BAB I PENDAHULUAN. Usaha pengepulan kardus dan kertas bekas yang semakin berkembang saat ini

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Usaha pengepulan kardus dan kertas bekas yang semakin berkembang saat ini

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan kecil dan menengah. SAK ETAP ini dimaksudkan agar semua unit usaha

KONTRIBUSI PEMBUATAN LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN SAK ETAP PADA UMKM UD. SUMBER REJEKI

BAB I PENDAHULUAN. kepada pihak-pihak di luar korporasi. Laporan keuangan yang dihasilkan dari proses

BAB 1 PENDAHULUAN. yang didukung oleh sanksi-sanksi untuk setiap ketidakpatuhan (Belkaoui,

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PERKOPERASIAN PADA PRIMKOPTI HARUM KECAMATAN WELERI KABUPATEN KENDAL BERDASARKAN SAK ETAP

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Usaha di Indonesia saat ini kian marak, sebut saja salah satunya yakni Usaha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di Indonesia sendiri telah ditetapkan sebuah peraturan yang mewajibkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. jasa dan manufaktur. Setiap perusahaan menjalankan kegiatan operasional

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan

BAB I PENDAHULUAN. menyongsong Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) sebagai bentuk integrasi

BAB 5 PENUTUP. adopsi dari IFRS for SMEmasih diangap terlalu rumit untuk diterapkan pada

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mengambil keputusan-keputusan intern perusahaan. Para

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Akuntansi merupakan suatu ilmu yang terus berkembang dari masa ke

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi diarahkan untuk mencapai hasil tertentu dan hasil tersebut harus

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan ekonomi. Informasi tersebut dapat digunakan oleh

Penyajian Laporan Keuangan Koperasi RRKR Berdasarkan SAK ETAP

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sehat (Keputusan Presiden RI No. 99 tahun 1998).

Akuntasi Koperasi Sektor Riil sebagai STANDAR AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan suatu Negara secara global dipengaruhi oleh. perkembangan perekonomian pada umumnya. Era globalisasi memiliki arus

PENERAPAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN BERBASIS SAK ETAP PADA LAPORAN KEUANGAN KSU MEDAN REJEKI JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan yang cepat dalam masyarakat kita telah menyebabkan semakin

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi global yang semakin pesat menuntut perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan keberadaan UMKM. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN , , ,35 Menengah B. Usaha Besar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Keywords: MSME, FAS EWPA, entry accounting system, accounting

BAB I PENDAHULUAN. karena itu masyarakat Indonesia yang tidak dapat bekerja di perkantoran. disebut dengan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

BAB I PENDAHULUAN. keuangan, perkreditan, kegiatan pemasaran, atau kegiatan lain. Hal ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. perkiraan buku besar tersendiri dengan buku tambahan masing masing. tahun di dalam neraca disajikan sebagai aktiva lancar.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Teknik analisis deskriptif kualitatif. dalam Penyusunan Laporan Keuangan pada Koperasi Simpan Pinjam

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN NON SAK ETAP KOPERASI SEKERTARIAT UMUM TNI

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Perkembangan perekonomian nasional yang dihadapi dunia usaha saat ini

BAB I PENDAHULUAN. pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Keberadaan UMKM sebagai bagian dari seluruh entitas usaha nasional,

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin menimbulkan tingkat persaingan yang lebih kompetitif. (Harahap, 2007). Menurut IAI PSAK no: 1, tahun 2012.

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat memberikan pelayanan sebaik-baiknya dengan manajemen yang

merupakan KDPPLK (Kerangka Dasar Penyajian dan Pengukuran LK) untuk ETAP

29 Oktober Pertemuan

BAB I PENDAHULUAN. keandalan dalam memberikan informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

BAB 1 PENDAHULUAN. keberhasilan usaha, termasuk bagi usaha kecil (Megginson et al., 2000).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kebutuhan transportasi pada masa sekarang ini merupakan kebutuhan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi merupakan lembaga dimana orang-orang yang memiliki kepentingan relatif

SELAMAT DATANG PUBLIC HEARING EXPOSURE DRAFT STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH ( ED SAK EMKM

Akuntansi Keuangan Koperasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BANK SOAL DASAR KOMPETENSI KEJURUAN (DKK) KOMPETENSI KEAHLIAN AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN. kinerja perusahaan dalam suatu periode tertentu. Tujuan dari laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya, akuntansi didenifisikan sebagai sistem informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mendapatkan informasi yang berguna bagi para pelaku bisnis tersebut. perkembangan perusahaan untuk periode tertentu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. ketentuan Undang-Undang Dasar Koperasi harus diberi. yang seluas-luasnya dan ditingkatkan pembinaannya

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Kebijakan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap perusahaan membutuhkan aktiva tetap, baik aktiva tetap berwujud

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh besarnya aliran imbal hasil (return) yang akan diperoleh

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PENERAPAN SAK ETAP DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA PT. BPR Ganto Nagari 1954

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan sangat berperan penting dalam menarik investor.

BAB II LANDASAN TEORI. Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 tentang. maka Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan tersebut tercermin dengan pencapaian tingkat laba yang diperoleh

ANALISIS PENGARUH LABA BERSIH, ARUS KAS OPERASI, TOTAL ARUS KAS DAN NILAI BUKU EKUITAS TERHADAP ABNORMAL RETURN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi memiliki dua fungsi dasar yang saling melengkapi, yaitu : untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi sekarang ini perkembangan perekonomian merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dengan pihak lain yang berkepentingan dengan perusahaan. Melalui proses

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul Edward, Tanujaya (2012)

BAB 5 SIMPULAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN

BAB 4. AKTIVITAS KETIGA

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

ANALISIS PENERAPAN SAK ETAP DALAM PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD) DI KABUPATEN GIANYAR

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan juga mempunyai tujuan yang ingin dicapai.

BAGIAN II LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan usaha, termasuk bagi usaha kecil (Megginson et al., 2000).

BAB 1 PENDAHULUAN. daerah termasuk Indonesia. Dalam perkembangan perekonomian Indonesia, bernilai tinggi hingga usaha kecil dan menengah.

BAB I PENDAHULUAN. keuangan, pemilik perusahaan dapat mengetahui bagaimana kondisi usaha dan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Go Public adalah perusahaan terbuka yang melakukan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan keuangan dalam membuat

BAB I PENDAHULUAN. kembang sejak sebelum berdirinya Negara ini. Hal ini patut kita banggakan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ETAP) diluncurkan resmi pada tanggal 17 juli 2009, berlaku efektif pada tanggal

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Permasalahan. PSAK atau Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan adalah suatu standar

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usaha pengepulan kardus dan kertas bekas yang semakin berkembang saat ini baik diperkotaan maupun dipedesaan mendorong penulis untuk meneliti semua aspek yang berhubungan dengan usaha pengepulan kardus dan kertas bekas di lihat dari segi ekonomi, khususnya di bidang akuntansi. Semakin berkembangnya usaha menuntut UMKM untuk berhubungan dengan pihak eksternal perusahaan. Misalnya untuk meningkatkan pendanaan UMKM akan berhubungan dengan pihak bank atau lembaga keuangan lainnya. Sejak awal mendirikan usaha pengepulan barang bekas atau rosok pemilik sama sekali tidak mengatahui apa itu akuntansi dan pencatatan pembukuan dalam suatu usaha, maka dari itu pemilik menganggap tanpa adanya akuntansi perusahaan bisa menghitung laba yang diperoleh melalui perhitungan yang sangat sederhana. kemudian jika UD. Sumber Rejeki harus melaukan pencatatan akuntansi, maka membutuhkan SDM yang mampu dalam keahliannya menyusun laporan keuangan pada usaha dagang sumber rejeki, dikarenakan tidak adanya sumber daya manusia yang mendukung untuk melakukan pencatatan maka UD. Sumber Rejeki sama sekali tidak paham mengenai pembukuan dalam usaha dagang, kemudian UD. Sumber Rejeki masih sulit untuk memisahkan keuangan pribadi dan keuangan perusahaan. Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) pada tanggal 17 juli 2009 dan berlaku efektif 1 januari 2011. Di terbitkannnya SAK ETAP bertujuan untuk di 1

2 implementasikan pada Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. Pada umumnya UMKM adalah Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik karena UMKM pada umumnya belum memiliki Akuntabilitas Publik signifikan dan tidak menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum. Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan menurut IAI (2009 ), adalah menyediakan informasi menyangkut informasi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Kemudian laporan keuangan menunjukkan evaluasi kinerja keuangan perusahaan tahun berikutnya. Informasi akuntansi mempunyai peran penting untuk mencapai keberhasilan usaha, termasuk bagi usaha kecil menengah (Megginson et al., 2000). Informasi akuntansi dapat menjai dasar yang andal bagi pengambil keputusan-keputusan dalam pengelolaan usaha kecil, antara lain keputusan pengembangan pasar, penetapan harga, dan lain-lain. Dalam hubungan usaha kecil dengan pemerintah dan kreditur (bank), penyediaan informasi akuntansi juga diperlukan. Kewajiban menyelenggarakan pencatatan akuntansi yang baik bagi usaha kecil menengah di Indonesia sebenarnya telah tersirat dalam Undang-undang usaha kecil no.9 tahun 1995 dan dalam undang-undang perpajakan. Pada kenyataannya tidak semua perusahaan kecil menerapkan laporan keuangan secara baik dan benar sesuai dengan SAK ETAP. Akibatnya, penyajian dan pelaporan keuangan menghasilkan informasi keuangan yang tidak tepat dan tidak akurat. Hal tersebut dapat menyesatkan pemakai laporan keuangan dalam

3 mengambil keputusan. Oleh karena itu, penyusunan dan penyajian laporan keuangan harus sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku dengan memperhatikan bidang usaha dan implementasinya. Perlakuan akuntansi setiap bidang usaha jelas saja berbeda satu sama lain. SAK ETAP pun mengatur penerapan laporan keuangan untuk tiga jenis penjualan, yaitu dalam usaha dagang, usaha jasa, dan usaha manufaktur. Penelitian ini akan dilakukan pada UD. Sumber Rejeki di Semarang yang bergerak di bidang pengepul kardus dan kertas bekas. Mengapa memilih penelitian UD. Sumber Rejeki karena merupakan UMKM yang belum go publik dan melakukan peraturan secara sederhana yang belum sesuai dengan SAK ETAP, hal tersebut berdampak pada laporan keuangan belum akurat yang akhirnya berdampak pada perolehan laba. Sehingga memungkinkan untuk dianalisis kewajaran laporan keuangannya pada praktek akuntansi. Penulis tertarik untuk melakukan penelitian di UD. Sumber Rejeki karena selama ini mengalami peningkatan jumlah pendapatan dan belum adanya pencatatan yang benar tentang laporan keuangan di UD. Sumber Rejeki. Pada pencatatan laporan keuangan di UD. Sumber Rejeki menggunakan perhitungan sendiri. Penulis menggunakan SAK ETAP sebagai pedoman untuk memberikan pemahaman UD. Sumber Rejeki dalam pencatatan dan penyusunan laporan keuangan yang sesuai SAK ETAP agar dalam pelaporan keuangan UD. Sumber Rejeki lebih akurat dan benar didalam UD. Sumber Rejeki. Pencatatan dalam menyusun laporan keuangan belum sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku, dimana perhitungan laba UD. Sumber Rejeki hanya dihitung hingga

4 laba kotor saja, kemudian tidak ada nominal pada aset tanah, serta bangunan, dan tidak ada perlakuan masa manfaat dalam penyusutan pada mesin dan kendaraan. Pada prinsipnya, semua itu harus di masukkan berupa nominal dalam laporan keuangan yang sesuai SAK ETAP agar dapat konsisten serta laba dalam suatu periode tertentu tidak dinyatakan secara material terlalu besar atau kecil, maka harus sesuai dengan transaksinya dan memenuhi kebutuhan akan penyusunan laporan keuangan yang tepat agar penilaian secara wajar dalam menyajikan laporan keuangan. Penjualan kardus dan kertas bekas yang dikirim ke pabrik adalah sasaran UD. Sumber Rejeki untuk menjual semua kardus dan kertas bekas untuk dilebur setiap harinya. UD. Sumber Rejeki hanya mengumpulkan kardus dan kertas bekas dari pengepul dan kardus bekas packing industri, yang nantinya akan dikirim ke pabrik peleburan dalam bentuk tetap akan tetapi lebih di rapihkan dalam proses pengepresannya untuk memenuhi keinginan agar masuk pabrik peleburan, untuk memperoleh keuntungan yang optimal, diperlukan suatu perlakuan akuntansi yang tepat atas pencatatan dan penyusunan dalam menyajikan laporan keuangan yang wajar sesuai SAK ETAP. Penelitian Kadek, dkk (2015) dengan judul Penyusunan Laporan Keuangan Sesuai SAK ETAP pada Gapoktan Amerta Sari Desa Sudaji Kecamatan Sawan Kabupaten Buleleng Provinsi Bali. Pada prinsipnya proses pertanggungjawaban keuangan sudah dilakukan dengan baik dimana dibuktikan dengan pemahaman dari bentuk laporan keuangan yang sederhana. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Penelitian yang dilakukan Lilya, dkk (2014) dengan judul penelitiannya Analisis Penerapan Pencatatan Keuangan Berbasis SAK ETAP pada Usaha Mikro Kecil

5 Menengah (UMKM) (Sebuah Studi Intrepetatif pada Peggy Salon). Hasil penelitian ini menunjukkansistem pencatatan keuangan yang dilakukan secara manual dan masih sangat sederhana, alasan membuat pencatatan keuangan adalah untuk mempermudah pemilik dalam memberikan bonus kepada karyawannya, manfaat penelitian memberikan pengaruh yang sangat bermanfaat jika sudah disusun sesuai SAK ETAP, sehingga UMKM dapat mengetahui laba rugi yang sebenarnya diperoleh. Penelitian Kalangi, dkk (2014) dengan judul penelitiannya Analisis penerapan SAK ETAP pada penyajian laporan keuangan PT. Nichindo Manado Susan. Hasil penelitian ini perusahaan belum menyajikan laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas lapotran keuangan, penelitian ini memberikan pengaruh yang sangat penting terhadap laporan keuangan perusahaan dengan adanya laporan keuangan yang relevan dan jelas untuk mengalokasikan biaya beban yang diperlukan. Penelitian oleh Meitriana, dkk (2014) dengan judul penerapan SAK ETAP dalam penyusunan laporan keuangan pada koperasi simpan pinjam lembing sejahtera mandiri. Hasil penelitian ini belum sepenuhnya menerapkan laporan keuangan sesuai SAK ETAP hanya terdiri dari laporan neraca dan laporan sisa hasil usaha, penelitian ini memberikan manfaat berupa adanya penurunan sisa hasil usaha yang sebenarnya sebesar Rp 34.960.000,- dikarenakan adanya pengurangan biaya honor pengurus, pelatihan, biaya sosial, dan biaya pembangunan daerah kerja, dengan adanya penyusunan yang benar juga memberikan dampak yang sangat penting pada perusahaan mengenai informasi kenaikan maupun penurunan hasil usaha yang benar. Kemudian penelitian Yulinartati, (2013) dengan judul penelitiannya penerapan SAK ETAP pada entitas koperasi (Studi kasus pada KUD Tri Karsa Jaya Kec. Bangsalsari kab. Jember) hasil penelitiannya adalah penyajian

6 laporan keuangan perusahaan belum sesuai dengan SAK ETAP, belum membuat laporan arus kas, perubahan ekuitas, dan CALK. Manfaat adanya penelitan ini adalah memberikan kontribusi yang sangat bermanfaat untuk mengetahui keluar masuknya kas perusahaan, ekuitas yang sebenarnya dimiliki oleh perusahaan, serta memberikan informasi keuangan yang relevan dengan menjaga kuntabilitas perusahaan. Melalui kegiatan penjualan yang dilakukan UD. Sumber Rejeki, penulias ingin memberikan kontribusi, penyusunan dan pencatatan pelaporan keuangan pada UD. Sumber Rejeki apakah perusahaan sudah menerapkan SAK ETAP dalam penyusunan dan mencatat pelaporan keuangan sesuai SAK ETAP agar hasill dari pelaporan keuangan perusahaan dapat mencerminkan informasi keuangan yang akurat bagi pengguna laporan keuangann. Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa setiap perusahaan harus memiliki laporan keuangan dan bagi perusahaan berskala kecil telah terdapat SAK ETAP yang mempermudah laporan keuangannya. Dalam penelitian ini penulis mereplika jurnal milik kadek, dkk (2015) yang berjudul Penyusunan Laporan Keuangan Sesuai SAK ETAP pada Gapoktan Amerta Sari. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengangkat skripsi yang berjudul: KONTRIBUSI PEMBUATAN LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN SAK ETAP PADA UMKM UD. SUMBER REJEKI. Perbedaannya jika penelitian sebelumnya dilakukan pada Gapoktan Amerta Sari pada usaha jasa pada tahun 2015 sedangkan penelitian ini dilakukan di UD. Sumber Rejeki pada usaha dagang pada tahun 2015.

7 1.2 Rumusan Masalah Dari uraian latar belakang masalah tersebut, muncul permasalahan dalam pengakuan dan penyusunan laporan keuangan yang diterima. Penulis murumuskan masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini yaitu : 1. Bagaimana kondisi penyusunan laporan keuangan UD. Sumber Rejeki saat ini? 2. Bagaimana memberikan kontribusi pembuatan laporan keuangan yang tepat sesui dengan standar Akuntasi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas publik (SAK ETAP) terhadap laporan keuangan UD. Sumber Rejeki? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang ada maka tujuan dari penelitian di UD. Sumber Rejeki adalah : 1. Untuk mengetahui kondisi penyusunan laporan keuangan UD. Sumber Rejeki saat ini. 2. Untuk memberikan kontribusi pembuatan laporan keuangan yang tepat sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) terhadap laporan keuangan UD. Sumber Rejeki. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh penulis diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peneliti dan juga dapat dijadikan referensi dan informasi bagi penelitian selanjutnya. Adapun manfaatnya adalah :

8 1. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan untuk mengambil keputusan yang objektif bagi pemimpin perusahaan dalam usahanya untuk menanggulangi masalah-masalah yang terkait dengan penyusunan laporan keuangan sederhana menurut SAK ETAP pada UMKM serta hasil penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam menetapkan kebijakan yang ada hubungannya dengan penyajian menyusun laporan keuangan menurut SAK ETAP yang wajar pada setiap perusahaan. 2. Bagi Penulis Dengan mengadakan penelitian seperti ini penulis mengerti pada poermasalahan yang ada meskipun belum sempurna, tetapi penulis akan lebih mendapatkan pengetahuan yang bertambah mengenai pelaporan keuangan menurut SAK ETAP terutama bagaimana menggunakan metode yang tepat pada setiap perusahaanagar dikatakan wajar dalam penyajian laporan keuangan perusahaan tersebut. 3. Bagi Masyarakat Hasil penelitian ini diharapkan bisa dijadikan sebagai dasar sumber informasi bagi penelitian yang akan datang, serta dapat dijadikan untuk membandingkan antara teori yang satu dengan teori yang lain selama perkuliahan dan dapat mengembangkan daya fikir yang sistematis. 1.5 Sistematika Penulisan Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang obyek penelitian maka penulis memberikan gambaran sistematika penulisan sebagai berikut : penulisan skripsi ini

9 dibagi menjadi 5 bab dan pada sertiap bab dibagi menjadi sub bab, pembagian sub bab ini dimaksudkan agar lebih jelas dan dipahami oleh pembaca. BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini terdiri dari laytar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penelitian. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Pada bab tinjauan pustaka terdiri dari, landasan - landasan teori yang mendasari penelitian ini, kerangka pemikiran adalah proses penganalisisan yang dilakukan penulis pada perusahaan dan di benarkan dengan SAK ETAP dan tabel penelitian terdahulu sebagai pedoman penulis untuk dapat membandingkan mengenai penelitian yang sekarang dengan penelitian-penelitian sebelumnya. BAB III : METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan mengenai objek penelitian, metode pengumpulan data, serta penganalisisan data yang ada di perusahaan. BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini menguraikan mengenai gambaran umum perusahaan, proses kegiatan penjualan perusahaan, dan metode apa yang digunakan perusahaan yang nantinya akan dibenarkan dengan kebijakan menurut SAK ETAP untuk laporan keuangan sederhana UMKM.

10 BAB V : PENUTUP Pada bab ini, berisi mengenai kesimpulan dan saran yang diberikan kepada perusahaan dengan tujuan sebagai perbaikan didalam kegiatan pembahasan