BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan hal yang sangat penting dan memliki peran besar dalam kehidupan sosial manusia karena bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi antara manusia satu sama lain. Bahasa tersebut dapat diungkapkan dengan sangat variatif, seperti yang dikemukakan oleh Janet Holmes pada bukunya yang berjudul An Introduction to Sociolinguistics yaitu Language provides a variety of ways of saying the same thing addressing and greeting others, describe things, paying compliments. (Holmes, 2001:3). Berdasarkan penjelasan di atas dapat diketahui bahwa bahasa memiliki banyak variasi cara yang dapat digunakan untuk berkomunikasi. Hubungan antara bahasa dan kehidupan sosial masyarakat dapat dipelajari melalui Sociolinguistics atau yang diserap ke dalam bahasa Indonesia dengan kata Sosiolinguistik. Holmes mengungkapkan bahwa Sociolinguists study the relationship between language and society. (Holmes, 2001:1). Dari kutipan tersebut dapat dilihat bahwa sosiolinguistik adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara bahasa dan masyarakat. 1
2 Holmes lebih jauh menjelaskan bahwa terdapat hal-hal yang mempengaruhi masyarakat dalam berbahasa berkaitan dengan kajian sosiolinguistik, yaitu faktor sosial (social factors) yang meliputi pelaku tutur (participants), latar belakang atau waktu dan tempat (setting), topik (topic), dan fungsi (function). Holmes juga menjelaskan ada sesuatu yang dapat dianalisis berkaitan dengan faktor-faktor sosial di atas, yaitu dimensi sosial (social dimensions) yang meliputi skala jarak sosial (social distance scale), skala status (status scale), skala formalitas (formality scale), dan dua skala fungsional (two functional scales). Dalam berbahasa, masyarakat memiliki maksud dan tujuannya masingmasing. Holmes menyebutkan tujuan tersebut sebagai fungsi bahasa (the functions of speech) dan membaginya menjadi enam kategori yaitu expressive, directive, referential, metalinguistic, poetic, phatic. Ke-enam fungsi tersebut dapat membantu menentukan fungsi dari suatu percakapan berdasarkan variasi bahasa yang diutarakan oleh pembicara dan lawan bicaranya. Kelompok sosial dalam kehidupan masyarakat (society) sangat banyak diangkat oleh berbagai macam media untuk menyampaikan informasi dan pesan sosial. Salah satu media yang mengangkat society adalah film. Informasi dan pesan sosial yang disampaikan dalam sebuah film yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat pun sangat beragam, mulai dari informasi dan pesan sosial tentang kehidupan manusia sehari-hari hingga yang bersifat moral dan budi pekerti. Namun tidak jarang sutradara film maupun penulis naskah memasukkan
3 unsur-unsur bahasa tidak baku (non-standard) dan bahkan kasar ke dalam sebuah film, yang mana hal ini merupakan sudut pandang artistik dari sang pembuat fim yang tidak dapat dinilai benar atau salah, guna menyampaikan informasi dan pesan sosial dalam fim tersebut. Film yang penulis bahas kali ini adalah Gran Torino karya Clint Eastwood. Dalam film Gran Torino tersebut penulis banyak menemukan unsur bahasa yang tidak baku atau bahkan cenderung kasar yang diidentikkan dengan budaya maskulinitas serta persaudaraan, terutama pada budaya barat. Tema film seperti ini cukup diterima masyarakat, karena tidak hanya mengangkat unsur kasarnya saja, tapi di balik itu terdapat juga pesan yang mendalam tentang persahabatan dan kehidupan sosial. Karena hal tersebut penulis tertarik untuk mengangkat film ini sebagai objek dalam laporan penelitiannya. Dalam penelitian ini, penulis bermaksud untuk menunjukkan melalui data yang diambil dari film Gran Torino tersebut berupa naskah percakapan yang dianalisis dengan teori sosiolinguistik, khususnya teori dimensi sosial (social dimensions) dan teori fungsi bahasa (the functions of speech), bahwa ragam bahasa yang digunakan dalam suatu percakapan dapat memberikan gambaran tentang informasi sosial dalam film tersebut.
4 1.2 Identifikasi Masalah Dalam penelitian ini, permasalahan yang akan dibahas penulis adalah sebagai berikut: 1. Skala dimensi sosial (social dimensions) apa sajakah yang terdapat dalam naskah percakapan film Gran Torino dan skala apakah yang paling dominan dalam film tersebut? 2. Jenis fungsi bahasa (the functions of speech) apa sajakah yang terdapat dalam naskah percakapan film Gran Torino dan jenis apakah yang paling dominan dalam film tersebut? 1.3 Batasan Masalah Penulis membuat batasan-batasan objek penelitian dalam proposal skripsi ini untuk mencegah meluasnya permasalahan. Objek yang diteliti dalam skripsi ini hanya berupa analisis social dimensions dan empat dari enam teori the functions of speech yaitu expressive, directive, referential, dan phatic pada naskah percakapan film Gran Torino karya Clint Eastwood. Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan kajian dimensi sosial (social dimensions) dan fungsi bahasa (the functions of speech) dengan sumber teori sociolinguistik yang mengacu pada teori Holmes (2001), Wardhaugh
5 (2006), Radford, Andrew et.al (1999), Chaer dan Agustina (2004), dan teori metode deskriptif analisis oleh Trochim (2006). 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian Berdasarkan paparan penulis pada identifikasi masalah, tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mengidentifikasi skala dimensi sosial (social dimensions) yang terdapat dalam naskah percakapan film Gran Torino tersebut. 2. Mengidentifikasi jenis fungsi bahasa (the functions of speech) yang terdapat dalam naskah percakapan film Gran Torino tersebut. Penulis berharap semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi pengguna bahasa agar dapat lebih memahami bahasa dalam konteks sosial dan dapat menggunakan bahasa dengan benar sesuai dengan fungsinya guna menjalin hubungan dan interaksi sosial yang baik. 1.5 Objek dan Metode Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah naskah percakapan (movie script) pada film Gran Torino karya Clint Eastwood. Data yang dijadikan objek dalam penelitian tersebut diambil dari situs www.wiscreenwritersforum.org. Dalam
6 penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif analisis seperti yang dijelaskan oleh Trochim berikut ini, Descriptive are used to describe the basic features of the data in a study. They provide simple summaries about the sample and measures. Together with simple graphics analysis, they form the basic of virtually every quantitative analysis of data. With descriptive analysis you are simply describing what is, what data shows. (Trochim, 2006:23) Trochim menjelaskan bahwa metode deskriptif analisis adalah metode yang digunakan untuk memaparkan ciri dasar suatu data dalam suatu penelitian. Analisis deskriptif memberikan ringkasan sederhana dari sampel dan hasil. Metode ini hanya menggambarkan apa yang ditunjukkan oleh data. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1. Penulis menonton sumber data penelitian yaitu film Gran Torino karya Clint Eastwood dengan menggunakan teks Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. 2. Penulis memilah dan mencatat potongan dari beberapa percakapan dalam naskah film yang sekiranya dapat memperlihatkan informasi sosial menurut teori dimensi sosial (social dimensions). 3. Penulis secara singkat menggambarkan konteks berupa latar belakang berupa waktu dan tempat (setting) di mana percakapan itu dilakukan. 4. Penulis merincikan data yang telah dipilih sebelumnya dengan menggunakan beberapa dari empat skala dimensi sosial (social dimensions) yang bisa diaplikasikan dan dapat lebih menjelaskan informasi sosial dari sumber data
7 tersebut, lalu merincikan indikasi beberapa dari empat fungsi bahasa (the function of speech) yang telah dipilih sebelumnya. 5. Di akhir setiap analisis penulis memberikan penjelasan dan menyimpulkan baik secara singkat maupun keseluruhan dari analisis tersebut. 1.6 Sistematika Penulisan Penelitian ini terdiri dari empat bab yang dimulai dengan bab pertama yaitu pendahuluan yang terdiri dari beberapa sub bab yaitu latar belakang penelitian, identifikasi masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, objek dan metode penelitian, dan sistematika penulisan. Bab kedua adalah kajian teori yang berisi tentang kajian pustaka yang membahas tentang teori-teori yang digunakan maupun teori-teori pendukung dalam penulisan penelitian ini. Bab ketiga berisi tentang analisis data yang membahas analisis social dimensions dan the functions of speech dalam naskah percakapan film berdasarkan karakter-karakter yang penulis tentukan. Terakhir adalah bab keempat yang terbagi atas dua sub bab yaitu simpulan dan saran yang merupakan hasil analisis dari penelitian ini.