MEKANISME KOORDINASI PENINDAKAN TINDAK PIDANA KORUPSI

dokumen-dokumen yang mirip
PKSANHAN II PUSAT KAJIAN SISTEM DAN HUKUM ADMINISTRASI NEGARA

Samarinda, 27 Juli 2016

PROSEDUR TINDAKAN KEPOLISIAN TERHADAP PEJABAT NEGARA. Oleh INDARTO BARESKRIM

PERAN SERTA MASYARAKAT

BAB IV PENUTUP. dalam tesis ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA, KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA, DAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM

Sub Bagian Hukum dan Humas BPK RI Perwakilan Provinsi Bali

Komisi Pemberantasan Korupsi. Peranan KPK Dalam Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

DASAR NO. 2 TAHUN 2002 TTG KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAN KETUA KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI

PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMERINTAHAN DESA KEMENTERIAN DALAM NEGERI

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG

PEDOMAN PENGAWASAN BAB I U M U M. Pasal 1

Perkembangan Kasus Perjadin Mantan Bupati Jembrana: Terdakwa Bantah Tudingan Jaksa

KESEPAKATAN BERSAMA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DAN KEJAKSAAN AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 01/KB/I-VIII.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN PROYEK STRATEGIS NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMAPARAN TIM PENGAWAL DAN PENGAMAN PEMERINTAHAN DAN PEMBANGUNAN DAERAH (TP4D)

Kementerian PPNBappenas

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN PROYEK STRATEGIS NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SABER PUNGLI. di lingkungan Kemendikbud. Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

KASUS-KASUS HUKUM DAN PENYIMPANGAN PAJAK - PENYELESAIAN INPRES NO. 1 TAHUN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

Tri Atmojo Sejati. Pusat Kajian Sistem dan Hukum Administrasi Negara Deputi Bidang Kajian Kebijakan Lembaga Administrasi Negara

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA KEPALA KEPOLISIAN DAERAH BALI DENGAN KEPALA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERWAKILAN PROVINSI BALI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PADANG LAWAS UTARA,

2011, No b. bahwa Tindak Pidana Korupsi adalah suatu tindak pidana yang pemberantasannya perlu dilakukan secara luar biasa, namun dalam pelaksan

SINKRONISASI MEKANISME PEMERIKSAAN BAGI PEJABAT PEMERINTAH DAERAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG MANAJEMEN PELAKSANAAN TUGAS PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

I. PENDAHULUAN. Tindak pidana korupsi merupakan salah satu kejahatan yang merusak moral

V. PENUTUP. 1. Bagaimana Efektivitas Peranan Penyidik Polri Dalam Penanganan Kasus Tindak Pidana Korupsi di Polres Lampung Barat.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

-2- pembangunan nasional di pusat maupun di daerah sebagaimana penjabaran dari Nawa Cita demi mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepr

KORUPSI MENGHAMBAT PEMBANGUNAN NASIONAL. Oleh : Kolonel Chk Hidayat Manao, SH Kadilmil I-02 Medan

Nama : ALEXANDER MARWATA

2017, No Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); M

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR DOMPU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SAT RES NARKOBA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN PROYEK STRATEGIS NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Isliko Tersangka Dana Bansos Rp 4 Miliar Lebih

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

BAB IV KEWENANGAN KEJAKSAAN DALAM PERKARA TINDAK PIDANA KORUPSI. A. Perbedaan Kewenangan Jaksa dengan KPK dalam Perkara Tindak

Dadit Herdikiagung - Inspektur II Inspektorat Jenderal Kementerian Ristek, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

PERATURAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

LAMPIRAN PERATURAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TINDAK LANJUT HASIL PEMERIKSAAN BPK RI

PERATURAN KEPALA BADAN RESERSE KRIMINAL KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT

STANDART OPERATION PROCEDURE (SOP)

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI REPUBLIK INDONESIA KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TENTANG

KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21/DPD RI/I/ TENTANG HASIL PENGAWASAN

POTENSI KORUPSI DANA DESA DAN SANKSI HUKUMNYA pada

-2- d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keu

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

MATRIKS 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN 2011 II.L.093.1

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 1983 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGAWASAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG TATA CARA PERLINDUNGAN TERHADAP SAKSI, PENYIDIK, PENUNTUT UMUM, DAN HAKIM DALAM PERKARA TINDAK PIDANA TERORI

NOMOR 14 TAHUN 2016 NOMOR 01 TAHUN 2016 NOMOR 013/JA/11/2016 TENTANG

Revisi UU KPK Antara Melemahkan Dan Memperkuat Kinerja KPK Oleh : Ahmad Jazuli *

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

STANDART OPERATION PROCEDURE (SOP)

Andri Williyanto Prawira Sitorus SE.,Ak

Penanggungjawab : Koordinator Tim Pelaksana

STANDART OPERATION PROCEDURE (SOP)

REFORMASI PERUNDANG- UNDANGAN TENTANG KEUANGAN NEGARA UU No. 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara UU No. 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara U

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG PENANGANAN PENGADUAN MASYARAKAT TERPADU DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

STANDART OPERATION PROCEDURE (SOP)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TATA CARA PENGELOLAAN BARANG BUKTI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT RESESRE NARKOBA KEPOLISIAN DAERAH NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI MAROS PROVINSI SULAWASI SELATAN PERATURAN BUPATI MAROS NOMOR: 08 TAHUN 2016 TENTANG

Tren Pemberantasan Korupsi Divisi Investigasi Dan Publikasi

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

Korupsi Pengadaan alat Simulasi Mengemudi Pasca Intervensi Presiden Oleh : Kombes Iktut Sudiharsa.S.H.,mSi.

BAB 1 PENDAHULUAN. birokrasi pemerintah (Yogi dan M. Ikhsan, 2006). Jika kualitas pelayanan publik

2 Wewenang, Pelanggaran dan Tindak Pidana Korupsi Lingkup Kementerian Kehutanan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggar

BAB I PENDAHULUAN. dikuatkan dan diatur oleh perundang-undangan yang berlaku. Dengan

KAITAN EFEK JERA PENINDAKAN BERAT TERHADAP KEJAHATAN KORUPSI DENGAN MINIMNYA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DAN PENYERAPAN ANGGARAN DAERAH

BAB 1 INTRODUKSI. riset, problem riset, pertanyaan riset, motivasi riset, tujuan riset, kontribusi riset,

2015, No Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3852); 2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 t

STANDART OPERATION PROCEDURE (SOP)

STANDART OPERATION PROCEDURE (SOP)

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENGENAAN SANKSI ADMINISTRATIF KEPADA PEJABAT PEMERINTAHAN

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI III DPR RI DENGAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA

II. TINJAUAN PUSTAKA. sehingga mereka tidak tahu tentang batasan umur yang disebut dalam pengertian

Prof. Dr. Eddy Mulyadi Soepardi, CFrA.

Isliko Tersangka Dana Bansos Rp 4 Miliar Lebih

RESTRUKTURISASI ORGANISASI TIPIDKOR BARESKRIM. Menghadapi Tantangan Pemberantasan Korupsi

RESUME PERMOHONAN PERKARA Nomor 010/PUU-IV/2006 Perbaikan Tgl 13 Juni 2006

I. PENDAHULUAN. kekuasaan manapun (Pasal 3 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002). Sebagai lembaga

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NO. 01/KB/I-XIII.

BAB I PENDAHULUAN. terkait korupsi merupakan bukti pemerintah serius untuk melakukan

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

MEKANISME KOORDINASI PENINDAKAN TINDAK PIDANA KORUPSI Badan Reserse Kriminal Kepolisian Republik Indonesia oleh : BRIGJEN POL Dr. Akhmad Wiyagus Msi, M.M Dir TIPIDKOR BARESKRIM POLRI

TANNAS GLOBAL BANGNAS GCI 2016-2017 ; Hambat Daya Saing IPK rangking 90 dr 176 dgn skor 37 MEA RAKYAT KORUPSI NEGARA NEGARA Erga omnes obligation Produk Hukum PERAN APIP, APH, BPK, STAKE HOLDERS FORMULA BERANTAS KORUPSI PP 55 THN 2012 (Stranas PPK) INPRES NO 10 THN 2016 (Sismennas) POINT 4 NAWACITA BERANTAS KORUPSI TDK SESUAI STRANNAS Fokus berantas gakkum/pemenjaraan (teori pembalasan/penjahat mutlak hrs dipenjara) REVENGE EFFECT (Prof Dr Seno Adji) MENARIK SISI PEMBERITAAN EFEK RASA PUAS SESAAT KINERJA PEMERINTAH BURUK SERAPAN GAR RENDAH LAMBAT TUMBUH EKONOMI HAMBAT BANGNAS

Periode 2013 30 Juni 2017 BPK telah menerima permintaan penghitungan kerugian negara dr Polri sebanyak 122 kasus UU 15 Tahun 2006 Pasal 10 (1) BPK menilai dan/ atau menetapkan jumlah kerugian negara yang diakibatkan oleh perbuatan melawan hukum baik sengaja maupun lalai yang dilakukan oleh bendahara, pengelola BUMN/ BUMD, dan lembaga atau badan lain yang menyelenggarakan pengelolaan keuangan negara Kepolisian RI 122 kasus Jumlah kerugian negara dari 55 kasus yang telah diterbitkan LHP Perhitungan Kerugian Negara adalah sebesar Rp 36,97 triliun Kepolisian RI 55 kasus Rp36,97 triliun BPK juga memberikan keterangan ahli dalam proses peradilan yang menyangkut kerugian negara dan/ atau daerah sebanyak 276 keterangan

Data Penanganan Tindak Pidana KORUPSI 1.452 LP SIDIK PENYELESAIAN 889 LP 1452 kss x 208 jt 302 M 2.9 T KERUGIAN NEGARA 1.9 T PENYELAMATAN

Proyek Strategis Nasional (PSN) 245 proyek dengan total pembiayaan lebih dari Rp 4.000 Triliun. Polri perlu mengetahui PSN apa saja yang ada di daerahnya, dan harus terlibat dalam memberikan dukungan dan memberikan solusi atas permasalahan yang terjadi.

pada tahun 2017 pemerintah telah menganggarkan 60 Triliun yang akan diberikan sebagai Anggaran Dana Desa (ADD) di seluruh Indonesia. Dana tersebut langsung dikelola oleh Aparat Desa dengan tujuan untuk meningkatkan produktifitas masyarakat pedesaan dan merangsang pertumbuhan ekonomi masyarakat masih terdapat permasalahan dalam distribusi dan pertanggugjawaban dana desa saat ini oleh perangkat desa akibat ketidakpahaman dari para perangkat desa. Kepolisian masih belum secara intens dalam melakukan pengawasan melekat distribusi dana desa. Perlu dilakukan upaya peningkatan jumlah kunjungan Babinkamtibmas kepada perangkat desa untuk mengetahui sejak dini adanya potensi penyimpangan dana desa dan melakukan intervensi serta membuat laporan yang langsung diperoleh oleh Pimpinan Polri tertinggi. penindakan oleh kepolisian atas penyalahgunaan dana desa memiliki kuantitas yang tinggi. Diharapkan terdapat penindakan yang proper di tahun 2017 atas penggunaan dana desa di tahun 2016 yang berdampak pada pengembalian kerugian keuangan negara. Kebijakan Fiskal merupakan suatu kebijakan yang bertujuan sebagai pengendali perekonomian nasional, yaitu dengan 2 cara antara lain mengatur pengeluaran negara agar lebih produktif untuk mencapai pertumbuhan ekonomi, kemudian yang kedua memaksimalkan penerimaan negara melalui pajak.

Permasalahan Permasalahan regulasi Kapasitas organisasi Efektifitas koordinasi Permasalahan kerjasama antar lembaga Dalam faktor regulasi, pemerintah Indonesia masih terus mengharmonisasikan, memperbarui dan memperkuat regulasi yang ada Dari sisi kapasitas dan kesiapan kelembagaan dalam menghadapi korupsi, pemerintah masih terus melengkapi dan memperkuat organisasi dengan fungsi dan profesionalisme yang sejalan dengan dinamika dan tren kejahatan ini di masa depan. Pada akhirnya, upaya koordinasi dan sinergi antara lembaga merupakan hal mendasar untuk diciptakan.

Peran Polri dalam Strategi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Sebagai alat negara yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, serta menegakan hukum Polri dalam pelaksanaan tugasnya Polri mengutamakan tindakan pencegahan (preventif). - Penjelasan Undang-Undang Polri Nomor 2 tahun 2002 yang Polri dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya Polri mengutamakan tindakan pencegahan. - UU No. 2 Th 2002 pasal 19 ayat (2) Amanat pencegahan tindak pidana korupsi juga ditegaskan melalui undang-undang pemberantasan tindak pidana korupsi tahun 1999

Mekanisme Koordinasi dalam Pencegahan dan Penindakan Korupsi Pada tingkat kementerian/lembaga upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi dikoordinasikan dengan Kementerian/Badan yang membidangi urusan perencanaan pembangunan nasional (Bappenas). Pemerintah Daerah melakukan koordinasi dengan kementerian yang membidangi urusan pemerintahan dalam negeri (Kemendagri) dengan didukung oleh Bappenas Pelaksanaan pencegahan korupsi oleh Polri ditujukan pada sisi internal dan eksternal. Secara internal, Polri tetap berupaya melakukan pencegahan korupsi melalui pelaksanaan kebijakan PPK setiap tahun. Pencegahan korupsi kepada eksternal Polri dilaksanakan secara berjenjang mulai dari Bhabinkamtibmas, Polsek, Polres, Polda, hingga ke tingkat Markas Besar.

Upaya Pencegahan Korupsi oleh Polri Sektor Kelautan Sektor Energi Sektor Pangan Sektor Pendidikan Sektor Kesehatan Sektor BKKBN Sektor Perhubungan

Mekanisme koordinasi dalam penegakan hukum Kewenangan Polri dalam bidang penyidikan (penegakan hukum) diatur melalui bunyi pasal 1 butir 1 dan pasal 6 serta pasal 110 Undang-Undang tentang KUHAP yang menyatakan bahwa penyidik adalah pejabat Polri yang diberi wewenang khusus oleh undang-undang Salah satu tugas dan kewenangan Polri adalah melakukan penyelidikan dan penyidikan seluruh tindak pidana. - Pasal 13 Undang-Undang Polri dan ditegaskan dalam pasal 14 dan pasal 15. Terdapat beberapa pasal pokok yang mengubah pola koordinasi penyidik Polri dan Penuntut Umum pada Kejaksaan diantaranya adalah kewenangan supervisi dan koordinasi KPK dalam penanganan tidak pidana korupsi.

Mekanisme Koordinasi Penindakan Tindak Pidana Korupsi di Daerah Apabila indikasi tindak pidana tidak ditemukan, maka proses dihentikan. Sebaliknya jika ditemukan indikasi tindak pidana korupsi, maka akan diteruskan melalui proses penyelidikan. Proses verifikasi dan penelaahan atas laporan atau pengaduan masyarakat ini sesuai ketentuan pasal 41 ayat (2) huruf d Undang- Undang Nomor 31 tahun 1999 diselesaikan dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari. Apabila dalam penyelidikan ditemukan dugaan tindak pidana korupsi, maka akan dilanjutkan dengan proses penyidikan. Sebaliknya, jika tidak ditemukan peristiwa pidana, maka penyelidikan tidak diteruskan Dengan mengingat pertimbangan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 25/PUU- XIV/2016 tanggal 25 Januari 2017, maka terhadap pengenaan pasal 2 dan atau pasal 3 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi maka kerugian keuangan negara harus nyata/materiil bukan lagi formil.

1. Strategi dan Kebijakan Mekanisnme Koordinasi Penindakan Praktik Korupsi Di Daerah Upaya kerjasama dari K/L dan Pemerintah Pusat/Daerah serta utk aktif dlm ikut serta APH dlm proses perencanaan anggaran Melakukan monitoring dengan masyarakat atau inspektorat perkembangan pelaksanaan perencanaan pengadaan ataupun penyerahan barang dalam bentuk mekanisme penerimaan laporan pengaduan masyarakat. APH berkoordinasi dengan APIP utk lakukan pengawasan internal thd obyek laporan tersebut.

2. Kendala dlm pelaksanaan strategi dan kebijakan : APIP K/L, Pem Daerah: Kurang aktif utk berkoordinasi terkait klarifikasi dugaan Tipidkor Kurang paham atau kurang sumber daya Tantangan dlm pelaksanaan strategi dan kebijakan : Pemda agar bekerjasama dengan APH utk meminta asistensi dlm kegiatan penganggaran dan pelaksanaan anggaran. Kepala Daerah agar memberdayakan APIP utk dpt meningkatkan kapasitas. Dukung penindakan tindakan pidana korupsi.

Telaah, Kaji DUMAS Koordinasi dengan APIP untuk meminta laporan penelaahan atas laporan atau pengaduan dari masyarakat tersebut 30 HARI Menerbitkan surat tanda penerimaan DUMAS (Pengaduan Masyarakat) Koordinasi dengan BPK atau BPKP untuk mendapatkan informasi terkait kemungkinan adanya temuan dan tindak lanjut atas laporan hasil pemeriksaan BPK/BPKP Polri akan menerbitkan Surat Pemberitahuan Hasil Perkembangan atas Pengaduan Masyarakat yang berisi : a.tidak ditemukan pidana b.bukti bukti masih kurang c.ditemukan dugaan tindak pidana (korupsi) Mekanisme Penanganan Perkara Tindak Pidana Korupsi Setelah menerima pengaduan masyarakat terkait dengan dugaan tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh penyelenggara negara (pemerintah daerah)

Kebijakan Dalam rangka memaksimalkan kinerja dibidang penegakan hukum TP Korupsi, Str Nomor: ST/247/ VIII/ 2016/ Bareskrim Tdk ada kriminalisasi thd kebijakan dan diskresi terkait pengelolaan anggaran Dalam penanganan dugaan korupsi pembangunan Infrastruktur dan dana desa diupayakan langkah pencegahan sejak awal. KOORD APIP Pada tahap lidik berikan kesempatan untuk mengembalikan kerugian keuangan negara yang telah dinyatakan BPK/BPKP

Contoh Surat Pemberitahuan Hasil Perkembangan atas Pengaduan Masyarakat