BAB I PENDAHULUAN. bahasa. Lotman (dalam Supriyanto, 2009: 1) menyatakan bahwa bahasa

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Hubungan antara sastra dengan bahasa bersifat dialektis (Wellek dan Warren,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Sampai saat ini tidak banyak penelitian yang memperhatikan tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kata merupakan bentuk atau unit yang paling kecil dalam bahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan karya sastra dari zaman dahulu hingga sekarang tentunya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai ungkapan pribadi manusia berupa pengalaman,

Penggunaan bahasa kias yang terdapat dalam novel AW karya Any Asmara

BAB I PENDAHULUAN. indah dan berusaha menyalurkan kebutuhan keindahan manusia, di samping itu

BAB I PENDAHULUAN. imajinatif peran sastrawan dan faktor-faktor yang melingkupi seorang sastrawan

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang yang dituangkan melalui kata-kata yang indah sehingga. berbentuk tulisan dan karya sastra berbentuk lisan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra bersumber dari kenyataan yang berupa fakta sosial bagi masyarakat sekaligus sebagai pembaca dapat

BAB I PENDAHULUAN. atau kelompok individu terutama kelompok minoritas atau kelompok yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa konsep, yaitu:

PENGGUNAAN DIKSI DAN GAYA BAHASA DALAM NOVEL PUDARNYA PESONA CLEOPATRA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa terdapat empat keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan menyimak,

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan pengarang dan psikologi isi hatinya, yang diiringi dengan daya

BAB I PENDAHULUAN. melalui cipta, rasa, dan karsa manusia. Al-Ma ruf (2009: 1) menjelaskan

BAB I PENDAHULUAN. dilukiskan dalam bentuk tulisan. Sastra bukanlah seni bahasa belaka, melainkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. 2.1 Tinjauan Pustaka Dewi Lestari adalah salah seorang sastrawan Indonesia yang cukup

BAB I PENDAHULUAN A. Bahasa Karya Sastra

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra diciptakan berdasarkan gagasan dan pandangan seorang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang berupa tulisan yaitu novel yang menceritakan tentang kehidupan tokohtokoh

BAB I PENDAHULUAN. emosi yang spontan yang mampu mengungkapkan aspek estetik, baik yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Hari-hari di Rainnesthood..., Adhe Mila Herdiyanti, FIB UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. bahasa. Seni bahasa tersebut berupa kata-kata yang indah yang terwujud dari

BAB I PENDAHULUAN. pemikiran, perasaan, ide dalam bentuk gambaran kongkrit yang menggunakan alat

I. PENDAHULUAN. ekstrinsik. Unsur intrinsik novel adalah unsur-unsur yang berada di dalam

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan suatu ungkapan diri pribadi manusia yang berupa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan karya sastra banyak mengangkat kisah tentang kehidupan sosial,

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan suatu hal yang sangat akrab dengan indera pendengaran

I. PENDAHULUAN. Dalam pembahasan bab ini, peneliti akan memaparkan sekaligus memberikan

BAB I PENDAHULUAN. yang bebas mengungkapkan semua ide dan ktreatifitasnya agar pembaca dapat menangkap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. haruslah digunakan ragam bahasa baku atau ragam bahasa resmi. Tetapi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini subjeknya adalah lirik lagu dalam album musik Klakustik karya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kata dan kalimat yang tersusun secara harmonis, sehingga menggugah rasa ingin

BAB I PENDAHULUAN. bahasa, manusia dapat menyampaikan ide, gagasan, dan pikirannya terhadap orang lain. Seiring

BAB I PENDAHULUAN. tidak dengan tiba-tiba mendapat berkah misterius, kemudian dengan elegannya mencipta suatu

ASPEK KEPRIBADIAN TOKOH RAIHANA DALAM NOVEL PUDARNYA PESONA CLEOPATRA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

I. PENDAHULUAN. membangkitkan pesona dengan alat bahasa. Melalui karya sastra, seseorang

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan hasil kreasi manusia yang indah, di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan permasalahan yang ada pada manusia dan lingkungannya, Sastra merupakan. lukisan ataupun karya lingkungan binaan/arsitektur.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah sebuah karya yang indah yang mempunyai banyak

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman pengarang mengamati realitas. Pernyataan ini pernah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Wanita adalah makhluk perasa, sosok yang sensitif dari segi perasaan, mudah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dari luapan emosional. Karya sastra tidak menyuguhkan ilmu pengetahuan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sastra pada hakikatnya memberikan banyak pengajaran, terutama dalam

BAB I PENDAHULUAN. ketika menyuguhkan suatu karya sastra, dia akan memilih kata-kata yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemanfaatan bahasa di dalam karya sastra terkait dengan sejumlah ragam

BAB I PENDAHULUAN. tulisan yang menggunakan bahasa sebagai media pengantar dan memiliki

I. PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, seseorang dengan menggunakan bahasa yang indah.

BAB I PENDAHULUAN. Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari

BAB I PENDAHULUAN. tulisan atau bisa disebut dengan bahasa tulis.

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah suatu kegiatan kreatif sebuah karya seni (Wellek dan Warren,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat,

89. Mata Pelajaran Sastra Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan unsur terpenting dalam kehidupan manusia. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dari banyak karya sastra yang muncul, baik berupa novel, puisi, cerpen, dan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan atau menyampaikan suatu hal yang di ungkapkan dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Hal ini disebabkan masing-masing pengarang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah suatu karya yang terlahir dari perasaan dan imajinasi, perasaan

BAB I PENDAHULUAN. dikaruniai berbagai kelebihan dibandingkan dengan ciptaan lainnya. Karunia itu

intrinsiknya seperti peristiwa, plot, tokoh, latar, sudut pandang, dan lain-lain yang semuanya bersifat imajinatif. Novel adalah karya fiksi yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nur Innayatunnisa, 2015

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. refleksinya terhadap gejala-gejala sosial disekitarnya. Adanya imajinasi pada

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra dapat dikatakan bahwa wujud dari perkembangan peradaban

2013 PENGARUH METODE MIND MAPPING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI

BAB II KONSEP, TINJAUAN PUSTAKA, DAN LANDASAN TEORI. Dalam penelitian ini melibatkan beberapa konsep seperti berikut ini.

BAB I PENDAHULUAN. Peristiwa atau kejadian yang ada dalam kehidupan sehari-hari dapat menimbulkan tekanan

BAB I PENDAHULUAN. analisis unsur intrinsiknya, yaitu unsur-unsur yang membangun karya sastra,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karya sastra merupakan hasil imajinasi manusia yang bersifat indah dan dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. objeknya adalah manusia dan kehidupannya, dengan menggunakan bahasa

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. mutakhir yang pernah diteliti oleh peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK

BAB I PENDAHULUAN. estetik dan keindahan di dalamnya. Sastra dan tata nilai kehidupan adalah dua fenomena

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. 1 Drs. Atar Semi. Kritik Sastra, 1984: Ibid. Hal. 52.

I. PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peranan yang sangat penting untuk menuangkan ide pokok

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah seni yang tercipta dari tangan-tangan kreatif, yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan cermin dari sebuah realitas kehidupan sosial masyarakat.

RAGAM TULISAN KREATIF. Muhamad Husni Mubarok, S.Pd., M.IKom

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan sarana yang digunakan pengarang untuk menyampaikan buah pikiran dan imajinasinya dalam proses penciptaan karya sastra. Hal ini menyiratkan bahwa karya sastra pada dasarnya adalah peristiwa bahasa. Unsur bahasa merupakan sarana yang penting dan diperhitungkan dalam penyelidikan suatu karya sastra. Memahami bahasa merupakan langkah awal dalam memahami karya sastra sebab ketika membaca karya sastra pada hakikatnya adalah membaca bahasa. Lotman (dalam Supriyanto, 2009: 1) menyatakan bahwa bahasa merupakan pembentuk model yang primer yang mengikat penulis dan pembaca. Bahasa sastra adalah model bahasa sekunder. Hal itulah yang membuat bahasa sastra istimewa. Bahasa, sebagai pembentuk model yang primer juga mengandung pengertian bahwa keistimewaan struktur bahasa secara luas membatasi dan sekaligus menciptakan potensi karya sastra dalam bahasa. Teew (dalam Supriyanto, 2009: 1) mengatakan bahwa pendapat yang menganggap bahasa sastra adalah bahasa yang khas ada benarnya dan tidak bisa disangkal. Sejak dahulu, keistimewaan pemakaian bahasa dalam sastra memang ditonjolkan, khususnya dalam puisi. Meskipun demikian, tidak berarti bahwa dalam genre sastra yang lain seperti novel tidak mengalami hal yang sama. 1

2 Penelitian sastra yang tidak memperhatikan bahasa sebagai acuan akan kehilangan sesuatu yang hakiki dalam karya sastra. Sejalan dengan pendapat Teew, Riffaterre (dalam Supriyanto, 2009: 2) juga mengatakan bahwa bahasa sastra adalah ungrammaticality. Penyimpangan ini selain karena adanya prinsip kebebasan pengarang, menurut Jakobson (dalam Supriyanto, 2009: 2) juga karena adanya prinsip universal utama yang berfungsi dalam kode bahasa sastra, yaitu prinsip ekuivalensi atau kesepadanan dan prinsip deviasi atau penyimpangan. Kedua prinsip ini digunakan untuk memperoleh efek estetis. Kemampuan pengarang dalam memilih bahasa yang akan digunakan untuk menuangkan ide atau gagasannya berhubungan dengan gaya penulisan. Bahasa merupakan alat yang digunakan pengarang untuk mengungkapkan kembali pengamatannya terhadap fenomena dalam bentuk cerita. Melaui penggunaan bahasa dalam karya sastra, jalinan cerita dapat diidentifikasi. Dari paparan bahasa dalam teks dapat diketahui ciri penggunaan bahasa yang lazim disebut gaya bahasa seorang pengarang yang digunakan untuk menyampaikan gagasannya. Berdasarkan beberapa paparan di atas yang menjelaskan bahwa gaya bahasa adalah penggunaan gaya bahasa yang khas karena berbeda dengan pemakaian bahasa sehari-hari dan dapat diidentifikasi melalui pemakian bahasa yang menyimpang dari penggunaan bahasa sehari-hari. Penyimpangan penggunaan bahasa bisa berupa penyimpangan terhadap kaidah bahasa, banyaknya pemakian bahasa daerah, pemakaian unsure-unsur daerah, dan

3 pemakaian bahasa asing atau unsur-unsur asing. Penyimpangan ini harus dipahami sebagai suatu tanda sehingga perlu dikaji. Penelitian tentang Penggunaan Diksi dan Gaya Bahasa dalam Novel Pudarnya Pesona Cleopatra karya Habiburrhaman El Shirazy ini berusaha mengungkap diksi dan gaya bahasa yang digunakan oleh Habiburrahman El Shirazy untuk menuangkan ide dan gagasannya dalam Novel Pudarnya Pesona Cleopatra. Pemilihan novel Pudarnya Pesona Cleopatra karya Habiburrahman El Shirazy ini didasarkan pada kekhasan gaya bahasa yang digunakan oleh penulis yang tampak dalam karyanya. Selain itu, penelitian tentang diksi dan gaya bahasa masih jarang dilakukan terutama pada karya Habiburrhman El Shirazy. Berbagai alasan tersebut menjadi motivasi bagi peneliti untuk berupaya memperoleh gambaran tentang diksi dan gaya bahasa yang digunakan oleh Habiburrahman El Shirazy dalam penulisan novel karyanya yang berjudul Pudarnya Pesona Cleopatra. Penelitian mengenai novel Pudarnya Pesona Cleopatra sebelumnya pernah dilakukan oleh Abdul Basit (2008) dengan fokus penelitian pada nilai nilai akhlak yang terkandung dalam novel Pudarnya Pesona Cleopatra karya Habiburrahman El Shirazy menggunakan tinjauan sosiologi sastra. Penelitian serupa tentang novel Pudarnya Pesona Cleopatra juga pernah dilakukan oleh Mohammad Nuril Awwali (2011) dengan dititik beratkan pada aspek kepribadian tokoh Raihanna dalam novel Pudarnya Pesona Cleopatra melalui analisis psikologi Sigmund Freud.

4 Hal inilah yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya. Pada penelitian saat ini difokuskan pada diksi dan gaya bahasa yang digunakan oleh pengarang dalam hal ini yaitu Habiburrahman El Shirazy dalam novelnya yang berjudul Pudarnya Pesona Cleopatra. 1.2 Fokus Penelitian Dalam penelitian ini, masalah difokuskan kepada diksi dan gaya bahasa dalam Pudarnya Pesona Cleopatra karya Habiburrahman El Shirazy. Penentuan gaya khas seorang pengarang seharusnya dilakukan dengan cara membaca dan mengkaji penggunaan bahasa dalam karyanya dan untuk memastikan apa yang disebut gaya suatu ragam atau jenis sastra tertentu. Teeuw (dalam Sudjiman, 1993: 16) menyatakan bahwa sesungguhnya gaya adalah soal pilihan dari dua prinsip universal utama yang berfungsi dalam kode bahasa sastra, yaitu prinsip ekuivalensi atau kesepadanan dan prinsip deviasi atau penyimpangan. Mengingat luasnya jangkauan masalah dan beragamnya judul novel karya Habiburrahman El Shirazy serta keterbatasan kemampuan, pikiran, waktu dan biaya penelitian maka perlu adanya pembatasan masalah. Pembatasan yang peneliti lakukan sebatas pada objek yang dikaji, yakni peneliti fokuskan pada penggunaan diksi dan gaya bahasa dalam novel Pudarnya Pesona Cleopatra yang akan ditelaah dari tinjauan stilistika.

5 1.3 Rumusan Masalah 1) Bagaimanakah penggunaan diksi dalam novel Pudarnya Pesona Cleopatra karya Habiburrahman El Shirazy? 2) Bagaimanakah penggunaan gaya bahasa dalam novel Pudarnya Pesona Cleopatra karya Habiburrahman El Shirazy? 1.4 Tujuan Penelitian 3) Mendeskripsikan penggunaan diksi dalam novel Pudarnya Pesona Cleopatra karya Habiburrahman El Shirazy. 4) Mendeskripsikan penggunaan gaya bahasa dalam novel Pudarnya Pesona Cleopatra karya Habiburrahman El Shirazy. 1.5 Manfaat Penelitian 1) Bagi pembaca dan penikmat bahasa Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai pembanding bagi peneliti lain, khusunya dalam menganalisis tentang style pada karya sastra. 2) Bagi Peneliti Lain Penelitian ini diaharapkan dapat memberikan motivasi bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian dengan hasil yang lebih baik.

6 1.6 Definisi Operasional 1) Penggunaan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah diksi dan gaya bahasa yang digunakan oleh pengarang. Diksi dan gaya bahasa yang digunakan seperti kata daerah, kata asing, gaya bahasa personifiksi, dan gaya bahasa hiperbola. 2) Diksi adalah pemilihan kata dan gaya ekspresi oleh penulis atau pengarang (Keraf, 2010: 22). 3) Gaya bahasa adalah alat tertentu yang digunakan untuk mengekspresikan pikiran dan perasaan pengarang sehingga penikmat/pembaca dapat tertarik atau terpukau setelah membaca karya sastra (Sugiarti, 2001: 78). 4) Novel adalah suatu karangan prosa yang bersifat cerita, yang menceritakan suatu kejadian yang luar biasa dari kehidupan orang-orang (tokoh cerita). Dikatakan kejadian yang luar biasa karena dari kejadian ini lahir suatu konflik, suatu pertikaian, yang mengalihkan jurusan nasib para tokoh. Novel hanya menceritakan salah satu segi kehidupan sang tokoh yang benar-benar istimewa, yang mengakibatkan terjadinya perubahan nasib (Suroto, 1990: 45). Novel yang dimaksud dalam penelitian ini adalah karangan prosa panjang yang berjudul Pudarnya Pesona Cleopatra karya Habiburrahman El Shirazy.