BAB I PENDAHULUAN. ini secara umum merupakan jenis labu-labuan dengan anggota sekitar 120 genus

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. organ seperti akar, batang, daun dan organ reproduksi. Organ-organ tersebut juga

BAB I PENDAHULUAN. Tumbuhan tersusun dari berbagai organ seperti akar, batang, daun dan organ

STUDI KARAKTERISTIK MORFOLOGI POLLEN PADA FAMILI Cucurbitaceae DENGAN SCANNING ELECTRON MICROSCOPE SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI SKRIPSI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Semangka merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam famili

BAB I PENDAHULUAN. hayati tertinggi di dunia, sehingga mendapat julukan sebagai Megadiversity

BAB I PENDAHULUAN. Genus Cucumis pada dasarnya memiliki bermacam-macam jenis spesies

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :

BAB I PENDAHULUAN. Tumbuhan paku merupakan suatu divisi yang anggotanya telah jelas

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dilihat dari beberapa bentuk dan karakteristik jenis tanamanya.

SP Robidah et al. Karakteristik Morfologi Pollen Buah Naga Super Red (Hylocereus costaricensis )

BAGIAN-BAGIAN BUNGA DAN FUNGSINYA

vii Tinjauan Mata Kuliah

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun sebagai berikut : Kingdom : Plantae ;

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA jenis yang terbagi dalam 500 marga (Tjitrosoepomo, 1993: 258). Indonesia

TINJAUAN PUSTAKA. Teknik Budidaya Melon

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mentimun berasal dari bagian utara India kemudian masuk wilayah

BAB I PENDAHULUAN. Allamanda merupakan salah satu genus dari famili Apocynaceae.

TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Botani Tanaman Cabai

Lili paris ( Chlorophytum comosum Landep (Barleria prionitis L.) Soka(

Bab II Tinjauan Pustaka

II. TINJAUAN PUSTAKA. Melon (Cucumis melo L.) adalah tanaman merambat termasuk dalam famili

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.3

Perbedaan antara ordo

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman gonda dalam bahasa jawa disebut gondo atau orang barat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada awalnya kedelai dikenal dengan beberapa nama botani yaitu Glycine soja

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Tanaman Mentimun. keluarga labu - labuan (Cucurbitaceae) yang sudah pupuler di dunia. Menurut

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Trustinah (1993) sistematika (taksonomi) kacang tanah diklasifikasikan

UNIVERSITAS GADJAH MADA RPKPS STRUKTURR DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN. Oleh : Tim S P T Koord : Prof.Dr. Issirep Sumardi FAKULTAS BIOLOGI

ORGAN DAN SISTEM ORGAN PADA TUMBUHAN. Pertemuan Ke-5

SIFAT-SWAT MORFOLOGIS DAN ANATOMIS LANGKAP (Arenga obtusifolia Blumme Ex. Mart) Haryanto dan Siswoyo'"

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. untuk melihat kenampakan sel secara utuh. Maserasi pada jaringan tumbuhan

TINJAUAN PUSTAKA. Buah labu kuning atau buah waluh (Jawa Tengah), labu parang (Jawa Barat),

TINJAUAN PUSTAKA. (brassicaceae) olek karena itu sifat morfologis tanamannya hampir sama, terutama

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Mentimun

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan memiliki batang berbentuk segi empat. Batang dan daunnya berwarna hijau

TINJAUAN PUSTAKA Botani

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Wijen secara Umum

Spermatophyta Angiospermae Dicotyledoneae Araucariales Araucariaceae Agathis Agathis dammara Warb.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman gonda merupakan tanaman herba aquatic yang termasuk dalam keluarga

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) berasal dari benua Amerika Selatan,

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman ubi kayu diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae,

II. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Van Steenis (2005), bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.))

TINJAUAN PUSTAKA. Kingdom: Plantae, Divisio: Spermatophyta, Subdivisio: Angiospermae, Class:

ASPEK BIOLOGI TANAMAN KOPI Oleh : Abd. Muis, SP.

Jurnal Praktikum Phanerogamae Laboratorium Anatomi dan Sistematika Tumbuhan Semester IV. TA.2015/

MAKALAH BOTANI TINGKAT TINGGI SYMPETALAE

BAB I PENDAHULUAN. semula dikenal sebagai tumbuhan hias. Dalam perkembangan selanjutnya,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Kedelai

IDENTIFIKASI TUMBUHAN BAKUNGAN (Hymenocallis litthoralis) Oleh Nur Azizah NIM

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ubi kayu mempunyai banyak nama daerah, di antaranya adalah ketela pohon,

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kumbang Koksi (Epilachna admirabilis)

DUNIA TUMBUHAN. Plant 1. 1/24

TINJAUAN PUSTAKA Botani

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 11. BAGIAN TUBUH TUMBUHAN/HEWAN DAN FUNGSINYA SERTA DAUR HIDUP HEWAN Latihan soal 11.1

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman melon sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio:

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga

6. Panjang helaian daun. Daun diukur mulai dari pangkal hingga ujung daun. Notasi : 3. Pendek 5.Sedang 7. Panjang 7. Bentuk daun

Disampaikan pada : Kursus Inovasi, Balitjestro Innovation Technology Expo (BITE) Batu, 06 Agustus 2016

Gambar 2.1 Pembentukan gametofit jantan (Sumber Fahn, 1991)

TINJAUAN PUSTAKA. Morfologi dan Fisiologi Tanaman Jagung (Zea mays L.)

TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai (Glycine max [L.] Merrill) merupakan salah satu tanaman

PREPARAT POLEN (METODE ASETOLISIS)

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.)

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Kaktus

HASIL DAN PEMBAHASAN. Struktur Morfologi Tanaman Begonia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Kelapa Sawit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dibudidayakan. Padi termasuk dalam suku padi-padian (Poaceae) dan

RPP MATERI INDIKATOR Pengertian klasifikasi

320 Biologi, Sains, Lingkungan, dan Pembelajarannya_

PROSES PEMBENTUKAN BIJI PADA ANGIOSPERMAE

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

TINJAUAN PUSTAKA. Pemadatan Tanah

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Sistem perakaran tanaman bawang merah adalah akar serabut dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Kopi Liberika (Coffea liberica)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di Kelurahan Gedung Meneng Kecamatan Raja

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tunggak (Vigna unguiculata (L.)) merupakan salah satu anggota dari

BAB I PENDAHULUAN. Trikoma berasal dari kata Yunani yang memiliki arti rambut-rambut yang

TINJAUAN PUSTAKA. Pakchoy (Brasicca chinensis L.) merupakan tanaman sayuran yang berasal dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA Budi Daya dan Sifat Tanaman Mentimun

LAPORAN PRAKTIKUM I KUNCI DETERMINASI KELAS DICOTYLEDONAE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Kedudukan krisan dalam sistematika tumbuhan (Holmes,1983)

TINJAUAN PUSTAKA. Adapun morfologi tanaman tembakau adalah: Tanaman tembakau mempunyai akar tunggang terdapat pula akar-akar serabut

TINJAUAN PUSTAKA. Tanah Gambut. memungkinkan terjadinya proses pelapukan bahan organik secara sempurna

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman ubikayu (Manihot esculenta Crantz.) termasuk tumbuhan berbatang

Famili Solanaceae. Rommy A Laksono

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.)

II. TINJAUAN PUSTAKA. terutama India dan Birma. Terung dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian

II. TINJAUAN PUSTAKA

Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya IPA SD Kelas IV

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Famili Cucurbitaceae merupakan salah satu anggota tumbuhan menjalar yang memiliki peran penting terutama dalam tumbuhan sayur. Anggota famili ini secara umum merupakan jenis labu-labuan dengan anggota sekitar 120 genus dan 900 spesies. Timun, melon, semangka merupakan contoh dari anggota famili ini, yang berasal dari India dan Afrika. Tanaman-tanaman tersebut merupakan satu famili dengan labu dan waluh yang berasal dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Labu ini secara umum memiliki buah yang rasanya sedikit pahit dan digunakan untuk bahan makanan (Wehner & Maynard 2003). Tumbuhan yang termasuk dalam satu familia pada umumnya mempunyai anatomi dan morfologi yang sama. Anggota famili Cucurbitaceae memiliki persamaan ciri morfologi berupa anak sulur. Sulur atau alat-alat pembelit merupakan metamorfosis cabang, dahan atau kadang-kadang daun penumpu (Tjitrosoepomo, 2002). Tanamannya memiliki satu ujung atau bercabang (Crase 2011). Tanaman ini juga mengandung zat kimia yang sama berupa cucurbitasin (Ardiyani, 2007). Bunga betina ditandai dengan adanya bakal buah. Bakal bunganya berbentuk bulat panjang dan membengkak di bawah mahkota bunga. Mahkota bunganya berbentuk bintang berwarna kuning atau putih kekuningan. (Mistina, 2012) 1

2 Secara fenetik, tanaman Cucurbitaceae secara umum bersifat monoecious yaitu bunga jantan dan bunga betina terpisah. Tanaman ini memiliki daun berseling, berdaun muda pada tangkai, biasanya berlekuk, memilik bunga yang sebagian besar uniseksual atau berkelamin tunggal. Kelopak bunganya sebagian besar berjumlah 5 buah dan berlekuk, mahkota bunganya berjumlah 5 dan berlekuk atau bebas, mahkota bunga pada bunga jantan berbeda dengan mahkota bunga pada bunga betina. Benang sarinya berjumlah 5 dan berselang (Crase, 2011). Benang sari kebanyakan berlekatan satu sama lain (syngenesis). Buahnya pada umumnya berupa buah buni, jarang seperti buah kendaga (Tjitrosoepomo, 2002). Biji yang dihasilkan berjumlah satu sampai banyak, biasanya berdekatan, kadang-kadang tepian biji melebar, permukaannya halus atau bermacam-macam (Wehner and Maynard, 2003). Morfologi akar, batang, daun, bunga, dan alat tambahan merupakan bukti taksonomi yang selama ini digunakan oleh para ahli taksonomi. Khususnya untuk morfologi bunga, serbuk sari atau pollen selain sebagai gametofit jantan, belum banyak digunakan sebagai bukti taksonomi, terlebih pada famili Cucurbitaceae ini. Berdasarkan pada sifat dan ciri morfologi, pollen dapat digunakan untuk mengidentifikasi suatu takson pada tingkat familia, genus bahkan tingkat spesies (Sulistyono, Purbaningsih dan Pujoarianto, 2000) Pembagian taksonomi pada Cucurbitaceae sebagian besar didasarkan pada ciri-ciri morfologi seperti bentuk akar, bentuk batang, daun, bentuk sulur, sifat bunga, kelopak bunga, mahkota bunga, bentuk benang sari, bentuk putik, kepala putik, ovula, morfologi buah, karakteristik biji (Anmin, tanpa tahun).

3 Penelitian mengenai pollen pada famili Cucurbitaceae jarang ditemukan. Penelitian sebelumnya pernah dilakukan oleh Ham dan Preusapan (2006) mengenai pollen pada genus Zehneria, Teppner (2004) mengenai pollen pada genus Lagenaria dan Cucurbita, Perveen dan Qaiser (2008) mengenai pollen pada famili Cucurbitaceae. Penelitian mengenai pollen pada famili Cucurbitaceae di Indonesia masih jarang ditemukan. Hasil dari penelitian tersebut dapat digunakan sebagai sumber belajar. Pengembangan kreatifitas pengajar dalam mengajar sebagai salah satu faktor penting berlangsungnya kegiatan belajar mengajar, salah satunya pengembangan metode serta media pembelajaran. Media bukan hanya sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar melainkan alat penyalur pesan bagi siswa (Heriyanto, 2012). Berdasarkan pengalaman peneliti saat menempuh mata praktikum Anatomi Tumbuhan dan Mikroteknik di Laboratorium Biologi Universitas Muhammadiyah Malang, salah satu materi yang disajikan adalah mengenai pengamatan pollen. Namun, jenis tanaman yang digunakan seringkali terbatas pada jenis tanaman tertentu saja sehingga perkembangan ilmu mengenai pollen, khususnya di Laboratorium Biologi menjadi terhambat. Hal ini dikarenakan terbatasnya sumber belajar yang mendukung pengamatan pollen. Keterbatasan kemampuan mikroskop cahaya dalam mengidentifikasi pollen juga menjadi faktor terhambatnya perkembangan palinologi ini. Pada saat pengamatan, sering terjadi kesulitan dalam mengidentifikasi karakteristik pollen pada spesies yang diamati.

4 Perkembangan teknologi dengan adanya SEM (Scanning Electron Microscope) memungkinan peneliti mendapatkan hasil pengamatan dengan gambar 3 dimensi dan Depth of Field yang lebih baik dari mikroskop cahaya. Berdasarkan hal tersebut, sebagai langkah awal, penulis mencoba untuk mengambil kajian yang berjudul Studi Karakteristik Morfologi Pollen Pada Famili Cucurbitaceae dengan Scanning Electron Mikroscope sebagai Sumber Belajar Biologi. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan permasalahan-permasalahan di atas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: 1) Bagaimana struktur morfologi pollen masing-masing spesies dari genus pada famili Cucurbitacea bila diamati menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM)? 2) Bentuk sumber belajar apakah yang dapat diwujudkan dari hasil penelitian ini? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini berdasarkan rumusan masalahnya adalah sebagai berikut: 1) Mendeskripsikan struktur morfologi pollen masing-masing spesies dari genus pada famili Cucurbitaceae bila diamati menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM).

5 2) Mengetahui bentuk sumber belajar yang dapat diwujudkan dari hasil penelitian ini. 1.4 Manfaat Penelitian Beberapa manfaat dari peneliti ini antara lain : 1) Secara praktis a) Mengetahui morfologi bentuk-bentuk pollen dengan menggunakan teknologi Scanning Electron Microscope (SEM) pada anggota famili Cucurbitaceae. b) Pada aspek pendidikan, guru dapat memanfaatkan hasil penelitian mengenai pollen dan petal pada Cucurbitaceae sebagai sumber belajar biologi. 2) Secara teoritis a) Menambah khasanah keilmuwan bagi penulis pada pengetahuan tentang macam-macam bentuk pollen pada tanaman famili Cucurbitaceae dan sekaligus memperluas terapan keilmuwan Anatomi Tumbuhan, Botani dan penggunaan Scanning Electron Microscope (SEM). b) Menambah pengetahuan mengenai klasifikasi tumbuhan pada famili Cucurbitaceae berdasarkan kekerabatannya dalam morfologi pollen

6 1.5 Batasan Masalah Agar penelitian tidak menyimpang dari fokus permasalahan, perlu adanya batasan penelitian sebagai berikut : a) Penelitian ini menggunakan famili Cucurbitaceae diantaranya yaitu Labu siam (Sechium edule), Mentimun (Cucumis sativus), Gambas (Luffa acutangula), Pare (Momordica charantia), Waluh (Cucurbita moschanta). b) Parameter yang digunakan untuk melihat morfologi pollen adalah bentuk pollen, unit pollen, kelas ukuran pollen, apertura, polaritas pollen, simetri pollen, dan ornamentasi eksin. c) Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Scanning Electron Microscope (SEM) Hitachi TM-3000 d) Materi biologi yang digunakan sebagai penerapan dari penelitian ini yaitu materi Plantae atau botani tingkat tinggi, terutama pada angiospermae dan Anatomi Tumbuhan 1.6 Definisi Istilah Definisi istilah dalam penelitian antara lain : 1. Studi adalah pendidikan, pelajaran, penyelidikan. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti penelitian ilmiah, kajian, atau telaah (Partanto, 2010) 2. Cucurbitaceae merupakan kelompok sayuran yang umumnya menjalar Tanaman ini berasal dari Amerika dan sekarang sudah banyak tersebar ke benua lainnya. Tumbuhan ini memiliki bunga tunggal (unisexualis), namun

7 monokotil. Bunga betina ditandai dengan adanya bakal buah. Bakal bunganya berbentuk bulat panjang dan membengkak di bawah mahkota bunga. Mahkota bunganya berbentuk bintang berwarna kuning atau putih kekuningan. Bijinya banyak, berbentuk pipih, berwarna putih kekuningan, dan terdapat dalam ruang buah. Genus yang termasuk dalam famili Sayuran Cucurbitaceae ialah Cucumis, Sechium, Momordica, Luffa, dan Benincasa. Perbedaan antara genus dapat dilihat dari daun baik berupa ukuran, cangap, warna, kondisi bulu, maupun aroma. Sayuran yang termasuk sayauran Cucurbitaceae diantaranya ialah mentimun, labu siam, pare, oyong, dan bligu. (Andhi, 2010) 3. Serbuk sari atau pollen adalah alat reproduksi jantan yang terdapat pada tumbuhan dan mempunyai fungsi sama pada sperma sebagai alat reproduksi jantan pada hewan. Serbuk sari berada pada kepala sari (antera) tepatnya dalam kantung yang disebut dengan ruang serbuk sari (theca). Setiap antera rata-rata memilik theca yang berukuran relatif lebih besar (Arizona, 2000) 4. Famili adalah satu tingkat taksus klasifikasi makhluk hidup, kedudukannya di atas genus dibawah ordo. (Anonymous, 2010) 5. SEM (Scanning Electron Microscope) adalah sebuah mikroskop elektron yang dapat melakukan perbesaran objek sampai 2 juta kali. Mikroskop ini menggunakan elektrostatik dan elektromagnetik untuk mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan pembesaran objek serta resolusi yang jauh lebih bagus daripada mikroskop cahaya.

8 Mikroskop elektron menggunakan jauh lebih banyak energi dan radiasi elektromagnetik yang lebih pendek dibandingkan mikroskop cahaya (Anonymous, 2012). Dalam penelitian ini alat yang digunakan dalam pengamatan yaitu melalui Mikroskop SEM (Scanning Electron Microscope) Hitachi TM-3000. 6. Sumber belajar merupakan segala sesuatu yang dapat memudahkan peserta didik dalam memperoleh sejumlah informasi, pengetahuan, pengalaman dan keterampilan dalam proses belajar mengajar (Mulyasa, 2006).