BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
|
|
- Handoko Budiaman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN III.1 Peralatan Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : - Spektrometer serapan atom ( Perkin-Elmer tipe Aanalyst 100 ) - Tungku karbon ( Perkin-Elmer HGA-800 ) - ph meter ( Schott-Handylab 1 ) - Pengaduk magnet ( Magnetic stirrer ) - Filter membran selulosa asetat ( Whatman Φ 47 mm, pori 0,45 µm ) - Alat filtrasi dan pompa vakum ( Millipore ) - Alat pemurnian aquades Nanopure ( USF-Elga ) - Pemanas listrik ( Hot plate ) - Alat gelas ( labu ukur, beaker glass, pipet dan lain-lain) - Pipet mikro volume µl, µl III.2 Bahan-bahan Bahan-bahan kimia yang digunakan dalam penelitian ini berkualitas pro analisis (pa) produk Merck dan Sigma-Aldrich sebagai berikut : - Amonium pirolidinditiokarbamat (APDC) - Kalium dikromat ( K 2 Cr 2 O 7 ) - Kromium triklorida ( CrCl 3.6H 2 O ) - Magnesium nitrat ( Mg(NO 3 ) 2. 6H 2 O ) - Nikel nitrat ( (Ni(NO 3 ) 2.6H 2 O ) - Kalium hidrogenftalat - L-Histidin monoklorida monohidrat ( C 6 H 9 O 2 N 3.HCl.H 2 O ) - Natrium dihidrogen fosfat dihidrat ( NaH 2 PO 4.2H 2 O ). - Natrium klorida ( NaCl ) - Natrium hidroksida ( NaOH ) - Asam klorida ( HCl ) - Aquades III.3 Lokasi penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penelitian Lingkungan Balai Besar Tekstil Departemen Perindustrian, Jl. Ahmad Yani Bandung No. 390 Bandung. 11
2 III.4 Diagram alir penelitian III.4.1 Penentuan kondisi percobaan ph Larutan Jumlah volume larutan APDC ml larutan Cr(VI) 50 µg/l - ph larutan divariasikan ditambah 1 ml larutan APDC 3 g/l - disaring ml larutan Cr(VI) 50 µg/l - ph larutan optimum ( ph 4 ) - larutan APDC 3 g/l divariasikan 2 6 ml Jumlah volume larutan Ni ml larutan Cr(VI) 50 µg/l - ph 4 - ditambah 5 ml larutan APDC 3 g/l - volume larutan Ni 1 g/l divariasikan 0,1 0,8 ml Variasi konsentrasi larutan Cr(VI) ml variasi konsentrasi larutan Cr(VI) 5-40 µg/l - ph 4 - ditambah 5 ml larutan APDC 3 g/l - 0,3 ml larutan Ni 1 g/l 12
3 III.4.2 Prakonsentrasi dan penentuan Cr(VI) dalam contoh tekstil Sampel kain Ekstrak - Diekstraksi dengan 100 ml larutan keringat buatan ph 5,5 Filtrat yang mengandung endapan - Pada kondisi optimum direaksikan dengan larutan APDC 3 g/l dan Ni 1g/L. - Filtrasi endapan dengan filter selulosa asetat 0,45 µm - Dilarutkan dengan 2 ml HNO 3 pekat panas dan diencerkan dengan aquades hingga volume 10 ml Larutan - Penentuan Cr secara spektrometri serapan tungku karbon III.5 Pembuatan larutan - Larutan induk Cr(VI) 1000 mg/l 0,283 gram K 2 Cr 2 O 7 dilarutkan dengan aquades di dalam labu ukur 100 ml. - Larutan induk Cr(III) 1000 mg/l 0,5125 gram CrCl 3. 6H 2 O dilarutkan dengan aquades di dalam labu ukur 100 ml. - Larutan Mg(NO 3 ) 2 0,5 g/l 0,058 gram Mg(NO 3 ) 2.6H 2 O dilarutkan dengan aquades di dalam labu ukur 100 ml. - Larutan Ni 1 g/l 0,4953 gram Ni(NO 3 ) 2.6H 2 O dilarutkan dengan aquades dalam labu ukur 100 ml. - Larutan amonium pirolidin ditiokarbamat (APDC) 3 g/l 13
4 0,3 gram APDC dilarutkan dengan aquades dalam labu ukur 100 ml. Larutan ini dibuat pada saat ketika hendak digunakan ( larutan segar ). - Larutan bufer ftalat ph 4 1,0209 gram kalium hidrogen ftalat dilarutkan dengan 50 ml aquades, kemudian ph larutan ditepatkan hingga ph 4 dengan menggunakan larutan HCl 0,1M dan diencerkan dengan aquades hingga tanda batas labu ukur 100 ml. - Larutan keringat buatan ph 5,5 (14) Ke dalam labu ukur 1 liter dimasukkan masing-masing 0,5 gram L-histidin monoklorida monohidrat (C 6 H 9 O 2 N 3.HCl.H 2 O), 5 gram NaCl dan 2,2 gram Nadihidrogen ortofosfat dihidrat (NaH 2 PO 4.2H 2 O) kemudian dilarutkan dengan aquades. Larutan ditepatkan phnya hingga 5,5 menggunakan larutan NaOH 0,1 M dan diencerkan dengan aquades hingga tanda batas labu ukur. III.6 Prosedur percobaan III.6.1 Penentuan kondisi percobaan Variabel kondisi percobaan prakonsentrasi Cr(VI) yang ditentukan meliputi ph optimum larutan, jumlah pemakaian larutan APDC, jumlah pemakaian larutan Ni, dan rentang konsentrasi larutan Cr(VI). Penentuan Cr dalam larutan dilakukan secara spektrometri serapan tungku karbon dengan kondisi operasional seperti tertera pada Tabel III.1 Tahap Tabel III.1 Kondisi operasi tungku karbon Temperatur (º C) Ramp (detik ) Tahan (detik ) Aliran Argon ( ml/menit) III Penentuan ph optimum Ke dalam beberapa gelas piala dimasukkan masing-masing 100 ml larutan Cr(VI) 50 µg/l dan dilakukan pengaturan variasi ph larutan 1 8 dengan penambahan larutan HCl 0,1 M atau larutan NaOH 0,1 M. Kemudian ke dalam masing-masing 14
5 gelas piala tersebut dimasukkan 1 ml larutan APDC ( 3 g/l) dan dilakukan proses pengadukan diatas pengaduk magnet (magnetic stirrer) selama 5 menit. Larutan selanjutnya disaring dengan menggunakan filter selulosa asetat 0,45 µm dengan kecepatan 25 ml/menit. Filter selulosa asetat yang telah digunakan dipindahkan ke dalam gelas piala dan ditambahkan 2 ml HNO 3 pekat kemudian dibiarkan hingga filter larut. Larutan dipindahkan ke dalam labu ukur 100 ml kemudian ditambahkan 1 ml Mg(NO 3 ) 2 ( 0,5 g/l ) dan diencerkan dengan aquades hingga tanda batas labu ukur. Larutan diukur absorbansinya menggunakan spektrometer serapan atom tungku karbon. III Penentuan jumlah larutan APDC yang ditambahkan Ke dalam beberapa gelas piala dimasukkan masing-masing 100 ml larutan Cr(VI) 50 µg/l, 5 ml larutan bufer ph 4, dan sejumlah variasi volum ( 2 6 ml ) larutan APDC ( 3 g/l) kemudian diaduk dengan menggunakan pengaduk magnet selama 5 menit. Larutan selanjutnya disaring menggunakan filter selulosa asetat 0,45 µm dengan kecepatan 25 ml/menit. Filter selulosa asetat yang telah digunakan dipindahkan ke dalam gelas piala dan ditambahkan 2 ml HNO 3 pekat kemudian dibiarkan hingga filter larut. Larutan dipindahkan ke dalam labu ukur 100 ml kemudian ditambahkan 1 ml Mg(NO 3 ) 2 ( 0,5 g/l ) dan diencerkan dengan aquades hingga tanda batas labu ukur. Larutan diukur absorbansinya menggunakan spektrometer serapan atom tungku karbon. III Penentuan jumlah larutan Ni yang ditambahkan Ke dalam beberapa gelas piala dimasukkan masing-masing 100 ml larutan Cr(VI) 50 µg/l, 5 ml larutan bufer ph 4, 5 ml larutan APDC ( 3 g/l ) dan sejumlah variasi volume 0,1 0,6 ml larutan Ni ( 1 g/l) kemudian diaduk dengan menggunakan pengaduk magnet selama 5 menit. Larutan selanjutnya disaring menggunakan filter selulosa asetat 0,45 µm dengan kecepatan 25 ml/menit. Filter selulosa asetat yang telah digunakan dipindahkan ke dalam gelas piala dan ditambahkan 2 ml HNO 3 pekat kemudian dipanaskan hingga filter larut. Larutan dipindahkan ke dalam labu ukur 100 ml kemudian ditambahkan 1 ml Mg(NO 3 ) 2 ( 0,5 g/l ) dan diencerkan dengan aquades hingga tanda batas labu ukur. Larutan diukur absorbansinya menggunakan spektrometer serapan atom tungku karbon. 15
6 III Pengaruh konsentrasi larutan Cr (VI) Dipipet larutan standar Cr (VI) 1 mg/l sebanyak 0,5; 1,0; 1,5; 2,0; 3,0; 4,0 dan 5,0 ml dan masing-masing dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml, kemudian diencerkan dengan aquades hingga tanda batas labu ukur. Larutan standar dengan variasi konsentrasi tersebut dipindahkan ke dalam gelas kimia dan ditambahkan berturut-turut 5 ml larutan bufer ftalat ph 4, 5 ml APDC ( 3 g/l) dan 0,3 ml larutan Ni (1 g/l), kemudian dikocok dengan pengaduk magnet selama 5 menit dan disaring menggunakan kertas saring selulosa asetat 0,45 µm. Filter selulosa asetat yang telah digunakan dipindahkan ke dalam gelas piala dan ditambahkan 2 ml HNO 3 pekat kemudian dipanaskan hingga filter larut. Larutan dipindahkan ke dalam labu ukur 100 ml kemudian ditambahkan 1 ml Mg(NO 3 ) 2 ( 0,5 g/l ) dan diencerkan dengan aquades hingga tanda batas labu ukur. Larutan diukur absorbansinya menggunakan spektrometer serapan atom tungku karbon. III.6.2 Prakonsentrasi III Pengaruh Cr (III) dalam larutan Dipipet 100 ml larutan tandar Cr(VI) 5 µg/l, 100 ml Cr (III) 5 µg/l serta campuran Cr (VI) 10 µg/l dan Cr(III) 10 µg/l masing-masing sebanyak 50 ml dan dimasukkan ke dalam gelas piala 250 ml. Ke dalam masing-masing larutan ditambahkan berturut-turut 5 ml larutan buffer ph 4, 5 ml larutan APDC ( 3 g/l) dan 0,3 ml Ni (1 g/l), kemudian larutan diaduk dengan pengaduk magnet selama 5 menit dan disaring dengan filter selulosa asetat 0,45 µm dengan kecepatan 25 ml/menit. Filter selulosa asetat yang telah digunakan dipindahkan ke dalam gelas piala dan ditambahkan 2 ml HNO 3 pekat kemudian dipanaskan hingga filter larut. Larutan dipindahkan ke dalam labu ukur 10 ml kemudian ditambahkan 1 ml Mg(NO 3 ) 2 ( 0,5 g/l ) dan diencerkan dengan aquades hingga tanda batas labu ukur. Larutan diukur absorbansinya menggunakan spektrometer serapan atom tungku karbon. III Pengaruh matriks ekstrak tekstil Pertama-tama ekstrak kain dipersiapkan dengan cara merendam sambil sesekali mengaduk setiap 2 gram contoh kain dengn 100 ml larutan bufer ptalat ph 4 selama 30 menit. Sebanyak 0,5 ml larutan Cr(VI) 1 mg/l dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml dan diencerkan dengan ekstrak kain hingga tanda batas labu ukur. Larutan selanjutnya dipindahkan ke dalam gelas kimia 250 ml dan ditambahkan berturut-turut 16
7 5 ml larutan APDC (3 g/l), dan 0,3 ml larutan Ni (1 g/l). Kemudian dilakukan proses pengadukan menggunakan pengaduk magnet selama 5 menit dan penyaringan dengan filter selulosa asetat 0,45 µm. Filter selulosa asetat yang telah digunakan dipindahkan ke dalam gelas piala dan ditambahkan 2 ml HNO 3 pekat kemudian dipanaskan hingga filter larut. Larutan dipindahkan ke dalam labu ukur 10 ml kemudian ditambahkan 1 ml Mg(NO 3 ) 2 ( 0,5 g/l ) dan diencerkan dengan aquades hingga tanda batas labu ukur. Larutan diukur absorbansinya menggunakan spektrometer serapan atom tungku karbon. III.6.3 Aplikasi metode parakonsentrasi terhadap contoh tekstil III Persiapan contoh kain Contoh kain/tekstil yang digunakan dalam penelitian ini adalah contoh kain komersial yang diambil dari Laboratorium Pengujian Tekstil Balai Besar Tekstil dan kain hasil pencelupan sendiri. Kain yang dicelup adalah kain katun 100 % dengan tahapan proses pencelupan sebagai berikut : - Proses Pencelupan Contoh kain katun dicelup dengan vlot 1 : 20. Kain katun dicelup dengan larutan celup dengan komposisi zat warna direct yellow RL dan direct red BNLE 3 %, zat pembasah 1 ml/l, natrium karbonat 1 g/l, dan NaCl 10 g/l. Proses pencelupan dilakukan pada temperatur 95 ºC selama 60 menit, kemudian dilakukan proses pencucian dan pembilasan dengan menggunakan air kran. - Proses Penyabunan Kain yang telah dicelup kemudian dicuci dengan larutan sabun teepol 2 ml/l pada temperatur 80 ºC selama 10 menit, kemudian dilakukan proses pembilasan dengan menggunakan air kran. - Proses Fiksasi Kain yang telah mengalami proses pencucian kemudian difiksasi dngan menggunakan larutan K 2 Cr 2 O 7 2 g/l pada temperatur 70 ºC selama 20 menit, kemudian diperas dan dikeringkan. III Penentuan Cr(VI) dalam contoh kain 2 gram contoh kain/tekstil diekstraksi dengan 100 ml larutan keringat buatan ph 5,5 selama 30 menit. ph ekstrak kain kemudian diatur hingga ph 4 dengan larutan 17
8 HCl 0,1 M serta ditambahkan berturut-turut 5 ml larutan APDC (3 g/l) dan 0,3 ml larutan Ni (1 g/l). Kemudian larutan diaduk dengan pengaduk magnet selama 5 menit dan disaring dengan filter selulosa asetat dengan kecepatan 25 ml/menit. Filter selulosa asetat yang telah digunakan dimasukkan ke dalam gelas piala dan ditambahkan 2 ml HNO 3 pekat, kemudian dipanaskan hingga filter sellulosa asetat larut. Larutan dipindahkan ke dalam labu ukur 10 ml, ditambah1 ml Mg(NO 3 ) 2 ( 5 g/l ) dan diencerkan dengan aquades hingga tanda batas labu ukur. Absorban larutan ditentukan menggunakan spektrometri serapan atom tungku karbon. III Penentuan limit deteksi Ke dalam masing-masing gelas piala dimasukkan 100 ml aquades, 100 ml larutan tandar Cr(VI) 2 ppb dan 5 ppb. Kemudian berturut-turut ditambahkan 5 ml larutan buffer ph 4, 5 ml larutan APDC ( 3 g/l) dan 0,3 ml Ni (1 g/l). Campuran larutan diaduk dengan pengaduk magnet selama 5 menit dan disaring dengan filter selulosa asetat dengan kecepatan 25 ml/menit. Filter selulosa asetat yang telah digunakan dimasukkan ke dalam gelas piala dan ditambahkan 2 ml HNO 3 pekat, kemudian dipanaskan hingga filter sellulosa asetat larut. Larutan selanjutnya dipindahkan ke dalam labu ukur 10 ml, ditambah 1 ml Mg(NO 3 ) 2 ( 5 g/l ) dan diencerkan dengan aquades hingga tanda batas labu ukur. Absorban larutan ditentukan menggunakan spektrometri serapan atom tungku karbon. 18
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Pengaruh ph larutan terhadap pembentukan Cr-PDC ph merupakan faktor yang penting dalam pembentukan senyawa kompleks, oleh karena itu perlu dilakukan percobaan penentuan
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN I.1 Latar belakang
BAB I. PENDAHULUAN I.1 Latar belakang Krom ( Cr ) merupakan salah satu unsur yang keberadaannya di lingkungan perlu dikendalikan mengingat sifatnya yang dapat mempengaruhi terhadap kesehatan manusia serta
Lebih terperinciMetodologi Penelitian
Bab III Metodologi Penelitian Pembuatan larutan buffer menggunakan metode pencampuran antara asam lemah dengan basa konjugasinya. Selanjutnya larutan buffer yang sudah dibuat diuji kemampuannya dalam mempertahankan
Lebih terperinci3 METODOLOGI PENELITIAN
3 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk modifikasi elektroda pasta karbon menggunakan zeolit, serbuk kayu, serta mediator tertentu. Modifikasi tersebut diharapkan mampu menunjukkan sifat
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang
32 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang dilakukan di Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia Fakultas
Lebih terperinci3 Metodologi Penelitian
3 Metodologi Penelitian 3.1 Alat Peralatan yang digunakan dalam tahapan sintesis ligan meliputi laboratory set dengan labu leher tiga, thermolyne sebagai pemanas, dan neraca analitis untuk penimbangan
Lebih terperinciBAB II. TINJAUAN PUSTAKA
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA II.1 Logam krom ( Cr ) dalam tekstil Secara alamiah krom dapat ditemukan dalam batuan, tanah, debu vulkanik, binatang dan tumbuhan. Krom di lingkungan umumnya dalam bentuk Cr (0),
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni-Juli 2013 di Unit Pelaksanaan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Juni-Juli 2013 di Unit Pelaksanaan Teknis Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2015 sampai bulan Oktober 2015
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2015 sampai bulan Oktober 2015 di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Organik Universitas Lampung.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai
30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai macam alat gelas, labu Kjeldahl, set alat Soxhlet, timble ekstraksi, autoclave, waterbath,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan tahapan isolasi selulosa dan sintesis CMC di Laboratorium Kimia Organik
Lebih terperinciPRAKONSENTRASI KROM (VI) DARI MATRIKS TEKSTIL DAN PENENTUANNYA SECARA SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM TUNGKU KARBON TESIS
PRAKONSENTRASI KROM (VI) DARI MATRIKS TEKSTIL DAN PENENTUANNYA SECARA SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM TUNGKU KARBON TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei 2015 sampai bulan Oktober 2015
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei 2015 sampai bulan Oktober 2015 di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Organik Universitas Lampung.
Lebih terperinciAir dan air limbah Bagian 54 : Cara uji kadar arsen (As) dengan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) secara tungku karbon
Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 54 : Cara uji kadar arsen (As) dengan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) secara tungku karbon ICS 13.060.01 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph meter,
Lebih terperinciIII. METODOLOGI. 1. Analisis Kualitatif Natrium Benzoat (AOAC B 1999) Persiapan Sampel
III. METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah saus sambal dan minuman dalam kemasan untuk analisis kualitatif, sedangkan untuk analisis kuantitatif digunakan
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Analisis
L A M P I R A N 69 Lampiran 1. Prosedur Analisis A. Pengukuran Nilai COD (APHA,2005). 1. Bahan yang digunakan : a. Pembuatan pereaksi Kalium dikromat (K 2 Cr 2 O 7 ) adalah dengan melarutkan 4.193 g K
Lebih terperinciMetodologi Penelitian
Bab III Metodologi Penelitian III.1. Tahapan Penelitian Penelitian ini dibagi menjadi 3 tahapan. Pertama adalah pembuatan elektroda pasta karbon termodifikasi diikuti dengan karakterisasi elektroda yang
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. ALAT DAN BAHAN Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah gelas piala, neraca analitik, gelas ukur, penangas air, wadah (baskom), dan sudip. Alat-alat yang digunakan
Lebih terperinciUdara ambien Bagian 4: Cara uji kadar timbal (Pb) dengan metoda dekstruksi basah menggunakan spektrofotometer serapan atom
Standar Nasional Indonesia Udara ambien Bagian 4: Cara uji kadar timbal (Pb) dengan metoda dekstruksi basah menggunakan spektrofotometer serapan atom ICS 13.040.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan pada 4 April 2016 sampai 16 Agustus 2016. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Riset Kimia Material dan Hayati Departemen
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan waktu penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia Lingkungan Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI yang beralamat di Jl. Dr. Setiabudhi No.
Lebih terperinciAir dan air limbah Bagian 19: Cara uji klorida (Cl - ) dengan metode argentometri (mohr)
Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 19: Cara uji klorida (Cl - ) dengan metode argentometri (mohr) ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata....ii 1
Lebih terperinciPRAKONSENTRASI KROM (VI) DARI MATRIKS TEKSTIL DAN PENENTUANNYA SECARA SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM TUNGKU KARBON TESIS
PRAKONSENTRASI KROM (VI) DARI MATRIKS TEKSTIL DAN PENENTUANNYA SECARA SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM TUNGKU KARBON TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi
Lebih terperinci3 Metodologi Penelitian
3 Metodologi Penelitian 3.1 Peralatan Peralatan yang digunakan dalam tahapan sintesis ligan meliputi laboratory set dengan labu leher tiga, thermolyne sebagai pemanas, dan neraca analitis untuk penimbangan
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )
41 Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI 06-6989.22-2004) 1. Pipet 100 ml contoh uji masukkan ke dalam Erlenmeyer 300 ml dan tambahkan 3 butir batu didih. 2. Tambahkan KMnO
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014
33 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 di laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu
Lebih terperinci3 METODOLOGI PENELITIAN
3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan bahan 3.1.1 Alat Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan alat yang berasal dari Laboratorium Tugas Akhir dan Laboratorium Kimia Analitik di Program
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan
21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan Maret sampai Juni 2012 di Laboratorium Riset Kimia dan Material Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan
Lebih terperinciMetodologi Penelitian
16 Bab III Metodologi Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode titrasi redoks dengan menggunakan beberapa oksidator (K 2 Cr 2 O 7, KMnO 4 dan KBrO 3 ) dengan konsentrasi masing-masing
Lebih terperinciBab III Metodologi III.1 Waktu dan Tempat Penelitian III.2. Alat dan Bahan III.2.1. Alat III.2.2 Bahan
Bab III Metodologi III.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan dari bulan Januari hingga April 2008 di Laboratorium Penelitian Kimia Analitik, Institut Teknologi Bandung. Sedangkan pengukuran
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN CARA KERJA
BAB III BAHAN DAN CARA KERJA A. ALAT 1. Kertas saring a. Kertas saring biasa b. Kertas saring halus c. Kertas saring Whatman lembar d. Kertas saring Whatman no. 40 e. Kertas saring Whatman no. 42 2. Timbangan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Percobaan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu membuat nata dari bonggol nanas dengan menggunakan sumber nitrogen alami dari ekstrak kacang hijau. Nata yang dihasilkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
digilib.uns.ac.id BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian eksperimental. Sepuluh sampel mie basah diuji secara kualitatif untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Metodologi Penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi
BAB III METODE PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitianeksperimental. Dalam hal ini 3 sampel kecap akan diuji kualitatif untuk mengetahui kandungan
Lebih terperinciADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB III METODE PENELITIAN. penelitian Departemen Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan di laboratorium Kimia Analitik dan laboratorium penelitian Departemen Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga, mulai
Lebih terperinci3 Metodologi Penelitian
3 Metodologi Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metoda analisis dengan menggunakan elektroda yang telah dimodifikasi dengan buah pisang dan buah alpukat untuk menentukan kadar parasetamol.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Penelitian Tahapan penelitian secara umum tentang pemanfaatan daun matoa sebagai adsorben untuk menyerap logam Pb dijelaskan dalam diagram pada Gambar 3.1. Preparasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penelitian Jurusan Pendidikan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penelitian Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI. Sementara analisis dengan menggunakan instrumen dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui metode yang paling efisien untuk mengekstrak kandungan lipid dari mikroalga Botryococcus braunii.adapun metode yang digunakan adalah
Lebih terperinci: Kirana patrolina sihombing
Laporan Praktikum Biomedik BM 506 Tema : ph Meter, Buffer dan Pengenceran Hari/Tanggal Praktikum : Selasa/10 Maret 2015 Jam Nama Praktikan Tujuan Praktikum : 10.00 WIB 14.00 WIB : Melya Susanti : Kirana
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel dan Tempat Penenlitian. Sampel yang diambil berupa tanaman MHR dan lokasi pengambilan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel dan Tempat Penenlitian Sampel yang diambil berupa tanaman MHR dan lokasi pengambilan sampel yaitu, di sekitar kampus Universitas Pendidikan Indonesia,
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan Kimia
44 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan Agustus 2011 di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen, karena
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen, karena dilakukan manipulasi terhadap variabel dan adanya kontrol (Nazir, 1983: 284). B. Desain Penelitian
Lebih terperinciPENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A
PETUNJUK PRAKTIKUM PENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A Cemaran Logam Berat dalam Makanan Cemaran Kimia non logam dalam Makanan Dosen CHOIRUL AMRI JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA 2016
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pani Desa Botubulohu Kecamatan Marisa Kabupaten Pohuwato dan lokasi
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Lokasi pengambilan sampel air limbah yaitu di Pertambangan Gunung Pani Desa Botubulohu Kecamatan Marisa Kabupaten Pohuwato dan lokasi
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 di
34 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 di laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Analisis Kuantitatif
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Analisis Kuantitatif Departemen Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, Depok, pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. formula menggunakan HPLC Hitachi D-7000 dilaksanakan di Laboratorium
30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian validasi metode dan penentuan cemaran melamin dalam susu formula menggunakan HPLC Hitachi D-7000 dilaksanakan di Laboratorium Kimia Instrumen
Lebih terperinci3 Metodologi Penelitian
3 Metodologi Penelitian 3.1 Alat yang Digunakan Selain peralatan gelas standar laboratorium kimia, digunakan pula berbagai peralatan lain yaitu, pompa peristaltik (Ismatec ) untuk memompakan berbagai larutan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan November 2014 sampai dengan bulan
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilakukan pada bulan November 2014 sampai dengan bulan Maret 2015 di Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia Fakultas Matematika
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2015 di Laboratorium
23 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2015 di Laboratorium Kimia Anorganik/Fisik FMIPA Universitas Lampung. Penyiapan alga Tetraselmis sp
Lebih terperinciBAB V METODOLOGI. digester, kertas ph secukupnya, cawan porselin 3 buah, kurs porselen 3 buah,
BAB V METODOLOGI 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan 5.1.1 Alat yang Digunakan Alat utama yang digunakan dalam penelitian pembuatan pulp ini adalah digester, kertas ph secukupnya, cawan porselin 3 buah,
Lebih terperinciPreparasi Sampel. Disampaikan pada Kuliah Analisis Senyawa Kimia Pertemuan Ke 3.
Preparasi Sampel Disampaikan pada Kuliah Analisis Senyawa Kimia Pertemuan Ke 3 siti_marwati@uny.ac.id Penarikan Sampel (Sampling) Tujuan sampling : mengambil sampel yang representatif untuk penyelidikan
Lebih terperinciBAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015
BAB III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015 yang meliputi kegiatan di lapangan dan di laboratorium. Lokasi pengambilan
Lebih terperinci: Kirana patrolina sihombing
Laporan Praktikum Biomedik BM 506 Tema : ph Meter, Buffer dan Pengenceran Hari/Tanggal Praktikum : Selasa/10 Maret 2015 Jam Nama Praktikan Tujuan Praktikum : 10.00 WIB 14.00 WIB : Melya Susanti : Kirana
Lebih terperinciPupuk kalium sulfat SNI
Standar Nasional Indonesia Pupuk kalium sulfat ICS 65.080 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Istilah dan definisi... 1 4
Lebih terperinci3 Metodologi Percobaan
3 Metodologi Percobaan 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Penelitian Kimia Analitik, Program Studi Kimia, FMIPA Institut Teknologi Bandung. Waktu penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium
26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium Kimia Lingkungan Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI yang beralamat
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. di laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
30 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan Agustus 2011 di laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan sejak bulan Februari hingga Agustus 2015. Ekstraksi hemin dan konversinya menjadi protoporfirin dilakukan di Laboratorium
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Percobaan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu penggunaan amonium
24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Percobaan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu penggunaan amonium sulfat dalam menghasilkan enzim bromelin dan aplikasinya sebagai koagulan pada produksi keju. 3.1
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia Lingkungan Jurusan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia Lingkungan Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI. Untuk keperluan Analisis digunakan Laboratorium
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan bagan alir yang ditunjukkan pada gambar 3.1
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bagan Alir Penelitian 3.1.1 Bagan Alir Pembuatan Keju Cottage Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan bagan alir yang ditunjukkan pada gambar 3.1 900 g Susu skim - Ditambahkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, dimulai dari bulan
25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, dimulai dari bulan Januari 2011. Penelitian dilakukan di Laboratorium Fisika Material jurusan
Lebih terperinciBAB III ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kuantitatif
BAB III ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kuantitatif Departemen Farmasi FMIPA UI, dalam kurun waktu Februari 2008 hingga Mei 2008. A. ALAT 1. Kromatografi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan antara lain : oven, autoklap, ph meter, spatula, saringan, shaker waterbath,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Penelitian Metode penelitian secara umum yakni tentang analisis penyebaran logam berat tembaga pada air tanah dan aliran sungai di sekitar industri kerajinan
Lebih terperinciMODUL I Pembuatan Larutan
MODUL I Pembuatan Larutan I. Tujuan percobaan - Membuat larutan dengan metode pelarutan padatan. - Melakukan pengenceran larutan dengan konsentrasi tinggi untuk mendapatkan larutan yang diperlukan dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain: waterbath,
31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 3.1.1 Alat Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain: waterbath,
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.2.1 Alat Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi peralatan gelas yang umum digunakan dalam analisis. Selain itu digunakan
Lebih terperinciLAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS
LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS A.1 Pengujian Viskositas (menggunakan viskosimeter) (Jacobs, 1958) Viskositas Saos Tomat Kental diukur dengan menggunakan viskosimeter (Rion Viscotester Model VT-04F). Sebelum
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel dalam penelitian ini diambil di Instalasi PDAM dan di rumah
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Sampel dalam penelitian ini diambil di Instalasi PDAM dan di rumah pelanggan PDAM di Kota Gorontalo, sedangkan untuk pemeriksaan cemaran logam
Lebih terperinciAir dan air limbah Bagian 13: Cara uji kalsium (Ca) dengan metode titrimetri
Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 13: Cara uji kalsium (Ca) dengan metode titrimetri ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar Isi Daftar isi...i Prakata....ii 1 Ruang lingkup...
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM ph METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA
LAPORAN PRAKTIKUM ph METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA Nama : Muhammad Yunus dan Yuni Rahmayanti Tanggal praktikum : 17 Oktober 2013 Kelompok : Siang (12.00-15.00) Tujuan : 1. Mampu menggunakan alat ukur
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN Waktu Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan Juni 2013 dan berakhir pada bulan Desember 2013.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di laboratorium Riset Material dan Pangan Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA, UPI. Penelitian ini dilakukan menggunakan sel elektrokoagulasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Peralatan yang digunakan pada penelitian ini adalah gelas kimia (50,100, 250, dan 500 ml), ph indikator, gelas ukur 100 ml, thermometer, kaca arloji,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pusat Teknologi Farmasi dan
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pusat Teknologi Farmasi dan Medika Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi di kawasan Puspitek Serpong, Tangerang. Waktu pelaksanaannya
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah dan di Laboratorium Limbah
16 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah dan di Laboratorium Limbah Agroindustri Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Lampung
Lebih terperinciBAB III BAHAN, ALAT DAN CARA KERJA
BAB III BAHAN, ALAT DAN CARA KERJA Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Farmasi Fisik, Kimia, dan Formulasi Tablet Departemen Farmasi FMIPA UI, Depok. Waktu pelaksanaannya adalah dari bulan Februari
Lebih terperinciEmisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 8: Cara uji kadar hidrogen klorida (HCl) dengan metoda merkuri tiosianat menggunakan spektrofotometer
Standar Nasional Indonesia Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 8: Cara uji kadar hidrogen klorida (HCl) dengan metoda merkuri tiosianat menggunakan spektrofotometer ICS 13.040.40 Badan Standardisasi
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober
24 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober 2011 di Laboratorium Biomassa Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3. Bahan baku dengan mutu pro analisis yang berasal dari Merck (kloroform,
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. BAHAN 1. Standar DHA murni (Sigma-Aldrich) 2. Standar DHA oil (Tama Biochemical Co., Ltd.) 3. Bahan baku dengan mutu pro analisis yang berasal dari Merck (kloroform, metanol,
Lebih terperinciLampiran 1. Penentuan kadar ADF (Acid Detergent Fiber) (Apriyantono et al., 1989)
LAMPIRAN Lampiran 1. Penentuan kadar ADF (Acid Detergent Fiber) (Apriyantono et al., 1989) Pereaksi 1. Larutan ADF Larutkan 20 g setil trimetil amonium bromida dalam 1 liter H 2 SO 4 1 N 2. Aseton Cara
Lebih terperinciSNI Standar Nasional Indonesia
Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 16: Cara uji kadmium (Cd) dengan metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos
LAMPIRA 30 Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos A. Kadar Air Bahan (AOAC 1984) Cawan alumunium kosong dimasukkan ke dalam oven selama 15 menit pada temperatur 100 o C. Cawan porselen kemudian
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA
LAPORAN PRAKTIKUM ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA Nama : Meutia Atika Faradilla (147008014) Sri Wulandari (147008005) Tanggal Praktikum : 10 Maret 2015 Tujuan Praktikum : 1. Memahami prinsip dasar
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di lima pasar tradisonal yang terdapat di Bandar
III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lima pasar tradisonal yang terdapat di Bandar Lampung yaitu Pasar Pasir Gintung, Pasar Tamin, Pasar Kangkung, Pasar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai penggunaan aluminium sebagai sacrificial electrode
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Penelitian Penelitian mengenai penggunaan aluminium sebagai sacrificial electrode dalam proses elektrokoagulasi larutan yang mengandung pewarna tekstil hitam ini
Lebih terperinci3 Metodologi Penelitian
3 Metodologi Penelitian 3.1 Tahapan Penelitian Penelitian ini bertujuan mengembangkan metoda analisis menggunaan elektroda pasta karbon untuk penentuan p-nitofenol Secara umum penelitian ini dibagi menjadi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian tentang konversi biomassa kulit durian menjadi HMF dalam larutan ZnCl 2 berlangsung selama 7 bulan, Januari-Agustus 2014, yang berlokasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah cincau hijau. Lokasi penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek atau bahan penelitian ini adalah cincau hijau. Lokasi penelitian dilaksanakan di Laboratorium Riset, dan Laboratorium Kimia Instrumen
Lebih terperinciPENGUJIAN AMDK. Disampaikan dalam Pelatihan AIR MINUM
PENGUJIAN AMDK Disampaikan dalam Pelatihan AIR MINUM PARAMETER UJI Warna Kekeruhan Kadar kotoran ph Zat terlarut Zat organik(angka KMnO40 Nitrat Nitrit Amonium Sulfat Klorida Flourida Sianida Klor bebas
Lebih terperincisetelah pengeringan beku) lalu dimasukan ke dalam gelas tertutup dan ditambahkan enzim I dan enzim II masing-masing sebanyak 1 ml dan aquadest 8
40 setelah pengeringan beku) lalu dimasukan ke dalam gelas tertutup dan ditambahkan enzim I dan enzim II masing-masing sebanyak 1 ml dan aquadest 8 ml. Reaksi enzimatik dibiarkan berlangsung selama 8 jam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian konversi lignoselulosa jerami jagung (corn stover) menjadi 5- hidroksimetil-2-furfural (HMF) dalam media ZnCl 2 dengan co-catalyst zeolit,
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM 03 ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA
LAPORAN PRAKTIKUM 03 ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA Nama : Juwita (127008003) Herviani Sari (127008008) Tanggal Praktikum: 4 Oktober 2012 Tujuan Praktikum: 1. Memahami prinsip dasar larutan buffer
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober
23 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011 di Laboratorium Kimia Analitik, Laboratorium Kimia Organik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kualitatif
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kualitatif Fakultas Farmasi dan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi Medan pada bulan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODOLOGI
III. BAHAN DAN METODOLOGI A. Bahan dan Alat 1. Bunga teleng Bunga teleng diperoleh dari tanaman bunga teleng di pekarangan di Kantor Rumah Sains Ilma, Jalan TPU Parakan No. 148 Pamulang Tangerang Selatan.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 11 sampai 28 November 2013
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT 1. Waktu Penelitian ini dilakukan pada tanggal 11 sampai 28 November 2013 2. Tempat Laboratorium Patologi, Entomologi, & Mikrobiologi (PEM) Fakultas Pertanian
Lebih terperinci