BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

dokumen-dokumen yang mirip
LIMBANGAN ARCHAEOLOGICAL SITE CULTURE AS A SOURCE TO STUDENTS OF JUNIOR HIGH SCHOOL. Ani Suhartini

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI PENELITIAN ASTANA GEDE. di Kabupaten Ciamis. Situs Astana Gede merupakan daerah peninggalan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang

I.PENDAHULUAN. provinsi di Indonesia. Sebagai bagian dari Indonesia, Lampung tak kalah

DAFTAR ISI LEMBAR PERNYATAAN.. KATA PENGANTAR. UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR BAGAN... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... A. LATAR BELAKANG...

Situs Gunung Padang. Nopsi Marga Handayani Gregorian Anjar Prastawa

BAB 2 DESKRIPSI NASKAH

INTERAKSI LOKAL - HINDU BUDDHA - ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Agama memiliki hubungan yang erat dengan kebudayaan. Banyak

Tetapi pemandangan sekitar yang indah dan udara yang begitu sejuk membuat para wisatawan tak jemu dengan perjalanan yang cukup menguras tenaga.

Oleh : Siti Masriyah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

Analisis Situs Arca Domas Berdasarkan Pola Rasionalitas Budaya Sunda

BAB I PENDAHULUAN PENELITIAN ARTEFAK ASTANA GEDE. dan terapit oleh dua benua. Ribuan pulau yang berada di dalam garis tersebut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tari Putri Asrini, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

, 2015 KOMPLEKS MASJID AGUNG SANG CIPTA RASA DALAM SITUS MASYARAKAT KOTA CIREBON

Lalu, Ada Makam Hoo Tjien Siong

BAB III METODE PENELITIAN ARTEFAK ASTANA GEDE. Kunjungan dilakukan pada hari Sabtu tanggal 12 Maret tahun 2011, hari

Budaya Banten Tingkat Awal

RESUME PENELITIAN PEMUKIMAN KUNO DI KAWASAN CINDAI ALUS, KABUPATEN BANJAR, KALIMANTAN SELATAN

I. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi yang memiliki potensi wisata

GLOSARIUM. Anak perempuan yang berada dalam suatu garis keturunan sebuah keluarga atau semua wanita dalam sebuah kelompok masyarakat adat Kerinci.

Cagar Budaya Candi Cangkuang

NISAN ARCA SITUS MAKAM KUNO MANUBA KECAMATAN MALLUSETASI KABUPATEN BARRU

BAB I PENDAHULUAN. Seni Dzikir Saman Di Desa Ciandur Kecamatan Saketi Kabupaten Pandeglang Banten

BAB I PENDAHULUAN. Ayu Fauziyyah, 2014

Dari Bukit Turun Ke Sawah PLPBK di Kawasan Heritage Mentirotiku dan Lakessi

BAB I PENDAHULUAN. Upacara Adat Pencucian Pusaka Nyangku merupakan suatu upacara

Kampung Wisata -> Kampung Wisata -> Konsep utama -> akomodasi + atraksi Jenis Wisatawan ---> Domestik + Mancanegara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PEMERINTAH KOTA SURABAYA PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG PENGELOLAAN TEMPAT PEMAKAMAN DAN PENYELENGGARAAN PEMAKAMAN JENAZAH

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha I 1

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1: SEJARAH PRASEJARAH

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian sebagai salah satu unsur dari perwujudan kebudayaan bangsa,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelilitian

BAB IV TANGGAPAN MASYARAKAT PEZIARAH

Eksplorasi Tinggalan Batu Besar di Lereng Ciremai

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 6 MALANG

SITUS MEGALITIKUM GUNUNG PADANG

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Seberang Pulau Busuk merupakan salah satu desa dari sebelas desa di

berjalan, mungkin karena posisi memboncengnya atau bagaimana. Motor yang dikendarai mengalami kecelakaan setelah menabrak sebuah mobil di tengah

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis setiap gambar yang dipilih dari video mapping

02/10/2012. Cupture 2. Sejarah Seni Rupa dan Kebudayaan Indonesia. Oleh: Handriyotopo, M.Sn NEOLITIKUM

BAB IV STUDI ANALISIS TENTANG SIMBOL. A. Simbol Menurut Masyarakat Desa. Kedungrejo, Kecamatan. Kerek,

BAB II URAIAN TEORITIS KEPARIWISATAAN. suci. Ritual menciptakan dan memelihara mitos, adat, sosial, dan agama, ritual

BAB I PENDAHULUAN. (kurang lebih ) yang ditandai dengan adanya beberapa situs-situs

BAB I PENDAHULUAN. pijakan dalam menenukan suatu tindakkan seperti prilaku masyarakat seharihari.

MASA BERCOCOK TANAM DAN DAN BERTERNAK a. Kehidupan sosial-ekonomi Manusia Purba pada Masa Bercocok Tanam Kehidupan manusia senantiasa mengalami

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 3. PERADABAN AWAL INDONESIALatihan Soal 3.1. Menhir. Waruga. Sarkofagus. Dolmen

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Seni kriya merupakan bagian dari kehidupan perajin sebagai perwujudan

2015 KESENIAN SASAPIAN PADA ACARA SALAMETAN IRUNG-IRUNG DI CIHIDEUNG PARONGPONG KABUPATEN BANDUNG BARAT

CAGAR BUDAYA. Kab. Boyolali, Provinsi Jawa Tengah. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

1.5 Ruang lingkup dan Batasan Masalah

SMA A. TRADISI SEJARAH MASYARAKAT INDONESIA MASA PRA AKSARA

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP TRADISI SURAN DI MAKAM GEDIBRAH DESA TAMBAK AGUNG KECAMATAN KLIRONG KABUPATEN KEBUMEN

BAB I PENDAHULUAN. keberagaman suku, agama, ras, budaya dan bahasa daerah. Indonesia memiliki

Menilik Sisi Lain Ibukota di Kota Tua Fatahillah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan hukum lingkungan tidak dapat dipisahkan dari gerakan sedunia

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ASAL MULA DESA TALAKBROTO

BAB I PENDAHULUAN. makam yang merupakan tempat disemayamkannya Ngabei Loring Pasar

BAB I. PENDAHULUAN. Secara kronologis, sejarah Indonesia meliputi masa prasejarah, hindu-budha, masa

menyelenggarakan pendidikan dan praktik agar menjadi manusia yang unggul dan mandiri dalam menjalani kehidupan. Tempat mulia tersebut adalah yang

BAB II INFORMASI SITUS MEGALITIKUM GUNUNG PADANG CIANJUR

MAKALAH PENEMUAN SITUS GUNUNG PADANG. Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Wawasan Budaya Nusantara Dosen Pengampu : Ranang Agung S., S.Pd., M.

Setelah selesai kegiatan pembelajaran, siswa dapat :

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Simpulan

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki lingkungan geografis. Dari lingkungan geografis itulah

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 2003: 13). Megalitik berasal dari kata mega yang berarti besar dan lithos yang

SERBA SERBI PETIR. Batu Petir

2015 PEWARISAN NILAI-NILAI BUDAYA SUNDA PADA UPACARA ADAT NYANGKU DI KECAMATAN PANJALU KABUPATEN CIAMIS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Situs Megalitikum Pagar Batu terdapat di Kecamatan Simanindo tepatnya

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting dan berharga. Kebudayaan tersebut dapat menjadi pedoman atau

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. melangsungkan pernikahan dalam bentuk Ijab dan Qabul. Dalam pernikahan yang

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Tembang Batanghari Sembilan Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Setjen, Kemendikbud

PENGERTIAN DAN KRITERIA CAGARBUDAYA Muhammad Ramli

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia, yang sampai sekarang masih banyak anak-anak yang belum tahu

2016 PANDANGAN MASYARAKAT SUNDA TERHADAP ORANG BANGSA ASING

PEMBERITAHUAN KEPADA SELURUH AHLIWARIS TPU TANAH KUSIR

Potensi Budaya Indonesia Dan Pemanfaatannya

1. Abstrak. 2. Peluang bisnis. Nama ; MUKHLISON HAKIM

BAB I PENDAHULUAN. berbagai belahan bumi, dan masyarakat umumnya. 1 Etnobotani juga memiliki

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Manfaat... 3 II. TINJAUAN PUSTAKA

2015 KESENIAN RONGGENG GUNUNG DI KABUPATEN CIAMIS TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. membentang luas lautan yang merupakan pesisir utara pulau Jawa. Kabupaten

DAFTAR ISI.. HALAMAN JUDUL. HALAMAN PRASYARAT GELAR SARJANA LEMBAR PENGESAHAN.. HALAMAN PENETAPAN PANITIA UJIAN UCAPAN TERIMKASIH ABSTRACT...

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG PENGUSAHAAN HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PAKPAK BHARAT,

Danau Toba: Pesona Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2015 POLA PEWARISAN NILAI DAN NORMA MASYARAKAT KAMPUNG KUTA DALAM MEMPERTAHANKAN TRADISI

Hasil Kebudayaan masa Praaksara

Transkripsi:

136 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan rangkaian pengolahan data dan analisis data daatlah disimpulkan, bahwa: 1. Wilayah sekitar Kecamatan Limbangan Kabupaten Garut tersimpan banyak benda berupa batu yang besarm sedang dan kecil yang diduga memiliki asosiasi dengan budaya di masa lalu. Hal ini dibuktikan dengan penamaan masing-masing batu, cerita-cerita rakyat setempat (folklore) yang disampaikan secara turun-temurun dan perilaku sebagian masyarakat yang menkeramatkan tempat dan batu. Dengan demikian area tersebut dapat disebut situs menurut kaca mata masyarakat bersangkutan. 2. Situs di Kecamatan Limbangan bagian dari 85 situs yang ada di Kabupaten Garut. Nama dan jenis situs budaya yang berupa bangunan kuno dan tempat pemujaan di Limbangan, yakni: Situs batu larangan (Batu Kanjut); Situs makam sunan rumenggong; Situs gunung sangiang; Situs batu goong; Situs batu kuya; Situs batu niung; Situs kuburan panjang; Situs makam gagak lumayung; Situs munding dongkol; Situs batu gores; Situs batu konci; Situs batu kasur; Situs batu kakapa; Situs kapunduhan; Situs patra guru; Situs kertarahayu; Situs batu rompe (punden berundak). Sedangkan Situs makam yang ada di Limbangan, yakni: Makam sunan cipancar; Makam kapunduhan; Makam gagak lumayung; Makam patra guru; Makam sunan rumenggong dan Makam Mbah ukur. Secara singkat materi dapat dideskripsikan, sebagai berikut: 3. Keunikan Situs budaya di Kecamatan Limbangan Garut dapat divcermati dari bahannya, yakni jenis bahan, teknik dan bentuk. Bahan utamanya adalah batu alam yang dibentuk dengan berbagai teknologi sederhana dan menyerupai bangunan, tempat ritual dan bahwa mirip dengan asosiasi binatang. Keunikan ini akan lebih tampak pada benda-benda situs yang berukuran kecil.

137 4. Materi situs budaya yang ada di Limbangan Garut dapat dijadikan bahan ajar untuk mentransmisikan budaya lokal, khususnya pada siswa kelas VII SMP. Upaya merumuskan situs menjadi bahan ajar untuk peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap memiliki budaya masa lalu sebagai sumber pembelajaran. Caranya yakni dengan mengaplikasikannya para guru seni budaya yang tergabung di MGMP Seni budaya harus merumuskan dan mengaitkan dengan KI dan KD pembelajaran di kelas, merumuskan strategi, pendekatan dan metoda yang tepat serta pengalokasian waktu yang memadai. B. Rekomendasi Dari hasil penelitian yang telah penulis simpulkan ini, maka dapatlah penulis sampaikan rekomendasi hasil penelitian pada berbegai ihak, yakni: 1. Jurusan Pendidikan Seni Rupa UPI Bandung. Situs budaya daerah Limbangan diperlukan usaha pengkajian lebih jauh. Khususnya dalam verifikasi usia dan fungsi dari bengunan dan benda-benda lain untuk menjadi situs budaya yang syahih. Hal itu dilakukan oleh peneliti seni budaya yang memiliki kompetensi dalam pegukuran usia situs dan juga hubungan dengan situs budaya lain di wilayah Garut. Dengan penelitian yang lebih komplerensif akan memperkaya dan memperkat konsep pembelajaran seni budaya di masyarakat Jawa Barat. 2. Pemerintah Kabuaten Garut, diperlukan usaha yang sungguh-sungguh dalam menggali nilai budaya setempat dengan pengkajian, pendataan dan pemeliharaan situs budaya, khususnya di Kecamatan Limbangan. Usaha ini harus terprogram dan jelas pembiayaannya, sehingga bermanfaat pada banyak pihak tentang usaha memelihara warisan budaya. 3. Pihak Sekolah. Bagi pihak sekolah, khususnya SMP untuk memberi keleluasaan bagi guru seni budaya untuk menjadikan situs budaya Limbangan menjadi bahan ajar mata pelajaran seni budaya. Kekeluasaan ini termasuk dalam alokasi waktu dan juga pembiayaan dalam pelaksanaan. Pentingnya pembelajaran situs budaya Limbangan sebagai bagian dari pemeliharaan budaya local yang saat ini sedang dihimbau

138 dengan sangat oleh Pemerintah Profinsi Jawa Barat untuk diprioritaskan diajarkan pada siswa. 4. Pihak MGMP seni budaya SMP diperlukan usaha merumuskan rencana kongkrit dalam bentuk pelaksanaan pembelajaran seni situs budaya Limbangan baik langsung (dengan karya wisata) maupun tidak langsung (pemaparan lewat CD). Salah satu langkahnya yakni dengan penyususnan RPP yang mengajarkan mengenai Situs Budaya Limbagan pada siswa SMP kelas VII. 5. Pada masyarakat setempat yang ada di Kecamatan Limbangan untuk terus menjaga dan mencegah dari kerusakan kelompok yang bertanggungjawab. Usaha ini penting dilakukan agar keberadaannya tetap lestari.

139 Glosarium Batu Goong, Istilah penyebutan batu prasejarah yang berbentuk kotak dan ada dua simbol wanita dan laki-laki dan memiliki keunikan batu tersebut dimitoskan suka berbunyi seperti gamelan setiap hari senin dan kamis. Batu Eceng, Batu yang berbentuk hati. Batu Huntu Gelap/Batu Gelap, Istilah masyarakat Limbangan terhadap penyebutan batu Kapak Beliung Prasejarah karena dimitoskan sebagai batu yang dihasilkan oleh sambaran kilat atau petir pada pohon enau (tangkal Kawung), Pohon Kelapa atau Sawah. Batu Kampak. Istilah penyebutan pada batu kapak beliung karena menyerupai kapak. Kampak adalah istilah kapak dengan menggunakan Bahasa Sunda. Batu Kanjut, Istilah Masyarakat Limbangan (Poronggol) terhadap batu peninggalan prasejarah yang di Mitoskan sebagai yang menyerupai alat kelamin laki-laki. Batu Korsi, Istilah yang digunakan untuk penyebutan batu peninggalan prasejarah yang berfungsi sebagai tempat duduk. Batu Kuya, Istilah penyebutan batu Peninggalan prasejarah yang berbentuk Kurakura, karena kuya tersebut adalah nama kura-kura dalam Bahasa Sunda. Batu Munding Depa, Istilah penyebutan pada batu prasejarah yang sangat besar dan berwarna hitam yang terlihat seperti kerbau sedang depa. Batu Munding Dongkol, Istilah penyebutan pada batu peninggalan prasejarah yang berbentuk kerbau yang sudah dipatahkan lehernya. Batu Nanceb, Istilah Masyarakat Limbangan terhadap penyebutan Batu Menhir Prasejarah karena menancap diatas permukaan tanah. Batu Niung, Istilah dalam penyebutan pada batu tumpang, dimana dua batu besar dari bagian pinggir sungai sebelah kiri dan bagian sebelah kanan beradu sehingga berfungsi melindungi bagian tengah sungai dari terik matahari dan hujan dan dimitoskan masyarakat sebagai tempat pemandian dan pertapaan para Raja dan Putri. Batu Pangkas Pangcalikan, Istilah penyebutan Batu yang berbentuk bola atau bulat dimana pada bagian atas seperempatnya dipangkas yang dijadikan sebagai tempat duduknya Gagak Lumayung yang sedang menengok Eyang Wali Tongkat Kusumah alias Raden Wangsa Kusumah.

140 Batu ngampar, Istilah penyebutan pada batu yang menghampar juga disebut Batu Pangsujudan yang bisa dijadikan sebagai tempat untuk beribadah atau bersujud untuk memuji kebesaran Alloh SWT. Batu Peso Raut, Istilah penyebutan pada artefak batu yang menyerupai pisau raut yang merupakan pisau ciri khas sunda yang digunakan untuk meraut bambu untuk membuat bakul dll. Batu Peti, Istilah dalam penyebutan bentukan batu persegi atau kotak yang menyerupai batu kubur peti atau sarcopagus. Batu Prabu Siliwangi Nurus Bumi, Istilah penyebutan pada makam panjang yang berukuran 25 meter dengan nisan berjumlah 7 yang berbeda, dan dimitoskan sebagai tempat menghilangnya Prabu Siliwangi. Makam Kapunduhan, Istilah masyarakat pada penyebutan makam yang berasal dari kata pembunuhan menjadi kapunduhan supaya tidak terdengar tragis. Mipit Amit, Istilah yang digunakan oleh masyrakat sunda yang ada di Limbagan ketika mau mengadakan sebuah acara atau niat baik agar mendapat restu dari karuhun dan dimudahkan, diselamatkan tanpa meninggalkan kepercayaanya kepada yang menciptakannya (Alloh).