Economic Education Analysis Journal

dokumen-dokumen yang mirip
Economic Education Analysis Journal

Economic Education Analysis Journal

Economic Education Analysis Journal

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

Economic Education Analysis Journal

Economic Education Analysis Journal

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 BULUKUMBA

Economic Education Analysis Journal

Economic Education Analysis Journal

Economic Education Analysis Journal

Economic Education Analysis Journal

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

Economic Education Analysis Journal

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

Economic Education Analysis Journal

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 2, Juli 2015

Economic Education Analysis Journal

Oleh: Nanik Tri Sumarti 05667/2008

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika

Economic Education Analysis Journal

ARTIKEL SKRIPSI OLEH NAHWAN SHOLIHAN ZIKKRI E1R PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI MENGIDENTIFIKASI KOMPONEN SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN

Joyful Learning Journal

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No. 1, Tahun 2014 Shinta Agustina Siregar & Sukanti 1-13

Departement of Mathematic Education Mathematic and Sains Education Major Faculty of Teacher Training and Education Riau University

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI MEMELIHARA KOMPONEN SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT

Devi Yuniar 16, Hobri 17, Titik Sugiarti 18

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN STRATEGI ROTATING TRIO EXCHANGE

Economic Education Analysis Journal

Joyful Learning Journal

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERKEMBANGAN NEGARA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGASI PADA MATERI GEOMETRI

Fandi Ahmad* STKIP Pembangunan Indonesia, Makassar. Received 15 th May 2016 / Accepted 11 th July 2016 ABSTRAK

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika di FKIP Universitas Mataram.

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT

Peningkatan Aktifitas Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Jigsaw

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

Abstrak. Kata Kunci : Metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS), aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa.

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD

MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR K3LH DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

E JURNAL SKRIPSI. Oleh : Ratna Eka Febriana

PENINGKATAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMP MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DIPADU TALKING STICK

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

PENERAPAN MODEL GI DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA X2 SMA NEGERI 4 SINGARAJA

ABSTRAK. Kata Kunci : Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Script, Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa, Mata Pelajaran Geografi ABSTRACT

Economic Education Analysis Journal

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh SRIANANINGSIH NIM.

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

Oleh. Ni Wayan Purni Lestari,

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.2, Tahun 2015 Chellyana Kusuma Wardani & Siswanto 89-96

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA MATERI ASAM DAN BASA DENGAN MENGGUNAKAN INQUIRY BASED LEARNING (IBL) PADA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 5 MAKASSAR

INTEGRASI GALERI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Lukluk Ibana 1, Pujiastuti 2, Iis Nur Asyiah 3 PENDAHULUAN

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1

IMPLEMENTASI PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Economic Education Analysis Journal

Widanti et al., Penerapan Teknik Mind Mapping...

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

JURNAL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Untuk Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Oleh:

Kata Kunci: metode inkuiri, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar, kegiatan ekonomi

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

Pendahuluan. Yunita et al., Penerapan Metode Resitasi untuk Meningkatkan Aktivitas...

Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving


PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII-C SMP NEGERI 3 LINGSAR PADA MATERI SEGIEMPAT MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN TWO STAY TWO STRAY SISWA KELAS X-AK SMK BHUMI PAHALA PARAKAN TEMANGGUNG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM GAME TOURNAMENT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

ARTIKEL KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIIIA SMP NEGERI 1 CANDIPURO MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN TEKNIK MIND MAPPING

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD

Kadek Mega Rahayuni, NIM Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Economic Education Analysis Journal

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 1 PEKANBARU

PENERAPAN PEMBELAJARAN TSTS DENGAN AKTIFITAS WINDOW SHOPPING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BANGUN RUANG SISI DATAR

Joyful Learning Journal

Key words: method, activity, achivement i

ARTIKEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING SEPAKBOLA. Oleh Made Arya Sudita NIM

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA

Automotive Science and Education Journal

Journal of Elementary Education

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION ¹ ) Oleh. M. Fajar Maulana 2), Pargito 3), Darsono 4)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

Economic Education Analysis Journal

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION MATA PELAJARAN PKN SD KOTA TEBING TINGGI

Transkripsi:

EEAJ 2 (2) (2013) Economic Education Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA DIKLAT MENGAPLIKASIKAN KETRAMPILAN DASAR KOMUNIKASI MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) KELAS XI AP SMK TEUKU UMAR SEMARANG Endah Mega Suryani Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, Indonesia Info Artikel SejarahArtikel: DiterimaOktober 2013 DisetujuiOktober 2013 DipublikasikanNovember 2013 Keywords: Cooperative Learning Metode Type GI; Increase Activity and Result Learning Abstrak Kendala dalam proses Pembelajaran di SMK Teuku Umar Semarang adalah kurang adanya keterlibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran. Dari hasil Observasi awal pada pembelajaran mata diklat mengaplikasikan ketrampilan dasar komunikasi di SMK Teuku Umar kelas XI AP-1, diperoleh data bahwa kriteria ketuntasan minimal masih sebanyak 40% siswa yang tuntas. Hal tersebut perlu adanya pengembangan variasi metode mengajar dalam perbaikan proses pembelajaran, salah satu alternatifnya dengan menerapkan model pembelajaran Group Investigation. Kegiatan setiap siklus dalam penelitian meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Hasil penelitian siklus I dan II terlihat bahwa presentase ketuntasan belajar mengalami peningkatan. Pada akhir siklus I didapatkan nilai rata-rata sebesar 71,66 dengan presentase ketuntasan belajar sebesar 73,33%. Sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 77,66 dan presentase ketuntasan belajar sebesar 86,66%. Perolehan skor rata-rata aktivitas siswa siklus I baru mencapai 72% kemudian meningkat menjadi 88% pada siklus II. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran Group Investigation di SMK Teuku Umar Semarang dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Abstract The Learning process is still an obstacle in SMK Teuku Umar Semarang is a lack of active student engagement in learning. From the early observation on the subject of learning to apply basic communication skills in vocational classes Semarang Teuku Umar kelas XI AP-1, the data showed that the minimal completeness still as many as 40% of student have not achieved the minimum criteria for completeness. It is necessary to the development of improved variety of teaching methods in learning process, on of the alternatives by applying the Group Investigation model of learning. This Each cycle in the research activities include the planning, implementation, observation, and reflection. Based on the result of research on the cycle I and cycle II shows that the precentage of completeness learning has increased. At the end of the cycle I obtained an average value of 71,66 with a percentage of 73,33% the second cycle and the percentage increase to 77,66 completeness to learn by 86,66%. in score result activity student cycle I it has reached out 72% then increase into 88% in second cycle, it means it has happened an increase from cycle I to cycle II as big as 16%. From the result it can be concluded that using the Group Investigation model of cooperative learningatsmkteuku Umar Semarang can increasing activity and result of student, 2013UniversitasNegeri Semarang Alamatkorespondensi: GedungC6Lantai1 FEUnnes KampusSekaran, Gunungpati, Semarang, 50229 E-mail: megavanhellend@yahoo.co.id ISSN 2252-6544 108

PENDAHULUAN Pendidikan selalu mengalami pembaharuan dalam rangka mencari struktur kurikulum, sistem pendidikan dan metode pengajaran yang efektif dan efisien. Upaya tersebut antara lain peningkatan sarana dan prasarana, peningkatan mutu para pendidik dan peserta didik serta perubahan dan perbaikan kurikulum. Pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan seseorang atau sekelompok melalui satu atau lebih strategi, metode, dan pendekatan tertentu kearah pencapaian tujuan yang di rencanakan. Pembelajaran merupakan sesuatu kegiatan terencana untuk mengkondisikan seseorang atau kelompok orang agar bisa belajar dengan baik. Oleh sebab itu, unsur utama pembelajaran adalah siswa bukan guru. Aktivitas dan kreativitas guru dalam penyampaian materi pelajaran sangat menentukan keberhasilan kegiatan pembelajaran.seorang guru perlu mempertimbangkan pemilihan model pembelajaran yang tepat dan inovatif, yang mampu meningkatkan keaktifan belajar siswa dan penguasaan konsep materi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ada, sehingga siswa dapat mencapai hasil yang sesuai dengan tujuan yang direncanakandan mencapai KKM yang telah ditentukan sekolah. Model pembelajaran ialah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas maupun tutorial. (Suprijono, 2010 : 46). Guru harus tepat dalam memilih model pembelajaran yang digunakan untuk menyampaikan materi kepada siswa. Pemberian model yang kurang tepat akan berakibat siswa tidak dapat menguasai materi secara optimal. Salah satu model pembelajaran yang melibatkan peran serta siswa adalah model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif adalah kegiatan pembelajaran dengan cara berkelompok untuk bekerjasama saling membantu mengkontruksi konsep, menyelesaikan persoalan atau inkuiri (Suyatno, 2009 : 51). Dalam metode pembelajaran kooperatif lebih menitikberatkan pada proses belajar pada kelompok dan bukan mengerjakan sesuatu bersama kelompok. Proses belajar dalam kelompok akan membantu siswa menemukan dan membangun sendiri pemahaman mereka tentang materi pelajaran yang tidak dapat ditemui pada metode konvensional. Ada berbagai macam model Cooperative Learning, dalam penelitian ini peneliti mencoba 109

mengkaji penerapan metode pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI) dalam proses pembelajaran. Group Investigation merupakan pembelajaran kooperatif yang melibatkan kelompok kecil dimana siswa belajar menggunakan inquiri kooperatif, perencanaan, proyek, dan diskusi kelompok, dan kemudian mempresentasikan penemuan mereka kepada kelas (Suyatno, 2009 : 56). Dalam implementasi tipe group investigation (GI) guru membagi kelas menjadi kelompokkelompok dengan anggota 5-6 siswa yang heterogen. Kelompok disini dapat dibentuk dengan mempertimbangkan keakraban persahabatan atau minat yang sama dengan topik tertentu. Hasil observasi yang dilakukan peneliti dan wawancara dengan guru mata diklat mengaplikasikan ketrampilan dasar komunikasi (MKDK) kelas XI semester genap di SMK Teuku Umar Semarang tahun pelajaran 2012/2013 menunjukkan bahwa pencapaian kompetensi mata diklat mengaplikasikan ketrampilan dasar komunikasi (MKDK) siswa kurang optimal. Dalam proses pembelajaran mata diklat mengaplikasikan ketrampilan dasar komunikasi (MKDK) siswa hanya berlaku pasif sementara guru yang aktif. Disamping rendahnya aktivitas siswa, nilai siswa juga masih rendah. Kreativitas guru dalam pembelajaran di SMK Teuku Umar Semarang juga masih rendah, guru masih menggunakan model pembelajaran konvensional, penyampaian materi hanya berlangsung satu arah dan siswa menjadi tidak komunikatif. Hasil observasi awal rata-rata hasil belajar mengaplikasikan keterampilan dasar komunikasi siswa kelas XI program keahlian administrasi perkantoran hanya mencapai 49,63%. Siswa dikatakan berhasil atau tuntas jika pencapaian nilainya 70. Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa 28 siswa atau 49,63% dari jumlah seluruh siswa dinyatakan telah mencapai ketuntasan belajar sedangkan 29 siswa atau 50,37% belum mencapai ketuntasan belajar dari seluruh siswa yaitu 57 siswa. Ini menunjukan nilai mata diklat mengaplikasikan ketrampilan dasar komunikasi masih rendah. Dari rendahnya hasil belajar siswa dan kurangnya aktivitas pentingnya pendekatan yang tepat untuk meningkatkannya maka dibutuhkan suatu strategi belajar yangtepat, diharapkan dengan pemilihan model pembelajaran yang tepat dan menarik bagi siswa seperti halnya pembelajaran kooperatif model group investigation (GI), maka standar ketuntasan belajar siswa dapat tercapai dan hasil belajar siswa dapat meningkat. 110

Latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan judul penelitian sebagai berikut: Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Diklat Mengaplikasikan Ketrampilan Dasar Komunikasi Melalui Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Kelas XI AP SMK Teuku Umar Semarang. METODE PENELITIAN tujuan pembelajaran dan model Subjek penelitian yang digunakan pembelajaran yang akan digunakan yaitu adalah siswa kelas X1 AP 1 SMK Teuku model pembelajaran kooperatif Group Umar Semarang. Siswa berjumlah 30 siswa. Investigation dengan membagi kelas dalam Peneliti memilih kelas X1 AP 1 sebagai kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari subjek penelitian dikarenakan rata-rata nilai 5-6 siswa untuk berdiskusi pada topik ulangan siswa masih rendah dibandingkan tertentu dan melibatkan siswa mulai dari kelas X1 AP 2 pada kompetensi pemilihan topik, perencanaan kooperatif, sebelumnya. Selain itu dari observasi yang implementasi, analisis dan sintesis, dilakukan peneliti menunjukkan bahwa presentasi hasil dan evaluasi. Guru kelas tersebut paling tidak aktif dalam menjelaskan kompetensi dasar menerima proses pembelajaran. Faktor yang diteliti dan menyampaikan informasi pokok diantaranya adalah aktivitas siswa dan hasil bahasan komunikasi kelompok. Kemudian belajar siswa dalam penerapan guru membagi siswa kedalam beberapa pembelajaran Group Investigation. kelompok, guru memberikan materi yang Penelitian ini menggunakan penelitian akan di identifikasi masing-masing tindakan kelas dimana terdiri dari 4 tahapan kelompok group investigation. Siswa yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) bersama kelompoknya merencanakan tugas pengamatan, (4) refleksi. Tahapan belajar, menjalankan investigasi kelompok, perencanaan meliputi kegiatan identifikasi dan meyusun laporan akhir,masing-masing masalah dan formulasi solusi dalam bentuk kelompok melakukan presentasi didepan hipotesis tindakan. Pelaksanaan tindakan kelas. Guru bersama siswa membahas hasil merupakan tahap dimana model pembelajaran Group Investigation dilakukan dalam proses pembelajaran. Kegiatan ini dilakukan berdasarkan rencana-rencana yang telah disusun sebelumnya dalam tahap perencanaan. Adapun teknis pelaksanaanya adalah sebagai berikut: Menyiapkan kondisi fisik. Aktivitas guru pada tahap ini adalah mengabsen siswa dan menyiapkan bahan pembelajaran. Guru menginformasikan 111

presentasi masing-masing kelompok dan Guru melakukan evaluasi dan tindak lanjut. Tahap selanjutnya adalah pengamatan atau observasi. Tahap ini dapat berjalan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan pembelajaran melalui penerapan model pembelajaran Group Investigation dengan menggunakan lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa serta tes di setiap akhir siklus. Selanjutnya adalah tahap refleksi, yang merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali mengenai apa yang sudah terjadi. Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan dengan penerapan model pembelajaran Group Investigation. Berdasarkan data yang telah terkumpul, selanjutkan diadakan evaluasi untuk memperbaiki tindakan berikutnya. Hasil refleksi dari siklus I digunakan sebagai dasar untuk merencanakan tindakan pada siklus II. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi, metode observasi dan metode tes. Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data nama siswa yang dijadikan subjek penelitian, perangkat pembelajaran dan dokumentasi proses pelaksanaan siklus I dan siklus II. Metode observasi digunakan untuk memperoleh data aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran. Metode tes digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar siswa setelah mengikuti pelaksanaan siklus I dan siklus II. Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data adalah instrumen tes berupa soal pilihan ganda yang sebelumnya sudah melalui uji coba. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis untuk menghitung nilai rata-rata siswa, ketuntasan klasikal dan menghitung data aktivitas siswa. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian siklus I dan siklus II dilaksanakan pada tanggal 10 sampai dengan 18 Mei 2013 di SMK Teuku Umar Semarang. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan model pembelajaran Group Investigation dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Mengaplikasikan Ketrampilan Dasar Komunikasi. Hal ini dapat dilihat pada perolehan skor rata-rata hasil belajar siswa siklus I baru mencapai 71,66 dengan ketuntasan klasiskal sebesar 73,33% kemudian meningkat menjadi 77,66 dengan ketuntasan klasikal sebesar 86,66% pada siklus II. Aktivitas siswa pada siklus I kurang optimal, dilihat dari hasil observasi aktivitas siswa sebesar 72% dan meningkat pada siklus II sebesar 88% yang berarti menunjukkan pembelajaran oleh siswa 112

sudah optimal dan memenuhi indikator keberhasilan sekurang-kurangnya 75%. Setelah melakukan pengamatan penerapan model pembelajaran Group Investigation, peneliti melakukan refleksi mengenai kelebihan dan kelemahan dalam pembelajaran. Proses pembelajaran dikatakan optimal apabila terdapat keaktifan siswa dan guru dalam proses pembelajaran, yang pada akhirnya terjadi peningkatan aktivitas siswa dan hasil belajar siswa. Siklus I penelitian tindakan kelas ini dapat dilihat beberapa kelebihan dan kelemahan dalam penerapan model pembelajaran Group Investigation. Kelebihan dalam penerapan pembelajaran Group Investigation diantaranya adalah Siswa tampak bersemangat dalam mengikuti jalannya proses pembelajaran,siswa terlihat tampak antusias dan sungguh-sungguh dalam mendengarkan dan mengerjakan tugas dan Siswa memperhatikan dengan seksama penjelasan dari guru dan melaksanakan perintah yang diberikan. Setiap siswa berusaha untuk bertanggung jawab atas pokok bahasan yang dipilih untuk diinvestigasi dan mempresentasikan hasil diskusinya didepan kelas dan adanya saling kerjasama untuk menyelesaikan tugas kelompok yang telah diberikan meskipun belum maksimal. Mereka saling memberikan informasi kepada anggota kelompoknya. Adapun kekurangan Secara umum pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe Group Investigation yaitu Siswa masih belum terbiasa dengan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation, mereka belum mampu mengordinir tugas kelompoknya,kegiatan diskusi masih didominasi oleh siswa tertentu sajasehingga siswa belum sepenuhnya dapat melakukan pembelajaran dengan baik. Beberapa siswa merasa segan untuk bertanya kepada teman dalam satu kelompoknya. Pada waktu presentasi masih ada beberapa siswa yang malu dan tidak berani mengutarakan pendapatnya untuk menjawab pertanyaan. Siswa kurang bekerja sama dalam kelompok, ada siswa yang masih terlihat individual sehingga pada saat kelompok lain melakukan presentasi siswa kurang memperhatikan dan sibuk dengan tugas masing-masing. Kemampuan guru dalam menerapkan pembelajaran kooperatif tipe group investigation cukup baik, Guru mampu menguasai kelas sehingga proses belajar mengajar bisa berjalan lancar. Keterampilan guru membagi siswa dalam kelompok sudah baik, siswa dibagi secara heterogen. Dalam proses pembelajaran guru sudah 113

cukup baik menciptakan komunikasi dua arah antara guru dengan siswa. Pada siklus I ini masih ada kekurangan guru dalam proses pembelajaran.guru belum begitu terampil dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation.Perhatian guru terhadap kelompok belum merata sehingga terdapat kelompok yang terabaikan oleh guru. Guru masih kurang membimbing siswa dalam menyelesaikan tugas, karena guru hanya memperhatiakn siswa dari depan kelas saja. sehingga masih perlu diperbaiki di pembelajaran pada siklus II. Adapun kelebihan pelaksanaan penelitian tindakan kelas menggunakan model pembelajaran Group Investigation pada siklus II, diantaranya adalah Sebagian besar siswa telah aktif dalam proses pembelajaran karena siswa telah memahami model kooperatif Group Investigation. Diskusi yang dilaksanakan sudah berjalan dengan baik dan lancar karena didalam kelompok siswa saling bekerja sama. Siswa sudah berani untuk mengutarakan pendapatnya dan menjawab pertanyaan yang baik saat diskusi kelompok maupun pada saat presentasi berlangsung. Kemampuan guru dalam proses pembelajaran dalam kriteria sangat baik, guru sudah memahami konsep Group Investigation dan mampu mengatur jalannya diskusi. Perhatian guru terhadap kelompok juga jauh lebih baik dibandingkan siklus I. Guru lebih merata dalam memberikan perhatian pada kelompok, selain itu guru juga membimbing siswa yang kesulitan pada saat menyelesaikan tugas. Untuk kelemahan pelaksanaan pembelajaran pada siklus II, diantaranya adalah Guru kurang memperhatikan jumlah siswa dalam kelas dan pembentukan kelompok yang heterogen agar pembelajaran kelompok berjalan lebih efektif. Guru kurang dalam memberikan motivasi kepada siswa untuk dapat meningkatkan antusiasme siswa dalam kegiatan belajarnya. Perhatian guru terhadap kelompok belum merata sehingga terdapat kelompok yang terabaikan oleh guru. Siswa masih kurang memiliki sumber belajar,siswa mempunyai buku yang didapat dari sekolah.siswa diharapkan lebih aktif dalam memecahkan masalah atau soal melalui diskusi kelompok agar terjadi kerjasama yang efektif. SIMPULAN Pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe Group Investigation pada mata diklat Mengaplikasikan Ketrampilan Dasar Komunikasi dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas XI AP-1 SMK Teuku Umar Semarang. Pembelajaran 114

menggunakan model kooperatif tipe Group Investigation pada mata diklat Mengaplikasikan Ketrampilan Dasar Komunikasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI AP-1 SMK Teuku Umar Semarang. Bagi guru, hendaknya terlebih dahulu memberikan penjelasan dan melakukan simulasi dalam penerapan model pembelajaran GI dan lebih mempersiapkan kondisi kelas, terlebih saat sesi pergantian kelompok dikondisikan tetap kondusif sehingga pembelajaran akan lebih optimal. Bagi siswa, disarankan terus belajar dan berlatih, khususnya dalam belajar kelompok ke depannya. Diharapkan ikut aktif dan berpartisipasi dalam kegiatan diskusi tanpa harus menggantungkan pada orang lain. Bagi peneliti, di bidang penelitian dianjurkan melakukan penelitian pembelajaran dengan model pembelajaran GI maupun metode kooperatif lainnya, sejalan dengan profesi guru ke depannya. DAFTAR PUSTAKA. Anni, Catharina, Tri. 2006. Psikologi Belajar. Semarang : UNNES Press. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta. Slavin, Robert E. 2008. Cooperative Learning : Teori, Riset, dan Praktik. Bandung:Nusa Media. Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Belajar Suyatno, 2009. Model Pembelajaran Inovatif. Jakarta: PT Bumi Aksara 115