BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan,

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini seringkali disebabkan oleh keseragaman target market yang dimiliki bisnis

BAB I PENDAHULUAN. dibidang ini, semakin banyak pula pesaing yang dihadapi. Pada zaman sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat menjadi semakin penting. Hal ini disebabkan karena

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan Retailing (eceran) adalah kegiatan menyalurkan barang dan jasa

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat, ditandai dengan makin

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Majalah memiliki kualitas visual yang baik, sehingga pesan-pesan atau informasi

BAB I PENDAHULUAN. mengarah pada yang terkuat yang tetap bertahan. Keberhasilan akan dicapai oleh

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. dalam keadaan pembuatan keputusan secara cepat tanpa memikirkan akibat

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini perekonomian Indonesia mengalami masa yang cukup sulit. Seiring

BAB V PENUTUP. mengetahui hubungan antara variabel Store Atmosphere terhadap Impulse Buying. pada Konsumen Toko Naughty Plaza Andalas Padang.

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah cafe and resto.saat ini sudah banyak produsen cafe and

BAB I PENDAHULUAN. dipertahankan dan mampu bersaing dengan perusahaan lain (Pandini, 2016).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pengertian atmosfer toko adalah gambaran suasana keseluruhan dari sebuah toko yang

Tabel 1.1 Jenis Industri Kreatif Fashion di Kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Kondisi ini menuntut setiap perusahaan untuk mampu bersaing dengan perusahaan yang

Bab 13 Mempromosikan Produk 10/2/2017 1

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran yang tepat yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen yang. mana salah satunya dengan menciptakan promosi.

BAB I PENDAHULUAN. menengah ini berbanding lurus pula pada tingkat konsumsi masyarakat Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN. perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan. Sedangkan menurut

I. PENDAHULUAN. sekarang ini dimana perubahan teknologi dan arus informasi yang sangat cepat mendorong

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Promosi adalah suatu komunikasi informasi penjual dan pembeli yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Konsumen di masa sekarang semakin menuntut banyak hal terhadap produk

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN Pengertian Manajemen Pemasaran. mendefinisikan manajemen pemasaran sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Usaha bisnis ritel di kota Padang mengalami perkembangan yang cukup

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. 1. Hasil penelitian dengan menggunakan data primer menunjukan bahwa. Probabilitas signifikansinya sebesar

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu kondisi yang harus dihadapi oleh perusahaan-perusahaan baik

Materi 14 Mendistribusikan dan Mempromosikan Produk. by HJ. NILA NUROCHANI, SE., MM.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan perekonomian dan perkembangan zaman khususnya

PEMASANGAN IKLAN, PROMOSI PENJUALAN, Dan HUBUNGAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. kota Bandung di akhir pekan dan hari libur. Hal ini dapat dilihat dari pusat perbelanjaan

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. sebagai distribusi dan saluran terakhir dari distribusi adalah pengecer (retailer).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan,

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. mengenai produk dan membujuk terhadap keputusan pembelian kepada para pembeli di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI. Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION 2

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Info Bisnis, Maret 2007:30 ( 8/10/2009).

BAB I PENDAHULUAN. pakaian tidak hanya berguna sebagai alat yang digunakan manusia untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Strategi merek pribadi telah menjadi kategori unggul keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai aspek kehidupan, termasuk aspek ekonomi. Dan dari keadaan ini semua

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh adanya perkembangan ekonomi global yang bergerak di bidang

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN. loyalitas pelanggan untuk restoran dengan konsep swalayan dengan dukungan

Modul Komunikasi Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Ada bermacam-macam bentuk promosi, seperti iklan, potongan harga,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Pengaruh Atmosfer Toko Terhadap Keputusan Pembelian

BAB I PENDAHULUAN. Seperti kita ketahui beberapa tahun belakangan ini, konsumen memiliki

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN. Banyak produsen memilih menggunakan selebriti sebagai endorser untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. kompleksitas dan berbagai tekanan yang dihadapi perusahaan meningkat. Globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai salah satu industri yang paling dinamis saat ini, pemilik

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern menyebabkan banyaknya. pembangunan toko ritel yang berkonsep swalayan. Beberapa tahun terakhir,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada saat ini bisnis kuliner khususnya restoran, menjadi bisnis yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KERANGKA TEORI

BAB V PENUTUP. Didasarkan pada hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN Sejarah PT Carrefour di Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pesaing baru maupun pesaing yang sudah ada yang bergerak dalam bidang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. untuk dikenali oleh konsumen. Selain itu juga tentang seberapa besar daya tariknya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Keputusan pembelian merupakan hal yang akan dilakukan konsumen ketika

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Pengertian Retail menurut Hendri Ma ruf (2005:7) yaitu, kegiatan usaha

BAB I PENDAHULUAN. produk dan jasa yang tersedia. Didukung dengan daya beli masyarakat yang terus

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V PENUTUP. 1. Variabel store exterior, general interior, dan interior display berpengaruh. pembelian pada Uda Espresso Cafe Payakumbuh.

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini Indonesia sedang berada pada sistem perekonomian yang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kunci utama dalam memenangkan persaingan. harus mengkaji sikap konsumen terhadap produk yang dihasilkan dan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan untuk memberikan perbedaan dan menjadi daya tarik tersendiri bagi

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Ritel adalah kegiatan pemasaran yang mendistribusikan barang dan

I PENDAHULUAN. Indonesia masih memperlihatkan kinerja ekonomi makro nasional yang relatif

BAB II KERANGKA TEORI

Berikut ini pengertian dari bauran pemasaran (Marketing Mix) menuru para

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. topik penelitian selama beberapa dekade terakhir. Budaya dan sejarah yang

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin berbelanja dengan mudah dan nyaman. Meningkatnya retail modern

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. konsumen makin kritis dalam memilih produk. Agar dapat unggul dalam

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan signifikan. Cara baru tersebut dikenal sebagai pemasaran digital

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kondisi persaingan yang semakin ketat menuntut setiap perusahaan untuk mampu

Mata Kuliah. - Markom Industry Analysis- Pemahaman Dan Kajian Tentang Strategi, Taktik & Aplikasi Perusahaan Markom 2. Ardhariksa Z, M.Med.

BAB I PENDAHULUAN. memunculkan persaingan yang semakin ketat baik antar perusahaan domestik

BAB II LANDASAN TEORI. media untuk mendapatkan tanggapan yang diinginkan dari pasar sasaran mereka.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan keuntungan dan menghidupi banyak orang. Pada saat krisis UKDW

Transkripsi:

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Suasana Toko Utami (2006:238) definisi suasana toko adalah sebagai berikut: Suasana toko adalah desain lingkungan melalui komunikasi visual, pencahayaan, warna, musik, dan wangi-wangian untuk merancang respon emosional dan persepsi pelanggan dan untuk mempengaruhi pelanggan dalam membeli barang. Sementara itu, Sutisna (2002:164) mengemukakan definisi suasana toko sebagai berikut: Suasana toko merupakan karakter fisik secara keseluruhan dari sebuah toko. Sedangkan menurut Levy and Weitz (2001:576) mengemukakan definisi suasana toko sebagai berikut: Suasana toko adalah rancangan dari suatu desain lingkungan melalui beberapa hal. Adapun hal tersebut adalah komunikasi visual, pencahayaan, warna, musik, dan penciuman untuk merangsang persepsi dan emosi dari pelanggan dan akhirnya mempengaruhi perilaku konsumen. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat perbandingan definisi suasana toko menurut para ahli dan peneliti pada tabel berikut di bawah ini: 9

10 SUMBER Utami (2006:238) Tabel 2.1 Perbandingan Definisi Suasana Toko DEFINISI Suasana toko adalah desain lingkungan melalui komunikasi visual, pencahayaan, warna, musik, dan wangi-wangian untuk merancang respon emosional dan persepsi pelanggan dan untuk mempengaruhi pelanggan dalam membeli barang. Sutisna (2002:164) Levy and Weitz (2001:576) Peneliti Suasana toko merupakan karakter fisik secara keseluruhan dari sebuah toko. Suasana toko adalah rancangan dari suatu desain lingkungan melalui beberapa hal. Adapun hal tersebut adalah komunikasi visual, pencahayaan, warna, musik, dan penciuman untuk merangsang persepsi dan emosi dari pelanggan dan akhirnya mempengaruhi perilaku konsumen. Karakteristik fisik yang sangat penting dalam menciptakan suasana yang nyaman bagi konsumen yang berada di toko dan secara tidak langsung dapat mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian. Dari pengertian-pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa persamaan dari definisi definisi diatas yaitu (a) desain lingkungan, (b) karakteristik fisik (c) komunikasi visual, (d) pencahayaan, (e) warna, (f) musik, (g) penciuman atau wangi-wangian, dan (h) merancang emosi konsumen. 2.1.1.1 Dimensi Suasana Toko Menurut Utami (2006:238) menjelaskan bahwa terdapat 5 dimensi suasana toko yaitu sebagai berikut: 1. Komunikasi Visual - Keunikan dan kemenarikan desain interior ruangan - Daya tarik dan kejelasan papan nama toko - Penataan layout toko 2. Pencahayaan - Kesesuaian pencahayaan didalam ruangan 3. Warna - Daya tarik warna interior dan warna dinding took

11 4. Musik - Kejelasan volume music - Kesesuaian musik latar 5. Aroma / Wangi-wangian - Kenyamanan temperatur suhu udara di dalam ruangan - Aroma suasana took Adapun perbandingan dimensi dari suasana toko tersebut dapat dilihat pada tabel berikut dibawah ini: Tabel 2.2 Perbandingan Dimensi Suasana Toko UTAMI (2006:238) PENELITI Komunikasi Visual Komunikasi Visual Pencahayaan Pencahayaan Warna Warna Musik Musik Aroma / Wangi-wangian Aroma / Wangi-wangian Dari penjelasan tabel-tabel diatas dapat disimpulkan bahwa suasana toko memiliki jenis dan fungsi yang berbeda-beda tergantung dari seberapa baiknya pihak manajemen toko mengatur dari jenis dan fungsi suasana toko tersebut dan dengan secara tidak langsung dapat mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian di toko tersebut. Dari dimensi yang dijelaskan pada tabel diatas, semuanya dilakukan oleh SMITH Buah Batu 48 Bandung sehingga dapat dilihat seberapa baik kah pihak manajemen SMITH Buah Batu 48 Bandung dalam menjalankan suasana toko tersebut. 2.1.2 Promosi Penjualan berikut: Hermawan (2012:273) mengemukakan definisi promosi penjualan sebagai Promosi penjualan merupakan aktivitas pemasaran yang mengusulkan nilai tambah dari suatu produk dalam jangka waktu tertentu guna untuk mendorong pembelian konsumen, efektivitas penjualan, atau mendorong upaya yang dilakukan oleh tenaga penjualan.

12 Sementara itu, Utami (2008:134) definisi promosi penjualan adalah sebagai berikut: Dorongan jangka pendek untuk pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa. Sedangkan menurut Kotler (2005:298) mengemukakan promosi penjualan sebagai berikut: Berbagai kumpulan alat-alat insentif, yang sebagian besar berjangka pendek, yang dirancang untuk merangsang pembelian produk atau jasa tertentu dengan lebih cepat dan lebih besar oleh konsumen atau pedagang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat perbandingan definisi promosi penjualan menurut para ahli dan peneliti pada tabel berikut di bawah ini: SUMBER Hermawan (2012:273) Tabel 2.3 Perbandingan Definisi Promosi Penjualan DEFINISI Promosi penjualan merupakan aktivitas pemasaran yang mengusulkan nilai tambah dari suatu produk dalam jangka waktu tertentu guna untuk mendorong pembelian konsumen, efektivitas penjualan, atau mendorong upaya yang dilakukan oleh tenaga penjualan. Utami (2008:134) Kotler (2005:298) Peneliti Dorongan jangka pendek untuk pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa. Berbagai kumpulan alat-alat insentif, yang sebagian besar berjangka pendek, yang dirancang untuk merangsang pembelian produk atau jasa tertentu dengan lebih cepat dan lebih besar oleh konsumen atau pedagang. Alat-alat insentif yang dipakai untuk merangsang pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa dengan lebih cepat dan lebih besar yang biasanya bersifat jangka pendek. Dari pengertian-pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa persamaan dari definisi definisi diatas yaitu (a) jangka pendek, (b) merangsang pembelian dan penjualan.

13 2.1.2.1 Dimensi Promosi Penjualan Menurut Hermawan (2012:132) alat promosi penjualan untuk konsumen dapat diidentifikasikan beberapa yaitu : 1. Diskon Harga Potongan harga atau pengurangan langsung terhadap harga atas pembelian produk dalam satu periode tertentu.diskon terhadap konsumen sering kali menyebabkan pembelian dalam jumlah yang besar. Untuk membantu dalam program diskon harus ditunjang oleh iklan media massa dan paparan produk atau pemberian contoh produk. 2. Kesepakatan Harga Kemasan Kesepakatan harga kemasan atau biasa disebut juga dengan price pack deal diterapkan pada bonus dalam kemasan atau sesuatu yang dilekatkan pada kemasan. 3. Pengembalian dana dan Rabat Promosi pengembalian dana (refund) dan rabat (rebate) ditawarkan oleh pemasar dalam bentuk mengembalikan sejumlah uang tertentu ketika produk dibeli secara satuan atau dikombinasikan dengan produk lain. Pengurangan harga terjadi setelah pembelian dan bukan saat membeli di gerai eceran. 4. Kupon Kupon merupakan sertifikat atau tanda legal yang ditawarkan oleh produsen atau pengecer.kupon menjamin penghematan tertentu atas produk yang dipilih ketika ditunjukkan sebagai poin atas pembelian. Kupon dapat didistribusikan melalui media cetak ataupun media online (mail). 5. Kontes dan Undian Kontes dan undian berfungsi untuk memberikan peluang kepada konsumen untuk memenangkan sesuatu seperti uang tunai atau produk.kontes membutuhkan penampilan unjuk kemampuan untuk mendapatkan seorang pemenang. Pada sisi lain, undian seorang pemenang dipilih secara acak. Sehingga yang membedakan adalah bahwa kontes memerlukan penilaian sementara undian tidak.

14 6. Hadiah Premium (hadiah) merupakan kompensasi nyata yang diberikan bagi tujuan tertentu, biasanya untuk pembelian suatu produk. Premium kemungkinan gratis, atau jika tidak biayanya berada dibawah harga yang biasa diterapkan. 7. Continuity Programs Continuity programs atau program berkelanjutan mengacu pada promosi yang digunakan untuk produk dalam jangka waktu yang lama untuk terus memberikan motivasi bagi konsumen sasaran. Program ini memberikan kesempatan kepada konsumen untuk membeli produk secara terus menerus dengan harapan mereka akan diberi dan mendapat hadiah di masa yang akan datang. 8. Sampel Salah satu tanda keberhasilan pemasar adalah produk yang dijual sampai ketangan pembeli.sampel digunakan sebagai penawaran untuk mencoba suatu produk kepada konsumen. Strategi sampel yang efektif adalah dengan memberikan secara gratis atau dengan harga sangat rendah. 9. Acara Menyelenggarakan acara pada dasarnya merupakan bentuk produk jasa/ pelayanan (service) dimana konsumen mengalami secara langsung produk yang ditawarkan. Tujuan dari acara ini adalah untuk meningkatkan citra brand yang positif agar konsumen mendapatkan pengalaman yang baik dari suatu produk dan akan meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk tersebut sehingga akan mempengaruhi volume penjualan. Adapun perbandingan dimensi dari promosi penjualan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut dibawah ini:

15 HERMAWAN (2012:132) Diskon dan Harga Kesepakatan Harga Kemasan Pengembalian dana dan rabat Kupon Kontes dan undian Hadiah Continuity Programs Sampel Acara Tabel 2.4 Dimensi Promosi Penjualan Diskon Harga Acara PENELITI Dari penjelasan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa promosi penjualan memiliki beberapa alat yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk menarik minat beli konsumen, hal tersebut tergantung bagaimana perusahaan ingin melakukan promosi penjualan tersebut dan untuk meningkatkan penjualan baik dalam jangka panjang ataupun jangka pendek. Dari dimensi promosi penjualan diatas tidak semuanya dilakukan oleh SMITH Buah Batu 48 Bandung dan hanya beberapa dimensi saja yang digunakan seperti Diskon dan Acara karena dimensi promosi penjualan lainya tidak diterapkan oleh pihak manajemen SMITH Buah Batu 48 Bandung. 2.1.3 Minat Beli Kotler (2009:137) mengemukakan definisi minat beli sebagai berikut: Minat beli adalah perilaku konsumen yang muncul sebagai respon terhadap objek yang menunjukan keinginan pelanggan untuk melakukan pembelian. Sementara itu Durianto dan Liana (2004;44) mengemukakan definisi minat beli adalah sebagai berikut: Sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode waktu tertentu.

16 Sedangkan menurut Bearman dan Evans (2002:298) mengemukakan definisi minat beli sebagai berikut: Minat beli merupakan dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk membeli barang atau jasa dalam rangka pemenuhan kebutuhannya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat antara perbandingan definisi minat beli menurut para ahli dan peneliti pada tabel berikut di bawah ini SUMBER Kotler (2009:137) Tabel 2.5 Perbandingan Definisi Minat Beli DEFINISI Minat beli adalah perilaku konsumen yang muncul sebagai respon terhadap objek yang menunjukan keinginan pelanggan untuk melakukan pembelian. Durianto dan Liana (2004;44) Bearman dan Evans (2002:298) Peneliti Sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode waktu tertentu. Minat beli merupakan dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk membeli barang atau jasa dalam rangka pemenuhan kebutuhannya. Keinginan yang timbul di benak konsumen untuk dapat memiliki atau membeli suatu produk atau jasa yang baru di ingat, didengar, atau dirasakan Dari pengertian-pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa persamaan dari definisi definisi diatas yaitu (a) rencana (b) membeli produk atau jasa. 2.1.3.1 Dimensi Minat Beli Tahapan-tahapan produsen dalam menentukan minat beli atau menentukan dorongan konsumen dalam melakukan pembelian terhadap produk atau jasa yang ditawarkan, dapat kita lihat pada konsep atau model AIDA yang dikembangkan oleh Kotler (2009:568), yaitu:

17 Gambar 2.1 Model AIDA ATTENTION INTEREST DESIRE ACTION TO BUY Tahap Menaruh Perhatian Tahap Berminat Tahap Berhasrat Tahap Memutuskan Sumber: Olahan penulis 2015 Pengertian dari tahap-tahap tersebut diatas, adalah sebagai berikut: 1. Attention Menarik perhatian adalah tugas pertama suatu promosi. Promosi harus menarik minat khalayak sasarannya, baik pembaca, pendengar, atau pemirsa. 2. Interest Mempertahankan minat bukanlah tugas yang mudah. Perhatian konsumen harus lebih ditingkatkan sehingga timbul rasa ingin tahu secara lebih rinci di dalam diri konsumen. Untuk itu mereka harus dirangsang agar mau membaca dan mengikuti bentuk bentuk promosi yang disampaikan. 3. Desire Suatu bentuk promosi yang menarik perhatian konsumen dengan kata-kata maupun ilustrasi yang indah akan terbuang sia-sia jika pesan tersebut tidak berhasil menggerkan keinginan orang untuk memiliki dan menggunakannya.

18 4. Action Mendorong tindakan merupakan tugas terakhir suatu promosi. Memilih katakata yang tepat agar konsumen bergerak melakukan respon sesuai dengan yang diharapkan adalah suatu pekerjaan yang sulit. Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah dengan menggunakan kata-kata atau kalimat perintah dalam pesan. Adapun perbandingan dimensi dari minat beli tersebut dapat dilihat pada tabel berikut dibawah ini: Attention Interest Desire Action Tabel 2.6 Perbandingan Dimensi Minat Beli KOTLER (2009:568) PENELITI Attention Interest Pada tahap ini dimensi yang diambil adalah Attention dan Interest, karena pada penelitian ini peneliti lebih mencari ketertarikan konsumen untuk minat membeli ke toko SMITH Buah Batu 48 Bandung sehingga peneliti tidak menggunakan dimensi Desire dan Action pada penelitian ini. 2.2 Penelitian Terdahulu Terkait Hubungan Antar Variabel Hubungan antar variable yang digunakan dalam penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut: a) Hubungan antara Variabel Suasana Toko dan Minat Beli Suasana toko memiliki pengaruh terhadap minat beli. Dari hasil penelitian sebelumnya, terbukti bahwa suasana toko dan minat beli memiliki pengaruh yang kuat dan positif terhadap minat beli. Semakin baik perusahaan mengelola suasana toko maka minat beli konsumenpun akan semakin baik juga. Penelitian sebelumnya terkait hal ini terangkum pada tabeli berikut ini:

19 Tabel 2.7 Penelitian Terdahulu Terkait Hubungan Variabel Suasana Toko dan Minat Beli SUMBER HASIL PENELITIAN Rahman (2014:81) Terdapat pengaruh store atmosphere yang sangat kuat terhadap minat beli. Dewi (2013:115) Store atmosphere berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen. Mulia (2008:83) Terdapat hubungan yang kuat antara store atmosphere dengan minat beli konsumen. Dari tabel diatas, maka bisa digambarkan hubungan antara variabel suasana toko dan minat beli seperti yang terlihat pada gambar berikut ini: Rahman (2014:81) Dewi (2013:115) Mulia (2008:83) Suasana Toko Minat Beli Gambar 2.2 Hubungan antara Variabel Suasana Toko dan Minat Beli b) Hubungan antara variabel Promosi Penjualan dan Minat Beli Promosi Penjualan memiliki pengaruh terhadap minat beli. Dari hasil penelitian sebelumnya, terbukti bahwa promosi penjualan dan minat beli memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap minat beli. Semakin baik perusahaan melakukan aktivitas promosi penjualan akan semakin baik juga konsumen untuk minat membeli pada perusahaan tersebut, dan akan semakin baik juga dampaknya terhadap peningkatakan penjualan.

20 Tabel 2.8 Penelitian Terdahulu Terkait Hubungan Promosi Penjualan dan Minat Beli SUMBER HASIL PENELITIAN Irawan (2014:76) Terdapat hubungan yang positif antara promosi penjualan dengan minat beli. Zesie (2013:88) Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara promosi penjualan terhadap minat beli konsumen. Dari tabel diatas, maka bisa digambarkan hubungan antara variabel suasana toko dan minat beli seperti yang terlihat pada gambar berikut ini: Promosi Penjualan Irawan (2014:76) Zesie (2013:88) Minat Beli Gambar 2.3 Hubungan antara Variabel Promosi Penjualan dan Minat Beli Dilihat dari hasil beberapa penelitian terdahulu ternyata baik dari variabel suasana toko terhadap minat beli dan variabel promosi penjualan terhadap minat beli memiliki pengaruh yang kuat, signifikan dan positif, dan dari beberapa penelitian mengenai topik yang berkaitan dengan suasana toko, promosi penjualan, dan minat beli. Maka yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah dari objek dan tempat penelitian serta variabel yang diteliti bersumber dan tiga variabel, yaitu: suasana toko, promosi penjualan, dan minat beli. Pada penelitian ini juga mengambil unit analisis konsumen SMITH Buah Batu 48 Bandung. Walaupun terdapat perbedaan dengan penelitian terdahulu, namun beberapa hubungan variabel dan dimensi yang digunakan oleh peneliti terdahulu dijadikan sebagai rujukan dalam penelitian ini.

21 2.3 Kerangka Pemikiran Banyaknya produk yang berada di pasaran akhir-akhir ini menyebabkan banyaknya pilihan bagi konsumen dalam mencari variasi untuk memilih produk. Pemasaran dewasa ini merupakan pertempuran persepsi konsumen, tidak sekedar pertempuran produk. Beberapa produk dengan kualitas, model, features (karakteristik tambahan dari produk), serta kualitas yang relatif sama, dapat memiliki kinerja yang berbeda-beda di pasar karena perbedaan persepsi dari produk tersebut di benak konsumen. Hal ini membuat konsumen lebih selektif dalam melakukan seleksi terhadap produk. Kerangka pemikiran dimaksudkan untuk menggambarkan paradigma penelitian sebagai jawaban atas masalah penelitian. Dalam kerangka pemikiran tersebut terdapat dua variabel independen (Suasana Toko dan Promosi Penjualan) yang mempengaruhi variabel dependen (Minat beli), Dalam penelitian ini, peneliti ingin melihat pengaruh suasana toko dan promosi penjualan terhadap implikasinya yaitu minat beli konsumen clothing sehingga dengan adanya ke-tiga hal tersebut akan mendorong pelanggan atau pembeli untuk memutuskan pembelian produk SMITH Buah Batu 48 Bandung. Berbicara masalah suasana toko, ada beberapa faktor yang mempengaruhi suasana toko yaitu seperti Komunikasi Visual (kemenarikan desain interior ruangan, daya tarik dan kejelasan papan nama toko, serta penataan layout toko), Pencahayaan (kesesuaian pencahayaan di dalam ruangan), Warna (daya tarik warna interior warna dinding toko), Musik (kejelasan volume musik dan kesesuaian musik latar), dan Aroma/Wangi-wangian (kenyamanan temperatur suhu udara di dalam ruangan dan aroma suasana toko). Faktor tersebut dapat memberi nilai kesan tersendiri di benak konsumen dengan mendorong emosional konsumen tersebut untuk melakukan pembelian produk SMITH Buah Batu 48 Bandung Dalam menyikapi perkembangan pasar serta kebutuhan dan keinginan konsumennya, SMITH Buah Batu 48 Bandung menyediakan berbagai macam produk fashion seperti kaos, kemeja, t-shirt, jacket, sweater, celana jeans, dan aksesoris lainya baik bagi pria maupun wanita dengan harga yang sesuai dengan

22 segmenya yaitu anak muda kalangan menengah atas. Karena suatu produk, merek atau perusahaan akan unggul dalam persaingan jika mampu mengungguli segmen pasarnya, dan memperhatikan minat beli konsumennya. Promosi penjualan yang tepat pada perusahaan dapat mempengaruhi tingkat minat beli konsumen untuk mencapai misi perusahaan dalam meningkatkan penjualan dan mencapai target penjualan. Karenanya untuk dapat menghadapi persaingan khususnya di bidang fashion, strategi promosi penjualan yang baik dapat memaksimalkan tingkat penjualan dengan menarik keinginan minat beli konsumen untuk berkunjung dan membeli produk pada perusahaan tersebut. Untuk bisa mencapai ke dalam tahapan-tahapan tersebut, maka diperlukan berbagai macam upaya dari pengusaha clothing agar calon konsumen setidaknya mengetahui keberadaan dari clothing tersebut dan menjadi minat untuk membeli produk SMITH Buah Batu 48 Bandung. Misalnya adalah dengan memberikan diskon khusus pada saat-saat tertentu agar banyak konsumen yang datang dan membeli produk SMITH Buah Batu 48 Bandung. Salah satu strategi tersebut dilakukan untuk dapat mengungguli pesaing yang berdekatan dengan tempat SMITH Buah Batu 48 Bandung karena jika dilihat dari segi aspek suasana toko sudah tidak ada masalah yang artinya sudah sangat baik dengan tempat yang sekarang. Karena itulah bisa dijadikan faktor-faktor yang mendukung keberhasilan dari clothing itu sendiri dan akan menentukan minat beli dari konsumen itu sendiri. Terkait dengan hubungan antar variabel dan kerangka pemikiran tersebut diatas, maka dapat dibuat paradigma penelitian seperti terlihat pada gambar berikut ini :

23 Suasana Toko (X1) 1. Komunikasi visual 2. Pencahayaan 3. Warna 4. Musik 5. Aroma/Wangiwangian Minat Beli (Y) 1.Attention 2.Interest Promosi Penjualan (X2) 1. Diskon 2. Acara Gambar 2.4 Paradigma Penelitian 2.4 Hipotesis Penelitian Berdasarkan kerangka penelitian di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut : 1. Suasana toko terhadap minat beli di SMITH Buah Batu 48 Bandung. 2. Promosi penjualan terhadap minat beli di SMITH Buah Batu 48 Bandung. 3. Suasana toko dan promosi penjualan terhadap minat beli di SMITH Buah Batu 48 Bandung.