Teknologi Hologram sebagai Media Pembelajaran di Masa Depan

dokumen-dokumen yang mirip
Pengembangan Model Pembelajaran 3D Display System Berbasis Holografi

Interferometer Fabry Perot : Lapisan optis tipis, holografi.

PEMBUATAN HOLOGRAM TRANSMISI

Suasana Perkantoran di Masa Depan

MAKALAH PENJELASAN INTERFERENSI GELOMBANG

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dan terus mengikuti perkembangan teknologi. Peserta didik saat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Fatwa Tresna Radityan, 2014

BAB I PENDAHULUAN. yang ada sekarang tidak lepas dari pengembangan rangkaian-rangkaian

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PAI DI SMA NEGERI 1 LANGSA SKRIPSI.

g. Lensa Cembung Jadi kalau pada cermin pembahasan hanya pada pemantulan maka pada lensa pembahasan hanya pada pembiasan

DASAR-DASAR OPTIKA. Dr. Ida Hamidah, M.Si. Oleh: JPTM FPTK UPI Prodi Pend. IPA SPs UPI

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan belajar siswa ditentukan oleh banyak faktor pendukung, di

TEKNOLOGI HOLOGRAFI UNTUK PEMBELAJARAN VIRTUAL PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

APLIKASI PENGHAPUSAN BAYANGAN PADA IMAGE DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY C-MEANS (FCM) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

pendidikan seni tersebut adalah pendidikan seni rupa yang mempelajari seni mengolah kepekaan rasa, estetik, kreativitas, dan unsur-unsur rupa menjadi

Pembelajaran Menggunakan Media Gambar

TUGAS AKHIR SISTEM PEMBELAJARAN DO A SEHARI HARI UNTUK ANAK ANAK TINGKAT SEKOLAH DASAR BERBASIS E LEARNING INDAH PERMATA SARI

I. PENDAHULUAN. Fisika merupakan salah satu pelajaran IPA yang menarik untuk dipelajari karena

RIAN YOKI HERMAWAN NIM

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2003 Bab I Pasal I Ayat 1 menjelaskan bahwa pendidikan adalah usaha

APLIKASI ALAT MUSIK TRADISIONAL CALUNG BERBASIS ANDROID TUGAS AKHIR

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan data hasil belajar di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung kelas

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat saat ini telah

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Ilmu Pendidikan Fisika. Disusun Oleh: Siti Asiyah

RANCANGAN SOFTWARE UNTUK DESAIN KRISTAL FOTONIK SATU DIMENSI BERBASIS GRAPHICAL USER INTERFACE DICKY ARDIYANTO WIBOWO

PENERAPAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DI PLAY GROUP ISLAM TERPADU PERMATA HATI NGALIYAN SEMARANG

Dunia Nyata atau Maya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN KATA SAMBUNG PADA KARANGAN SISWA SMP N 2 GATAK SUKOHARJO

SKRIPSI. Oleh: Manan Andrianto NIM

KATA PENGANTAR. Bandung, April Penulis

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan bagian dari perjalanan seorang manusia.

Untuk yang tercinta : Bapak, Mamah, dan Keluarga

BAB 11 CAHAYA & ALAT OPTIK

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya

BAB I PENDAHULUAN. dalam melakukan kegiatan. Setiap hari, bahkan disetiap saat, teknologi dapat

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Sejalan perkembangan dunia

BAB I PENDAHULUAN. (IPTEK) dari masa ke masa semakin pesat. Fenomena ini mengakibatkan

MANAJEMEN KELAS PAI BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (STUDI KASUS DI SDLB ABC KENDAL)

BAB I PENDAHULUAN. Media pembelajaran merupakan komponen kegiatan pembelajaran yang

KATA PENGANTAR. Segala puji syukur Alhamdulillah penulis persembahkan kepada Allah

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya dunia pendidikan adalah cermin dari maju mundurnya suatu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini fisika merupakan salah satu pelajaran yang kurang diminati oleh kebanyakan siswa.

PEMANFAATAN LIMBAH PABRIK SEPATU (MATERIAL SINTETIS) DALAM PRODUK LUKISAN DOT POTRAIT

BAB I PENDAHULUAN. langsung tetapi juga dapat memahami informasi yang disampaikan secara

BAB I PENDAHULUAN. bahwa setiap satuan pendidikan diharapkan membuat Kurikulum Tingkat

BAB I PENDAHULUAN. banyak yang menggunakan buku atau kertas poster. Teknologi multimedia

IMPLEMENTASI TEKNOLOGI AUGMENTED REALITY SEBAGAI MEDIA PROMOSI PAKAIAN BATIK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan proses interaksi yang baik didasari oleh

PERANCANGAN GAME EDUKASI UNTUK ANAK USIA DINI (4-6 TAHUN) BERBASIS ANDROID

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Suryosubroto, 2009:2).

SKRIPSI PENGENALAN PERILAKU GERAKAN HEWAN MENGGUNAKAN AUGMENTED REALITY DENGAN METODE ANIMASI RIGGING

PEMBUATAN KOMIK FISIKA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA TOPIK PRINSIP KERJA KAMERA

TUGAS AKHIR. Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1)

KONSEP OPTIK DAN PERAMBATAN CAHAYA. Irnin Agustina D.A,M.Pd.

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PEMILAH TELUR BERDASARKAN BERAT TUGAS AKHIR. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

SKRIPSI. Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan. Oleh ERAWATI NIM :

Proses penyimpanan data dalam holographic memory

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi informasi saat ini, informasi

PRINSIP & KRITERIA PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN

PENGARUH METODE ACTIVE LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK PADA SISWA KELAS VIII SMP DAARUL QUR AN COLOMADU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia dan. dilaksanakan semenjak adanya manusia, hakikat pendidikan merupakan

PERANGKAT LUNAK SISTEM PENJUALAN DI ORANGE DISTRO MEDAN TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN SCANNER 3D MENGGUNAKAN SENSOR ULTRASONIK DENGAN TAMPILAN REALTIME BERBASIS MIKROKONTROLER. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

STUDI PEMBUATAN FILM ANIMASI 3D BAHAYA NARKOBA DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE BLENDER

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

PERANCANGAN DESAIN IKLAN KOLOM PADA DIVISI IKLAN INDOPOS INTERMEDIA PRESS

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PEMECAHAN MASALAH SOAL CERITA SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL BERDASARKAN MODEL POLYA DAN PENSKORANNYA UNTUK SISWA SMP

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE

KATA PENGANTAR. kepada nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya.

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MORAL DAN NILAI AGAMA ISLAM (MONA) PADA ANAK USIA DINI DI KB HJ ISRIATI BAITURRAHMAN 2 MANYARAN SEMARANG TAHUN 2011/2012

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Dalam Ilmu Pendidikan Fisika. Oleh: DHOBIT SENOAJI NIM:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah UPI Kampus Serang Yeni, 2016

Oleh: LITA SEPTIANI

BAB 1 PENDAHULUAN. seiring perkembangan hardware dan software komputer. Saat ini, multimedia

ALAT PERAGA INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. lembaga pendidikan, agar dapat mempengaruhi para siswa mencapai tujuan

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Fisika. Oleh: HUSNATUN AMALIYAH NIM:

MAKALAH Media Visual Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Media Pembelajaran Dosen pengampu : Hermawan Wahyu Setiadi, M.

AHMAD MUZAMIL NIM A54B090016

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan kehidupan di masa datang. Untuk menyukseskan tujuan di atas, maka

BAB I PENDAHULUAN. dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah diprogramkan dan tetap

Kisi kisi Soal Uji Coba

KATA PENGANTAR. Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan untuk aktif terlebih mental maupun emosional (Gandi, 2014).

3D HOLOGRAM SEBAGAI MEDIA INTERAKTIF PENGENALAN HEWAN PURBAKALA DINOSAURUS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan oleh pendidik atau pengasuh anak usia 0-6 tahun dengan

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN DENGAN ADOBE DIRECTOR 11 PADA MATERI FISIKA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) POKOK BAHASAN GERAK MELINGKAR BERATURAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN I-1

Transkripsi:

Teknologi Hologram sebagai Media Pembelajaran di Masa Depan Sugeng Riyanto Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia sugengr028@gmail.com Abstrak Kecanggihan teknologi yang tiada habis. Membuat hampir semua kegiatan manusia yang media utamanya adalah teknologi. Begitu pula perkembangan pendidikan. Media pembelajaran pendidikan tak lagi hanya menggunakan papan tulis dan deretan tulisan. Agar sistem pembelajaran lebih efektif dan efisien, maka diterapkannya teknologi 3D sebagai media pembelajaran. Pembelajaran yang menggunakan teknologi 3D atau visual akan merangsang siswa menggunakan otak kanannya, dengan menggunakan otak kanan maka siswa mengingat materi pelajaran lebih lama dibandingkan materi yang disampaikan melalui deretan tulisan. Karena deretan tulisan menggunakan otak kiri atau ingatan jangka pendek. Namun, perkembangan teknologi 3D tidak lagi ditampilkan pada layar datar atau monitor. Terciptalah teknologi hologram, teknologi ini memproyeksikan cahaya ke suatu bidang yang terbentuk bias cahaya berbentuk 3 dimensi. Hologram tentunya jauh lebih efisen, karena hasil dari hologram sendiri dapat dilihat secara 360 derajat, berbeda dengan 3 dimensi di monitor. Tentunya hologram diharap menjadi tonggak dari perubahan pada dunia pendidikan dengan mengkombinasikan antara teknologi dengan pendidiakan. Kata kunci: hologram; media pembelajaran; teknologi. Pendahuluan Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) telah membuat perubahan pesat dalam peradaban manusia. Pekerjaan yang bermula serba manual kini dapat digantikan serba otomatis. Kemajuan IPTEK dapat dimanfaatkan sebagai teknologi informasi dan komunikasi, sehingga dapat mendorong manusia untuk lebih meningkatkan efisiensi dan efektifitasnya. Disamping itu, kemajuan IPTEK telah mempengaruhi semua ruang lingkup kehidupan, salah satunya yaitu dunia pendidikan sebagai alternatif dalam pemilihan media pembelajaran. Pendidikan merupakan faktor kunci dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam hal ini. Maka dari itu perlu ditingkatkan kualitas pendidikan itu sendiri yang sangat dipengaruhi oleh sistem pendidikan, termasuk kurikulum, materi, pendidik, metode pembelajaran, dan juga media yang digunakan dalam pembelajaran. Dalam pendidikan terdapat proses belajar mengajar, yang pada hakikatnya adalah proses penyampaian pesan atau informasi dari pendidik kepada peserta didik. Pesan atau informasi akan sampai kepada peserta didik apabila peserta didik dapat menangkap dan memahami isi pesan tersebut. Terkadang pesan atau informasi 1

tersebut tidak sampai kepada peserta didik karena faktor-faktor tertentu sehingga dibutuhkan alat bantu atau media dalam penyampaian pesan tersebut. Selain itu, proses pembelajaran dapat berhasil dengan baik jika peserta didik diajak untuk melibatkan semua alat inderanya, karena semakin banyak alat indera yang digunakan untuk menerima dan mengolah pesan semakin banyak pula pesan yang dapat dimengerti dan bertahan lama dalam ingatan peserta didik (Nasrudin, 2014: 1) Penggunaan media pembelajaran secara tepat dapat membuat siswa menjadi lebih aktif. Dalam hal ini media pembelajaran berguna untuk meningkatkan semangat serta minat belajar, memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dengan lingkungan. Selama ini multimedia sering dipandang hanya sebagai medium yang mengantarkan pesan dari pembelajar ke pebelajar. Pebelajar merupakan penerima pasif. Karena itu perancangan multimedia hanya dipandang sebagai masalah teknis, bukan masalah keilmuan. Jika belajar dan pembelajaran merupakan proses pengkonstruksian pengetahuan, selayaknya multimedia didesain berlandaskan teori-teori yang teruji agar dapat mengoptimalisasi kegiatan belajar dan pembelajaran tersebut secara efektif. Pandangan mengenai perancangan multimedia pembelajaran membutuhkan arah-arah baru; multimedia pembelajaran bukan sekedar alat yang berfungsi untuk membawa pesan pembelajaran dan memudahkan siswa dalam belajar, namun sesungguhnya ia adalah teknologi kognitif yang membelajarkan (Pranata, 2014: 273). Menumbuhkan Minat Belajar Siswa Suatu pembelajaran yang sukses tidak akan jauh dari pengaruh dari minat belajar siswa. Tinggi rendahnya minat siswa terhadap belajar sangat berpengaruh kepada pengetahuan yang akan dimiliki oleh siswa tersebut. Minat sering dihubungkan dengan suatu keinginan atau ketertarikan terhadap sesuatu yang datang dari dalam diri seseorang tanpa ada paksaan dari luar. Minat belajar merupakan faktor yang sangat penting dalam keberhasilan belajar siswa. Disamping itu minat belajar juga dapat mendukung dan mempengaruhi proses belajar mengajar di sekolah. Namun dalam praktiknya, tidak sedikit guru menemukan kendala di dalam kelas, karena kurangnya minat siswa dalam pembelajaran (bdkbandung.kemenag.go.id, 2015). Loekmono (1985:98) mengemukakan terdapat cara-cara tertentu untuk menumbuhkan minat belajar pada diri siswa, antara lain yaitu (1) Memeriksa kondisi jasmani anak, (2) Menggunakan metode yang bervariasi dan media pembelajaran yang menarik sehingga dapat merangsang anak untuk belajar, (3) Menolong anak memperoleh kondisi kesehatan mental yang lebih baik, (4) Mengoptimalkan kondisi lingkungan yang sesuai dengan karakter anak, dan (5) Menemukan sesuatu hal yang dapat menarik perhatian anak. 2

Pemanfaatan Teknologi dalam Pembelajaran Pendidikan memang selalu menjadi perdebatan sekarang ini. Banyak isu-isu yang beredar terkait dengan metode tepat guna dalam pembelajaran. Mulai dari penerapan multimedia, menambah jam belajar, sampai merubah sistem pembelajaran yang lebih efektif. Sebuah teknologi tidak akan berhenti pada satu titik saja, karena teknologi akan selalu berkembang sesuai dengan perkembangan zaman. Pada era sekarang ini tentu sudah banyak teknologi yang digunakan dalam proses pembelajaran. Mulai dari media yang berbasis 2 dimensi sampai dengan media berbasis 3 dimensi. Hal ini sangat berguna untuk mencapai keberhasilan dalam belajar. Selain menarik, teknologi dalam pembelajaran juga dapat membuat proses belajar menjadi lebih efektif. Misalnya, dahulu pembelajaran sering hanya menggunakan tulisan di papan tulis dan para siswa mengikutinya dengan mencatat di buku tulisnya. Namun, proses pembelajaran seperti itu membuat siswa cepat jenuh dan bosan. Hal itu terjadi karena tidak adanya timbal balik antara guru dengan siswa. Untuk mengubah sistem pembelajaran tersebut, maka digunakanlah multimedia pada pembelajaran. Berbeda dengan sistem pembelajaran sebelumnya, pembelajaran dengan menggunakan multimedia dapat menarik perhatian siswa. Karena dalam multimedia memuat gambar serta warna sebagai komponen utamanya. Selain itu, dengan multimedia terutama dengan gambar maupun warna, maka daya ingat serta kapasitas yang diterima oleh siswa lebih panjang dan banyak. Ini terjadi dikarenakan belajar dengan metode imajinasi seperti gambar dan warna yaitu menggunakan otak kanan. Karena pada dasarnya otak kanan menyimpan gambar, warna serta yang berhubungan dengan imajinasi. Kemajuan Teknologi Hologram Media pembelajaran tidak hanya terhenti pada teknologi 2 dimensi saja, namun juga berkembang ke media 3 dimensi. Dengan adanya media 3 dimensi, maka pembelajaran yang bergelut pada bidang ruang lebih efektif. Karena dengan media 3 dimensi seolah-olah suatu objek lebih tampak hidup. Akan tetapi, seiring kemajuan teknologi, media berbasis teknologi 3 dimensi tidak lagi menjadi suatu yang mewah. Karena telah terciptanya teknologi 7 dimensi, yang kini disebut dengan hologram. Hologram memanfaatkan penggunaan cahaya laser yang di pancarkan pada bidang tertentu yang akhirnya tampak seperti objek hidup yang menyatu dengan sekitarnya. Hologram adalah produk dari teknologi holografi. Hologram terbentuk dari perpaduan dua sinar cahaya yang koheren dan dalam bentuk mikroskopik. Hologram bertindak sebagai gudang informasi optik. Informasiinformasi optik tersebut kemudian akan membentuk suatu gambar, pemandangan, atau adegan. Hologram merupakan jelmaan dari gudang informasi (information storage) yang mutakhir. Kelebihn hologram ialah ia mampu menyimpan informasi, yang didalamnya memuat objek-objek. 3 dimensi (3D). tidak hanya objek-objek yang biasa terdapat di foto atau gambar pada umumnya. Hal itu disebabkan prinsip kerja hologram tidak sesederhana lensa fotografi. Hologram menggunakan prinsip-prinsip difraksi dan interelasi, yang merupakan bagian dari fenomena gelombang. 3

Menurut Hikmat (2015) menyatakan bahwa difraksi adalah lentur gelombang (seperti gelombang cahaya atau gelombang suara) ketika mereka lulus sekitar hambatan atau melalui sebuah lubang. Difraksi cahaya memiliki banyak aplikasi penting. Sebagai contoh, sebuah perangkat yang dikenal sebagai kisi difraksi digunakan untuk memecah cahaya putih menjadi komponen terpisah yang berwarna. Pola yang dihasilkan oleh kisi-kisi difraksi memberikan informasi tentang jenis cahaya yang jatuh pada mereka. Sedangkan interferensi adalah interaksi antar gelombang di dalam suatu daerah. Interferensi dapat bersifat membangun dan merusak. Bersifat membangun jika beda fase kedua gelombang sama dengan nol, sehingga gelombang baru yang terbentuk adalah penjumlahan dari kedua gelombang tersebut. Bersifat merusak jika beda fasenya adalah 180 0, sehingga kedua gelombang saling menghilangkan (id.wikipedia.org, 2015). Hologram sebagai Media Pembelajaran Kata holografi berasal dari bahasa Yunani yaitu ὅλος (hólos; "seluruh") dan γραφή (grafḗḗ; "tulisan" atau "lukisan"). Hologram pertama kali ditemukan oleh fisikawan berkebangsaan Hungaria-Inggris, yaitu Dennis Gabor, ia diberi penghargaan nobel bidang fisika pada tahun 1971 berkat penemuan dan pengembangannya dalam metode atau teknik holografi. Penemuan ini merupakan hasil yang tidak terduga dari riset yang dilakukan dalam mengembangkan mikroskop elektron di perusahaan British Thomson-Houston (BTH) di kota Rugby, Inggris, dan perusahaan tersebut mengajukan paten pada Desember 1947. Teknik ini sampai saat ini masih digunakan dalam penggunaan mikroskop elektron, yang sekarang teknik ini dikenal dengan istilah holografi elektron. Akan tetapi, holografi optikal tidak berkembang banyak hingga penemuan laser pada tahun 1960 (id.wikipedia.org). Penggunaan hologram dalam kehidupan sehari-hari bukanlah sebuah khayalan belaka. Hal ini dibuktikan oleh Microsoft yang telah menciptakan sebuah alat yang mereka beri nama Hololens. Alat ini sekilas mirip seperti kaca mata namun lebih besar. Hololens bekerja dengan menggunakan teknologi augmented reality untuk menggabungkan gambar imajiner dengan penglihatan seseorang. Augmented reality adalah sebuah teknologi yang menggunakan benda virtual kedalam sebuah lingkungan nyata. Benda-benda maya tersebut tidak dapat diterima langsung oleh pengguna dengan inderanya sendiri. Oleh karena itu augmented reality membutuhkan sebuah alat untuk menampilkan objek maya tersebut ke dalam dunia nyata. Sebuah penemuan hologram telah ditemukan di sebuah mall Dubai, Uni Emirat Arab. Hologram ini mempertunjukkan sebuah berbagai macam hewan yang sangat menarik. Sebuah penemuan ini tentunya dapat menjadi acuan media pembelajaran masa depan. Karena selain menjadikan pembelajaran lebih mudah tetapi juga membuat kualitas materi yang didapat oleh siswa juga tinggi. Konsep hologram berbeda dengan 3D pada sebuah monitor. Hologram tentu dapat dilihat secara 360 derajat serta hologram mampu menampilkan objek dengan skala 1:1, berbeda dengan 3D di flat screen. Bukan tidak mungkin pembelajaran di masa mendatang menggunakan serba hologram. Disamping efektif juga mudah dimengerti bagi siswa. 4

Simpulan Perkembangan teknologi yang pesat memungkinkan adanya pengaruh besar teknologi terhadap kehidupan. Salah satunya yaitu dunia pendidikan. Dunia pendidikan yang menggunakan teknologi dinilai lebih efektif dalam pembelajaran daripada pembelajaran yang dilakukan secara manual. Pembelajaran yang menggunakan sistem visual maupun audio visual lebih cocok sebagai media pada pembelajaran yang berkutat pada objek-objek. Namun bukan berarti hologram tidak dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang bersistem tulisan-tulisan. Teknologi hologram diharap menjadi sebuah media pembelajaran yang berfungsi sebagai perubahan besar pada dunia teknologi dan dunia pendidikan guna meningkatkan kualitas pendidikan yang lebih bermutu. Ucapan terimakasih Segala puji bagi Allah SWT atas limpahan rahmat, hidayah serta inayah-nya, dan tak lupa shalawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan Nabi Muhammad SAW yang telah mengantarkan kita dari zaman Jahilliyah menuju zaman Islamiah. Nikmat yang begitu besar serta rasa syukur yang tiada terkira terucap untuk-nya. Tiada terbayang jika akhirnya saya mampu menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik, di tengah banyaknya kesulitan dan permasalahan yang datang pada masa penulisan. Maka dari itu, saya mengucapkan terimakasih kepada: 1. Pengampu mata kuliah Pengembangan Karya Ilmiah, Bapak Edi Subkhan, M.Pd. yang telah memberikan kemudahan dalam memberikan kegiatan akademis penulisan karya ilmiah di program studi Teknologi Pendidikan; 2. Pemberi nasehat, kakak saya, Siti Maryuni yang telah memberikan banyak nasehat. 3. Kawan-kawan seperjuangan Universitas Negeri Semarang yang telah memberi semangat, kritik serta saran. Akhir kata, saya berharap semoga Allah SWT membalas segala kebaikan pihak yang telah memberikan andil dalam terwujudnya karya ilmiah ini, baik secara langsung maupun tidak langsung, baik dalam bentuk moril maupun materiil. Saya berharap karya ilmiah ini dapat memeberikan wawasan tentang penggunaan teknologi dalam dunia pendidikan. 5

Daftar pustaka Anonim. (2015). Hologram. Diunduh di http://id.wikipedia.org/wiki/holografi tanggal 24 Desember 2015. Anonim. (2015). Hololens, Ketika Microsoft Membuat Kacamata 3D. Diunduh di http:// nationalgeographic.co.id/berita/2015/01/hololens-ketika-microsoft-membuatkacamata-3d tanggal 26 Desember 2015. Anonim. (2015). Interferensi. Diunduh di http://id.wikipedia.org/wiki/interferensi tanggal 26 Desember 2015. Haryoko, S. (2009). Efektivitas Pemanfaatan Media Audio-Visual sebagai Alternative Optimalisasi Model Pembelajaran. Diunduh di http://journal.uny.ac.id/index.php/jee/article/view/972/781 tanggal 24 Desember 2015. Hikmat. (2015). Pengertian Difraksi. Diunduh di http:// kliksma.com/2015/03/pengertiandifraksi.html tanggal 26 Desember 2015. Ismail, M. (2012). Penggunaan Aumented Reality Technology (A.R.T) untuk Pembuatan Buku Cerita Anak. Diunduh di http://digilib.uns.ac.id/dokumen/download/25698/ntq1nzm=/penggunaan- Augmented-Reality-Technology-ART-Untuk-Pembuatan-Buku-Cerita-Anakabstrak.pdf tanggal pada 24 Desember 2015. Nasrudin, A. (2014). Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran. Diunduh di http://pdfcrowd.com/genpdf/0068c12e5a81806d9d2e3cf5adb6a399.pdf? name=bdkbandung_kemenag_go_id_jurnal_374_virtual_learning_pemanfa.pdf tanggal 24 Desember 2015. Pranata, M. (2014). Pendekatan Estetika pada Pesan Multimedia Pembelajaran. Diunduh di http://sastra.um.ac.id/wp-content/uploads/2014/02/11-moeljadi-pranata.pdf tanggal 25 Desember 2015. Rivaldhy, R. (2012). Konser dengan Hologram, Belajar dengan Hologram, why not?. Diunduh di http://guraru.org./guruberbagi/konser_dengan_hologram_belajar_dengan_hologram_why_not/ tanggal 25 Nopember 2015. Rudihermawan. (2015). Faktor-faktor untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa. Diunduh di http://pdfcrowd.com/genpdf/6519b3041371a9f755c3bc6ebbee3682.pdf? name=bdkpalembang_kemenag_go_id_faktor_faktor_untuk_meningkatkan.pdf tanggal 25 Desember 2015. Rudyansyah, A., Firdausi, S., & Budi, S. (2004). Pembuatan Hologram Transmisi. Berkala Fisika, 7(1): 6-10. 6

7