BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan sarana yang digunakan pengarang untuk menyampaikan buah pikiran dan imajinasinya dalam proses penciptaan karya sastra. Hal ini menyiratkan bahwa karya sastra pada dasarnya adalah peristiwa bahasa. Unsur bahasa merupakan sarana yang penting dan diperhitungkan dalam penyelidikan suatu karya sastra. Memahami bahasa merupakan langkah awal dalam memahami karya sastra sebab ketika membaca karya sastra pada hakikatnya adalah membaca bahasa. Lotman (dalam Supriyanto, 2009: 1) menyatakan bahwa bahasa merupakan pembentuk model yang primer yang mengikat penulis dan pembaca. Bahasa sastra adalah model bahasa sekunder. Hal itulah yang membuat bahasa sastra istimewa. Bahasa, sebagai pembentuk model yang primer juga mengandung pengertian bahwa keistimewaan struktur bahasa secara luas membatasi dan sekaligus menciptakan potensi karya sastra dalam bahasa. Teew (dalam Supriyanto, 2009: 1) mengatakan bahwa pendapat yang menganggap bahasa sastra adalah bahasa yang khas ada benarnya dan tidak bisa disangkal. Sejak dahulu, keistimewaan pemakaian bahasa dalam sastra memang ditonjolkan, khususnya dalam puisi. Meskipun demikian, tidak berarti bahwa dalam genre sastra yang lain seperti novel tidak mengalami hal yang sama. 1
2 Penelitian sastra yang tidak memperhatikan bahasa sebagai acuan akan kehilangan sesuatu yang hakiki dalam karya sastra. Sejalan dengan pendapat Teew, Riffaterre (dalam Supriyanto, 2009: 2) juga mengatakan bahwa bahasa sastra adalah ungrammaticality. Penyimpangan ini selain karena adanya prinsip kebebasan pengarang, menurut Jakobson (dalam Supriyanto, 2009: 2) juga karena adanya prinsip universal utama yang berfungsi dalam kode bahasa sastra, yaitu prinsip ekuivalensi atau kesepadanan dan prinsip deviasi atau penyimpangan. Kedua prinsip ini digunakan untuk memperoleh efek estetis. Kemampuan pengarang dalam memilih bahasa yang akan digunakan untuk menuangkan ide atau gagasannya berhubungan dengan gaya penulisan. Bahasa merupakan alat yang digunakan pengarang untuk mengungkapkan kembali pengamatannya terhadap fenomena dalam bentuk cerita. Melaui penggunaan bahasa dalam karya sastra, jalinan cerita dapat diidentifikasi. Dari paparan bahasa dalam teks dapat diketahui ciri penggunaan bahasa yang lazim disebut gaya bahasa seorang pengarang yang digunakan untuk menyampaikan gagasannya. Berdasarkan beberapa paparan di atas yang menjelaskan bahwa gaya bahasa adalah penggunaan gaya bahasa yang khas karena berbeda dengan pemakaian bahasa sehari-hari dan dapat diidentifikasi melalui pemakian bahasa yang menyimpang dari penggunaan bahasa sehari-hari. Penyimpangan penggunaan bahasa bisa berupa penyimpangan terhadap kaidah bahasa, banyaknya pemakian bahasa daerah, pemakaian unsure-unsur daerah, dan
3 pemakaian bahasa asing atau unsur-unsur asing. Penyimpangan ini harus dipahami sebagai suatu tanda sehingga perlu dikaji. Penelitian tentang Penggunaan Diksi dan Gaya Bahasa dalam Novel Pudarnya Pesona Cleopatra karya Habiburrhaman El Shirazy ini berusaha mengungkap diksi dan gaya bahasa yang digunakan oleh Habiburrahman El Shirazy untuk menuangkan ide dan gagasannya dalam Novel Pudarnya Pesona Cleopatra. Pemilihan novel Pudarnya Pesona Cleopatra karya Habiburrahman El Shirazy ini didasarkan pada kekhasan gaya bahasa yang digunakan oleh penulis yang tampak dalam karyanya. Selain itu, penelitian tentang diksi dan gaya bahasa masih jarang dilakukan terutama pada karya Habiburrhman El Shirazy. Berbagai alasan tersebut menjadi motivasi bagi peneliti untuk berupaya memperoleh gambaran tentang diksi dan gaya bahasa yang digunakan oleh Habiburrahman El Shirazy dalam penulisan novel karyanya yang berjudul Pudarnya Pesona Cleopatra. Penelitian mengenai novel Pudarnya Pesona Cleopatra sebelumnya pernah dilakukan oleh Abdul Basit (2008) dengan fokus penelitian pada nilai nilai akhlak yang terkandung dalam novel Pudarnya Pesona Cleopatra karya Habiburrahman El Shirazy menggunakan tinjauan sosiologi sastra. Penelitian serupa tentang novel Pudarnya Pesona Cleopatra juga pernah dilakukan oleh Mohammad Nuril Awwali (2011) dengan dititik beratkan pada aspek kepribadian tokoh Raihanna dalam novel Pudarnya Pesona Cleopatra melalui analisis psikologi Sigmund Freud.
4 Hal inilah yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya. Pada penelitian saat ini difokuskan pada diksi dan gaya bahasa yang digunakan oleh pengarang dalam hal ini yaitu Habiburrahman El Shirazy dalam novelnya yang berjudul Pudarnya Pesona Cleopatra. 1.2 Fokus Penelitian Dalam penelitian ini, masalah difokuskan kepada diksi dan gaya bahasa dalam Pudarnya Pesona Cleopatra karya Habiburrahman El Shirazy. Penentuan gaya khas seorang pengarang seharusnya dilakukan dengan cara membaca dan mengkaji penggunaan bahasa dalam karyanya dan untuk memastikan apa yang disebut gaya suatu ragam atau jenis sastra tertentu. Teeuw (dalam Sudjiman, 1993: 16) menyatakan bahwa sesungguhnya gaya adalah soal pilihan dari dua prinsip universal utama yang berfungsi dalam kode bahasa sastra, yaitu prinsip ekuivalensi atau kesepadanan dan prinsip deviasi atau penyimpangan. Mengingat luasnya jangkauan masalah dan beragamnya judul novel karya Habiburrahman El Shirazy serta keterbatasan kemampuan, pikiran, waktu dan biaya penelitian maka perlu adanya pembatasan masalah. Pembatasan yang peneliti lakukan sebatas pada objek yang dikaji, yakni peneliti fokuskan pada penggunaan diksi dan gaya bahasa dalam novel Pudarnya Pesona Cleopatra yang akan ditelaah dari tinjauan stilistika.
5 1.3 Rumusan Masalah 1) Bagaimanakah penggunaan diksi dalam novel Pudarnya Pesona Cleopatra karya Habiburrahman El Shirazy? 2) Bagaimanakah penggunaan gaya bahasa dalam novel Pudarnya Pesona Cleopatra karya Habiburrahman El Shirazy? 1.4 Tujuan Penelitian 3) Mendeskripsikan penggunaan diksi dalam novel Pudarnya Pesona Cleopatra karya Habiburrahman El Shirazy. 4) Mendeskripsikan penggunaan gaya bahasa dalam novel Pudarnya Pesona Cleopatra karya Habiburrahman El Shirazy. 1.5 Manfaat Penelitian 1) Bagi pembaca dan penikmat bahasa Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai pembanding bagi peneliti lain, khusunya dalam menganalisis tentang style pada karya sastra. 2) Bagi Peneliti Lain Penelitian ini diaharapkan dapat memberikan motivasi bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian dengan hasil yang lebih baik.
6 1.6 Definisi Operasional 1) Penggunaan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah diksi dan gaya bahasa yang digunakan oleh pengarang. Diksi dan gaya bahasa yang digunakan seperti kata daerah, kata asing, gaya bahasa personifiksi, dan gaya bahasa hiperbola. 2) Diksi adalah pemilihan kata dan gaya ekspresi oleh penulis atau pengarang (Keraf, 2010: 22). 3) Gaya bahasa adalah alat tertentu yang digunakan untuk mengekspresikan pikiran dan perasaan pengarang sehingga penikmat/pembaca dapat tertarik atau terpukau setelah membaca karya sastra (Sugiarti, 2001: 78). 4) Novel adalah suatu karangan prosa yang bersifat cerita, yang menceritakan suatu kejadian yang luar biasa dari kehidupan orang-orang (tokoh cerita). Dikatakan kejadian yang luar biasa karena dari kejadian ini lahir suatu konflik, suatu pertikaian, yang mengalihkan jurusan nasib para tokoh. Novel hanya menceritakan salah satu segi kehidupan sang tokoh yang benar-benar istimewa, yang mengakibatkan terjadinya perubahan nasib (Suroto, 1990: 45). Novel yang dimaksud dalam penelitian ini adalah karangan prosa panjang yang berjudul Pudarnya Pesona Cleopatra karya Habiburrahman El Shirazy.