PENDEKATAN PENGELOLAAN KELAS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VIII PENGELOLAAN KELAS. A. Kompetensi Dasar Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan memahami definisi

Saiful Rahman Yuniarto, S.Sos, MAB. Louisville

PENTINGNYA PENGELOLAAN KELAS DALAM PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

تجريدي: ا ن دور المعلم باعتباره التدريس يتطلب المعلمين تسليم الموضوع وفقا لعدد من خطوط لبرنامج التدريس.فيجب ا ن المعلمين لديهم فهم وبارعون في

Margunani 1 Siti Fatimah 2

BAB II KAJIAN TEORI. a. Pengertian Pengelolaan Kelas. menjadi penghalang bagi proses pembelajaran. 1. Qur an surat Al-Maidah ayat 2:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif

BAB II KAJIAN TEORI. untuk menyelesaikan permasalahan dalam penelitian ini. manajemen dapat disimpulkan bahwa pengelolaan adalah penyelenggaraan

PENGELOLAAN KELAS PRAKTIKAN PPL PRODIPENDIDIKAN TATA BOGA DI SMK PARIWISATA

BAGAIMANAKAH PENGELOLAAN KELAS UNTUK MEMBENTUK LINGKUNGAN BAHASA ARAB (BI AH AROBIYAH)?

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen kelas merupakan aspek pendidikan yang sering dijadikan

KOMUNIKASI PEMBELAJARAN

KEMAMPUAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS DI SMP NEGERI 1 KABILA. Intan Abdul Razak Dosen Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo

BAB II KAJIAN TEORI. oleh seorang guru adalah mengupayakan atau menciptakan kondisi belajar

PENGELOLAAN KELAS DAN IMPLIKASINYA DALAM PENGEMBANGAN RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

PENGELOLAAN KELAS 1. Oleh: Delipiter Lase

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

PENGELOLAAN KELAS DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SE KECAMATAN MUNTILAN

BAB V PEMBAHASAN. A. Strategi Yang Dilakukan Guru PAI Dalam Menciptakan Kelas Yang

BAB I PENDAHULUAN. belajar. Sedangkan hakekat belajar adalah perubahan melalui aktivitas

Jurnal Ilmiah Sains, Teknologi, Ekonomi, Sosial dan Budaya Vol. 1 No. 4 Desember 2017

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekolah merupakan salah satu tempat belajar untuk anak didik. Mendidik

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. 2.1 Hakikat Hasil Belajar pada Materi Energi Bunyi Pengertian Hasil Belajar

BUKU AJAR PENGELOLAAN KELAS

BAB I PENDAHULUAN. Usman (2010 : 97) menyatakan Pengelolaan kelas adalah keterampilan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Marilah kita kaji sejenak arti kata belajar menurut Wikipedia Bahasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang terlibat dalam pengembangan aktivitas belajar siswa dan upaya mencapai

MANAJEMEN KELAS DI SD NEGERI GUMPANG 1 KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI. Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB V PEMBAHASAN. Pada bab ini diuraikan tentang: a) pengaruh kreativitas mengajar guru SKI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

2014 Vol. 7 No. 2 Juli-Desember Jurnal Al-Ta dib KETERAMPILAN MENGELOLA KELAS DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PROSES PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. dan nilai-nilai. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

I. PENDAHULUAN. nasional yaitu membangun kualitas manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB V PEMBAHASAN. efektif dan menyenangkan (PAKEM) pada pelajaran PAI kelas VII. di SMPN 1 Kanigoro Blitar tahun ajaran 2015/2016

TEACHER CENTER. Student Centered Learning (BAGAIMANA SISWA BISA BELAJAR DENGAN BAIK DAN BERKELANJUTAN) (BAGAIMANA GURU MENGAJAR DENGAN BAIK)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengelolaan merupakan terjemahan dari kata management yang. kemudian di Indonesiakan menjadi manajemen atau menejemen.

PENGARUH PENGELOLAAN KELAS TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO

PENDEKATAN DALAM PENGELOLAAN KELAS

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Pengaruh Kedisiplinan terhadap Prestasi Belajar Siswa di MI se

PERAN GURU MENGELOLA KELAS DALAM MENGOPTIMALKAN PEMBELAJARAN DI KELAS IV SDN 36 KOTA SELATAN JURNAL. Oleh SINTIA SOANGO NIM.

PENGELOLAAN KELAS. Oleh : Drs. M. Aunur Rofiq, MA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR KAMPUS CIBIRU UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA SILABUS PERKULIAHAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memberikan peranan yang sangat besar dalam menciptakan sumber daya. bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indrayogi, 2014

SKRIPSI. Oleh: AJENG AYU VINDRIATIN

BAB I PENDAHULUAN. adalah bidang pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam sebuah organisasi. Manajemen sumber daya manusia mempunyai

MANAJEMEN KELAS S K S / J S 2 / 2 N I N I K I N D A W A T I

TINJAUAN PUSTAKA. A. Deskripsi Teori. Pendidikan adalah suatu usaha kegiatan yang dijalankan dengan sengaja,

MANAJEMEN KELAS DI KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN DANUREJAN YOGYAKARTA SKRIPSI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses belajar disiplin belajar sangat penting dalam menunjang

02/09/2013

BAB I PENDAHULUAN. lain-lain. Guru adalah sosok yang digugu dan ditiru. Digugu artinya

Oleh: M. ASOLIHUN B S K R I P S I

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan dari anggota

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan hal yang paling penting

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Ali Rohmad, Pengelolaan Kelas Bekal Calon Guru Berkelas, Kaukaba, Yogyakarta, 2015, hlm.5.

BAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SDN KARANGMLATI 1 DEMAK

PERANAN PENGELOLAAN KELAS DALAM MENCIPTAKAN SUASANA PEMBELAJARAN YANG MENYENANGKAN DAN MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN DIKLAT

BAB II KAJIAN TEORI. Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga (2007: 910), disebutkan bahwa. prestasi adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. makhluk sosial. Pada kehidupan sosial, individu tidak bisa lepas dari individu

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA SEKOLAH DASAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW

BAB II KAJIAN TEORETIS. Motivasi berasal dari kata motif yang artinya daya upaya yang mendorong seseorang

BAB I PENDAHULUAN. UMM Press, Malang, 2005, hlm. 200.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh dua faktor yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa

BAB 1 PENDAHULUAN. Sukmadinata (2007:3) mengatakan, pendidikan terkait dengan nilai-nilai mendidik

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

(Studi Etnografi di SMP Alam Ar Ridho Semarang)

Peran Guru dalam Memahami Siswa sebagai Dasar Pembelajaran

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. lebih mudah mengarahkan peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran, akhirnya akan berpengaruh pada hasil belajar.

Negeri 2 Teupah Barat Kabupaten Simeulue Tahun Pelajaran 2014/2015. Oleh: PARIOTO, S.Pd 1 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU No. 20, 2003, h. 4).

ANALISIS KETERAMPILAN MAHASISWA PPLK PGSD STKIP NASIONAL DALAM PENGELOLAAN KELAS DI SDN 11 VII KOTO SUNGAI SARIAK

BAB I PENDAHULUAN. Comment [o1]: Seharusnya l ditulis dengan huruf kecil (lain). Comment [o2]: Kalimatnya membingungkan, tidak nyambung.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Hasil belajar merupakan bagian akhir dari proses belajar dengan kata lain

BAB II LANDASAN TEORETIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Audit atas laporan keuangan sangat diperlukan, terutama bagi perusahaan

I. PENDAHULUAN. Perasaan kurang minat dan susah mengerti akan suatu mata pelajaran

HUBUNGAN PENDEKATAN MANAJEMEN KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. dituangkan dalam Keputusan Menteri Pertama RI Nomor 388/MP/1960 tanggal

PERANAN PENDEKATAN SISTEM PROSES KELOMPOK DALAM MENGOPTIMALISASIKAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN. Dra. Ni Wayan Ariawati, M.Si.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. anggotanya untuk meningkatkan prestasi dalam rangka pencapaian tujuan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu alternatif pendekatan pembelajaran yang dapat meningkatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. rata diberi tugas untuk membantu kesulitan temannya untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan kata pengajaran atau teaching. Pembelajaran merupakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah bersama kalangan swasta bersama-sama telah dan terus berupaya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan dan pengajaran adalah suatu proses yang sadar tujuan.

Transkripsi:

PENDEKATAN PENGELOLAAN KELAS OLEH: Nama Kelompok Program Studi Nama Dosen Pembimbing Mata Kuliah : Kelompok I : Pendidikan Fisika : Otang Kurniaman M.Pd : Pengelolaan Pendidikan JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU 2014

Kata Pengantar Alhamdulillahi rabbil alamin, puji syukur kami sampaikan kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan banyak limpahan rahmatnya kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan penulisan karya ilmiah ini tepat pada waktu yang telah ditentukan. Penulisan makalah ini bertujuan untuk membimbing para pembaca khususnya guru atau calon guru dalam mengetahui cara memanajemen kelas yang efektif agar bisa terciptanya suasana belajar yang kondusif sehingga para peserta didik bisa mengoptimalkan kemampuannya dalam belajar dengan baik. Makalah yang berjudul Pendekatan Pengelolaan Kelas ini diharapkan bisa dilakukan oleh para guru dengan menimbang keadaan yang sesuai dengan kelas tempat guru tersebut mengajar. Di dalam makalah ini, juga berisi tentang metode, kelebihan serta kelemahan dan tujuan dari macam-macam pendekatan pengelolaan kelas tersebut. Terima kasih kami ucapkan kepada orang tua kami yang selalu memberikan doanya untuk keberkahan hidup kami. Terima kasih pula kepada Bapak dosen kami yang mengarahkan kami untuk bisa menyelesaikan makalah ini. Dan terimakasih pula atas kerja sama teman-teman sekelompok sehingga kami bisa sama-sama menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini mungkin masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan penulisan maupun materi. Oleh karena itu, kami sebagai penulis meminta kritik dan saran para pembaca agar tercapainya kesempurnaan dalam makalah ini. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi para pembaca dan bisa direalisasikan dalam kehidupan pendidikan saat ini maupun dimasa yang akan datang. Pekanbaru, 07 Maret 2015 KELOMPOK I

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Peran seorang guru pada pengelolaan kelas sangat penting khususnya dalam menciptakan suasana pembelajaran yang menarik. Itu karena secara prinsip, guru memegang dua tugas sekaligus masalah pokok, yakni pengajaran dan pengelolaan kelas.tugas sekaligus masalah pertama, yakni pengajaran, dimaksudkan segala usaha membantu murid dalam mencapai tujuan pembelajaran. Sebaliknya, masalah pengelolaan berkaitan dengan usaha untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efisien demi tercapainya tujuan pembelajaran. Kegagalan seorang guru mencapai tujuan pembelajaran berbanding lurus dengan ketidakmampuan guru mengelola kelas. Indikator dari kegagalan itu seperti prestasi belajar murid rendah, tidak sesuai dengan standar atau batas ukuran yang ditentukan. Pengelolaan kelas bukanlah masalah yang berdiri sendiri, tetapi terkait dengan berbagai faktor. Permasalahan anak didik adalah faktor utama yang dilakukan guru tidak lain adalah untuk meningkatkan kegairahan murid baik secara berkelompok maupun secara individual. Keharmonisan hubungan guru dan anak didik, tingginya kerjasama diantara murid tersimpul dalam bentuk interaksi. Lahirnya interaksi yang optimal bergantung dari pendekatan yang guru lakukan dalam rangka pengelolaan kelas. Oleh karena itu, makalah ini disusun sedemikian rupa untuk mengatasi masalah pokok yang akan dihadapi guru tersebut. Dalam makalah ini, akan dikupas tuntas tentang pendekatan pengelolaan kelas yang efektif. Diharapkan dengan membaca makalah ini, bisa menambah wawasan tentang macam-macam bentuk pendekatan pengelolaan kelas dan bisa membantu para pembaca merealisasikannya ke kehidupan nyata sesuai dengan kondisi kelas dan peserta didik sehingga bisa terwujud pembelajaran yang kondusif dan prestasi yang cemerlang.

I.2 Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan pendekatan pengelolaan kelas? 2. Mengapa perlu diadakannya pendekatan pengelolaan kelas? 3. Apa saja macam-macam bentuk pendekatan pengelolaan kelas? 4. Bagaimana pendekatan pengelolaan kelas yang efektif? I.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian pendekatan pengelolaan kelas. 2. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat yang bisa diperoleh dari pendekatan pengelolaan kelas tersebut. 3. Untuk mengetahui macam-macam bentuk pendekatan pengelolaan kelas 4. Untuk mengetahui proses pendekatan pengelolaan kelas yang efektif untuk guru dan peserta didik. BAB II

PEMBAHASAN II.1 Pengertian Pendekatan Kelas Sebelum mengetahui lebih lanjut tentang pendekatan pengelolaan kelas, kita seharusnya lebih dulu mengetahui tentang pengelolaan kelas itu sendiri. Pengelolaan kelas juga disebut dengan manajemen kelas. Pengelolaan diterjemahkan dari kata Management yang berarti proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran. Sedangkan pengelolaan adalah proses yang memberikan pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan dan pencapaian tujuan. Maksudnya mengacu kepada penciptaan suasana atau kondisi kelas yang memungkinkan siswa dalam kelas tersebut dapat belajar dengan efektif. Terdapat beberapa defenisi tentang manajemen kelas berikut ini : 1. Berdasarkan Konsepsi Lama Dan Modern Menurut konsepsi lama, manajemen kelas diartikan sebagai upaya mempertahankan ketertiban kelas. Menurut konsepsi modern manajemen kelas adalah proses seleksi yang menggunakan alat yang tetap terhadap problem dan situasi manajemen kelas (Lois V. Jhonson dan Mary Bany, 1970) 2. Berdasarkan Pandangan Pendekatan Operasional Tertentu ( Disarikan dari Wilford A. Weber 1986 ) 1. Seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan dan mempertahankan ketertiban suasana kelas melalui penggunaan disiplin (Pendekatan Otoriter). 2. Seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan dan mempertahankan ketertiban suasana kelas melalui intimidasi (Pendekatan Intimidasi). 3. Seperangkat kegiatan guru untuk memaksimalkan kebebasan siswa (Pendekatan Permisif). 4. Seperangkat kegiatan guru menciptakan suasana kelas dengan cara mengikuti petunjuk/resep yang telah disajikan (Pendekatan Masak). 5. Seperangkat kegiataan guru untuk menciptakan suasana kelas yang efektif melalui perencanaan pembelajaran yang bermutu dan dilaksanakan dengan baik (Pendekatan Instruksional).

6. Seperangkat kegiatan guru untuk mengembangkan tingkah laku peserta didik yang diinginkan dengan mengurangi tingkah laku yang tidak diinginkan (Pendekatan Pengubahan Tingkah Laku). 7. Seperangkat kegiatan guru untuk mengembangkan hubungan interpersional yang baik dan iklim sosio-emosional kelas yang positif (Pendekatan Penciptaan Iklim Sosioemosional). 8. Seperangkat kegiatan guru untuk menumbuhkan dan mempertahankan organisasi kelas yang efektif (Pendekatan Sistem Sosial) Sebagai tenaga profesional, seorang guru dituntut mampu mengelola kelas yaitu menciptakan dan mempertahankan kondisi belajar yang optimal bagi tercapainya tujuan pengajaran. Menurut Amatembun (dalam Supriyanto, 1991) Pengelolaan kelas adalah upaya yang dilakukan oleh guru dalam menciptakan dan mempertahankan serta mengembang tumbuhkan motivasi belajar untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Sedangkan menurut Usman (2003) Pengelolaan kelas yang efektif merupakan prasyarat mutlak bagi terjadinya proses belajar mengajar yang efektif. Pengelolaan dipandang sebagai salah satu aspek penyelenggaraan sistem pembelajaran yang mendasar, di antara sekian macam tugas guru di dalam kelas. Berbagai definisi tentang pengelolaan kelas yang dapat diterima oleh para ahli pendidikan, yaitu :Pengelolaan kelas didefinisikan sebagai: a) Perangkat kegiatan guru untuk mengembangkan tingkah laku peserta didik yang diinginkan dan mengurangkan tingkah laku yang tidak diinginkan. b) Seperangkat kegiatan guru untuk mengembangkan hubungan interpersonal yang baik dan iklim sosio emosional kelas yang positif. yang efektif. c) Seperangkat kegiatan guru untuk menumbuhkan dan mempertahankan organisasi kelas

Beberapa pengertian pengelolaan kelas yang telah dikemukakan oleh para ahli di atas, dapatlah memberi suatu gambaran serta pemahaman yang jelas bahwa pengelolaan kelas merupakan suatu usaha menyiapkan kondisi yang optimal agar proses atau kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung secara lancar. Pengelolaan kelas merupakan masalah yang amat kompleks dan seorang guru menggunakannya untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas sedemikian rupa sehingga anak didik dapat mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan secara efektif dan efisien. Pandangan mengenai pengelolaan kelas sebagaimana telah dikemukakan di atas intinya memiliki karakteristik yang sama, yaitu bahwa pengelolaan kelas merupakan sebuah upaya yang real untuk mewujudkan suatu kondisi proses atau kegiatan belajar mengajar yang efektif. Dengan pengelolaan kelas yang baik diharapkan dapat mendukung tercapainya tujuan pembelajaran di mana proses tersebut memberikan pengaruh positif yang secara langsung menunjang terselenggaranya proses belajar mengajar di kelas. Dari beberapa definisi diatas, masing-masing mempunyai asumsi yang berbeda-beda. Para ahli menggabungkan beberapa dimensi itu menjadi definisi yang bersifat pluralistik, yaitu bahwa pengelolaan kelas sebagai seperangkat kegiatan untuk mengembangkan tingkah laku peserta didik yang diinginkan, menghubungkan interpersonal dan iklim sosio emosional yang positif serta mengembangkan dan mempertahankan organisasi kelas yang efektif. Suharsimi Arikunto (1988) menjelaskan bahwa pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang dilakukan guru untuk membantu menciptakan kondisi belajar yang optimal. Pengertian lain dikemukakan sebagai proses seleksi tindakan yang diajukan guru dalam fungsinya sebagai penanggung jawab kelas dan seleksi penggunaan alat-alat belajar yang tepat sesuai masalah yang ada dan karakteristik kelas yang dihadapi. Menurut definisi operasional, penyediaan fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan belajar murid yang berlangsung pada lingkunagan social, emosional, dan intelektual anak dalam kelas menjadi sebuah lingkungan belajar yang membelajarkan. Pengertian lain menyatakan sebagai usaha yang dengan sengaja dilakukan oleh guru agar anak didik dapat belajar secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan pembelajaran. Pengelolaan kelas berbeda dengan pengelolaan pembelajaran. Pengelolaan pembelajaran lebih menekankan pada kegiatan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan tindak lanjut dalam suatu pembelajaran. Sedangkan pengelolaan kelas lebih berkaitan dengan upaya-upaya untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar (pembinaan raport, penghentian perilaku peserta didik yang menyelewengkan perhatian kelas,

pemberian ganjaran, penyelesaian tugas oleh peserta didik secara tepat waktu, penetapan norma kelompok yang produktif), didalamnya mencakup pengaturan orang (peserta didik) dan fasilitas. Terdapat dua macam masalah pengelolaan kelas, yaitu : 1. Masalah Individual : Attention getting behaviors (pola perilaku mencari perhatian). Power seeking behaviors (pola perilaku menunjukkan kekuatan) Revenge seeking behaviors (pola perilaku menunjukkan balas dendam). Helplessness (peragaan ketidakmampuan). Keempat masalah individual tersebut akan tampak dalam berbagai bentuk tindakan atau perilaku menyimpang, yang tidak hanya akan merugikan dirinya sendiri tetapi juga dapat merugikan orang lain atau kelompok. 2. Masalah Kelompok Masalah kelompok dapat ditemui seperti: 1. Kelas kurang kohesif, karena alasan jenis kelamin, suku, tingkatan sosial ekonomi, dan sebagainya. 2. Penyimpangan dari norma-norma perilaku yang telah disepakati sebelumnya. 3. Kelas mereaksi secara negatif terhadap salah seorang anggotanya. 4. Membimbing anggota kelas yang melanggar norma kelompok. 5. Kelompok cenderung mudah dialihkan perhatiannya dari tugas yang tengah digarap. 6. Semangat kerja rendah atau semacam aksi protes kepada guru, karena menganggap tugas yang diberikan kurang fair. 7. Kelas kurang mampu menyesuakan diri dengan keadaan baru. Untuk memperkecil masalah gangguan dalam pengelolaan kelas hendaknya guru bersikap seperti yang dikemukakan oleh Djamarah (2006 : 185) yaitu: (1) Hangat dan antusias, guru yang hangat dan akrab pada murid akan menunjukkan antusias pada tugasnya

(2) Menggunakan kata kata, tindakan, cara kerja dan bahan bahan yang menantang akan meningkatkan kegairahan murid untuk belajar (3) Bervariasi dalam penggunaan alat atau media pola interaksi antara guru dan murid (4) Guru luwes untuk mengubah strategi mengajarnya (5) Guru harus menekankan pada hal hal yang positif dan menghindari pemusatan perhatian pada hal hal yang negatif dan (6) Guru harus disiplin dalam segala hal. Tipe kepemimpinan yang otoriter harus diubah menjadi lebih demokratis karena tipe kepemimpinan otoriter menumbuhkan sikap agresif tetapi murid hanya aktif kalau ada guru dan kalau guru yang demokratis maka semua aktivitasnya akan menurun. Tipe kepemimpinan guru yang demokratis lebih mungkin terbinanya sikap persahabatan guru dan murid dengan dasar saling mempercayai. Untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal guru harus menempatkan diri sebagai model, pengembang, perencana, pembimbing dan fasilitator. Oleh karena itu, guru selaku pengelola kelas harus menerapkan strategi khusus agar tercapainya suasana belajar yang kondusif guna meningkatkan prestasi siswa dan menghilangi masalah yang timbul di dalam kelas. Strategi tersebut dimulai dengan melakukan pendekatan yang sering disebut juga sebagai sebuah konsep pendekatan dalam pengelolaan kelas yang tadi telah dikemukakan diatas. Keharmonisan hubungan guru dan anak didik, tingginya kerjasama diantara siswa tersimpul dalam bentuk interaksi. Lahirnya interaksi yang optimal bergantung dari pendekatan yang guru lakukan dalam rangka pengelolaan kelas.(djamarah 2006:179). II.2 Tujuan pendekatan pengelolaan kelas

Menurut Usman pengelolaan kelas mempunyai dua tujuan yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. 1. Tujuan umum pengelolaan kelas adalah menyediakan dan menggunakan fasilitas belajar untuk bermacam-macam kegiatan belajar mengajar agar mencapai hasil yang baik. 2. Tujuan khususnya adalah mengembangkan kemampuan peserta didik dalam menggunakan alatalat belajar, menyediakan kondisi-kondisi yang memungkinkan peserta didik bekerja dan belajar, serta membantu peserta didik untuk memperoleh hasil yang diharapkan. Tujuan pengelolaan kelas pada hakikatnya telah terkandung pada tujuan pendidikan dan secara umum tujuan pengelolaan kelas adalah penyediaan fasilitas bagi bermacam - macam kegiatan belajar peserta didik sehingga subjek didik terhindar dari permasalahan mengganggu seperti peserta didik mengantuk, enggan mengerjakan tugas, terlambat masuk kelas, mengajukan pertanyaan aneh dan lain sebagainya. Menurut Ahmad (1995) bahwa tujuan pengelolaan kelas adalah sebagai berikut: 1. Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar maupun sebagai kelompok belajar yang memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin. 2. Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi belajar mengajar. 3. Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang mendukung dan memungkinkan peserta didik belajar sesuai dengan lingkungan sosial, emosional, dan intelektual peserta didik dalam kelas. 4. Membina dan membimbing sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya serta sifat-sifat individunya. Tujuan pengelolaan kelas menurut Sudirman (dalam Djamarah 2006) pada hakikatnya terkandung dalam tujuan pendidikan. Tujuan pengelolaan kelas adalah penyediaan fasilitas bagi macam-macam kegiatan belajar peserta didik dalam lingkungan sosial, emosional, dan intelektual dalam kelas. Fasilitas yang disediakan itu memungkinkan peserta didik belajar dan bekerja. Terciptanya suasana sosial yang memberikan kepuasan, suasana disiplin, perkembangan intelektual, emosional, dan sikap serta apresiasi pada peserta didik. Sedangkan Arikunto (dalam Djamarah 2006) berpendapat bahwa tujuan pengelolaan kelas adalah agar setiap anak di kelas dapat bekerja dengan tertib sehingga segera tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisian.

Menurutnya sebagai sebuah indikator dari sebuah kelas yang tertib adalah apabila Setiap peserta didik terus bekerja, tidak macet artinya tidak ada anak yang terhenti karena tidak tahu ada tugas yang harus dilakukan atau tidak dapat melakukan tugas yang diberikan padanya. Lalu, Setiap peserta didik terus melakukan pekerjaan tanpa membuang waktu artinya setiap peserta didik akan bekerja secepatnya supaya lekas menyelesaikan tugas yang diberikan padanya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tujuan pengelolaan kelas adalah menyediakan, menciptakan dan memelihara kondisi yang optimal di dalam kelas sehingga peserta didik dapat belajar dan bekerja dengan baik. Selain itu juga guru dapat mengembangkan dan menggunakan alat bantu belajar yang digunakan dalam proses belajar mengajar sehingga dapat membantu peserta didik dalam mencapai hasil belajar yang diinginkan. Tujuan dari pendekatan pengelolaan kelas sama halnya dengan tujuan pengelolaan kelas itu sendiri. Oleh karena itu, disini hanya dipaparkan tujuan dari pengelolaan kelas tersebut. Sejatinya, pendekatan pengelolaan kelas hanyalah salah satu usaha yang diterapkan oleh seorang guru atau tenaga pendidik yang dilakukan untuk bisa mencapai tujuan dari diadakannya pengelolaan kelas itu sendiri.

II.3 Macam-Macam Pendekatan Pengelolaan Kelas