L A M P I R A N. Lampiran 1. Dokumentasi. Gambar 1. Mesin Operator MBE. Gambar 2. Mesin Operator MBE

dokumen-dokumen yang mirip
LAMPIRAN. Lampiran 1 Dokumentasi Serbuk Rami padi yang telah di blender.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan Oktober 2011 di

BAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, dimulai dari bulan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

3 Metodologi Penelitian

PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN, TEMPERATUR DAN WAKTU PEMASAKAN PADA PEMBUATAN PULP BERBAHAN BAKU SABUT KELAPA MUDA (DEGAN) DENGAN PROSES SODA

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan

BAB V METODOLOGI. digester, kertas ph secukupnya, cawan porselin 3 buah, kurs porselen 3 buah,

Kata kunci : Rami padi, superabsorben polimer, selulosa, mesin berkas electron, spektrofotometri FT-IR

Lampiran 1. Hasil identifikasi sampel

BAB V METODOLOGI. No. Alat Ukuran Jumlah

LAMPIRAN C GAMBAR C.1 PEMBUATAN SELULOSA 1. PEMBERSIHAN, PENGERINGAN, DAN PREPARASI SERAT

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Preparasi selulosa bakterial dari limbah cair tahu dan sintesis kopolimer

BAB V METODOLOGI. No. Alat Ukuran Jumlah. 1. Digester - 1 Buah. 2. Pengaduk - 1 Buah. 3. Kertas PH - Secukupnya. 4.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia Lingkungan Jurusan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. furnace, desikator, timbangan analitik, oven, spektronik UV, cawan, alat

BAB V METODOLOGI. Penelitian dilakukan di laboratorium terdiri dari 3 tahap :

BAB V RANCANGAN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III Metodologi. III.1 Alat dan Bahan. III.1.1 Alat-alat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang

DATA PENGAMATAN. Volume titran ( ml ) ,5 0,4 0,5 6

LAMPIRAN C DOKUMENTASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. melakukan uji morfologi, Laboratorium Teknik Kimia Ubaya Surabaya. mulai dari bulan Februari 2011 sampai Juli 2011.

BAB III METODE PENELITIAN

3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Gambar Kertas HVS Bekas, ᾳ selulosa, dan SMKHB. Gambar 1. Gambar 2. Keterangan : Gambar 1 : Kertas HVS bekas. Gambar 2 : Alfa Selulosa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V METODOLOGI. No. Alat Ukuran Jumlah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan September 2013 sampai bulan Maret 2014

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia/Biokimia Hasil Pertanian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 11 sampai 28 November 2013

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan Universitas Diponegoro, Semarang untuk pembuatan

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan Alat yang Digunakan. No. Alat Ukuran Jumlah. Sendok. 1 buah. Ember. 1 buah. Pipet.

BAB III METODOLOGI. III. 1 Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan sabun pencuci piring ialah :

setelah pengeringan beku) lalu dimasukan ke dalam gelas tertutup dan ditambahkan enzim I dan enzim II masing-masing sebanyak 1 ml dan aquadest 8

BAB III METODE PENELITIAN. selulosa Nata de Cassava terhadap pereaksi asetat anhidrida yaitu 1:4 dan 1:8

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan November 2014 sampai dengan bulan

METODE PENGUJIAN PARTIKEL RINGAN DALAM AGREGAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Kadar air % a b x 100% Keterangan : a = bobot awal contoh (gram) b = bobot akhir contoh (gram) w1 w2 w. Kadar abu

3. Metodologi Penelitian

BAB V METODOLOGI Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat Pembuatan Lem Tembak. No. Nama Alat Jumlah. 1. Panci Alat Pengering 1. 3.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Januari Februari 2014.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agustus 2011 di laboratorium Riset Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas Pendidikan

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI POLIMER SUPERABSORBEN DARI AMPAS TEBU

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah temu kunci (Boesenbergia pandurata)

BAB III METODOLOGI. A.2. Bahan yang digunakan : A.2.1 Bahan untuk pembuatan Nata de Citrullus sebagai berikut: 1.

III. METODOLOGI. 1. Analisis Kualitatif Natrium Benzoat (AOAC B 1999) Persiapan Sampel

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei Agustus 2014 di Laboratorium

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

BAB 3 METODE PERCOBAAN

BAB III METODE PENELITIAN. laboratorium jurusan pendidikan biologi Universitas Negeri Gorontalo. Penelitian

Lampiran 1. Prosedur Fermentasi Onggok Singkong (Termodifikasi)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Jurusan Pendidikan Kimia dan

BAB V METODOLOGI. Tahap pelaksanaan percobaan dilakukan dalam tiga tahap, yaitu : memanaskannya pada oven berdasarkan suhu dan waktu sesuai variabel.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Oktober 2014 sampai dengan Februari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA LAMPIRAN

BAB III METODE PENELITIAN. menjadi 5-Hydroxymethylfurfural dilaksanakan di Laboratorium Riset Kimia

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian,

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan singkong

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan terhitung sejak bulan Januari 2015 sampai dengan Juni

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Kerangka Penelitian Kerangka penelitian secara umum dijelaskan dalam diagram pada Gambar 3.

III. BAHAN DAN METODE. Lampung Timur, Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik Negeri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN. Lampiran 1. Umbi talas (Xanthosoma sagittifolium (L.) Schott) Lampiran 2. Pati umbi talas (Xanthosoma sagittifolium (L.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari hingga Mei 2012 di Laboratorium. Fisika Material, Laboratorium Kimia Bio Massa,

BAB V METODOLOGI. Alat yang digunakan pada praktikum penelitian, meliputi alat autoklaf

PENGARUH KONSENTRASI NaOH PADA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU

METODE PENGUJIAN. 1. Kadar Oksalat (SNI, 1992)

BAB III METODE PENELITIAN. Anorganik, Departemen Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan L. plantarum dan L. fermentum terhadap silase rumput Kalanjana.

BAB III METODE PENELITIAN. lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi

Metodologi Penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan November Desember 2016 di

Lampiran 1. Tatacara karakterisasi limbah tanaman jagung

bio.unsoed.ac.id METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian 1.1 Bahan

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan

Transkripsi:

L A M P I R A N Lampiran 1 Dokumentasi Gambar 1. Mesin Operator MBE Gambar 2. Mesin Operator MBE

Gambar 3. Indikator Radiasi MBE Gambar 4. Proses Iradiasi MBE

Gambar 5. Mesin Berkas Elektron (MBE) Gambar 6. Bagian Radiasi Elektron dari MBE

Gambar 7. SAP Sebelum Iradiasi Gambar 8. SAP Sesudah Iradiasi

Gambar 9. Sampel Uji Grafting Gambar 10. Timbangan Analitik

Gambar 11. Uji Grafting Cuplikan A Gambar 12. Uji Grafting Cuplikan B Gambar 13. Uji Grafting Cuplikan C

Lampiran 2 Prosedur Pekerjaan Penelitian 1. Penyiapan Umpan untuk Pembuatan Selulosa Alat dan Bahan : Alat 1. Oven 2. Blender 3. Gunting 4. Gelas Beker Bahan 1. Bonggol jagung 2. Air Suling 3. Aquadest Cara Kerja : Siapkan bonggol jagung sebanyak 1 kg yang akan dijadikan umpan selulosa Cuci bonggol jagung dengan air suling sampai bersih, lalu dijemur dibawah terik matahari salama 12 jam Kemudian dilanjutkan pemotongan kecil-kecil dan mengeringkan didalam oven pada suhu 85 o C selama 16 jam Selanjutnya bonggol jagung dihaluskan dengan blender sedikit demi sedikit sampai halus seluruhnya. Serbuk bonggol jagung yang sudah halus dikeringkan kembali dalam oven pada suhu 100 o C selama 6 jam

2. Pembuatan Selulosa Alat dan Bahan : Alat 1. Oven 2. Stirer 3. Gelas Beker 4. Erlenmeyer Bahan 1. Serbuk Bonggol Jagung 2. Aquadest 3. NaOH 4. HCl 5. Timbangan 6. Corong 7. Kertas Saring 5. H 2 SO 4 Cara Kerja : Siapkan serbuk bonggol jagung yang sudah halus ditimbang sebanyak 20 gram dan dimasukkan kedalam gelas beker 3000 ml Selanjutnya ditambahkan 1000 ml NaOH 15%, diaduk lalu dipanaskan pada suhu 110 o C selama 4 jam. Hasil leburan disaring dan endapan dicuci kemudian dikeringkan pada suhu 100 o C. Residu yang dihasilkan dihidrolisis menggunakan HCl 0,1 M sebanyak 200 ml dan dipanaskan pada suhu 105 o C selama 1 jam (perbandingan 1:10) dan selanjutnya dicuci menggunakan aquadest hingga netral. Kemudian lakukan uji selulosa untuk mendapatkan hasil selulosa yang paling optimum, untuk selanjutnya digunakan untuk pembuatan SAP

Uji kadar selulosa Satu gram selulosa kering (Berat A) ditambahkan 150 ml aquadest atau alkoholbenzene dan direfluk pada suhu 100 o C dengan waterbath selama 1 jam. Hasilnya disaring dan residu dicuci dengan air panas 300 ml Residu kemudian dikeringkan dengan oven sampai beratnya konstan dan kemudian ditimbang (Berat B). Residu ditambah 150 ml H 2 SO 4 1 N kemudian direfluk dengan waterbath selama 1 jam pada suhu 100 o C Hasilnya disaring dan dicuci dengan aquadest sampai netral dan residunya dikeringkan hingga beratnya konstan. Beratnya ditimbang (Berat C). Residu kering ditambahkan 100 ml H 2 SO 4 72 % dan direndam pada suhu kamar selama 4 jam. Ditambahkan 150 ml H 2 SO 4 1 N dan direfluk pada suhu 100 o C dengan waterbath selama 1 jam Residu disaring dan dicuci dengan aquadest sampai netral. Residu kemudian dipanaskan dengan oven dengan suhu 105 o C sampai beratnya konstan dan ditimbang (berat D). Selanjutnya buat perhitungan kadar selulosa sesuai dengan persamaan 1 untuk menemukan kadar seluosa yang paling optimum untuk dilanjutkan dengan proses berikutnya.... (1)

3. Pembuatan SAP dengan Iradiasi Berkas Elektron menggunakan Mesin Berkas Elektron (MBE) Alat dan Bahan : Alat 1. Mesin Berkas Elektron 2. Gelas Beker 3. Timbangan 4. Kompor 5. Cetakan 6. Spatula Bahan 1. Selulosa Serat Aren 2. Poliakrilamida 3. Aquadest Cara Kerja : Selulosa serbuk bonggol jagung hasil proses dan Poliakrilamida (PAM) ditimbang dengan berat serbuk 0,08 gr dan 1 gr poliakrilamida Serbuk bonggol jagung dimasukkan kedalam gelas beker dan ditambahkan aquadest sebanyak 75 ml. Kemudian dilakukan penambahan poliakrilamida (PAM), diaduk dan dipanaskan pada suhu 90 o C selama 1 jam. Hasil dari pencampuran selanjutnya dibuat lapisan tipis dengan ukuran 15 x 5 x 0,5cm, kemudian diiradiasi menggunakan mesin berkas elektron dengan dosis sebesar 50 kgy.

4. Pemurnian SAP Alat dan Bahan : Alat 1. Oven 2. Cawan Penghalus 3. Gunting 4. Gelas Beker Bahan 1. SAP hasil iradiasi berkas elektron 2. Aquadest Cara Kerja : SAP hasil iradiasi berkas elektron, dicuci dengan air, lalu dikeringkan pada suhu 85 o C selama 24 jam. Untuk memisahkan SAP yang tidak bereaksi, pertama kali hidrogel hasil iradiasi tersebut diubah menjadi sebuk halus Larutkan dalam air selama 24 jam sambil disentrifugasi hingga terbentuk dua lapisan. Setelah itu dilapisan bagian bawah yang berupa endapan dari SAP dipisahkan dengan lapisan bagian atas berupa cairan yang tidak bereaksi. Kemudian endapan dikeringkan dan dikarakterisasi.

5. Pengujian fraksi pencangkokkan (Grafting) SAP. Penentuan fraksi SAP hasil pencangkokkan (grafting) dengan iradiasi berkas elektron dilakukan dengan metode gravimetri Cuplikan SAP hasil dikeringkan pada suhu 60 o C hingga berat tetap (konstan), lalu ditimbang (Wo) dengan menggunakan timbangan neraca analitik. Setelah itu SAP dicuci sambil diaduk selama 5 jam SAP kemudian disentrifugasi dengan kecepatan 2000 rpm selama 15 menit. Proses sentrifugasi menghasilkan 2 lapisan, lapisan bawah yang merupakan SAP dikeringkan dan ditimbang pada suhu yang sama hingga berat tetap (W 1 ). Hitung fraksi grafting SAP dengan persamaan 3.2... (3.2)

Lampiran 3 Data Hasil Penelitian Uji Selulosa Persamaan kadar selulosa setelah didapatkannya berat A, B, C dan D : Uji Grafting Persamaan fraksi grafting :

Lampiran 4 Tabel Korelasi Spektrofotometri FT-IR