BAB III METODE PENELITIAN. Borobudur pada bulan Oktober November 2016 yang berusia 20 tahun ke atas.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan adalah data primer. Data primer yaitu data yang

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. alat ukur yang digunakan dalam penelitian. Tabel 5.1 Hasil Uji Validitas. Variable Corrcted item total R tabel Keterangan

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah

BAB III METODE PENELITIAN. Muarareja yang terletak di Kel. Muarareja, Kota Tegal, Jawa Tengah. Sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digambarkan lewat angka simbol, kode dan lain-lain. Data itu perlu dikelompokkelompokkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Selatpanjang yang terletak di JL.Diponegoro, No. 85 A B Selatpanjang Kab.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian survey yang berupa penelitian penjelasan dan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. responden disetiap rangkap kuesioner yang terdiri dari :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain :

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu memprediksi minat mahasiswa untuk

BAB III METODE PENELITIAN. orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek / sumber

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Penelitian ini penulis mengambil tempat pada PT.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan kurun waktu , mengenai Jumlah Wisatawan, Tingkat Hunian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB III METODE PENELITIAN. yang pernah berkunjung dan membeli motor Yamaha.

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi

BAB III METODE PENELITIAN. mahasiswa dan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar dan aktif di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun

BAB IV METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. populasi responden sebanyak 42 responden masyarakat yang mengkonsumsi atau

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III METODELOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. memiliki usaha kecil menengah yang berada di wilayah Kabupaten Sleman.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Metode deskriptif kualitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. PKS Sei Tapung yang berlokasi di Desa Tandun, Kecamatan Tandun, Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis akan melaksanakan langkah-langkah sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN. (field research) dengan metode kuantitatif yaitu data yang diperoleh dalam bentuk angkaangka

BAB III METODE PENELITIAN. a. Data primer yaitu Willingness To Pay, Travel Cost, Umur, Pendidikan dan. sedang berkunjung ke objek wisata Teluk kiluan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian di Koperasi Karyawan (KOPKAR) Sari Madu PG.

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3. Metode Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah di Jakarta Barat yang juga merupakan kota tempat tinggal peneliti,

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada CV.Bunda Payakumbuh berlokasi di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu. yaitu metodologi yang berdasarkan data dari hasil pengukuran berdasarkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejak Maret 2017 sampai dengan Agustus Semesta Jl. Kemanggisan raya no 19 Jakarta Barat.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Permintaan Beras di Kabupaten Kudus. Faktor-Faktor Permintaan Beras. Analisis Permintaan Beras

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian penjelasan (explanatory

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pelalawan yang terletak di jalan Lintas Timur Ukui Satu. Penelitian ini dimulai pada

BAB III METODE PENELITIAN. 2. Lokasi dalam penelitian ini adalah Arena Futsal Score Purwokerto

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan sistem informasi akuntansi terkomputerisasi.

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan pada PT.Capella Dinamik Nusantara yang

III. METODE PENELITIAN

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN. Tengah tahun dan apakah pengangguran berpengaruh terhadap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian dilakukan empat bulan selama proses penyusunan karya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian kuantitatif yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

49 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Obyek Penelitian Dalam penelitian ini sasaran responden adalah pengunjung taman wisata Candi Borobudur pada bulan Oktober November 2016 yang berusia 20 tahun ke atas. Responden sebanyak 100 wisatawan nusantara dan 100 wisatawan asing. B. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini berada di Kawasan Candi Borobudur, Kecamatan Boribudur, Magelang, Jawa Tengah. Indonesia. Letak kurang lebih 100 km di sebelah barat daya semarang, 86 km di sebelah barat surakarta, dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta. C. Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer didapat dari pengunjung taman wisata Candi Borobudur menggunakan daftar pertanyaan (kuisioner) yang telah dipersiapkan terlebih dahulu. Data sekunder didapat dari lembaga/instansi yang terkait dengan penelitian ini. Data Primer meliputi: 1. Biaya perjalanan 2. Data pendapatan 3. Data umur 4. Data Tingkat pendidikan 5. Data jenis kelamin

50 6. Data jenis pekerjaan 7. Data frekuensi kunjungan ke objek tersebut 8. Data presepsi pengunjung tentang hiburan gajah di lokasi Candi Borobudur. 9. Data presepsi pengunjung tentang fasilitas kereta mini di lokasi Candi Borobudur Data sekunder meliputi: 1. Jumlah kunjungan objek Candi Borobudur 2. Deskripsi Candi Borobudur D. Teknik Pengambilan Sampel Dalam menentukan sampel dari populasi digunakan teknik purposive random sampling. Purposive random sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan memperhatikan pertimbangan-pertimbangan yang dibuat oleh peneliti (Hadi, 2004). Kelebihan metode sampling ini adalah dipilih sedemikian rupa, sehingga relevan dengan desain penelitian, cara ini relatif mudah dan murah untuk dilaksanakan, sampel yang dipilih adalah individu yang menurut pertimbangan penelitian dapat mudah didekati dan objektif. Penetapan jumlah sampel penelitian ini menggunakan teknik sample (Slovin Sevilla :1993), dengan rumus sebagai berikut: S= N 1+Ne2... (1) Dimana; S adalah jumlah sampel N adalah jumlah populasi

51 e adalah taraf signifikan atau batas kesalahan 10% 1 adalah konstanta Dalam penelitian ini taraf signifikansi yang diambil adalah 10 % (lima persen), sehingga tingkat signifikansi menunjukan bahwa nilai eror maksimal sebesar sepuluh persen dengan tingkat kepercayaan studi sebesar 90 persen. Sedangkan untuk jumlah populasi yang digunakan adalah 100 wisatawan nusantara dan 100 wisatawan mancanegara, angka tersebut diambil pada bulan 1 Oktober 30 November 2016. Hal ini dikarenakan adanya kendala baik waktu, dana maupun sumber daya lainnya. Sehingga sampelnya sebagai berikut: Sampel responden untuk wisatawan nusantara : 3.616.775 S = 1+3.616.775 (0,1) 2... (2) = 99,997 Sampel responden untuk wisatawan mancanegara : 276.141 S = 1+276.141 (0,1) 2... (3) = 99,963 Jumlah sampel yang didapat dari teknik solvin adalah sebesar 99,997 sampel untuk wisatawan nusantara dan 99,963 sampel untuk wisatawan mancanegara. Namun sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 100 sampel untuk responden wisatawan nusantara dan 100 sampel untuk responden wisatawan mancanegara, hal ini sependapat dengan (Pamela L. Alreck dan Robert B.Seetle dalam Valentina Godis: 2014), dalam buku The Survey Research Handbook,

52 untuk populasi yang besar minimum seratus responden dan sampel maksimum seribu responden. E. Teknik Pengumpulan Data Terdapat banyak metode pengumpulan data dalam penelitian. Metode pengumpulan data berfungsi untuk mengungkapkan variabel yang akan diteliti. Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Kuisioner yaitu metode pengumpulan data dengan menyebar kuisioner atau pertanyaan-pertanyaan kepada responden sekitar kawasan penelitian dan pertanyaan telah dipersiapkan terlebih dahulu. 2. Observasi yaitu metode yang memiliki ciri yang spesifik dibandingkan observasi dan kuisioner karena observasi dapat dilakukan pada objek manusia dan objek alam sekitar terkait dengan penelitian. Dalam hal ini observasi yang peneliti lakukan adalah dengan mengunjungi Kawasan Candi Borobudur. 3. Dokumentasi yaitu metode yang digunakan untuk mendapatkan data terkait baik dalam media tulis maupun elektronik sebagai bukti dokumentasi telah melakukan penelitian. Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data dokumentasi berupa data pengunjung pada tahun 2016, gambar-gambar sebagai pelengkap, serta foto bukti penelitian. GAMBAR 3.1 Alur Pengumpulan Data Penelitian Kriteria : -Responden berusia >20 -Dilakukan secara purposive sampling di Jenis responden : Wisnus dan Wisman -Responden wisatawan nusantara 100 sampel dan wisatawan mancanegara sebanyak 100 sampel.

53 F. Definisi Operasional Variabel Penelitian Definisi operasional variabel yang digunakan sebagai berikut: 1. Frekuensi Kunjungan (V) Frekuensi kunjungan yaitu seberapa sering wisatawan mengunjungi lokasi wisata atau sudah beberapa kali wisatawan pernah mengunjungi lokasi wisata tersebut dalam waktu satu tahun. 2. Biaya Perjalanan (TC) Biaya perjalanan yaitu biaya yang dikeluarkan oleh pengunjung untuk satu kali melakukan kegiatan wisata perjalanan wisata meliputi biaya transportasi, biaya konsumsi, biaya sewa, biaya parkir, biaya penginapan, dan biaya lainnya tanpa biaya tiket masuk lokasi rekreasi. 3. Pendapatan (I) Pendapatan yaitu pendapatan utama dan pendapatan tambahan selama satu bulan pengunjung atau responden yang telah bekerja atau berpenghasilan, sedangkan untuk responden pelajar atau mahasiswa pendapatan mereka adalah uang saku yang diterima per bulan. 4. Tingkat Pendidikan (EDU) Tingkat pendidikan yaitu pendidikan yang pernah ditempuh oleh pengunjung, dalam penelitian ini tingkat pendidikan diukur dari sekolah dasar dan berdasarkan ukuran waktu normal pendidikan. Pendidikan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah lamanya pendidikan formal yang dicapai oleh pengunjung.

54 5. Usia (AGE) Usia yaitu usia pengunjung yang dinyatakan dalam tahun, dalam penelitian ini usia yang dimaksud adalah responden berusia lebih dari 20 tahun. 6. Dummy Hiburan Dummy hiburan yaitu dummy 1 untuk pernyataan setuju dengan adanya hiburan gajah di lokasi Candi Borobudur dan dummy 0 untuk pernyataan tidak setuju adanya hiburan gajah di lokasi Candi Borobudur. 7. Dummy Fasilitas (DF) Dummy fasilitas yaitu dummy 1 untuk pernyataan setuju dengan adanya kereta mini yang beroperasi di Candi Borobudur dan dummy 0 untuk pernyataan tidak setuju dengan adanya kereta mini yang beroperasi di Candi Borobudur. 8. Surplus Konsumen Surplus konsumen digunakan untuk mengetahui perbedaan antara jumlah maksimum yang bersedia dibayar konsumen untuk menikmati sebuah barang dengan jumlah sebenarnya yang dibayar konsumen. Atau kerelaan pembeli untuk membayar dikurangi jumlah yang sebenarnya dibeli pembeli (Fauzi, 2006:216), menggunakan rumus sebagai berikut : CS = mean V 2 / 2β 9. Total Nilai Ekonomi Total nilai ekonomi digunakan untuk mengetahui nilai Candi Borobudur dengan menggunakan pendekatan TCM (Travel Cost Method) menggunakan rumus sebagai berikut :

55 Nilai ekonomi = total surplus konsumen x jumlah pengunjung 1 tahun. 10. Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan cara survei, wawancara, observasi dan penyebaran kuisioner. Kuisioner yang dibuat mengadaptasi dari penelitian sebelumnya. Kuisioner terdiri dari empat bagian yaitu: 1. Bagian pertama (A) mengenai informasi kondisi sosial demografi pengunjung terdiri dari nama responden, asal, umur, asal wisatawan, jenis kelamin, pendidikan, jenis pekerjaan, pendapatan pengunjung tiap bulan. 2. Bagian kedua (B) mengenai frekuensi kunjungan dan biaya perjalanan yaitu tentang kunjungan alat transportasi yang digunakan, biaya yang dikeluarkan (menuju objek dan saat berada di kawasan rekeasi ) dan motivasi kunjungan. 3. Bagian ketiga (C) mengenai informasi presepsi hiburan yaitu tentang dummy hiburan dan fasilitas. 4. Bagian keempat (D) mengenai kritik dan saran oleh responden. 11. Metode Analisa Data 1. Uji Validitas Validitas adalah tingkat keandalan dan kesahihan alat ukur yang digunakan. Instrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid atau dapat digunakan unuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono,2004:137). Maka dari itu instrumen yang valid adalah instumen yang benar-benar tepat untuk mengukur apa yang hendak diukur. Dalam uji validitas pengambilan keputusan sebagai berikut:

56 a. Jika nilai skor total > 0,25 maka angket tersebut dinyatakan valid b. Jika nilai skor total < 0,25 maka angket tersebut dinyatakan tidak valid. 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah uji untuk menetapkan apakah instrumen yang dalam hal ini kuisioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak responden yang sama akan menghasilkan data yang konsisten. Dengan kata lain, reliabilitas instrumen mencirikan konsistensi. Dalam uji reliabilitas pengambilan keputusan sebagai berikut (Sari, 2015) : a. Jika Cronbach s Alpha > 0,5, maka dikatakan instrumen reliabel b. Jika Cronbach s Alpha < 0,5, maka dikatakan instrumen tidak reliabel 3. Pengujian Hipotesis a. Uji t Uji t dilakukan untuk melihat signifikansi dari pengaruh variabel bebas secara individual terhadap variabel terikat dengan menganggap variabel bebas lainnya adalah konstan. Hipotesis yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Jika thitung > ttabel, artinya variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. 2) Jika thitung < ttabel, artinya variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. b. Uji F Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen secara keseluruhan berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.

57 Apabila nilai F hitung lebih besar dari nilai F tabel (Fhitung > Ftabel) maka variabelvariabel independen secara keseluruhan berpengaruh terhadap variabel dependen. Pengujian ini dilakukan dengan rumus sebagai berikut : Di mana: R2 = koefisien determinasi fhitung = k = jumlah parameter yang diasumsikan n = jumlah sampel R2/k (1 R2)/(n k 1) Uji F juga dapat dilihat dari nilai signifikansi dalam tabel ANOVA jika Sig. < standar eror (1%, 5%, 10%) yang dipakai maka variabel-variabel independen secara keseluruhan berpengaruh terhadap variabel dependen (Basuki, 2014). c. Uji Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien determinasi menunjukkan seberapa besar persentase variasi variabel bebas dapat menjelaskan variabel terikatnya. Nilai koefisien determinasi terletak antara 0 dan 1 (0 R2 1). Jika R2=1, artinya variabelvariabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat. Namun, jika R2=0, artinya kemampuan variabel-variabel bebas dalam menjelaskan variasi variabel terikat yang sangat terbatas. Oleh karena itu, suatu model dikatakan baik apabila koefisien determinasinya mendekati satu. Menurut Ghozali (2006), kelemahan dari koefisien determinasi yaitu bias terhadap jumlah variabel bebas yang dimasukkan dalam model dan sebagai ukuran kesesuaian garis regresi dengan

58 sebaran data, R2 menghadapi masalah karena tidak memperhitungkan derajat bebas. 4. Pengujian Asumsi Klasik a. Uji Multikolinieritas diartikan sebagai adanya hubungan linear antara beberapa atau semua variabel bebas pada model regresi (Santoso, 2007). Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel dependen. Jika terjadi korelasi, maka terdapat problem multikolinearitas dimana model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen (Hermanto & Saptutyningsih : 2002 ). Uji multikolinearitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah terdapat interkorelasi yang sempurna diantara beberapa variabel bebas yang digunakan dalam persamaan regresi. Dalam penelitian ini untuk menguji ada tidaknya multikolinearitas dilihat dari perbandingan antara nilai R2 regresi parsial (auxiliary regression) dengan nilai R2 regresi utama. Apabila nilai R2 regresi parsial (auxiliary regression) lebih besar dibandingkan nilai R2 regresi utama, maka dapat disimpulkan bahwa dalam persamaan tersebut terjadi multikolinearitas (Mirza, 2012). Pendeteksian multikolinieritas dapat dilihat dengan nilai Variance Inflation Factors (VIF), apabila nilai VIF < 10 maka tidak terdapat multikolinieritas. Mengatasi masalah multikolinearitas dapat dilakukan dengan cara yang paling mudah yaitu dengan menghilangkan salah satu variabel, terutama yang tidak signifikan secara parsial (uji t). namun hal ini seringkali tidak dilakukan karena akan menciptakan bias parameter yang spesifikasi pada model. Cara-cara lain yang

59 dapat digunakan yaitu dengan menambah jumlah data atau mengurangi data observasi, menambah variabel bebasnya, mengkombinasikan data cross section dan time series, mengganti data, dan mentrasformasi variabel (Agus & Imamudin, 2015). b. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas adalah pelanggaran asumsi dimana varians dari setia error dari variabel bebas tidak konstan dari waktu ke waktu (Santoso,2007). Menutut Mirza, D.S., (2012) uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Pengujian terhadap heteroskedastisitas pada metode OLS dapat diuji dengan menggunkan White-test. Jika nilai Obs*R-square lebih besar dari chi square maka dapat dipastikan terdapat heteroskedastisitas, cara menghilangkan dapat dilakukan dengan menggunakan metode GLS (Generalized Least Square). Jika terdapat masalah heteroskedastisitas maka nilai R-squared dari cross-section weight akan lebih besar dari no weighting. Jika model mengalami masalah ini, maka dengan metode cross section weighting tersebut maka masalah sudah teratasi (Santoso, 2007).

60 Uji heteroskedastisitas adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik yaitu adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi, dengan kolomogorov semirnov ketentuan jika sig. > 0,05 maka tidak terjadi gejala heteroskedastisitas (Agus & Imamudin, 2015). c. Uji Normalitas Uji normalitas adalah salah satu uji dalam uji asumsi klasik yang bertujuan untuk menilai sebaran kenormalan data pada sebuah kelompok data atau variabel dengan melihat kolmogorov-smirnov, ketentuan jika nilai signifikansi > 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal (Agus & Imamudin, 2014). Uji normalitas berguna untuk menentukan data yang telah dikumpulkan berdistribusi normal atau diambil dari populasi normal. Dalam uji normalitas dapat digunakan Chi-square, Kolomogorov Smirnov, Lilliefors, Shapiro Wilk, Jarque Bera. Dalam penelitian ini menggunakan Kolomogorov Smirnov, dalam uji normalitas menggunkan Kolomogorov Smirnov dilakukan untuk data berskala interval, data tunggal/belum dikelompokkan pada tabel, dapat data untuk n besar dan n kecil. Dalam uji normalitas menggunkan Kolomogorov Smirnov jika nilai signifikansi > 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal. 5. Analisis Regresi Berganda. Penelitian ini menggunakan Travel Cost Method (TCM) yaitu metode yang dilakukan dengan survei secara langsung bertanya kepada pengunjung Candi Borobudur tentang biaya perjalanan untuk menentukan surplus konsumen dan nilai ekonomi Candi Borobudur. Pengolahan data primer menggunakan program SPSS

61 sehingga dapat mempermudah mencermati frekuensi kunjungan dan dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan wisatawan ke Candi Borobudur. Fungsi dari jumlah kunjungan untuk metode TCM dapat dituliskan sebagai berikut: Vi = f(tci, Ii, EDUi, AGEi, DH, DF)... (1) Dimana; Vi = jumlah kunjungan individu ke i dalam satu tahun TCi = biaya perjalanan yang dikeluarkan individu ke i Ii = pendapatan individu per bulan EDUi = tingkat pendidikan individu ke i AGEi = usia individu ke i DH = dummy hiburan DF = dummy fasilitas Dari fungsi diatas, disusun dalam bentuk persamaan linier : Visit = β0 + β1 TC + β2 I + β3 EDU + β4 AGE + β5dh + β6df+ e...(2) Dimana: V = jumlah kunjungan individu ke Candi Borobudur TC = biaya perjalanan yang dikeluarkan individu I = pendapatan individu EDU = lama pendidikan individu AGE = usia individu ketika penelitian dilakukan DH = dummy hiburan DF = dummy fasilitas β0 = konstanta β1,2,3,4 = koefisien regresi variabel bebas e = terms error 6. Surplus Konsumen Menurut Nichoson (2002:19), surplus konsumen adalah nilai yang diterima individu untuk konsumsi yang melebihi dari yang dibayarkan atau nilai yang bersedia dibayarkan seseorang untuk memperoleh hak mengkonsumsi suatau

62 barang pada harga yang sedang berlaku.surplus Konsumen (Consumer Surplus/CS) untuk fungsi permintaan linier dapat dirumuskan sebagai berikut (Fauzi, 2006:216). CS = mean V 2 / 2β Dimana CS merupakan surplus konsumen ; V adalah rata-rata jumlah kunjungan, β adalah koefisien biaya perjalanan. 7. Nilai Ekonomi Dengan pendekatan Trvel Cost Method (Garrod dan Willis dalam Erdah Litriani : 2010) menghitung nilai ekonomi sebagai berikut: Nilai Total Consumer Surplus (TCS) didapatkan dengan mengalikan Consumer Surplus (CS) dengan populasi selama 1 tahun. TCS = CS x N

63