Penerapan PSAK No.1 Tentang Penyajian Laporan Keuangan pada PT. LMI

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PENERAPAN PSAK NO.1 TENTANG PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUM BULOG DIVRE SULUT DAN GORONTALO

BAB 4. AKTIVITAS KETIGA

PSAK 1 (Penyajian Laporan Keuangan) per Efektif 1 Januari 2015

S A L I N A N KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN NOMOR : KEP-2345/LK/2003 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN

PSAK KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

BAGIAN II LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kendala Penyajian Laporan Keuangan Pada Perusahaan CV.FATUHA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan untuk mengambil suatu keputusan. Oleh karena itu, laporan. Pengertian laporan keuangan ada berbagai macam, yaitu:

Penyajian Laporan Keuangan Koperasi RRKR Berdasarkan SAK ETAP

Laporan Keuangan: Neraca

BAB I PENDAHULUAN. kepada pihak-pihak di luar korporasi. Laporan keuangan yang dihasilkan dari proses

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan akhir dari proses akuntansi yang dirancang

BAB II LANDASAN TEORI

PSAK 25 Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan

BAB II LANDASAN TEORI. keuangan, jadi laporan keuangan merupakan suatu ringkasan transaksi yang

ANALISIS PENERAPAN SAK ETAP DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA PT. BPR Ganto Nagari 1954

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri.

merupakan KDPPLK (Kerangka Dasar Penyajian dan Pengukuran LK) untuk ETAP

BAB II LANDASAN TEORI

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

Dini Iriani Ekonomi/Akuntansi

PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, ESTIMASI DAN KOREKSI KESALAHAN

Akuntasi Koperasi Sektor Riil sebagai STANDAR AKUNTANSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Laporan Keuangan Sebagai Obyek Penelitian

AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN SYARIAH

PSAK 25 (Revisi 2009) Perubahan Estimasi. Taufik Hidayat,.SE,.Ak,.MM Universitas Indonesia

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dari kebutuhan informasi. Informasi yang dibutuhkan salah satunya berupa informasi

Akuntansi sektor publik memiliki peran utama untuk menyiapkan laporan. keuangan sebagai salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas publik.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEDOMAN PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN

KEBIJAKAN PELAPORAN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB III METODE PENELITIAN

Contoh laporan keuangan koperasi

PEMAKAI DAN KEBUTUHAN INFORMASI

30 Juni 31 Desember

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1 Tahun 2008 mengenai Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, pengertian dari Usaha

PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, ESTIMASI DAN KOREKSI KESALAHAN

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan juga mempunyai tujuan yang ingin dicapai.

Perancangan Format Laporan Keuangan Perusahaan Studi Kasus PT Prakasa Wyra Surya

Implementasi PSAK 16 Tentang Aset Tetap pada PT. SBP

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dengan menjembatani hubungan antara pemilik modal dalam hal ini disebut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Teknik analisis deskriptif kualitatif. dalam Penyusunan Laporan Keuangan pada Koperasi Simpan Pinjam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan, serta penginterpretasian atas hasilnya sehingga dapat digunakan oleh

Lampiran III PENJELASAN SETIAP PERKIRAAN DALAM LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN

JUMLAH AKTIVA

PT GARUDA METALINDO Tbk

PRAKTIK PENERAPAN PSAK NO. 1 TENTANG PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PADA LAPORAN KEUANGAN PT PEGADAIAN (PERSERO) TAHUN 2013

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI ALAT UKUR EFEKTIVITAS KINERJA KEUANGAN PADA PT. HANJAYA MANDALA SAMPOERNA TBK. SURABAYA

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan

PENGERTIAN DASAR AKUNTANSI. Akuntansi dapat didefinisikan berdasarkan dua aspek penting yaitu :

Analisis Laporan Arus Kas Pada PO. Gunung Sembung Putra Bandung

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

proses akuntansi yang dimaksudkan sebagai sarana mengkomunikasikan informasi keuangan terutama kepada pihak eksternal. Menurut Soemarsono

Analisis Piutang Pada PT. PLN (Persero) Area Pelayanan Dan Jaringan Bandung

BAB II BAHAN RUJUKAN

PENERAPAN PSAK 50, 55, DAN 60 ATAS CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI PIUTANG PADA PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

Catatan 31 Maret Maret 2010

BAB I AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

2017, No pengendalian pelaksanaan anggaran negara; c. bahwa mengacu ketentuan Pasal 26 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 201/PMK.02/2015 tentang

BAB II LANDASAN TEORITIS

LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep- 63/BL/2007 Tanggal : 13 April 2007

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)


Menurut Rudianto (2010:9), tujuan koperasi adalah untuk memberikan kesejahteraan dan manfaat bagi para anggotanya

BAB II LANDASAN TEORITIS

JUMLAH ASET LANCAR

Daerah dan Undang-Undang No.33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan. keuangan dalam rangka peningkatan kesejahteraan dan pelayanan kepada

KEBIJAKAN AKUNTANSI, PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI, DAN KESALAHAN

30 September 31 Desember Catatan

Pernyataan ini dimaksudkan untuk meningkatkan mutu laporan keuangan yang disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan melalui:

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan juga mengambil cara lain yaitu dengan menjual sahamnya kepada para

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1 Januari 2010/ 31 Desember 31 Desember 31 Desember (Disajikan kembali)

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu pertanggungjawaban. manajemen atas sumber daya yang dipercayakan oleh stakeholder.

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. keuangan dari beberapa ahli, antara lain sebagaiberikut:

LAPORAN KEUANGAN BANK

BAB 1. KONSEP DASAR. Asumsi dan Konsep dasar. Standar Akuntansi. Metode dan Prosedur. Laporan Keuangan. Laporan Laba Tidak Dibagi

22/02/2018. Oleh: Ersa Tri Wahyuni, PhD, CA, CPMA, CPSAK

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan

BAB II LANDASAN TEORI

PT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA

Implementasi SAK ETAP dalam Penyajian Laporan Keuangan UMKM NukitaFood

BAGIAN XVII CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

Pengelolaan Keuangan. Permodalan. Modal Sendiri

a. Koperasi dimiliki oleh anggota yang bergabung atas dasar sedikitnya ada satu kepentingan ekonomi yang sama.

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya, akuntansi didenifisikan sebagai sistem informasi yang

Transkripsi:

Penerapan PSAK No.1 Tentang Penyajian Laporan Keuangan pada PT. LMI Ajeng Suci Ramanda Program Studi Akuntansi STIE STEMBI, xakuntansiempatajengsuci@gmail.com Abstrak Tujuan_Menganalisa penerapan PSAK No.1 dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan pada PT. LMI. Desain/Metode_Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, yaitu mendeskripsikan teori yang terdapat pada PSAK No.1 tentang penyajian laporan keuangan pada PT. LMI. Temuan_PT. LMI belum sepenuhnya memahami dan menerapkan PSAK No.1 pada laporan keuangan yang disajikan. Implikasi_PT. LMI dapat memahami dan menerapkan PSAK No.1 mengenai penyajian laporan keuangan. Originalitas_Subjek yang diteliti bukan termasuk perusahaan Go Public. Tipe Penelitian_Studi Empiris Kata Kunci : Kualitas Laporan Keuangan, Komponen Laporan Keuangan dan PSAK No.1. I. Pendahuluan Dalam akuntansi dikenal adanya Standar Akuntansi Keuangan yang harus dipatuhi dalam menyajikan laporan keuangan. Standar tersebut diperlukan agar laporan keuangan yang dihasilkan berkualitas dan mudah dipahami bagi para pengguna. Jika tidak mengacu pada Standar Akuntansi Keuangan, perusahaan akan menyajikan laporan keuangan sesuai dengan berbagai kepentingan. Hal ini tentunya akan menjadi masalah bagi para pengguna karena akan mengalami kesulitan dalam memahami laporan keuangan. Standar Akuntansi Keuangan mengatur persyaratan pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan transaksi spesifik dan peristiwa lain (PSAK : 2017). Standar tersebut dapat memastikan bahwa penempatan pos-pos harus ditempatkan pada posisi yang tepat agar laporan keuangan dapat disajikan dengan baik, sehingga dapat memudahkan bagi para pengguna dalam menilai dan mengevaluasi suatu laporan keuangan guna mengambil keputusan yang baik. Adanya fenomena bahwa laporan keuangan yang disusun oleh perusahaan tidak sepenuhnya berdasarkan standar dan prinsip akuntansi dalam penyusunan laporan keuangannya. Jika laporan keuangan yang disusun tidak berdasarkan standar dan prinsip yang berlaku maka laporan keuangan yang disajikan tidak berkualitas, akan dipertanyakan tingkat keandalan, relevansi, serta kurang bermanfaat bagi para pengguna. PT. LMI merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang Offset Printing & Packaging Industry. Dalam penyajian laporan keuangan perusahaan terdapat beberapa komponen yang belum sesuai dengan PSAK No. 1 (revisi 2017). Melihat kondisi ini, maka penulis akan menganalisa penerapan PSAK No.1 dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan pada PT. LMI. Dengan adanya analisa ini diharapkan PT. LMI dapat memahami dan menerapkan sepenuhnya PSAK No.1 (revisi 2017) pada laporan keuangan yang disajikan. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk membuat penelitian dengan judul Penerapan PSAK No. 1 Tentang Penyajian Laporan Keuangan pada PT. LMI. 1080 I S S N 2 6 1 4-6 6 8 1

II. KajianTeori Laporan Keuangan adalah hasil dari proses akuntansi. Akuntansi merupakan suatu proses yang meliputi (1) pencatatan, (2) penggolongan, (3) peringkasan, (4) pelaporan, (5) penganalisisan data keuangan dari suatu entitas. Kegiatan pencatatan dan penggolongan adalah proses yang dilakukan secara rutin dan berulang-ulang setiap kali terjadi transaksi keuangan. Sedangkan kegiatan pelaporan dan penganalisisan biasanya hanya dilakukan pada waktu tertentu (Al Haryono : 2011). Tujuan dari akuntansi adalah menyediakan informasi yang relevan dan tepat waktu untuk pengambilan keputusan bagi pemangku kepentingan. Akuntan harus bersikap sesuai etika agar informasi yang mereka sediakan menjadi terpercaya dan oleh karena itu, bermanfaat dalam pengambilan keputusan (Warren dkk, : 2015). Menurut PSAK (Revisi 2017) bahwa tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi. Informasi yang relevan akan bermanfaat bagi para pemakai apabila tersedia tepat waktu sebelum pemakai kehilangan kesempatan atau kemampuan untuk mempengaruhi keputusan yang akan diambil. Menurut Sofyan (2015) menyatakan bahwa karakteristik kualitas laporan keuangan dimaksudkan untuk meningkatkan manfaat informasi yang disajikan dalam laporan keuangan sehingga lebih bermanfaat bagi para pengguna. Adapun karakteristik kualitas laporan keuangan yaitu (1) dapat dipahami, (2) relevan, (3) materialitas, (4) keandalan, (5) penyajian jujur, (6) substansi mengungguli form (dokumen), (7) netralitas, (8) pertimbangan sehat (prudence), (9) kelengkapan, (10) dapat dibandingkan. Menurut PSAK (Revisi 2017) laporan keuangan yang lengkap terdiri dari beberapa komponen diantaranya (1) Laporan Posisi Keuangan, (2) Laporan Laba Rugi, (3) Laporan Perubahan Ekuitas, (4) Laporan Arus Kas, (5) Catatan Atas Laporan Keuangan. Tujuan penerapan PSAK No.1 adalah untuk menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum yang selanjutnya disebut laporan keuangan agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain. III. Metode Penelitian Dalam kegiatan penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan induktif. Objek penelitian penulis adalah penyajian laporan keuangan, sedangkan subjek yang diteliti adalah PT. LMI. Sumber data berasal dari pihak manajer keuangan perusahaan. Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah observasi langsung. Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Metode analisis yang digunakan penulis adalah deskriptif. IV. Hasil Dan Pembahasan Penyajian laporan keuangan PT. LMI disusun berdasarkan aturan Kebijakan Akuntansi yang mengacu pada PSAK No.1 sebagai acuan dasar penyajian laporan keuangan perusahaan. Akan tetapi dalam praktiknya PT. LMI belum sepenuhnya menerapkan PSAK No.1. Pada dasarnya perusahaan telah memahami manfaat laporan keuangan yaitu dapat membantu pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengevaluasi kinerja dari suatu unit bisnis dan untuk meramalkan kinerjanya pada masa yang akan datang. Pengukuran nominal pada laporan keuangan PT. LMI disajikan secara wajar dan diungkapkan pada catatan atas laporan keuangan. PT. LMI menyajikan laporan keuangan rutin per triwulan. Dalam PSAK No.1 terdapat lima komponen laporan keuangan, tetapi PT. LMI hanya menyajikan tiga komponen laporan keuangan dengan rincian sebagai berikut: 1. Laporan Neraca/Posisi Keuangan Menurut PSAK No.1, laporan posisi keuangan memiliki tiga bagian yaitu aset, liabilitas, dan ekuitas. Namun PT. LMI menggunakan istilah aktiva, pasiva dan modal. Jika kita analisa lebih lanjut, walaupun bukan merupakan kekeliruan yang bersifat material, perlu dilakukan koreksi untuk hal tersebut dalam rangka konsistensi dan keseragaman penggunaan istilah dalam laporan keuangan. 1081 I S S N 2 6 1 4-6 6 8 1

a. Aset Dalam PSAK No.1 mengatur istilah, urutan aset yang disajikan berdasarkan likuiditas, serta pembatasannya yang diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. Laporan posisi keuangan PT. LMI menggunakan istilah aktiva. Setelah dianalisa dan dievaluasi lebih lanjut, sebaiknya istilah aktiva diganti menjadi aset. PT. LMI mengelompokkan aktiva berdasarkan masa manfaat dan tingkat likuiditasnya. Aktiva lancar dimiliki untuk dijual atau digunakan dalam proses operasional perusahaan dan memiliki masa manfaat kurang dari 12 bulan. Aktiva tetap berwujud yang diperoleh perusahaan dalam bentuk siap pakai digunakan dalam operasional perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan. Kelompok selanjutnya adalah aktiva lain-lain, dimana aktiva tersebut merupakan transaksi atas uang muka yang belum digunakan dalam kegiatan operasional. Dalam kategori aktiva lancar, perkiraan disajikan perusahaan dalam urutan sebagai berikut: Kas, Bank, Piutang, Persediaan. Sedangkan perkiraan yang termasuk dalam Aktiva Tetap yaitu Kendaraan, Inventaris dan Mesin. Dan perkiraan yang termasuk dalam Aktiva Lain-Lain yaitu Uang Muka. Setelah dianalisa dan dievaluasi lebih lanjut, aset pada laporan posisi keuangan PT. LMI menurut PSAK No.1 sebaiknya disajikan dengan pengelompokkan dan urutan sebagai berikut: - Aset Lancar yaitu Kas, Bank, Piutang, Persediaan. - Aset Tidak Lancar yaitu Aset Tetap (Kendaraan, Inventaris dan Mesin), Aset Tidak Berwujud (Uang Muka) b. Liabilitas Penyajian liabilitas menurut PSAK No.1 adalah diurutkan berdasarkan tanggal jatuh tempo; dikelompokkan kedalam liabilitas jangka pendek dan liabilitas jangka panjang; sedangkan informasi mengenai saat jatuh tempo liabilitas diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. PT. LMI mengakui adanya hutang pada saat terjadi transaksi atas pembelian secara kredit dan transaksi atas peminjaman dana kepada pihak ketiga. Hutang tersebut diurutkan berdasarkan tanggal jatuh jatuh tempo. Nominal yang dsajikan pada hutang telah sesuai dengan jumlah yang belum dibayarkan dan perjanjian kreditnya. Laporan posisi keuangan PT. LMI menggunakan istilah pasiva. Setelah dianalisa dan dievaluasi lebih lanjut, sebaiknya istilah pasiva diganti menjadi liabilitas. Hal ini berdasarkan PSAK No. 1. c. Ekuitas PSAK No.1 menggunakan istilah Ekuitas untuk mengelompokkan perkiraan modal, akumulasi laba rugi. Laporan posisi keuangan PT. LMI menggunakan istilah ekuitas sebagai modal saham dimana seharusnya modal saham sebagai salah satu komponen dari ekuitas. Berdasarkan analisa diatas mengenai istilah dalam komponen laporan posisi keuangan, dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.1 Analisa Kesesuaian Penyajian Komponen Laporan Posisi Keuangan PSAK No. 1 PT. LMI Keterangan Aset Aktiva Belum Sesuai Liabilitas Pasiva Belum Sesuai Ekuitas Modal Saham Belum Sesuai 2. Laporan Laba Rugi Menurut PSAK No.1, laporan laba rugi memiliki dua bagian yaitu pendapatan dan beban. PT. LMI menggunakan istilah penjualan yang pengakuan dan pencatatannya 1082 I S S N 2 6 1 4-6 6 8 1

dilakukan saat terjadi penyerahan barang secara tunai maupun kredit pada periode tertentu. Namun PT. LMI menggunakan istilah biaya yang pengakuan dan pencatatannya dilakukan saat terjadinya transaksi dan nominalnya pun sesuai dengan transaksi yang terjadi. Jika kita analisa lebih lanjut, walaupun bukan merupakan kekeliruan yang bersifat material, perlu dilakukan koreksi untuk hal tersebut dalam rangka konsistensi dan keseragaman penggunaan istilah dalam laporan keuangan. Pada laporan laba rugi, sebaiknya istilah biaya diganti menjadi beban. Hal ini sesuai dengan PSAK No.1. Berdasarkan analisa diatas dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.2 Analisa Kesesuaian Penyajian Komponen Laporan Laba Rugi PSAK No. 1 PT. LMI Keterangan Pendapatan Penjualan Sesuai Beban Biaya Belum Sesuai 3. Catatan Atas Laporan Kuangan Secara garis besar penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan PT. LMI sudah sesuai dengan PSAK No.1. Hal ini karena PT LMI membuat CALK dengan susunan yaitu (1) Umum yaitu gambaran umum mengenai profil perusahaan, (2) Pengungkapan Kebijakan Akuntansi yang digunakan perusahaan dalam penyusunan laporan keuangan. (3) Penjelasan rincian jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan secara sistematis. Laporan keuangan yang tidak disajikan PT. LMI yaitu, sebagai berikut: 1. Laporan Perubahan Laba Ditahan Laporan perubahan laba ditahan seharusnya disajikan karena dapat menunjukan perubahan untuk setiap komponen ekuitas. PT. LMI tidak menyajikannya, sehingga tidak dapat diketahui alur perubahan untuk setiap komponen ekuitas. Hal ini mengakibatkan laporan keuangan menjadi tidak berkualitas dan kurang bermanfaat bagi penggunanya. 2. Laporan Arus Kas Laporan arus kas merupakan informasi arus kas yang memberikan dasar bagi pengguna laporan keuangan untuk menilai kemampuan entitas dalam menghasilkan kas dan setara kas dan kebutuhan entitas dalam menggunakan arus kas tersebut, sehingga penting untuk disajikan dalam laporan keuangan. Namun PT. LMI tidak menyajikannya, hal ini mengakibatkan laporan keuangan menjadi tidak berkualitas dan kurang bermanfaat bagi penggunanya. Berdasarkan hasil pembahasan diatas mengenai analisa komponen penyajian laporan keuangan, dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.3 Analisa Komponen Laporan Keuangan PSAK No. 1 PT. LMI Ada Tidak Ada Laporan Posisi Keuangan - Laporan Laba Rugi - Laporan Perubahan Laba Ditahan - Laporan Arus Kas - Catatan atas Laporan Keuangan - Dari tabel diatas terlihat bahwa penyajian komponen laporan keuangan PT. LMI tidak lengkap, sehingga berpengaruh pada kualitas laporan keuangan yang disajikan menjadi tidak berkualitas. 1083 I S S N 2 6 1 4-6 6 8 1

V. Penutup Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka penulis mengemukakan kesimpulan bahwa penyajian laporan keuangan PT. LMI belum mengacu pada Standar Akuntansi Keuangan PSAK No.1. PT. LMI tidak menyajikan secara lengkap komponen laporan keuangan hanya menyajikan tiga komponen laporan keuangan, yaitu Laporan Posisi Keuangan, Laporan Laba Rugi dan Catatan Atas Laporan Keuangan, sehingga laporan keuangan tersebut tidak berkualitas dan kurang bermanfaat bagi pengguna. Dari kesimpulan yang telah diuraikan diatas, maka penulis dapat memberikan saran agar penyusunan dan penyajian laporan keuangan tahun berikutnya diharapkan PT. LMI menyajikannya sesuai dengan PSAK No.1 dalam rangka konsistensi dan keseragaman dalam laporan keuangan.beberapa praktik akuntansi yang sudah sesuai dengan PSAK No.1 diharapkan terus konsisten untuk diterapkan supaya informasi yang dihasilkan memiliki daya banding yang tinggi. Jika ada standar atau aturan baru yang berlaku, khususnya dalam penyajian laporan keuangan, pihak PT. LMI diharapkan selalu memperbaharui laporan keuangan tersebut sesuai standar atau aturan yang berlaku. Daftar Pustaka Carl S, Warren,et.Al,. 2015. Pengantar Akuntansi Adaptasi Indonesia. Jakarta : Penerbit Salemba Empat. Ikatan Akuntansi Indonesia. 2017. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta : Penerbit Salemba Empat. Jusuf, Al Haryono. 2011. Dasar Dasar Akuntansi. Yogyakarta : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN. Wantah, Marshallino Jordy. 2015. Analisis Penerapan PSAK No.1 Tentang Penyajian Laporan Keuangan Pada Perum Bulog Divre Sulut Dan Gorontalo. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi.Vol.15, No.04, 74-88. 1084 I S S N 2 6 1 4-6 6 8 1