LAPORAN PRAKTIKUM ALAT UKUR DAN PENGUKURAN MENGUKUR TEGANGAN AC DAN DC DENGAN OSILOSKOP. 13 Desember 2012

dokumen-dokumen yang mirip
PERTEMUAN 14 ALAT UKUR OSILOSKOP (LANJUTAN)

LAPORAN ALAT UKUR DAN PENGUKURAN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET INSTRUMENTASI

DTG 2M3 - ALAT UKUR DAN PENGUKURAN TELEKOMUNIKASI

Pengukuran dengan Osiloskop dan Generator Sapu

1. OSILOSKOP. Osiloskop adalah alat ukur yang dapat menunjukkan kepada anda 'bentuk' dari sinyal listrik dengan

Penggunaan Osciloscope Dalam Pengukuran

Osiloskop (Gambar 1) merupakan alat ukur dimana bentuk gelombang sinyal listrik yang diukur akan tergambar pada layer tabung sinar katoda.

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR 1 PENYEARAH SETENGAH GELOMBANG

Blok Diagram Sebuah Osiloskop

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET RANGKAIAN LISTRIK

Percobaan PENGGUNAAN MULTIMETER DAN OSILOSKOP (CRO) (Oleh : Sumarna, Lab-Elins, Jurdik Fisika FMIPA UNY)

Laboratorium Telekomunikasi Departemen Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Pendidikan Teknologi Dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia

OSILOSKOP (CRO : CATHODE-RAY OSCILLOSCOPES)

LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO UNIVER SITAS ISL AM K ADI R I PENDAHULUAN

CRO (Cathode Ray Oscilloscope)

PENGENALAN ALAT UKUR DAN PENGUKURAN. Laporan Praktikum. yang diampu oleh Drs. Agus Danawan, M.Si

PENGENALAN ALAT UKUR DAN KOMPONEN ELEKTRONIKA: OSCILOSCOP

SMK NEGERI 3 WONOSARI Bid. Keahlian : Dasar

B. LANDASAN TEORI Getaran adalah gerak bolak balik melalui titik keseimbangan. Grafik getaran memiliki persamaan: y= A sin ( ωt +φ o)

TUJUAN ALAT DAN BAHAN

PERCOBAAN 4 RANGKAIAN PENGUAT KLAS A COMMON EMITTER

PERCOBAAN 6 RANGKAIAN PENGUAT KLAS B PUSH-PULL

Breadboard Breadboard digunakan untuk membuat dan menguji rangkaian-rangkaian elektronik secara cepat, sebelum finalisasi desain rangkaian dilakukan.

Tujuan Mempelajari penggunaan instrumentasi Multimeter, Osiloskop, dan Pembangkit Sinyal Mempelajari keterbatasan penggunaan multimeter Mempelajari ca

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB 7 ALAT-ALAT UKUR. 7.1 Alat Ukur Mekanik Pengaris Jangka Sorong

Pengukuran dan Alat Ukur. Rudi Susanto

EKSPERIMEN VIII PEMBANGKIT GELOMBANG (OSILATOR)

DIODA SEBAGAI PENYEARAH (E.1) I. TUJUAN Mempelajari sifat dan penggunaan dioda sebagai penyearah arus.

JUSUSAN AKUNTAN INSTRUKSI KERJA LABORATORIUM JURUSAN FISIKA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Politeknik Negeri Bandung

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Penguat Kelas B Komplementer Tanpa Trafo Keluaran

MODUL 01 DASAR PENGUKURAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET RANGKAIAN LISTRIK. Pengisian dan Pengosongan Kapasitor dan Induktor

PERCOBAAN 10 RANGKAIAN DIFFERENSIATOR DAN INTEGRATOR OP-AMP

PERCOBAAN 9 RANGKAIAN COMPARATOR OP-AMP

LEMBAR KERJA V KOMPARATOR

Penguat Inverting dan Non Inverting

MODUL 3 ANALISA LISSAJOUS

PENYEARAH SETENGAH GELOMBANG

Percobaan VI PENGGUNAAN CATHODA RAY OSCILLOSCOPE ( CRO )

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Telah direalisasikan alat pendeteksi logam yang terbuat dari induktor

PENGUKURAN & RANGKAIAN LISTRIK

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

PRAKTIKUM II PENGKONDISI SINYAL 1

Q POWER ELECTRONIC LABORATORY EVERYTHING UNDER SWITCHED

Workshop Instrumentasi Industri Page 1

KOMPONEN-KOMPONEN ELEKTRONIKA

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN RANGKAIAN

Praktikum Rangkaian Elektronika MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKRONIKA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

I D. Gambar 1. Karakteristik Dioda

RANGKAIAN DIODA CLIPPER DAN CLAMPER

INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 2 (PENGUAT INVERTING)

Laporan Praktikum Analisa Sistem Instrumentasi Rectifier & Voltage Regulator

PERCOBAAN I KARAKTERISTIK SINYAL AC

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA. Pengukuran dan analisa dilakukan bertujuan untuk mendapatkan

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

Review Hasil Percobaan 1-2

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Pengenalan Multimeter

JOBSHEET PRAKTIKUM 8 HIGH PASS FILTER

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

AVOMETER 1 Pengertian AVO Meter Avometer berasal dari kata AVO dan meter. A artinya ampere, untuk mengukur arus listrik. V artinya voltase, untuk

01. Panjang gelombang dari gambar di atas adalah. (A) 0,5 m (B) 1,0 m (C) 2,0 m (D) 4,0 m (E) 6,0 m 02.

JOBSHEET 2 PENGUAT INVERTING

A. Kompetensi Menggambarkan grafik impedansi, arus dan menghitung besaran-besaran saat terjadi resonansi parallel.

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR I ORDE PERTAMA RANGKAIAN RL DAN RC (E6)

PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI 1 / RANGKAIAN LISTRIK / 2015 PERATURAN PRAKTIKUM. 1. Peserta dan asisten memakai kemeja pada saat praktikum

By Group 121 IK-3C IT Telkom Bandung

Nama Praktikan :... NIM :... Program Studi :... Kelas :... Dosen Pengampu :...

MODUL 06 PENGUAT DAYA PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM TELEKOMUNIKASI ANALOG PERCOBAAN OSILATOR. Disusun Oleh : Kelompok 2 DWI EDDY SANTOSA NIM

Gambar 2.1. Rangkaian Komutasi Alami.

PENGGUNAAN MULTIMETER DAN OSILOSKOP (CRO)

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

PERCOBAAN 3 RANGKAIAN OP AMP

[LAPORAN PENGUAT DAYA KELAS A] BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN PRAKTIKUM GELOMBANG LISSAJOUS

PENGENAL FREKUENSI COUNTER DAN OSCILLOSCOPE BESERTA FUNGSI DAN PENGGUNAANNYA

Antiremed Kelas 12 Fisika

Modul 03: Catu Daya. Dioda, Penyearah Gelombang, dan Pembebanan. 1 Alat dan Komponen. 2 Teori Singkat. Reza Rendian Septiawan February 11, 2015

ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2015 KELAS XII. Medan Magnet

Perancangan Dan Realisasi Converter Satu Fasa untuk Baterai Menjalankan Motor AC 1 Fasa 125 Watt

KARAKTERISTIK DIODA, PENYEARAH DAN FILTER

Nama Praktikan :... NIM :... Program Studi :... Kelas :... Dosen Pengampu :...

ANALISIS FILTER INDUKTIF DAN KAPASITIF PADA CATU DAYA DC

PERCOBAAN 1 KURVA TRANSFER KARAKTERISTIK JFET

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambar Rangkaian EMG Dilengkapi Bluetooth

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013.

Percobaan 4 (versi A) Karakteristik dan Penguat FET Revisi 24 Maret 2014

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

BAB III METODE PENELITIAN

Praktikum Rangkaian Elektrik

TEGANGAN EFFECTIVE (RMS), PEAK DAN PEAK-TO-PEAK

Transkripsi:

LAPORAN PRAKTIKUM ALAT UKUR DAN PENGUKURAN MENGUKUR TEGANGAN AC DAN DC DENGAN OSILOSKOP 13 Desember 2012 Kelompok : 3 Nama : Heryadi Kusumah Partner : Kenny Akbar Aslami Maria Goriety P Miantami H S P Program Studi Teknik Telekomunikasi Jurusan Teknik Elekttro Politeknik Negeri Bandung 2012/2013

I. Tujuan Percobaan Mahasiswa dapat mengukur amplitude tegangan ac dengan osiloskop Mahasiswa dapat mengukur perioda waktu dan frekuensi tegangan ac dengan menggunakan osiloskop II. Alat dan Bahan 1 catu daya : ac transformator dc powersupply 1 Osiloskop 1 Voltmeter 1 Resistor 5,6kΩ 1 Resistor 10kΩ 1 Resistor 15kΩ 1 Function Generator III. Teori Dasar Osiloskop adalah alat ukur yang dipakai untuk mengukur besaaran tegangan ac maupun dc dan menampilkan bentuk gelombang tegangan yang diukur tersebut. Secara umum osiloskop mempunyai tiga fungsi dasar : 1) Mengukur amplituda tegangan ac 2) Mengukur perioda waktu tegangan ac 3) Melihat bentuk gelombang tegangan ac Tinggi bentuk gelombang tegangan ditampilkan dilayar osiloskop adalah berbanding langsung dengan amplituda puncak ke puncak (peakto-peak) dari tegangan. Sehingga, untuk pemasangan Volts/Div, atau kontrol penguat vertikal, sinyal 100 V akan dua kali tinggi sinyal 50 V.

Metoda yang baru saja dijelaskan juga digunakan untuk mengukur tegangan searah. Saklar ac-dc diposisikan pada posisi dc, dan probe dihubungkan ke titik di rangkaian dilokasi tegangan dc. Kabel ground dari osiloskop dihubungkan ke ground rangkaian. Jumlah bagian (divisi) dari trace naik diatas atau di bawah penempatan trace nol sebagai ukuran tegangan positif atau negatif dari tegangan dc. Sebelum tegangan ac dapat diukur secara tepat, simpangan vertikal harus dikalibrasi. Bila kita memasang tegangan ac yang nilainya tidak diketahui ke input vertikal dan mengamati simpangan, kita dapat menyimpulkan bahwa tegangan yang tidak diketahui mempunyai tegangan puncak ke puncak sebagai berikut. Ep-p = sensitivitas simpangan x simpangan = Volts/Div x Jumlah divisi Apabila osiloskop dipakai untuk mengukur waktu pada sumbu horisontal, kita harus mengkalibrasi simpangan horisontal sebagai fungsi dari waktu. Bila sinyal dengan lama waktu (durasi) yang tidak diketahui diamati untuk satu siklus penuh, perioda sinyal adalah: T = Faktor simpangan horisontal x sapuan (sweep) horisontal per siklus = Time/Div x jumlah divisi horisontal. Sebagai contoh, sinyal mempunyai simpangan vertikal 4 cm dan sapuan horisontal per siklus 3,33 cm. Kontrol Volts/Div dipasang pada 10 V, dan kontrol Time/Div dipasang pada 5 msec. Maka

Ep-p = Volts/Div x simpangan = 10 V/cm x 4 cm = 40 V T = Time/Div x sapuan horisontal per siklus = 5 msec/cm x 3,33 cm = 16,66 msec Frekuensi didapatkan dari perioda sebagai berikut: f 1 T 1 16,66 msec 60 Hz IV. Langkah Percobaan 1. Rangkailah gambar 1. Catat bahwa tegangan A ke G adalah tegangan puncak-ke-puncak. Sedangkan voltmeter mengukur tegangan rms, jadi kita harus menghitung terlebih dahulu tegangan rms agar diperoleh tegangan puncak-ke-puncak. 2. Gunakan osiloskop mengukur dan catat tegangan puncak-ke-puncak dari A ke G, A ke B, B ke C, dan C ke G. 3. Hitung dan catat dalam tabel data tegangan puncak-ke-puncak secara berurut. 4. Hitung dan catat persentasi perbedaan antara nilai terukur dan yang dihitung. 5. Ukur dan catat perioda gelombang sinusoidal dari A ke G. 6. Hitung dan catat frekuensi. 7. Ukur dan catat persentasi perbedaan antara frekuensi terukur dan frekuensi jala-jala (60 Hz).

8. Ganti tegangan input ac pada AG dengan catu daya dc dipasang pada 18V. 9. Gunakan osiloskop untuk mengukur tegangan melalui AG, AB, BC, dan CG. 10. Hitung dan catat tegangan dc melalui AG, AB, BC, dan CG. 11. Hitung dan catat persentasi kesalahan antara nilai terukur dan yang dihitung. A 5,6 kω B AC 10 kω G 15 kω C Gambar 1. Tegangan ac melalui rangkaian pembagi tegangan.

V. Data dan Hasil Pengamatan Tabel Hasil Pengukuran Titik Tegangan ac Persen Tegangan dc Persen Test (volts peak-to- perbed (volts) Perbe peak) aan daan Diukur Dihitung Diukur Dihitung A G 19 18 5,5 % 18 18 0 % A B 3,6 3,2 12,5 % 18 3,2 462,5 % B C 6,2 5,8 6,9 % 11 5,8 89 % C G 9 8,8 4,54 % 18 8,8 104,54 % Frekuensi Perioda 0,5 Khz 20 ms Perhitungan Tegangan titik test : A B : B C : Persen Perbedaan di setiap titik titik test : A G : C G : A B :

B C : C G : Untuk Perhitungan tegangan dc disamakan dengan tegangan ac, karena nilai tahanannya tidak di rubah. Hanya persen perbedaan nya yang berubah. Persen perbedaan tegangan dc. Titik A G : Titik A B : Titik B C : Titik C G :

VI. Analisis dan Jawab pertanyaan Dari hasil pengamatan di atas dapat dianalis bahwa penjumlahan tegangan di masing masing titik sama dengan tegangan antara titik A ke G namun hanya berbeda 0,2 penjumlahan antara tegangan di masing masing titik 18,8 v berbeda 0,2 volt dengan hasil pengukuran antara titik A ke G. Jawab Pertanyaan : 1. Dari hasil yang diperoleh pada tabel untuk tegangan ac, apakah tegangan antara A ke G sama dengan penjumlahan tegangan A ke B, B ke C, dan C ke G? Jelaskan pendapat saudara! Jadi setelah di jumlahkan hasilnya mendekati jumlah dari tegangan antara A ke G, hanya berbeda 0,2. Pada prinsipnya rangkaian ini menggunakan prinsip pembagi tegangan dengan titik yang sudah ditentukan. Yaitu titik antara A sampai dengan G. 2. Pertanyaan yang sama seperti pada nomor 1 diatas, tetapi untuk tegangan dc. Untuk penjumlahan tegangan dc hasilnya sangat jauh dari tegangan antara titik A ke G, hal ini dipengaruhi oleh karena pembacaan pada osiloskop berbeda jauh dengan perhitungan dari tegangan yang di harapkan. 3. Buat kesimpulan dari praktek ini! Pengukuran tegangan dengan osiloskop di lakukan dengan mengamati jumlah kolom yang di lalui oleh gelombang tersebut kemudian di kalikan dengan volt/div nya yang tertera pada osiloskop,

VII. Kesimpulan Pengukuran tegangan dengan osiloskop di lakukan dengan mengamati jumlah kotak dari atas ke bawah yang dilalui oleh gelombang tersebut dengan mengalikan dengan volt/div nya yang telah di atur sebelumnya. Saat ingin mengetahui periode gelombang dilakukan dengan mengalikan time/div dengan jumlah kotak dari kiri ke kanan yang di lalui oleh gelombang. Setelah mengetahui periode gelombang dari periode tersebut dapat diketahui pula frekuensinya.