PENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni-Juli 2013 di Unit Pelaksanaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

Lampiran 1. Prosedur Analisis

BAB III METODE PENELITIAN

Air dan air limbah Bagian 21: Cara uji kadar fenol secara Spektrofotometri

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

III. METODOLOGI. 1. Analisis Kualitatif Natrium Benzoat (AOAC B 1999) Persiapan Sampel

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret Juli 2015 di Laboratorium

Lampiran. Lampiran I. Rancangan Percobaan. Laaitan standar formaldehid. Sampel 2 macam. Persiapan sampel dengan. Penentuan Panjang gelombang optimum

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah

METODE PENELITIAN. pembuatan vermikompos yang dilakukan di Kebun Biologi, Fakultas

III. METODOLOGI PENELITIAN di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan Kimia

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB III METODE PENELITIAN. penelitian Departemen Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di

3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan 12 Oktober 2013 di Laboraturium Unit Pelayanan Teknis (UPT)

A. Judul B. Tujuan C. Dasar Teori

Gambar 2. Perbedaan Sampel Brokoli (A. Brokoli yang disimpan selama 2 hari pada suhu kamar; B. Brokoli Segar).

LOGO ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION

Air dan air limbah Bagian 9: Cara uji nitrit (NO 2 _ N) secara spektrofotometri

ANALISIS PROTEIN. Free Powerpoint Templates. Analisis Zat Gizi Teti Estiasih Page 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kimia Analisis.

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan prosedur analisa besi, baik secara kualitatif maupun. kuantitatif, maka yang menjadi kerangka konsep adalah:

Udara ambien Bagian 4: Cara uji kadar timbal (Pb) dengan metoda dekstruksi basah menggunakan spektrofotometer serapan atom

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan bagan alir yang ditunjukkan pada gambar 3.1

PENGUJIAN AMDK. Disampaikan dalam Pelatihan AIR MINUM

Udara ambien Bagian 1: Cara uji kadar amoniak (NH 3 ) dengan metoda indofenol menggunakan spektrofotometer

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan September

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3 Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metodologi Penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi

METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain studi eksperimental.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan

SOAL UJIAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014

III. METODOLOGI PENELITIAN. di laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah dan di Laboratorium Limbah

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang melibatkan 2 faktor perlakuan

BAB III BAHAN DAN METODE. Lokasi pengambilan sampel diambil dibeberapa toko di kota Medan dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 di

Metodologi Penelitian

Pupuk fosfat alam untuk pertanian

BAB III METODE PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Laboratorium Kimia Analitik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. - Spektrofotometri Serapan Atom AA-6300 Shimadzu. - Alat-alat gelas pyrex. - Pipet volume pyrex. - Hot Plate Fisons

LAMPIRAN 1. PROSEDUR ANALISIS CONTOH TANAH. Pertanian Bogor (1997) yang meliputi analisis ph, C-organik dan P-tersedia.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat eksperimental yang dilakukan dengan

Uji Kualitatif Karbohidrat dan Hidrolisis Pati Non Enzimatis

Tabel klasifikasi United State Department of Agriculture (USDA) fraksi tanah (Notohadiprawiro, 1990).

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Maret Juni 2012 bertempat di Bendungan Batu

BAB 3 METODE DAN BAHAN PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan November 2014 sampai dengan bulan

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur penetapan kemasaman tanah (ph) H 2 O

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3. Bahan baku dengan mutu pro analisis yang berasal dari Merck (kloroform,

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Maret Mei Sampel Salvinia

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai

II. METODE PENELITIAN

Pupuk tripel super fosfat

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tempat penelitian sebagai berikut :

Modul 1 Analisis Kualitatif 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia dan Laboratorium Kimia Instrumen

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan September 2013 sampai bulan Maret 2014

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ekstraksi Minyak Buah Makasar (Brucea javanica (L.) Merr.) setiap hari selama 10 menit dilakukan pengadukan. Campuran divorteks

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2011

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 8: Cara uji kadar hidrogen klorida (HCl) dengan metoda merkuri tiosianat menggunakan spektrofotometer

BAB III METODE PENELITIAN. Pengambilan sampel ini dilaksanakan di Pasar modern Kota Gorontalo dan

PRODUKSI ABON IKAN PARI ( (RAYFISH): PENENTUAN KUALITAS GIZI ABON

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Termasuk

BAB III METODE PENELITIAN

A = berat cawan dan sampel awal (g) B = berat cawan dan sampel yang telah dikeringkan (g) C = berat sampel (g)

Transkripsi:

PETUNJUK PRAKTIKUM PENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A Cemaran Logam Berat dalam Makanan Cemaran Kimia non logam dalam Makanan Dosen CHOIRUL AMRI JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA 2016

ANALISIS CEMARAN LOGAM BERAT DALAM MAKANAN DAN MINUMAN Preparasi Sampel 1. Sampel minuman atau berupa cairan encer dapat langsung dianalisis 2. Sampel makanan atau berupa padatan harus dipreparasi terlebih dahulu sebagai berikut: a Sampel dihancurkan dengan mortir, selanjutnya ditimbang teliti sebanyak 1-2 gram dimasukkan dalam tabung reaksi bertutup ulir b. Ditambahkan 1 ml HCl pekat dan 3 ml HNO 3 pekat, dipanaskan dalam penangas air sampai jernih (kurang lebih 1 jam) c. Ditambahkan akuades 25-50 ml, selanjutnya disaring dengan kertas saring, filtrat ditampung dalam labu ukur 100 ml d. Diatur ph larutan hingga menunjukkan ph antara 6-7 e. Ditambahkan akuades sampai tanda tera, digojok hingga homogen. Cara Analisis Analisis dapat dilakukan dengan metoda yang sesuai untuk masing-masing logam berat misalnya dengan metode spektrofotometri atau spektrofotometri serapan atom (SSA) Perhitungan Untuk sampel minuman (cairan) dapat langsung dinyatakan dalam mg/l atau ppm Untuk sampel padatan dihitung sebagai berikut: ml volume akhir pengenceran x mg/l hasil analisis Kadar logam berat = ------------------------------------------------------------- Berat sampel (dalam gram) =.. ppm

ANALISIS LOGAM BERAT DENGAN HEAVY METAL TES KIT 1. Pb Ke dalam botol ekstraksi dimasukkan 250 ml sampel, ditambah 25 ml reagen R-395 dan 20 ml reagen ditizon. Dilakukan ekstraksi, larutan ekstrak dibaca pada fotometer orbeco hellige 975-MP panjang gelombang 528 nm 2. Zn Ke dalam tabung reaksi dimasukkan 10 ml larutan sampel, ditambah 1 tablet reagen Zink, digojok atau diaduk hingga reagen larut, didiamkan selama 10 menit selanjutnya dibaca pada fotometer orbeco hellige 975-MP panjang gelombang 640 nm 3. Cr Ke dalam tabung reaksi dimasukkan 10 ml larutan sampel, ditambah 12 tetes H 2 SO 4 1,0 N dan 1 sendok reagen R-3901, digojok atau diaduk hingga semua reagen larut, didiamkan selama 10 menit selanjutnya dibaca pada fotometer orbeco hellige 975-MP panjang gelombang 535 nm 4. Cu Ke dalam tabung reaksi dimasukkan 10 ml larutan sampel, ditambah 1 tablet reagen Cu no. 1 (RT-122), diaduk. Ditambahkan 1 tablet reagen Cu no. 2 (RT-123), diaduk, didiamkan selama 10 menit selanjutnya dibaca pada fotometer orbeco hellige 975-MP panjang gelombang 528 nm 5. Mn Ke dalam tabung reaksi dimasukkan 10 ml larutan sampel, ditambah 1 tablet reagen Mn no. 1 (RT-102), diaduk. Ditambahkan 1 tablet reagen Mn no. 2 (RT-103), diaduk, didiamkan selama 10 menit selanjutnya dibaca pada fotometer orbeco hellige 975-MP panjang gelombang 640 nm 6. Cd Ke dalam tabung reaksi dimasukkan 10 ml larutan sampel, ditambah 1 tetes reagen Cd-1, 1 tetes reagen Cd-2, 3 tetes reagen Cd-3, dan 3 tetes reagen Cd-4, diaduk. Larutan

berwarna merah menunjukkan adanya Cd dalam sampel. 7. Sb Ke dalam tabung reaksi dimasukkan 2 tetes Teng-1 dan 10 ml akuades. Kertas uji dibasahi dengan larutan tersebut (1-2 tetes). Diteteskan 1 tetes sampel pada kertas uji, terbentuknya noda atau cincin merah jingga menunjukkan adanya Sb dalam sampel. 8. Hg Ke dalam tabung reaksi dimasukkan 10 ml larutan sampel, ditambahkan 3-5 tetes reagen Hg-1, diaduk. Ditambahkan 1 tetes reagen Hg-2 dan 3 tetes reagen Hg-3, diaduk. Timbulnya warna kebiruan menunjukkan adanya Hg dalam sampel. Atau Ke dalam tabung reaksi dimasukkan 10 ml larutan sampel, ditambah 3 tetes reagen Hg-4, 3 tetes reagen Hg-5, dan 3 tetes reagen Hg-6, diaduk. Timbulnya warna coklat menunjukkan adanya Hg dalam sampel. 9. As Ke dalam tabung reaksi dimasukkan 10 ml larutan sampel, ditambah 3 tetes reagen As-1 dan 3 tetes reagen As-2, diaduk, ditunggu selama 3 menit, selanjutnya ditambahkan 5 tetes reagen As-3, 2 tetes reagen As-4, dan 4 tetes reagen As-5, diaduk. Timbulnya warna atau endapan coklat menunjukkan adanya As dalam sampel.

Penentuan Kadar Timbal (Pb) dalam Makanan/Minuman Metode Spektrofotometri 1. Ruang Lingkup Uji timbal Pb dalam makanan dengan cara ditizon menggunakan spektrofotometer. 2. Prinsip Ion Pb dalam suasana asam dengan penambahan larutan pereduksi citrat-cyanida diekstraksi dengan ditizon dalam kloroform (CHCl 3 ) membentuk senyawa komplek Pb ditizonat yang bewarna merah. Warna yang terbentuk diukur dengan spektrofotometer pada = 510 nm. 3. Peralatan: a. Spektrofotometer dengan = 510 nm, dan lintasan cahaya minimum 1 cm. b. Buret c. ph meter d. Corong pemisah 250 ml dan alat gelas lainnya. Semua gelas termasuk botol contoh uji dibersihkan dengan asam nitrat (HNO 3 ) 1 : 1 dan dibilas dengan air suling bebas Pb. 4. Reagensia a. Larutan induk Pb, larutkan 1599 mg timbal nitrat (Pb(NO 3 ) 2 ) dengan minimum kemurnian 99,5% dalam 200 ml air suling, kemudian tambahkan asam nitrat pekat dan encerkan dengan air suling sampai 1000 ml b. Larutan standar kerja Pb (1 ml = 0,1 mg Pb) dibuat dengan mengambil 20 ml larutan induk Pb encerkan dengan air suling sampai 1000 ml. c. Larutan pereduksi sitrat-sianida Larutkan 400 g Dibasic amonium sitrat [(NH 4 ) 2 HC 6 H 5 O 7 ], 20 g Natrium sulfat anhidrat (Na 2 SO 4 ), 10 g Hidroksilamin hidroklorida (NH 2 OH.HCl)

dan 40 g Kalium sianida (KCN) dengan air suling dan encerkan sampai 1 liter. Campur larutan ini dengan 2 L amonium hidroksida pekat. d. Larutan induk ditizon Larutkan 100 g ditizon (diphenyl thiocarbonate) dengan 1 L kloroform. Simpan dalam botol cokelat di dalam almari es dan digunakan dalam keadaan dingin. e. Larutan kerja ditizon: Larutkan 100 ml larutan induk ditizon sampai 250 ml dengan kloroform. 1 ml kloroform = 40 ug ditizon. 5. Prosedur Kerja a. Pembuatan kurva kalibrasi 1) Buat seri larutan standar Pb (0,0; 0,1; 0,5; 1,0; 1,5; 2,0 mg/l) dengan cara pipet 0,0; 0,1; 0,5; 1,0; 1,5; dan 2,0 ml larutan standar kerja Pb (1 ml = 0,1 mg Pb) ke dalam labu ukur 100 ml, tambah air suling masing-masing sampai tanda tera. 2) Lanjutkan seperti pada cara kerja di bawah (5.b). 3) Buat grafik, serapan (absorbansi) versus konsentrasi (mg/l). b. Cara pengujian 1) Masukkan 20 ml sampel (yang sudah dipreparasi) ke corong pisah 100 ml. 2) Tambah 10 ml larutan pereduksi sitrat-sianida, campur, tambah 10 ml larutan kerja ditizon. 3) Tutup corong pisah, goyangkan sekali goyangan, gas dikeluarkan, goyangkan lagi dan gas dikeluarkan lagi sampai gas habis, selanjutnya digojok dengan kuat selama 30 detik, biarkan lapisan memisah.

4) Keluarkan lapisan bawah, 1-2 ml yang pertama dibuang, kemudian lapisan selanjutnya tampung pada tabung reaksi bertutup. 5) Cairan sebanyak 2 ml pindahkan ke cuvet, ukur serapan ekstrak Pb pada panjang gelombang 510 nm dengan larutan standar Pb 0,0 mg/l sebagai blanko, dan kadar Pb (dalam satuan mg/l) dihitung dengan kurva kalibrasi.

UJI CEMARAN KIMIA NONLOGAM PADA MAKANAN/MINUMAN formalin Uji cepat formalin didasarkan pada pembentukan warna ungu dari reaksi antara formaldehid (formalin) dengan 4-amino-3-hidrazino-5-mercapto- 1,2,4-triazole cara kerja 1. Jika contoh berupa minuman, contoh diambil sekitar 1 ml, dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Jika contoh berupa makanan, contoh digerus sampai halus, diambil sebagian (sekitar 1-2 g), dimasukkan ke dalam tabung reaksi, ditambahkan akuades sekitar 5 ml, digojok sekitar 1menit, disaring dengan kertas saring, filtrat (± 1 ml) dimasukkan ke dalam tabung reaksi. 2. Ditambahkan 3-5 tetes pereaksi I formalin dengan hati-hati tetes demi tetes. Botol pereaksi segera ditutup kembali. 3. Ditambahkan pereaksi II formalin ± 1 mg (menggunakan ujung stik yang tersedia) ke dalam tabung, digojok, didiamkan sekitar 5 menit. Terbentuknya warna ungu mengindikasikan adanya formalin dalam contoh makanan/minuman. Sianida Uji cepat sianida didasarkan kepada pembentukan warna ungu dari hasil reaksi CNCl dengan pyridine-asam barbiturat. cara kerja 1. Jika contoh berupa minuman, contoh diambil sekitar 5 ml, dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Jika contoh berupa makanan, contoh digerus sampai halus, diambil sebagian (± 5 g), dimasukkan ke dalam tabung reaksi, ditambahkan akuades ± 10 ml, digojok sekitar 1 menit, disaring dengan kertas saring, filtrat (± 5 ml) dimasukkan ke dalam tabung reaksi. 2. Ditambahkan pereaksi CN-1A sebanyak 1 sendok (menggunakan sendok yang tersedia pada botol reagen), digojok hingga reagen larut. 3. Ditambahkan pereaksi CN-2A sebanyak 1 sendok (menggunakan sendok yang tersedia pada botol reagen), digojok hingga reagen larut. 4. Ditambahkan pereaksi CN-3A sebanyak 3 tetes, dicampur/digojok, ditunggu 5 menit. Timbulnya warna ungu menunjukkan adanya sianida (CN - ) dalam sampel makanan/minuman

Rhodamin B Uji cepat rhodamin B didasarkan pada pembentukan warna ungu lembayung dari senyawa kompleks antara rhodamin B dengan garam antimon yang larut dalam pelatur organik. cara kerja 1. Jika contoh berupa minuman, contoh diambil sekitar 1 ml, dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Jika contoh berupa makanan, contoh digerus sampai halus, diambil sebagian (sekitar 1-2 g), dimasukkan ke dalam tabung reaksi, ditambahkan akuades sekitar 5 ml, digojok sekitar 1menit, disaring dengan kertas saring, filtrat (± 1 ml) dimasukkan ke dalam tabung reaksi. 2. Ditambahkan pereaksi I rhodamin B sebanyak 10-20 tetes, digojok 3. Ditambahkan pereaksi II rhodamin B sebanyak 5 tetes, digojok 4. Ditambahkan pereaksi III rhodamin B sebanyak 10-20 tetes, digojok dengan hati-hati. Terbentuknya warna ungu mengindikasikan adanya rhodamin B dalam contoh makanan/minuman. metanil yellow Uji cepat metanil yellow didasarkan pada pembentukan warna ungu kecoklatan dari metanil yellow pada kondisi asam cara kerja 1. Jika contoh berupa minuman, contoh diambil sekitar 1 ml, dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Jika contoh berupa makanan, contoh digerus sampai halus, diambil sebagian (sekitar 1-2 g), dimasukkan ke dalam tabung reaksi, ditambahkan akuades sekitar 5 ml, digojok sekitar 1menit, disaring dengan kertas saring, filtrat (± 1 ml) dimasukkan ke dalam tabung reaksi. 2. Ditambahkan 3-5 tetes pereaksi metanil yellow dengan hati-hati tetes demi tetes. Botol pereaksi segera ditutup kembali. 3. Digojok dengan hati-hati. Terbentuknya warna ungu kecoklatan mengindikasikan adanya metanil yellow dalam contoh makanan/minuman. borax Uji cepat borax dalam makanan.minuman ini didasarkan pada pembengtukan warna merah dari rososianin hasil reaksi antara boron dengan kurkumin cara kerja 1. Jika contoh berupa minuman, contoh diambil sekitar 1 ml, dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Jika contoh berupa makanan, contoh digerus sampai halus, diambil sebagian (sekitar 1-2 g), dimasukkan ke dalam tabung reaksi, ditambahkan akuades sekitar 5

ml, digojok sekitar 1menit, disaring dengan kertas saring, filtrat (± 1 ml) dimasukkan ke dalam tabung reaksi. 2. Ditambahkan 10-20 tetes pereaksi I borax dengan hati-hati tetes demi tetes (botol pereaksi segera ditutup kembali), digojok dengan hati-hati selama beberapa menit. 3. Dicelupkan ujung kertas pereaksi II borax ke dalam cairan pada tabung reaksi tersebut, selanjutnya kertas pereaksi diangin-anginkan dan dibiarkan terkena sinar matahari selama 10 menit. Warna kemerahan pada kertas pereaksi mengindikasikan adanya borax dalam contoh makanan/minuman..