III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2015 sampai bulan Oktober 2015

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei 2015 sampai bulan Oktober 2015

3 Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Riset Kimia, Laboratorium Riset

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2015 di Laboratorium

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penelitian Jurusan Pendidikan

3 Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - Juni 2015 di Balai Besar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia Lingkungan Jurusan

3 METODOLOGI PENELITIAN

3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3. Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Waktu Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan Juni 2013 dan berakhir pada bulan Desember 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. menjadi 5-Hydroxymethylfurfural dilaksanakan di Laboratorium Riset Kimia

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Mei sampai Juli 2013 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode penelitian yang telah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia dan Laboratorium Kimia Instrumen

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai Juni 2013 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB III METODE PENELITIAN. penelitian Departemen Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui kinerja bentonit alami terhadap kualitas dan kuantitas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. furnace, desikator, timbangan analitik, oven, spektronik UV, cawan, alat

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimen

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah senyawa zeolit dari abu sekam padi.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Laboratorium Riset Jurusan Pendidikann Kimia UPI. Karakterisasi dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alat yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu untuk sintesis di antaranya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dimulai pada bulan Juli 2013 sampai dengan bulan November

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai penggunaan aluminium sebagai sacrificial electrode

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan November 2014 sampai dengan bulan

SINTESIS DAN KARAKTER SENYAWA KOMPLEKS Cu(II)-EDTA DAN Cu(II)- C 6 H 8 N 2 O 2 S Dian Nurvika 1, Suhartana 2, Pardoyo 3

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian

BAB IV METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah di laksanakan pada bulan Desember 2014 sampai April 2015

BAB III METODE PENELITIAN. Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. Untuk sampel

Direndam dalam aquades selama sehari semalam Dicuci sampai air cucian cukup bersih

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu, dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel dan Tempat Penenlitian. Sampel yang diambil berupa tanaman MHR dan lokasi pengambilan

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah nata de ipomoea. Objek penelitian ini adalah daya adsorpsi direct red Teknis.

III. BAHAN DAN METODA 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di laboratorium Kimia Analitik Fakultas matematika dan Ilmu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT 1. Bahan a. Bahan Baku b. Bahan kimia 2. Alat B. METODE PENELITIAN 1. Pembuatan Biodiesel

KETERAMPILAN LABORATORIUM DAFTAR ALAT LABORATORIUM

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Anorganik, Departemen Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan

BAB III METODE PENELITIAN. Neraca analitik, tabung maserasi, rotary evaporator, water bath,

3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ).

3 Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian dimulai sejak Februari sampai dengan Juli 2010.

BAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, dimulai dari bulan

III. METODOLOGI PENELITIAN. dengan tahapan kegiatan, yaitu: pengambilan sampel cangkang udang di PT.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan sejak bulan Februari sampai dengan bulan Juni

Bab III Metodologi III.1 Waktu dan Tempat Penelitian III.2. Alat dan Bahan III.2.1. Alat III.2.2 Bahan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan 12 Oktober 2013 di Laboraturium Unit Pelayanan Teknis (UPT)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di

III. METODOLOGI. Gambar 5. Reaktor eterifikasi gliserol

BAB III METODE PENELITIAN. Laboratorium Kimia Analitik Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengembangan prosedur praktikum hukum kekekalan massa yang efektif

BAB III METODA PENELITIAN. yang umum digunakan di laboratorium kimia, set alat refluks (labu leher tiga,

3 Metodologi Penelitian

3 Metodologi penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Jurusan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Jurusan

Percobaan 6 Penentuan kadar Nikel (II) klorida dengan metoda gravimetri dan volumetri

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Termasuk

BAB III METODE PENELITIAN

Metodologi Penelitian

BAB 3 METODE PERCOBAAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dari bulan Februari - Juli tahun 2012

METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik-Fisik Universitas

3 Metodologi Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan yaitu pengering kabinet, corong saring, beaker glass,

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2015 sampai bulan Oktober 2015 di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Organik Universitas Lampung. B. Alat dan Bahan 1. Alat - Alat Alat-alat yang akan digunakan dalam penelitian ini meliputi alat-alat gelas (gelas kimia 50 ml, gelas ukur 25 ml, labu ukur 10 ml, pipet volumetri 2 ml, pipet tetes, spatula, corong gelas, corong Buchner, desikator, batang pengaduk, kaca arloji, neraca analitik merek AND, gelas vakum, vakum, pengaduk magnet, termometer, magnetic stirrer merek Stuart, satu set peralatan refluks, hot plate merek Behr Labor-Technik, kertas saring Whatman 42, ph meter merek Metrohm dan instrumen Spektrofotometer Ultraungu-Tampak merek Varian Cary 100.

47 2. Bahan - Bahan Bahan-bahan yang akan digunakan dalam penelitian ini meliputi : 1,5-difenilkarbazona p.a Merck, anilina p.a Merck, etanol p.a Merck, HCl p.a Merck, NaOH p.a Merck, akuabides,cocl 2.6H 2 O p.a Merck, Ni(NO 3 ) 2.6H 2 O p.a Merck. C. Prosedur Penelitian 1. Pembuatan Ligan Basa Schiff (1,5-Difenil Karbazona - Anilina) Ligan basa Schiff disintesis dengan cara mencampurkan 1,5-difenilkarbazon dan anilin dengan perbandingan mol 1:1. Sebanyak ± 2,4025 gram (1 x 10-2 mo1) 1,5- difenilkarbazon dilarutkan dalam 10 ml etanol, kemudian larutan yang terbentuk dicampurkan dengan ±0,92 ml (1 x 10-2 mol ) anilin yang telah dilarutkan dalam 10 ml etanol ( Rini, 2010). Larutan 1,5 - difenil karbazona dan larutan anilina dicampurkan dalam gelas kimia 100 ml, kemudian dilarutkan kembali dalam 20 ml etanol. Campuran ini kemudian distirer menggunakan magnetic stirrer selama 30 menit pada suhu ruang. Setelah itu campuran direfluks selama 2 jam pada suhu 75-79ºC menggunakan hot plate. Campuran yang telah direfluks selanjutnya didinginkan pada suhu ruang hingga terbentuk kristal (1,5-difenil karbazona - anilina). Kristal yang terbentuk divakum selama 30 menit sambil dicuci menggunakan 50 ml akuabides. Kemudian kristal tersebut dikeringkan dalam desikator hingga berat konstan. Kristal kering lalu ditimbang pada neraca analitik hingga berat konstan.

48 2. Pembuatan Larutan Induk Standar Ligan Basa Schiff 10 mm Ditimbang sebanyak 0,0400 gram kristal ligan basa Schiff dan dilarutkan menggunakan etanol dalam labu ukur 10 ml dan diencerkan hingga tanda batas, sehingga diperoleh larutan ligan basa Schiff 10 mm. Larutan ini digunakan sebagai standar ligan basa Schiff. 3. Pembuatan Larutan Induk Ligan Basa Schiff Larutan induk ligan basa Schiff 10 mm dibuat dengan cara mengukur perbandingan konsentrasi hasil dari pembuatan ligan basa Schiff dengan larutan standar ligan basa Schiff menggunakan Spektrofotometer Ultraungu-Tampak. 4. Pembuatan Larutan Induk Co(II) 10 mm Ditimbang sebanyak 0,0238 gram Co dari CoCl 2.6H 2 O dan dilarutkan menggunakan akuabides dalam labu ukur 10 ml dan diencerkan sampai tanda batas, sehingga diperoleh larutan ion Co(II) 10 mm. 5. Pembuatan Larutan Induk Ni(II) 10 mm Ditimbang sebanyak 0,0290 gram Ni dari Ni(NO 3 ) 2.6H 2 O dan dilarutkan menggunakan akuabides dalam labu ukur 10 ml dan diencerkan sampai tanda batas, sehingga diperoleh larutan ion Ni(II) 10 mm. Larutan ini akan digunakan untuk melihat pengaruh ion pengganggu pada pengompleksan ion logam koballigan basa Schiff.

49 6. Pembuatan Larutan Kompleks Logam Kobalt Ligan Basa Schiff 0,1 mm Sebanyak 4 ml larutan induk standar ligan basa Schiff dan 2 ml larutan induk Co(II) dicampurkan ke dalam gelas kimia 50 ml. Larutan ini dibuat dengan perbandingan konsentrasi antara ligan basa Schiff dan ion logam Co(II) yaitu 2: 1 (Rini, 2010). Kemudian dilakukan pengenceran sampai terbentuk larutan kompleks ion logam kobalt-ligan basa Schiff 0,1 mm. 7. Penentuan ph dan Panjang Gelombang Optimum Kompleks Logam Kobal-Ligan Basa Schiff Penentuan ini dilakukan dengan cara memvariasikan ph kompleks antara larutan ion logam Co(II) dengan ligan basa Schiff dengan skala kenaikan ph adalah 1 dari 4 sampai 9. Selain itu dilakukan juga penentuan panjang gelombang optimum dengan cara mencari panjang gelombang yang menghasilkan absorbansi maksimum menggunakan Spektrofotometer Ultraungu-Tampak dari pencampuran antara ion logam Co(II) dengan ligan basa Schiff yang mana ph kompleks telah divariasikan. 8. Penentuan Waktu Kestabilan Kompleks Logam Kobalt-Ligan Basa Schiff Penentuan waktu kestabilan kompleks dilakukan dengan perbandingan mol antara ion logam Co(II) dengan ligan basa Schiff yaitu 1:2, lalu diukur absorbansinya dengan menggunakan Spektrofotometer Ultraungu-Tampak pada panjang gelombang optimum kompleks dan ph optimum kompleks dari 0 menit sampai 120 menit dengan skala 30 menit.

50 9. Penentuan Pengaruh Ion Pengganggu Pengaruh ion pengganggu dengan membuat larutan Ni(II) 10 mm yang dicampurkan dengan larutan Co(II) 10 mm. Dari larutan logam tersebut ambil 2 ml dan ditambahkan dengan ligan basa Schiff 10 mm sebanyak 4 ml ke dalam gelas beker 50 ml. Lalu dilakukan pengenceran sampai konsentrasi larutan 0,1 mm, kemudian diukur absorbansi masing-masing larutan menggunakan Spektrofotometer Ultraungu-Tampak pada kondisi ph optimum, panjang gelombang maksimum dan waktu kestabilan yang telah ditentukan. Hasil pengukuran kompleks campuran ini dibandingkan terhadap kompleks kobalt-ligan basa Schiff, dengan tiga kali pengulangan untuk dilakukan uji t.

51 D. Diagram Alir Diagram alir dari penelitian ini secara keseluruhan dapat dilihat dalam gambar 16. Pembuatan Ligan Basa Schiff Pembuatan Larutan Induk Ligan Basa Schiff 1,5-difenilkarbazona -anilina Ligan basa Schiff, logam Co dan Ni Optimasi Panjang gelombang optimum kompleks ph optimum kompleks Waktu kestabilan kompleks Pengaruh ion pengganggu Ni(II) Spektrofotometer Ultraungu-Tampak Metoda analisis ion logam Co(II) Gambar 16. Diagram alir penelitian