buruk yang diterima secara umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban dll; akhlak, budi pekerti, asusila. 2.4 Pengertian Hukum Peraturan, undang-undang atau adat yang secara resmi dianggap mengikat, yang dikukuhkan oleh penguasa atau pemerintah. Hukum adalah peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh suatu kekuasaan, dalam mengatur pergaulan hidup dalam masyarakat. 2.5 Persamaan dan Perbedaan Etika, Etiket, Moral 2.5.1 Persamaan Etika dan Etiket Keduanya menyangkut perilaku manusia Etika dan etiket mengatur perilaku manusia secara normatif, artinya memberi norma bagi perilaku manusia dan dengan demikian menyatakan apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan. Perbedaan Etika dan Etiket 1. Etiket menyangkut cara melakukan perbuatan manusia. Etiket menunjukkan cara yang tepat artinya cara yang diharapkan serta ditentukan dalam sebuah kalangan tertentu.etika tidak terbatas pada cara melakukan sebuah perbuatan, etika memberi norma tentang perbuatan itu sendiri. Etika menyangkut masalah apakah sebuah perbuatan boleh dilakukan atau tidak boleh dilakukan. 2. Etiket hanya berlaku untuk pergaulan.etika selalu berlaku walaupun tidak ada orang lain. Barang yang dipinjam harus dikembalikan walaupun pemiliknya sudah lupa. 3. Etiket bersifat relatif. Yang dianggap tidak sopan dalam sebuah kebudayaan, dapat saja dianggap sopan dalam 6

kebudayaan lain.etika jauh lebih absolut. Perintah seperti jangan berbohong, jangan mencuri merupakan prinsip etika yang tidak dapat ditawar-tawar. 4. Etiket hanya memadang manusia dari segi lahiriah saja sedangkan etika memandang manusia dari segi dalam. Penipu misalnya tutur katanya lembut, memegang etiket namun menipu. Orang dapat memegang etiket namun munafik sebaliknya seseorang yang berpegang pada etika tidak mungkin munafik karena seandainya dia munafik maka dia tidak bersikap etis. Orang yang bersikap etis adalah orang yang sungguh-sungguh baik. 2.5.2 Persamaan Etika dan Moral Pada dasarnya secara konseptual etika dan moral mempunyai arti yang serupa, yaitu sama-sama membicarakan mengenai perbuatan dan prilaku manusia ditinjau dari sudut pandang nilai baik dan tidak baik (buruk). Mempunyai fungsi yang sama yaitu : Bagaimana dan kemana kita harus melangkah dalam hidup. Perbedaan Etika dan Moral Meskipun secara etimologi arti kata etika dan moral mempunyai pengertian yang sama, tetapi tidak persis dengan moralitas. Etika semacam penelaah terhadap aktivitas kehidupan manusia sehari-hari, sedangkan moralitas merupakan subjek yang menjadi penilai benar atau tidak. beberapa perbedaan etikadan moral adalah: 1. Moral mengajarkan apa yang benar sedangkan etika melakukan yang kebenaran 2. Moral mengajarkan bagaimana seharusnya hidup sedangkan etika berbuat atau bertindak sesuai dengan apa yang telah diajarkan dalam pendidikan moral. 7

3. Moral menyediakan rel kehidupan sedangkan etika berjalan dalam rel kehidupan. 4. Moral itu rambu-rambu kehidupan sedangkan etika mentaati rambu-rambu kehidupan. 5. Moral itu memberikan arah hidup yang harus ditepumpuh sedangkan etika berjalan sesuai arah yang telah ditetapkan (menuju arah ) 6. Moral itu seperti kompas dalam kehidupan sedangkan etika memperhatikan dan mengikuti arah kompas dalam menjalani kehidupan. 7. Moral ibarat peta kehidupan sedangkan etika mengikuti peta kehidupan 8. Moral itu pedoman kehidupan sedangkan etika mengiuti pedoman 9. Moral tidak bisa dimanipulasisedangkan etika bisa dimanipulasi 10. Moral itu aturan yang wajib ditaati oleh setiap orang sedangkan etika sering berorientasi pada sikon,motif,tujuan,kepentingan,dsb 2.5.3 Persamaan Etika dan Hukum 1. Etika dan hukum memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk mengatur terib dan tentramnya pergaulan hidup dalam masyarakat. 2. Mengandung hak dan Kewajiban anggota-anggota masyarakat, agar tidak saling merugikan. 3. Menggugah kesadaran untuk bersikap manusiawi. 4. Sumbernya adalah hasil pemikiran para pakar dan pengalaman anggota senior 8

Perbedaan Etika dan Hukum 1. Etika berlaku untuk lingkungan profesi. Hukum berlaku untuk umum. 2. Etika disusun berdasarkan kesepakatan anggota profesi. Hukum disusun oleh badan pemerintahan. 3. Etika tidak seluruhnya tertulis. Hukum tercantum secara terinci dalam kitab undang-undang dan lembaran atau berita negara. 4. Sanksi terhadap pelanggaran etika berupa tuntunan. Sanksi terhadap pelanggaran hukum berupa tuntutan. 5. Penyelesaian pelanggaran etika tidak selalu disertai bukti fisik. Penyelesaian pelanggaran hukum bukti fisik. 2.5.4 Perbedaan Etiket dengan Moral Etiket 1. Etiket menyangkut tata cara suatu perbuatan harus dilakukan. 2. Etiket memandang manusia dari segi lahiriah. 3. Etiket hanya berlaku untuk pergaulan Moral 1. Untuk mengarahkan, mengendalikan, dan menentukan kelakuan seseorang, karena nilai dijadikan standar perilaku 2.5.5 Persamaan Moral dengan Hukum Hukum dan moral mempunyai persamaan dalam pengetahuan perbuatan manusia. Hukum mengatur perbuatan manusia sesuai dengan pengaturan yang berlaku dan ditetapkan oleh penguasa atau negara yang bertujuan untuk menjamin kesejahteraan dalam 9

masyarakat, memberi perlindungan dan keamanan, sedangkan moral juga memiliki peraturan-peraturan yang mengatur perbuatan manusia ditinjau dari perilaku yang baik dan buruk. Akhirnya, dapat disimpulkan bahwa wajib hukum adalah wajib yang datang dari luar diri manusia, sedang wajib moral adalah wajib yang datang dari dalam diri manusia. Perberdaan Moral dengan Hukum 1. Hukum lebih dikondifikasikan daripada moralitas, artinya dituliskan dan secara kurang lebih sistematis disusun dalam kitab undang-undang. Karena itu norma yuridis mempunyai kepastian lebih besar dan bersifat lebih objektif. Sebaliknya norma moral bersifat lebih subjef dan akibatnya lebih banyak diganggu oleh diskusi-diskusi yang mencari kejelasan tentang apa yang dianggap etis atau tidak etis. Tentu saja di bidang hukum pun terdapat banyak diskusi dan ketidakpastian tetapi di bidang moral ketidakpastian ini lebih besar karena tidak ada pegangan tertulis. 2. Hukum membatasi diri pada tingkah laku lahiriah saja, sedangkan moral menyangkut juga sikap batin seseorang. 3. Sanksi yang berkaitan dengan hukum berlainan dengan sanksi yang berkaitan dengan moralitas. Hukum untuk sebagian besar dapat dipaksakan; orang yang melanggar hukum akan mendapat sanksi/hukuman. Tetapi norma-norma etis tidak dapat dipaksakan. Menjalankan paksaan dalam bidang etis tidak efektif juga. Sebab paksaan hanya dapat menyentuh bagian luar saja, sedangkan perbuatan-perbuatan etis justru berasal dari dalam. Satu-satunya sanksi dalam bidang moralitas adalah hati nurani yang tidak tenang karena menuduh si pelaku tentang perbuatannya yang kurang baik. 10

4. Hukum didasarkan atas kehendak masyarakat dan akhirnya atas kehendak negara. Juga kalau hukum tidak secara langsung berasal dari negara seperti hukum adat maka hukum itu harus diakui oleh negara supaya berlaku sebagai hukum. Moralitas didasarkan pada norma-norma moral yang melampaui para individu dan masyarakat. Dengan cara demokratis ataupun cara lain masyarakat dapat mengubah hukum tetapi tidak pernah masyarakat mengubah atau membatalkan suatu norma moral. Masalah etika tidak dapat diputuskan dengan suara terbanyak. 11

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Jika kita membicarakan etika, kita tidak bias terlepas dari masalah moral dan hukum, karena ketiganya berhubungan erat dan saling memengaruhi satu sama lain. F.A Moeloek (2002) Menyatakan bahwa etika, moral, dan hokum merupakan the guardians(pengawal) bagi kemanusiaan.ketiganya mempunyai tugas dan kewenangan untuk memanusiakan manusia dan memperadab manusia 12

DAFTAR PUSTAKA Abdulkadir Muhammad.1991.,etika profesi hukum.bandung.citra Aditya Bakti Liliana Tedjosaputro.2003 etika profesi dan profesi hukum,semarang.aneka Ilmu Darji Darmodiharjo dan Sidharta.1995.pokok-pokok filsafat hukum.jakarta.gramedia pustaka utama Magnis Suseno.1995.pokok-poko etika profesi hukum.jakarta.pradnya paramitha Bartens, K. 1993. ETIKA.Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Drs. H. Salam, Burhanuddin. 2002. ETIKA SOSIAL: Asas Moral dalam Kehidupan Manusia.Jakarta : PT. Rineka Cipta Sumaryono, E. 1995. Etika Profesi Hukum. Yogyakarta : Kanisius Drs. H. Salam, Burhanuddin. 2000. ETIKA INDIVIDUAL: Pola Dasar Filsafat Moral. Jakarta : PT. Rineka Cipta. 13