Desain Interior Kantor PT. Terminal Teluk Lamong dengan Konsep Green Port Modern untuk Meningkatkan Profesionalisme Kerja

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV KONSEP PERANCANGAN

KONSEP DESAIN. WARNA Warna yang digunakan adalah warna khas budaya Toraja yang terdapat pada elemen arsitektural dan motif ornamen.

Desain Interior Restoran Seafood Layar Bukit Mas dengan Konsep Modern Country di Surabaya

Desain Interior Restoran pada Rest Area di Kabupaten Probolinggo Berkonsep Jawa Rustik dengan Sentuhan Ikon Khas Probolinggo

Desain Interior Restoran 1914 Surabaya dengan konsep Kolonial Luxury

BAB.IV. KONSEP DESAIN. IV.1 Tema Perancangan Tema Perancangan Proyek medical spa ini adalah, Refreshing, Relaxing and Theurapetic,

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (2016) ( X Print) F-133

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Desain Interior Rumah Cupcakes & BBQ dengan Konsep Open Kitchen bernuansa Modern Chic

Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan Konsep Industrial Modern

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 5.2 Mind Mapping Perawat dan Pengunjung Gambar 5.3 Mind Mapping Site dan Bangunan 1

Desain Interior Kantor Pelayanan Pajak Pratama Dengan Langgam Modern Bali

Dramatic Lighting. Pencahayaan menjadi kekuatan desain pada apartemen yang terinspirasi dari gaya Jepang ini.

Redesain Rumah Makan Warung Apung Rahmawati dengan Konsep Jawa Modern

KONSEP MAKRO & KONSEP MIKRO

BAB IV SINTESA PEMBAHASAN. yang diusung dalam sebuah konsep desain Hotel Mulia adalah luxurious

Desain Interior Rumah Sakit Jiwa Dr.Radjiman Wediodiningrat Lawang Malang

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep

Desain Interior Hotel Mutiara Baru dengan Konsep Green Tourism

Desain Interior Nahdlatul Ulama Jombang dengan Konsep Therapeutic Environment

BAB III KONSEP PERANCANGAN PUSAT ILMU PENGETAHUAN DAN KEBUDAYAAN RUSIA

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN

REDESAIN KANTOR PT. TELKOMSEL DI GEDUNG GRAHA MERAH PUTIH LANTAI 2 JALAN JAPATI NO. 1 BANDUNG, JAWA BARAT DENGAN PRINSIP ECO-DESIGN

Desain Interior Kafe di Surabaya Berkonsep Mediteranian Post Modern Dengan Sentuhan Italian Outdoor

KONSEP DESAIN Konsep Organisasi Ruang Organisasi Ruang BAB III

BAB III PERMASALAHAN & DATA SURVEY PEMBANDING

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN ARSITEKTUR BINUS UNIVERSITY

PERANCANGAN INTERIOR PERPUSTAKAAN TAMAN KANAK - KANAK SEKOLAH INTERNASIONAL BINA NUSANTARA SERPONG KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

KLINIK ULTRAMODERN Penulis : Imelda Anwar Fotografer : M. Ifran Nurdin

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB V PENUTUP. UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

KONSEP PERANCANGAN INTERIOR RUANG TIDUR UTAMA

Perancangan Interior Kantor Pusat PT Pelindo 3 (Persero) dengan Penerapan Konsep Seni Nusantara untuk Peningkatan Efisiensi dan Produktifitas Kerja

BAB 4 HASIL & PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebagai denah khusus dengan tujuan pendalaman lebih pada kedua bidang

METODE DESAIN. 3.1 Metode Pengumpulan Data

Bab IV. Konsep Perancangan

BAB IV KONSEP DESAIN. Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan

PERANCANGAN INTERIOR GEDUNG PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Desain Interior SMP Negeri untuk membentuk Karakter Disiplin Siswa

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DESAIN

LAMPIRAN 1 PERAN ENERGI DALAM ARSITEKTUR

Desain Interior Clubhouse dengan Nuansa Modern Natural


KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA

MATA DIAFRAGMA VISUALISASI DENAH DENAH STUDIO

BAB 4 KONSEP PERANCANGAN


Desain Interior Hotel Alila dengan Langgam Modern Luxury Nuansa Budaya Jawa

MAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang. meningkatkan jumlah pengunjung/wisatawan

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 6, No.1, (2017) ( X Print) F-1

Perancangan Perpustakaan Umum dengan Pendekatan Arsitektur Hybrid

Bab 4 KONSEP PERENCANAAN DESAIN

b e r n u a n s a h i jau

PERANCANGAN VERTIKAL GARDEN UNTUK KANTOR PLN AJP SURAKARTA (DP3A)

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Taman

BAB IV. KONSEP PERANCANGAN

Merancang Kampung Binaan bagi Pemulung TPA Njawar Benowo dengan Tema Bangkit

hunian lama, BERNYAWA BARU Fotografer Lindung Soemarhadi

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN CATATAN DOSEN PEMBIMBING HALAMAN PENGANTAR PERNYATAAN ABSTRAK DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL

BAB III KONSEP PERANCANGAN

Studi Antropometri TEMPAT DUDUK HAIR TREATMENT

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. kehidupan modern dengan tuntutan kebutuhan yang lebih tinggi. Seiring

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V PENUTUP. masyarakat. Perancangan interior bertema Fragment of Spirit dengan gaya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

DAFTAR GAMBAR Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar A Gambar Gambar Gambar 2.18.

SAINS ARSITEKTUR II GRAHA WONOKOYO SEBAGAI BANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN DI IKLIM TROPIS. Di susun oleh : ROMI RIZALI ( )

PENILAIAN KRITERIA GREEN BUILDING PADA GEDUNG REKTORAT ITS

Desain Interior Hotel Resort Papuma bertema Postmodern budaya Jawa dengan nuansa Tropis

BAB III PERANCANGAN RUMAH SAKIT ANAK DI BANDUNG

SAINS ARSITEKTUR II BANGUNAN ARSITEKTUR YANG RAMAH LINGKUNGAN MENURUT KONSEP ARSITEKTUR TROPIS. Di susun oleh : FERIA ETIKA.A.

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV KONSEP STYLE DESAIN INTERIOR

BAB IV ANALISA PROYEK. Peranan Praktikan dalam mengerjakan proyek ini adalah sebagai junior designer 2

Desain Interior Restoran Bebek Sinjay Madura Berkonsep Tradisional dengan Pendekatan Budaya Madura

BAB V KONSEP PERENCANAAN. 5.1 Konsep Desain

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (2016) ( X Print) F-330

BAB III TINJAUAN KHUSUS

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

DESAIN RUANG PERPUSTAKAAN Oleh : Wanda Listiani, S.Sos 1 dan Novalinda, ST 2

Re-Desain Interior Showroom Toyota Auto2000 Dengan Langgam Futuristik Family

Konsep BAB V KONSEP. 5.1 Kerangka Konsep. 5.2 Konsep Young Dynamic

BAB V KONSEP. 30

Perancangan Ulang Interior Terminal Keberangkatan Bandar Udara Syamsudin Noor

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Studi aktifitas dan kebutuhan ruang

Keselarasan antara Baru dan Lama Eks-Bioskop Indra Surabaya

HASIL PERANCANGAN ... BAB IV. 4.1 Deskripsi Umum Projek

Desain Interior Maternity Care Centre dengan Nuansa Natural Modern

BAB V HASIL RANCANGAN

berfungsi sebagai tempat pertukaran udara dan masuknya cahaya matahari. 2) Cross Ventilation, yang diterapkan pada kedua studi kasus, merupakan sistem

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. adalah High-Tech Of Wood. Konsep High-Tech Of Wood ini memiliki pengertian

Desain Interior Museum Teknologi Apple dengan Langgam Eklektik

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. kendaraan dan manusia akan direncanakan seperti pada gambar dibawah ini.

Transkripsi:

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 6, No.2, (2017) 2337-3520 (2301-928X Print) G 304 Desain Interior Kantor PT. Terminal Teluk Lamong dengan Konsep Green Port Modern untuk Meningkatkan Profesionalisme Kerja Bella Paramastri Departemen Desain Interior, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail: paramastribella@gmail.com Abstrak Kantor merupakan salah satu sarana yang paling penting bagi sebuah perusahaan. Penataan ruang yang baik pada sebuah kantor, dapat memberikan kenyamanan bagi para pengguna kantor, terutama karyawan, sehingga dapat meningkatkan produktifitas kerja. Selain itu, dengan perancangan desain interior yang baik dan sesuai dengan citra perusahaan, maka dapat meningkatkan nilai sebuah perusahaan. Saat ini, terdapat banyak perusahaan yang bergerak pada bidang terminal peti kemas di Surabaya. Salah satu perusahaan yang bergerak pada bidang terminal peti kemas adalah PT. Terminal Teluk Lamong, yang merupakan anak perusahaan dari PT. Pelindo III, sebagai salah satu pelabuhan internasional yang siap menjadi pintu masuk dan keluar pelaku ekonomi di Jawa Timur dan Indonesia bagian timur. Maka dari itu, diperlukan perancangan desain interior kantor PT. Terminal Teluk Lamong yang sesuai dengan visi, misi, dan citra perusahaan, serta efisiensi atau pemanfaatan ruang untuk memaksimalkan fungsi ruang. Selain itu, penggabungan beberapa elemen interior agar menciptakan sebuah desain interior yang dapat memberikan kenyamanan, serta mencerminkan semangat transparansi untuk ethos kerja yang inovatif, efisien, dan jujur, sehingga dapat meningkatkan profesionalisme kerja karyawan PT. Terminal Teluk Lamong. Perancangan desain interior kantor dengan konsep green port modern, diharapkan dapat meningkatkan citra perusahaan. Dengan penerapan konsep berbasis green design pada desain interior kantor, diharapkan dapat membantu pencapaian visual norma green port yang merupakan citra perusahaan PT. Terminal Teluk Lamong, dengan mengutamakan faktor keramahan terhadap lingkungan. Dipadukan dengan konsep modern, dengan ciri-ciri utama, yaitu form follow function, diharapkan dapat menjadikan kantor PT. Terminal Teluk Lamong sebagai tempat kerja yang profesional. Kata Kunci PT. Terminal Teluk Lamong, desain interior, kantor, green-design, modern. K I. PENDAHULUAN ANTOR merupakan salah satu sarana yang paling penting bagi sebuah perusahaan. Kantor dibutuhkan perusahaan sebagai tempat untuk penyelenggaraan kegiatan, seperti pengumpulan, pencatatan, pengolahan, penyimpanan, maupun pendistribusian data. Penataan ruang yang baik pada sebuah kantor, dapat memberikan kenyamanan bagi para pengguna kantor, terutama karyawan, sehingga dapat meningkatkan produktifitas kerja. Selain itu, dengan perancangan desain interior yang baik dan sesuai dengan citra perusahaan, maka dapat meningkatkan nilai sebuah perusahaan. Salah satu perusahaan yang bergerak pada bidang terminal peti kemas adalah PT. Terminal Teluk, sebagai salah satu pelabuhan internasional yang siap menjadi pintu masuk dan keluar pelaku ekonomi di Jawa Timur dan Indonesia bagian timur. Terminal Teluk Lamong dirancang sebagai pelabuhan semi-otomatis yang bisa menjawab kebutuhan laju perekonomian yang semakin cepat. Tidak hanya sebagai pelabuhan yang modern dan berkinerja tinggi, Terminal Teluk Lamong ditargetkan menjadi pelabuhan hijau atau green port pertama di Indonesia. Fokus pembangunan dan operasional di pelabuhan Teluk Lamong dipastikan mengutamakan faktor keramahan terhadap lingkungan, baik dalam hal pemanfaatan energi, hingga pengolahan sampah dan air. Berdasarkan penjelasan di atas, maka diperlukan perancangan desain interior kantor PT. Terminal Teluk Lamong yang sesuai dengan citra perusahaan, serta efisiensi dan pemanfaatan ruang untuk memaksimalkan fungsi ruang. Selain itu, penggabungan beberapa elemen interior agar menciptakan sebuah desain interior yang dapat memberikan kenyamanan, serta mencerminkan semangat transparansi untuk ethos kerja yang inovatif, efisien, dan jujur, sehingga dapat meningkatkan profesionalisme kerja karyawan PT. Terminal Teluk Lamong. II. STUDI PUSTAKA A. Kantor Penataan ruang kantor dapat mempengaruhi kinerja karyawan. Dengan tata ruang kantor yang efektif dan efisien dengan menggabungkan berbagai elemen interior, dapat meningkatkan kenyamanan, serta profesionalisme kerja karyawan. Menurut Quible (2001), ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam merancang tata ruang kerja yang efektif, diantaranya: [1] 1. Menganalisis hubungan antara peralatan, informasi, dan pegawai dalam arus kerja. 2. Mengondisikan arus kerja agar bergerak dalam bentuk garis lurus dan meminimalisir kemungkinan terjadinya crisscrossing dan backtracking. 3. Pegawai maupun tim kerja yang melakukan pekerjaan serupa harus ditempatkan dalam area yang berdekatan.

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 6, No.2, (2017) 2337-3520 (2301-928X Print) G 305 4. Pegawai maupun divisi yang berhubungan dengan publik harus ditempatkan berdekatan dengan pintu masuk kantor. 5. Pegawai maupun tim kerja yang membutuhkan konsenterasi harus ditempatkan di ruang kerja yang suasananya lebih tenang. 6. Alokasi ruang harus berdasarkan posisi, pekerjaan yang dilakukan, dan peralatan khusus yang diperlukan masing-masing individu. 7. Furnitur dan peralatan harus sesuai dengan kebutuhan. 8. Lorong harus nyaman dan lebar untuk mengantisipasi pergerakan yang efisien dari pekerja. 9. Pertimbangan keamanan harus diberikan prioritas tinggi. 10. Area terbuka yang besar lebih efisien dibandingkan ruangan kecil yang tertutup. 11. Provisi yang tepat bagi pencahayaan, dekorasi, AC, kelembaban, dan kontrol suara. 12. Memperhatikan kebutuhan perluasan kantor di masa datang. 13. Pekerjaan harus datang pada pegawai, bukan sebaliknya. Berikut merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi tata ruang kerja, diantaranya: [2] 1. Cahaya, penerangan yang cukup dan memancar dengan tepat akan menambah efisiensi kerja para karyawan 2. Warna, warna yang tepat dapat mencegah kesilauan yang mungkin timbul karena cahaya yang berlebihan. 3. Udara, mengenai faktor udara, yang terpenting adalah suhu udara dan banyaknya uap air pada udara itu sendiri (kelembapan). 4. Suara, ruangan kantor sejauh mungkin dijauhkan dari sumber kebisingan. Jika perlu digunakan bahan peredam suara pada langit atau dinding ruangan. Green Port Menurut Tiedo Vellinga (2011), jika dilihat dari sudut pandang administrator, konsep green port adalah sebagai berikut: [3] 1. Perencanaan tata ruang dari pelabuhan dalam lingkungannya, 2. Manajemen modal, 3. Manajemen informasi, 4. Kualitas lingkungan, meliputi air, tanah, udara, dan sebagainya, 5. Perubahan iklim, dan 6. Nilai-nilai alam; landscape dan kualitas hidup. Menurut Thomas Ari (2017), konsep green port memiliki tujuan pengelolaan pelabuhan yang lebih baik, berdasarkan Standard Operating Procedure (SOP), dalam hal ini perubahan habit/kebiasaan kerja, urutan kerja, serta target kerja karyawan. Dengan penerapan konsep green port diharapkan kantor PT. Terminal Teluk Lamong dapat memberikan pelayanan yang lebih bersih, lebih cepat, lebih hemat, lebih efisien, lebih modern, dan transparan. Suasana kerja berhubungan langsung dan sangat mempengaruhi terciptanya Standard Operating Procedure yang lebih baik. Konsep green port diterapkan pada desain interior kantor dengan berbasis green-design, yaitu pendekatan perencanaan interior bangunan yang berusaha meminimalisasi berbagai pengaruh membahayakan bagi kesehatan manusia maupun lingkungan. Usaha green-design memiliki manfaat-manfaat bagi pengguna, diantaranya bangunan lebih tahan lama, hemat energi, perawatan bangunan menjadi minimal, lebih nyaman untuk ditinggali, serta lebih sehat bagi pengguna. [4] III. URAIAN PENELITIAN A. Metode Pengumpulan Data Dalam tahap pengumpulan data dapat terbagi menjadi dua bagian, yaitu: 1. Data Primer Data primer berupa data keadaan real hasil survey lapangan. Survey dilakukan dengan mengamati objek secara langsung dan membandingkan objek dengan kajian yang sama. 2. Data Sekunder Data sekunder merupakan hasil studi tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan kantor dan obyek desain. Dalam tahap pengumpulan data dilakukan melalui beberapa metode pengambilan data, yaitu: 1. Observasi Dalam melakukan observasi, peneliti menggunakan observasi terbuka dimana dalam melakukan pengumpulan data menyatakan sebenarnya kepada sumber data bahwa sedang melakukan penelitian. 2. Wawancara Untuk mendapatkan informasi dalam penelitian ini, wawancara dilakukan dengan 7 karyawan dari berbagai tingkat, departemen, dan divisi, dengan konteks penelitian yang sekiranya dapat membantu memberikan informasi. Metode Analisa Data Metode yang digunakan dalam pengolahan data adalah metode induktif, deduktif, dan komparatif. Metode deduktif dengan cara mengumpulkan semua data yang ada kemudian dianalisis berdasarkan literatur dan kemudian diambil kesimpulannya. Metode deduktif merupakan metode mengolah dan menganalisa data-data yang bersifat umum, kemudian menganalisa kembali data-data tersebut menjadi bersifat lebih khusus yang sesuai dengan judul desain. Metode komparatif merupakan metode menggabungkan data untuk melakukan perbandingan data- data yang ada. Selanjutnya membentuk data-data tersebut sesuai dengan konsep desain. C. Metode Desain Metode desain ditunjukkan dalam Gambar 1.

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 6, No.2, (2017) 2337-3520 (2301-928X Print) G 306 Konsep Mikro 1) Plafon Gambar 4. Ilustrasi Plafon Plafon menggunakan material gipsum polos agar memberikan kesan bersih dan terang pada ruangan. Terdapat drop ceiling pada ruangan tertentu untuk memberikan kesan yang lebih mewah. 2) Dinding Gambar 1. Bagan Proses Desain Sumber: Penulis (2016) A. Konsep Makro IV. KONSEP DESAIN Gambar 5. Ilustrasi Dinding Material kaca digunakan pada beberapa area atau ruangan yang kecil atau sempit agar terkesan luas, serta sebagai aksentuansi agar ruangan tidak monoton. Menggunakan partisi dengan material gipsum pada area atau ruangan yang membutuhkan privasi dengan finishing cat berwarna terang. Gambar 2. Ilustrasi Modern Desain 1) Modern Sedikit atau tidak ada hiasan; adapun hiasan atau ornamen yang digunakan tetap menyesuaikan dengan corporate image perusahaan dan tidak terlalu mencolok. Menggabungkan layout open-plan dan closed-plan untuk meningkatkan keamanan atau security control bagi para pengguna kantor, terutama karyawan. Ruang dibuat seefisien mungkin agar dapat memaksimalkan dan memanfaatkan seluruh area yang ada, serta seluruh kebutuhan ruang terpenuhi. 3) Lantai Gambar 6. Ilustrasi Lantai Menggunakan gabungan layout open-plan dan closed-plan, sehingga lantai menggunakan satu jenis, kecuali pada area tertentu, agar ruangan tidak terlalu ramai dan tidak mengganggu kinerja karyawan. 4) Furnitur Gambar 3. Ilustrasi Green-design 2) Green-design Menggunakan material yang hemat energi, tidak berpolusi dan tidak beracun, serta ramah lingkungan untuk furnitur dan berbagai elemen estetis lainnya. Menambahkan fasilitas indoor garden, yang dapat berfungsi selain untuk sarana refreshing karyawan, penggunaan tanaman dalam ruangan dapat memberikan kesan sejuk dan nyaman. Penggunaan tanaman buatan sebagai alternatif. Gambar 7. Ilustrasi Furnitur Menggunakan furnitur dengan bentukan ringan agar memberikan kesan modern, namun tetap mengedepankan kenyamanan pengguna, serta memberikan kesan lapang pada sebuah ruangan.

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 6, No.2, (2017) 2337-3520 (2301-928X Print) G 307 5) Warna agar privasi dan keamanan tetap terjaga. Akses utama yang dapat digunakan oleh publik adalah lift dan front-tangga. Gambar 8. Ilustrasi Warna Warna yang digunakan adalah warna-warna monokrom atau netral yang tidak mencolok. Warna yang sesuai dengan corporate image PT. Terminal Teluk Lamong, yaitu dark steel blue, light olive drab, dan dim gray. 6) Pencahayaan Gambar 9. Ilustrasi Pencahayaan Menggunakan pencahayaan alami; didapat dari penempatan jendela yang ada di ruangan, serta pencahayaan buatan; menggunakan lampu. Lampu yang digunakan adalah lampu hemat energi, seperti lampu led dan lampu neon. Warna general lighting adalah putih agar memberikan kesan cerah pada ruangan. V. DESAIN AKHIR Gambar 11. Denah Ruang Staf Pada area staf menggunakan layout open-plan dengan workspace yang terdiri dari 6 karyawan pada tiap island. Pada ruang dept. head menggunakan dinding kaca agar ruangan tetap terasa lapang dan menyesuaikan dengan semangat transparansi bagi setiap karyawan. Sedangkan area div. head dipisahkan dengan menggunakan partisi kayu dan storage yang digunakan pula sebagai tempat penyimpanan. Penerapan indoor garden pada ruang staf terlihat pada salah satu pilar yang diletakkan berbagai tanaman dinding. Selain itu, penggunaan tanaman merambat pada partisi pemisah untuk area foto copy. Gambar 10. Denah Keseluruhan PT. Terminal Teluk Lamong merupakan sebuah terminal operator yang padat setiap harinya. Setiap saat banyak pengunjung sebagai tamu ataupun customer berdatangan. Maka dari itu, diperlukan sirkulasi yang baik untuk meningkatkan keamanan di kantor PT. Terminal Teluk Lamong. Penempatan area resepsionis berada di sebelah kanan setelah pintu, sehingga resepsionis dapat dengan mudah mengetahui dan mengawasi pengunjung/tamu kantor yang mengakses lift. Cust. meeting room diletakkan di area tengah, sehingga dapat diakses dengan mudah bagi para customer saat datang. Cafetaria dan area olahraga diletakkan pada ujung gedung dan dibatasi dengan sekat agar tidak mengganggu ketenangan pengunjung/tamu kantor. Area publik terdiri dari lobby, indoor garden, mini library, area atm, serta cafetaria. Area publik dapat diakses oleh siapa saja, termasuk karyawan dan pengunjung/tamu kantor. Area semi publik dibatasi oleh sekat berupa dinding atau partisi Gambar 12. Perspektif Ruang Staf Pada island workspace untuk para staf menggunakan warna cerah yang diharapkan dapat menjaga semangat karyawan saat bekerja, serta penggunaan warna identitas perusahaan sebagai aksentuasi. Gambar 13. Denah Ruang Rapat Departemen Pada ruang rapat departemen terminal operation disediakan meja rapat dengan kapasitas 8 orang. Untuk memaksimalkan

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 6, No.2, (2017) 2337-3520 (2301-928X Print) G 308 area yang ada pada ruang rapat departemen, maka ditambahkan dengan bench berbentuk storage pada salah satu sisi ruangan dengan kapasitas 6 orang. Selain sebagai tempat duduk, bench-storage dapat digunakan pula sebagai tempat penyimpanan barang-barang yang dibutuhkan saat rapat. Gambar 14. Perspektif Ruang Rapat Departemen Pada ruang rapat departemen, menggunakan wallpaper pada dinding dengan warna yang tidak mencolok dan menyesuaikan dengan warna identitas perusahaan. Pada dinding utama ruangan yang berada di tengah, terdapat partisi timbul berbentuk lengkungan yang menyerupai ombak menggunakan material finishing hpl doff putih. Sedangkan pada bagian tengah partisi menggunakan finishing hpl glossy putih yang sekaligus dapat digunakan sebagai papan tulis. Penggunaan warna putih agar dapat memberikan ketenangan pada ruangan, serta ruangan tetap terlihat terang. diletakkan di belakang tulisan nama perusahaan. Pada area duduk dibuat menyerupai pulau dengan membagi area duduk menjadi beberapa pulau, mengadaptasi dari negara Indonesia yang merupakan negara kepulauan. VI. KESIMPULAN Dengan perancangan desain interior kantor yang baik, maka diharapkan Standard Operating Procedure (SOP) kerja karyawan yang lebih baik dapat tercapai dan memberikan kenyamanan kerja bagi karyawan, sehingga profesionalisme kerja karyawan meningkat. Hal ini dilakukan dengan perubahan layout workspace yang sesuai dengan hubungan antar ruang, serta penambahan beberapa furnitur untuk mendukung kinerja karyawan. Penerapan konsep green port berbais green-design mendukung citra perusahaan sebagai terminal yang berwawasan ramah lingkungan. DAFTAR PUSTAKA [1] Quible, Zane K. 2001. Administrative Office Management: An Introduction. New Jersey: Prentice Hall. [2] Thomas Ari, Caesario, dan Okta Putra. 2016. Perancangan Interior Kantor Pusat PT Pelindo 3 (Persero) dengan Penerapan Konsep Seni Nusantara untuk Peningkatan Efisiensi dan Produktifitas Kerja. Jurnal Desain Interior. Vol. 1, No. 1: ISSN 2527-2853. [3] Vellinga, Tiedo. 2011. Green Ports: Fiction, condition, or foregone conclusion?. Ports and Waterways. Faculty of Civil Engineering and Geosciences, TU Delft. [4] Sri Rachmayanti dan Christianto Roesli. Green Design dalam Desain Interior dan Arsitektur. Humaniora. Vol. 5, No. 2:930-939. Gambar 15. Denah Lobby Pada area lobby, terdapat area resepsionis dan area duduk bagi para pengunjung atau tamu. Area resepsionis berada di bagian kanan setelah pintu masuk agar dapat memudahkan resepsionis untuk mengetahui siapa saja tamu yang datang dan mengakses lift untuk naik ke lantai atas. Gambar 16. Perspektif Lobby Pada area resepsionis terdapat partisi timbul dengan menggunakan material kayu yang menunjukkan identitas perusahaan dan dipadukan dengan hidden lamp yang