BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini penggunakan majas pada percakapan sehari-hari merupakan hal

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini penggunakan majas pada percakapan sehari-hari merupakan hal yang biasa dan bahkan sering dijumpai. Berbeda dengan majas pada jaman dahulu yang hanya digunakan oleh para penyair untuk membuat sastra. Pada saat itu penggunaanya sangat kaku dan kuno, karena bahasa yang digunakan sangat sulit dimengerti dan tidak dipergunakan dalam bahasa sehari-hari. Berbeda dengan sekarang pemakaian majas dalam percakapan sehari-hari bisa disebut sebagai seni dalam percakapan. Bahkan sering tanpa disadari pada saat sedang berbicara dengan seseorang seringkali menyisipkan majas dalam percakapan. Misalnya majas yang sering digunakan yaitu Time is money maksudnya pada contoh tersebut bukanlah waktu itu adalah uang kertas melainkan makna uang yang sangat berharga diterapkan ke dalam Time yang maksudnya adalah waktu memiliki arti yang berharga seperti uang. Majas merupakan sesuatu yang menarik dan unik karena majas itu merupakan penggunaan kekayaan bahasa seseorang dalam bertutur dan akan menimbulkan sesuatu yang tidak biasa dalam percakapannya. Majas memiliki banyak ragam meliputi majas metafora, majas simili dan majas personifikasi. Masing-masing majas memiliki pengertian yang berbeda, contoh majas metafora yaitu The wind sang 1

2 2 softly maksudnya adalah suara angin itu berhembus dengan lembut, berbeda dengan He went like a ghost yang maksudnya adalah dia pergi seperti hantu, bukan berarti dia seperti hantu namun cara dia pergi seperti hantu yang tiba-tiba pergi tanpa sepengetahuan siapapun. Majas yang dianggap menarik oleh penulis yaitu majas metafora karena menurut penulis majas metafora memiliki tiga jenis yang menarik yaitu metafora Struktural, metafora Orientasional, dan metafora Ontologi. Namun yang akan penulis bahas yaitu metafora Ontologis karena memiliki 4 konsep yang menarik untuk di bahas. Sebagaimana sudah diketahui penerapan majas metafora bisa ditemukan dimana saja, contohnya dalam setiap novel. Salah satu novel berbahasa Inggris yang cukup menyita perhatian orang-orang khususnya para pembaca adalah The Twilight Saga New Moon dan The Twilight Eclipse, sebuah novel yang dikemas menjadi sebuah film dan pada saat ini sangat digemari oleh pecinta perfilman bahkan pembaca khususnya remaja. Novel karya Stephenie Meyer ini menceritakan tentang tokoh utamanya, yaitu Isabella "Bella" Swan, seorang remaja yang pindah ke kota Forks, Washington yang kehidupannya berubah ketika ia bertemu dengan Edward Cullen, seorang vampir 'vegetarian' (tidak minum darah manusia). Penulis tertarik untuk menganalisis penggunaan majas metafora yang terdapat pada novel The Twilight Saga New Moon dan The Twilight Eclipse karya Stephenie Meyer karena pada novel tersebut penulis menemukan sejumlah percakapan majas metafora yang tergolong mudah dimengerti, walaupun mengandung banyak majas

3 3 metafora namun tetap bisa disukai oleh setiap kalangan. Penelitian ini dikaji secara semantik. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan terdahulu, penulis mengidentifikasi permasalah sebagai berikut: 1. Jenis Metafora Ontologi apa yang terdapat pada The Twilight New Moon Saga dan The Twilight Eclipse? 2. Bagaimanakah hubungan antara makna literal dengan makna metaforik pada metafora tersebut? 1.3 Batasan masalah Untuk mencegah agar tidak meluasnya permasalahan, penulis membatasi penelitian ini pada majas yang dianalisis dari sudut pandang semantik. Sesuai dengan judul skripsi ini adalah Majas metafora Dalam Novel The Twilight New Moon dan The Twilight Eclipse karya Stephenie Meyer: Kajian Semantik. Di dalam pembahasannya penulis tidak meneliti semua jenis majas metafora, melainkan hanya meneliti metafora ontologis. Penelitian ini juga membahas persamaan makna antara makna literal dan makna metaforik yang terdapat pada novel The Twilight New Moon dan The Twilight Eclipse karya Stephenie Meyer. Penelitian majas metafora ini mengacu pada teori Lakoff dan Johnson sebagai landasan untuk menganalisis data penelitian dalam skripsi ini dan beberapa teori lainnya sebagai teori pendukung.

4 4 1.4 Tujuan penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah penulis buat, adapun beberapa tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mendeskripsikan dan menganalisis jenis metafora ontologi yang terdapat pada novel tersebut. 2. Mendeskripsikan dan menganalisis hubungan antara makna literal dan makna metaforik yang terdapat pada metafora ontologi tersebut. 1.5 Manfaat penelitian Penulis berharap penelitian ini bisa menambah pengetahuan dan wawasan khususnya bagi penulis dan umumnya untuk pembaca tentang majas khususnya majas metafora dalam bahasa Inggris disamping itu penulis berharap penelitian ini akan menginspirasi pembaca terutama mahasiswa program studi bahasa Inggris dalam mencari topik tugas akhir. 1.6 Objek dan Metode penenelitian Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif yang mengacu pada teori. William M. K (2006: 3) menyatakan bahwa Descriptive analyses are used to describe the basic features of data in a study. They provide simple summaries about the sample and measures. Together with simple graphics analysis, they from the basis of virtually every quantitative analysis of data. With descriptive analysis you are simply describing what is, what the data show

5 5 Dengan kata lain analisis deskriptif digunakan untuk menjelaskan ciri dasar data dalam pokok permasalahan. Menyediakan kesimpulan sederhana tentang contoh dan langkah-langkah. Metode tersebut membentuk dasar dari setiap analisis kuantitatif data sebenarnya, dengan analisis data deskriptif anda dapat dengan mudah menjelaskan data dan apa yang data tunjukkan. Dalam pengumpulan data, penulis mengambil beberapa contoh percakapan atau kalimat pada novel The Twilight Saga New Moon dan The Twilight Eclipse yang berhubungan dengan majas metafora. 1.7 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan meliputi empat bab, yaitu : Bab I Pendahuluan, Bab ini membahas pendahuluan, mencakup latar belakang penelitian, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, objek dan metode penelitian, serta sistematika penulisan. Bab II Kajian Pustaka, Penulis membahas kajian pustaka berisi landasan teori yang yang digunakan sebagai landasan untuk menganalisis data, yaitu semantik, jenis-jenis makna,majas, jenis-jenis majas, metafora, jenis-jenis metafora, dan struktur metafora.

6 6 Bab III Analisis data, pada bab ini penulis menganalisis data yang diambil dari novel karya Stephenie Meyer yang berjudul The Twilight Saga New Moon dan The Twilight Eclipse. Dari analisis tersebut penulis mengambil dua pluh tujuh kalimat yang menggunakan majas metafora ontologi. Analisis dilakukan secara sematik dengan menentukan jenis metafora ontologi apa yang terdapat pada kalimat tersebut dan menganalisis persamaan makna antara makna literal dengan makna metaforik. Bab ini berisi tentang bab terakhir dari penelitian yang berisi kesimpulan dari analisis pada bab 3. Pada bab ini juga berisikan saran-saran yang behubungan dengan penelitian ini.