BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Stroke merupakan penyebab kematian tertinggi pada. kelompok umur tahun, yakni mencapai 15,9% dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II. Tinjauan Pustaka. 1. Tinjauan Pustaka. Definisi stroke menurut WHO adalah suatu gangguan. fungsional otak dengan tanda dan gejala fokal maupun

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan penyebab kematian terbesar kedua. setelah penyakit jantung, menyumbang 11,13% dari total

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Stroke adalah cedera otak yang berkaitan dengan gangguan aliran. yang menyumbat arteri. Pada stroke hemoragik, pembuluh darah otak

BAB I PENDAHULUAN. dari orang per tahun. 1 dari setiap 18 kematian disebabkan oleh stroke. Rata-rata, setiap

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Menurut WHO MONICA project, stroke didefinisikan sebagai gangguan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia. Prevalensi stroke meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Selain itu,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berlangsung lebih dari 24 jam (kecuali ada intervensi bedah atau membawa

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh sebab vaskular (WHO, 2004). Insiden stroke di Amerika Serikat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. darah menuju otak, baik total maupun parsial (sebagian) (Čengić et al., 2011).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Stroke menurut World Health Organization (WHO) (1988) seperti yang

BAB I PENDAHULUAN. mementingkan defisit neurologis yang terjadi sehingga batasan stroke adalah. untuk pasien dan keluarganya (Adibhatla et al., 2008).

BAB I PENDAHULUAN. namun juga sehat rohani juga perlu, seperti halnya di negara sedang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bervariasi. Insidensi stroke hampir mencapai 17 juta kasus per tahun di seluruh dunia. 1 Di

BAB I PENDAHULUAN UKDW. penyakit yang sering dijumpai dalam praktek kedokteran. Data epidemiologis

BAB I PENDAHULUAN. suplai darah kebagian otak (Baughman, C Diane.dkk, 2000). Menurut europen

BAB 1 PENDAHULUAN. Stroke dapat menyerang kapan saja, mendadak, siapa saja, baik laki-laki atau

BAB I PENDAHULUAN UKDW. besar. Kecacatan yang ditimbulkan oleh stroke berpengaruh pada berbagai aspek

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung, stroke, kanker,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mortalitas yang tinggi pada penderitanya. Selain sebagai penyebab kematian

BAB 1 PENDAHULUAN. Premier Jatinegara, Sukono Djojoatmodjo menyatakan masalah stroke

BAB I PENDAHULUAN. Stroke adalah sindroma neurologis yang terjadi. tiba-tiba karena cerebrovascular disease (CVD).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pecahnya atau tersumbatnya pembuluh darah otak oleh gumpalan darah. 1

BAB 1 PENDAHULUAN. pembuluh darah dalam mengalirkan darah ke otak. Ini bisa disebabkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan gangguan neurologis fokal maupun global yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. di Jalan Wirosaban No. 1 Yogyakarta. Rumah Sakit Jogja mempunyai visi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab utama kematian secara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I adanya penyebab lain yang jelas selain vaskuler (WHO, 1988). bergantung sepenuhnya kepada orang lain (WHO, 2002).

Stroke merupakan penyebab kematian ketiga terbanyak di Amerika Serikat. Pada 2002, stroke membunuh sekitar orang. Jumlah tersebut setara

BAB I PENDAHULUAN kematian akibat stroke. Pada keadaan tidak adanya pertambahan

BAB 1 PENDAHULUAN. terhentinya suplai darah ke otak karena sumbatan (stroke iskemik) atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan salah satu penyebab kematian dan kecacatan

BAB I PENDAHULUAN. dan kapan saja (Muttaqin, 2008). Corwin (2009) menyatakan dalam Buku Saku

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. terbanyak pada pasien rawat inap di rumah sakit negara-negara industri (Antman

Jenis Tekanan Darah Menurut Gunawan (2001), tekanan darah manusia dapat digolongkan menjadi 3 kelompok, sebagai berikut.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Stroke merupakan suatu gangguan fungsional otak yang ditandai dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes mellitus (DM) adalah sekelompok gangguan metabolik. dari metabolisme karbohidrat dimana glukosa overproduksi dan kurang

S T R O K E. Yayan A. Israr, S. Ked. Author : Faculty of Medicine University of Riau Arifin Achmad General Hospital of Pekanbaru. Pekanbaru, Riau 2008

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1.Latar Belakang. Stroke adalah sindroma yang ditandai oleh onset. akut defisit neurologis/ gangguan fungsi otak yang

BAB 1 PENDAHULUAN. kecacatan yang lain sebagai akibat gangguan fungsi otak (Muttaqin, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan penyebab utama kematian di. Indonesia (Sagita, 2013). Adapun stroke adalah penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. fungsi aorta dan cabang arteri yang berada di perifer terutama yang memperdarahi

BAB 1 PENDAHULUAN. Stroke yang disebut juga sebagai serangan otak atau brain attack ditandai

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. P DENGAN GANGGUAN SISTIM PERSARAFAN : STROKE HEMORAGIK DI RUANG ANGGREK I RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB II TINJAUAN TEORETIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Gambar 3.1 Skema Kerangka Konseptual

BAB I PENDAHULUAN. keseluruhan dan efisiensi. Dengan kata lain, harus memiliki kontrol yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Vaskular Accident (CVA) sangat kurang, mulai personal hygiene sampai

Gejala Awal Stroke. Link Terkait: Penyumbatan Pembuluh Darah

BAB I PENDAHULUAN. degeneratif seperti jantung koroner dan stroke sekarang ini banyak terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. koroner. Kelebihan tersebut bereaksi dengan zat-zat lain dan mengendap di

BAB I PENDAHULUAN. menimpa populasi usia di bawah 60 tahun, usia produktif. Kondisi ini berdampak

BAB 1 PENDAHULUAN. angka morbiditas penderitanya. Deteksi dini masih merupakan masalah yang susah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan yang utama. Hipertensi

dan komplikasinya (Kuratif), upaya pengembalian fungsi tubuh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN UKDW. fisik, mental, sosial dan ekonomi bagi penderitanya (Satyanegara et al, 2009)

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Depresi adalah suatu gangguan suasana perasaan (mood) yang

BAB I PENDAHULUAN. dari masyarakat agraris menjadi masyarakat industri. Indonesia saat ini juga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengkonsumsi jumlah besar dari volume darah yang beredar. Seperenam dari

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan pembunuh nomor satu di seluruh dunia. Lebih dari 80% kematian

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan global, penyebab utama dari kecacatan, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. juga perlu, seperti halnya di Negara berkembang seperti Indonesia banyak orang yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. jantung sebagai pemompa, kelainan dinding pembuluh darah dan komposisi

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyakit yang menyerang

BAB I dekade berada pada peringkat ke-3 (Minino et al., 2011). Menurut American

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. akibat gangguan fungsional otak fokal maupun global dengan gejala-gejala yang

BAB I PENDAHULUAN. kardiovaskuler secara cepat di negara maju dan negara berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Stroke merupakan suatu sindroma neurologis yang. terjadi akibat penyakit kardiovaskular.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Stroke adalah manifestasi klinik dari gangguan fungsi serebral secara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. American Heart Association, 2014; Stroke forum, 2015). Secara global, 15 juta

BAB I PENDAHULUAN. otak secara akut dan dapat menimbulkan kematian (World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. atau lebih. Kelumpuhan adalah cacat paling umum dialami oleh penderita stroke.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Aterosklerosis koroner adalah kondisi patologis arteri koroner yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Stroke adalah sindroma yang bercirikan defisit neurologis onset akut yang

BAB I PENDAHULUAN. gangguan peredaran darah otak yang tejadi secara mendadak dan. menimbulkan gejala sesuai daerah otak yang terganggu (Bustaman MN,

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dipompa dari jantung ke jaringan. Tekanan darah berubah-ubah sepanjang hari,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke dalam bahasa inggris berarti pukulan. Ada

BAB І PENDAHULUAN. semakin tidak terkendali seperti: pergeseran pola makan kearah yang serba

BAB 1 PENDAHULUAN. detik seseorang akan terkena stroke. 6 Sementara di Inggris lebih dari. pasien stroke sekitar milyar dolar US per tahun.

BAB 1 PENDAHULUAN. tersering kematian di negara industri (Kumar et al., 2007; Alwi, 2009). Infark

LEAF. Book Bacaan ringkas & terpercaya. & apa yang harus anda ketahui untuk mencegah STROKE

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Stroke merupakan penyebab kematian tertinggi pada kelompok umur 45-54 tahun, yakni mencapai 15,9% dan meningkat menjadi 26,8% pada kelompok umur 55-64 tahun. Prevalensi stroke di Indonesia tercatat sebanyak 26,7% dengan kejadian stroke iskemik dan perdarahan masingmasing sebanyak 88% dan 12% (RISKESDAS, 2007). Setiap tahun sebanyak 200 per 100.000 orang Eropa menderita stroke dan 275.000-300.000 orang Amerika meninggal karena stroke (Harsono, 2007). Definisi stroke menurut WHO (2012) adalah suatu kondisi penyakit yang disebabkan oleh terhentinya aliran darah yang mensuplai otak secara tiba-tiba, baik karena adanya sumbatan maupun rupturnya pembuluh darah. Kondisi ini menyebabkan jaringan otak yang tidak terkena aliran darah kekurangan oksigen dan nutrisi sehingga otak menjadi rusak. Lebih rinci, Ropper (2005) menjelaskan bahwa proses patologi yang terjadi juga meliputi perubahan permeabilitas dinding pembuluh dan kenaikan viskositas aliran darah yang melewati pembuluh darah otak. 1

2 Secara klinis stroke dibagi menjadi dua, yakni stroke iskemik yang mencapai 80-85% kasus, dan stroke hemoragik atau perdarahan, sekitar 15-20% kasus (Mumenthaler, 2006). Stroke iskemik terjadi karena ada sumbatan aliran darah ke otak. Sumbatan pembuluh darah dapat berupa trombus, emboli, atau gabungan dari keduanya yaitu tromboemboli (Ropper, 2005). Akibat tersumbatnya pembuluh darah maka otak mengalami hipoperfusi dan mengakibatkan terjadinya defisit neurologis, baik temporer maupun permanen (Mumenthaler, 2006). Tanda yang ditimbulkan oleh trombus tidak sama dengan emboli. Sumbatan karena trombus mempunyai onset yang lambat dan bersifat kronis, mulai dari beberapa menit atau jam, bahkan hitungan hari. Sedangkan sumbatan karena emboli bersifat akut dan mendadak (Ropper, 2005). Stroke perdarahan terjadi akibat pecahnya pembuluh darah otak, sehingga darah memenuhi parenkim otak, ruang cairan serebrospinal, atau keduanya. Perdarahan pada jaringan otak menyebabkan terganggunya sirkulasi darah di otak yang berujung pada infark. Perdarahan juga dapat menyebabkan terbentuknya hematoma yang menekan otak dan meningkatkan tekanan intrakranial. Peningkatan tekanan intrakranial selanjutnya

3 menyebabkan kompresi pada batang otak (Caplan, 2007). Stroke perdarahan bersifat spontan, biasanya berasal dari hipertensi kronis dan perubahan degeneratif pada arteri serebralis. Tekanan darah yang terus-menerus tinggi menyebabkan terbentuknya aneurisma atau dilatasi dinding arteri yang membentuk kantong dan mudah pecah (Aminoff, 2002). Stroke perdarahan dapat dibedakan menjadi dua macam berdasarkan letak perdarahannya, yakni di intraserebral dan subarakhnoid (Ropper, 2005). Stroke selalu berhubungan dengan satu atau beberapa penyakit, baik kardiovaskuler maupun nonkardiovaskuler lainnya yang menjadi faktor risiko. Tercatat bahwa hipertensi berhubungan dengan peningkatan kejadian stroke sebanyak 80%, dilanjutkan dengan faktor risiko lainnya yakni penyakit jantung, fibrilasi atrium, diabetes melitus, merokok, dan hiperlipidemia (Ropper, 2005). Aterosklerosis berperan dalam banyak patofisiologi, antara lain dengan menyempitkan pembuluh darah dan mengakibatkan insufisiensi aliran darah, menyumbat pembuluh darah dengan trombus, atau emboli, dan melemahkan dinding pembuluh darah mengarah pada pembentukan aneurisma yang mudah pecah.

4 Gejala neurologis yang timbul akibat gangguan peredaran darah bergantung pada letak lesi dan tingkat keparahan gangguan pembuluh darah. Sebagian besar stroke memiliki onset gejala yang bersifat akut hingga subakut dengan gejala awal yang sering ditemui yaitu terjadi pada waktu bangun pagi atau istirahat. Pada gejala awal tersebut penderita biasanya tidak mengalami penurunan kesadaran. Gejala penyumbatan system karotis meliputi buta mendadak, disfasia, hemiparesis, gangguan mental, inkontinensia, kejang dan gangguan fungsi luhur. Pada sistem Vertebrobasiler bila mengalami penyumbatan akan memberikan gejala seperti hemianestesia kontralateral, hemiparesis kontralateral, Sindroma Horner, dan nistagmus. Pada beberapa kasus malah tidak ditemukan gejala bila terjadi penyumbatan di arteri vertebralis. Sedangkan infark di batang otak sering menimbulkan gejala hemiplegia, Bulbar Palsy, Sindroma Millard-Goebler, ataksia, hipotoni, dan nistagmus homolateral (Harsono, 2007). Penanganan pasien stroke dibedakan menjadi fase akut dan pasca akut (Harsono, 2007). Penanganan pada fase akut bertujuan mencegah kematian neuron dan dan menghindari proses patologis lain yang mengancam fungsi otak. Setelah fase akut selesai, pengobatan dilanjutkan

5 dengan prevensi prevensi tersier, yakni dititikberatkan pada rehabilitasi penderita serta mencegah terulangnya kejadian stroke. Setiap pasien mempunyai respon berupa gejala yang berbeda-beda terhadap risiko stroke. Perbedaan tersebut tergantung dari letak lesi pada otak yang mengalami infark karena kurangnya suplai darah. Jaringan otak yang mengalami lesi kemudian akan hilang fungsi neurologisnya sehingga menimbulkan gejala neurologis fokal yang dapat diamati ketika melakukan diagnosis. Jenis stroke yang berbeda memerlukan penanganan yang berbeda pula. Penanganan stroke yang cepat akan membantu mencegah meluasnya kerusakan jaringan otak yang infark karena kekurangan nutrisi. Waktu penanganan stroke sangat berpengaruh terhadap prognosis stroke yang tentu saja membutuhkan kecepatan dalam penentuan diagnosis. Oleh karena itu Penulis ingin melakukan penelitian untuk melihat gejala dan tanda yang paling banyak dimunculkan pada masingmasing jenis stroke. 2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan dapat ditentukan suatu rumusan masalah, yaitu:

6 Bagaimana distribusi tanda dan gejala klinis stroke pada setiap pasien stroke di Unit Stroke RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta berdasarkan jenis patologinya? 3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui distribusi tanda dan gejala klinis pasien stroke di Unit Stroke RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta berdasarkan jenis patologinya. 4. Manfaat Penelitian Hasil penelitian studi simtomatologi stroke berdasar jenis patologi ini diharapkan dapat mempunyai manfaat, antara lain: (a) Penelitian ini dapat memberikan gambaran simtomatologi yang muncul pada pasien stroke berdasarkan jenis patologi yang dimiliki. (b) Penelitian ini dapat membantu para petugas medis, khususnya di Unit Stroke RSUP Dr. Sardjito, dalam pelaksanaan manajemen pasien stroke. (c) Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan pengetahuan baru kepada peneliti lain mengenai tanda dan gejala berbagai macam stroke dan dapat dijadikan acuan untuk penelitian selanjutnya.

7 5. Keaslian Penelitian Sejauh ini telah dilakukan beberapa penelitian yang mengangkat tema faktor risiko stroke. Namun belum ada yang meneliti tentang simtomatologi yang muncul pada pasien stroke berdasarkan distribusi jenis patologinya.