HUBUNGAN POWER TUNGKAI DAN TINGGI BADAN TERHADAP HASIL LAY UP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET SISWA SMA NEGERI 1 CIASEM

dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI. Disusun oleh : CANDI OMEGA SETIAWAN NIM

SKRIPSI. Oleh: MUHAMMAD KHOLID NPM

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gabungan dari jalan, lari dan lompat serta unsur kekuatan, kecepatan,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Universitas Negeri Yogyakartasebagai berikut ini:

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh: KARTONO NIM P

SUMBANGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN TERHADAP HASIL LAY UP SHOOT PADA SISWA PUTRA

SKRIPSI OLEH : GABRI ZELA CYNTIA NOVITASARI NPM:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data, deskripsi, pengujian hasil penelitian, dan. pembahasan, dapat diambil kesimpulan bahwa:

S K R I P S I. Oleh: YUDHA WAHYU BASUKI NPM

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan(S.Pd.) Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan Dan Rekreasi

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh: OKTAFIAN NPM

KONTRIBUSI KESEIMBANGAN, POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN DENGAN KEMAMPUAN LAY-UP SHOOT. Jurnal. Oleh ANIS SUCIATY RAMIO

Disusun Oleh: Claudia Mutiara Putri NIM

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek OLEH :

SKRIPSI. Oleh : HEPI SANTOSA NPM

I. PENDAHULUAN. berkualitas adalah melalui pendidikan. Pendidikan adalah upaya yang. negara. Pada negara-negara yang baru berkembang pendidikan

Unnes Journal of Sport Sciences

Ketrampilan Dasar Bolabasket Mata kuliah ini membahas tentang sejarah dan organisasi bolabasket, teknik dasar permainan bolabasket, pertahanan, dan pe

SKRIPSI. Disusun oleh : SURYADI NIM

SKRIPSI. Disusun Oleh : NUR AMINSYAH RAMADHAN NPM:

KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI, POWER OTOT LENGAN DAN FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN TERHADAP HASIL LAY UP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

BAB III METODE PENELITIAN. mengukur seberapa besar hubungan dan tingkat singinifikan antara power otot

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis data dan pembahasan pada bab sebelumya, maka. kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Ada hubungan yang signifikan antara kelincahan dengan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Rezha, 2014

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis menggunakan program SPSS versi 16.0

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental yaitu mencobakan sesuatu untuk mengetahui pengaruh atau akibat

HUBUNGAN PANJANG TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA MENGGANTUNG PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KEDIRI TAHUN 2016

Kemampuan One Hand Set Shoot Dengan Jump Shoot Terhadap Efektifitas Mencetak Skor Dalam Permainan Bola Basket di SMA N 1 Pengasih Kulon Progo

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. dan kemantapan mental setiap pemainya. Ahmadi (2007: 33)

PENGARUH LATIHAN PUSH-UP TERHADAP HASIL SHOOTING HUKUMAN DALAM PERMAINAN BOLA BASKET SISWA PUTRA SMP NEGERI 6 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI

Kata kunci: hubungan tinggi badan, kekuatan otot lengan, power tungkai, kemampuan tembakan free throw

Latihan Shooting Free Throw Mengunakan Modifikasi Bola

PENGARUH LATIHAN PUSH-UP TERHADAP HASIL SHOOTING HUKUMAN DALAM PERMAINAN BOLA BASKET SISWA PUTRA SMP NEGERI 6 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI

SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN KUALITAS PENULISAN KARYA ILMIAH STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Terdapat hubungan yang signifikan antara daya ledak otot lengan

PERBANDINGAN HASIL TEMBAKAN ANTARA DRIBBLE JUMP SHOOT DENGAN PASSING JUMP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP JAUH LOMPATAN PADA OLAHRAGA ATLETIK NOMOR LOMPAT JAUH SISWA KELAS X SMK PGRI WLINGI KAB.

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK. Oleh:

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN PRAKTIK DRILL DAN BERMAIN TERHADAP HASIL JUMP SHOOT BOLABASKET

Koordinasi Mata, Tangan, Tinggi Badan dan Power Tungkai Terhadap Kemampuan Shootunderbasket (Nowo Tri Purnomo)

PENGARUH METODE PRAKTEK TERHADAP BELAJAR LAY UP SHOOT DALAM PEMBELAJARAN BOLA BASKET (Peserta ekstrakulikuler siswa SMK Pasundan Subang)

BAB III METODE PENELITIAN

2015 HUBUNGAN ANTARA POWER TUNGKAI, KOORDINASI MATA DAN TANGAN DENGAN KETEPATAN JUMP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Jurusan PENJASKESREK OLEH :

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANILISIS DATA

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Jurusan Penjaskesrek. Disusun Oleh : EBTA RAHARJA PUTRA

Hubungan Panjang Lengan dan Kekuatan Otot Lengan Dengan Hasil Shooting Free Throw Pada Atlet Putra Klub Basket Bangau Palembang

BAB I PENDAHULUAN. yang diajarkan di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Soreang. Meskipun

Journal of Sport Sciences and Fitness

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. memasukkan bolabasket (keranjang) sendiri (Dedy Sumiyarsono, 2002: 1).

PERBEDAAN KEEFEKTIFAN ANTARA LAY UP SHOOT

PENGARUH LATIHAN MENGGUNAKAN METODE PART-WHOLE PRACTICE

PENGARUH LATIHAN PUSH-UP TERHADAP HASIL SHOOTING HUKUMAN DALAM PERMAINAN BOLA BASKET SISWA PUTRA PESERTA EKSTRAKURIKULER SMP NEGERI 6 KEDIRI

Peningkatan Hasil Belajar Lay Up Shoot Melalui Penerapan Variasi Pembelajaran Siswa SMA Darul Ilmi Murni Medan

SKRIPSI. Universitas Nusantara PGRI Kediri. Disusun Oleh: SAFARUL ANAM NPM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN ( FKIP )

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Ada hubungan yang signifikan antara power otot lengan dengan ketepatan

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol. 3, No.1, Hal , Juni 2017

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lufty Bella Dina Hakiky, 2014

OLEH: IBRAHIM MUFTI SALAM NPM :

Oleh: Cahyo Nugroho

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI CIWIRU KECAMATAN DAWUAN

Journal of Sport Sciences and Fitness

BAB I PENDAHULUAN. yang dimiliki tersebut. Apabila tidak dikembangkan, maka akan

I. PENDAHULUAN. banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Permainan bola basket memiliki

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek. Oleh:

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI CIWIRU KECAMATAN DAWUAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Hakikat Kecakapan Bermain Bolabasket. Menurut peraturan PERBASI (2001:1), bolabasket ialah permainan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia olahraga saat ini lebih maju dibandingkan masa

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB l PENDAHULUAN. cocok untuk ditonton karena biasa dimainkan di ruang tertutup dan hanya. pemain ketika memantulkan atau melempar bola tersebut.

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PJKR OLEH:

KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT TUNGKAI, KEKUATAN OTOT LENGAN, TINGGI LONCATAN, DAN KECEPATAN REAKSI TERHADAP PUKULAN JUMPING SMASH ATLET PB TULUNGAGUNG

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PJKR OLEH:

PROFIL KOBDISI FISIK PEMAIN EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMAN 2 PARE TAHUN 2014/2015 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. rasa kebanggaan terhadap negara melalui capaian prestasi olahraga itu sendiri.

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA BERJALAN DIUDARA PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 BANDA ACEH.

BAB 1 PERMAINAN BOLA BESAR

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

JURNAL OLEH : ANOM SIGIT WICAKSONO NPM : PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA KEDIRI

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN SERVICE ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015

PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN JUMP SHOOT. (Jurnal) Oleh REDIE SETIAWAN

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

TINGKAT KETERAMPILAN LAY UP SHOOT SISWA EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMA N 1 JEPON BLORA JAWA TENGAH E-JOURNAL

PERBANDINGAN ANTARA LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN GERAKAN BENCH PRESS DAN PUSH UP TERHADAP HASIL TEMBAKAN FREE THROW DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh : BAMBANG PRASETYA NPM :

PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC ( BARRIER HOPS ) TERHADAP TINGGI LOMPATAN PEMAIN BOLA BASKET TIM PUTRA SMK N 12 MALANG

KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN TERHADAP KEMAMPUAN SEPAKMULA PADA PERMAINAN SEPAKTAKRAW PADA SISWA SMP NEGERI 30 MAKASSAR.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) SIDAYU GRESIK TAHUN 2016

III. METODE PENELITIAN. digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Pembangunan Surakarta pada tanggal April 2015 jam WIB selesai.

BAB I PENDAHULUAN. dasar/bekal ilmu untuk menghadapi tantangan dimasa yang akan datang dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Kajian Teori

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1977: 217) dalam Arif Haryanto (2004: 8).

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Metode penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan,

Transkripsi:

HUBUNGAN POWER TUNGKAI DAN TINGGI BADAN TERHADAP HASIL LAY UP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET SISWA SMA NEGERI 1 CIASEM ROYEN NURAFNI (1) PULUNG RIYANTO (2), R.DADAN PRA RUSDIANA (3) Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Subang ABSTRAK Hubungan antara tinggi badan dengan keterampilan bermain bolabasket, tinggi badan akan sangat membantu dalam permainan bola basket karena di mana sasarannya berada di atas kepala, sehingga ketinggian itu sangat menguntungkan..besaran pengaruh simultan yang ditunjuk dalam kolom model summery (R square) adalah 0,334 atau dibulatkan menjadi 34 % merupakan kontribusi dari variabel efektivitas tinggi badan dan power tungkai berpengaruh signifikan tehadap hasil lay up shoot dalam permaian bola basket. Sedangkan sisanya 66 % dipengaruhi faktor lain. Secara parsial tinggi badan seseorang berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil lay up shoot dalam permaian bola basket. Besaran pengaruh parsial dan langsung efektivitas blesded learning terhadap motivasi berprestasi siswa adalah sebesar 0,481 atau dibulatkan menjadi 49 %. Dengan demikian, tinggi rendahnya lay up shoot dalam permaian bola basket dipengaruhi oleh tinggi badan seseorang dasar 37 %, sedangkan sisanya 51 % dipengaruhi dan dijelaskan oleh faktor lain.secara parsial power tungkai yang dimiliki seseorang berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil lay up shoot dalam permaian bola basket.besaran pengaruh parsial dan langsung koordinasi mata tangan terhadap kepercayaan diri adalah sebesar 0,135 atau dibulatkan menjadi 14 %. Artinya, tinggi rendahnya hasil lay up shoot dalam permaian bola basket dipengaruhi oleh power tungkai sebesar 14 %, sedangkan sisanya 86 % dipengaruhi dan dijelaskan oleh faktor lain. Kata kunci : Power Tungkai, Tinggi Badan,Lay Up Shoot A. PENDAHULUAN Pendidikan jasmani berguna untuk meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas baik dari segi jasmani, rohani, seperti afektif dan kognitif serta psikomotor. Aktivitas jasmani yang dilaksanakan hanya dengan mengutamakan aktivitas fisik semata maka tidak akan menghantarkan siswanya untuk berfikir dan

mengambil nilai-nilai yang terkandung didalam permainan tidak akan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan jasmani merupakan salah satu pelajaran yang mengandung banyak nila-nilai karakter yang berguna bagi kehidupan manusia sehari-hari. Bolabasket merupakan salah satu olahraga paling populer di dunia. Permainan bolabasket ini juga bisa dinikmati oleh banyak kalangan dan dari segala usia. Permainan bolabasket adalah permainan yang membutuhkan fisik maupun mental pemainnya. Melalui permainan bolabasket siswa dapat meningkatkan jasmani maupun rohani, yaitu pada saat melakukan permainan tersebut dan dalam menyerap nilai yang terkandung dalam permainan bola basket itu sendiri. Seperti pembelajaran olahraga yang lain permainan bola basket mampu memberikan pendidikan karakter bagi siswanya. Hubungan antara tinggi badan dengan keterampilan bermain bola basket, tinggi badan akan sangat membantu dalam permainan bola basket karena di mana sasarannya berada di atas kepala, sehingga ketinggian itu sangat menguntungkan. Tinggi badan digunakan pada saat menembak bola di bawah ring karena dengan memiliki tinggi yang cukup makan akan semakin besar kemungkinan bola masuk ke dalam ring itu dikarenakan semakin dekat dengan ring maka akan semakin mudah melakukan tembakan. Secara simultan efektivitas dari tinggi badan seseorang dan power tungkai berpengaruh signifikan tehadap hasil lay up shoot dalam permainan bola basket. Berdasarkan permasalahan di atas, maka penelitian ini ditujukan untuk mengetahui adakah hubungan antara power tungkai dan tinggi badan terhadap keterampilan lay up shoot dalam permaian bola basket siswa SMA Negeri 1 Ciasem. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah Untuk mengetahui apakah hubungan antara power tungkai dan tinggi badan terhadap keterampilan lay up shoot dalam permaian bola basket siswa SMA Negeri 1 Ciasem. B. KAJIAN TEORI 1. Pembelajaran Permainan Bola Basket Pembelajaran di sekolah adalah proses dalam mentransfer ilmu pengetahuan kepada peserta didik di sekolah. Pembelajaran yang baik antara guru dengan peserta didik akan mencapai tujuan tertentu yang telah ditentukan. Pembelajaran dalam penjas sangat membutuhkan kesadaran dan antusias siswa dalam melakukan aktivitas jasmani. Salah satunya adalah pembelajaran dalam permainan bola basket. Pembelajaran permainan bolabasket adalah permainan yang sarat akan kelincahan orang yangmelakukan olahraga tersebut sehingga dalam memerlukan kemauan dan

antusisme siswa dalam mengikuti pembelajaran agar siswa tidak merasa terbebani dalam melaksanakan aktivitas fisik dalam permainan bola basket yang mengunakan kemampuan dan kelincahan pemainnya. Menurut Dedy Sumiyarsono (2002: 1) permainan bolabasket merupakan olahraga yang menggunakan bola besar, dimainkan dengan tangan. Permainan bolabasket mempunyai tujuan memasukan bola sebanyak mungkin ke basket (keranjang) lawan, serta menahan lawan agar jangan memasukan bola ke basket (keranjang) sendiri dengan cara lempar tangkap, menggiring, dan menembak. 2. Daya ledak (power) Daya ledak adalah kekuatan sebuah otot untuk mengatasi tahanan beban dengan kecepatan tinggi dalam gerakan yang utuh (Suharno HP, 1998:36). Daya ledak yaitu kemampuan seseorang untuk mempergunakan kekuatan maksimum yang dikerahkan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya (Sajoto, 1995: 17). Untuk mendapatkan tolakan yang kuat dan kecepatan yang tinggi seorang atlet harus memiliki daya ledak yang besar. Jadi, daya ledak otot tungkai sebagai tenaga pendorong lompatan pada saat melakukan tolakan pada papan tolak setelah melakukan awalan untuk memperoleh kecepatan vertikal sehingga dapat menambah jarak lompatan yang dilakukan.power (daya ledak) ada 2 bagian : 1) Kekuatan daya ledak; kekuatan ini digunakan untuk mengatasi resistensi yang lebih rendah, tetapi dengan percepatan daya ledak maksimum. Power sering digunakan untuk melakukan satu gerakan atau satu ulangan (lompat jauh, lempar cakram). 2) Kekuatan gerak cepat; gerakan ini dilakukan terhadap resistensi dengan percepatan dibawah maksimum, jenis ini digunakan untuk melakukan gerakan berulang-ulang misalnya lari, mengayuh. 3) Berdasarkan pada pengertian tentang power secara umum tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa power tungkai adalah kemampuan otot tungkai untuk melakukan kerja atau gerakan secara eksplosif. Power tungkai merupakan kemampuan otot atau sekelompok otot tungkai untuk mengatasi tahanan beban atau dengan kecepatan tinggi dalam satu gerakan yang utuh. 3. Hakikat Tinggi Badan Pada hakikatnya tinggi badan adalah gaya yang ditimbulkan oleh tubuh dalam keadaan diam, tinggi badan merupakan salah satu aspek biologis dari manusia yang merupakan bagian dari struktur tubuh dan postur tubuh yang bervariasi. Secara teknis tinggi badan sangat bersumbangan sekali terhadap penampilan seseorang di dalam aktivitas olahraga yang dilakukannya. Disamping itu juga memberikan rasa percaya

diri dalam melaksanakan kegiatan olahraga yang dilakukan supaya mendapat suatu prestasi semaksimal mungkin. Untuk olahraga perorangan seperti atletik diperlukan postur tubuh yang tinggi karena besar sekali peranannya untuk mencapai prestasi yang gemilang dalam olahraga, diperlukan kerjasama saling menunjang antara beberapa faktor penentu di dalam mencapai prestasi tersebut. Menurut Djoko Pekik Irianto (2002 : 33) tinggi badan merupakan faktor yang mutlak diperlukan bagi cabang olahraga yang memiliki ciri mengatasi ketinggian seperti bola basket. Semakin tinggi postur pemain maka semakin tinggi pula raihan yang didapat, untuk mempermudah memasukkan bola ke dalam ring lawan. Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa tinggi badan merupakan salah satu faktor yang sangat mutlak yang diperlukan bagi cabang olahraga yang memiliki ciri ketinggian seperti bolabasket. Oleh sebab itu seseorang pemain basket yang memiliki tinggi badan di atas ratarata maka akan mempunyai banyak keuntungan salah satunya dalam memasukkan bola ke dalam ring basket. 4. Pembelajaran Lay Up Shoot Tembakan lay up shoot adalah tembakan yang efektif, sebab dilakukan pada jarak yang sedekat-dekatnya dengan basket atau keranjang (Imam Sodikun, 1992:64). Setiap pemain basket harus belajar dan bisa melakukan lay up shoot dengan tangan kanan maupun tangan kiri, langkah kaki pun mengikuti juluran tangan saat lay up shoot. Menurut Hal Wissel (2000:61) langkah sebelum anda melakukan lay up shoot haruslah pendek sehingga anda dapat segera membungkuk lalu mengangkat lutut untuk melakukan lompatan. Lengan tangan, pergelangan tangan dan jari-jari harus lurus ke arah ring basketdan lepaskan bola dari telunjuk dengan sentuhan yang halus. Seperti yang dikemukakan Danny Kosasih (2008:50) Setiap pemain harus belajar melakukan lay up shoot dengan tangan kanan maupun tangan kiri. Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan ketika melakukan gerakan lay up shoot agar dapat dikuasai dengan mudah, seperti yang diutarakan oleh Hal Wissel (2000 : 61-62) tentang kunci sukses lay up terdapat 3 fase, yaitu: 1) Fase Persiapan Pada fase ini ada beberapa tahapan yang harus dicermati yaitu: 1) lihat target, 2) langkah pendek, 3) lutut yang rendah untuk melompat, 4) bahu rileks, 5) tangan yang tidak menembak dibawah bola, 6) tangan menembak dibelakang bola, 7) siku masuk atau rapat, 8) bola berada diantara telinga dan bahu. 2) Fase Pelaksanaan Fase pelaksanaan adalah fase dimana pemain melayang sambil melepaskan bola atau menembakkan bola ke arah keranjang. Tahapan fase pelaksanaan

ialah: 1) angkat lutut untuk menembak, 2) lompat, 3) rentangkan kaki, punggung, bahu, 4) rentangkan siku, 5) lenturkan pergelangan dan jari-jari kedepan, 6) lepaskan jari telunjuk, 7) penyeimbang tangan pada bola sampai lepas, 8) irama yang sama atau seimbang. 3) Fase Follow-Through Fase Follow-Through adalah suatu gerakan lanjutan pada suatu gerakan, dalam pergerakan lay up shoot terdapat pergerakan lanjutan yang sama pentingnya dengan gerakan dasar lay up shoot. Gerakan ini berguna untuk mengambil bola rebound apabila lay up shoot tersebut gagal. Gerakan lanjutan pada lay up shoot tersebut adalah: 1) melihat sasaran setelah melakukan lay up shoot, 2) mendarat dengan seimbang, 3) lutut ditekuk, 4) tangan keatas untuk mengambil bola yang keluar dari basket C. METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan faktor yang sangat penting dalam penelitian, karena berhubungan langsung dengan data yang akan digunakan dalam penelitian. Penggunaan metode penelitian dalam penelitian harus tepat sasaran dan mengarah pada tujuan penelitian serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah agar penelitian sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Banyak metode yang dapat digunakan, permasalahannya bukan baik buruknya metode tetapi ketepatan dalam penggunaan metode yang sesuai dengan metodologi peneliti. Penelitian ini meneliti adakah hubungan power tungkai dan tinggi badan terhadap keterampilan lay up shoot dalam permainan bola basket di SMA Negeri 1 Ciasem. Karena dalam penelitian ini data-data didapatkan dari dua variabel yang berbeda dan untuk mencari bahwa dua variable tersebut ada hubungan/korelasi, maka penulis menggunakan metode korelasi pearson product moment. Dalam penentuan obyek penelitian, hal-hal yang perlu diperhatikan dan dikemukakan meliputi masalah populasi dan sample. Disesuaikan dengan kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana. Berdasarkan pendapat tersebut, dalam penelitian ini sampel yang diambil adalah siswa SMA Negeri 1 Ciasem yang mengikuti kegiatan bola basket yang berjumlah 20 siswa. Populasi adalah keseluruhan obyek peneliti (Suharsini Arikunto, 1996:4) Dari pengertian tersebut populasi yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Ciasem Kab Subang, yang terdiri dari 18 kelas dengan jumlah siswa 540 terdiri atas siswa putra. Sampel atau contoh adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Suharsini Arikunto 1996:17).

Mengenai seberapa banyaknya sampel dari jumlah populasi yang diteliti, sebagai ancer-ancer maka apa bila subyeknya kurang dari seratus, lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Apabila jumlah subyeknya banyak dapat diambil 10 % sampai 15 % atau 20 % sampai 25 % atau lebih. Instrumen yang digunakan dalam pengambilan data yaitu: Power Otot Tungkai. Tes Power tungkai dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan vertical jump yang disusun oleh (Barry L Johnson, 1979: 201-202). Setiap testmendapat kesempatan 3 kali dan diambil yang terbaik. Kemudian dicatat hasilnya. Hasil yang dihitung adalah selisih antar tinggi raihan dengan tinggi lompatan. Tinggi badan siwa SMA Negeri 1 Ciasem dapat diukur dengan Microtoise. Microtoise adalah alat untuk mengukur tinggi tubuh dengan ketetilitian satu angka dibelakang koma, satuan pengukuran menggunakan centimeter (cm). Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah tes keterampilan lay up dari Imam Sodikum (1992: 125) yang dimodifikasi D. HASIL ANALISIS DATA Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berada pada taraf distribusi normal atau tidak. Selain itu, uji normalitas juga menentukan langkah pengujian statistik selanjutnya, apabila hasil data yang diperoleh berdistribusi normal maka pengujian statistik selanjutnya dapat menggunakan pendekatan statiktik parametrik, namun apabila data tidak berdistribusi normal maka pengujian selanjutnya menggunakan pendekatan statikti non parametrik. Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. Statistic df Sig. Tinggi Badan,114 20,200 *,963 20,615 Power Tungkai,154 20,200 *,948 20,342 Lay Up shoot,173 20,120,936 20,198 *. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction Uji Kenormalan a) Tinggi badan : Sig. 0,615> 0,05 (Distribusi Normal) b) Power tungkai : Sig. 0,342 > 0,05 (Distribusi Normal) c) Lay up shoot: Sig 0,198 > 0,05 (Distribusi Normal)

Tahap selanjutnya yang dilakukan adalah menguji homogenitas. Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui tingkat homegen sebaran data yang dilakukan baik pada setiap kelompok. Dibawah ini merupakan hasil perhitungan yang dilakukan melalui program SPSS 17 Levene Statistic df1 df2 Sig. Tinggi Badan 2,094 5 11,143 Power Tungkai 1,819 5 11,190 Kriteria pengambilan keputusan : Tinggi Badan : Nilai Sig. 0,143 > 0,05 (Homogen) Power tungkai : Nilai Sig. 0,190 > 0,05 (Homogen) Untuk mengetahui adanya pengaruh dari setiap varibel yang digunakan dalam penelitian maka diperlukan pembahasn dalam setiap variabel, adapun penjelasan dari setiap variabel adalah sebagai berikut : Std. Error Mode R Adjusted R of the l R Square Square Estimate 1,578 a,334,256 2,04901 Secara simultan efektivitas dari tinggi badan seseorang dan power tungkai berpengaruh signifikan tehadap hasil lay up shoot dalam permaian bola basket. Besaran pengaruh simultan yang ditunjuk dalam kolom model summery (R square) adalah 0,334 atau dibulatkan menjadi 34 % merupakan kontribusi dari variabel efektivitas tinggi badan dan power tungkai berpengaruh signifikan tehadap hasil lay up shoot dalam permaian bola basket. Sedangkan sisanya 66 % dipengaruhi faktor lain

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) -19,905 17,574-1,133,003 Tinggi Badan,164,089,481 1,833,014 Power Tungkai a. Dependent Variable: Lay Up shoot -,030,058 -,135 -,514,004 Secara parsial tinggi badan seseorang berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil lay up shoot dalam permaian bola basket. Besaran pengaruh parsial dan langsung efektivitas blesded learning terhadap motivasi berprestasi siswa adalah sebesar 0,481 atau dibulatkan menjadi 49 %. Dengan demikian, tinggi rendahnya lay up shoot dalam permaian bola basket dipengaruhi oleh tinggi badan seseorang dasar 37 %, sedangkan sisanya 51 % dipengaruhi dan dijelaskan oleh faktor lain. Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) -19,905 17,574-1,133,003 Tinggi Badan,164,089,481 1,833,014 Power Tungkai -,030,058 -,135 -,514,004 a. Dependent Variable: Lay Up shoot Secara parsial power tungkai yang dimiliki seseorang berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil lay up shoot dalam permaian bola basket.besaran pengaruh parsial dan langsung koordinasi mata tangan terhadap kepercayaan diri adalah sebesar 0,135 atau dibulatkan menjadi 14 %. Artinya, tinggi rendahnya hasil lay up shoot dalam permaian bola basket dipengaruhi oleh power tungkai sebesar 14 %, sedangkan sisanya 86 % dipengaruhi dan dijelaskan oleh faktor lain. E. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan:

a. Terdapat hubungan yang signifikan antara power tungkai dengan hasil lay up shoot dalam permaian bola basket di SMA Negeri 1 Ciasem Kabuoaten Subang. b. Terdapat hubungan yang signifikan antara tinggi badan dengan hasil lay up shoot dalam permaian bola basket di SMA Negeri 1 Ciasem Kabuoaten Subang. c. Terdapat hubungan yang signifikan antara power tungkai dan tinggi badan secara bersama-sama hasil lay up shot dalam permaian bola basket di SMA Negeri 1 Ciasem Kabuoaten Subang Berangkat dari kesimpulan maka disarankan secara khusus kepada para mahasiswa, dosen pengajar serta secara umum kepada pelaku olahraga bola basket (pemain dan pelatih) bahwa untuk dapat dapat bermain bola basket dengan baik perlu memperhatikan faktor kelincahan, power tungkai. Bagi peneliti yang akan datang agar dapat mengadakan pertimbangan penelitian ini dengan menggunakan populasi yang lain, baik dalam kuantitas maupun tingkatan kualitas pemain. Secara kuantitas dengan menambah jumlah populasi yang ada, sedangkan secara kualitas dengan melibatkan taraf keterampilan bermain bolabasket bagi siswa. DAFTAR PUSTAKA Andi Suhendro. (1999). Dasar-Dasar Kepelatihan. Jakarta: Universitas Terbuka. Barry L. Johnson. (1986). Prototiocal Measurement for Evaluation in Physical Education. New York: Mac Milan Publishing Company. Dedy Sumiyarsono. (2002). Ketrampilan Bolabasket. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta. Greg Brittenham. (2001). Bola Basket. Jakarta: Rajagrafindo Persada. Hal. W. (1996). Bola Basket Dengan Program Pemahiran Teknik dan taktik. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Hari Amirullah Rachman. (2003). Alat Evaluasi Keterampilan Bermain Bola Basket "Jurnal Nasional Pendidikan Jasmani dan Ilmu Keolahragaan". Jakarta: Depdiknas. Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Psikologi dalam Coaching. Jakarta : Depdikbud. Husaini Usman & Purnomo setiady Akbar. (2006). Pengantar Statistik. Jakarta: Pt Bumi Aksara. Irsyada Machfud. (2000). Bola Basket. Jakarta : Depdikbud Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah.

Ismaryati. (2008). Tes dan Pengukuran Olahraga. Surakarta: UPT Penerbit dan Percetakan UNS. Jon Oliver. (2007). Dasar-dasar Bola Basket. Bandung: Pakar Raya. KONI. (1993). Latihan Kondisi Fisik. Jakarta: KONI Pusat. Ngatman. (2001). Tes dan Pengukuran. Yogyakarta: FIK Universitas Negeri Yogyakarta. PB. PERBASI. (2004). Peraturan Resmi Permainan Bolabasket. Jakarta : PB PERBASI. Pearce Evelyn. (2008). Anatomi dan Fisiolagi untuk Paramedis. Jakarta: Gramedia Pusat Utama. Sudjana. (2002). Metode Statistika. Bandung: Transito. Sugiyono. (2010). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfa Beta. Suharno HP. 1993. Metodologi Pelatihan. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta. Suharsimi Arikunto (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT Rineka Cipta. Sutrisno Hadi. (2004). Statistik Jilid 2. Yogyakarta : Andi Offset. Syaifuddin. 1997. Anatomi fisiologi. Jakarta: Kedokteran EGC. Tim Anatomi. (2008). Diktat Anatomi Manusia. FIK UNY. Tjaliek Soegiardo. (1991). Fisiologi Olahraga. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta.