BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu masalah yang dihadapi Negara Indonesia saat ini adalah penanganan terhadap rendahnya kualitas sumber daya manusia. Jumlah sumber daya manusia yang besar apabila dapat di gunakan dengan baik dan benar akan bermanfaat untuk menunjang pembangunan nasional yang berkelanjutan. Melimpahnya sumber daya manusia yang ada di Negara ini mengharuskan berfikir dengan keras yaitu bagaimana dapat memanfaatkan sumber daya manusia yang masih rendah baik dilihat dari kemampuan intelektualnya maupun keterampilan teknis yang dimilikinya. Pentingnya Manajemen Sumber Daya Manusia untuk meningkatkan performa karyawan dibeberapa perusahaan besar bahkan mengharuskan para manajer tersebut untuk mengikuti training di beberapa tempat training. Ini pengalaman yang penting mengingat bahwa dalam tugasnya kelak sang manajer bakal berhubungan banyak dengan unit-unit tersebut sehingga perlu memahami pola kerjanya sedetail mungkin. Karyawan merupakan kunci penentu keberhasilan perusahaan. Untuk itu setiap karyawan selain dituntut untuk memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan, juga harus mempunyai pengalaman, motivasi, disiplin diri, dan semangat kerja tinggi, sehingga jika kinerja karyawan perusahaan baik maka kinerja perusahaan juga meningkat yang menuju pada pencapaian tujuan perusahaan. Sumber daya tepenting suatu perusahaan atau organisasi adalah sumber daya manusia yaitu orang yang telah memberikan tenaga, bakat, kreatifitas dan usaha mereka kepada organisasi (Handoko, 1997:233). Oleh karena itu, kemajuan suatu perusahaan dapat di tentukan dari sumber daya manusia yang mampu menampilkan kinerja terbaik dari setiap individu. Untuk itu setiap perusahaan perlu memperhatikan dan mengatur keberadaan karyawannya sebagai usaha meningkatkan kinerja yang baik. Apabila individu dalam perusahaan yaitu sumber daya manusianya dapat 1
berjalan efektif maka perusahaan tetap berjalan efektif (Ghoniyah dan Masurip, 2011:119) Keberhasilan suatu perusahaan ini dipengaruhi oleh kinerja karyawan (job performance) atau hasil kerja yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melakukan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Karyawan merupakan sumber daya yang penting bagi perusahaan, karena memiliki bakat, tenaga, dan kreativitas yang sangat dibutuhkan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya. Keberhasilan suatu organisasi dipengaruhi oleh kinerja karyawan. Kinerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melakukan tugas sebagai tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Faktor yang mempengaruhi kinerja adalah kemampuan dan faktor motivasi. Setiap organisasi maupun perusahaan akan berusaha untuk meningkatkan kinerja karyawan untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Berbagai cara ditempuh untuk meningkatkan kinerja karyawan untuk mencapai tujuan organisasi misalnya melalui pendidikan dan pelatihan, pemberian kompensasi dan motivasi serta menciptakan lingkungan kinerja yang baik. (Masrukhin dan Waridin, 2006) Kinerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melakukantugas sesuai tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Faktor yang mempengaruhi kinerja adalah kemampuan dan faktor motivasi. Setiap organisasi maupun perusahaan akan berusaha untuk meningkatkan kinerja karyawan untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Berbagai cara ditempuh untuk meningkatkan kinerja karyawan misalnya melalui pendidikan dan pelatihan, pemberian kompensasi dan motivasi serta menciptakan lingkungan kerja yang baik (Masrukhin dan Waridin, 2006) Kinerja karyawan sangat penting untuk perusahaan atau organisasi tersebut karena kinerja karyawan dapat mempengaruhi eksistensi perusahaan tersebut. Hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam 2
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara, 2009:67). Diharapkan dengan kinerja karyawan yang baik maka perusahaan dapat bersaing dengan perusahaan lain. Performance atau kinerja merupakan hasil atau keluaran dari suatu proses (Nurlaila, 2010:71). Menurut pendekatan perilaku dalam manajemen, kinerja adalaha kuantitas atau kualitas sesuatu yang dihasilkan atau jasa yang diberikan oleh sesorang yang melakukan pekerjaan (Luthans, 2005:165) Kinerja merupakan prestasi kerja, yaitu perbandingan antara hasil kerja dengan standar yang ditetapkan (Dessler, 2000:41). Kinerja adalah hasil kerja baik secara kualitas maupun kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas sesuai tanggung jawab yang diberikan (Mangkunegara, 2002:22) Menurut mangkunegara (2009:67) faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja adalah faktor kemampuan (ability) dan faktor motivasi (motivation). Teori tersebut berarti suatu organisasi, khususnya perusahaa harus memiliki pengurus yang memiliki kemampuan mengelola segala kegiatan koperasi dengan baik kemudian dengan motivasi yang tinggi agar dapat memaksimalkan kemampuan yang dimiliki. Prawirosentono (1999:27) mengemukakan sebagai berikut : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja antara lain sebagai berikut : (1) Efektivitas dan Efisiensi (2) Otoritas / Wewenang. (3) Disiplin. (4) Inisiatif Menurut Luthans dalam Susanto (2006:11), budaya organisasi adalah normanorma dan nilai-nilai yang mengarahkan perilaku anggota organisasi. Setiap anggota akan berperilaku sesuai dengan budaya yang akan berlaku agar diterima oleh lingkungannya. Budaya yang produktif adalah budaya yang dapat menjadikan organisasi menjadi kuat dan dapat mencapai tujuan perusahaan. Budaya organisasi dapat mencerminkan bagaimana karyawan melakukan pekerjaan dalam organisasi tersebut dan dapat pula mencerminkan budaya kerja. Antara individu dengna budaya di dalam sebuah organisasi sangat penting untuk disesuaikan karena dapat mempengaruhi kinerja karyawan. Seperti dalam penelitian 3
Chatman dan Bersade (1997) dan Bintoro (2002) menyatakan bahwa budaya organisasi yang kuat dapat meningkatkan kinerja organisasi. Menurut Ibrahim (2010) budaya organisasi secara harfiah terdiri dari dua kata, yaitu budaya dan organisasi. Kata budaya berasal dari Bahasa sansekerta budhayah bentuk jamah dari budhi yang artinya akal atau segala sesuatu yang berkaitan dengan akal pikiran, nilai-nilai dan sikap mental. Budhi daya berarti memberdayakan budi sebagaimana alam Bahasa inggris dikenal culture yang artinya mengolah atau mengerjakan sesuatu yang kemudian berkembang sebagai cara manusia mengaktualisasikan rasa (value), karsa (creativity), dan karya-karyanya (performance). Budaya organisasi dan motivasi merupakan bagian dari faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terciptanya kinerja karyawan. Budaya yang kurang kondusif dan motivasi karyawan yang rendah dapat mengakibatkan rendahnya kinerja karyawan yang ada dalam perusahaan. Malthis dan Jackson (2001:89) mengemukakan motivasi merupakan hasrat di dalam seseorang yang menyebabkan orang tersebut melakukan tindakan.. Jadi motivasi mempermasalahkan bagaimana caranya mengarahkan daya dan potensi anggota agar mau bekerja sama secara prodktif, berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya oleh perusahaan. Dorongan pihak atasan sangat dibutuhkan oleh anggotanya untuk meningkatkan semangat kerja karyawan melalui motivasi untuk mencapai tujuan perusahaan. Menurut Wibowo (2011:379) motivasi merupakan dorongan terhadap serangkaian proses perilaku manusia pada pencapaian tujuan. Sedangkan elemen yang terkandung dalam motivasi meliputi unsur membangkitkan, mengarahkan, menjaga, menunujukkan intesitas, bersifat terus-menerus dan adanya tujuan. Menurut (Sihotang : 2007) Motivasi berasal dari kata motivation, yang artinya dorongan daya batin, sedangkan to motivate artinya mendorong untuk berperilaku atau berusaha. 4
Motivasi berhubungan dengan : - Arah dari perilaku - Kekuatan respon (usaha) untuk bertindak. - Ketahanan perilaku dalam kurun waktu tertentu - Motivasi berhubungan erat dengan perilaku dan prestasi. Heller (1998:6) menyatakan bahwa motivasi adalah keinginan untuk bertindak. Ada pendapat bahwa motivasi harus diinjeksi dari luar, tetapi sekarang semakin dipahami bahwa setiap orang termotivasi oleh beberapa kekuatan yang berbeda. Dalam pekerjaan kita perlu mempengaruhi bawahan untuk menyelaraska motivasinya dengan kebutuhan organisasinya. Motivasi dapat mempengaruhi sumber daya manusia untuk bekerja secara optimal agar dapat mencapai tujuan perusahaan, karena motivasi adalah salah satu faktor dari kinerja karyawan. PT. Astra Internasioal Tbk. Didirikan pada tahun 1957 dengan nama PT. Astra International Incorporated. Pada tahun 1990, Perseroan mengubah namanya menjadi PT. Astra International Tbk. Perusahaan ini telah tercatat di Bursa Efek Jakarta sejak tanggal 4 April 1990. Saat ini mayoritas kepemilikan sahamnya dimiliki oleh Jardine Cycle & Carriage s sebesar 50,1 %. Saat ini Astra bergerak dalam enam bidang usaha yaitu : Otomotif, Jasa Keuangan, Alat Berat Pertambangan dan Energi, Agribisnis, Teknologi Informasi, Infrastruktur dan Logistik. Pada 31 Desember 2011 jumlah karyawan yang tercatat di Perseroan dan anak perusahaannya adalah 112.003 orang, meningkat sebesar 20% dari tahun sebelumnya. Total jumlah karyawan, termasuk perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities mencapai 168.703, meningkat 16% dari tahun sebelumnya, Jumlah tersebut tersebar di 158 perusahaan. Selama lebih dari 50 tahun, Astra telah memberikan andil dan berpartisipasi dalam membangun ekonomi Indonesia. Astra juga telah berhasil membangun diri 5
sebagai salah satu konglomerat usaha terbesar dan terpercaya di negeri ini. Kesetiaan Astra terhadap visi jangka panjang untuk mengelola usahanya dengan mengedepankan pembangunan kompetensi melalui pengembangan sumber daya manusia, struktur sosial keuangan, kepuasan pelanggan dan efisiensi, serta tanggung jawab perusahaan terhadap masalah-masalah sosial dan lingkungan, telah menghasilkan sejumlah penghargaan dan pengakuan dari baik komunitas lokal maupun internasional. Tapi yang lebih penting lagi, hal-hal tersebut telah menghasilkan komitmen dan dedikasi yang mendalam dari para karyawannya. Dalam tiap dekade perjalanannya, Astra selalu mendedikasikan diri kepada implementasi produk, jasa, dan tanggung jawab sosial perusahaan yang berkesinambungan yang mana kesemuanya tersebut telah mengukir citra yang positif di hati masyarakat dan mencetak jejak abadi dalam perjalanan sejarah dan masa depan Astra. Bercermin dari ini, maka sudah sampai pada waktunya dan juga sudah sepantasnya Astra mengambil langkah untuk melestarikan dan memaparkan kisahnya kepada bukan hanya kepada tiap generasi dari individu-individu Astra, namun juga kepada khalayak ramai. Tabel 1.1 Data Penjualan 4 Bulan Terakhir 3 cabang PT. Astra Daihatsu (Dalam Bentuk Unit) : Penjualan Januari 2016 Februari 2016 Maret 2016 April 2016 Total Cabang Jl. Ahmad Yani 170 176 134 155 635 Cabang Arif Margono 70 70 59 54 253 Cabang Pasuruan 92 65 74 81 312 Sumber : Data Penjualan PT. Astra Daihatsu Januari 2016 April 2016 PT. Astra Daihatsu sendiri setiap karyawan sangat patuh pada peraturan jadi atasan selalu mengingatkan tanggung jawab setiap karyawannya karena apabila karyawan sampai lengah dari tanggung jawabnya akan mempengaruhi kinerja perusahaan. 6
Permasalahan penting yang dihadapi perusahaan adalah bagaimana pemimpin dapat meningkatkan kinerja karyawannya agar dapat membantu mencapai tujuan perusahaan. Permasalahan mengingatkan kinerja karyawan sangat terkait dengan bagaimana pemimpin dapat mengembangkan budaya organisasi dengan baik serta bagaimana cara memotivasi karyawan agar bekerja sesuai dengan ketentuan yang ada dan karyawan bekerja optimal sehingga dapat mencapai tujuan organisasi. Motivasi yang diberikan PT. Astra Daihatsu cukup signifikan, perusahaan sendiri memprioritaskan karyawan yang bekerja sesuai standar perusahaan, apabila terdapat karyawan yang terganggu kinerjanya maka perusahaan melakukan motivasi kerja berupa pelatihan untuk di bina guna meningkatkan kinerja karyawan tersebut, dan untuk karyawan yang telah bekerja dengan baik maka pendapatan karyawan tersebut bertambah sesuai kinerja yang dia capai dan juga kurangnya kerja sama dalam rekan kerja apabila mengerjakan suatu pekerjaan tertentu, dan para pekerja pun cenderung hanya bekerja untuk kinerja sendiri dan kurang membantu antar sesama pekerja. Budaya Organisasi yang di gunakan PT. Astra Daihatsu dengan membagi tugas sudah cukup baik tetapi dari budaya organisasi tersebut masih ada karyawan yang mengerjakan tugasnya tidak sesuai dengan tugas yang sudah diberikan oleh pemimpin sebelumnya, dengan begitu dapat mempengaruhi kinerja karyawan yang diharapkan oleh perusahaan tetapi masih ada karyawan yang menegerjakan tugasnya tidak sesuai dengan tugas yang sudah diberikan, akibat dari tugas yang tidak sesuai tersebut maka kinerja PT. Astra Daihatsu menurun. Kinerja karyawan PT. Astra Daihatsu selalu mengalami pasang surut, yang berarti perusahan mengalami prestasi yang baik untuk mencapai tujuan karyawan terkadang mengalami kejenuhan dengan pekerjaan yang ada saat ini dan akhirnya dapat berpengaruh terhadap kualitas kinerja karyawan tersebut. Ukuran kinerja pada perusahaan ini adalah dengan memberikan pelayanan dengan baik kepada anggota, tetapi di perusahaan saat ada anggota yang datang masih ada yang tidak langsung dilayani. Menurunnya kinerja karyawan dapat mempengaruhi tujuan dari organisasi 7
sehingga organisasi harus dapat mengatasi permasalahan yang terjadi agar karyawan dapat meningkatkan kinerjanya dan dapat membantu tujuan dari organisasi. Fenomena dari perusahaan PT. Astra Daihatsu sekarang ini yang sering terkendala beberapa faktor diantara nya : Harus bekerja di bawah tekanan di karenakan harus memenuhi target perusahaan, jika tidak maka di berlakukan pengawasan sampai mendapat konsumen atau pelanggan. Dari sekian banyak sales banyak pula yang takut terhadap penolakan terutama jika sales tersebut belum memnuhi target penjualan, maka dari itu dibutuhkan motivasi untuk memenuhi target. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas menyangkut faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja seperti budaya organisasi dan motivasi kerja, maka dari itu diperlukan sebuah penelitian dengan tema Pengaruh Budaya Organisasi dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan PT. Astra Daihatsu Malang Tbk. 8
B. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana deskripsi budaya organisasi, motivasi dan kinerja pada karyawan? 2. Apakah Budaya Organisasi dan motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan? 3. Variabel manakah diantara Budaya Organisasi dan Motivasi yang berkontribusi terbesar dalam mempengaruhi kinerja karyawan? C. TUJUAN PENELITIAN 1. Mendeskripsikan Kinerja, Budaya Organisasi dan Motivasi pada Instansi. 2. Menganalisis pengaruh budaya organisasi dan motivasi pada kinerja karyawan Instansi. 3. Menganalisis pengaruh motivasi pada kinerja karyawan. D. MANFAAT PENELITIAN Manfaat penelitian ini diharapakan dapat berguna bagi : 1. Untuk Perusahaan Diharapakan hasil dari penelitian ini dapat menjadi masukan bagi perusahaan dan sebagai kebijakan berkaitan dengan variabel Budaya Organisasi, Motivasi dan Kinerja Karyawan. 2. Untuk Peneliti Selanjutnya Diharapakan hasil penelitian ini dapat menjadi acuan dan wacana mengenai pengaruh Budaya Organisasi, Motivasi, dan Kinerja Karyawan. dan mempertimbangkan variabel lain diluar yang sudah masuk dalam penelitian ini. 9
E. BATASAN MASALAH Dalam penelitian ini memberikan batasan agar pokok permasalahan yang diteliti tidak melebarkan fokus dari tujuan penelitian. Dalam penelitian ini objek yang diteliti adalah seluruh karyawan Perusahaan. Teori Budaya Organisasi menggunakan teori organisasi dari Robbins dan Luthans. Begitu juga dengan teori Motivasi, teori yang digunakan di dalam penelitian ini adalah teori Maslow dan teori kinerja di dalam penelitian ini menggunakan buku dari Wilson Bangun. Indikator dari Kinerja sendiri ada Kualitas, Kuantitas, Ketepatan Waktu, Efektivitas dan Kemandirian guna menunjang Kinerja Karyawan. 10